Dukung Kenaikan Harga BBM!

Isu kenaikan BBM menjadi pokok pembicaraan di mana-mana. Sejak akhir tahun lalu, pemerintah sudah mengsosialisasikan hal ini di media massa. Pemerintah merencanakan untuk menaikkan harga BBM ini pada awal tahun ini. Tetapi mungkin bencana yang melanda Aceh dan Sumatera Utara membuat pemerintah berpikir dua kali untuk menaikkan harga BBM di awal tahun.

Menyikapi isu kenaikan BBM, sebagian besar masyarakat Indonesia sepertinya tidak setuju. Hanya sebagian kecil masyarakat yang setuju kenaikan ini. Pengamat ekonomi juga sepertinya terbagi menjadi dua bagian, yang setuju dan yang tidak setuju.

Saya sendiri termasuk yang setuju. Mengapa?

* Subsidi energi adalah ide yang buruk. Subsidi energi membuat perekonomian bangsa ini menjadi begitu tergantungnya kepada subsidi energi. Subsidi energi juga yang membuat Indonesia sebagai negara terakhir yang keluar dari jeratan krisis moneter di pertengahan tahun 90-an. Subsidi BBM juga membuat APBN Indonesia menjadi tidak kompetitif dibandingkan negara-negara penghasil minyak lainnya.
* Memang benar penghapusan subsidi akan membuat harga-harga melonjak dalam jangka pendek. Tetapi dana subsidi lebih baik dialokasikan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Misalnya dengan meningkatkan alokasi dana pendidikan, investasi usaha kecil atau pembangunan infrastruktur. Dalam jangka panjang, realokasi subsidi energi ke sektor lainnya ini akan berdampak positif bagi masyarakat ketimbang dengan mempertahankan subsidi energi.
* Adanya subsidi membuat infrastruktur transportasi masal menjadi tidak sekompetitif di negara lain. Akibatnya masyarakat memilih menggunakan mobil pribadi ketimbang menggunakan transportasi masal, *toh* harganya tidak jauh berbeda. Akibatnya kota-kota besar penuh dengan kemacetan yang juga merupakan salah satu sumber pemborosan energi.
* Adanya subsidi ke satu jenis energi (BBM) menyebabkan jenis energi lain menjadi sangat tidak kompetitif. Jika negara ini memerlukan subsidi energi, maka sebaiknya subsidi tersebut dialokasikan ke jenis energi alternatif seperti [Gasohol](http://en.wikipedia.org/wiki/Gasohol), [Biodiesel](http://en.wikipedia.org/wiki/Biodiesel) atau [Hidrogen](http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrogen). Walaupun menurut hemat saya sebaiknya hal tersebut tidak berupa subsidi, tetapi cara lain seperti misalnya insentif pajak. Dengan demikian, Indonesia akan menjadi tidak tergantung kepada satu jenis energi saja.
* BBM, gas alam dan batu bara adalah bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tak dapat diperbaharui. Efeknya pada suatu saat sumber energi ini akan habis. Selain itu harganya juga akan selalu bergerak naik karena penawaran (*supply*) yang akan selalu berkurang. Akibatnya subsidi bahan bakar fosil semakin lama akan semakin memberatkan APBN Indonesia.

Tentunya restrukturisasi di bidang yang lain yang merugikan negara juga tidak kalah penting. Misalnya penanganan kasus korupsi, pencurian kayu, pencurian sumber daya kelautan, restrukturisasi perbankan dan sebagainya. Tetapi penanganan hal tersebut tentunya bisa dilakukan secara paralel dengan restrukturisasi subsidi BBM. Jangan karena masalah-masalah tersebut belum dapat diatasi, lantas kita merasa tidak perlu untuk melakukan restrukturisasi subsidi BBM.

Untuk mengurangi efek negatif harga BBM yang naik, pemerintah seharusnya mengizinkan pihak swasta dalam hal eksploitasi dan distribusi BBM atau sumber energi lainnya. Setelah itu laju kenaikan harga BBM akan dapat dikontrol melalui mekanisme pasar seperti di negara lain. Akibatnya BBM tidak memberatkan APBN negara, dan rakyat juga dapat menikmati sumber energi yang murah. Murah dalam artian harganya wajar, tidak dimahal-mahalkan, dan juga tidak dimurah-murahkan. Pemerintah bisa tetap mengambil keuntungan dari BBM melalui pajak.

Kenaikan harga BBM akibat penghapusan subsidi akan meningkatkan harga-harga dalam jangka pendek. Kendati demikian hal tersebut akan berefek lebih baik untuk jangka panjang ketimbang dengan harus mempertahankan subsidi. Peningkatan harga BBM sedikit banyak akan membuat popularitas pemerintah menurun, tetapi negara ini sedang membutuhkan pemimpin yang berani melakukan hal yang baik untuk rakyatnya, bukan pemimpin yang hanya melakukan hal yang disukai rakyatnya.

Dukung penghapusan subsidi BBM! Berhematlah dalam menggunakan energi!

89 comments

  1. hmm, gue termasuk pendukung kenaikan harga BBM. lebih karena biar yang pakai BBM hanya yang memang sudah memperhitungkan untung rugi membeli BBM,untuk mengurangi para lone driver yang memenuhi dan menyesaki jalan.

    cuma… tolong dong para penjahat/perampok/pencopet di dalam transportasi umum juga dikurangi, agar masyarakat lebih nyaman menggunakannya.

  2. bbm, nampaknya, mau tak mau harus naik. kalau dibiarkan, pastinya akan terlalu memberatkan anggaran. masalahnya, gimana cara kita menyesuaikan diri dengan itu. :D

    *hore, saya post yg pertama! :)

  3. kenaikan BBM; setuju juga…!!
    dulu i used to liputan ekonomi..ternyata emang Indonesia gak punya duit unt subsidi, (jgn kan subsidi:) )dan dg harga BBM ‘murah’ dg subsidi itu berarti pemerintah mensubsidi orang kaya. krn konsumen terbesar energi di Ind adalah org kaya..
    trus akhirnya dibuatlah ‘kupon’ untk pengusaha kecil dan masy yg ‘kurang mampu’. dasar ind, kupon itu kemudian dijualin sama yg terima kupon..:D

    trus pengusaha jg cenderung menggunakan alasan kenaikan BBM untk menaikan harga seenaknya jauh lbh tinggi dari kenaikan cost produksi krn kenaikan BBM..jd ‘rakyat’ pikir salah pemerintah naikin BBM..

    trus lagi BBM Ind yg murah itu kan jg diselundupkan kemana-mana, al singapura yg BBM-nya jauh lbh mahal..
    ketika Menhan ke Inggris, ada yg tanya ttg apakah tdk bisa tuh penyelundupan BBM di hentikan, kt pak juwono, pertama sudah terlalu ‘ribet’ byk oknum terlibat, termasuk jg tentara..kedua, pemerintah punya masalah yg jauh lbh berat dr pd nangkepin penyelundup BBM..:)

    nah masalahnya kebijakan kenaikan BBM itu kan tdk populis, politisi (baca presiden) harus ngitung2 dg popularistasnya ;) kasus terakhir itu pas Megawati, nggak jd kan ketika demo dimana2..

    mbulet deh kalo urusan BBM Ind..
    tp menaikkan harga is the best (bahkan the only)option..kecuali presiden-nya masih takut ngak kepilih lagi..dan politik kan seringkali tdk menghitung ‘harga’ yg harus dibayarkan :)

    btw. thanks ttg GB,UK. Eng-nya..bener yg diktkan Pak Priyadi

  4. #1: kalau BBM naik, lama-lama masyarakat akan menuntut pemerintah untuk memperbaiki mutu transportasi masal, bukan malah menuntut jalan layang dan jalan tol dalam kota :)

  5. Sebetulnya yang ditakutkan itu kan bukan naiknya harga BBM, akan tetapi apa benar dana yang tadinya dipakai untuk subsidi digunakan untuk masyarakat. Takutnya dana ini malah ditilep juga. Kalau kemudian dana tersebut dibuat untuk membuat public park, tempat anak-anak main, dan sejenisnya, mungkin bisa membuat rakyat tenang.
    Nah, bagaimana memastikan dana tersebut tidak dikorup?

  6. #5, gak punya duit buat subsidi? OMG! gue sering berpikir (pikiran simpel nih ya), perbandingan orang kaya ama orang yg berada di bawah garis kemiskinan kan jauh banget.. Paling yang miskin berapa? emang ada 50% dari penduduk indo? sedang yang kaya? hiks hiks… Sisanya sih yah tengah2x. Kalo konglomerat2x itu mau ngasih sebagian hartanya (berapa % dari kekayaan negara tuh?), mungkin bisa equal kita. Terus terang aja, kesenjangan sosial di Indo tuh sangat tinggi bangettt.. Kaya tambah kaya, miskin tambah miskin.. :(

    Kalau kenaikan BBM, memang sudah saatnya. BBM di indo jauh lebih murah daripada disini. Caranya mungkin yang harus pelan2x disampein ke rakyat.

  7. menurut gw, kalo memang harus naik:
    * ngumumin naiknya jgn lebih dari sekali dong. Kayak gak tahu kondisi di sini aja. Akhir tahun pas ada berita kalo BBM mau naik, harga-harga langsung naik… Skrg diumumin lagi, harga2 kayaknay bakal naik lagi deh..

    * pengalihan dana subsidi utk diberikan ke mereka yang dilabeli orang miskin dalam bentuk duit mentah (500 ribu kalo gak salah) terlihat sebagai kamuflase, formalitas, dan sangat tdk mendidik. Di samping rawan kebocoran (apalagi kalo ditambah ada potongan biaya di sana sini), juga tidak ada hubungan langsung dgn usaha mengurangi jumlah rakyat miskin. Mending duit itu dibikin pabrik atau usaha industri lain yg bisa menyerap pengangguran..

    * kenapa harus langsung di atas 20%? Apa gak bisa dinaikin secara bertahap? Misalnya naik 10% tiap 3 bulan sekali biar gejolaknya tdk gede.

    Masak gitu aja gak bisa sih?

  8. #7: hmm, saya gak yakin. artikel-artikel di koran mayoritas ingin tetap ada subsidi :( terutama koran tempo hehehe :) artikelnya bisa panjang lebar sampai 1/2 halaman, tapi intinya kebanyakan sama: “untuk apa pemerintah ngurusin subsidi BBM? kenapa gak masalah ______________ dulu yang diurus? kan lewat itu bisa menambah kas negara” blanknya itu bisa masalah korupsi pejabat, masalah pencurian sumber daya hutan/laut, masalah perbankan, dsb.

    #11: point terakhir yang terakhir setuju banget, harusnya begitu mekanismenya. untuk point yang lain kemungkinan besar masalahnya ada di DPR :( (untuk naikin BBM, perlu persetujuan DPR gak sih?) berhubung sekarang eksekutif dan legislatif dikuasai oleh kubu yang berbeda, banyak politisi yang berbeda pendapat ‘just for the sake of’ berbeda pendapat :( mungkin niatnya untuk menarik simpati rakyat. politisi yang kayak gitu gak tau (atau gak mau tau) yang baik untuk rakyat. rakyat sih kalau misalnya ditawari penghapusan pajak pasti langsung setuju. tapi apa itu baik untuk mereka? mudah-mudahan sih saya salah, jadi kenaikan BBM tidak perlu disetujui DPR :)

  9. BBM di Indo tuh muraaaah bener dan memang sudah saatnya subsidi di bidang ini dialihkan ke bidang lain yang lebih penting. Mau dinaikkan 20% juga masih bisa dibilang murah kok :P

  10. saya juga setuju dengan kenaikan BBM.
    Sampai kapan kita mau disubsidi terus. jelas-jelas pada dasarnya harga minyak itu mahal. Memang sih imbas kenaikan BBM pasti banyak tapi bila kita semua mau menyikapinya dengan sabar dan bersama-sama membangun masyarakat, kayaknya lama kelamaan yg namanya harga BBM yg tinggi akan menjadi hal yg biasa.
    Selain itu juga kenaikan BBM bisa menjadi trigger agar para pemilik kendaraan tidak boros menggunakan bahan bakar. Dan alhasil sedikit demi sedikit bisa mengurangi polusi

  11. Setuju saja…

    Hmm..kalau motor sih, isinya cuma 4 liter bensin :). Honda pula yang irit bensinnya. Tinggal cara makenya gak usah kebut-kebutan, yang bisa menyebabkan pasokan bensin tambah banyak…

    Siap-siap gigi 2 – 3 terus nih…hehehe..

  12. Wah..

    Enak aja naikin BBM, Jatuhi dulu hukuman buat Koruptor yang masih dalam proses “pembatalan tuduhan”, “dengan sengaja terbebas dari tuduhan” , “yang lolos dari jeratan hukum” dan yang bermukim di luar negri, babat dulu semua pejabat yang diduga dan sudah terkontaminasi, baru naikin BBM.

    Subsidi buat rakyat kecil ?…… tak akan sampe kalau mereka masih berkeliaran.

  13. kepercayaan masyarakat sama pemimpin udah tipis,
    kalo bbm naik, dan keadaan masih sama seperti ini,
    pasti banyak yg protes,
    kecuali, bbm naik, dan semua janji2 pemerintah ditangani secara serius, mungkin gak terlalu berakibat fatal.

  14. #17: hehe, ini pernyataan yang saya maksud di atas. “untuk apa pemerintah ngurusin subsidi BBM? kenapa gak masalah ______________ dulu yang diurus? kan lewat itu bisa menambah kas negara”, kali ini blank-nya adalah ‘pemberantasan korupsi’ :) pemerintah kan bukan cuma satu dua orang, kabinet ada puluhan orang, jadi bukan gak mungkin kedua masalah tersebut diselesaikan secara paralel. gak usah lah mengangkat isu-isu lain untuk menutupi masalah subsidi BBM seakan-akan masalah subsidi BBM tersebut bukanlah hal yang penting dibandingkan isu-isu lain tersebut.

    #18: makanya, saat ini dibutuhkan pemimpin yang kuat, berhubung pemimpin-pemimpin sebelumnya tidak ada yang dipercayai masyarakat, masyarakat jadi skeptis terhadap pemimpin siapapun orangnya. untungnya, sekarang posisi eksekutif relatif kuat karena dipilih langsung oleh rakyat.

  15. setuju kalo BBM naek , tapi dengan syarat (pendapat pribadi):P
    a. transportasi umum bener bener aman dan nyaman ;)
    b. duit subsidi BBM yang dihapuskan bener bener diletakan pada post yang benar (pendidikan dan kesehatan) yang korupsi duit ini langsung aja di hukum seberat beratnya
    c. sementara ini itu doang

  16. Mari mulai biasakan naik sepeda, jalan kaki. Kayaknya saya kalo liburan di Indonesia, sering jadi orang “aneh” karena sering jalan kaki ke mana-mana di tengah panasnya Jakarta.

    Kayaknya pulang nanti harus siap-siap punya sepeda yang enak (nggak perlu yg sampe juta-jutaan lah), sepeda onta juga boleh.

  17. Pada intine ini akan memicu aktifitas WORT AT HOME, jadi bagi para Administrator Jaringan ndak perlu masuk kerja ke kantor, cukup stand by di rumah, monitor jarak jauh, bagi orang designer web juga begitu, desain dirumah, kalau udah jadi tinggal send ke Client, kalau udah deal tinggal upload aja :D

    Bagi para petani, ini saatnya mbajak make Kerbau lagi.

    usul kang IMW boleh juga, naik sepeda aja, biar polusi bisa terkurangi ;)

    Bagi Mana?

  18. gw termasuh yang ragu2 soal kenaikan BBM ini buat rakyat. mungkin niatnya bener buat rakyak tapi nanti kenyataanya nggak akan buat rakyat; sekarang gini adakah standar kemiskinan itu? apa dilihat dari nggak punya rumah? nggak punya perabotan? nggak bisa sekolah? hidup pada lingkungan kumuh? ini susah. bisa bisa semua orang ngaku miskin nantinya. la yang kaya aja ngaku miskin, kalo udah kaya buat apalagi korupsi? entah ini mental yang sudah rusak atau memang penyakit jiwa gw nggak tau :)

    Baru isu mau naik aja semua bahan pokok langsung naek, termasuk gorengan yang tempat biasa beli kalo nunggu angkot pulang kerja naekin 100 :(

    Seperti Iklan layanan masyarakat yang ditipi2 ada ayng bilang

    Pertama2 sih iya dikasih berikutnya bles bablas

    Jangankan soal BBM naek, soal jakarta dibilang kota terkorup aja pada ribut, koruptor2 pada ribut.

    Kesian yang nggak punya pendapatan tetap atau pendapatan dibawah rata2, ya mungkin sekolah anaknya dibiayain tapi apa biaya beli nasi sehari2 mereka dibiayain jg? rumah sakit yang katanya biaya gratis masih bertele2 ngurus biaya gratisnya, pake surat rt/rw/kelurahan yang notabene pake bayaran juga. ARGH!!!

    mereka dagang asongan (yang notabene banyak juga aparat yang beli disana) aja digusur ato dibuer2.
    Gw takut malah naeknya BBM jadi malah menaikkan angka kriminal, yang namanya urusan “perut” orang lebih suka mikir pendek. Urusan rokok misalnya bukannya karena gw perokok berat trus gag dukung. Tadi pagi ada berita diSCTV soal pemalsuan cukai rokok, pejabat sudah ribut. gimana kalau semua pabrik rokok diindonesia nggak mau pakai cukai rokok? yang wajar aja, preman mabuk dimuka umum dibiarkan, penjual cd porno samping pos polisi dibiarkan ini malah ngurusin asap rokok yang nggak ada apa – apanya dibanding asap kenalpot hitam angkutan umum yang tidak layak jalan.

    sungguh menyedihkan!

  19. Setuju !!
    bukan karena apa, tapi karena harga-2 udah kelanjur pada naek. Kalo BBM gak jadi naek, ntu harga-2 tetep aja ogah balik turun. Makanya udah kelanjur basah, ya terusin aja bleh..

  20. Gw setuju BBM naik
    Anggap negara ini adalah sebuah perusahaan yang punya barang jualan minyak, sebelumnya dia harus sedot dulu minyak itu dari dalam perut bumi, lalu di olah n terakhir di jual ke konsumen.

    Harga minyak waktu di sedot adalah US$50 1$= 9000 (biar gampang itung aja.), jadi Rp. 450000.
    1 barrel = 159 liter, jadi harga jualnya
    Rp. 450000 / 159 = Rp. 2830,189, nah itu adalah harga minyak jika pengen di jual.

    EH, tunggu dulu harga itu belum di hitung ongkos produksi loh, untuk menjadi solar, premium, pertamax, minyak tanah, avtur, dan jenis bahan bakar lainnya di perlukan biaya tambahan, tidak gratis.

    Jadi kalo misalkan ongkos produksi 1 barrel = 10 $, maka jadinya US$50 + US$10 = US$60.

    US$ 60 !!!, jadi 60 & 9000 = 540000
    Rp. 540000/ 159 = Rp. 3396, 227.

    Bayangin harga minyak sebenarnya (jika mengikuti harga pasar international, gimana perusahaan gak akan nombokin terus tiap liter BBM yang ada di pasar.

    Simple kan itung2an kenapa BBM harus naik? kalo tidak perusahaan akan tutup dalam waktu 1 hari.

    Nah untuk antisipasi agar BBM naik bisa di terima masyarakat (pendapat pribadi)
    1. Basmi koruptor, penjahat yang ada
    2. Buat transportasi yang aman nyaman
    3. Cari kerja yang gajinya lebih besar
    4. Cari penghasilan yang menghasilkan lebih besar

    Konversi berdasar dari http://www.harwill.co.uk
    Saya upload juga di blog sakitkepala

  21. #23: korupsi, kriminalitas, rokok dan subsidi BBM adalah salah satu di antara masalah-masalah negara ini. semuanya bisa dipecahkan secara paralel. jangan karena korupsi dan kriminalitas masih merajalela, lantas masalah subsidi BBM dikesampingkan. kalau korupsi dan kriminalitas masih banyak, solusinya bukan dengan mempertahankan subsidi BBM, tapi meningkatkan penegakkan hukum.

    #25: setuju, tapi bedanya negara dan perusahaan adalah negara gak akan bangkrut, tapi efeknya perekonomian negara makin melemah di antara negara-negara lain.

  22. #25, kalau menurut Kwik Kian Gie di sini, biaya pemrosesan minyak bumi menjadi bensin di Indonesia “Rp 540 per liter”. Jadi, kalau dijual Rp 1810, itu bukan disubsidi tetapi karena TIDAK dijual mengikuti HARGA INTERNASIONAL yang sekitar “Rp 3.240 per liter”

    Mungkin “subsidi” yg dimaksud selama ini adalah dalam konteks bahasa politik kali ya yang oleh Franz Magnis disebut “penipuan politik halus”…

    Memang kalo udah bicara bahasa politik, banyak yang jago deh di sini.. ;)

  23. #28: Sayangnya produksi BBM Indonesia gak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, jadi sebagian harus impor pakai harga internasional. Dan tren™-nya juga gak bagus, impor makin lama makin banyak, dan produksi minyak dalam negeri juga makin menurun. Dan kalau gak salah gua juga tau info ini dari Kwik Kian Gie juga, dan di Kompas juga :). Dia cukup netral, jadi efeknya bisa diklaim kedua belah pihak :).

    Tapi faktanya, minyak Indonesia suatu saat akan habis, jadi harganya akan terus menaik, ongkos produksi akan terus naik, pasokan akan terus turun.

  24. #29, dalam tulisan yang sama, Kwik memang mengatakan:
    “Kebutuhan bensin kita 60 juta kiloliter per tahunnya atau 60.000.000.000 liter. Produksinya seperti kita lihat tadi, hanya 45.702.562.500 liter. Maka, kita harus impor sebesar 14.297.437.500 liter. Ini harus dibayar dengan harga dunia sebesar Rp 3.240 per liternya, atau Rp 46.323.697.500.000.”

    Tetapi, dengan “…ada kelebihan uang sebesar Rp 58.042.254.375.000. Tetapi, ada kebutuhan impor dengan jumlah uang sebesar Rp 46.323.697.500.000. Alhasil masih ada kelebihan uang sebesar Rp 11.718.556.875.000. Masih kelebihan uang.”

    Makanya “jangan menakut-nakuti rakyat dengan mengatakan kalau tidak dinaikkan sampai harga dunia, pemerintah harus keluar uang Rp 10 triliun per bulannya, dan karena itu keuangan negara menjadi bangkrut.”

    Menurut gw, intinya adalah jujurlah dengan alasan kenaikan harga BBM. Jangan selalu berlindung dibalik kata “subsidi”. Dengan demikian mungkin rakyat akan lebih bisa mengerti…

  25. #30: dengan kata lain, kekayaan indonesia akan minyak mentah terbuang percuma. tanpa ‘subsidi’ indonesia bisa punya pendapatan sebesar 194.400.000.000.000 per tahun, dan bukan cuma 11.718.556.875.000. selisihnya yang 182.400.000.000.000 saat ini katanya digunakan untuk mempercepat pembangunan gak ada hasilnya & terbuang percuma. bandingkan dengan negara-negara penghasil minyak lainnya, seperti malaysia atau brunei.

    apapun namanya, subsidi atau bukan, tetap saja itu berdampak negatif dan harus dihapuskan.

  26. ada penampakan KKG di kompas sabtu kemarin :)

    dengan semakin besarnya peran minyak impor serta semakin kecilnya minyak bagian negara dari produksi minyak yang keluar dari perut bumi Indonesia, maka perhitungan KKG mengenai biaya pokok BBM yagn bermuara pada angka 10 dolar AS per barrel atau Rp 540 per liter kiranya harus diluruskan

    jadi kayanya ini angka ‘540’ ini adalah angka yang ke-RS-RS-an :)

  27. #31, lho? Gw kan dari tadi gak ngotot agar hal itu tidak dihapuskan… :P Tapi, caranya itu lho…

    *susah deh kalo udah bilang ‘apapun’… orang ngotot detected.. he he he”

  28. #33: ya abis lu bilang jangan pake istilah ‘subsidi’, dan elu juga gak ngasih tau istilahnya harusnya apa. jadi gua terpaksa pake istilah yang udah beken ‘subsidi’ dan ‘apapun’ :P

  29. Wah, satu otak kita Mas Priyadi. Subsidi BBM emang perlu di kurangin, biar pengendara motor / mobil pake sepeda. Jangankan Subsidi BBM pemerintah, Penganten baru aja pengen kagak di subsidi ama orangtua wekakakak, malu hihihi. Naik BBM ama koruptor apa hubungannya yach? :-/ :D

  30. Kalo gue sih setuju gimana kalo kita mensubsidi Pemerintah? jadi kita setiap beli minyak harganya lebih mahal sekaligus mensubsidi pemerintah.

  31. hahaha… gue sih sarkasme pri :D ngapain gue nyubsidi pemerintah kalo gini caranya (gue beli dah harga jual lu, sini) hahahaa.. kalo mau subsidi energi alternatif mending lu subsidi gue! we got something work on today. invest lah ato apa lah bikinin gue kumpeni gue biar ga puyeng tinggal mikir.

    hare gene masih pake bensin. makan tu bensin (anjrit mobil gue 1 liter 3 kilo :))

  32. #38: iya gua tau elo sarkasme :), bisa dilihat dari skeptisme elo di blog elo :)). cuma, mensubsidi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dengan aturan fixed price itu sama aja dengan bunuh diri. cepat atau lambat gak bakalan kuat disubsidi, kalau ngga sekarang, tahun depan atau 10 tahun lagi mau gak mau subsidi harus dihapus. dan kalau gak sekarang, elo akan tetap protes tahun depan atau 10 tahun lagi :)

    1 liter 3 kilo? elo naek tank? :)

  33. Pak Pri, pada prinsipnya saya setuju BBM naik. Tapi saya tidak setuju efek samping dari bbm naik itu, seperti:
    1. Kosan menjadi mahal
    2. warteg menjadi makanan elite
    3. ongkos mahal
    4. dll

    kasihanilah kami :(

  34. #40: bang jepri, mari kita bersama-sama mengatasi masalah ini, mari bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. kalau 10-20 tahun nanti situasi perekonomian membaik, jangan lupa ini juga karena penghapusan subsidi BBM tahun ini :)

  35. huhuhu sejak 2hr yg lalu saya sudah merasakan imbas dr naeknya bbm meskipun baru semalam mule naeknya.Rokok yg biasanya 7000 menjadi 7500 minuman kaleng yg biasanya 2000 jadi 2500 duh tobat.hare gene harga pada naek smua swgtl

  36. Yang ngomong disini orang-orang kaya semua ya.. Enggak merasakan hidup pas-pasan, hari perhari..Yang naik memang cuman BBM (itu juga enggak termasuk minyak tanah rumah tangga), tapi efek dominonya itu loh, harga kebutuhan hidup pada naik. Kenaikannya jauh melebihi persentase kenaikan harga BBMJadi ingat lagunya Bang Iwan Fals, “…orang pintar tarik subsidi, anak kami kurang gizi..” –Iwan Fals, “Galang Rambu Anarki”

  37. #41: lah kalo 10-20 thn lagi perekonomian memburuk….? yang salah sapa? pemerintah(yang menaikkan harga BBM)? atau priyadi (yang mendukung kenaikan harga BBM)? atau saya, yang gak ambil pusing, mau naik kek, turun kek…..tetap aja rakyat susyeeeee…..:))

  38. #43: Suatu saat minyak akan menjadi langka. Sekarang saja Indonesia akan keluar dari OPEC karena impor minyak dalam beberapa bulan akan lebih besar daripada ekspor, Pada saat minyak jadi barang langka, subsidi mau gak mau harus dihapuskan. Apanya yang mau disubsidi? Minyaknya aja gak ada. Kalau kita menghapuskan subsidi pada saat itu, efeknya akan jauh lebih parah daripada kita menghapus subsidi sekarang. Pikirkan bukan hanya untuk hari esok, tapi bagaimana puluhan tahun ke depan, bagaimana nasib anak-anak kita nantinya. Selain itu tinjau kondisi ini jangan dari sisi ekonominya saja, tapi juga dari kerangka energi nasional, apakah minyak masih feasible sebagai sumber energi utama dalam 10 tahun kemudian?

    #44: hehehe, saya pribadi berani taruhan kalau kondisi perekonomian 10-20 tahun lagi, baik atau buruk, paling tidak akan lebih baik daripada jika subsidi tidak dihapuskan sekarang :)

  39. herannya gue kalo hari ini banyak ngobrol sama kelas sopir2 di tempat2 klien gue semua pada setuju pada kenaikan BBM. Aneh kan? yang gue tangkep adalah berhasilnya pemerintah membangun opini (lewat acara TV dan media?) bahwa kenaikan BBM itu harus. kelihatannya memang yang pasti dari kejadian seperti ini bahwa masyarakat kita secara umum masih kurang pendidikannya jadi gampang digiring… fiuh sedihnya aku melihat bangsa ini :(

  40. #46: oh begitu, jadi yang setuju subsidi BBM dihapuskan itu kurang pendidikan karena tergiring pembangunan opini? gua rasa opini yang pro subsidi jauh lebih banyak bertebaran di koran-koran. sepertinya gua gak perlu lanjutin jawab yang ini :)

  41. Kalian semua ini bisanya cuma komentar di internet. Kalau memang peduli, lakukan sesuatu dong. Jangan cuma perentang-perenteng di blog. Ini yang menyebabkan Internet tidak kompeten lagi dan menyesatkan rakyat. Saya sangat prihatin dengan keadaan (kondisi) Internet seakarang ini.

    Salam hangat dari Jogja
    KRMT Roy Suryo
    YC2VRS
    roy@indo.net

  42. Saya tidak setuju dengan penarikan subsidi.
    Kenapa? karena dengan alasan apapun (apalagi jika kita kembali kepada Undang-Undang Dasar kita), semestinya kesejahteraan rakyat menjadi alasan utama dalam setiap penentuan kebijakan.
    Nah, bagaimana dengan BBM? Sebenarnya menurut saya, BBM tanpa di-subsidi-pun seharusnya harganya terjangkau oleh masyarakat. Kenapa? karena minyak adalah salah satu sumber daya alam yang (dulunya, entah sekarang) cukup melimpah di negeri yang permai ini.
    Artinya apa? Kebijakan negara ini tidak pernah benar-benar berpihak kepada rakyatnya. Daya beli (aduh.. betapa kapitalisnya istilah ini) masyarakat kita masih sangat rendah. Aneh bukan? Sementara kita adalah salah satu negara peng-ekspor minyak.
    Ilustrasi sederhananya adalah misalnya kita sebagai pembuat layang-layang. Mungkin di pasaran umum layang-layang kita bisa mahal ataupun mengikuti harga yang ditetapkan pasar global. Tetapi, kita sendiri sebagai penghasil layang-layang, pastinya bisa memiliki layang-layang untuk diri kita sendiri. Begitu juga dengan beras. Juga dengan hasil bumi yang lain, kemudian juga dengan harga minyak.
    Yang menjadi masalah kemudian, di pasar global, nilai mata uang kita sendiri tidak berharga. Satu gram emas di negeri kita, mungkin harganya sama dengan satu gram emas di negeri tetangga. Tetapi kita menjadi tidak mampu memiliki satu gram emas hanya karena emas tersebut sempat berjalan-jalan ke negeri tetangga.
    Tiba-tiba segalanya menjadi rumit. Tanggungjawab pemerintah untuk bagaimana-agar-minyak-kita bisa mendukung kesejahteraan rakyat, dibalik menjadi satu beban untuk rakyatnya sendiri dengan menggunakan dalih subsidi. Dengan menuliskan hal ini, maka saya menempatkan diri pada wilayah: tidak percaya bahwa pemerintah sudah melakukan upaya maksimal agar SDA kita menjadi “senjata” bagi rakyatnya.
    Dengan demikian saya juga menolak “permisivitas” berkedok kalimat,”kita belum mampu mengolah”.
    Nah, kembali kepada kata subsidi, maka sekali lagi saya menolak pencabutan subsidi. Tanggungjawab pemerintah sekali lagi menjadi tolok ukur bagi setiap keputusan ini. Kalau saya tidak memiliki pemerintah, maka saya mungkin hanya akan bingung dan resah saja. Tetapi saya memiliki pemerintah, yang (sekecil apapun itu) turut saya biayai.
    Oke mas pri, saya juga setuju dengan Anda dan teman-teman semua bahwa koruptor harus diadili. Tapi sekalig lagi itu tidak bisa serta merta menjadi alasan untuk mencabut subsidi.
    Subsidi (terutama dalam dunia pendidikan dan kesehatan)adalah satu bukti masih adanya “campur-tangan” pemerintah dalam urusan tersebut. Intinya, kita tidak menjadi satu entitas yang terjajah sistem perekonomian global yang tidak menghendaki adanya campur tangan pemerintah dalam setiap lini dagangnya.
    Demikian mas pri, teman-teman, saya mungkin terlanjur membaca tulisan Tatcher yang menjadi referensi tatanan sistem perekonomian ( :baca perdagangan ) global ini.
    Sungguh, menurut saya, ketika posisi rakyat sudah tidak dipedulikan lagi oleh negara, maka di saat itulah kita masuk dalam kondisi sepenuh-penuhnya terjajah oleh neo-imperialis bernama kapitalisme global.

    best regards;

  43. karena minyak adalah salah satu sumber daya alam yang cukup melimpah di negeri yang permai ini.

    Sayangnya masa-masa indah tersebut sudah berakhir. Indonesia dalam 4 bulan terakhir di tahun 2004 mengimpor minyak lebih banyak daripada mengekspor :(. Beberapa bulan ke depan bahkan mungkin saja Indonesia akan keluar dari keanggotaan OPEC.

    Artinya, kita buat layang-layang untuk diri kita sendiri dengan harga murah. Tapi suatu saat kita butuh layang-layang lebih banyak daripada yang kita produksi. Mau gak mau harus beli dari tetangga, tentunya dengan harga yang ditetapkan tetangga. Lebih parah lagi, bahan baku di rumah semakin menipis, kertas dan bambu makin susah didapatkan.

    Lihat juga perhitungan Kwik Kian Gie di komentar Benny di atas. Seandainya perhitungan beliau benar (tetapi yang banyak pihak mempertanyakannya, terutama angka Rp 540/liter untuk biaya produksi), mungkin dalam beberapa bulan ke depan kita akan defisit karena tren produksi semakin menurun dan tren kebutuhan semakin meningkat.

    Bisa diargue bahwa pemerintah dan Pertamina kurang gigih dalam mengeksplorasi ladang minyak baru. Tapi mau sampai kapan? Minyak bukan sumber daya yang dapat diperbaharui. Gak seperti bambu dan kertas yang berasal dari tumbuhan. Minyak lebih mirip dengan batu kali di pekarangan. Kalau dieksploitasi terus, suatu saat akan habis. Kalau sudah habis, mau gak mau harus beli ke tetangga. Atau cari bahan baku lain untuk membuat bangunan.

    Minyak bisa disintetis tapi harganya akan jauh lebih mahal daripada minyak yang berasal dari minyak mentah.

    semestinya kesejahteraan rakyat menjadi alasan utama dalam setiap penentuan kebijakan

    Ini saya setuju 200% :), cuma menurut pendapat saya, subsidi BBM itu tidak berpihak kepada mensejahterakan rakyat.

    Subsidi (terutama dalam dunia pendidikan dan kesehatan)adalah satu bukti masih adanya “campur-tangan” pemerintah dalam urusan tersebut

    Saya gak anti subsidi, tapi subsidi harus disalurkan ke sektor yang lebih strategis. Saya setuju 200% subsidi untuk pendidikan :). Mensubsidi BBM itu seperti ‘memberi ikan’ kepada rakyat, sedangkan mensubsidi pendidikan itu seperti ‘memberi kail’ kepada rakyat. Dengan subsidi pendidikan daya beli masyarakat akan terangkat, ujung-ujungnya pendapatan negara akan terangkat juga. Setelah itu dana subsidi pendidikan akan juga bertambah. Demikian selanjutnya sampai Indonesia menjadi negara maju :).

    Mari kita hentikan dikotomi antara ‘pemerintah’ dan ‘rakyat’. Masalah ini bukan cuma masalah pemerintah, tapi masalah seluruh bangsa Indonesia yang harus dipecahkan bersama.

  44. Mari kita hentikan dikotomi antara ‘pemerintah’ dan ‘rakyat’. Masalah ini bukan cuma masalah pemerintah, tapi masalah seluruh bangsa Indonesia yang harus dipecahkan bersama.

    Ya, setuju mas. Bagaimanapun pemerintah adalah bagian dari rakyat juga. Lha tapi terus piye? satu-satunya tameng kita adalah pemerintahan kita bukan? kepada merekalah kita, sebagai rakyat, menggantungkan nasib.
    Kita semua sudah berteriak pendidikan murah, tapi kalau IMF sudah bilang pemerintah harus menarik subsidi, lalu pemerintah kita mengikuti?
    Saya juga bukan dalam rangka mendikotomikan dua term tersebut kok (idih RS banget hihi maaf..).Cuman untuk menaikkan posisi tawar kita ke dunia luar, ya melalui pemerintah.
    Rakyatnya sudah teriak, kalau pemerintahnya cuma diam atau bahkan membungkam yang pada teriak, ya repot jadinya kan?
    Oke, kita sudah menjadi negara peng-impor BBM. Ya, karena memang kita sudah terlanjur ya.. repot saya ngomongnya. Amerika masih punya sekian titik tambang minyak yang tidak ditambang. Sementara kita setengah mati mencari setiap titik untuk buru-buru ditambang. Tidak cuma minyak. Emas, batubara, tembaga dan lainnya pun mengalami nasib sama.
    Satu contoh: KPC. Kebijakan terakhir (karena sahamnya sudah dibeli oleh satu konglomerat Indonesia yang bodohnya minta ampun) adalah janji insentif bagi pekerjanya yang mampu menambang sekian kali lipat. Maka berlomba-lomba-lah para pekerja kita yang memang butuh uang tersebut.
    Siapa yang mampu menghentikan?
    Ya sudah, mungkin sebaiknya berdo’a saja.

    *mencari sisa air zam-zam*

  45. Kita semua sudah berteriak pendidikan murah, tapi kalau IMF sudah bilang pemerintah harus menarik subsidi, lalu pemerintah kita mengikuti?

    Saya gak bilang kita semua harus ikut IMF. Saya juga gak setuju kalau Indonesia ngekor IMF. Tapi IMF atau bukan IMF, subsidi BBM perlu dihapuskan, dengan alasan-alasan yang saya kemukakan di atas, dan tidak ada alasan saya yang bilang “subsidi BBM harus dihapuskan karena IMF bilang begitu”. Jangan karena IMF pernah nyuruh kita menghapus subsidi, maka kita gak melakukannya hanya karena ‘hal itu pro IMF’.

    Sebagai informasi, saat ini Indonesia sudah tidak punya perjanjian lagi dengan IMF, jadi walaupun subsidi dihapuskan, kita tetap tidak akan mendapat ‘bantuan’ dari IMF.

    Amerika masih punya sekian titik tambang minyak yang tidak ditambang. Sementara kita setengah mati mencari setiap titik untuk buru-buru ditambang. Tidak cuma minyak. Emas, batubara, tembaga dan lainnya pun mengalami nasib sama.

    Saya setuju kalau kekayaan alam Indonesia terlalu dihambur-hamburkan. Harusnya kita mencontoh negara-negara Skandinavia yang tidak menambang minyak habis-habisan, padahal negara-negara itu kaya minyak. Selain itu masalahnya adalah Indonesia terlalu banyak mengekspor bahan baku, misalnya minyak mentah, kayu gelondongan, bijih besi dan sebagainya.

    Subsidi BBM secara tidak langsung ikut berperan dalam pemborosan ini. Dengan subsidi BBM, rakyat dimanjakan dengan BBM murah, sehingga konsumsi semakin lama semakin besar walaupun bukan hal yang benar-benar perlu. Konservasi energi menjadi faktor yang tidak signifikan dalam menentukan keputusan. Misalnya mobil-mobil mewah pribadi semakin laku, industri lebih memilih menggunakan truk dibandingkan kereta, dsb. Sedangkan energi alternatif yang harusnya dikembangkan sebelum BBM habis menjadi terbengkalai.

  46. Kalo mau hapus subsidi seharusnya presiden, DPR/MPR berkomitmen untuk melakukan penghematan guna penyelamatan bangsa. Beri tauladan yang baik bagi rakyat, hapus subsidi buat pejabat negara dan DPR/MPR mereka kan sudah kaya 7 turunan. kalau perlu presiden & Wakil presiden nggak usah terima gaji kayak arnold S ( terminator ). Baru saya setuju BBM dinaikkan kalau nggak ada gerakan penghematan dari atas sama aja boong wong cilik yang akan menanggung beban. Kalo disini banyak yang setuju karena disini rata2 kan orang mampu naik Rp500 nggak ada artinya

  47. #53: Setuju penghematan oleh petinggi negara. Tapi penghapusan BBM bukan hal yang bisa ditunda-tunda lagi. Kalau menunggu semua masalah lain beres (penghematan, korupsi, penyelundupan, dsb) maka gak akan selesai-selesai masalah ini sampai semua minyak Indonesia habis juga :). Semua masalah itu sebaiknya diselesaikan secara paralel, pemerintah, rakyat, organisasi, LSM kan bukan cuma satu.

    Dalam jangka pendek, memang wong cilik akan menanggung beban yang cukup berat. Tapi dalam jangka panjang penghapusan subsidi akan berefek baik buat mereka. Sekarang tinggal bagaimana mereka bisa survive dalam waktu dekat. Daripada nunggu pemerintah, gimana kalau mulai dari kita dulu yang mampu? Caranya terserah, misalnya dengan memberi sumbangan pangan untuk mereka yang membutuhkan, memberi uang lebih untuk yang minta2 di jalan, dsb.

  48. ya betul akan mengakibatkan resesi yang hebat sehingga pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, anak putus sekolah akan meningkat dengan sangat pesat yang akhirnya hanya orang-orang dengan kualitas tinggi yang bertahan. negara bisa bangkit ketika ada pemimpin baik legislatif maupun eksekutif yang mempunyai hati nurani yang jujur dan berani memberantas kejahatan mudah-mudahan salah satu diantara kita menjadi bagian dari reformasi yang sesungguhnya di negeri ini.

    saat ini saya belum setuju karena pemberantasan korupsi, penghematan secara nasional dan agenda penting lainnya belum dijalankan oleh pemerintah sehingga ada kecurigaan bahwa subsidi hanya untuk dikorupsi karena sistemnya belum jelas dan dijalankan oleh birokrasi yang korup sehingga subsidi nantinya akan mengalir kembali ke mereka-mereka yang kaya raya.

  49. #55: Saya juga optimis kalau generasi kita punya kualitas lebih baik daripada orang-orang yang ada di pemerintahan sekarang. Tapi kalau nunggu generasi kita jadi pemerintah, mungkin minyaknya sudah keburu habis :(. Sekarang saja eksploitasi minyak mentah Indonesia turun dari 1.3 juta barrel per hari di tahun 2000 menjadi 1 juta barrel per hari sekarang. Indonesia mengimpor minyak lebih banyak daripada mengekspor dalam 4 bulan di tahun 2004.

    Jadi, kondisi ini jangan cuma dilihat dari sisi makroekonomi, tapi juga dari kenyataan bahwa minyak Indonesia cepat atau lambat akan habis. Melihat kondisi ini, harga minyak akan selalu naik karena minyak makin lama makin langka. Selain itu kebutuhan energi Indonesia juga hanya akan selalu menaik. Banyak perhitungan-perhitungan yang mengasumsikan kalau Indonesia kaya minyak seakan-akan minyak Indonesia gak akan pernah habis. Sebaiknya asumsi itu mulai kita buang jauh-jauh karena kondisi itu tidak benar.

    Kalau kita baru menghentikan subsidi sewaktu minyak sudah jadi barang langka, efeknya akan jauh lebih berat daripada sekarang. Mungkin nanti angkatan kita yang duduk di pemerintahan yang akan didemo anak-anak kita :).

    Untuk masalah korupsi dsn sebagainya, itu juga salah satu masalah negara kita yang membutuhkan perhatian lebih, sama dengan masalah subsidi BBM ini. Bukan gak mungkin keduanya dipecahkan secara paralel.

  50. BBM memang harus naik, masyarakat ga harus slalu berantung dengan harga murah.Ind. juga harus maju…emang bener, klo aja setiap org kaya di seluruh ind.ngumpulin uang nya spuluh ribu aja udah brapa uang yang terkumpul…bisa buat nambah APBN negara lho!!
    Dampak kenaikan BBM memang lumayan meresahkan masyarakat, tapi mau disubsidi pun pembagiannya ga merata..tetep di potong ditengah jalan.
    Klo aja ” Cost of Production” BBM bisa dikurangi dengan mengurangi impor bahan mentah dari luar negeri dan menggunakan bahan mentah dari dalam negeri(ex: dari Caltex) setidak nya bisa mnguragi kenaikan harga BBM yang dianggap significant oleh masyarakat itu.
    Trus, klo ga salah juga saya pernah baca “Cost of Production” BBM itu masih tergolong kecil(Rp.450/liter)..nah, dengan harga BBM yang sebelumnya pendapatan pemerintah dari selisih harga dan biaya produksi masih cukup besar. Tapi tetap tidak bisa memberi subsidi untuk masyarakat, karna udah di pake untuk subsidi “The Corruptors”.
    Ya…jangan sampe dh, kenaikan harga BBM kali ini buat neg.Ind. ini jadi neg. termiskin sedunia, apa orang2 kaya di Ind ga malu…..

  51. #57: yang benar 540 per liter (lihat komentar #30), dengan perhitungan seperti itu, marginnya hanya sekitar 6% dibandingkan jika minyak dijual dengan harga pasaran. margin sekecil ini tentunya gak aman mengingat kebutuhan minyak dalam negeri meningkat terus sedangkan produksi minyak dalam negeri terus menurun, serta harga minyak dunia hanya akan bergerak naik.

    selain itu harga Rp 540 per liter juga banyak yang mempertanyakan :) jadi mungkin sekarang kita sudah dalam ‘daerah merah’ :(

  52. menurut hemat saya, kenaikan bbm ini sebetulnya bukan jalan yang tepat untuk memulihkan keadaan ekonomi di negara kita ini pada saat ini. alasan saya berargumentasi demikian karena:
    1. percuma saja, karena masih ada oknum yang masih saja menggelapkan bbm (istilah orang awamnya”pipis bau”).
    2. masih ada perusahaan-perusahaan milik pemerintah (bumn) yang menghasilkan devisa bagi negara.
    3. berdasarkan uud 45 pasal 33 yang intinya berkata: kekayaan itu adalah milik negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat. jadi, kalo bbm itu dinaikan, setelah saya mengobrol dengan orang-orang kecil(termasuk orang tua saya), mereka merasa bahwa kekayaan alam yang ada di indonesia ini belum memakmurkan masyarakat.
    pesan saya kepada bpk presiden : tolonglah kami pak, kami ini hanya rakyat kecil. dan ingat pak! pengadilan rakyat adalah pengadilan paling kejam sedunia!!!!!!!!.
    terima kasih.

  53. Setuju BBM naik tapi orang2 kaya mesti subsidi yg miskin dan mesti bisa bikin yg miskin jadi kaya (jadi inget iklannya kuwait fund, you feed a hungry man today, he’ll hungry again tomorrow). Kalo ngajak bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian mungkin bisa untuk orang2 mampu. lah kalo untuk orang ga mampu, dari dulu sampe nanti ya sakit terus. la buat makan aja susah sekarang ongkos malah naek. acara kriminal di tv akan makin kebanyakan berita nantinya. kecuali ada pemberontakan masal yg bikin jumlah penduduk berkurang 50%, nah baru deh bisa pada kaya. kenapa 50%? tanya pada krmt biasanya beliau ahli angka2

  54. #59:

    Untuk nomor 1, caranya adalah dengan meningkatkan penegakan hukum, bukan mempertahankan subsidi BBM. Kriminalitas akan tetap ada walaupun subsidi BBM dipertahankan.

    Untuk nomor 2, perusahaan mana yang dapat menghasilkan puluhan triliun setiap tahunnya untuk beli BBM dari luar negeri?

    Untuk nomor 3, kekayaan negara memang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, bukannya malah dihambur-hamburkan. Kalau mereka merasa bahwa kekayaan alam yang ada di indonesia ini belum memakmurkan masyarakat, mungkin memang demikian yang terjadi saat ini. Harus ada kesadaran dari seluruh bangsa Indonesia untuk bisa menerima bahwa kekayaan alam Indonesia harus bisa dipergunakan untuk hal-hal yang mensejahterakan rakyat. Yang harus diperhatikan adalah: Indonesia bukan lagi negara yang kaya minyak seperti yang dipropagandakan oleh rezim orde baru dulu. Minyak Indonesia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Dari seluruh cadangan minyak 11 negara anggota OPEC, cadangan minyak Indonesia hanya 1%, sedangkan populasi Indonesia 42.5% dari seluruh populasi anggota OPEC.

    #60:

    Maksud saya bersakit-sakit dahulu adalah bangsa Indonesia secara keseluruhan. Artinya, kita semua sebagai satu kesatuan harus mau bekerja sama menghadapi krisis ini. Yang kaya harus mau bantu yang miskin, dsb. Kalau penghapusan subsidi ditunda-tunda, mungkin akan ada perang saudara sewaktu minyak Indonesia sudah habis.

    Setuju dengan “You feed a hungry man today, he’ll hungry again tomorrow”. Saya suka pakai istilah ini untuk menggambarkan mengapa subsidi BBM harus dihapuskan: “Give a man a fish, you have fed him for today. Teach a man to fish, and you have fed him for a lifetime”. Sedangkan pemerintah orde baru sepertinya punya motto: “Give a man a fish, you have fed him for today. Teach a man to fish, and you lose your monopoly on fisheries” :)

  55. BBM naik bagus lah, PAJAK NEGARA ko pada nggak masuk kas negara ya, kalo pajak² tu bener masuk kas negara, gede banget pemasukkan untuk negara.
    Buu

  56. #63:
    juga mana itu duit tilang lalu lintas, coba liat di kartu sim, bagi yg nyetir ga bisa nunjukin sim denda 2 juta, yg kedapetan nyetir ga punya sim, denda 6 juta.

    kalo tiap hari ada 200 orang yg ditilang karena ga bawa sim aja udah berapa juta? belom denda ga nyebrang di jembatan penyebrangan, belom denda buang sampah sembarangan. negara kita sudah kaya dari dulu.

  57. #64: hehehe, iya, gua pernah punya pemikiran kalau pemerintah harus memanfaatkan ketidakdisiplinan orang Indonesia sebagai sumber pemasukan. Buang sampah sembarangan didenda, gak ngantri didenda, kebut2an didenda dsb. Apapun yang terjadi kita yang untung: ketidakdisiplinan berkurang atau pendapatan negara bertambah.

  58. Dengar dengar merokok di kantor bakal di denda mulai taon 2006, apa bakal ada banyak pemasukan ato berkurangnya devisa negara dari pelarangan ini? Dulu saya pernah dengar kata2 rokok adalah sumber devisa negara.
    *Dari yg engga ngerti politik n ekonomi indo*

  59. ehm……….kalau menurut yunan simple aja lho,…bbm itu harganya aja hampir sama tuh ama air mineral,…ditempat yunan sendiri orang kecil ga terlalu peduli kok dng kenaikan bbm,…toh mereka rata2 juga masih bisa pakai kayu bakar,…yg penting subsidi pemerintah tuh emang harus tepat sasaran bener,…trus kalau bisa jajaran RT/RW mengadakan pertemuan desa untuk memastikan bahwa dana subsidi kesehatan dan pendidikan biar warga yg blo”on dan gak tahu apa2 tuh ngerti,…gimana cara mengurusnya dan dibuat tuh penyeleksian dr RT?RW untuk warga yg bener2 kurang mampu…Kepala sekolah juga harus mengadakan pertemuan ama wali murid bahwa bagi murid yg tidak mampu mereka akan mendapatkan subsidi dan beasiswa,…dan pertemuan baik dr RT/RW maupun Kepala Sekolah harus didampingi langsung ama petugas dr pemerintah biar tdk diselewengkan lagi tuh dananya….terima kasih,…yunan termasuk orang yg setuju dengan kenaikan bbm. Dan preklah ama mahasiswa yg demo demo itu,…sialan mereka lama lama,…gak tahu apa kalau mereka lebih busuk dr pemerintahan,…coba lihat aja mereka lebih baik demo drpada ngikutin kuliah,…dimana tanggung jawab mereka pd ortu mereka,…yaaaaaah nggak jauh juga mungkin mereka juga ada yg membiayayain biasalah musuh politik,…ditambah lagi udah tahu kalau mahasiswa di indonesia ini udah sangat terbelakang dibandingkan mahasiswa diluar negri,…malu donk,….jng salah yunan juga mahasiswa kok,…mulailah berpikir gimana caranya kita tuh bisa bangkit dr keterpurukan ini,…jng selalu dimanjakan,…disubsidi…ok salam

  60. BBM naik? setuju!!!! :”>

    :-w yang perlu di perhatikan adalah DANA KOMPENSASI subsidinya, apakah sesuai rencana atau malah ini yang jadi lahan “BASAH” baru bagi OKNUM tak punya OTAK!!!:)>-

  61. duh dampak dari kenaikan bbm buat kagak bisa untuk jajan lagi seperti dulu karena bbm buat gue habis banyak maka dari itu tolong turunin harga bbm :((

  62. terserah mo naik kek mo jalan kek mo turun kek sorry aku di tengah hutan nggak pake bbm, maklum tarzan hidup di kota hutan emberrrrrrrrr!!!!!!!!!

  63. wah2 komentarnya pada bagus2. mas pry yang dukung kenaikan BBM punya banyak argumen2 yang lugas untuk mendukung pendapatnya seperti pemerintah, dan orang2 kaya freedom institute. loe pada tau kan setelah hampir dua bulan BBM dinaikkan prosedur kompensasi pengalihan subsidi itu belum jelas, kenaikan harga BBM sekarang lebih unutk keuntungan kalangan2 bisnis swasta kapitalis komprador:-w, dengan kebijakan kenaikan harga BBM maka akan mendukung kebijakan selanjutnya sesuai dengan UU migas n0 21 th 2001, yang berpihak kepada liberalisasi ekonomi sehingga memudahkan persaingan diantara perusahaan yang nantinya akan bergerak dalam retail BBM di Ind.
    klo masalah Ind NEtt importir, itu cuma BBM doang, toh kenyataannya ind tetap ekspor minyak emntah kok keluar dan itu nilainya cukup besar.
    sekarang kita lihat apakah masyarakt semakin sejahtera, udah banyak lho orang tua yang ga sanggup nyekolahin anaknya lagi, untuk makan aja susah. mana dana kompensasi. ditilep lagi pasti.
    satu lagi yang harus lho tau, bahwa APBN itu setiap tahunnya yang paling besar bukan untuk subsidi BBM, tapi untuk bayar bunga utang koruptor2 kelas kakap yang ga pernah di sentuh bahkan dilindungi.:-w

  64. #72: Kenyataan bahwa indonesia mengekspor minyak tidak penting, yang penting adalah nilai ekspor dikurangi nilai impor. Menurut perhitungan kasar KKG (orang yang pro subsidi), marginnya cuma sekitar 5% dari total nilai transaksi minyak. Itu pun masih dipertanyakan karena perhitungan itu menganut harga menurut APBN. Dan itu adalah perhitungan akhir tahun lalu, gak tau sekarang gimana kondisinya mengingat permintaan BBM dalam negeri semakin meningkat, harga BBM dunia menaik, dan produksi BBM Indonesia makin menurun.

    Nah, kalau ternyata anda lihat kondisi tidak sebaik yang anda inginkan, mari kita sama-sama pikirkan solusinya. Kalau anda tahu ada yang korupsi, silakan anda laporkan ke KPK.

  65. gw bingung kenapa malaysia yang wilayahnya kecil tapi petronasnya bisa sangat maju. padahal kalo gak salah mereka dulu sempet belajar ke pertamina
    apa yang salah yah:-?
    btw setuju bbm naek daripada entar generasi kita yang didemo mending generasi yang memerintah sekarang qta demo hehehe

  66. kalau komentarnya banyak yang setuju kenaikan BBM,aku sangat tidak sepakat. Pakai saja logika yang sederhana,Indonesia adalah salah satu negara penghasil migas terbesar di dunia. seharusnya kalau harga minyak dunia naik maka Indonesia dapat rejeki banyak dari harga minyak yang tinggi. pertanyaannya kenapa kita mesti impor minyak mentah? itu dulu yang mesti dipecahkan, bukannya setiap kesulitan dibebankan pada rakyat.
    Di negara2 Amerika dan Eropa barat saja subsidi BBM masih diberikan,kok di Indonesia yang mayoritas rakyatnya dibawah grs kemiskinan subsidinya malah dicabut. Subsidi adalah bentuk pelayanan negara pada rakyat. kalau subsidi dicabut dengan dalih akan dialihkan ke pendidikan & kesehatan yang nggak jelas ke mana alirannya,maka dimanakah fungsi negara yang melindungi rakyatnya & bukan menggiringnya ke lubang buaya. Hidup revolusi!

  67. Indonesia adalah salah satu negara penghasil migas terbesar di dunia.

    hehehe, info dari mana itu? jangan2 dari buku PMP tahun 80-an :) cadangan minyak indonesia itu gak sampai 1% dari seluruh negara anggota OPEC ;)

  68. aku sih setuju2 aja.soalnya dana yang sebegitu besarnya kan bisa dialokasikan ke pendidikan or yang laennya.tul ga?kita perlu mulai hidup sehat tanpa bbm kali ya…kan ada angkot or jalan kaki kalo ga terlLU Jauh gitu loh…pokoknya aku setuju aja kalo harga bbm naek
    hidup pemerintah

  69. klo BBM naik, harga naik, bahan pokok naik, semuanya naik…… 8-| harusnya pendapatan juga naik harusnya indonesia menganut prinsipnya keynes tuh….:dmana kebijakan moneternya ga di pke indonesia jadinya salah kapah gni.. sampai kapan indonesia ekonominya ter puruk gni????????????8-|

  70. Setuju…
    Ada yang bilang BBM di Timor Leste setara Rp. 8000,- per liter ya…

    Mas Pri, jadi pingin tahu perbandingan BBM di Tanah Air dengan di Luar Negeri ad ndak?.

  71. BBM naek?!? :((
    gimana ya???:-? sebagai mahasiswa mungkin kurang seneng juga ya denger kaya gituan, soalnya karna itu ongkos2 jadi pada naek, sedangkan uang jajan tetep:((:((:((
    tapi klo itu bisa buat indonesia bangkit ya gpp lah:)>-:)>-

  72. hmmm,,,boleh2 aja ngedukung kenaikan harga BBM,,tapi selama pemerintahnya sendiri belum serius dalam pendistribusian Kartu Kompensasi BBM nya gimana kita mau dukung secara penuh??lha wong rakyat miskin masih aja dibuat menderita dalam proses pendistribusiannya kok,,,,

  73. :(( aku ga setuju. soalnya naiknya kebanyaken seeeeeeeeeeeeeeeeee? bikin susah orang kecil saja. subsidi bbm, bukannya membantu rakyat miskin. tapi malah membuat mereka malasssssssssssssss.

  74. Saya stuju aja BBm naik………..But, kacian masyarakat kecil:-?……Gimana mreka bisa menjalani hidupnya lagi klo dengan kenaikan BBM harga bahan pokok juga naik………………
    :o Oooooooiiiiiii pejabat2 jangan korupsi dong, lihat rakyatmu masih bayak yang sengsara

  75. SAMPAI KAPAN INDONESIA INI BISA TENTRAM + DAMAI + SEJAHTERA.SEPERTI YANG KAYA YANG DULU LAGI! KAYA DIZAMAN Thn1990an,SADAR DONG GIMANA SUSAH NYA HIDUP.GAJI PAS-PASAN HARGA NAIK SEMUANYA NAIK! JANGAN SAMPAI AKAN TERJADI PEMBANTAIAN KHUSUSNYA DIJAKARTA,yang KAYA makin KAYA yang MISKIN makin MISKIN.:-wpikirkan baik-baik omongan saya ini pasti benar:-?akan banyak gelandangan dijalanan……………..:(([-(

  76. :-? sudah seharusnya masyarakat indonesia bisa berpikir lebih bijaksana…klu pemerintah terus terusan di demo, di protes dan di halangi kebijakanya…kapan negara ini bisa maju! bisa duduk sejajar dgn negara2 tetangga…yg notabenya,memang lbh makmur dari tanah air tercinta ini:o
    klu saya pikir2…dgn dinaikanya harga BBM dan dicabutnya subsidi dari anggaran APBN negara
    justru hal ini ada segi positif-nya!
    yaitu untuk melatih bangsa indonesia hidup hemat dan cermat…yang tadinya, satu hari beli bensin 2 atau 3 ltr, dgn naiknya harga bbm orang cenderung akan melakukan efisiensi keuangan dan pengeluaran !
    dan saya akui secara pribadi, tanggung jawab dan beban yang di tanggung pemerintahan sekarang ini jauh lebih berat dari era pemerintahan orde baru…utang luar negeri udah menumpuk, harga minyak dunia melonjak dgn hebatnya akibat ulah para spekulan yang nggak bermoral – yang di otaknya cuma mikirin untung sebesar besarnya ,dan nggak nggak pernah mau mikirin
    rakyat miskin!

Leave a Reply to Ben Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *