Solusi Menangani Kasus Trolling

Menurut [Wikipedia](http://en.wikipedia.org/wiki/Internet_troll), definisi *troll* di Internet adalah:

1. Seseoarang yang membuat *posting* yang berfungsi untuk membangkitkan kontroversi atau konflik, atau untuk menyebabkan gangguan atau hinaan.
2. *Posting* yang ditujukan untuk membangkitkan kontroversi atau menyebabkan penghinaan.

*Troll* ada di mana-mana, jika ada sebuah forum online yang populer, maka kemungkinan besar tidak akan luput dari para *troll* ini. Situs web saya ini pun tidak luput dari para troll ini. Belum genap satu minggu situs web saya dibuka, ternyata sudah [dihinggapi para *troll* ini](https://priyadi.net/archives/2004/09/10/anne-ahira-bukanlah-pahlawan/). Kasus *trolling* terakhir yang menimpa situs ini adalah ketika saya membahas mengenai hal [standardisasi web](https://priyadi.net/archives/2004/10/18/situs-terbaik/). Solusi saya untuk masalah ini adalah dengan tidak menanggapi posting *troll* tersebut, walaupun terkadang saya masih ikut terpancing. Jika sudah tidak ada diskusi yang sehat, maka komentar akan saya tutup sepenuhnya.

*Trolling* mungkin disebabkan oleh masalah psikologis. Para pelaku *troll* di situs web ini kebanyakan tidak dapat menerima pendapat saya atau komentator di situs web ini, tetapi mereka juga terlihat tidak memiliki atau tidak berusaha untuk menyampaikan argumen mereka. Yang mereka lakukan adalah dengan langsung membuat serangan [ad hominem](http://en.wikipedia.org/wiki/Ad_hominem) ke saya pribadi atau rekan-rekan komentator lainnya.

Kasus *trolling* lainnya yang sedang marak dilakukan tak lain oleh [sang ‘pakar multimedia’](http://www.roysuryowatch.org) di berbagai *mailing list*, terutama mailing list [telematika](http://groups.yahoo.com/group/telematika/). Yang bersangkutan ini selalu melakukan posting yang tidak sesuai topik. Jika melakukan posting selalu ‘membuat keributan’, tetapi yang bersangkutan tidak pernah terlibat dalam ‘keributan’ tersebut. Solusi terbaik dalam memecahkan masalah *trolling* pada mailing list adalah dengan sanksi dari moderator, misalnya dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari mailing list. Hal ini juga pernah dilakukan oleh [mailing list Linux Aktivis](http://www.linux.or.id/wiki/index.php?pagename=Milis) yang beberapa waktu lalu pernah merasakan kasus *trolling*. Masalahnya, sepertinya moderator pada mailing list telematika tidak mengambil tindakan kepada yang bersangkutan walaupun kegiatannya sudah dilakukan berulang kali. Mungkin satu-satunya yang dapat dilakukan adalah untuk menahan diri dengan [tidak menanggapi posting yang bersangkutan](http://data.startrek.or.id/index.php?p=31). Sepertinya yang bersangkutan memang haus akan publikasi, apapun publikasinya, positif atau negatif akan berarti positif bagi yang bersangkutan.

Namun yang menjadi permasalahan adalah ternyata media massa juga menjadi ajang sang ‘tokoh’ ini. Berbeda dengan media Internet, pada media massa komunitas Internet tidak bisa melakukan proses *rebuttal*. Sedangkan media massa ternyata juga [tidak mampu bersikap kritis terhadap narasumber mereka](http://bennychandra.com/2004/11/03/ada-apa-dengan-media-massa-indonesia/). Saat ini ‘beliau’ sedang gencar-gencarnya memberi pernyataan bahwa ada kebocoran di KPU. Menyelesaikan masalah ini di luar konteks Internet jauh lebih sulit daripada menyelesaikan masalah ini di forum Internet.

6 comments

  1. itu mah pak kampret balas dendam karena dituntut kpu aja. tahu lah cara berpikir sipak kampret, udah umur lebih tua dari gue tapi kelakuan gak tembus sifat anak sd.

  2. kalo bicara si kampret seperti anak esde jadi inget masa2 dimweb sewaktu “rapat pleno” dengan pyap beliau pernah cerita soal insiden mailserver UGM :) yang buntutnya sikampret ngadu ke bapaknya minta ditulungin :D hehehe coba bung pri confirm ke pyap deh

  3. Re: solusi menangani troll kalo moderator diem aja, keluar aja dr milisnya, bikin milis baru :D

    Re: alasan trolling, mungkin tidak benar2 mencari publikasi aja, tapi gak suka kalo jeleknya dibongkar di depan umum, jadi instead of ngaku salah malah ngeyel, gitu kali.

  4. saya baru baca istilah troll ini. :) terus terang saya bingung dengan istilah posting yang disebutkan, maklum rada lemot ni… tapi saya bener-bener pengen tau, istilah posting di sini tu artinya apa ya?

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *