Wakil Rakyat Memang Seharusnya Memiliki Blog

Selamat kepada Mbak [Angelina Sondakh](http://angelinasondakh.blogs.com/) yang mungkin adalah anggota DPR pertama yang memiliki blog.

Menurut saya blog memang merupakan media yang paling cocok untuk wakil rakyat. Wakil rakyat memiliki kebutuhan untuk selalu berkomunikasi dengan rakyat. Alur komunikasi dari wakil rakyat ke rakyat sebelumnya hanya dapat mengandalkan media massa yang tidak sempurna. Media massa juga adalah manusia yang memiliki pengetahuan dan orientasi politik yang berbeda-beda sehingga apa yang disampaikan melalui media massa jarang yang sampai ke rakyat apa adanya. Sedangkan komunikasi dari rakyat ke wakilnya juga hampir tidak ada.

Mungkin hanya blog yang dapat mengatasi masalah komunikasi tersebut. Blog memungkinkan wakil rakyat dan rakyat untuk dapat saling berkomunikasi secara langsung. Di negara lain rasanya sudah sering kita lihat para wakil rakyat memiliki blog masing-masing. Herannya, di Indonesia kita perlu menunggu sampai tahun 2006 sebelum wakil rakyat memiliki blog.

Partai Demokrat adalah partai yang terkenal sering merekrut tokoh-tokoh yang populer di masyarakat, tetapi tidak jelas apa kompetensi tokoh-tokoh tersebut. Mungkin blog bisa dimanfaatkan untuk membuktikan bahwa Mbak Angie bukan termasuk salah satu tokoh-tokoh tersebut. Karena itu Mbak Angie tidak perlu menanggapi terlalu serius pendapat Ketua Kominfo Partai Demokrat mengenai blog.

Untuk mencapai tujuan tersebut, mungkin akan lebih baik jika tulisan-tulisan di blog tersebut lebih mencerminkan Mbak Angie sebagai anggota DPR ketimbang selebritis. Tulisan mengenai sepak terjang Mbak Angie sebagai wakil rakyat di DPR mungkin akan lebih penting dan menarik daripada promosi diri sendiri seperti apa yang ditulis selama ini, dan bisa jadi akan lebih menarik daripada yang Mbak Angie tulis tentang [Adjie Massaid](http://angelinasondakh.blogs.com/angelina_sondakhs_diary/2006/01/adji_massaid_th.html) :).

Siapa wakil rakyat lain yang akan menyusul Angelina Sondakh? Tahun depan saya harapkan sudah ada agregator wakil rakyat seperti planetkomisi3.dpr.go.id atau planet.demokrat.or.id :).

79 comments

  1. posting ini juga bisa berjudul: Surat (curhat) terbuka buat “Mbak Angie™”

    kayaknya si you-know-who bisa harakiri nih kalo makin banyak wakil rakyat, apalagi anggota partai demokrat yang punya blog :D

    Hi YoR!

  2. Karena itu Mbak Angie tidak perlu menanggapi terlalu serius pendapat Ketua Kominfo Partai Demokrat mengenai blog.

    :-” Ketua Kominfo Daripada Tidak Ketua Daripada Partai Demokrat ikut bikin blog pa nggak ya?

  3. Nanggepin no.2:
    Gak kebayang kalau ketua Partai Demokrat –gara-gara mbak Agelina– mengeluarkan keputusan agar setiap pengurus partai “kudu” punya blog =))

  4. mungkin motifnya bukan angelina sondakh sebagai anggota dpr tapi lebih sebagai artis… soalnya ntar kalo digosipin macem-macem kan tinggal bilang “silakan liat weblog saya”.. entahlah moga-moga aja blognya bermanfaat.. lagian suka-suka dia juga ya blognya mo diapain.. :d

  5. Bagusnya sih banyak wakil rakyat yang mengikuti jejak Angie. Tapi apa iya mereka mau repot? Orang ketika menjalankan tugasnya saja dia sering tertidur. (*pesimis mode). Wah nanti Pak Pri bisa di hire jadi konsultan blognya mereka… :)

  6. wakil rakyat seharusna merakyat..:D jangan lupa ama rakyat apalagi gara gara blog, semoga kalau mereka ngeblog isina tentang nurani rakyat..jangan tidur waktu ngeblog soal rakyat

  7. Mungkin hanya blog yang dapat mengatasi masalah komunikasi tersebut.

    halah… om pri ini ndak pernah ndengerin RRI lagi, yah? Radio + Telepon itu jauh lebih membumi dari pada internet, kok. lupa kalo ini indonesia? hehehe

    tapi saya kok masih lebih suka berandai-andai agar itu para PELAYAN RAKYAT bisa bekerja dengan sebaik-baiknya dari pada ngurusin blog dan semacamnya. kalo mau nulis, minta pendapat, berkomunikasi, atau semacam itulah… ya kirim saja tulisannya ke media cetak yang punya ‘sarang laba-laba’ lebih besar. gak repot, kan?

    CMIIW, as always.

  8. #17: mungkin lebih membumi, tapi media massa konvensional punya constraint-nya juga:

    * distorsi informasi, informasi gak akan 100% benar sampai ke tujuan
    * keterbatasan waktu dan tempat, gak semua wakil rakyat punya kesempatan ngomong di RRI

    salah satu tugas wakil rakyat itu adalah komunikasi dengan rakyat. apa bedanya antara nulis di blog dan nulis di koran atau ngomong di RRI? semuanya juga menghabiskan waktu :)

  9. Agak kurang jelas juga tentang mbak Anggie ini kompetensinya di dpr mewakili blog (baca:blok) mana, blok artis atau bidang yang lain (aku belum sempat ke blok (baca: blog)) nya tuh, soalnya aku banyak kerjaan. Kalau di blog (baca: blok) artis ya mohon tuh perjuangkan UU Anti pornografi dan pornoaksi. Dan mbak juga harus belajar dari semua lapisan masyarakat yang dimaksud aurat itu apa jangan hanya lapisan blok (baca: teman-teman yang dikenalnya aja). Thanks a lot …

  10. Di negara lain rasanya sudah sering kita lihat para wakil rakyat memiliki blog masing-masing. Herannya, di Indonesia kita perlu menunggu sampai tahun 2006 sebel

    Soalnya di Indonesia, ‘rakyat’ yang punya akses ke Internet cuman segelintir!

  11. #20. masalah distorsi informasi mungkin bisa dianulir, atau paling tidak diminimalisir ketika mereka yang menulis untuk media, bukan menunggu wartawan/i yang ‘menuliskan’. kecuali kalau kemudian editor medianya malah merubah maksud tulisan, lain cerita deh ;)

    cerita tentang keterbatasan apapun bentuknya, alih-alih masih ada oknum yang sempat ‘jalan-jalan’, nanti malah datang pula selentingan baru ‘anggota parlemen juga manusia(TM)’. yay, statement pamungkas? hehehehe

    memang sama, sama-sama dalam konteks berkomunikasi. tapi saya pikir akan jadi berbeda ketika dilihat dari sisi jangkauan media, apalagi yang dapat mengakses informasi yang disampaikan, kemudian untuk menanggapinya. semua masih punya plus-minus. ah ini sih dalam pandangan saya, bisa jadi relatif dan sangat bias.

    intinya sih saya masih dan selalu berharap banyak agar mereka dapat melaksanakan amanah rakyat itu sebaik mungkin.

    merdeka :)>-

  12. Sepertinya posting mbak Angie sebagai “selebritis” lebih menarik dibandingkan postingnya sebagai wakil rakyat.
    posting ttg:
    Adjie 338 comment –>344
    Komentar Ibu Negara 60 comment –>61
    Duta Besar Orang Utan cukup 17 comment –>18
    Gedung Bundar Senayan 185 –>191 Bisakah kita mengandalkannya menjadi media komunikasi rakyat dengan wakil rakyat? :-? :-?

  13. #24: keterbatasan yang gua maksud adalah keterbatasan waktu tayang di radio/TV atau tempat di koran. gak semua wakil rakyat bisa menyampaikan pendapatnya tentang segala hal di media tradisional.

    kalau soal jangkauan media, rasanya semua media massa di Indonesia punya akses Internet dan gak ada yang melarang mereka untuk mengutip informasi yang ada di blog.

    intinya sih, informasi yang berasal langsung dari sumbernya jauh lebih berharga dan terpercaya daripada informasi melalui perantara. tapi kalau ada yang mau jadi ‘perantara’ ya dipersilakan.

    sebenarnya yang lebih penting adalah hal-hal yang bisa disampaikan melalui blog tapi tidak melalui media konvensional. misalnya: hari ini kerjanya ngapain aja, besok ngapain aja, apa isu hari ini, apa pendapat anda tentang isu-isu terbaru, dsb. ini semua penting karena menyangkut akuntabilitas, tapi gak semuanya cocok untuk dimuat di koran karena mungkin panjangnya cuma 1 atau 2 paragraf.

  14. nunggu statemen resmi mbak angie kalo itu bener2 beliau yang nulis. soalanya kok dari gaya penulisannya (beberapa) berasa kaya orang lain yang nulis tapi seolah-olah dia itu sebagai mbak angie..
    CMIIW :-b

  15. sapa donk blogger yg presentasi blog di DPR sono?
    gw rasa wakil rakyatnya banyakan yg gaptek neh :-w
    jangan keduluan ama ketua Kominfo PD nya :p

  16. menurutku kok rada ekstrim ya menyebut sebgai the best media :D. jadi terkenang kemaren. Sya menganggap konferensi online adalah yg terbaik karena tdk harus menunggu semua orang datang untuk ketemuan, dll. Ternyata, konferens onlen bisa disambi coding, nelpon client, bikin timeline project, dsb :)).

    The point is there’s no silver bullet for everything I guess.Sometimes, plain old silly thing could be the best bullet ever. But I could be wrong on this one though :p

  17. Dengan isi apapun, blog selebritis mesti akan cepat terkenal.

    Memang seharusnya wakil rakyat mempunyai blog sendiri. Dua orang anggota legislatif DPRD Surabaya Ahmad Jabir dan Ahmad Suyanto juga merintis jalan yg sama walaupun hasilnya belum seefektif yang diharapkan. Mudah-mudahan akan menjadi tren yang akan menyambungkan rakyat dan wakilnya.

  18. jikalau.. seandainya.. semua anggota parlemen bikin blog, trus meminta Ibu Negara juga untuk ngasih sambutan, bisa-bisa pegel juga tuh Ibu Ani :d kekeke

  19. saya adalah yang diwakili rakyat, tinggian manna hayooww? tapi saya dah buat blog duluan, biar amatir juga :D. Btw, itu blog asli ngga sih? jangan-jangan bikinan ajie sendiri =))

  20. Semoga tidak berhenti di tengah jalan :D Dan semoga dia tidak ditegur oleh rekan se-partainya (KRMT) :D

    #21 UU Pornografi dan Pornoaksi? Ini undang-undang yang tidak mendidik :) Semakin ditutup-tutupi, semakin tinggi keingintahuan tentang “hal itu”. Apalagi saat ini zamannya internet, pr0n is on your fingertip. Lebih mending UU Anti Korupsi yang benar-benar dijalankan ! Tidak perlu bikin banyak undang-undang :)

  21. biasanya, di political blog ada right-wing blogger ada left-wing blogger. anggaplah di indo, right-wing itu yg nationalist dan fundamentalist, sementara left-wing yg cenderung socialist. si mbak angelina yg mana ya?
    btw, priyadi.net itu juga yg mana ya?

  22. #49, untuk Mr. Obyektif

    UU bentuk apapun adalah sebagai gerakan moral/upaya persuasif/landasan dan kendali (kontrol) hukum dan berpikir kesadaran (*reminder tools). Dan akan selalu ada yang melanggar namanya aja manusia (*native mode). Saya pikir ini sesuatu yang “mind acceptable” meskipun berat penerapannya. Fakta nyata, di malaysia berlaku hukum-2 tertentu dan lebih baik kondisi sosialnya dibanding di negara-2 free liberalism and sekularism. Menurut pandangan aku sih batasan pornoaksi dan pornografi adalah sesuatu yang sengaja dipertontonkan untuk menghasilkan uang. Tapi yang paling oyektif buat undang-undang untuk diterapkan pada diri sendiri. Perlu pemikiran yang mendalam untuk merumuskannya. Kalau boleh aku respon #49, apa beda UU HAKI dan UU Antipornografi dan pornoaksi dari segi atau aspek moral?

    Any comments? Silahkan kalau ada yang nambahin…

  23. oalah, itu toh blog yang dipromosiin di infotainment sampe para ibu di sini bela2in numpang internet buat nyari blog ybs. [-(

  24. Salut buat mbak Angie…
    Tetapi kalo hal-hal pribadi apalagi ada nama orang lain, apakah lebih baik jangan dipublish, sepertinya hanya memikirkan diri sendiri nantinya…

  25. Sebenernya agak aneh juga baca blog si Mbak Angie… I mean, blog mana coba yang ada kata sambutan ibu presidennya (ayo bu… ikutan ngeblog!).

    Plus… isinya cukup konyol bagi “public blog” wakil rakyat…

  26. \:d/ yes… satu pendapat yang bernas dari anda. Media massa sememangnya tidak telus dan selalu berorientasikan kepentingan diri dalam menyediakan berita. Terkadang apa yang di wartakan seperti ‘indah khabar dari rupa’.

    Kebanyakan wakil rakyat negara ini (Malaysia) hanya mempunyai e-mail sahaja yang terpampang di sudut jalanan. Saya perkirakan cara ini kurang effektif berbanding blog yang sememangnya lebih afdal. Akibat dari kesibukan harian sebagai pohon memayungi rakyat, saya yakin “mereka” ini tidak cukup masa untuk membuka e-mail mereka. Itu belum ditambah spam yang masuk seperti hujan. Yang bisa menutupi (overlook) dengan mail yang dihantar khusus oleh rakyat.

    Kisah di blognya bisa kita ambil langsung tanpa diolah oleh sesiapa pun. Cara ini juga kita langsung mengenalnya.

  27. Kalo kata aku sih, nge blog buat wakil rakyat mungkin penting buat rakyat yang ingin tau informasinya.

    Tapi, buat rakyat kecil wakil rakyat mau punya blog atau toa sendiri gak penting. Yang penting mah harga gak naek terus. yang penting mereka di beri perhatian.

    Agak sewot nih, soalnya denger2 tarif listrik mo naek lagi :(

  28. #58: ini masalah proses vs hasil akhir. apapun hasil akhirnya, harus dilihat dulu prosesnya, benar atau tidak. jangan2 kita merasa makmur, tapi akibat banyak ngutang :)

  29. Pingback: HidupKu dot Info
  30. ….lagi ngebayangin layout blog2 wakil rakyat berikut….
    – Qomar (lucu gak ntar ya?…)
    – Permadi (hitam-hitam?…)
    – Marrisa haque 9kayak apa ya?…)

  31. Ternyata jumlah comment per posting Bapak Blogger Indonesia pun masih kalah ama blog artis merangkap wakil rakyat ya… ;;)

    Mungkin yang comment kebanyakan ibu-ibu (#55) ;))

  32. kayanya bisa memicu DPR minta naik gaji berupa “Tunjangan Blog”, dgn komponen biaya koneksi internet, sewa laptop, sewa domain, nge-hire staf ahli khusus blog, asisten staf ahli khusus blog, biaya riset untuk content blog, biaya operasional (fotografi, listrik, bensin, tol, etc) dll… dll.. :-” :d

  33. Malu-maluin! Kisah cinta (monyet) anggota DPR malah masuk blog. Bukannya mikirin gimana pakai blog buat komunikasi sama rakyat, eh malah…

    Pantesan negara kita gak maju-maju… Dasar mental sinetron!

    Arrrggghhh…

  34. semoga blognya bermanfaat dan memang bisa menjadi alat komunikasi yang efektif bagi warga DPR dan warga sipil yang memilih DPR :))[-o<[-o<[-o< and jangan lupa bukan hanya sebagai ajang gosip yang g genah...hari gini DPr masih gosip melulu:-/ :-/ :-/ waduh kuacian dehhhhhhhhhhhh merekaaaaaaaaa;));));))

  35. Tampil beda dan berpenampilan lebih itu boleh dan sah-sah saja blog dimanfaatkan. Sampai saat ini tidak ada satu karya yang benar-benar dapat dirasakannya oleh mayoritas masyarakat:-w
    Yang ada, rakyat semangkin menangis,keributan, kekacauan, pertumpahan darah, kelaparan, rakyat butuh solusi bukan ajang tampil beda tau….:)>-:)>-
    demokrat jadilah seperti namamu,kalau loe ga jujur, umurmu singkat, sikap dan pandanganmu jelas, blog bukan kebanggaan toh juga dah banyak di luar negeri. tugasmu dan rekan-rekanmu cari solusi tuk bangsa ini gituuuuuuu :d:d:d:d

  36. Yang paling puenting bagi WAkilRAKyat itu bukan nge BLOG atau kelayaban di internet… RAKYAT TIDAK PAKAI BLOG-BLOGan dan PADA TIDAK NGINTERNET, KECUALI YANG TIDAK ADA KERJAAN dan PUNYA SECUKUP UANG UNTUK NGENET.

    WAkil RAKyat itu ya TUrun BAwah… TANGKAP APA MAU dan KEPERLUAN UTAMANYA RAKYAT. GHItu LOH…
    [-x[-x[-x

  37. Blog buat wakil rakyat…. geeeee ….cuma Angelina saja yang punya ?
    Nggak juga deeh kayaknya…
    para wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) -www.dpd.go.id- yang gedungnya sebelahan sama DPR semuanya punya blog,..tapi nggak dijalanin ato gak bisa jalanin ,..ato ,…ato….. belum punya kesadaran kalo blog bermanfaat banget buat berkomunikasi dengan rakyat …. sebab nggak langsung kerasa tapi kalo honor yang gede langsung bisa dipake buat pacaran lagi apa belanja di malllll kali yachhhhhh…….=))

  38. Jangan yang manis-manis aja mbak ye kalo ngeblog, kemiskinan rakyat ntar dibilang kemakmuran, ketidakadilan ntar dibilang pemerataan..Walah..ampun dah, pokoknya blognya jangan ngawur aja deh!

    :-“

  39. bukan 4B kali tuh, title blognya
    tapi 5D = datang, duduk, diam, dengar, duit…
    secara itukan kerjaan anggota dewan sekarang,
    cuma mikirin gimana caranya numpuk duit,

    makanya pada botak, karena kebanyakan mikir, bukan mikirin rakyat, tapi mikir gimana caranya nguras duit rakyat

    saya bangga dengan anggota dewan kita:((:d\:d/:-“:-w

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *