Gelang Power Balance dan Bisnis Placebo

Jika seseorang diberi obat palsu yang sebetulnya sama sekali tidak ada khasiatnya, tetapi orang tersebut diberi informasi bahwa obat tersebut dapat menyembuhkan, maka kondisi orang tersebut bisa jadi akan membaik. Ini disebut efek placebo. Kondisi orang tersebut membaik bukan karena obatnya, tetapi karena efek placebo.

Beberapa ‘pebisnis’ sangat mengerti fenomena ini. Salah satunya adalah Power Balance. Model ‘bisnis’ mereka kira-kira seperti ini:

Pertama-tama, buatlah sebuah alat, obat, terapi, sistem pengobatan atau bahkan perhiasan atau sesuatu yang dapat dikenakan. Apakah barang-barang tersebut benar-benar mengobati atau menyehatkan bukan sesuatu yang penting. Yang penting barang-barang tersebut harus terlihat indah dan meyakinkan.

Kemudian, buatlah klaim bahwa barang-barang tersebut menyembuhkan, mengobati atau menyehatkan. Jangan lupa beri bumbu bagaimana barang tersebut dapat memperbaiki diri kita. Tidak perlu masuk di akal, yang penting terdengar ‘wah’ dan meyakinkan. Jangan lupa gunakan istilah-istilah ‘canggih’ seperti energi, frekuensi, resonansi, medan energi dan semacamnya, walaupun sangat tidak pada tempatnya. Semakin banyak penggunaan istilah-istilah canggih ini, maka semakin banyak orang-orang yang tidak mengerti. Dan itu artinya semakin bagus!

Setelah itu yang diperlukan hanyalah memasarkan ‘produk’ tersebut. Keinginan korban untuk menjadi lebih sehat akan mengalahkan akal sehatnya. Kebanyakan korban tidak akan menyadari bahwa barang yang dijual hanyalah tipu-tipu semata.

Kondisi sebagian pemakai produk tersebut memang akan membaik. ‘Untungnya’, orang-orang ini tidak tahu bahwa kondisi mereka membaik bukan karena produk yang mereka gunakan, tetapi hanya karena efek placebo. Orang-orang akan mulai ‘bersumpah’ bahwa produk-produk tersebut ‘bekerja’, dan mulai mempengaruhi orang-orang disekitarnya. Bukan hanya itu, jika orang-orang ini diberi tahu bahwa dia tertipu, besar kemungkinan mereka akan balik membela habis-habisan produk-produk palsu tersebut.

Soal harga, barang-barang ini tidak perlu dijual terlalu murah. Orang-orang ini akan mengeluarkan uang berapa saja untuk apapun yang diklaim dapat memperbaiki kesehatannya. Pasang harga dengan profit margin 90%? Tidak masalah! Setelah melalui proses produksi masal, gelang karet Power Balance mungkin harga produksinya tidak mencapai Rp 50 ribu, tetapi dapat dijual sampai dengan Rp 500 ribu!

Pengeluaran untuk riset pun nihil. Satu-satunya riset (jika ini ingin dibilang sebagai ‘riset’) adalah mengarang cerita indah tentang bagaimana produk ini dapat memperbaiki diri kita!

Selama manusia memiliki keinginan untuk memperbaiki kondisinya dengan cara yang instan, maka produk-produk ini akan tetap ada. Selama ‘pangsa pasar’-nya masih ada, produk-produk seperti Power Balance bukanlah yang terakhir.

58 comments

  1. Masih ketawa kalau melihat orang yg sekarang pakai gelang power balance..
    gak bedalah dengan orang yg percaya cincin batu akik, atau orang yg pakai tulang binatang, dan percaya kalau itu berkhasiat.

  2. Salah satu bukti penyelewengan akademis tuk melangkahi akal sehat manusia!

    Saya suka kalimat itu: makin banyak yang tak mengerti istilah canggih itu, maka semakin bagus!

    Tos! :D

  3. Entah kenapa banyak orang percaya efek placebo (tentunya secara tak sadar) dibandingkan dengan percaya pada obat herbal atau farmasi.

    Banyak orang engga suka sains.

  4. Pak Priyadi,

    Saya tertarik dengan item di gambar.
    Bolehkah saya meminta recipe untuk membuat item tersebut dengan Horadric Cube?
    Dan apakah bisa diperoleh di NPC kota mana saja?

    Terima kasih

  5. Kalo gak salah dulu juga sempat ngetrend kalung manik-manik berwarna putih yg konon bisa meningkatkan wibawa. Di brosur penjualan kalung itu berderet foto-foto seleb, jendral dan juga foto SBYeh. Ini sama juga khaaan?

  6. Hahaha…

    seperti halnya kemaren ada yang nawari kalung dari batu giok yang telah terpendam ratusan tahun, dari luar “katanya” batu giok tersebut dapat menyerap hal-hal negatif di dalam diri dan dapat memberika aura yang positif.

    barang tersebut sekarang lagi pameran di GI :-D

  7. Sama seperti Pitra (komentator pertama), yang terbayang di kepalaku waktu mendengar Power Balance adalah Batu akik..

    :d

  8. Televisi Australia (?) pernah menayangkan hasil ‘investigasi’ tentang gelang “berkhasiat” ini. Ada setidaknya enam relawan yang secara acak diberi gelang PB, sedangkan yang lainnya palsu. Terbukti, bahwa sebenarnya ketika ada tekanan, tubuh otomatis menyeimbangkan diri dari terjatuh. Tanpa atau dengan gelang. Ini hanya gerakan refleks saja. Dan nyatalah bahwa khasiat ‘balanca’ yang ditawarkan gelang itu fiktif.

  9. wah… pengetahuan baru nih (terutama soal efek placebo lho ya!!)
    mulai sekarang, saya gak akan lagi merengek – rengek kepada mama saya meminta dibelikan PB (Power Balance) lagi. Mendingan saya dibelikan laptop buat main PB (Point Blank) aja… akakaka

  10. saya belum tahu apakah sama dengan efek placebo. namun, perusahaan asuransi juga dapat ‘bernafas’ dengan menakut-nakuti calon kliennya bahwa kecelakaan dan kematian bakal menjemput suatu waktu. nah, antisipasinya adalah asuransi. hmm, silakan menanggapi dengan sudut pandang masing-masing

  11. gue sehh pake buat asesoris aja n kebetulan Fans gue C.Ronaldo jg pake , hhe…
    ada ato ngakx tu khsiat buat sy kabar angin doank..

  12. Eh tapi walau ada berita kayak begini, beberapa minggu yang lalu saya lihat disiaran langsung pertandingan NBA masih ada pemain basket yang memakai gelang ini lho.

  13. gak cuma pemain NBA, kayaknya di suatu waktu saya pernah liat sekilas di teve presiden sby pakai gelang yg sama. presiden kita emang gaul, kemaren pakai ipad, skrg pakai gelang segala.

  14. :-? iya,, aku pikir itu juga paling ngibul. Aneh-aneh saja. dan nggak logis gelang di kasih gituan aja. tapi cen cara marketingnya wajib ditiru untuk hal-hal yang positif. booming banget.

  15. kayanya banyak yg make bukan karena khasiatnya tp lebih karena dibilang gaul, jd asli / palsu pasti ga masalah

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *