Yang Saya Tidak Sukai Dari Televisi Kita

David menulis [Yg gua sebel dari TV kita](http://www.sundah.net/david/index.php?p=105). Sekarang giliran saya: apa yang membuat saya sebel dengan televisi kita?

* Anggapan bahwa film kartun hanya untuk anak kecil. Akibatnya film kartun dewasa diputar pada jam tayang anak-anak, tentunya setelah melalui sensor habis-habisan.
* Kurang spesialisasi stasiun televisi. Mungkin yang berani melakukan spesialisasi barulah MetroTV yang mengkhususkan dirinya menayangkan acara-acara berita. Salah satu akibatnya, orang tua kesulitan untuk memfilter tayangan televisi untuk anak-anak.
* Acara yang bermutu ditayangkan pada malam hari. Sekitar tahun 1996, RCTI memutar film Startrek: The Next Generation (kalau tidak salah) setiap malam! Padahal di negeri jiran Malaysia, acara yang sama diputar pada *primetime*. Sedangkan di sini sinetron sampah yang diputar pada *primetime* :(.
* Terlalu banyak acara gosip selebritis, kriminal, *reality show*, idols, dan mistis.
* Acara sinetron sangat jauh dari realita kehidupan sehari-hari.
* Banyak acara yang jelas-jelas meniru film atau acara televisi dari negara lain, kadang-kadang sampai saya malu menontonnya.

26 comments

  1. gak yakin deh kl metro akan bertahan …
    dulu jg tpi sempet lama bertahan sbg stasiun tv pendidikan … trus anteve sbg stasiun tv olah raga …
    trus soal reality show … memang lg heboh di mana2, exploitasi abis2an thd respon spontan dari orang yg jd “korban”
    duit masih mengalahkan “prinsip” dan “moral” :D

  2. betul Pri,
    dan uniknya banyak orang yg ga sadar bahwa mereka terjebak di tontonan yg kurang bermutu, akibatnya aktivitas harian didominasi oleh gosip dan alur sinetron.
    gua rasa susah majunya dah!
    tapi ada yg gua suka, siaran bolanya itu lho hehehe

  3. Wah iya, yang bagus dari TV Indonesia itu siaran bolanya. Bisa dibilang paling bagus sedunia. Tiap weekend bisa nonton 5-6 liga Italia, 2-3 liga Inggris, 1-2 liga Spanyol. Belum termasuk fixture midweek :). Dan semuanya gratis :).

  4. kayaknya pernah dibahas di mana ya, apa yang ada di tv ya itu yang disukai oleh mayoritas bangsa kita. bukan berarti gue pro elitisme, tapi ya begitulah faktanya, orang-orang seperti kita termasuk kaum “elit” yang tidak sama seleranya dengan selera kebanyakan.

  5. Anime!!!!! tipi kita kurang anime!!!
    Selama ini untuk memenuhi hasrat anime gw selalu dapet dari torrent/irc atau barter divx dengan penggemar anime jarang sekali anime baru diputar di tipi kita. apa lagi yang bebobot, kebanyakan anime ya anime memang untuk anak – anak, itupun sudah ketinggalan beberapa tahun.

  6. #4, khusus untuk Startrek (dan sci-fi lainnya dan mungkin anime), mungkin disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia, jadi kurang dimengerti oleh masyarakat banyak.

  7. oh iya, tpi itu sendiri singkatannya televisi PENDIDIKAN indonesia hihihi dulu masih inget waktu awal2 siaran masih ada acara PENDIDIKAN kayak praktikum di sma gitu. sekarang isinya dangdut :D
    metro tivi pun udah mulai masukin film dan serial,
    walaupun isinya masih lumayan berkualitas deh
    soal anime, di tv kabel ada channel animax. waktu awal2 nya sih masih pake bhs jepang, tapi sekarang dah didubbing inggris, jadi males nontonnya

  8. Salah satu bentuk hiburan yg diberikan stasiun TV Indonesia adalah memberikan kesempatan bagi para penontonnya untuk puas memaki-maki acara yang ditayangkan. Selamat memaki sampai puas :-) Oh ya di keluarga saya yang paling dinikmati pas nonton TV, ya itu tadi, berebutan ngasih komentar, dan jadi juri paling pinter. He he he

  9. Yang Saya Suka:
    TransTV : Bajai Bajuri
    MetroTV: Beda Editorial
    RCTI : Fear Factor
    Selain itu nggak suka, mendingan dengerin radio atau muter DVD

  10. Saya pernah dengar sendiri dari salah satu pembuat acara di televisi bahwa penentuan acara layak atau tidak hanya satu: rating, titik. Mereka yang idealis pernah mengenyampingkan “keinginan” penonton dan membikin stasiun yang lebih bermutu — hasilnya tidak tahan lama karena ongkos dan tenaga ahli tidak sanggup.

    Pada waktu kami tanyakan cara kita mengubah sikap tentang rating tsb, jawabannya tegas: jangan menonton televisi! Pahit memang, apalagi ini diucapkan oleh orang televisi sendiri.

    Jadi kalau kita ingin mengubah/mendidik penikmat, jangan lewat jalur televisi itu sendiri, harus menelikung lewat bacaan, Internet (?), dan pendidikan dalam arti luas.

  11. sinetron yang selama ini saya suka yaitu Bajai Bajuri karena :
    1. Memberi peluang untuk yang lain menjadi bintang film dalam sinetron tersebut
    2. Cerita yang dibawakan film tersebut sesuai dengan kehidupan orang-orang awam
    dan basih banyak yang lain;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

  12. Dear tv 7 !!!! Aku Adalah salah satu pengemar berat tv 7.Soalnya tv 7 itu acaranya sangat bagus dan juga keren abiz.Apalagi film kartunnya!!!!! Jadi yang saya tanyakan sekarang ini kenapa sih tv 7 ngurangi film kartunnya ???????? padahal khan film kartu seperti: ranma 1/2,hunter x hunter,dll belum sampai tamat !!!!!! Itu sangat berat sekali buat saya.Biasanya sih saya itu selalu nonton mulai pukul 03.00 WIB tapi sekarang malah tv 7 ngebosenin untuk di tonton.Jadi tolong dong untuk saran saya ini di kabulkan!!!!!!! pada jam 03.00 WIB seperti biasa. Jangan hanya film orang dewasa saja yang diputerin apalagi gosiiiiiip melulu yang ditayangi tolong ya tv 7 aku mita bantuannya!!!!!! Kalbulkanlah permintaanku ini!!!!!!!! Oh ya bila perlu dari jam 03.00 – 05.30 WIB hanya khusus film katun !!!!!!!! mohon dirundingkan sekali lagi………………………….

  13. DEar Tv 7!!!!!!! kok filmnya ga’ di ganti-ganti sih??????? aku nich udah lama nunggunya, sampai-sampai aku bete lama diem didepan tv, kok ga’ di ganti sama film kartun sich!!!!!!!! Apa itu terlalu berat bagi stasiun Tv di sana ??????? Ayo dong buruan!!!!!!! aku tunggu lagi lo!!!!!!!!! Kalau tidak aku akan……………………….Yach gitu deh pokoknya. Soalnya aku tuh kangen banget ama Hibiki Ryouga Alias Ranma 1/2 Gitu Dan satu lagi aku pengen liat killua tampil lagi dilayar kaca Tv 7………Ayo dong tanyangi kembali film-film kartunnya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  14. huahahahhaa…. emang bener pada gak ada yang suka acara tv yang sebegitu negatifnya :d… tapi kenyataannya, itu yang terjadi di realita hidup gitu… contoh paling besar adalah Jakarta…. semakin vulgar semakin disukai dan jadi rating paling tinggi disukai para penontonnya… khususnya kalangan bawah… getho…..:d

  15. Dear TV 7

    Aku adalah pemirsa setia TV 7. Aku sangat suka serial Pendekar Awan dan Angin. Tetapi kenapa waktu hari senin 5/9/2005 serial tsb tidak tayang.

    Pada awalnya kan acara tsb senin s/d rabu jam 00.00, tetapi kemudian hanya senin s/d selasa. Pada saat itu aku bilang ga apalah toh masih ada. Tapi pada hari senin 5/9/2005 serial tsb tidak tayang.

    Saya mohon kepada TV 7 untuk menayangkan serial tsb sesuai jadwal acara sebelumnya. Dengan begitu akan mendapat citra yang lebih baik dari para pemirsa TV 7.

    Terima kasih atas perhatiannya.

  16. :(saya suka aneh dg acara RCTI di jogja kok gak ada adzan magribnya padahal semua tv yg katanya tv musik aja (global tv) masih sempat mengumandangkan adzan magrib tau gemana tuh rcti di jogja apa memang dari pusat RCTI tdk mengumandangkan adzan

  17. terus terang saya tidak suka melihat sinetron2 di stasiun2 tv sekarang, kenapa terlalu banyak dibumbui hal2 yang kurang masuk akal.terlalu banyak peri dan setan menjamur dimana-mana.

  18. Aneh juga sekarang tayangan-tayangan tv itu. Satu yelevisi memutar mistik, lainnya ikut-ikutan, menjelang Ramadhan pun sama, dari mistik pindah ke religius, eh televisi yang lain berpindah jalur menayangkan sinetron dan tayangan-tayangan yang berbau religius juga. Namun sayangnya, semuanya seperti “hangat_hangat tahi ayam” dan tanpa sebuah pemikiran yang baik untuk semua pemirsanya. Bahkan ngeri juga nih, saya penah liat tayangan di televisi mana gitu,sinetron yng ceritnya seorang adik tiri dipaksa kakak-kakak tirinya untuk makan kulit pisang beneran (kayak dicekoki gitu), gila bener!!!!

  19. Sinetron Indonesia JELEK banget!!!
    Tukang jiplak, berbau mistis, kekerasan, sex, bla…bla… pokona ancur abiz !!
    Woi, kenapa sih ga bisa kaya’ drama Asia lainnya???
    Contohlah drama oriental yg sekarang lagi marak tayang di TV (tapi jangan dijiplak)
    Satu kata buat sinetron Indonesia : NORAX !!!
    Amerika yang bebas aja, masih punya ‘batas’.
    Buat orang2 yg berniat ‘ngerusak’ Indonesia.
    Ati-ati yah!
    Bakal dibikin ‘ketat’ lagi deh loe-loe pade!
    Watch out guyz!!!
    Just wait for us : The New Indonesian Heroes !
    Huahahahahahahaha…:)) =))

  20. Pingback: !Secandri.com
  21. mohon kepada semua stasiun tv,kurangi sinetron yang berorientasi pada harta dan kekuasaan.apakah kebanyakan masyarakat indonesia memang sudah tidak punya,jiwa saling tolong menolong dan saling memberi.sinetron kok isinya dendam,benci,tamak,pingin menguasai,pamer pokoknya banyak lagi….terimakasih

  22. Lendra mahasiswa fakultas ilmu komunikasi unpad jurusan manajemen media (massa) says:

    jiplak-menjiplak itu hal yang lumrah kok…
    saya yakin hampir semua masyarakat indonesia membuat dua gunung segitiga saat pelajaran kesenian; dan saya yakin hal itu bukanlah sebuah karya yg murni lahir dari diri kita. bahkan kita belajar bicara dengan cara meniru
    masalah sebenarnya terletak pada hak cipta… seperti yg kita tau, ada undang2 yg melindungi semua karya cipta. nah jadi yg perlu dipermasalahkan apakah sinetron yang menjiplak itu sudah minta izin sama pembuat aslinya di negeri korea sana? kalo iya, ya udah jgn diprotes. mereka kan ngaku kalo nyontek.

    lalu tentang tayangan yang tidak mendidik. apakah anda tahu bahwa biaya operasional sebuah stasiun TV dalam sehari bisa mencapai lebih dari 1M? jadi wajarlah… kalo banyak stasiunTV nayangin acara yg ga mendidik, kenapa? karena yg penting banyak yg nonton, kalo banyak yg nonton banyak pengiklan yg beli spot, banyak beli spot berarti banyak uang, banyak uang berarti bisa survive!

    memang tayangan TV di Indonesia terkesan seragam, mungkin karena falsafah bangsa kita yang bhineka tunggal ika:) ibaratnya RCTI nawarin mie goreng, SCTV nayangin mie rebus, indosiar nayangin kwe tiau, TPI nayangin spagheti. emang sih beda, tapi sebetulnya sama-sama mie! hehe.. masalah keseragaman tayangan ini balik lagi ke masalah rating. sebuah acara yg orisinal (ambil contoh katakan cinta) segera diikutin oleh acara sejenis. kenapa? karena banyak yg suka (nonton), ujung2nya terjadilah hal yang saya sebutkan di paragraf terdahulu.dan terjadilah keseragaman

    tiap stasiun TV emang ga fokus (bahkan Metro menayangkan film di hari minggu,kan?) kenapa? sebab susah membuat seseorang jatuh cinta setengah mati ke sebuah stasiun TV. seperti saya, saya cinta mati sama tayangan piala dunia, bukan pada SCTV-nya. jadi kalo tayangan itu pindah ke TVRI sekalipun saya akan tetap nonton.semua orang suka sama program acara, bukan pada stasiun TV-nya!
    soal adzan di daerah yang kadang tidak ada, mungkin bisa dijawab oleh para petinggi TVRI. “TVRI nasional tidak menayangkan adzan magrib karena patokan waktu yg dipakai adalah waktu DKI. jadi dikhawatirkan bila adzan tersebut disaksikan di daerah lain yang waktunya berbeda akan timbul kesalahpahaman yang bisa membawa kesesatan” (???) hehe gitu katanya… makanya ayo dukung TV-TV lokal! kalo engga, ya kuat2tin diri aja nonton tayangan yang jakarta sentris :D

    soal rating, sebetulnya kurang representatif. cara menghitungnya (secara singkat) seperti ini. di pesawat TV dipasang alat yg mampu menghitung waktu dari sebuah stasiun TV yang dipilih. jadi misalnya saya lagi nonton sinetron, baru 5 menit trus temen saya dateng dan ngajak pergi. saya tetap dianggap menyaksikan tayangan tersebut. kenapa? sebab saya lupa mematikan TV. intinya nonton ga nonton selama TV nyala; ya dianggep nonton.ratingpun melesat naik
    yang kedua, sample (yang dijadikan objek penghitungan rating) yang diambil secara acak. jadi kalo kebetulan TV yang dipasangi alat adalah milik orang2 seperti saya (yang jarang nonton TV) yaa.. bisa2 sinetron2 jd ga tayang lg karena dianggap ga ada yg nonton (padahal para pembantu rumah tangga selalu rajin ngisi absen di tiap sinetron):P

    sekedar catatan, sejak ga dipegang lagi sama mbak Tutut, TPI bukan lagi menjadi Televisi Pendidikan Indonesia, tapi ya jadi TPI aja. ga ada singkatannya. mungkin sama kaya kursus bahasa inggris LIA. bukan lagi singkatan lembaga indonesia amerika, tapi ya LIA aja. anteve juga sperti itu (walau nama PT-nya tetap andalas televisi)

    terakhir, saya mohon bantuannya kepada siapapun (apapun bentuknya).
    saya hendak membuat skripsi tentang tayangan adzan magrib di TV. lebih mengacu ke semiotik, membandingkan visual (adegan yang ditampilkan) dengan teks (bunyi adzannya itu sendiri), dan mitos2 yang menyertainya.

    kalo agak ribet, contoh sederhananya mungkin seperti ini,
    kenapa saat teks berbunyi ALLOHU AKBAR 2X gambarnya justru mobil2 kejebak macet? apakah karena mitos di Indonesia yang bilang kalau sudah magrib harus pulang? jadi macet kayak apapun juga harus pulang. padahal adzan mengingatkan kita untuk sholat, bukan untuk pulang
    hehe.. seperti itu kasarnya…
    thx

    Lendra Bayu Pratama
    lendra.mail@gmail.com
    081 7678 4154

  23. iiiihhhhh!!!
    gw benci banget sama tv7. gw ini kan fansnya akane di ranma 1/2. gimana sih?! blom slesai dah ditamatin. please dong tv 7, jangan jahat kyk gitu. dulu kartun2 tv 7 kan bagus2. skarang, jelek2. gimana niiih….????~X(:

  24. salam,
    aku mau minta tolong ada yang punya rekaman tayangan adzan di indosiar yang sebelum puasa kemarin diganti (kisah seorang anak miskin). tolong dong…. aku butuh uat TA ku. rekaman ang aku punya rusak. tolong ya….
    terima kasih sebelumnya.

    rozzy
    rozzy_83@yahoo.co.id
    08170472783

  25. Saatnya film kartun Indonesia bangkit lagi.. tapi penghargaan yang diberikan oleh yang katanya disebut sebagai “TV nasional” malah gak punya jiwa nasional sedikitpun. Alasannya rating! Film2 karya anak bangsa hanya dihargai dengan nilai yang bikin sakit hati! maklum mereka dah dapet harga murah dari film-film luar. saatnya pemerintah turun tangan untuk angkat citra bangsa melalui media. Dan saya salut buat pemerintah yang sudah mulai buat projek2 film animasi melalui studio-studio animasi dan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di indonesia. Kesadaran selama ini bahwa animator-animator Indonesia dikenal sebagai “TUKANG JAHIT” pesenan film-film import harus ditingkatkan menjadi CREATOR! Gali kebudayaan bangsa sendiri,dan buat film kita sendiri, harapan dan dukungan kepada Pemerintah dan Sponsor swasta sangat dibutuhkan untuk unjuk gigi di kancah internasional. about TV nasional? sementara pandang sebelah mata aja dulu..mereka masih sibuk dengan rating kok…

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *