Beberapa Alasan Untuk Tidak Memakai Produk Microsoft

No Windows Please

Tak dapat dipungkiri bahwa [Microsoft Windows](http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_windows) adalah sistem operasi yang paling populer. Bisa dibilang lebih dari 90% komputer menggunakan sistem operasi yang satu ini. Sedangkan aplikasi yang paling populer yang dijalankan pada Windows adalah [Microsoft Office](http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Office).

Kedua produk tersebut adalah buatan [Microsoft](http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft) dan amat sangat populer. Namun apakah yang populer adalah yang terbaik? Menurut saya belum tentu. Berikut adalah beberapa alasan untuk menolak menggunakan produk-produk Microsoft pada komputer anda.

**Produk Microsoft Sangat Mahal Jika Dibeli Secara Legal**

Dari situs [Bhineka.com](http://www.bhineka.com) saya mengetahui bahwa Microsoft Windows XP Home Edition dijual dengan harga $198, Microsoft Windows XP Professional dengan harga $295 dan Microsoft Office 2003 dijual seharga $362. Jika anda berpikir bahwa harga tersebut sangat mahal, silakan lihat harga perangkat lunak untuk server, harganya bisa puluhan kali lipat perangkat lunak untuk *workstation*! Sebagai contoh, Windows Server Enterprise 2003 dihargai sebesar $3585.

Seluruh perangkat lunak tersebut bisa didapatkan secara OEM, artinya dibeli bersama-sama dengan perangkat keras. Dengan cara demikian, anda memang akan mendapatkan potongan harga, tetapi tidaklah sebanding dengan harga yang ditawarkan kompetitor. Perlu diketahui juga bahwa harga-harga tersebut berlaku pada satu komputer. Anda tidak dapat membeli satu perangkat lunak untuk diinstal ke beberapa komputer.

Bandingkan dengan distribusi sistem operasi FLOSS seperti [Fedora Linux](http://fedora.redhat.com) atau [SuSE Linux](http://www.suse.com) yang bisa didapatkan hanya dengan membayar ongkos duplikasi. Tak jarang, perangkat lunak FLOSS bisa didapatkan dengan harga kurang dari Rp 100 ribu (ini sudah sangat mahal di pasaran). Dan semuanya legal, bahkan jika anda menggunakan satu kopi pada beberapa komputer sekaligus. Jika pun anda memasukkan ongkos dukungan teknis, saya yakin harganya tidak akan mendekati harga yang ditawarkan oleh Microsoft.

**Aplikasi Yang Disertakan Sedikit**

Jika anda telah menginstal sistem operasi Microsoft Windows, apa yang dapat anda lakukan? Berlatih untuk menjadi MCSE? :) Tentu saja tidak, anda harus menginstal berbagai macam aplikasi-aplikasi produktivitas semacam [Microsoft Office](http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Office) sebelum anda bisa produktif menggunakan komputer anda.

Sebagai Perbandingan, sebuah distribusi Linux biasanya sudah menyertakan aplikasi-aplikasi produktivitas seperti [OpenOffice](http://www.openoffice.org) dan [The Gimp](http://www.gimp.org). Pada kebanyakan kasus, anda tidak perlu lagi mendownloadnya dari Internet atau bahkan membelinya.

**Keamanan Memakai Komputer Kurang Memadai**

Dengan memakai sistem operasi Microsoft Windows, sudah menjadi tradisi bahwa anda akan dihadapi dengan berbagai macam masalah seperti [trojan](http://en.wikipedia.org/wiki/Trojan_horse_(computing\)), [virus](http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_virus), [worm](http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_worm) atau [spyware](http://en.wikipedia.org/wiki/Spyware).

Permasalahan seperti ini akan sangat jarang anda temukan bila anda menggunakan sistem operasi Linux. Jumlah pemakai Linux yang jauh lebih sedikit daripada Windows memang adalah salah satu faktor yang berkontribusi, tetapi faktor yang lebih menentukan adalah bahwa sistem operasi Linux bersifat OpenSource. Artinya semua orang dapat melihat cara kerja sistem operasi sehingga jika ditemukan suatu kelemahan akan dapat diperbaiki dengan relatif cepat. Sebagai perbandingan, kelemahan keamanan pada Windows terkadang dibiarkan begitu saja selama berbulan-bulan.

Dengan bermigrasi ke Linux, anda akan menghemat biaya-biaya yang harus anda keluarkan jika anda menggunakan Windows. Misalnya: biaya perangkat lunak antivirus, ongkos yang dikeluarkan oleh tim *helpdesk*, serta sumber daya komputer dan bandwidth Internet yang terbuang percuma akibat berbagai macam masalah pada sistem operasi Windows.

**Terlalu Banyak Pembatasan-Pembatasan**

Microsoft Windows XP Home Edition hanya dapat diakses oleh maksimum 10 buah komputer lainnya dalam satu saat. Microsoft Windows Server 2003 hanya memiliki misalnya 25 CAL, untuk menambahnya, anda harus membeli CAL tambahan. Lisensi Windows mengharamkan penyewaan komputer. Dan sebagainya dan sebagainya.

Pada sistem operasi Linux, limitasi-limitasi buatan seperti itu tak akan ditemukan. Anda dapat menginstal Linux dari satu keping CD ke beberapa komputer sekaligus. Anda dapat mengakses server Linux tanpa batasan selain dari batasan perangkat keras server tersebut. Dengan demikian anda dapat berkonsentrasi mengembangkan sistem anda tanpa perlu harus berpikir mengenai limitasi-limitasi *artificial* tersebut.

Memang ada distribusi Linux yang menerapkan batasan-batasan tersebut. Namun akan ada distribusi Linux lainnya yang menghilangkan batasan-batasan yang bersangkutan. Sebagai contoh, lisensi sistem operasi [RedHat Enterprise Linux](http://www.redhat.com) hanya dapat diinstal pada sebuah komputer saja. Namun ada beberapa distribusi lainnya yang bisa dibilang sama persis, tetapi menghilangkan batasan-batasan tersebut, misalnya [Centos](http://www.centos.org) atau [Whitebox Linux](http://www.whiteboxlinux.org).

\*\*\*

Bermigrasi dari Windows ke Linux (atau sistem operasi Open Source lainnya) memang bukan hal yang mudah, murah dan bisa dikerjakan dalam satu malam. Tetapi saya yakin, dalam jangka panjang hal ini akan menguntungkan, terutama pada instansi yang membutuhkan pemakaian komputer secara ektensif, misalnya pada perusahaan besar, usaha kecil menengah, warnet, atau organisasi pemerintahan.

Jika anda belum berpikir untuk bermigrasi, maka pikirkanlah dari sekarang. Jika anda sudah berpikir tapi belum melakukan migrasi, mulailah proses migrasi anda.

71 comments

  1. Dulu saya menggunakan slackware untuk produktivitas. tapi hardware laptop saya kurang memadai eui,..
    jadi pindah ke windows xp (kebetulan adalah default dari laptop saya) yang licensenya asli :D heheh bukan bajakan.
    Dan banyak pekerjaan saya yang membutuhkan aplikasi2 windows untuk tidak ribet.
    Tapi sekarang justru saya lagi pengen pindah ke FreeBSD.
    Tapi setelah mencoba SuSe, jadi pengen make suse jg. Aghh membingungkan kalo udah milih2 OS ini. Tapi mungkin ujung2nya adalah menggunakan sesuai dengan kebutuhan kali yah?

  2. Di berbagai perusahaan, masalah terbesar adalah “vendor lock-in”. Walaupun mereka mampu membayar biaya lisensi dan tech.support untuk berbagai produk Microsoft, namun mereka kemudian tetap memilih solusi open-source.

    Contoh; Anda menggunakan MS-Office 95 di ribuan komputer kantor. Ini sudah mencukupi bagi user Anda, namun kemudian muncul Office 97. Lalu Office 2000. Lalu Office XP.

    Upgrade ke versi terakhir MS Office sebetulnya sangat merugikan bukan dari segi biaya saja; namun juga dari:

    1. Ludesnya waktu & tenaga staf IT Anda, untuk meng-upgrade ribuan instalasi MS Office yang ada,
    2. Sehingga waktu mereka yang tersedia untuk proyek-proyek IT lainnya yang lebih critical menjadi berkurang drastis
    3. Mengganggu waktu kerja user, atau membuat staf IT Anda menjadi kerja lembur
    4. User akan menemui masalah dengan versi baru tersebut, dan ini menambah beban kerja Helpdesk
    5. Akan ada saja konflik yang timbul karena versi baru ini dengan software lainnya. Lagi2 ini juga menambah beban Helpdesk
    6. Biaya – walaupun biaya lisensi versi upgrade lebih murah, namun tetap saja masih cukup mahal
    7. dll

    Secara logis, tentu perusahaan ybs tidak mau meng-upgrade instalasi MS Office mereka.

    Namun apa daya, dukungan teknis telah dilenyapkan oleh Microsoft untuk versi MS Office yang mereka miliki. Lalu, mereka juga mulai menerima file-file dengan format MS Office yang baru, yang tidak bisa dibuka oleh MS Office 95 mereka.

    Akhirnya dengan terpaksa, perusahaan ini meng-upgrade instalasi MS Office mereka; dan membuang banyak waktu, tenaga, dan budget mereka.
    Dan kemudian mulailah mereka melirik Open Office…

  3. gue gag mau ikutan untuk “ah.. microsoft begini, linux begitu”. semua produk pasti ada fungsi dan kegunaannya masing2. selain ada nilai tambah, juga tentunya ada nilai minusnya. oleh sebab itu sangat diperlukan Konsultant IT yang sangat berkompetent untuk memberikan jasa konsultasinya sesuai dengan kebutuhan kastemernya. kalau memang perlu menggunakan produk Microsoft based ya..monggo gunakan, kalau perlu menggunakan produk Linux/Nix based ya.. monggo gunakan. selama semuanya sesuai dengan fungsi dan tujuan.
    hih… kok gue jadi sok tau begini.. :d

  4. #4 itu trekbek ohm bukan komentar,
    kalo pengin liat selengkapnya ya klik aja lingnya :D

    baru tau kalo singkatan MCSE yg bener itu ;))

    pak pri, angka 90% darimana yach, kok agak berbau you-know-who™

  5. Jangan lupa juga kalau Microsoft yang mempopulerkan Personal Computer, yang dimana zaman dulu sangat jarang. Kita dapat menikmati komputer pribadi sekarang ini karena Microsoft.

    Menurutku tulisan Pak Pri sedikit berbau sentimen, agak nge FLOSS evangelis :) . Kalau orang terpaksa memakai Microsoft seperti kebanyakan designer…

    Designer harus mengikuti standar industri yang di warnai monopoli. Photoshop dengan format PSD nya (GIMP masih kalah jauh–terutama CMYK-nya), 3DsMax/Maya standar animasi dan 3D format, Indesign percetakan. Itu hanya secuil saja aplikasi yang jadi standar.

    Kalau aplikasi diatas tidak dijalankan di Windows, misalnya di Tiger OS..nambah mahal lagi.

    Kalau untuk keperluan pribadi aku lebih suka menggunakan Linux untuk produktivitas sehari-hari–internet, bikin icons, design web. Tapi itu hanya sebatas proyek personal, atau client yang berasal dari dunia OSS.

  6. #8.Bukannya PC itu yang ngenalin pertama kali IBM dan makin terkenal semenjak adanya Apple Mac dan Bill Gates nyontek Steve Jobs?

    why not FLOSS,..perbandingan Rupiah antara Maya Asli + Floss dibanding MS Windows + Maya masih lebih murah mana ya?

    BTW kebanyakan optimalisasi produk MS di workstation kantor2 terutama pemerintahan di Indonesia kebanyakankan MS Windows + MS Office + Outlook (Express), sistem FLOSS bisa replace aplikasi tersebut hanya saja FLOSS tidak berkibar di mata awam

  7. #2: dulu saya sering main cs pake wine :)

    #6 #8: yup, tapi kalau komputernya cuma dipake untuk ngetik, bikin laporan, ngeprint, ngeweb, cek mail, dsb (penggunaan komputer sehari-hari untuk 90%+ komputer di perusahaan) maka pakai windows cuma buang2 duit (atau terkena resiko digerebek BSA). tunggu posting saya edisi 2 tentang migrasi ini :)

    #8: designer bukan user biasa :) gak seperti user biasa, designer butuh aplikasi vertikal yang cuma jalan di windows. jadi om zeus itu termasuk pengecualian :) kalo soal microsoft yang memopulerkan menurut saya sayang sekali microsoft yang memomulerkan :) yang masuk pasar sistem operasi PC pertama kali bisa dipastikan akan jadi yang terbesar karena ada efek feedback.

  8. #10: setuju. terkadang keinginan untuk bermigrasi harus terhalang karena ada satu atau beberapa aplikasi yang tidak ada padanannya di linux atau kalaupun ada, belum cukup untuk mengaplikasikan kebutuhan penggunanya

  9. Linux memang ekonomis, apalagi karena BSA yg sudah menebar ancaman :d, corporate yg ‘pintar’ pasti akan beralih ke linux. Tapi ya tergantung kebutuhan sih. Graphic designer enjoy dengan 3Ds Max, dsb..dsb., trus tiba2 pake gimp? Jelas akan menggerutu abis. :-w

  10. Hihihi.. dari jaman kuliah gw pengen bgt migrasi ke FLOSS namun apa daya sampai kini baru nyoba linux yg namanya knoppix. hehehe.. bukannya apa.. soalnya gw byk berkecimpung di dunia grafis dan kayaknya susah bgt buat lepas dari yg namanya photoshop, corel, dreamweaver dan sebangsanya. Mangkanya tetap bertahan di OS-nya si Microsoft ini.. walau software yg gw punya hampir semua produk mangga 2 (:-$sssttt… jgn bilang2 ya..)
    ([-o< biar ngga digrebek..)

  11. Satu-satunya alasan mengapa menggunakan MS adalah karena user-friendly dan sudah terbiasa. Itu saja, tidak ada yang lain. Witing tresno jalaran soko kulino, kata orang!

  12. #17: sudah terbiasa mungkin, tapi untuk user-friendly sepertinya linux jaman sekarang gak kalah user-friendly dibandingkan windows.

  13. hehehee mungkin harganya kali yee yang gila menurut ukuran kita negara yg kurang beruntung dalam ekonomi /:) tapi tau deh ah.. andai semua gratis \:d/

  14. kalo menurut pendapat gue, migrasi ke linux untuk workstation/desktop bener2 tergantung sama aplikasi yg dijalankan si user. kalo di level enterprise mayoritas user menjalankan aplikasi yg gak sekedar office, nanti ujung2nya bisa ribet dalam mensupport. mungkin yg pertama bisa di migrasi itu user2 yg pake applikasi sederhana spt terminal buat konek ke server spt yg di bank atau front desk. di tempat gue skrg migrasi dilakukan di sisi server dulu, sementara desktop utk sementara tetep XP karena banyaknya aplikasi yg nantinya malah bikin repot para helpdesk dalam mensupport (helpdesk nya sendiri juga baru belajar linux). bukan mau menebar flame, tapi spt nya linux belum siap buat di deploy di desktop perusahaan kelas enterprise yg punya macam2 aplikasi. apalagi kita bicara ttg level user yg kebanyakan gak ngerti bener ttg komputer, udah bisa MS office, ya udah bisanya itu doank, dikasi open office malah mencak2 gara2 gak mau belajar lagi.. pengalaman pribadi :)) gue sendiri udah setahun gak pake XP (semenjak gak maen game lagi), desktop pake Tiger OS dan Gentoo, server pake Debian, dan openBSD buat yg berkaitan dgn security. jadi bukan pendukung MS ya ;)

  15. ah, bosan ngomong user-friendly antara windows dengan linux

    semua yang saya provok untuk menggunakan linux bukan dengan alasan user-friendly, tapi kebebasan. dan kebebasan adalah teman saya

  16. kok sekarang tambah ada iklannya..
    lama-lama jadi full iklan kayak detik.com.. :p
    tapi nggak akan kayak gitu kan mas pri?

    hehehe
    –budiw

  17. Beberapa tahun ikutin diskusi linux vs windows (yg lama2 bosen juga he3), kayaknya kesimpulan sementara saya :
    – Untuk perkantoran (Small/Med Enterprise), Linux bisa jadi platform yang ekonomis. Apalagi hanya untuk browsing, email, office apps.
    – Untuk government, sama kayak di atas
    – Untuk industri grafis, linux masih belum jadi solusi
    – Untuk industri software (IT secara umum), ini juga perlu pilih2 sih, market-driven juga kan?

  18. #20 #23: memang gak semua workstation bisa dimigrasi ke linux, tapi perkiraan saya paling tidak 80% dari semua workstation yang ada di perusahaan-perusahaan besar bisa dimigrasi ke linux :)

  19. mmm… knp ya? kok semuanya ditujukan ke ms? knp tidak yg lain? kan ada borland, sun, apple, ibm, dkk? apa krn mrk sudah “memutihkan” dosa2 mrk (baca: melepas produk mrk utk dinikmati secara gratis oleh khalayak luas)? knp juga tidak ditujukan ke adobe, corel, dkk? apakah krn aplikasi yg mrk buat bukan suatu operating system?

    maaf, masih awam.

  20. #21 can’t be more agree. This is about freedom, yang notabene sering terlupakan. Sekali kita tergantung pada suatu produk maka kita akan bertekuk lutut pada kemurahan hati vendor produk tersebut. Ini berlaku baik pada proprietary software maupun open source software. Tinggal ditimbang mana yang menguntungkan: being locked-in atau virtually locked-in tapi bisa membebaskan diri kapan saja?

    Bergantung pada proprietary software beresiko mati saat support software tersebut berhenti padahal ktia masih sangat bergantung padanya. On the other hand, bergantung pada open source membuat posisi kita aman. Soal support kita bsia tetep bayar seperti halnya saat kita memakai produk proprietary. dan kalaupun vendor (developer) tidak lagi mengembangkan produk tersebut, kita masih bisa membayar tim khsuus untuk meneruskan support ataupun memodifikasi software sehingga tetep bisa memmenuhi kebutuhan kita (fork-ing). Coba dibayangkan dengan software proprietary? Mau nerusin develop? Format data lama gimana? mau migrasi? Data yang lama gimana migrasi-nya?

    haha, ini dari sisi koin yang gk kenal bisnis sih :p ..

  21. Sebenernya gw jadi curiga sama M$ dan aparat terkait, kenapa malah lebih dulu nyerang warnet, padahal produk lisensi Windows buat rental warnet blm ada di pasaran / mungkin blm dipasarkan, pasti mrk juga memperhitungkan kalo warnet berduyun2 pindah ke linux, dan dengan anggapan bahwa komunitas blm siap mensupport secara penuh, mrk berharap para pengusaha warnet akan jera setelah migrasi ke linux dan akan kembali ke windows, jadi jangan terpancing oleh gerakan yg dilakukan M$ ini, bersatulah para Migrator Linux Indonesia berikan support yg terbaik, jangan mudah diadu domba..(hehe)

  22. #25: karena yang semua orang sepertinya ‘butuh’ produk MS (sistem operasi dan aplikasi office) tapi gak semuanya butuh produk Borland dkk.

  23. wahh berarti kalo gue ujian MCSE cepet lulus donk :D (walopun di solitair cepet bosenen maennya :D )
    lagi-lagi sepertinya masalah habit ya mas pri (ditambah kesempatan)
    karena buat ‘disini’ sepertinya belum begitu ngepek deh itung2an mahal/murahnya M$ vs Linux, sama-sama ngopi CD
    penggunaan secara personal terutama.

  24. Sebenarnya kalau untuk server saya setuju 100% untuk make non windows.
    FreeBSD, OpenBSD, RH, Fedore Core, Gentoo, Linux lainnya

    Kalau untuk Workstation, nanti dulu (bagi saya loh) masih terlalu banyak yang gimana gitu loh.. walaupun saya tau kalau workstation windows juga ndak aman, banyak bolongnya. Cuma mau gimana lagi :)>-

  25. hmm…. masalahnya ga semua hal yg bisa dilakukan di M$ bisa dilakukan di linux…
    contoh: ngebench VGA pake 3dmark01,03,05 dst… trus juga main game dgn mudah…. muter media player dgn interface yg bagus, dll
    Mungkin banyak hal2 yg bisa dilakukan di linux spt pekerjaan sehari2, tapi linux belumlah sekomplit Windows dari sisi kompabilitas…
    Driver modem modottel saya aja ga ada versi linuxnya :((

  26. #32:
    – ngebench vga paling oke ya pake Quake3
    – soal game jangan linux yang dinilai, tapi salahkan produsen game kenapa tidak mendukung linux
    – media player yang lengkap justru di linux (mplayer atau xine), jika ada format yang tak support salahkan pembuat codecnya. rasanya semua media bisa diplay di linux kecuali ada codec yang terpaten seperti kompresi voip di netmeeting
    – minta ke pembuat modem modottel supaya membuat drivernya, atau buka spesifikasi teknis desain supaya developer kernel linux mendukungnya

    anda salah menerjemahkan kompatibilitas, jika dibalik malah terlalu banyak Windows itu tidak bisa ngapa-ngapain dibandingkan dengan linux

  27. pusingnya aplikasi non ms adalah kurangnya integrasi. salin di aplikasi ini ga bisa ditempel di aplikasi yg lainnya. antara program banyak ga nyambungnya,dsb. belum lagi masalah interoperabilitas. ah mengeluh terus ya?

  28. Linux memang bagus. Tapi mungkin untuk bisa persuade para users awam yang sudah MS-minded, linux perlu ‘didandani’ (dipackage lengkap dengan solusi, dsb). Redhat, dan beberapa vendor linux sudah melakukannya, termasuk mungkin IBM atau Oracle yang sudah mulai gandengan dengan linux. Tapi, linux yang seperti ini kayaknya juga sudah agak jauh dengan konsep free=gratis/murah (meskipun jg tetep lebih ekonomis ketimbang MS). Tapi at least konsep free=freedom nya yang bisa dijaga.

    Pake pendekatan ini, kayaknya linux bisa lebih akrab dengan bisnis.

  29. :”> saya masih harus banyak belajar di WEB DEVEL! dulu pake Xp! sekarang SuSE 9.3 – berhenti belajar, tentu tidak. Belajar mang butuh proses… dulu Adobe sekarang ya Gimp! :)>-

  30. Bagaimana dengan OS X? Unix base, rata-rata program untuk Linux bisa dicompile disini, hardware supportnya juga bagus sekali. Kemudian program-program untuk design seperti Adobe Photoshop, dsb juga bisa dijalankan secara native. Mau Windows? Interface Aqua nya Mac OS bahkan lebih bagus dari Windows. Mau Linux? Jalankan saja Terminal, dan pastilah kita akan merasa familiar dengan bash shellnya. Malas compile? Rindu apt-get? Di OS X ada fink (walaupun memang masih belum selengkap Linux).

    Harganya menurut saya juga murah sekali dibandingkan dengan PC + Windows. Misalkan, Mac Mini yang bisa dibeli mulai dari $499. Coba bandingkan dengan merakit PC sekecil itu + Windows.

  31. hhhmm… tahun lalu semua ms-office bajakan di kantor ane di uninstall dan diganti open office berikut dg training untuk semua user…. babak belur berantem sama user untuk tetep pake open-office… untuk user yang muda usia & relatif mau berubah sampai saat ini tetap pake open office….. sedangkan yang tua and males belajar hal yang baru mati-matian untuk bisa kembali ke ms-office dengan segala cara … : (

    akhirnya skrg ini ada 2 kubu deh….

  32. … Jika aplikasi/os yang sekarang sedang di gunakan cukup membantu dan membuat nyaman pekerjaan anda, Jangan di ganti dengan aplikasi/os apapun …

    itu kata temen gue yg baru baca buku ttg FreeBSD :D

  33. #40. tentu saja. tapi mungkin saya saja yang tidak cukup nyaman harus menginstal anti virus (dan terus mengupdatenya) dan berjaga-jaga supaya komputer tidak kena spyware atau malware. dan juga tidak nyaman karena tidak bisa akses remote dgn bandwidth terbatas dan aman… ya begitulah.

  34. Setiap postingan di blognya pri pasti buanyak yang komen,
    coba pri bikin forum diskusi blognya priyadi.

  35. Komentar saya tentang artikel Priyadi ini :

    1. Produk Microsoft Sangat Mahal Jika Dibeli Secara Legal

    Betul, tapi relatif buat yang punya duit dan memang perlu sekali menggunakannya. Untuk harga Windows OS nya sendiri sih masih affordable. MS Office ini yang memang sebaiknya diganti. Sepertinya perlu dibedakan persepsi mahal untuk home user dan corporate user. RedHat juga saat ini sudah sangat mahal.

    2. Aplikasi yang disertakan sedikit

    Betul, tapi freeware yang bagus2 untuk Windows juga sangat banyak :) Tinggal cari kok, ngga sulit ini.

    3. Keamanan

    Ini sangat betul, no comment.

    4. Pembatasan

    Tergantung, kalau untuk home user hal ini tidak begitu penting :) Karena jumlah komputer di rumah kan tidak banyak :P

  36. Sepertinya perlu dibedakan persepsi mahal untuk home user dan corporate user. RedHat juga saat ini sudah sangat mahal.

    Bedanya, kalo pake Linux tidak harus Red Hat, dan Red Hat pun ada sourcesnya lengkap, free. Options kita jadi lebih banyak.

    Tapi anda betul, mahal itu relatif.

    Betul, tapi freeware yang bagus2 untuk Windows juga sangat banyak :) Tinggal cari kok, ngga sulit ini.

    Pointnya bukan masalah ketersediaannya, tapi masalah sudah included apa belum.

  37. Yang udah gitu, udah beli produk Microsoft, kok jaman sekarang malah ga pede kalo ga pake “pengaman” (loh kesannya kok iklan KB) Spyware dan Antivirus? — yang jelas kebanyakan ngebajak lagi :( Aneh banget, that’s why I gave up Windows completely this year.

    Gimana kalo kita geeks semua consider a Mac platform? Kalo kata Andika sih dari sarang harimau jatuh ke sarang macan. Kalo kata gue sih kita bisa cengli pdkt Apple why not?

  38. Bukankah semua ada kelebihan dan kekurangan masing2. Linux bagus windows juga bagus, saya mah ditengah tengah ajah semua sesuai kebutuhan.:d

  39. well …. bagi yg kena masalah security hole, tp masi perlu windows, ada solusi (yg mungkin kurang nyaman sih). install 2 os di 2 partisi. kalo lagi kerja (3dmax ato apa aja yg oflen), pake windows dan jangan lupa kabel lan dicabut (konsekuensi: ga isa internetan kalo lg stress :(&#40;). kalo mo browsing & baca imel, pake linux/yg laen yg aman :d
    kalo mau kirim file hasil kerjaan? lah, linux kan isa mounting ntfs(read-only) & fat32. tinggal mount trus kirim lewat linux :-”

    NB: kalo mau kaya’ gini, ya musti sabar2 aja waktu reboot ganti OS :))

  40. #39 Kalo memang pihak pemakai MS Office tetap ngotot pakai itu, ya gampang saja, persilahkan mereka untuk membeli sendiri license MS Office itu pakai uang mereka. Di company saya begitu rules-nya. License MS Office hanya diberikan kepada Sales yang customer facing. Other than that, bayar sendiri. Dan kalo ketahuan pakai software bajakan, PHK

    #47 Masalahnya komputer saya dual role antara workstation dan server. Dan jelas jelas OS X sucks buat server, udah banyak benchmark test MySQL dan Apache yang bilang begitu.

  41. Menarik juga tulisannya Priyadi tersebut.

    Yang menarik lagi dari 52 tanggapan tsb diatas, ternyata 57.69% ditulis menggunakan komputer dg Windows O/S, 42.31% menggunakan O/S lainnya. Hebatnya yang menggunakan Internet Explorer (IE) hanya 27%, sisanya 73% menggunakan Non IE.

    Meskipun saya setuju dengan Priyadi, memang tidak mudah untuk pindah ke Linux (OpenSource) karena berbagai alasan termasuk mudahnya dapat software bajakan. Jadi menurut saya % penggunaan Linux akan meningkat kalau kerjaan BSA sukses. Ech, saya juga masih pakai Windows getho looh.

  42. Setelah baca artikel ini nih…
    Makin bulat buat pindah ke Knopixx. Kemarin sih masih ragu tapi udah kesengsem. Cuman ragunya udah terjawab sore tadi ttg penggunaan USB Flash ku dan akses network, yg otomatis akses ke internet jg. Intinya no problem lah… kalau buat kerja kantoran.

    Ok doain gw sukses ya pake Knopixx, lebih sukses dr pake WinXP.

    – Salam –
    – Denny Poltek Jember –

  43. Linux bagus, tapi saya pakai win xp gara gara semua produk teknik sipil pakai winxp, apalagi yang namanya game.
    Siang ini kantor kena razia. so masih lihat kedepan

  44. Saya lebih suka bicara freedom. Kalo memang ingin bebas, kita harus bisa dong menerima hak orang2 untuk memutuskan OS mana yang akan mereka gunakan. Saya bisa bilang kalau OS ini lebih aman, lebih user friendly, dsb, dsb. Tapi itu kan buat saya, bukan buat mereka. Sekarang saya lebih suka melihat fakta. Ada sistem yang bisa dipilih (windows atau *nix) tapi yang paling penting bisakan seseorang itu memanfaatkannya. Saya tidak yakin suatu sistem bisa dikatakan aman/rapuh begitu saja, itu sih tergantung admin-nya, kalo kamu bukan windows geek jangan bilang windows rapuh dong, sama juga kalo kamu nggak nyaman dengan linux jangan bilang kalo linux nggak user friendly. Semua itu tergantung user-nya, jadi jangan sok tahu. Btw saya sok tahu tidak ya?:”> Maaf kalo omongan saya ngelantur, namanya juga sok tahu

  45. #56: sebenernya kalau mau lihat fakta Linux itu lebih mudah dibuat secure dengan effort yang sama dari penggunanya. admin itu salah satu faktor saja. gak bisa dikatakan windows lebih secure daripada linux misalnya karena yang ngeadmini windows lebih jago daripada yang ngeadmini linux, karena itu bukan perbandingan sistem operasinya, melainkan perbandingan adminnya :)

  46. lagi mulai coba migrasi ke linux….., tapi di rumah tetep pake M$, abis Pro Evolution Soccer gak bisa dimaenin di ubuntu sih :D

  47. Mo gmana lagi deh.. uda dibiasiin dari kecil make W, masih banya yang susa beralih ke linux

  48. Kalo dibandingkan antara windows dan linux itu sama dengan anda membandingkan mobil mercedes dengan becak.
    Tinggal pilih harga mahal kualitas bagus atau harga murah kualitas tidak memadai.
    Di linux anda tidak akan pernah menjumpai games dan aplikasi yang menarik.
    Waktu pakai linux dulu pernah meminta belas kasihan programmernya open source untuk membuatkan driver. Kapok dah….
    Padahal di XP tinggal main plugnplay.
    Windows didukung oleh aplikasi dan driver-driver standar, tidak seperti di linux yang selalu merepotkan.
    Saya berani tanding kecepatan produktifitas kerja antara pengguna windows dan pengguna linux, pasti menang pengguna windows.

  49. #61: menurut saya perbandingannya kualitas bagus harga murah vs kualitas buruk harga mahal. gak perlu mikir banyak lagi :D

    h/w gak ada drivernya di linux lha kok malah linuxnya yang disalahin :p aneh2 aja :)

    mercedes vs becak? hmmm ini bukan ngomongin windows vs palm kan? :)

  50. #61: setuju dg #62 hardware gak ada drivernya koq malah linuxnya yang di salahin!!! salahkan vendornya dong kenapa gak dukung linux. kita kan dah beli hardwarenya masak gak dapet drivernya???

  51. Seru juga kalo bicara tentang Windows + Linux, dua-duanya punya kelebihan dan kekurangan :
    Windows bisa support semua HW/SW tp harganya mahal
    Linux Murah meriah tp belum bisa mendukung semua kebutuhan apilkasi untuk saat ini,tapi bagaimna ya.. kalo suatu saat nanti di jual sama harganya dengan windows…
    untuk sekarang memang masih free mungkin biar terbisa dulu dengan linux baru nanti suruh beli seperti windows dulu dibiarkan terbiasa, baru di cap sebagai pembajak. ini memang bisnis orang2x pinter, mana ada kita bikin script2x yang njlimet cuma dikasih gratis sama orang lain… :((:-?

  52. #64:

    untuk sekarang memang masih free mungkin biar terbisa dulu dengan linux baru nanti suruh beli seperti windows dulu dibiarkan terbiasa, baru di cap sebagai pembajak. ini memang bisnis orang2x pinter, mana ada kita bikin script2x yang njlimet cuma dikasih gratis sama orang lain…

    hehehe, ini miskonsepsi tentang linux. boleh aja ada orang yang jual linux mahal, tapi dia gak bisa melarang orang lain untuk memberi gratis.

  53. YANG JELAS LINUX SAAT INI BELUM COCOK DENGAN DUNIA KONSTRUKSI….softwarenya masih sedikit
    simak aja:
    autocad (windows) = Q CAD (linux/itupun cuma 2D)
    SAP 2000 (windows) =….? (LINUX)
    STAAD PRO (Windows) = ….?
    SMS/GMS(WINDOWS) =…..?
    AUTODESK CIVIL (WINDOWS)= ….?
    AUTODESK SURVEY (WINDOWS)=…..?
    MAXSURF (WINDOWS)=….?
    etabs (windows) =…..?
    ARCHICAD (windows) =….?
    …de el..ell

    SO GIMANA PROGRAMMER TEKNIK SIPIL DI LINUX?????

  54. Menurut saya, kalo Microsoft melarang penyewaan komputer tuh paling bullshit!! iyalah,.. Soalnya someone udah beli lisensi, lalu kenapa org lain yg dipercaya gak bisa pake? Kan gak masuk akal…
    Sebenarnya, tekanan-tekanan lisensi Microsoft itulah yg membuat kita membajak…
    Ya moga aja Linux cepat maju, juga aplikasi-aplikasinya…

  55. alhamdulillah, windows xp dan office 2003 di laptop saya original. sempet tertarik nyoba linux, tapi katanya Linux ga bs bwat maen game yg saya suka maenin ;). lagian, windows asal dipasangin antivirus (yg asli tentunya), ga mudah kena serangan macem” kok. peace!

  56. Bbrp bulan ini kantor tempat saya numpang memutuskan untuk beli windows XP, sayang kemaren ada hardware yang rusak, sehingga harddisk harus dipasang di PC lain. Windows langsung menyatakan harus re-aktivasi. Karena alasan yang saya juga tidak tahu, re-aktivasi lewat internet gagal, sehingga saya ambil opsi kedua re-aktivasi via telepon, sayang saat itu (hari sabtu) line-nya penuh. Dengan terpaksa saya ulangi proses pada hari senin pagi. Setelah melalui automated answering machine yang rasanya gak habis2, akhirnya bisa.
    lessons learned: Microsoft cuma buka waktu weekdays, senin-jumat. Tech support-nya sering busy, mungkin pertanda softwarenya banyak masalah. Dan biaya support via telepon harus interlokal ke jakarta.

Leave a Reply to azil Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *