Mendambakan Media Massa Seperti Sediakala™

Pada edisi 4 Maret 2005, harian Kompas memuat sebuah artikel berjudul [“Ada Apa dengan Sampah di Bandung”](http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/Jabar/1600334.htm). Artikel ini memuat sebuah realita kehidupan masyarakat di sekitar bencana longsor sampah di Kabupaten Bandung. Di akhir artikel, penulis artikel tersebut membuat sebuah kritikan yang menurut saya terlampau tajam:

> Longsor yang disebabkan tumpukan sampah di dua tempat berbeda di Kabupaten Bandung hendaknya bisa menyadarkan warga Bandung apakah watak kita ini sudah seperti sampah yang busuk.

Sedangkan pada edisi 20 Maret 2005, penulis yang sama bisa membuat [sebuah iklan artikel tak bermutu dengan panjang hampir satu halaman](http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/20/naper/1631428.htm)! Sungguh ironis.

39 comments

  1. Siap-siap dibanjir komentar pendukung AA, Pri. Tapi memang ironis sih.

    Tapi lucunya artikel sepanjang itu tetap tidak menjelaskan PRODUK apa yang dijual AA & kroninya. Heran.

  2. Hmm iya tuh. Gue jadi heran sebenernya apa sih produk yang dijual sehingga menghasilkan uang. Kenapa yaa ga dijelasin sebenernya produknya apa? :-“Retire within years, not in decades”
    Hehehe kayaknya ini cita-cita baru orang sekarang ya :p

  3. Hehehe iya tuh penulis 2 artikel itu adalah 1 wartawan yang sama. Yang satu tentang sampah dan yang satu ttg anne. Berhubungan kah antara kedua hal itu? :D

  4. Artikelnya adalah tentang Anne Ahira di fitur “Persona”. Saran buat kompas dan penulisnya: saya tahu ini adalah fitur profil seseorang, tapi supaya tidak dituduh mengelabui pembaca dan menghilangkan kecurigaan sebaikan pemuatan profil ini dibarengi dengan artikel investigasi tentang bisnis Ahira sendiri, karena banyak indikasi negatif dari bisninya, sehingga pemberitaannya bisa menjadi berimbang.

  5. Dari cara penulisan artikelnya sih, seperti memperlihatkan kalau pewawancara juga sepertinya adalah redaksi kompas yang juga ikut serta jadi anggota-nya Anne, atau entah lah, mungkin memang sudah disangu-in untuk menulis seperti itu.

    Yang jelas, informasinya lebih banyak bersifat promosional “angin surga” bisnis ahira dibandingkan sebagai satu pemberitaan yang bersifat objektif.

  6. Kompas harus turut bertanggung jawab bila bisnis Elite Team semakin berkembang. Bagaimana pun, Kompas memberikan kredibilitas kepada Anne Ahira tanpa melakukan pengecekan ulang tentang bagaimana bisnis itu sebenarnya.

    Kita butuh pers yang bebas dan bertanggung jawab.

  7. Pak Priyadi, I am with you!
    Sebagai Scholar bidang IT saya sangat tersinggung lho, artikel ANNE AHIRA masuk ke koran bergengsi seperti Komps
    Gila. Kalau saja dia sekolah sama seperti saya dan teman-teman, malu banget itu berbisnis seperti itu.

    Gila bener, feature yang begitu besar tapi dia tidak menyebutkan PRODUKNYA APA sebagai so called Marketer.
    Kita semua sebagai orang IT tahu, bahwa produknya enggak ada, dan dia sedang bermain money game (downline membiayai upline) lalu menjebak secara random
    dari Massive list yang dia kirimkan. Kok masuk Artikel sukses srtory? MEstinya di tangkap polisi dia karena menghimpun dana masyarakat tanpa Legalitas.

    gila benar…

    tetap promosikan anti spam pak !!!
    Salam

    sandra
    Alumni Binus 2000

  8. Kompas yang pernah agak terpercaya pun bisa membuat flaw yang sifatnya material (bukan sekedar salah tulis atau salah fakta). Tahun 2005 adalah tahun bergesernya peran media massa menjadi media yang bersifat tendensius, katarsis, dan norak. Sementara weblog akan menjadi mainstream sumber berita yang memaparkan peristiwa secara lebih terpercaya.

  9. Kalau mau disuruh investigasi, suruh wartawan Pantau aja. Liputan tentang sang Pakar pun bisa bagus dan obyektif kalau ditulis di Pantau. BTW Pantau masih ada gak sih ?

  10. #12 Bukannya justru karena itu timbulnya dan berfungsinya Blog? Kepercayaan pada media massa (yang searah dalam pemberitaan) kok kayaknya makin menurun ya? Padahal media nasional… :|

  11. Pertama, saya bukan pengikut AA.. :D

    Orang kayak AA memang bakal terus ada, selama orang Indonesia masih terpuruk pada perekonomian. Banyak pensiunan yang masih punya tanggungan, pengangguran yang umurnya udah 30 thn keatas, orang kena PHK, you name it, dan mereka udah kepepet sama kebutuhan dasar sandang-pangan-papan. AA memang gak 100% betul, tapi yang saya lihat, dia ngasih mimpi ke orang-orang itu. Dan mimpi itu bisa jalan, bisa ngga’. Kalaupun gagal, mereka udah pernah ngerti so called Internet Marketing. Ini ironis, tapi mau diapain lagi. Gak usah jauh2, orang dekat saya pun ada yang ikutan AA. Tadinya saya mau larang, tapi saya lihat dia bener-bener mau nyoba untuk ikutan. Ya sudah, coba aja, kalau berhasil bagus, kalau gagal paling ngga’ udah pernah nyoba.

    So, coba deh yang memang katanya mengerti Internet Marketing atau hal-hal lain yang berbaru Internet / IT, bisa membantu teman, keluarga, orang lain yang memang butuh tambahan keuangan. Kasih mereka solusi. Jangan cuma bombastis bilang ini jelek itu jelekn atau ngasih tau MLM itu apa, piramida itu apa, etc, mereka gak perlu gituan. Mereka butuh duit. Jangan akhirnya bikin mereka patah semangat.

    Mmm.. kayak bikin cerpen.. sorry ya pri kalo kepanjangan :D

  12. #15: simple aja sih sebenernya, kalau dipelajari fenomena ini cuma money game, mirip seperti probest, hanya saja medianya di internet. dari sekian banyak yg ikut kegiatan ini, hanya sebagian kecil yg akan mendapat untung.

    kalau probest dilarang, kenapa ini harus mendapat legitimasi.

    seandainya ada teman dekat yg butuh uang dan ingin ikut money game, apa kita mau diam saja? :)

  13. Penulis dua artikel itu yang perlu diberi gelar “ironis”, karena ia bertanggung jawab menuduh bau busuk sampah kepada masyarakat sambil menyodorkan iming-iming yang tidak bertanggung jawab.

    Bagaimana nih tanggung jawab media massa kepada pembaca yang sudah mengeluarkan duit untuk membaca materi di dalamnya?

  14. watak seperti sampah busuk… apaan sih maksudnya?

    BTW ketika baca artikel Ana Ahira itu saya juga bingung… sebetulnya si Ana ini ngapain ya, jualan apa, kok bisa kaya? Yang difokuskan malah bahwa Ana itu dari kampung (Banjar kalo ga salah) dan cuman berbekal bisa bahasa Inggris. Dan baru kenal internet tahun 2001. Dan fotonya gede banget lagi ngetik di laptop dengan background jembatan (itu maksudnya Golden Gate ya?? dalam rangka apa ngetik sambil duduk di atas rumput di pinggir sungai, mencari inspirasi di negeri impian Paman Sam kah??)

    *barusan cek ke artikel edisi onlinenya… sayang sekali tidak ada fotonya…

  15. Pingback: J.a.i.m's Diary
  16. Jadi ingat beberapa bulan lalu saat si teman saya chating dengan Anne, si teman bertanya (setelah dapat informasi jika Anne ini bisa berpenghasilan ratusan dollar per bulan dari internet), “kenapa tidak mengembangkan bisnis ini di Indonesia, mungkin ada yang tertarik?” si Anne dengan santai menjawab, di “Indonesia tidak ada uangnya” -> WTF!!!

    Tapi sekarang bisnis ini sudah mulai menjamur di Indonesia karena Anne, ada apa ini????? :-?

    Ada yang tahu berapa tahun Anne menerjuni “internet marketing” hingga dia berani menyebut dirinya “expert”?

  17. KOMENTAR KOK LUCU-LUCU….
    DIJAMAN SUSAH CARI DUIT INI, BEGITU ADA GAMBARAN SEPERTI SUKSESNYA ANNE AKHIRNYA MEMBERIKAN INSPIRASI KE YANG LAIN … YAC UDAH….. KALO AKHIRNYA ADA YANG KETULARAN SUKSES KAN BAGUS…. KALO NGGGA SUKA UDAH DIEM…. KALO TERTARIK PELAJARI DENGAN DETAIL DAN KALU YAKIN JALAN WHY NOT?…. GITUU AJAAA KOK SUSAH…..

  18. #32: halah basbang… mungkin ini dampak pemberitaan berat sebelah oleh media massa. sampai-sampai ada yang belum tahu kalau bisnis AA yang FFSI sudah kolaps

  19. Apakah ada yang bisa memberi informasi produk apa yang dijual AA melalui internet? Apakah sepatu, baju, makanan atau apa, karena dari semua artikel yang dimuat di media massa mengenai AA hanya menekankan profilnya sebagai orang desa yang sukses sebagai internet markerter. Padahal menurut saya produk yang dijual itu sangat penting, kalo sampe membuat AA jadi jutawan tentunya produknya ok,kali aja saya bisa ikutan beli. Seperti ebay, atau situs shopping online lainnya, tentunya ada pencetusnya. Tolong dong…. penasaran banget gwe…
    Saya jadi curiga jangan jangan yang dijual AA adalah training online about “how to be a successful internet marketer” ???

  20. Dengan hati yang bersih akan menghasilkan pikiran yang bersih pula. :) Hargai orang lain, karena tanpa diminta orang lain akan menghargai Anda.Tunjukkan yang salah dengan cara tunjukkan bagaimana yang seharusnya benar secara umum, bukan benar menurut pemikiran pribadi. Itu yang bisa diterima oleh umum.Jangan katakan orang lain salah sebelum kita bisa berlaku lebih benar dari orang yang kita salahkan.Prinsip dagang menurut saya : Penjual kasih harga dan tunjukkan barang, Pembeli mengetahui barang yang dijual dan setuju. SYAH !!Pendapat pribadi saya :P. Pri benar, karena menulis di web miliknya sendiri.Anne Ahira benar, karena dia menjalankan bisnisnya sendiri.Trus yang salah siapa ?? Saya tidak tahu, karena saya tidak kenal sama sekali dengan keduanya. Lha wong saya sendiri belum tentu selalu benar kok mau cari2 kesalahan orang lain.Semoga kita semua jadisukses.info :)

  21. :)udah jangan terlalu sering ngejelekin orang kalo ga tau yang sebenarnya.
    nambahin dosa aja..

  22. jangan susah2,,smuanya tergantung pribadi aja koq,,tradisi saling tuding dan berdebat emang udah jadi tradisi kali,,so jangan diterusin malu2in,,,mana pemerintah saling tuding semestinya kita juga jangan gituan,,diri sendiri belum tentu benar nyalahin orang,,weaaaks..qqqqq

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *