20 Years Sentence For Corby

It is official! [Schapelle Corby](http://en.wikipedia.org/wiki/Schapelle_Corby) has been sentenced for 20 years. However this is not final, both sides are unhappy with the verdict and appealing. But what irritates me is the response of many Australians. Here is a few of them found in blogs:

* “Corby is getting 20 years in jail for drug smugling yet the person who had done the Bali bombings and killed hunderds of people only got 3 years.” Well, yes, it is unfortunate that the Bali bombers only got that kind of sentence. But in my opinion that should not deter us from punishing drug smugglers with punishment they deserve. We do take drugs seriously here. In fact, if Corby is doing this in Malaysia, she would be hung to death in no time.
* “20 years in jail is what can happen to you if you do not or forget to lock you check-in baggage.” This is very common, they assume she’s innocent.
* “The decision is absolutely unfair. She was not given a fair trial.” Tough, an Australian is found smuggling drugs to Indonesia, and it is automatically not a fair trial?
* “The trial has no jury.” Australian and Indonesian court are simply different. Get over it!
* “If found guilty, Schapelle is likely to be sentenced to `execution by firing squad’ – in other words, murder by the Government. Why is this murder? Because the Government, in imposing a irreversible penalty (death), is arrogantly claiming that it never makes mistakes. 12 barbaric Indonesian soldiers will be ordered to point their high calibre rifles at her pretty figure, shackled to a pole, and tear her to pieces with a barrage of gunshots.” This is so symphaty seeking lines. Why the drama? Why the compassion? The fact that she’s pretty has nothing to do with all of this.
* “Indonesian authorities have a history of murdering innocent foreigners – in 1975, when they invaded East Timor, 5 journalists (2 Australian, 2 British and 1 from New Zealand) were executed by the Indonesian military on charges of communism. There was no trial, no evidence and no jury. These men became known as the Balibo Five.” Why is these sudden rush of connecting the trial with everything anti-Indonesia? Yes, we screwed up, several times. But that’s got nothing to do with the trial. In fact, if we let Corby go, it would be another screw up.

They even have a [petition](http://www.dontshootschapelle.com/petition.html) going on. And their [“facts”](http://www.dontshootschapelle.com//facts.html) page is outrageous. They simply assume that she’s innocent.

See also the entry of [Schapelle Corby](http://en.wikipedia.org/wiki/Schapelle_Corby) in Wikipedia and Technorati search of [Corby](http://www.technorati.com/cosmos/search.html?rank=&url=corby).

120 comments

  1. “In fact, if Corby is doing this in Malaysia, she would be hung to death in no time. ”

    kapan kita bisa nerapin kebijaksanaan macam malaysia ya ???

  2. Ya begitulah, memang banyak orang bilang “Itu pasti kerjaan orang bandara yang secara sengaja memasukkan drug ke tas si corby …. bukankah tindakan seperti ini tuh hal yang biasa di Indonesia ya !”

  3. Please respect the Indonesian law. Drugs are cursed, so never bring drugs to Indonesia! We don’t want to see any young Balineses ruin their future.

    20 years in jail /:)
    Less, enough, or more?

    What if Corby was caught in Malaysia or Singapore?

  4. #2 obyektif, memasukan narkotik ke tas orang lain itu “tidak biasa” di Indonesia. Saya tidak pernah dengar kasus2 seperti itu di Indonesia. Mungkin saja itu terjadi pada Corby di Australia, tapi pada saat dia ambil tasnya kemudian dia bawa ke tempat pemeriksaan, apakah dia tidak sadar adanya kelebihan beban 4 kg? Kalo toh dia langsung angkat ke troli, pd saat mengangkat apakah dia tidak sadar? 4 kg itu bukan barang ringan, itu seperti mengangkat seorang bayi.

  5. Biarpun sekarang di Australia, saya orang Indonesia. Saya tidak berusaha biased ke salah satu sisi.

    Memang antara kedua belah pihak, media benar2 mempengaruhi (disinformasi). Yang mana yang benar? Nanti kita akan tahu di akhirat :).

    Cuma mas Priyadi, komentar yang ini agak nggak nyambung logikanya.
    “We do take drugs seriously here. In fact, if Corby is doing this in Malaysia, she would be hung to death in no time.”
    So?

    Hmm, kalau penyelundup obat2an ditanggapi sangat serius, berarti pembunuh yang jelas2 menghilangkan nyawa harus lebih serius dong yah? Mestinya apa hukuman yg sesuai? Digantung sampai mati, dan sudah mati digantung sekali lagi?

    Bagaimana kalau pengebom yg membunuh lebih dari 1 orang? Digantung berkali2?
    Kalau cuma 3 tahun?

    Menurut kabar teman2 saya yang berada di Indonesia, tidak ada berita tentang dimana Mariyuana itu diselipkan di tasnya.
    Pihak Australia sudah menyelidiki hal ini, dan memang para ‘baggage handlers’ di airport yang dilewati Corby diduga kuat yang bertanggung jawab. Corby berangkat dari Kota A, transit di Kota B, dan sampai tujuan di Bali.
    Nah, para mafia obat2an ini sebenarnya ingin mengirim mariyuana dari Kota A ke Kota B dengan cara diselipkan di tas penumpang (yang kurang beruntung). Hanya saja pas sedang lewat Kota B, mariyuana nya terlewatkan. Jadinya terbawa sampai Bali.
    Kasus ini terjadi beberapa kali, dan para ‘baggage handlers’ memang diketahui pernah beberapa kali membuka tas para penumpang yang tidak dikunci.
    Hal ini mengakibatkan para penumpang (sejak kasus Corby) membungkus tas mereka dengan plastic wraps, pihak bandara menambah kamera2 sekuriti, dan banyak orang Australia yang memboikot perusahaan penerbangan Qantas karena ‘baggage handlers’ yang tidak bertanggung jawab.

    Dugaan tentang mariyuana diselipkan di Kota B itu diperkuat dengan informasi dari seseorang yang ‘menguping’ pembicaraan dari para mafia obat2an. Sayangnya orang ini tidak berani maju dan menyebutkan nama siapakah orang itu. Waktu dia muncul di pengadilan di Bali pun, kesaksiannya tidak diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan tepat.

    Saya tidak tahu siapa yang benar atau salah. Saya hanya ingin menambahkan informasi yang tidak diketahui teman2 saya di Indonesia.

    Hanya saja, kalau dipikir2, bisa saja kita lah yang berada di situasi Corby itu. Dan kita akan dinyatakan bersalah.
    Coba deh tenteng tas berisi surfboard, kalau ditaruh 4 kilo tambahan yang melebar, apakah terasa? Mungkin ya, mungkin tidak :).

    Sekian, semoga membantu informasi tambahannya.

  6. Hmm, kalau penyelundup obat2an ditanggapi sangat serius, berarti pembunuh yang jelas2 menghilangkan nyawa harus lebih serius dong yah? Mestinya apa hukuman yg sesuai? Digantung sampai mati, dan sudah mati digantung sekali lagi?

    Bagaimana kalau pengebom yg membunuh lebih dari 1 orang? Digantung berkali2?

    Kalau cuma 3 tahun?

    betul, hukuman untuk teroris bali sangat kurang. tapi solusinya bukan mengurangi hukuman untuk para penyelundup narkoba. solusinya adalah dengan merevisi undang-undang anti teroris.

  7. #7 Pertanyaan saya kalau mau mengirim drugs antar kota di Australia lebih aman mana pakai pesawat atau truck/mobil/kereta?

    Selain berat marijuana 4,1 kg itu juga ukurannya besar. Masa segitu mudah nyelipin di tas?

    Corby dr keluarga menengah ke bawah, bisa 19 kali bolak balik Australia-Indonesia apa tidak terlalu mahal?

  8. coba itu ostrali, perdana mentri negara lain aja di suruh copot sepatu utk di periksa sepatunya karena berada di negara ostrali. ok, thats fine, anda minta hukum anda di taati. ya sama dong.. kita juga. cacat memang, tapi ya namanya juga negara “berkembang”. dari pada ngaku2 udah negara “moderen” tapi orang keturunan di deportasi. padahal jelas warga negara.

    gimana kalau obat gitu di legalisir aja biar gak ada mafianya, biar harganya turun. biar aja orang yg mau menik’mati” selama gak ganggu orang lain….

    bentar lagi rokok bakal jadi bahan selundupan. liat aja di singapore udah mulai orang nyelundupin. apa pun yg dilarang, pasti ada yg cari akal utk mengadakannya.

    di indo, gak boleh judi: coba lu ubek ubek daerah kota di jkt, medan, palembang atau di batam, liat betapa mafia2 menikmati hasilnya tanpa bayar pajak.

    legalisir aja biar ada revenue… duit haram? duit korup haram gak? dari ngurus ktp sampai ijasah sampai urusan penjara semua menikmati kok…sama aja dong.
    sori pri, nyampah disini…

  9. Saya setuju pada solusi itu.

    Tetapi pada kenyataannya, sang pengebom akan bebas 3 tahun lagi, dan sang penyelundup narkoba akan bebas 20 tahun lagi.
    Mendingan pasang bom aja kali yah matiin banyak orang, daripada bawa narkoba bebasnya lebih lama bung.
    (sarkastik bercanda :), tentunya kita tidak berharap apapun itu terjadi).

    Oh ya, yang saya ingin tambahkan. Selama saya mengikuti berita persidangan Corby ini, rasanya ‘asas praduga tak bersalah’ yang dulu saya pelajari selama sekolah di Jakarta, tidak ada deh. Instead of ‘innocent until proven guilty’ malah ‘guilty until proven innocent’.

    Ada beberapa orang yang menganggap bahwa orang Australia hanyalah membela Corby semata2 karena orang Australia juga. Ini tidak benar.
    Harap diingat bahwa ada 9 orang Australia lagi yang sedang ditahan di Bali (disebut the Bali 9), nah, untuk yang ini orang2 Australia tidak ada yang membela. Corby dibela karena masih ada kemungkinan dia belum tentu bersalah. Seperti saya sebut di atas, kalau kita yang di posisi dia, dan di tas kita dimasukkan narkoba tanpa sepengetahuan kita. Apatah daya?

    Tentang terjemahan2 bahasa inggris ke Indonesia yang muncul di berita2 persidangan, menurut saya banyak hal2 yang seakan2 ‘Lost In Translation’.
    Beberapa contoh adalah:
    – petugas yang membuka tas Corby dan menemukan mariyuana mengatakan bahwa Corby bilang “There is some” dan merujuk pada 4kg mariyuana itu (ini saya tonton di TV, sang petugas berbicara campuran dalam bahasa Indonesia dan sedikit inggris). Si petugas ini yakin kalau Corby memberitahu/mengaku kepada dia tentang barang selundupan itu. Sementara Corby bilang “There is something?” dalam nada pertanyaan karena menurut dia di tas itu tidak ada benda lain selain surfboardnya.
    “There is some” adalah sesuatu yang janggal untuk diucapkan dalam dialog seperti itu, seperti konteksnya aneh (bagaimana ya jelasinnya dalam bahasa Indonesia, hmm, seperti ngga nyambung gitu deh).
    – surat dari Corby utk presiden SBY dianggap orang Indonesia sebagai permohonan maaf/ampun, dan ‘kalau tidak bersalah tidak perlu minta maaf/ampun’ jadinya Corby salah karena minta ampun.
    Sementara surat Corby itu adalah pengungkapan fakta dari sisi dia kepada presiden SBY sebagai seorang pemimpin negara.

    Tambahan untuk informasi saya yang sebelumnya. Kota A dan Kota B yang saya maksud adalah kota2 di Australia. Jadi biang keroknya memang mafia narkoba Australia, sayangnya korbannya mendarat di Bali.
    Australia juga berperang keras melawan narkoba. Belum lama ini polisi Australia membongkar kasus penyelundupan narkoba terbesar dalam sejarah dunia.

  10. #9, saya jawab satu persatu ya.


    Pertanyaan saya kalau mau mengirim drugs antar kota di Australia lebih aman mana pakai pesawat atau truck/mobil/kereta?

    Jangan sarkastik gitu dong mas :).
    Yang menyelundupkan kan mafia nya. Harap baca tentang para baggage handlersnya. Mereka punya kaki tangan di airport yang mulai ditangkapi.


    Selain berat marijuana 4,1 kg itu juga ukurannya besar. Masa segitu mudah nyelipin di tas?

    Sudah diselidiki dan hasilnya: bukan tidak mungkin. Akibatnya adalah pemerintah Australia memasang kamera2 tambahan di airport. Sebelumnya ada sudut2 yang tidak tercover.


    Corby dr keluarga menengah ke bawah, bisa 19 kali bolak balik Australia-Indonesia apa tidak terlalu mahal?

    Di Australia, kebanyakan orang adalah menengah kebawah (pajak sangat tinggi). Harap jangan bandingkan dengan di Indonesia dimana kesenjangan sosial sangat tinggi.
    Yang disebut keluarga menengah itu masih saja bisa keluar negeri.
    Maksud saya, sesuatu yang dianggap ‘bawah’ di Indonesia belum tentu sama dengan di Australia.

    Ini salah satu contoh misinformasi, hanya karena Corby disebutkan berasal dari keluarga menengah ke bawah, ada rekan yang menganggap tidak mungkin bolak balik ke luar negeri. Fakta diterjemahkan dan dicerna, tapi konteks environmentnya tidak diteliti.

    Untuk orang Australia yang berpenghasilan dan tidak ‘tergantung pertolongan dari pemerintah’, sangat mungkin utk liburan ke luar negeri.

  11. #10

    coba itu ostrali, perdana mentri negara lain aja di suruh copot sepatu utk di periksa sepatunya karena berada di negara ostrali. ok, thats fine, anda minta hukum anda di taati. ya sama dong..

    Harap diiingat bahwa yang protes adalah sebagian dari warga Australia. Pemerintah Australia sendiri menekankan untuk menerima hasil persidangan Indonesia. Bahkan banyak pakar2 disini yang mengatakan bahwa hakim2 yang memimpin sidang adalah hakim yang kredibel.
    Dan harap diingat pula bahwa yang dibela orang2 ini adalah Corby, bukan 9 orang Australia lain yang sudah ditahan di Bali dan menunggu persidangan.
    Jadi tidak bisa digeneralisasi bahwa seluruh Australia tidak menghargai hukum Indonesia.


    kita juga. cacat memang, tapi ya namanya juga negara “berkembang”. dari pada ngaku2 udah negara “moderen” tapi orang keturunan di deportasi. padahal jelas warga negara.

    Mungkin yang anda maksud adalah kesalahan yang dilakukan Amanda Vanstone? sang menteri urusan imigrasi. Ini memang kesalahan fatal dia, dan di Australia sendiri yang benci menteri ini banyak kok, dia sering ditentang.

    Semoga tambahan informasinya berguna :).

  12. #12. saya juga satu per satu:

    1. Saya tidak bermaksud kasar, saya bertanya kalau para mafia itu memang mau mengirim narkotika mereka antar kota, mana yg lebih aman? lewat darat atau udara? Soal keterlibatan baggage handlers itu kan masih berita versi Australia, yg jelas Australia tidak bisa membuktikan bahwa barang yg ada di tas Corby adalah barang yg dimasukan oleh orang lain. Perbedaan berat antara masuk di airport 1 dan airport 2 saja mereka tidak bisa kasih data.

    2. Sama dg no. 1. Kalau perbedaan berat barang yg masuk di airport 1 dan 2 saja tidak bisa diberikan saya jadi berpikir, itu negara maju atau bukan sih?

    3. Wah saya tidak tahu kalau Australia sudah sedemikian makmurnya (apalagi bila mengingat kondisi airport mereka masih seperti itu:), sehingga keluarga kelas “bawah”nya bisa sedemikian mudah bolak balik Indonesia. Di Eropapun tidak semudah itu. Tapi pengangguranpun memang di sini bisa saja bepergian, terutama kalau dia sudah pernah bekerja shg mendapat tunjangan dr pemerintah (saya yakin sbg negara sosialis tunjangan Perancis lebih besar dr pd Australia). Tapi student atau pengangguran yg baru lulus tanpa pengalaman kerja dari kelas bawah di sini agak sulit bepergian jauh (karena itu yg pergi umumnya kelas menengah — baca: bukan kelas bawah), buat mereka 100 euro pun sudah sgt mahal. Pertanyaannya berada di level mana Corby? Fakta diterjemahkan dan dicerna, tapi lihat juga dong environment saya :).

  13. ah pendukungnya ngomong dia gak salah tapi tanpa bukti, kabarnya pemerintah ostrali pernah mengundang salah satu napi untuk jadi saksi yg meringankan si sexy ini, tapi tetep gak bisa buktiin juga,
    tapi ada yg aneh sih … ngapain sih bawa marijuana kesini .. padahal disinikan ‘barangnya’ lebih ‘bagus’ :D
    btw marijuana sama dengan ganja gak sih ? ;))

  14. jadi kayak kisah bridget jones yang di film keduanya.
    well, kalo emang ada orang lain yang harusnya bersalah atas kasus ini, seperti drug mafia/smugglers, kenapa ga itu yang dikejer sama pihak yang mo ngebelain si corby ini?
    yang bisa diketahui kan she had been caught red handed with 4 kgs of cannabis.. yah udah seharusnya dihukum. kalo di selipin sama orang lain yah sial2nya dia. btw baggage load bukannya diukur di airport? kan bisa di cek perbedaan beratnya waktu baggage claim? eh mj nya di baggage atau hand carried sih? kalo hand carried kan harusnya dipegang terus..
    anyway, kalo emang dia gak bersalah, may god have mercy on her and give the mafia in return….

  15. Memang ada banyak kemungkian, Corby mempunyai versi sendiri, sang hakim pun demikian. Saya cuma melihat akibat dari mariyuana, andaikan Corby benar-benar telah menyelundupkannya. 4,1 termasuk hal banyak, dan ia terbukti telah membawanya. Dalam masa putusan itu, ada hal-hal berbau politik disana, di mana Australia cukup gencar bersuara ‘keras’ menentang RI, sehingga terkesan sangat tidak nyaman di benakku —walaupun di media juga diberitakan mereka menghormati keputusan RI. Sehingga putusan itu menjadi semacam tidak murni lagi. Entahlah…

  16. #6 Itu KUTIPAN dari pendapat teman-teman saya :) Suka atau tidak suka terserah hehehehe …

  17. #14,

    1. Kalau memang lebih aman di kereta api, terus apa HARUS SELALU lewat kereta api? Bagaimana kalau mafia itu memiliki jaringan orang dalam (bagage handlers?) di bandara? lebih gampang mana jadinya? Hal ini sangatlah relatif.

    2. Oh, jadi berat tiap barang dicatat satu persatu ya? Terus di setiap bandara mesti dicocokkan lagi sebelum masuk ke bagasi pesawat? :D Canggih tenannnn …

    3. Jelas saja berbeda, dari Eropa sini kalau mau ke Indonesia biayanya jauh lebih mahal dibanding dari Australia ke Indonesia (bisa berbeda 50%!) :P Environmentnya memang berbeda, tidak bisa dibandingkan begitu saja, apalagi kalau tingkat pendapatannya relatif sama. Teman saya yang bekerja sebagai pegawai kelas rendahan di Eropa, bisa kok bepergian ke Indonesia setahun 3 kali.

  18. #15. Mas, bagaimana kalau beri nama, jangan anonim, biar kita semua lebih enak diskusinya.

    Pertama2, mau negara semaju apapun, yang namanya celah pasti ada kan. Di NY saja, dua tower raksasa bisa runtuh ditabrak pesawat.

    Ada beberapa penumpang yang pernah complain tentang baggage handlers (insiden terpisah tentunya).
    Contoh: Ada seorang penumpang yang membawa topi lucu di tasnya yang tidak dikunci, tahu2 topi ini dipakai oleh seorang handler sambil berjalan2. Hal ini diprotes oleh sang penumpang. Disini terlihat jelas kalau baggage handlers memang kurang ajar seenaknya buka2 tas orang.

    Saya kurang tahu apakah berat baggage selalu ditimbang di pesawat nya sendiri? Karena bisa saja benda dimasukkan sesudah baggage check-in ditimbang, dan benda itu diambil sesudah keluar dari pesawat dan mau dimasukkan ke belt.

    Negara maju bukannya lantas tidak punya masalah2 konyol.
    Jadi tidak bisa lantas bilang “negara maju bukan sih”, kenyataannya warga Australia sendiri dideportasi ke filipina. :p (insiden imigrasi)

    Saya melihat environment anda, tapi yang dipermasalahkan apakah dengan dibilang “menengah ke bawah” lantas tidak bisa bolak balik ke Indonesia. Ini hanyalah asumsi langka.
    Yang menjadi issue adalah environment di Australia, yang tidak anda teliti.
    Contoh: seorang tukang ledeng akan dianggap “menengah ke bawah”. Tapi apakah anda tahu bahwa tukang ledeng bisa mendapatkan $100/jam (gross income).
    Tiket pesawat Bali – Australia berapa, apakah anda tahu? Dan kalau orang AUstralia berangkat dulu dari kota mana saja ke Perth lewat darat, dan tiket pesawat dari Perth ke Bali sangat murah (untuk ukuran Australia).

    Anyway, tidak penting kita bahas seperti ini.
    Menurut saya banyak pendapat rekan2 yang terlalu berasumsi dan diisi generalisasi2.
    Tapi yah, toh bisa saja Corby memang bersalah.

    NB: berita malam di TV, ada beberapa tokoh hukum Australia yang memuji hakim Linton Sirait. dan mereka berusaha meyakinkan rakyat Australia untuk menerima hasil persidangan. Mereka bukan cuma pemerintah, tapi ada juga tokoh edukasi dan swasta.

  19. We also think drugs are bad here. Don’t get that wrong, as you are doing here.

    Why do you Indonesians think we are all pro-drugs in Australia just because we don’t accept the verdict of guilty for Schapelle?

    Quite honestly, Indonesia has made itself appear like the most barbaric, antiquated & stupid people in the world through the one-eyed view your country has had of this case from day one.

    Hate drug dealers, yes. And continue the war against them, as it must be fought.

    Just make sure you actually have a drug dealer in hand before you start throwing unsubstantiated accusations around and messing with innocent people’s lives.

  20. :-w wait and see aja, apakah seperti kasus-kasus yang lain hilang khabar di Tiup angin.

    Oh my Lovely Country I hope someday, somehow, I will found you better that ever :)>-

  21. Quite honestly, Indonesia has made itself appear like the most barbaric, antiquated & stupid people in the world through the one-eyed view your country has had of this case from day one.

    we are trying to comply with the law and then we are barbaric, antiquated & stupid?

    Just make sure you actually have a drug dealer in hand before you start throwing unsubstantiated accusations around and messing with innocent people’s lives.

    you assume that she’s innocent. have you considered that she’s guilty? it is amazing how the australian media has done to stir public opinion about this trial.

  22. #15: memang, saya setuju sekali itu hanya sebagian dari rakyat AUS dan bukan semuanya. sama halnya spt sekarang anda bisa lihat sentimen-nya ke arah mana. ini juga hanya sebagian dr rakyat ID. koran2 juga punya opinion dan will spin it one way or another.

    #23: cost dari MEL (melbourne, AU) ke DPS : AUD800; dari PER (Perth,AU) ke DPS : AUD679 (Zuji travel) according to AUSSTAT average income of aussie: AUD500/ week. Earning 100AUD/hour makes you middle upper, even if you are a blue collar.

    cost of living in MEL, PER: AUD 1000 – 1500/mon.
    how much does a beautician make?

    #24: Our one eyed view? Take a good long look in the mirror and tell me that the AU press doesnt have a one eyed view?
    RE your comment on the “drug dealer in hand”, look at it from a nother POV: we have a person who just landed and has 4kg of Weed (Ganja= marijuana=weed= grass). No other info. Would you not be inclined to think that this person is a dealer? 4KG is enough weed to get a lot of people high over a long period of time.
    “The baggage handlers put it in”: has this fact been ascertained? does anyone have SOLID PROOF? any thing? DNA? Fingerprints? Meta Energy? Beuller ?

    Dont get me wrong, I hate mis-incarceration. I hate ‘Guilty until proven innocent’.
    I would love for all the drugs in the world to disappear along with the thuggery. or alternatively legalise drugs or make it non addictive. Make Love Not War.

  23. menurut gw, kl ada orang yg ditemukan memiliki barang terlarang maka orang tsb wajib dicurigai bersalah.
    ini udah lewat dari asas praduga tak bersalah *secara logika, maklum gw bukan orang hukum*.
    dan dia memang musti membuktikan diri tidak bersalah, krn saat ini dia sudah terbukti memiliki barang terlarang.
    nah ngomongin soal hukuman, pengadilan musti mengumpulkan data yg lengkap dan akurat dulu sblm mengambil keputusan. apakah investigasi yg dilakukan sudah cukup memadai dari kedua belah pihak?
    btw, emang serum kebenaran itu isapan jempol doank ya? knp gak pernah dipake lg sih :D … maklum gw lugu :”>
    *sekalian ngetes bendera*

  24. kalo menurutku seh, kita hanya bisa sebatas menduga² saja, karena kita sendiri toh gak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya :)

  25. Anda punya bakat nge-TROLL?

    Ingin melatih berargumentasi dalam Bahasa Inggris?

    Mungkin pengalaman lama dalam berdebat di Internet?

    JANGAN TUNGGU LAGI. JANGAN TUNGGU LAGI.

    Kunjungi sekarang juga, forum yang membuka kesempatan untuk melakukan hal2x diatas:

    KUNJUNGI: http://www.schapellecorby.com

    Hanya satu klik, dan pengalaman serta kemampuan Anda akan teruji!

    KLIK http://www.schapellecorby.com SEKARANG JUGA.

  26. #22. 1. Orang normal pasti akan memilih jalur yg lebih aman, apalagi kalau pengangkutannya bisa dalam jumlah yg lebih besar.

    2. Ketika kita check in, tas ditimbang, itu direcord. Memang bisa saja semua tas ditimbang bareng2, tapi asumsi saya mengingat boogie bag ukurannya besar, pasti ditimbangnya sendiri karena gak muat beltnya kalo dibarengin yg lain. Ini bisa jadi bahan pertimbangan, permasalahannya adalah Qantas bahkan pemerintah Aussi tdk bisa memberikan data ini ketika diminta.

    3. #23. Tiket Indonesia ke Eropa dan Australia berbeda jauh? Saya sarankan anda check lagi, tidak cuman menggunakan perasaan. Sudah di jawab pula oleh #27.

    4. Pegawai kelas rendahan Belanda bisa ke Indonesia setahun 3 kali??? :o Pesat sekali kemajuan ekonominya, mengingat sejak guilder diganti euro biaya hidup di sana menjadi 2 kali lipat. Mas anda di Belandanya sebelah mana sih? Saya dulu bertahun2 tinggal di Rijswijk, saya sekolah di Haagse Hogeschool trus pindah ke TU, karena masalah pekerjaan saya pindah ke Prcs, tapi saya suka di NL. Yah kalau jaman masih pake guilder itu sih, susah juga sampe 3 kali bolak balik gitu buat peg rendahan, apalagi rate gaji per jam di Belanda gak setinggi di UK, USA, atau Aussi lho, anda tahu berapa rate gaji di Belanda? Kalau tidak tahu lebih baik anda schoonmaak dulu atau nganterin volkskrant sampe bongkok baru anda tahu berapa rate gaji di sana dan cukup enggak buat bolak balik 3 kali setahun. :)

  27. #27. Saya setuju dg Wicax, dan harap diingat dia masih student yg punya batas waktu kerja maksimum sebulannya. Sejujurnya yg mempertanyakan ini pertamakali adalah seorang kawan (bule) dari Austria. Jadi bukan dari orang Indonesia yg tidak mempelajari dulu environmentnya :)

  28. #14. Ini saya kasih itung2annya kalau di Belanda, asumsi saya di Aussi kalaupun lebih besar tidak akan berbeda jauh apalagi biaya hidup di Aussi lebih mahal drpd di NL.

    Per bulan jam kerja di NL utk student dibatasi hingga 10 jam/minggu atau 40 jam/bulan (juga di Prcs, saya kira di Aussi juga). Standar gaji utk pekerjaan “kelas student” adalah 12,5 guilders/jam, jadi sebulan maksimum 500 guilders. Biaya hidup:
    student hostel: 500 guilders (langsung habis).
    makan di univ: 5 guilders sekali makan.
    cuci: 5 guilders.
    transport tram: strippenkaarten yg 15 kalo gak salah 15 guilders, jadi sebulan 30 guilders.
    So total biaya hidup (kalaupun masak sendiri) antara 1000-1500 guilders per bulan per student. 1 Euro = 2,2 guilders. Jadi biaya hidup student per bulan antara 450-700 euro, sementara hasil kerja hanya 230 euro/bulan. Pertanyaannya, kalau Corby tinggal sebagai student di NL, berapa yg bisa dia tabung per bulan utk bisa ke Indonesia naik MAS? (harga tiket setara dg Qantas Australia-Indonesia yg dinaikin Corby).

  29. #32
    Mafia itu apa orang normal ya ? =))

    Last check dari teman saya berangkat dari Melb ke Indonesia cuma sekitar $400 USD, sedangkan dari Belanda ke Indo rata-rata sekitar 800 euro. Itu 50% bedanya :P Atau menurut Anda ini tidak berbeda jauh? Tunjukkan dong data-datanya, jangan cuma asal omong dan menebak-nebak doang :P Yang ditulis oleh #27 (Biaya dari Australia ke Indo) itu juga jelas berbeda jauh dibanding biaya perjalanan dari Belanda ke Indo ! Duh …

    Anda lucu sekali :) Lha memang kenyataannya begitu kok. Check saja dengan rekan2 yang tinggal di eropa. Mampu bepergian dalam artian bisa, ngga bakalan nantinya mati kelaparan karena duitnya dipakai jalan-jalan :P Ya maaf saja ya kalau Anda tidak mampu melakukannya, bukannya saya sombong.

  30. #34 Apa itu berlaku kalau seseorang adalah warga negara Belanda sendiri? :D Setahu saya, batasan 10 jam adalah untuk orang asing. Kalau seseorang adalah warga negara atau anak dari pemilik izin tinggal bebas izin kerja, maka tentu saja dia berhak bekerja kapan saja dan di mana saja.

    Oh iya, sekarang sudah zamannya Euro pak =))

  31. #36. Tiket Paris-Jakarta pp., Amesterdam-Jakarta pp., Frankfurt-Jakarta pp. Bulan Jan-Maret dengan beberapa Airlines seperti MAS, Emirate, dll. seharga USD 450-500. Saya kira tidak berbeda jauh, bisa di cek di beberapa reisburo di sana. Anda pun tahu pasti bahwa harga tiket sangat bergantung dr season dan maskapai. Tapi saya kira kalau anda tidak tahu bahwa tiket ke Indonesia pp sekitar USD 450-500 dr negara2 tsb dg airlines2 tsb. sangatlah keterlaluan, jawabannya ada 3: anda anak orang kaya yg tidak perduli harga tiket, atau anda baru saja tinggal di Belanda dan belum pernah pulang, atau anda pura2 tinggal di Belanda :D

    #38. Anda sangat betul, ini yg saya lupa. Tapi ok, katakan dia dapat bekerja 4 jam sehari karena separuh waktunya lagi tentunya utk belajar, tetap saja penghasilan dia sekitar 460 euro sebulan, tidak bisa menabung, bahkan bila 6 jam sehari pun hanya cukup untuk membiayai hidup. Biaya sekolah di Australia pun tidak gratis seperti di Prcs atau Jerman kan? rasanya tidak dapat mengcover utk 3 kali bolak balik ke Indonesia dlm setahun :) Itu baru untuk biaya transport, utk yg lain?

    Tapi ok lah semua kemungkinan bisa, bisa saja dia bekerja 20 jam sehari, 7 hari seminggu. Sekolahnya beasiswa, dan dia tinggal di rumah ortu. Tapi semuanya utk 19 kali ke Bali? Pengakuan dia sendiri 6 kali. Catatan imigrasi 19 kali. Atau saya yg salah informasi? Bisa saja, dan sangat mungkin. Sebetulnya ini hanya lontaran pertanyaan dr saya. Silakan kita jawab masing2 :)

  32. #38. Oiya maaf ini jaman euro :) kelihatannya anda tidak mengalami jaman guilder, tidak tahu mencari tiket murah ke Indonesia, dan tidak berbahasa Belanda. Hmm Program Master yg Bhs Inggris?

  33. yaah, UU-nya bilang sanksi hukuman mati, ya expect hukuman mati. kalo ternyata selama proses pengadilan ditemukan fakta2 yg membuat hakim melunakkan hukuman menjadi hukuman 20 tahun, ini sudah termasuk ringan (dibandingkan dgn sanksi yg tertulis di UU), jadi jangan dibilang nggak adil dong.

    “The trial has no jury … 12 barbaric Indonesian soldiers will…tear her to pieces with a barrage of gunshots.”

    ya iya lah gak ada jurinya, walopun (katanya) corby cantik, ini bukan beauty contest. sistem hukum eropa kontinental yg kita pake gak mengenal pengadilan dgn juri, bedain dong ama common law system yg dianut australia.
    dan soal hukuman mati, tulisannya bisa bikin persepsi yg salah. emang pake regu tembak, tapi sebutan “barbaric” terlalu mendiskreditkan. dan walaupun emang ada “barrage of gunshots”, tapi hanya ada satu peluru tajam (sisanya peluru hampa) yg mengarah ke jantung (quick death guaranteed) dari laras salahsatu anggota regu tembak (random), jadi istilah “tear to pieces” juga terlalu mengada2. hukuman mati juga dirancang agar manusiawi, buat terpidananya yg manusia, dan eksekutornya yg juga manusia. jadi jgn bilang eksekutor itu “barbaric” dong.

    “algojo juga manusia…punya rasa punya hati…”

  34. Pri,
    Saya gak begitu mengikuti berita2 tentang Corby ini. Kamu ada kronologisnya yang lengkap gak?

  35. tul, setuju ama rachmat (#45), pri punya kronologisnya gak? kalo bisa 2 versi :) 1 versi Indonesia, 1 versi australia :)

  36. #41 Baca -> HARGA RATA-RATA. Bukan harga khusus saat low season. Harga memang bisa berkisar sampai dengan 1100+ euro (saya pernah kena segitu pas pulang akhir Juli 2004, musim liburan).

    #42 Saya ngalamin kok zaman guilder :) Dan saya tidak sekolah di sini, cuma bekerja saja secara legal (di bidang IT) :P Dan saya selalu memperkirakan berapa kira-kira duit yang mesti disiapkan untuk pulang ke Indo, tidak selalu mencari tiket murah!).

    Eh darimana Anda tahu? Kok Anda mengatakan bahwa saya tidak bisa berbahasa Belanda? :D Selama diskusi di sini saya memang tidak menggunakannya karena saya menghormati pemilik blog yang menggunakan bahasa Indonesia. Kenyataannya saya masih warga negara Indonesia dan mampu serta bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ahh .. “Ateng …” =))

  37. The issue on drugs in Indonesia has been prejudiced as part of foreign intelligence strategy to decrease the productivity of society. Most of middle class parents have been telling this prejudice to their children. Obviously, most of them tend to blame foreigners for deliberately transferring such drugs culture to the Indonesian society. That kind of rumour has actually spread among Indonesian parents after the Vietnam War relating to the Air America activity.

  38. #48. Give you my real name, should ever heard it. Surely ever heard yours, just tell me, between the old cracks in NL, happy to meet you again, just don’t be the lowest of the low :)

  39. #49, #50 I haven’t heard it from my parents either though :-?

  40. #49,50 Havent heard from my parents too. Honestly Jeffrey. Heard about that rumours long time ago but not as from parents to sons/daughters. Guess the idea comes from the Opium War between China and GB. No make no mistake bro, we’re not a bunch of very suspicious people :)

  41. Tapi Aussies emang gila, masa bantuan Tsunami di-leverage dengan Schapelle kena 20 tahun. Kan nggak ada hubungannya toh. Bagus 20 tahun, coba kalo jaksa naik banding minta seumur hidup.

  42. Shame Priyadi. You’ve allowed to be manipulated by your government.

    Let me quote some comments here “We don’t want to see young Balineses ruin their future” FYI in NL people don’t even got arrested for selling grass, while in Indonesia people get 20 years even without any riable evidence that they were dealing drugs.

    Well, unfortunately Indonesia is still at least 50 years behind NL in social development. People here also don’t seam to understand scientific evidence … their politicians with primary school education certainly knows everything better.

  43. Beside:

    The 4.1kg of cannabis found in Schapelle’s bag could have been bought for less than $100 in Bali, but is worth much more in Australia. Therefore, there is no financial motive for Schapelle to smuggle such drugs into Bali.

    Start thinking Priyadi.

  44. #50 #51, maaf kalo menimbulkan kebingungan tentang statement saya. Sebenernya saya denger itu dulu dr ortu saya. Krn saya pikir itu average prejudice, jadi saya tulis aja begitu.
    Tapi paling tidak statement itu bisa memunculkan kelegaan sedikit bagi berbagai pihak bahwa ada yang harus disalahkan.
    Schapelle, saya pikir, tidak bersalah. Cuma profilnya aja yg keliatan sedikit nakal dengan latar belakang yg nggak bagus juga, jadi cocok jadi drugs smuggler. Lagian, kalo dia salahpun, berarti dia terlalu berani berbohong di depan public dan media massa, sampai berlarut-larut mengatakan bahwa dia tidak bersalah. Pasti meletihkan.
    Tapi, kita tunggu aja, kalo dia capek pasti dia ngaku juga yang sebenarnya.
    Btw, $20 skrg slang-nya “a Schapelle”. Can I borrow “a Schapelle” from you guys?

  45. #55 #56:

    Shame Priyadi. You’ve allowed to be manipulated by your government.

    Manipulated? You assume too much. I can’t remember hearing, reading or seeing anything about this matter from the government. In fact, if the judges allowed the pressure from Australian public to affect the result of the trial, we will be highly disappointed.

    Manipulation can only happen when media are covering this trial all day long. Like in Australia?

  46. #55 MB. Why is NL the only EU country which legalize “grass”? So you can attract drug tourists from the rest of EU countries? Funny huh…..

    Let me ask one question: if somebody landing in any country with an illegal stuff inside his/her bag and she can’t prove that it’s not hers, then is there any court in the world which will set her free?
    Think about it.

  47. #56. Obviously, you don’t read the news comprehensively. The marijuana is not similar to that produced in Indonesia (e.g. from Aceh). It’s a high quality one, you can make much money if you sell it to Australian tourists potters in Bali.

  48. Mr obyektif dan tidak obyektif itu ngrangkep calo karcis pesawat terbang yaaaa……

  49. Euleuh-euleu mani rame kieu :D
    Sabodo teuing ah…

    Nu penting mah..tong nyimeng, tong nyabu..hirup bersih leuwih endaaahhh….

  50. #61. Enggaklah nimbrung, saya cuman mau bilang bahwa kemungkinan bahwa Corby salah itu selalu ada, dan kita boleh saja bertanya2 tentang asal uang yg dipakai oleh dia utk bolak balik ke Indonesia. Dan ini, maaf utk Bayu, bukan orang Indonesia yg bertanya2 ttg itu, yg tidak tahu environment Australia seperti saya, tapi orang2 Australia sendiri. Coba anda baca komentar2 di Bali Blog yg sekitar bulan April. Tapi kan memang selalu ada kawan kita yg selalu “obyektif”(?). Yah maklumlah namanya juga orang Indonesia, kita ini kalo tinggal di LN suka lupa, ngerasa paling hebat, mungkin saya juga harus intropeksi :) BTW Pri, KBRI Canberra dikirim materi biologi sejenis Anthrax tuh.

  51. menurut gua, Corby dah cukup beruntung cuman dapet 20 tahun, seharusnya sudah di dor kalo bawa marijuana sebanyak itu.

  52. Schapelle case is just a vehicle. There are coming more impacts, I suppose.

    The biological weapon sent from the Western Civilization (Aussie) to the Eastern emerging government (Indonesia) is such an ODD ACTION. The first time in history.

    Terrorism has finally changed its clothes. Welcome to the new era of HARD-FEELING TERRORISM, only because one is trying to suit its way of law to another.

    WHITE SEXY INNOCENT YOUNG WOMAN jailed in Indonesia >>> TERRORISM THREAT at Indonesian Embassy >>> the most recent innovative issue

  53. Pasal 82 UU Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika

    (1) Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum:

    a. mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika Golongan I(*salahsatunya tanaman ganja, semua tanaman genus cannabis dan semua bagian dari tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis*), dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak RP. 1.000.000.000,00 (satu miyar rupiah);

    dst.

    penjara 20 tahun plus denda 100 juta? manusia memang sering lupa bersyukur…

    ~vivat justicia~

  54. http://www.banbali.com :-w buset deh sampe segitu tuh

    BanBali.com website removed because of Hackers!
    After less than 24 hours on the internet, http://www.banbali.com, a website lobbying for the Indonesian Government to introduce the “Unconditional Presidential Pardons” into law, has been shut down by the owners despite having tens of thousands of hits in a day, most supportive, whilst others were not so supportive!

    Simon Joseph, spokesperson for BanBali.com said, “Unfortunately, we were unable to keep the website from being hacked and filled with pornographic images. Obviously we do not want to be the vehicle for people to expose such images to others who are genuinely interested in the justice system in Indonesia – especially as some of the people visiting our website may have been minors.”

    “Despite the efforts of the hackers, the issue of, the need for and the political solution of ‘Unconditional Presidential Pardons’ in Indonesia, has now been placed on the media and political agenda both here and in Indonesia. Effectively for us, that means that our core mission has already been mostly successful.”

    BanBali.com clearly stated the following in the introductory paragraph, “The sole aim of BanBali.com is to create political pressure from Australians, the Australian Government and the Balinese people to have the Indonesian Government bring into Indonesian law the scope for “Unconditional Presidential Pardons” for international prisoners.”

    Simon Joseph also denied that the website was racially motivated instead insisting that “the exercise was and still is fully motivated by the need to bring the issue of ‘Unconditional Presidential Pardons’ onto the political agenda, as a solution to both appease the Australian community concerns and improve the Indonesian legal system as ‘Unconditional Presidential Pardons’ exist and operate successfully in democratic countries around the world.”

    “We truly believe that the political solution to this current issue is for the Indonesian Government to construct new law allowing Presidential Pardons where the prisoner (both after court trials in Indonesia and serving jail time) may be pardoned without having to declare guilt. It would then be at the discretion of the Indonesian President as to whether he or she at any particular time would pardon any prisoner. This may or may not include Schapelle Corby in the future, remembering that there are two appeal courts to hear her case and that potentially she can be found innocent by either of those courts.”

    Simon Joseph added that “while the BanBali website will no longer exist, Australians can still feel free to vote with their conscience, if they so decide and should not fear for the Bali Tourism industry as it does not rely purely on Australian tourists. Bali is visited by millions of people from all around the world.”

  55. There’s a “bad white young woman with big boobs and
    blue eyes” who is believed to be “innocent” by “the
    ‘Hard-feeling’ terrorists” who had sent a biological
    bomb to the Indonesian embassy located in “civilised”
    country.

    The first time in century that such an Eastern
    emerging government has been terrorised by such
    Western civilised people. Never happen before.

    For God’s sake, only for The Innocent Big Boobs and
    Blue Eyes.

  56. mungkin kalo yg Corby bawa itu heroin, “pembelaan” terhadap corby gak
    segini heboh, atau malah mungkin gak ada yg ngebela.
    Tapi yang ditemukan di tas corby “hanyalah” daun ganja, yang di
    beberapa negara malah sudah dilegalkan.
    ada yg bilang: “It’s just a plant”

    apakah sulit dan mahal mendapatkan ganja di Indonesia sehingga harus
    menyelundupkan dari australia?

    apakah mungkin corby, sebagai warga terpelajar (mahasiswa), segitu ceroboh dan bodohnya sengaja membawa masuk ganja sebegitu banyak ke indonesia dengan cara menenteng nya di dalam tas?

    untuk apa menyelundupkan ganja ke dari ausie ke bali, toh harga ganja di bali jauh lebih murah ketimbang ganja ausie.

    nah pertanyaan dan analisis ini yg membuat lahirnya teori bahwa keberadaan ganja di tas corby itu tanpa sepengetahuan corby, alias diselipkan oleh pihak lain.

    getoohh loohh =)

  57. We asked the Dean of ADBI today about the over-reaction of Australian press (he is an Australian), and he commented: our press are silly now, but it happens in other countries too, remember the case of Philippines maid in Spore a few years ago.

    Yes, we could recall Honda’s case as well- a Japanese woman who was in the same situation as Corby is now. Many Japanese were upset toward Australian court’s decision at that time. Hope they don’t forget it now.
    A very good article written by Paul Kelly in the Australian June 1, 2005 “A fair trial, but not in our media”.

  58. MESTINZA CORBY DIHUKUM MATI………..

    kok cuman 20 tahun, wong itu zg bawa 10 gram narkoba di malasia digantung kok..

  59. I was like, ae wwwoookkk..??

    Being Friday, I took an unprecedented time to get up early that Judgment Day to witness the very much anticipated verdict live on Channel 7 and in few dragging hours to bear the news of schapelle’s conviction of 20 freakin years jail in prison. Even then I thought the sentence was too over the top knowing the amount of medias that broadcasted the news report, all the same the ruling judges didn’t budge with their already made up decision that led to a recent biohazard threat that was left right outside Indonesian Embassy in Canberra.

    Post schapelle’s conviction days have not been pleasant here. Last night when I had to do my weekly grocery I eavesdropped people in the supermarket hashing out schappelle’s case, people on streets blurting out how unjust the Indonesian law is and protesters demanding their $1 billion dollar tsunami-funds back.

    Paranoid that I’m not, but I feel like going back home ! :((

  60. #76. Roy, siapa suruh sekolah di sana??? udah pindah2… kalo mereka boikot Bali, kita juga bisa boikot mereka…

  61. kalo dia emang ga’ bersalah dan mariyuananya dimasukin sama orang lain (ini versi orang aussie), harusnya dia bilang sama petugas bandara kalau terjadi keanehan di dalem surfing boardnya!! iya kan?

  62. #71. Hackers kita cepet juga reaksinya. Gue belum sempet baca tau2 udah di hapus :)

    #73. sebelum komen di sini mending baca2 dulu site yg ditunjukin #64.

    #76. mereka sekali kasih 1 billion AUD udah diminta2 lagi, kita kasih mereka 1 billion AUD per tahun buat yg sekolah di sana, udah pulang aja atau pindah sekolah, ke amrik kek, uk kek, belanda kek, banyak kok yg pake bhs inggris…

  63. pengen sih ke eropa sana sekolah nya…udh eneg sama si rasis ozzies…tapi jauh mas…dipesawatnya kelamaan…8-|

  64. #82 ahaaa ada Rahma ngintip2 juga rupanya :D Jadi ngetop lho Rahma gara2 protes ke Aussie-nya di link sama blog officialnya Corby hehe… salam deh buat Eiffel in lovenya :p dapat salam juga dari Handoyo Lee, doi anak baik lho :)) tu parle français je crois?

  65. #84. hahaha Jeff, gue yakin salah satu diantara kita pasti yg bikin blog corbyisguilty hehe soalnya semua input ttg link yg ada di sini dimasukin di sana, prasangka gue sih kalo gak Pri ya elu yg bikin hehe yg jelas bukan gue, gue cuman bisa kibul sana sini di situ.

  66. #78. Europe, here i come!! Ada ga nih yg mo sponsorin??\:d/

    #81. Schapadlock?? I wanna get me some of that!!

    Heheheh quite an originative ad that deserves standing ovation

    And I think with proper reevaluated branding strategies, Schapadlock would overwhelmingly prevail in the luggage lock business. At least it promises a better security than that of plastic shrink-wrappings some opportune businesses have introduced at Sydney’s airport. Those wrappings are useless!

  67. #86. Alah Roy, mahalan sekolah di Oz lagiii, gue liat tuition fee nya Melb Univ aja gileee mannn 13.000 AUD per semester! Mak! Tapi kualitas pendidikan di Oz emang bagus sih, gue akui. Terutama buat negara kita tuh mereka yg spesialis2 Indo, kayak Hukumnya Melb Uni sama ekonominya ANU (kayaknya). Kalo di sini sih murah Roy, gue cuman bayar 250 euro per tahun, cemen cik, mahalan trisakti malah, maklum orang tak mampu hehe…

  68. bikin tambah keruh.. oon.. #-o

    Liputan6.com, Solo: Puluhan anggota Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Surakarta, Jawa Tengah, berunjuk rasa di Pengadilan Negeri Surakarta, Selasa (7/6). Massa MMI yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Anticampur Tangan Asing itu mengancam akan men-sweeping warga Australia yang ada di Solo, Jateng. Razia dilakukan jika Pengadilan Tinggi Bali tak berani memvonis mati terpidana 20 tahun penjara, Schapelle Leigh Corby, warga Australia yang membawa 4,1 kilogram mariyuana ke Indonesia

    http://www.liputan6.com/fullnews/103059.html

  69. Schappelle’s lawyers introduce a couple of Australian prisoners who believed can be of value aiding Schappelle’s case.
    http://www.theaustralian.news.com.au/common/story_page/0,5744,15555929%255E2702,00.html

    Oh, and on off-topic note, does anybody here know one of jurors in Michael Jackson’s child molestation trial is an Indonesian woman in her late 30s? I bumped into that info by pure chance when browsing through juror profiles. She’s on jury box no.8
    http://www.courttv.com/trials/jackson/jurybox.html

  70. mungkin kalo ada bom tergeletak di halaman rumah kita,
    dengan hukum Indonesia, sudah TERBUKTI bahwa bom tsb dalam penguasaan kita. dan sudah cukup untuk divonis bersalah, gak perlu dibuktiin BAGAIMANA bom tersebut bisa sampai dalam penguasaan (tergeletak di halaman) kita.

    begitulah hukum indonesia, dan seharusnya kita tidak perlu protes..
    “itu bukan bom saya, ada orang lain yg menaruh nya”
    :d
    ini ada artikel menarik di kompas:
    Kasus SL Corby: “Keadilan Semu”?

    http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/09/opini/1801342.htm

  71. #91. “Keadilan Semu” Apa hanya di Indonesia?

    Saya hanya meng-quote saja:
    Bayangkan seorang gadis Thailand tertangkap di Bandara New York dengan tas berisi Marijuana 4.1 kg dan sempat menolak untuk membuka tasnya. Apakah hakim2 Amerika akan tertarik dg kisahnya ttg mafia narkotik yg beroperasi di bandara Dong Muang? :D

  72. #92 baca dulu artikel nya.
    :)
    gue quote point nya aja ya, kalo males baca:

    “Menurut pengadilan, Corby terbukti secara tanpa hak dan melawan hukum mengimpor 4,2 kg narkotika (marijuana) ke daerah pabean Indonesia. Dari pengalaman perkara-perkara pidana di Indonesia, institusi yudikatif sering keliru menerjemahkan makna ’tanpa hak’ dan ’melawan hukum’ secara gramatikal saja, sebagai karakteristisk ajaran Monoistis yang sudah jauh tertinggal pertanggungjawaban pidana seharusnya tidak hanya dilihat sebatas materiele feit dan materiele daad saja. Setidaknya inilah yang dialami Corby. Dengan tertinggalnya ajaran Monoistis yang dirasakan sangat tidak adil ini, berkembang akseptasi pendekatan dualistis yang menjadi sandaran legalitas karena, sesuai pendapat pendekatan dualistis, pertanggungjawaban pidana mencari suatu kebenaran hakiki yang substansial.

    Pembuktiannya tidaklah sekadar memiliki atau menguasai marijuana tersebut, tetapi bagaimana dan dengan cara apa marijuana itu bisa berada dalam penguasaan Corby sebagai alas bukti ada tidaknya unsur tanpa hak dan melawan hukum. Artinya, kalau tidak adanya evidence tentang bagaimana dan dengan cara apa marijuana itu berada dalam penguasaan Corby, tidaklah ada kesalahan dan melawan hukum pada diri Corby. Inilah pendekatan ajaran dualistis yang menghendaki adanya kebenaran materil dengan mempertanyakan bisa tidaknya seseorang dipertanggungjawabkan secara pidana.

    Jadi, apabila Corby memang secara materiele daad terbukti menguasai marijuana, artinya ada Actus Reus, tidaklah selalu harus diartikan melanggar tindak pidana. Karena masih harus dilihat ada tidaknya Mens Rea pada diri pelaku berdasarkan asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan (Afwijzigheid Van Alle Schuld) ataupun Tiada Pidana Tanpa Sifat Melawan Hukum (Afwijzigheid Van Alle Materiele Wederrechtelijkheid), walaupun secara gramatikal perbuatannya memenuhi rumusan delik.”

  73. :-w
    bahasa hukum bikin puyeng, jadi..sebenernya dia bersalah apa nggak siihhh….:d:”>

  74. Saya rasa konklusi yg tertera di #92 itu keliru.

    Artikel kompas tersebut sebagian menerangkan adanya kekeliruan komprehensi azas2 hukum yg umumnya dangkal oleh para penegak hukum di indonesia yg berkonsekuensi, pada khususnya, terpidananya Schappelle Corby selama 20 tahun. Pernyataan itu setidaknya dipaparkan dan didukung dalam paragraf ke-8
    Dari pengalaman perkara-perkara pidana di Indonesia, institusi yudikatif sering keliru menerjemahkan makna ’tanpa hak’ dan ’melawan hukum’ secara gramatikal saja, sebagai karakteristisk ajaran Monoistis yang sudah jauh tertinggal pertanggungjawaban pidana seharusnya tidak hanya dilihat sebatas materiele feit dan materiele daad saja.

    Paragraf ke-11 juga memberi contoh hukum yurisdiksi bangsa kita yg tidak pliable.

    Bukan sistem hukum kita yg disalahkan, melainkan pemahaman norma2 dan azas2 hukum yang tidak substantial oleh penegak keadilan yg harus di rectify.

  75. #93, 94.
    Hehe saya memang malas baca, jadi baca cepat, juga beberapa peristilahan yg digunakan juga sulit saya cerna :D
    Tapi logika saya sederhana saja:
    Kalau hakim2 di Amerika tidak tertarik dg kisah mafia yg beraksi di Dong Muang, maka “keadilan semu” ini juga terjadi di sana. Dg kata lain hakim2 Amerika pun kurang memahami norma2 hukumnya. Mengapa? Karena walaupun judicial system yg digunakan berbeda, namun norma2 hukum yg digunakan asumsi saya adalah kurang lebih sama. Tapi ini pendapat orang non-hukum lho :)
    Selain itu menurut saya dalam kasus Corby, selain keberadaan MJ dalam tasnya, ada hal2 lain yg memberatkan, seperti kesaksian customs officers. Dan juga saya ragu kalau hakim sekelas Pak Sirait bisa kurang memahami norma2 hukum kita (walaupun mungkin saja).

  76. ngebaca #93, kaya kuliah hukum pidana :) cool, argumennya bagus, terstruktur, ilmiah bgt dah, pasti yg nulis orang hukum.

    tapi saya percaya vonisnya sudah di track yg benar. unsur pasal terpenuhi, bukti sudah cukup (udah lebih dari 2, barang bukti mariyuana; keterangan saksi petugas bandara; keterangan terdakwa; dll), pembuktian sudah terlaksana.

    di pihak lain, alibi terdakwa terlalu mengada2. tidak relevan, tidak diperkuat alat bukti yg cukup, dan tidak reliable. yg bener aja, masa setiap penyelundup narkoba yg datang ke indonesia bisa bebas dgn ngomong “bukan saya pak, itu salahnya mafia.” (that’s right, blame the mafia, everybody hates them, right?). preseden macam apa yg mau diciptakan di sini?

    bukti yg dihasilkan oleh terdakwa sendiri kadar pembuktiannya lebih rendah dari bukti yg dihasilkan pihak ketiga yg tdk terlibat pada kasus. lalu, kesaksian de auditu/hearsay tidak punya kekuatan pembuktian di depan pengadilan (so much for that ‘white knight’ of hers). sementara pada 2 macam bukti inilah corby menggantungkan alibinya, ya tewas.

    jadi kedudukannya 0-1 ampe peluit panjang. wajar kan kalo kalah? jangan berharap menang kalo gak bisa bikin gol… :)

  77. Just wrote about Corby in my blog. Kalo Cory engga guilty kan Australian baggage handler yg harusnya responsible dan kalo handlers itu dipekerjakan di bandara oleh Qantas mustinya Qantas responsible juga dong, ato Australian government yg responsible since drugs-nya dah masuk indo. If someone must be responsible for bringing restricted thing to your house, how it’ll be done in another country?

  78. #93. Itu bisa dikategorikan sebagai kasus Prima fasie, bagian dari Common Law yg dipraktekkan di sebagian besar negara2 Commonwealth dan Amerika Serikat.

    Contoh yang lain: Apabila seseorang tertangkap basah dengan pistol ditangannya didekat korban yg tewas tertembak peluru, kasus Prima fasie (dalam hal ini Pembunuhan)dapat dikonstitusikan. >> dipetik dari wikipedia.com
    Sebagai contoh notorious dari kasus ini adalah OJ. Simpson

    Bagaimanapun juga…

    Opini2 pundit yg tertulis di media-masa2 Australia terhadap mayoritas opini publik sudah mulai berbalik:

    Emma Tom(The Australian) : Bukti tidakbersalah butuh lebih dari sekadar tangisan dan protes.

    Tim Lindsley(Sydney Morning Herald): Saat pembom bali:Amrozi, Muhklas and Imam Samudra dijatuhi hukuman mati, pemerintah australia nyatakan hukuman tersebut appropriate, sejak Corby, pemerintah australia nyatakan hukuman mati itu barbarik.

    Janet Albrechtsen(The Australian): Terlalu banyak orang2 Australia menyampingkan rasionalitas, cuma mengandalkan rasa kasihan, rawan cantik corby dan demeanournya di persidangan sebagai bukti tidakbersalah.

    Paul Kelly (The Australian): Apabila Indonesia mengadili musuh-musuh kita yg berbangsa Asia atau teroris, Indonesia adalah teman; apabila Indonesia mengadili wanita kulit putih (Corby), Indonesia adalah lawan. Orang2 Indonesia memandang kita sebagai bangsa yg tidak konsisten atau rasis.

    Hikmah yg bisa diambil dari semua ini??

    Untuuunngg saya bukan Corby! #:-s

  79. ya moga2 anda tidak terkena razia polisi di jalan
    dan tau2 polisi bilang menemukan ganja di mobil anda.
    mungkin anda berpikir kejadian seperti ini tidak mungkin. cuma fakta di lapangan, hal seperti ini sangat-sangat sering terjadi.

    kenapa polisi dan sering melakukan hal ini, salah satu sebabnya adalah hukum di indonesia memberi celah untuk itu.

    ketika ganja tersebut berada dalam penguasaan anda, di situ anda dianggap sebagai pemilik ganja, dan peradilan indonesia tidak merasa perlu lagi membuktikan ganja itu milik siapa.

    atau mungkin anda tau2 dijerat dengan UU anti teroris karena di halaman rumah anda tergeletak bom/senjata.
    TANPA harus membuktikan siapa pemilik bom tsb, karena jelas bom tsb dalam penguasaan anda.

    ini bukan sekedar masalah corby bersalah atau tidak, atau tentang kebenaran dongeng mafia ganja australi saja…
    sekali lagi, buat saya, ini masalah proses hukum dan peradilan
    indonesia yang banyak bolong2 nya sehingga sering tidak memihak
    rakyat.

  80. Lili,

    On your if-corby-not-guilty supposition, that thought in recent weeks has been discredited by a barrage of reprimands in most Australian paper-made medias. Although some hardcore supporters of Corby are still outcry-ing for justice, those figures are falling drastically, outpacing the potentiality of corby’s team lawyer to produce witnesses fending for corby’s innocent claim.

    Anywho, if you think australian judicature so unflawed, has never miscarried justice on similar drug cases (not implying that you do), then you MUST read Chika Honda heart-wrenching story of being wrongfully convicted which is obtainable through search-engines and tell me what u think.

  81. #104: sebenarnya ini kekuatiran utama saya: hukum di Indonesia mudah terkena intimidasi. apakah pengadilan yg mengadili corby sudah menjatuhkan hukuman sebagaimana mestinya setelah corby terbukti bersalah? bagaimana jika yg menjadi terdakwa bukan corby, tetapi wni atau wna cowok brewokan & bertato tanpa dukungan publik aussie? apakah hukumannya akan tetap sama, lebih berat atau lebih ringan?

    gak jauh berbeda dengan kasus adiguna sutowo. bagaimana jika yg menembak bukan adiguna, tapi orang tak dikenal tanpa harta & kekuasaan? apa hukumannya akan tetap sama?

    million dollars questions…

  82. wow sorry Pri, banyak repetition, kirain yg sebelumnya gak masuk, habis gue sebel banget sama site itu, gila njelek2in negara kita banget… emang udah jelek sih negara kita ini :D tapi banyak comment yg gak enak, kayak negaranya doi yg udah bener aja…

  83. pegel sama kasus corby… mereka emg udh budeg[-(….
    bisanya emang nyari2 kesalahan2 kita..dan dihubung2 in… dan merasa suci pula…padahal, mana ada sih negara didunia ini yg
    tanpa sejarah hitam, disaat kita pny satu sejarah hitam…yg itu digede2in..,picik bgt gak sih otaknya..kecewa gue, gue kira negara maju, cara mikirnya lebih bijaksana dan dewasa..eh ternyata..telenovela !!… males bgt baca teori sok to know mereka soal negara kita…mending gak usah digubris..blagak nggak denger..mungkin hikmahnya..kita jadi tambah cinta indonesia..dan bikin sesama indo jadi lebih kuat bersatu…(wuih, dalem>>) :-?

  84. iya pegel ya.. ya udah gak usah dipanjang2in lagi, gak bakal nyambung kok, jadi nya cuma debat kusir kan :D
    nah pengennya gue sih, ketika liat kasus2 yang ada jangan liat dengan kacamata nasionalisme buta, coba lah liat juga negara kita tercinta yang emang banyak borok nya dimana2.
    kalo kita nya sendiri aja gak pernah mau nyadar dengan kebrobrokan kita, ya bakal selama nya kita gak akan “dianggap” oleh negara lain.
    oia, ati2 loh, ultra-nasionalis kalo dipupuk lama2 bisa jadi fasis :)>-

  85. #113: sampaikan hal itu ke para ‘jemaah corbyah’. saya sendiri mendukung pengadilan kita dalam kasus ini bukan karena nasionalisme buta, tapi justru karena pendapat2 orang2 australia yang ‘informed’ :)

  86. #113 saya setuju sama Pri, ini bukan masalah Nasionalisme Buta, kalau kasusnya seperti Nurdin kasus gula yg bebas saya pasti dukung Australia bahwa pengadilan kita memang bobrok, tapi kasus Corby ini memang berbeda. Jadi bedakan dulu kasus per kasus. Hantam kromo bahwa Indonesia pasti bagus jelas salah, katanya ultra nasionalisme, tapi hantam kromo bahwa Indonesia pasti jelek juga salah…:)

  87. #113, … kalo emg pgn bener kita harus mau mengakui kesalahan dan kejelekan kita sendiri..tapi, kalo emang kita ini udah jelek ditambah dengan pandangan pesimis ke negara sendiri mentang2 nyatet beberapa catetan kelabu ditaun2 blakangan..dan kita ikut2an mencerca negara sendiri??? bah, gue banyak nemu in temen2 indo yg semacam ini gara2 media luar udh terlanjur menilai indonesia seperti yg mereka anggap…tiep saat tiep waktu yg gue denger adalah seberapa jeleknya kita dan begini begitu nya… rasa nasionalisme yg udh hilang dan pesimis ke yg namanya indonesia… sampe2 malu mengaku indonesia. ngomong2 soal ultra nasionalisme.. jgn kan ada…nasionalisme aja udah lenyap gara2 gambaran buat kita yg udh jelek, jelek dan jelek…
    gue rasa kalo kita terima aja respon dari jemaah corbyah.. dan ngomong..oh iya..itulah indonesia..korupsi dimana mana… blah blah…. ya jelas merugikan buat kita..
    siapa lagi yg akan ngasih gambaran positif ttg si Indo ini kalo bukan kita sendiri… gambaran positif disini bukan maksud gue menceritakan indonesia is the best..yeah..sesuai fakta dong…

    kalo emang paradigma kita ke indonesia adalah ‘buruk’ selamanya emang bakalan begitu dan kita/mereka akan mencari hal2 buruk itu untuk dihubung2i dan jadilah kita negara terburuk sepanjang masa…tanpa ada celah ke jalan yg terang, ini akibat pesimis ke negara sendiri

    dan ini cobaan dari jemaah corbyah buat kita.
    sampe2 mereka nganggap indonesia itu like a sh*t…
    wajib dong rasa nasionalisme itu ada… negara kita BUKAN negara hebat, baik , tanpa dosa dan sebagainya…tapi indonesia kan cuman negara yg lagi ngejalanin proses yg didalam nya juga byk org jahat dan baik, tapi sayangnya yg lebih demen disorot itu org jahatnya.. dan parah nya sebagian dari kita ikut2 an menghujat setuju … (gak bermaksud menutup mata.. okay , kita banyak borok dimana-mana, tapi boring bgt ngeluhin keborokan kita itu..obatin aja borok kita itu tapi jangan hujat si Indonesia ini)

  88. :-w he is lucky cause had been sentenced 20 years jail.. if he caught in Malaysia he cannot see the real world later on. 4 Kg is quite heavy to bring those stuff. The Australian ‘perhaps’ assume the asian “STUPID” or something like that. This problem not related whether the court at Indonesia have jury or not, but we lying on common sense. How this Australian not realized of any weight changes of his begage?. Pls bring the logical way to think up…

  89. kenapa saya bilang nasionalisme buta.
    karena yg SELALU kita permasalahin cuma reaksi australi yg EMANG berlebihan.
    terkesan kita peduli kasus corby ini cuma gara2 reaksi masyarakat australi, kita peduli cuma karana harga diri terusik oleh masyarakat negara tetangga, BUKAN karena kita PEDULI dengan hukum di indonesia.

    kita sama sekali GAK mau mencoba meliat bahwa hukum indonesia yg dipakai dalam kasus corby ini emang banyak bolong2nya!
    bahwa yg perlu dibuktikan cuma barang ilegal tersebut berada dalam PENGUASAAN terdakwa, dan KENAPA bisa sampai dalam penguasaan terdakwa gak perlu dibuktikan atau apakah ganja tsb benar MILIK corby jg gak perlu dibuktikan.

    celah ini yg selalu menjadi dasar metode kambing hitam, bukan cuma corby, tapi banyak masyarakat indonesia yg kena “fitnah” aparat, ntah demi kenaikan pangkat atau uang damai.

    saya gak peduli corby salah apa nggak, cuma ketika celah tersebut masih ada, kita setiap saat bisa menjadi korban ketika dalam razia di jalan tau2 aparat bilang menemukan ganja di mobil kita.. kita gak bisa bilang bahwa ganja itu tadinya gak ada di mobil kita atau bukan milik kita, karena hukum indonesia menyamakan PENGUASAAN dan PEMILIKAN.
    dan kasus “fitnah” aparat ini SANGAT SERING terjadi, (saya yakin kita semua jg udah tau dan sering denger) dan model fitnahnya bisa macem2.
    seperti kasus di kediri, seorang dituduh sebagai anggota sindikat pencurian kendaraan bermotor cuma gara2 aparat mengaku menemukan salah satu stnk mobil curian di mobilnya.

    saya gak peduli corby salah apa nggak, saya cuma peduli kenapa pengadilan di bali cuma membuktikan bahwa ganja tersebut dalam PENGUASAAN corby, TANPA membuktikan bahwa ganja tersebut memang MILIK corby.
    saya jg peduli vonis 20 th yg menggelitik rasa keadilan bila dibandingkan dengan vonis adiguna yg cuma 7 tahun.

    gak perlu kan kita jadi korban dulu, baru kemudia protes2 bahwa ada yg salah dengan hukum kita.

    ya itulah cermin hukum di indonesia. silahkan kalau masih mau menutup mata dan pura2 buta :D:)>-

  90. #119: lho, siapa yang menutup mata dan pura2 buta? siapa yang setuju adiguna dihukum 7 tahun? silakan anda permasalahkan urusan keadilan dan sebagainya. saya sendiri di posting ini hanya mengurusi masalah reaksi australia mengenai kasus ini. kok malah nuduh menutup mata dan pura2 buta? enak saja… mungkin anda yang gak bisa baca posting saya di atas?

    *sigh* harusnya saya gak perlu terpancing argumentatum ad hominem seperti ini.

Comments are closed.