Kontroversi Taksi Bluebird di Bandung

Blue Bird Group

Satu minggu yang lalu, ratusan supir taksi di Bandung [berdemo menentang masuknya taksi Bluebird](http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/11/tgl/14/time/151911/idnews/477832/idkanal/10). Tak hanya itu, aksi demo disertai dengan [pengrusakan salah satu armada Bluebird](http://jkt2.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/11/tgl/15/time/1694/idnews/478719/idkanal/10) yang melewati lokasi demonstrasi.

Setuju atau tidak Bluebird beroperasi di Bandung? Saya pribadi sangat setuju sekali. Saat ini kondisi angkutan taksi di Bandung sangat memprihatinkan. Sebagian besar armada taksi tidak menggunakan argo atau biasanya menolak untuk menggunakan argometer. Taksi sangat tidak nyaman, AC kadang tidak berfungsi dengan baik dan isi taksi terkesan tidak terawat. Supir pun terkesan lebih lihai dalam urusan tawar menawar harga jika dibandingkan dengan kemampuan menyetirnya.

Ketika pulang menonton di BSM sekitar jam 22.30 (dan ada masalah dengan mobil yang seharusnya menjemput), saya lebih suka berlama-lama menunggu angkutan ke arah Cicaheum dengan tarif khusus malam daripada harus naik taksi yang hampir selalu diawali dengan ritual *ngotot-ngototan* harga.

Jika ke Jakarta dengan menggunakan kereta, setelah sampai stasiun Gambir, saya lebih suka menyeberang jalan untuk menyegat taksi Bluebird ketimbang naik taksi yang sudah ada di dalam stasiun. Sebaliknya, ketika sampai di stasiun Bandung (dan tidak ada yang menjemput), saya lebih menyukai pulang naik angkutan Stasiun Hall – Sadang Serang daripada harus naik taksi yang sudah menunggu di parkiran stasiun.

Intinya, layanan taksi Bluebird di Jakarta sangat memuaskan, dan itu tidak saya dapatkan ketika sedang berada di Bandung.

Mengapa Bluebird lebih diminati daripada sebagian besar taksi lain?

* Selalu menggunakan argo, artinya tidak perlu ada ritual tawar menawar harga.
* Mobil yang terawat, walaupun mobil keluaran lama.
* Pengemudi relatif tidak ugal-ugalan dibandingkan dengan taksi lain, ada atau tidak ada penumpang.
* Pengemudi yang berpakaian sopan dan relatif lebih ramah dibandingkan taksi lain.
* Ada identitas pengemudi yang jelas dan ada nomor seri taksi.

Jika taksi lain berdemo, lalu apa alasan mereka untuk berdemo? Dikutip dari detikcom:

> “Di Kota Bandung taksi sudah banyak. Tapi penumpangnya kurang. Jangan sampai ada taksi baru bikin mati taksi lama,” ungkap Ketua Paguyuban Taksi Kota Bandung, Ade, saat melakukan aksi demo di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Aceh, Senin (14/11/2005) di Bandung.

Menurut saya bukan itu alasannya. Sebenarnya potensi penumpang taksi jauh lebih banyak daripada yang ada sekarang. Hanya saja, calon-calon penumpang tersebut tidak menyukai layanan taksi yang ada di Bandung. Seandainya layanan taksi ditingkatkan, rasanya jumlah penumpang juga akan naik. Seharusnya mereka berdemo ke perusahaan taksi yang memekerjakan mereka, bukan kepada Pemda Bandung.

Untuk memesan layanan Taksi Bluebird di Bandung, gunakan nomor **(022)-7561234**. Saya sendiri belum sempat mencobanya. Mudah-mudahan dengan masuknya Bluebird, kualitas layanan taksi di Bandung akan semakin baik.

73 comments

  1. Saya jarang naik taksi di Bandung. Tapi kalau suruh milih ada layanan yang seperti Blue Bird di Bandung, yah tentunya saya akan pilih Blue Bird. Kalau kota kita (bangsa kita) nggak pernah dididik dengan cara yang lebih baik, disiplin, dan sistematis, “mau kapan lagi?”;)

  2. Bandung termasuk terlambat. Di Indonesia timur saja sudah ada BlueBird taxi dengan nama lokal (sharing saham mungkin). ;-) *tapi tetap saja belum pernah naik.. di Jakarta sekalipun!*

  3. :) saya juga terus terang merasa lebih aman klo pake blue bird. apalagi di jakarta rawan banget dengan kriminalitas yang berkaitan dengan armada taksi. hiiyy… ngeri aja!

  4. Sejak di hidup di Surabaya – Jakarta, selalu pake Bluebird. Pernah lama tinggal di Malang, tapi ga pernah naek taksi karena ga ada bluebird :)>-
    Tapi ini hanya preferensi, ga ada maksud politis-ekonomisnya [-x

  5. Waktu pertama kali dateng ke jakarta, semua orang selalu menyarankan “tika, jangan naek taksi kecuali bluebird.”
    I dont know why.
    Bahkan sempet kasian ama taksi laen yang kehilangan penumpang gara-gara promo dari mulut ke mulut ini.
    Sempet kepikiran juga, Bluebird ini jadi terdepan gara-gara aksi getok tularnya.
    Tapi ternyata emang taksi laen belom ada yang niru langkah Bluebird untuk menjadikan merek taksinya setara dengan Bluebird..
    Salah sapa kalo gini?
    :D

  6. Koq aneh ya? bukannya meniru taksi yg pelayanannya bagus, eh malah didemo. Iri karena nggak bisa meniru yg bagus atau karena pesimis nggak mungkin bisa meniru? :-?

    Saya dulu juga sewaktu masih pulang Jakarta-Bandung (tahun 1997-2000), selalu lebih suka naik angkot St. Hall-Sd. Serang, hanya Rp.1000,- Kalau harus naik taksi yg mangkal di stasiun, bisa-bisa kena Rp.20.000,- kalau sudah males nawar :d

  7. Naik taksi bisa diitung dengan JARI, kalau udah mentok ndak ada ANGKOT lain :D

    Maklum hidup di KOTA MALANG yang relatif kecil

    Tapi kata orang orang Burung Biru emang Yahuud :)>-

  8. gak penting taxi mana yg laku, dan lagi saya udah ga tinggal di bandung, tapi udah waktunya mafia taxi bandung diungkap. jadi setuju sekali kalimat terakhir, mudah2an kualitas layanan taxi bandung jadi semakin baik.

  9. Bluebird is the best! :). Cak tau ya klo silver bird .. itu termaruk taxia tau “taxi”?

    #14 Aku dulu pernah ada pengalaman pas di gambir ma temenku. Kami benernya udah ngerti, udah beberapa kali naek taksi di jakarta, memang bluebird yang terasa nyaman (gk promosi). Tapi pagi itu, mungkin karena simpatik, temenku menyarankan naek taksi yang udah ada (ditawarin ma seorang bapak-bapak rada tua) aja. Kesan pertama, pas masuk kok terlihat kayu menyangga jok belakang? Duh, udah kerasa gk enak aku.

    Sampe di daerah pas mau masuk jalan tol (kami ke arah tangerang neh ceritanya) mobilnya mulai keliatan bermasalah, dan bapaknya meminta untuk lewat jalan biasa aja. Akhrnya kita ambil kanan mengambil jalan non tol. Taksinya bergerak pelan .. dari samping jendela bis a aku liat .. wuss, bakul krupuk lewat, wuss, bajaj lewat .. maksudnya kita yang tersalip :p.

    Akhirnya si taksi menyerah, asap mengepul dari bagian depan .. pas deket SPBU. Kami pun turun, mo apa lagi coba. Harga kita bayar tidak penuh, kemudian setelah bermaklum-maklum dengan si sopir (heck, gini ini mesti nrimo :p) kita pun nyari taksi lagi. And you can guess what taxi we chose rite?.

    We’re sleeping all the way to Tangerang, tanpa was was.

    Two thumbs up for Bluebird :)

  10. Masuknya Blue Bird ke Bandung bisa jadi shock terapi buat taksi-taksi Bandung yang lain.
    Selama ini taksi Bandung bisanya cuma ngerjain penumpang dengan tarif argo kuda-nya yang amit-amit, leletnya minta ampun kalo disurh dateng ngejemput ke rumah, hobi nongkrong2 di pinggir jalan dari pada keliling cari penumpang, mobilnya engga keurus; kadang AC-nya juga mati.

    Dengan adanya Blue Bird harusnya taksi-taksi lain meningkatkan kualitasnya supaya bisa bersaing, bukannya ngerengek-rengek ke DPRD minta peninjauan ulang taksi-taksi baru…

  11. Selamat datang deh buat taksi bagus di Bandung. Dulu sempat ada taksi bagus di Bandung, tapi akhirnya kalah sama mafia taksi jalanan. Mudah2an yang satu ini tak kenal menyerah.
    Kenapa Blue Bird bagus? (1) Mau dipanggil via telepon jam berapa aja ke rumahku yang terpojok (2) Driver selalu rapi dan nggak pernah ngerokok dalam mobil (3) Nggak suka muter2 yang nggak perlu (4) Soal argo, tentu.
    Kenapa yang lain protes? Protes lebih gampang daripada memperbaiki perilaku diri sendiri.

  12. Agak ragu apakah Bandung perlu lebih banyak lagi perusahaan taxi, dengan kondisi jalan yg kecil dan buanyaknya angkot (brengsek) yg beroprasi.

    Ditambah pengaturan lalu lintas yg sangat buruk. Naik taxi mungkin akan tetap sebagai barang mewah (karena mahal akibat macet) yg tidak menjamin keamanan, dan kenyamanan. Tidak aman karena kemungkinan akan banyak protes dari pengelola dan pengemudi taxi yg sudah lama beroprasi.

    Bagusnya Taxi2 lama dan liar dikelola Blue Bird aja, spt perekrutan, pelatihan SDM dan pengurusannya…, biar Citra Kota Bandung menjadi lebih baik, terlebih dalam hal situasi Lalu lintas dan bisa mengundang lebih banyak wisatawan.

    Seumur hidup, cuma ngerasain sekali naik Taxi Bandung.. langsung trauma. Kalau Pake Blue Bird, boleh juga nih….!!!.

  13. :) . Saya juga harap bisa ke Bandung dengan nyaman. Nggak pake acara ngotot2an. Kadang ada sopir blue bird nyang nyetir kayak kesetanan di Jakarta.
    Namanya aja saingan, biasanya “semau gue” terus ada yang nawarin jasa dengan kualitas jadi ketakutan deh. Pelajaran nggak hanya untuk taksi tapi untuk bajaj, bemo, bus apalagi mikrolet. Semoga beberapa tahun ke depan gue bisa naik monorail. Amin!.

  14. wah, harusnya dengan persaingan itu, taksi lain juga berbenah diri.

    oh, kalo dibandung lebih nyaman pakai angkutan yak? hehehe… baru tau.. :D

  15. sedih, tapi typical indonesia. kalau ada yang lebih baik, malah dengki atau bahkan destruktif. bukannya termotivasi untuk menjadi lebih baik dari yang itu. keseragaman dan kebersamaan dijunjung tinggi, sayangnya keseragaman dan kebersamaan dalam hal-hal yang jelek2, seperti korupsi, membolos, menyontek, etc. inget gak waktu sekolah, kalau mau berlaku baik di kelas malah dituduh mencari perhatian guru? yah gitulah indonesia .. pesimis deh indonesia bisa maju kalau gitu.

  16. Setuju!! Taksi di Bandung emang sontoloyo semua! Eh, kecuali satu dink yg rada mending : Gemah Ripah (tp pernah dua kali kecewa gara2 pake acara tawar-menawar–langsung gw laporin aja tuh ke kantornya –lho, itu tanda gw care kan?).
    Ya semoga aja blue bird dijadiin contoh ama pengelola taksi yg lain.
    Pesen buat para pengelola/ pengemudi taksi: Woy, semprul! Jangan diliat sebagai usaha matiin pangan sampeyan! Ngomong koq seenak udel!

  17. Weks, komenku kok blm muncul juga ya? Padahal udah nulis panjang dan lebar pas komen disini masih 15. Apa terfilter masuk spam? Malangnya nasibku :((

  18. di bali udah ada bluebird, dari pada nyewa mobil mending naik takis, kita telepon, gak sampe 15 menit udah sampe, mobilnya yang baru.

    Seharusnya lebih bersaing dengan bluebird bukan mendemo karena tidak ada penumpang…

  19. kebetulan abis nulis yang sama sehari sebelum Mas Priyadi :d.

    aku juga sama kyk Mas Agus, kalo dari stasiun ke rumah mending pake Sadang Serang lah. tapi kalo lagi bawa anak repot juga. ga tau ya, orang lain sih sering nganjurin bawa anak naik angkot biar “tahan banting”. tapi aku ga tega, mungkin ntar kalo dia udah gedean.

  20. ntar deh nyobain kalo kepepet gag ada angkot :d, taksi-taksi dibandung emang parah-parah, pernah habis nganter ibu ke RS.sariningsing langsung ke leuwipanjang pake taksi digetok harga(tawar-menawar) dan saking jeleknya kaca dan pintunya bergetar kayak mau lepas =))

  21. demo tanda tak mampu :d

    seharusnya Taxi lain belajar dari BlueBird, dalam segala hal, setau saya BlueBird juga menerapkan sistem IT yg lumayan baik…

  22. Ranking Taxi Bandung:
    1.taxi kota kembang (not recommended)
    2.taxi bandara muaaahaaaal Rek !!(tawar menawar)
    3.taxi gemah ripah (saya pesen via telpon, 2jam ngg nongol2..sumpah ini bener, saking penasaran saya coba bolak balik telp kekantornya jawabnya:sebentar lagi datang) kynya manajemennya lagi problem, kt supirnya bossnya lagi ke edanan cewek.
    4.centrin (blm coba)
    5.taxi bluebird bandung saya akan coba dan amati,biasanya klo masih baru sih oke2 sj. bluebird surabaya dan jakarta sampai saat ini sih menurut gw masih memuaskan

  23. Setuju…
    Setuju..
    masalahnya kalo naik taksi bandung kudu pake ngotot ngototan dulu and pake acara tawar menawar.
    Makanya males naik taksi di Bdg.
    So welcome blue bird in bandung

  24. saingannya ga sehat nih, bukannya saingan banyakin penumpang (dgn ningkatin service) malah kompakan ngusir pemain baru, kartel juga nih..

    ato jangan2 ntar bluebird diterima ama armada lain, tapi dgn syarat harus gak pake argo juga. nambah2in blacklist taxi di bandung aja. yaah, mudah2an ngga..

  25. Blue Bird “masuk” Bandung sudah menjadi gosip di beberapa pengemudi taksi sejak 2 thn belakangan (Gosip dari Supir travel yg jadi pernah jadi supir taksi), makanya beberapa armada taksi Bandung mulai bebenah mengganti mobilnya.
    tapi lucunya mereka enggak ada yg bebenah dari sisi manajemen dan pelayanan.
    Kejadian Blue Bird “di demo” sudah bisa di prediksi kok,
    Lah jalur anggkot di perpanjang ajah di demo sama tukang ojek apalagi ini :D
    Imho, Di Bandung Gak ada taksi yg bisa di rekomendaikan
    kecuali kepepet, itupun kita harus bertampang seram dulu :D

  26. management blue bird ok… soale gw pernah komplen ttg supir blue bird yg ugal-2an di detik.com langsung ditanggepin….ntar kalo ke bandung gw pasti naek blue bird deh (kalo gak macet) hehe….

  27. Setuju…!!!

    Saya setuju sekali akan kehadiran Taxi Bluebird di Bandung..

    Udah cape.. otot2xan.. tawar menawar… sama supir taxi Bandung.

    Hidup Taxi pake Argo..!!!!

  28. Awal pertama mau idup di Bandung, salah satu tips dari temen urang Bandung: jangan naik taksi di Bandung kalo gak tahu jarak dan gak kepepet. Kalopun kepepet, kalo bisa naik Gemah Ripah.
    Jadi saya setuju sama Pri, sedikitnya penumpang taksi di Bandung, lebih karena jeleknya layanan dari taksi-taksi yang ada.
    Semoga datengnya Bluebird memacu kualitas pelayanan taksi-taksi yang lain.

  29. Saya usul: BlueBird juga melebarkan bisnisnya ke bidang “angkot”. Supaya ada contoh pelayanan angkot yang bagus…heheuheuheue.

  30. Gemah Ripah dulu Ok, tapi sekrg suka ada yg nakal, alasannya karena mobil baru setoran lebih tinggi. Kalo di Jakarta sih banyak taksi yg lumayan kok selain Blue Bird, bagi2 rejeki sedikit lah sama yg lain :)

    “bukan keluarga sopir taksi”..

  31. saya mah dibanding taksi, kalo ada busway mendingan naik busway. lebih murah, bebas macet dan ngga bakal dijahatin sama sopirnya \:d/. pokoknya hidup busway

  32. Terlepas dari bagus atau ndak nya layanan Blue Bird, kasus di Bandung ini jelas masalah rebutan ‘makanan’. Pantes aja taksi2 yang ngaco itu merasa terancam.

    Taksi bluebird juga hanya bagus dari segi pelanggan. Supir2 nya banyak yang merasa susah juga. Lihat saja turnover supir2 blue bird di Jakarta. Tinggi bangetttt…

    Pada akhirnya, hukum rimba juga. Siapa yang kuat, dia yang menang..

  33. Inget pengalaman di Malang,
    Supir taksi Malang sekarang juga suka belagu, gak mau pake argo (kecuali telpon dari rumah), mintanya borongan, sekali naik 20 – 25. Lumayan tekor, kalo naik taksi terus.

    Pernah satu kali kita naik taksi dari rumah, suasana cukup ceria ngobrol ngalor ngidul sampe tu supir taksi dengan gak bersyukur ngomong, “Mas ntar tambahin 5 ribu ya? Soalnya gini gitu bla bla blu blu…”.

    Aku paling gak suka didikte gitu!
    Gak usah dibilangin juga biasanya kita ngasih tips segituan. Tapi gara-gara digituin jadi suasana tau-tau berubah gak asyik :(
    Dari pada bete sendiri, mending ditulerin;
    aku : Di Malang gak ada Blue Bird ya pak?
    supir: Gak ada!
    aku : Kalo di Surabaya saya lebih senang naik Blue Bird, pak!
    supir: ….
    aku : Pelayanannya bagus. Gak pernah nolak penumpang, jarak seratus meter aja dianterin. Mudah-mudahan taksi Malang bisa gitu. Biar gak kalah saingan kalo Blue Bird masuk sini….
    supir: *diem*

    Dalam hati, “Tumben dapat supir yang diem! Kadang kalo yang naik bokap-nyokap, supir taksi yg diingetin gini jawabnya suka nyakitin”.

  34. Jika ke Jakarta dengan menggunakan kereta, setelah sampai stasiun Gambir, saya lebih suka menyeberang jalan untuk menyegat taksi Bluebird ketimbang naik taksi yang sudah ada di dalam stasiun.

    Sekarang Blue Bird punya pangkalan di dalam stasiun Gambir lho, gak perlu jalan keluar dulu. Lokasinya di sisi utara stasiun, dekat ATM BNI. Mesti bayar surcharge 4.500, tapi tetap preferrable daripada taksi lain.

  35. Beneran baru tahu kalau Taksi2 Bdg gt ya?:D Suram sekali. Aku di Jkt aja, kalau sopirnya sampai mikir (em..em..) sama tujuanku, aku lsg tinggal sebelum dia nolak, gmn kalo harus otot2an harga…waduh…gk deh. :p Aku juga pilih2 banget kalau naik taksi d jkt , palingan Blue Bird atau Express aja. Paling trauma kalau antri Blue Bird d bandara, taksinya belum sampai parkiran ud di sabotase penumpang2 yg males antri. Jadi aku lebih suka ngantri di pangkalan Silver Bird aja. Walau IMO sopir2 seri Blue lebih tahan banting ketimbang sopir2 Silver dalam masalah *politik jalanan*. Eh, salut bgt sama komennya mas Woodlink. Good luck buat blue bird moga armada taksi lain yg juga disiplin ikut gabung d Bdg.\:d/

  36. kali ini saya sangat setuju dengan adanya blue bird di bandung. Duh…. Saya sebenarnya lumayan menderita hidup 3 tahun di bandung, tapi, nggak ada taksi yang sip. Saya sampai kapok kalau disuruh tawar-tawaran di stasiun bandung. Mendingan naik angkot aja (walaupun bawa koper). Tapi, kali ini nggak akan kejadian lagi. *sori ya, aa angkot, jadi penuh sama koperku*

  37. Stuju. Taksi Bandung Brengsek semua. Tawar menawar nya sangat ga nyaman, dan sopir2 maen kroyokan, gimana penumpang ga males. Mndukung Bluebird dan taksi2 lain yang jujur dan menjaga keselamatan penumpang.

  38. #51 Kalimantan mana? Mungkin yang dimaksud Balikpapan ya, kalo’ iya nggak salah, hanya di Balikpapan “taxi” bisa dipilih semau gue dengan harga murah plus full musik, dam dum dam dum! menggelegar :d

  39. Hehe, kalo “taksi” angkot yg jedebam jedebum dan norak itu sih di Bandar Lampung juga banyak. Gak usah jauh2 ke Balikpapan, hehehe.

  40. pernah lumayan lama nongkrong di terminal kedatangan bandara karena pesawat istri di delay ….. kalo ane perhatiin memang agak kasihan dengan pengemudi taxi non-bb…. karena lebih dari 90% penumpang lebih rela ngantri di line bb dari pada pake taxi lain…. padahal kalo soal kondisi mobil taxi lain banyak juga yang lebih oke dan supirnya pake dasi segala….
    nggak cuma penumpang lokal…. bule aja ikut2an antri di line BB….

    jadi wajar aja secara manusiawi pengemudi taxi bandung ketakuan sama si BB ….. dan baru tahu juga kalo taxi Bandung pada brengsek semua…. nggak pernah bertaxi di Bandung sih…

    koq nggak ada pengusaha yang niat jadi saingan / follower BB dalam mengelola taxi…….. mungkin bakalan berdarah2 pada saat awal…. tapi panen besar dikemudian hari…..

    kepercayaan memang mahal harganya….

  41. senengnya bluebird masuk bandung..Gw jg sebel banget kalo udah proses tawar-menawar di stasiun, bawaannya nyolot aja. Akhirnya nyegat di luar. Susah banget cari yang mau pake argo.
    Di Jkt lebih enak…lebih banyak pilihan, tapi larinya tetep ke Bluebird juga sih. Di Bekasi parah juga..pada ngga mau pake argo, Kosti Jaya sometimes okay lah..tapi tetep paling gak rese ya Bluebird lagi. Skarang di KL mobil yang dipake taksi nggak sebagus Bluebird. Tapi playanan oke, nggak rese, kecuali di beberapa tempat yang nggak mau pake argo. Mungkin bluebird perlu masuk ke KL juga nih..hihi..

  42. blue bird emang hebat pelayanan pada konsumennya,
    tapi kesejahteraan supirnya masih memprihatinkan, liat aja di perusahaannya selalu ada lwoongan bagi supir,
    turnovernya tinggi sekali

  43. Baru tau kalo om priyadi orang bandung :d, kapan bandung gathering? Orang bandung nih!

    Semoga aja semua taksi di bandung ngikutin kebaikan blue bird, bukan malah sebaliknya supir-supir taksi blue bird terpengaruh oleh supir-supir taksi dari manajemen laen :((

  44. :-? hmmm.. memang, dari keseluruhan supir taxi sekitar 7 “pemain taxi” di bandung, hanya beberapa aja yang supirnya konsisten menggunakan argometer. betul, kadang menjengkelkan juga, tapi kalau dilihat-lihat dan dipikir2 lagi, apa sih yg menjadi penyebab bapa2 sopir taxi itu tdk mengaktifkan argo di taxi mereka ? mungkin aja niih, diantaranya:
    1. setoran harian yang cukup tinggi (avrg 150rb/day), kalau argo di “on” kan, esok hari dapur mungkin tidak mengepul…
    2. harga bensin yang kian melambung dan terus melambung (januari taun dpn mau naik lagi?)
    3. persaingan dengan taksi-taksi gelap yang hingga kini masih terus beroperasi tanpa ada penertiban yang tuntas
    4. pick-up & drop point/jarak dari satu lokasi ke lokasi lain yang relatif dekat (only moreless 170sqkm?), beda lah dgn di jkt sih yg emang wilayahnya lebih luas (661,52sqkm?) plus banyak tol dlm kota-nya.
    5. angkot yang sudah lumayan bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat kota bdg (ada skitar 38 lintasan trayek) amazingly-still-survived-becak2x..
    6. etc.. etc..

    nah sekarang gimana caranya supaya dunia per-taxi-an dibandung bisa back to normal?

    well.. gw stuju aja ada blue bird masuk ke kota bandung tercinta ini.. cuman pemerintah setempat mungkin perlu melakukan pembenahan di beberapa bidang .. yaa manajementaxi.com laah.. gimana ajaa caranya… supaya penumpang senang,dan bapa2x supir juga tdk manyun.. yaa buat pemrintah sih, mungkin aja bisa dimulai dari penertiban taksi2x gelap, peremajaan armada dari ketujuh perusahaan taxi tsb, pembatasan tahun keluaran mobilnya, etc etc.. buat sang perusahaan taxi, mungkin dengan manajemenqolbusupirtaksi.com kali? he he he pasti ada the best way out nya lah! :d

  45. :(
    dulu pernah sekolah di bandung kena tifus
    di jemput ma teteh
    mau di bawa pulang ke jakarta
    masak dari gasibu ke kebon kelapa nyape satu jam lebih muter ke buah batu ke ciroyom
    baru ke kelapa
    padahal naek motor cuma 10 menit
    keburu mati orang sekarat

  46. Dulu jarang naik taxi, dan gak kenal BlueBird (BB). Tapi pas kerja di sebuah kantor di Jakarta jadi kebiasaan ke mana-mana naik Taxi BB, soalnya ada voucher dari kantor. Akhirnya jadi kenal dan percaya sama BB. Kalo ada masalah dgn pelayanan bisa langsung lapor dan segera ditindaklanjuti.

    Tips naik BB: Ingat nama pengemudi dan nomor lambung mobilnya, jadi kalo ada masalah gampang lapornya.

  47. kalo di jkt sih pilihan yah yg pasti bluebird tp di bdg???? hmm kadang gue suka naik taksi kalo lg buru2 or ujan deras.. tp ya gitu deh terpaksa setelah ngotot2an harga. terakhir kali pernah diturunin ditengah jalan sebelum tiba ditujuan didaerah gegerkalong atas ditengah ujan deras dah maghrib pula… dengan barang bawaan yg seabrek gara2 ternyata hrsnya tuh taksi ngejemput org. 8-|pdhal argo kudanya selangit. taksinya acnya ga ada.. baunya apek…. untunglah ada taksi blubird lewat.. akhirnya diangkutlah gfue ke tempat tujuan. sejak itu gue jd tau ada bluebird di bdg.. n my best choice so far tetep bluebird. supirnya ramah…taksinya terawat. ga bau rokok.. ga bau apek. ga bau keringat… supirnya rapih.. identitas jelas….n yg pasti beda harganya itu worthedlah dibanding gue make angkot. tp kalo disurtuh milih angkot ma taksi lain di bandung.. mending pake angkot selangit men bedanya.

    hmmh naik taksi di bdg itu nyebelin. ke pasteur aja dr tempat gue kisarannya 25rb-30rb. pdhal kemaren make bluebird cuma 12rb. so… buat para taksi.. kalo mo maju beranilah bersaing dengan sehat..

  48. Syukur deh sekarang Bluebird dah aman berkeliaran di bandung, at least itu yang saya liat. Alasan taksi lain dulu menolak memang ga masuk akal, dimana2 berbisnis pasti ada saingan, masa di pojokan jalan ada warnet trus kita dilarang buka warnet juga? Toh hak kita juga donk, memangnya monopoli dia doank? Hidup Blue Bird!:)>-

  49. Blue Bird? So pasti……………. ogah banget ngotot2an harga. Kita kan bayar sesuai service ( jarak tempuh ). Emangnya kaya mau sewa angkot? tawar menawar molo?>:-w. CUma kasian juga ama blue bird… kadang kalau lewat dago mereka suka ga mau. Takut di apa apain:(. Yah gw sih maklum2 aja, palingan turun di tugu yang ke atasnya naek ke BEC.
    Sontoloyo emang tuh taxi selain blue bird.

    Ingat hukum ekonomi, kualitas berbanding lurus dgn harga, begitu pula sebaliknya…\:d/

  50. wah kayaknya pelayanan taksi di bandung paling buruk sedunia, aku udah ngalamin berkali2, selain tawar menawar dulu, mobilnya jueleek buanget, ac? jangan tanya gak pernah dinyalain. syukur kalo udah ada bluebird di bandung.

  51. Di Singapore: Comfort aja ah …

    Di Kuala Lumpur: Public Cab best!

    Di Jakarta and sekitar-nya: Kalo gak Blue Bird ya KOSTI aja deh.

    Di Bandung: Angkot plus Becak aja … [kalo kagak ada Blue Bird!]

  52. Blue Bird memang OK. aku pernah coba pakai yang lain selalu tawar-menawar. tapi ada juga yang agak lumayan. Primajasa and Express.
    Kalau di Solo pakai Aja KOSTI akan dapat pelayanan yang ramah dan harga yang terbagus. pernah pakai yang lain argonya gak beres.

Leave a Reply to agusset Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *