Protokol Kyoto

[Protokol Kyoto](http://en.wikipedia.org/wiki/Kyoto_Protocol) adalah sebuah perjanjian dari negara-negara di seluruh dunia untuk mengurangi emisi [gas rumah kaca](http://en.wikipedia.org/wiki/Greenhouse_gas).

Protokol Kyoto diprediksikan akan mengurangi emisi gas rumah kaca di negara-negara industri sebesar 5.2% dibandingkan keadaan pada tahun 1990. Tetapi dibandingkan dengan tanpa adanya Protokol Kyoto, target ini berarti pengurangan emisi sebesar 29%. Protokol Kyoto juga bertujuan untuk membantu negara-negara berkembang dalam proyek-proyek yang berhubungan untuk memperbaiki keadaan iklim bumi.

Pada protokol Kyoto juga diberlakukan sistem jual beli emisi. Setiap negara-negara industri yang setuju dengan Protokol Kyoto dapat melakukan jual beli emisi untuk menjual atau membeli batas emisi sesuai Protokol Kyoto. Misalnya, Rusia yang saat ini memiliki emisi gas rumah kaca di bawah kuota, dapat saja menjual ’emisi’ kepada Kanada yang emisinya di atas kuota Protokol Kyoto.

Negara-negara juga dapat menerima bantuan dalam bentuk *[carbondioxide sink](http://en.wikipedia.org/wiki/CO2_sink)*. Carbondioxide sink adalah kebalikan dari sumber karbon. *Carbondioxide sink* berfungsi untuk menjerat karbon dari atmosfer bumi. Contoh-contoh *carbondioxide sink* adalah:

* Hutan. Pohon-pohon menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen.
* Lautan. Lautan dapat menyimpan karbondioksida, sedangkan plankton-plankton akan mengkonversi karbondioksida menjadi oksigen.
* Pemampatan geologis, yaitu penyimpanan limbah karbondioksida pada lapisan bumi.

Indonesia sebagai negara yang memiliki hutan dan lautan yang luas sangat berpotensi untuk mendapatkan bantuan ini. Mudah-mudahan dengan adanya Protokol Kyoto, pemerintah dapat mengurangi laju pengrusakan hutan yang sangat memprihatinkan.

Setelah masuknya Rusia pada tanggal 18 November 2004, Protokol Kyoto akan aktif mulai tanggal 16 Februari 2005 ini. Indonesia sendiri sudah mendukung Protokol Kyoto [sejak 24 Juni 2004](http://news.xinhuanet.com/english/2004-06/24/content_1544736.htm).

Sayangnya, tidak semua negara setuju dengan adanya Protokol Kyoto. Negara maju yang tidak setuju adalah: Amerika Serikat, Australia, Kroasia, Liechtenstein, Monaco, Swiss. Amerika Serikat yang merupakan negara yang paling banyak mengeluarkan emisi gas rumah kaca sepertinya tidak punya niatan untuk memperbaiki kondisi bumi (dalam hal ini, maupun tentunya hal-hal lainnya). Sikap Amerika Serikat juga mempengaruhi negara-negara lain seperti Kanada dan Australia dalam menyikapi Protokol Kyoto.

Untuk mengkampanyekan dukungan terhadap Protokol Kyoto di Amerika Serikat, ada gerakan untuk mendukung Protokol Kyoto yang dilakukan oleh beberapa universitas terkemuka di Amerika Serikat. Gerakan ini dinamakan [Kyoto Now!](http://www.rso.cornell.edu/kyotonow/).

Tanpa Amerika Serikat pun, saat ini sudah ada 127 negara yang mendukung Protokol Kyoto, merepresentasikan 61% dari seluruh emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Mudah-mudahan anggota Protokol Kyoto lama kelamaan dapat mempengaruhi Amerika Serikat untuk mendukung Protokol Kyoto ini.

30 comments

  1. > Indonesia sendiri sudah mendukung Protokol Kyoto sejak 24
    > Juni 2004.

    Sayang ya implementasinya baru sebatas asep rokok, apa salah interpretasi kali ye, gas buang pabrik, bis-bis atau truk-truk, yang asepnya menghitam itu bebas berkeliaran, justru asep rokok yang dipermasalahkan. Salah interpretasi kali ya bang yos ini, besok mungkin asep kent*t juga dilarang, semetara pabrik-pabrik tetap bebas dengan emisi-nya yang semakin membahana.. :-)

  2. #2, kayanya itu gak ada hubungannya dengan kyoto :) karena untuk saat ini negara berkembang gak punya kewajiban apa2, cuma dapat enaknya aja (dana pelestarian hutan, dsb)

  3. #3
    moga aja dananya bener2 buat nglestariin hutan, bukan nglestariin perut yg ngaku2 punya hutan

    akhir2 ini sering terjadi bencana alam yg secara langsung ato tidak merupakan buah karya manusia. khususnya terkait ama pelestarian hutan.

    buat amrik yg gak mau ndukung Protokol Kyoto
    Hi Bush! ™ :-P

  4. #4: Bukan cuma Bush yang salah. Kongres Amerika Serikat 100% tidak mendukung Kyoto :(. Tapi hidup Al Gore yang menandatangani Kyoto tanpa dukungan kongres! (sayangnya menandatangani, tapi tidak meratifikasi)

  5. gua nonton di tipi, gak cuman dari industri aja yg bikin efek rumah kaca. dari hasil alami juga bisa loh (bukan kent*t tapi mirip2) antara lain dari kotoran hewan ternak dan sawah juga menghasilkan gas metana.
    coba di wiki kan :D

  6. coba aja kita mulai dari diri sendiri untuk menghindari hal2 yg mengakibatkan efek rumah kaca. mudah2an bisa diikutin oleh org disekitar kita. + jgn lupa doa biar si bush sadar akan bahaya tailing yg mereka hadiahi buat bumi ^^

  7. klo gw b’pendapat Amrik jangan hanya mentingin kepintingin segelintir orang terus mengorbankan kepentingan umum.padahal kita tahu Amrik tuh selalu b’usaha unjuk gigi sebagai negara yang “number one” dlam sgala aspek dlm sistem internasional, tapi bwt halsekecil ini malah ga kliatan giginya “ikut ambil bagian”. kmane aja,jgn tunduk dbawah kaki seklompok orang t’tentu donk??????!!!!

  8. Memang percuma kalau kita cuap2 ga’ karuan supaya AS mau mendukung protokol Kyoto. Karena bagaimanapun kebijakan AS turut mempengaruhi keputusan negara lain.Dengan kata lain, AS bisa mengendalikan dunia ini(sebagian besar). Yang hanya bisa kita lakukan sekarang ini adalah membuktikan bahwa protokol kyoto memang dapat mengurangi emisi rumah kaca. serta membalikkan persepsi mereka dengan bukti, bukan cuma cuap2. negara seperti AS kayaknya perluy diberi bukti, deh. maka dari itu…mana hasil dari protokol kyoto itu? mungkin lebih baik memakai data kali, ya…. :)>-

  9. smoga ini tdk skedar tulisan dlm kertas…hitam di atas putih…
    sebab u kesuksesan misi lingkungan ini jelas mmbutuhkan komitmen n kesungguhan..walaupun,bukannya buruk sangka..tp masih byk yg sbnrnya blm spenuh hati mnerima protokol kyoto..ya contoh saja US, dikatakan aneh jls tdk…krn asas kerakusannya…tp bgmnapun patut diberi penghargaan bagi mereka negara yg stuju n mendukung bahkan ikut berpartisipasi didalamnya…

    salam konservasi

  10. baru tau rasa sekarang amerika, karena ia tidak mau menandatangani protokol kyito, ia kena badai katrina daan badai rita. makannya besok-besok tandatanganin aja protokol kyoto atau muncul lagi badainya.:)>-

  11. \:d/
    oke dab, :-? kita sukseskan KP ini, mulai dari pribadi dan saat ini.:d semoga negara maju jadi tersanjung:-? dan ikut secara sadar bahwa memang meraka juga perlu pelaksanaan KYOTO PROTOKOL, bukan cuma hitam diatas kertas…;) jangan sampai ibu pertiwi menyesal punya anak bangsa yang gak tahu diri :((:((:((

  12. kalo ga salah saya pernah menonton film “the day after tomorrow” disana dikatakan pemanasan global menyebabkan hancurnya es di kutub, dan mengakibatkan amerika utara semua menjadi hamparan es, amerika kembali kezaman Es.
    hal ini mungkin terjadi bila amerika yang notabene memiliki persentase terbesar dalam hal GAs rumah kaca>>> tidak meratifikasi Protokol Kyoto

  13. Amerika tu gak ngerti arti pentingnya protokol kyoto, Yang mereka tau cuma mencari keuntungan untuk diri mereka sendiri.amerika serikat adalah penjajah kelestarian alam

  14. fuck amerika, dan seluruh negara yang tidak mau meratifikasi protokol kyoto. tapi salut buat al gore, semoga semakin banyak al gore lain di amerika. tapi ngapain mikirin amerika, tinggal jangan beli produk merusaknya aja, biar kita boikot secara individu saja tuh amrik. salam

  15. Amerika Serikat tidak mendukung Protokol Kyoto justru karena Amerika Serikat merupakan negara yang paling banyak berperan dalam “mem-polusi” udara kita.

    jika Amerika menandatangani nya, keadaan ekonomi A.S. akan semakin memburuk karena (kita sudah tau Amerika sedang berada di Afghanistan dan Iraq) A.S. harus membayar banyak untuk membeli ’emisi’ dari negara-negara lain.

    dalam hal ini saya juga tidak setuju dengan tindakan pemerintah A.S. yang (menurut saya) kurang bijaksana. Dari pada melestarikan dunia, A.S. lebih memilih mengeluarkan uang untuk “mengobrak-abrik” negara lain.

  16. yup…aneh kan amerika.
    jelas buanget dong amerika gak mau ratifikasi, jelas-jelas banyak ruginya bila dia ratifikasi. memang amerika kan maunya untung terus… ya kan… dia mau untung terus dan gengsi dong kalo amerika sampe mau ratifikasi…he3..kayaknya sih gitu…
    untuk kepentingan bersama aja gak mau.. emang benar semakin besar negara semakin serakah juga sifatnya…:)
    ya mbok si “Amerika” itu sadar yoo.. ati-ati lhoh ntar malah kebalik lagi Amerika yang duluan hancur karena banyak negara lain saat ini yang sudah tidak simpatik dengan amerika..dan balance of powernya udah ada lhoh..he3.. ati-ati ma negara-negara kecil yang buat nulir coy…

  17. yah…daripada kita pada kecapekan mengumpat-umpat amerika…yang sekarang ini bisa kita lakukan adalah mendoakan semoga someday Amerika dipimpin oleh orang-orang yang lebih dewasa dan arif terhadap lingkungan. yah…sebangsanya Algore gitu deh…ato yang lebih baek lagi!!!.
    :)

    Tapi..sumpah..seandainya nyantet tuh nggak dosa..gue pengen nyantet begundal-begundal Amerika tuh…

  18. Menurut gw sebelum nyalahin Amerika atau negara2 lain yg da nyumbangin emisi gas rumah kaca terbanyak baiknya qta sadar dulu akan pentingnya lingkungan, mulai dari hal yg kecil dgn kurangi pemakaian kertas agar hutan gak habis n matiin AC jika gak perlu, OKEY :)

    masalah Amerika ntar juga kena Batunya hehehe:d

  19. :ogua benci Amerika, dah jelas salah penyalur polusi terbesar tapi tetep alias keukeuh aja ga mendukung protokol kyoto, sebenernya apa sih mau mereka. yang goblok tuh masyarakar AS nya atau PRESIDENNYA ? MAKASIH

  20. Menurut aku sebaiknya kita tuch pad intropeksi diri sendiri dech…. Jangan pada nyalahin orang lain aja…:-? Coba dech sekali-kali kita mulai berbenah dari lingkungan yg paling deket. Misalnya dari lingkungan keluarga. Contohnya saja kalau kita menggunakan listrik… Kalau dari lingkungan keluarga saja kita sudah boros bagaimana kita bisa melindungi bumi tercinta kita ini:-? Maka dari itu, kita janganlah menyalahkan orang lain teelebih dahulu kalau kita juga tidak bisa menghargai apa yang sudah ada:o Sebaiknya kita mulai hidup yang lebih peduli dengan lingkungan sekitar. Dan mungkin kita bisa menggunakan bahan bakar alternatif seperti penggunaan hydro carbon, untuk mengurangi polusi udara. Dan mulailah untuk menanam pohon. Karena banyak pohon akan lebih banyak juga menyerap CO2…..
    So mulailah Cintai Bumi kita
    Kalau bukan kita siapa lagi yang mencntai Bumi ini
    PEACE……:x:x:x:x:x:)>-:)>-:)>-:)>-:)>-
    LOVE%%-%%-%%-3:-o3:-o
    RESPECT*-:)*-:)*-:)*-:)

  21. YuPz.. Saat nEy w Lg Mengintensifkan bgt masalah Global Warming.. secara 4 mTa kuLiah w ada tugas buat paper,, dan tema Global Warming cocok banget w rasa untuk diangkat secara ini yg lagi jadi sorotan dunia sekaligus w jadi punya banyak pilihan untuk dari sudut pandang mana w ambil, apakah dari sudut pandang politik, diplomasi, geostrategi dan geopolitik, atau kah keamanan.. :-? :)>-
    0y, NB: Udahlah kita jangan menghakimi negara ini harus bagaimana, negara itu harus bagaimana.. Qta do’ain aZ mo9a2 tU Amrik cPt saDar Para Pemimpinnya (w 9x m0 bLg Lho wAr9anya sCara mereka jg jadi korban pendzaliman para pemimpinnya).. Mulai dari 3M az kya kata AA Gym (Msh Pd in9et siaPa dia kan?!).. “Mulai Dari Diri Sendiri, Mulai Dari Yang Terkecil, dan Mulai Dari Saat ini”..Cinta Lingkungan kan nggak bisa nunggu.. Ok!!:)>-

  22. saya salah satu mahasiswa HI yg ada di BDG… skg udah smester 6, rencananya saya mau mengajukan judul buat buat UP dan skripsi mengenai protokol kyoto
    jika saudari berkenan membantu memberikan info, data2 dll. saya akan merasa sgt senang…

    apalagi stelah konferensi kopenhagen gagal nenadapat kata sepakat dari negara yg ada, AS tetap kokoh pd pendirianya untuk tdak meratifikasi…
    menjadikan hprotokol ini9 semakin menarik..

    terima kasih

  23. saya salah satu mahasiswa HI yg ada di BDG… skg udah smester 6, rencananya saya mau mengajukan judul buat buat UP dan skripsi mengenai protokol kyoto
    jika saudara berkenan membantu memberikan info, data2 dll. saya akan merasa sgt senang…

    apalagi stelah konferensi kopenhagen gagal nenadapat kata sepakat dari negara yg ada, AS tetap kokoh pd pendirianya untuk tdak meratifikasi…
    menjadikan hprotokol ini9 semakin menarik..

    terima kasih

  24. memanmg selalu menarik ketika berbicara tenatng protokol kyoto dan global warming
    apalgi melihat dikap AS yg tetap kokoh menolak untuk meratifikasi protokol

    sebelumnya, perkenalkan saya, saya salah satu mahasiswa HI.. saya sgt tertarik mengangkat masalah protokol ini untuk dijadikan UP dan skripsi, jika saudara memiliki data2, info terbaru dll dan sekiranya sedia membantu untuk saling bertukar pikiran, balas saja ke email saya terima ksih

Leave a Reply to amen Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *