Novel “Lost in Teleporter”

Lost in Teleporter

Sekitar tiga bulan yang lalu, [Tria Barmawi](http://v3a.blogspot.com) mengirim versi prarilis dari novel karangannya yang pada waktu itu belum berjudul. Novel ini adalah novel pop seperti kebanyakan novel Indonesia yang laris di pasaran pada saat ini. Tetapi yang membuat beda adalah latar belakangnya. Tidak seperti novel serupa, novel ini dilatarbelakangi oleh cerita fiksi ilmiah futuristik.

Saat ini novel tersebut telah terbit dan diberi judul [“Lost in Teleporter: Kisah Cinta Abad Ke-22”](http://v3a.blogspot.com/2005/12/promo-buku-lost-in-teleporter.html). Berikut adalah *blurb* saya yang dimuat pada promo buku ini:

> Penulis melakukan hal yang sangat tak lazim dilakukan oleh penulis lain: bercerita tentang percintaan dengan latar belakang fiksi ilmiah futuristik. Terlebih lagi cerita ini kental dengan momen-momen spesifik Indonesia yang tidak kita jumpai pada cerita fiksi ilmiah pada umumnya.

> Penikmat fiksi ilmiah akan menyukai cara penulis memaparkan imajinasinya tentang penerapan teknologi jauh di masa yang akan datang secara deskriptif. Tidak terlihat adanya keraguan untuk menggunakan jargon-jargon sains dan teknologi secara lugas.

> Sedangkan penggemar cerita cinta tanpa latar belakang sains tidak perlu kuatir karena penulis menyertakan keterangan setiap kali bertemu dengan jargon sains dan teknologi yang tidak lazim kita dengar.

Buku ini dijual dengan harga sekitar Rp 40 ribu dan seharusnya sekarang sudah dapat ditemukan di toko-toko buku terkemuka. Informasi lebih lanjut dapat didapatkan di [blognya Iya](http://v3a.blogspot.com/2005/12/promo-buku-lost-in-teleporter.html).

22 comments

  1. Kayak startrek kali yah, gimana kalo alat paling sakral dari tubuh kita terpisah gara-gara teleporter, tragis deh kisah cintanya, atau terperangkap lubang hitam ilegal. Syeerem

  2. Jadi pengen ke TogaMas Jogja,
    /me suka banget ama cerita novel yang diluar alur, dengan bumbu fiksi ilmiah campur kisah roman…

    Kapan neeh ke Puerto Rico buat open house / bedah buku.

  3. Duh, jadi penasaran pengen baca neh … tapi entah kenapa saya kok rada pesimis :D, apa karena judulnya ya? It’s so: “Eh?”. Rada jadul? I meant, c’mon .. masak harus “Kisah cinta abad 22”? sih Saya jadi serasa hidup di tahun 90-an ketika banyak anggapan muluk tentang tahun 2000 :D. Atau serasa membaca judul “<put-any-brand>man Membasmi Kejahatan” :-?

  4. rasanya, judulnya yang ditulis dalam bahasa campuran cukup dapat menyurutkan minat untuk membacanya. terlepas dari itu, saya menyambut positif penerbitan ini.

Leave a Reply to nad Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *