Oh, Jantung Hatiku…

Hati/Heart

Secara harfiah, *[heart](http://en.wikipedia.org/wiki/Heart)* dalam Bahasa Inggris adalah *[jantung](http://id.wikipedia.org/wiki/Jantung)* dalam Bahasa Indonesia, yaitu organ tubuh yang fungsinya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Tapi mengapa kalimat *”My heart is broken”* jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia akan menjadi *”Hancur hatiku”*? Sedangkan ‘hati’ adalah organ tubuh yang berfungsi untuk melakukan berbagai macam metabolisme. Secara harfiah, ‘hati’ dalam Bahasa Inggris adalah *[liver](http://en.wikipedia.org/wiki/Liver)*.

Selain itu ada juga frasa [“jantung hatiku”](http://www.google.com/search?q=%22jantung+hatiku%22&ie=UTF-8&oe=UTF-8) yang cukup sering digunakan.

Jordan F. MacVay –seorang penulis blog dari Malaysia– menjelaskan bahwa hal ini [berhubungan dengan adat istiadat orang Melayu](http://macvaysia.com/?p=20):

> Malays commonly underscore that it is humans’ possession of “reason” that separates them from other animals, but they also point out that “reason” and hati (liver, the seat of the emotions) “work together” within all humans. Some Malays refer to the liver as the “ruler” (raja ) of the human body and note that it “governs” or “regulates” (merintah ) the rest of the body, much like a ruler or commander governs his army.

> Various (corporeal) body parts and waste products are also viewed as essential parts of the person. For example, the liver, which, as noted earlier, is viewed as the seat of emotion, is an essential part of the person that must be safeguarded through prayer and other forms of pious and socially valued behavior.

Keduanya adalah kutipan dari buku berjudul [“Reason and Passion”](http://content.cdlib.org/xtf/view?docId=ft4r29p0jz&brand=ucpress) oleh Michael G. Peletz.

Dalam Kamus Indonesia-Inggris John M. Echols dan Hassan Shadily, ‘hati’ memang memiliki dua arti:

1. *liver*
2. *seat of emotions*

Tetapi mengapa jika orang-orang membicarakan ‘hati’ sebagai ‘seat of emotions’, maka mereka akan menunjukkan ‘jantung’? Misalnya saja dengan ekspresi mendekap dada pada posisi jantung dengan menggunakan kedua tangan. Dan tidak jarang pula kita menemukan frasa [“hatiku berdebar-debar”](http://www.google.com/search?q=%22hatiku+berdebar-debar%22&ie=UTF-8&oe=UTF-8), [“degup hatiku”](http://www.google.com/search?hl=en&lr=&q=%22degup+hatiku%22&btnG=Search) atau [“detak hatiku”](http://www.google.com/search?hl=en&lr=&q=%22detak+hatiku%22&btnG=Search). Padahal yang berdegup, berdetak, dan berdebar-debar itu jantung, bukan hati.

Pada permainan kartu, simbol ♠♣♥♦ dalam Bahasa Inggris disebut sebagai [“spade, club, **heart**, diamond”](http://en.wikipedia.org/wiki/Suit_(cards\)). Tetapi mengapa dalam Bahasa Indonesia simbol-simbol tersebut adalah [“sekop, keriting, **hati**, wajik”](http://home.unilang.org/wiki3/index.php/Translations:_playing_cards)?

61 comments

  1. Ha ha ha, emang ini sempat bikin bingung saya dari dulu. Lihat orang bicara, “Ikuti kata hati,” sambil menyentuh daerah dada (sekitar jantung) :-?

  2. Kalo di Makassar ada kata-kata :
    ” Dikasi Hati mau Jantung ” artinya dikasi yang enak mau yang lebih enak lagi,
    tapi kalo makan coto makassar paling enak yaa…makan “Hati+Limpa+Jantung”

  3. :d bisa aja.. emang salah kaprah udah membumi seperti juga arti kata.. seronok.. dll.. kalo pas ngomong hati pegang liver.. aneh? :(

  4. Hehe.. kaget pas buka blognya mas Pri ko ada gambar love.. tumben, biasanya ngebahas teknik, ini malah ngebahas cinta, huehueheuehue.. :x

    Di Indonesia aturan berbahasa memang sudah terlanjur salah kaprah, jantung ama hati jadi ketuker-tuker.. Kurang disiplin pakai EYD sih.. ampe orang bule di sini, bisa ngomong bahasa Indonesia (bahasa gaul), tapi kalau suruh baca koran Indonesia, mereka ga ngerti..

    Trus aku bilang, memang rata2 sekarang di Indonesia sudah jarang ada yang pakai bahasa baku, kebanyakan pakai bahasa gaul..

    Parahhhhhhh :-w

  5. So, you should be hearts™ when speaking Indonesian

    Jadi, kamu harus hati-hati ketika berbicara pake basa Endonesa

    *ngeloyor*

  6. Ho oh tahu dah :-? , kesalah kaprahan yang semakin salah kaprah, adanya cuma di indonesia, saya termasuk gak ya?:-“:-“

  7. 1. Jangan salah, ini pasti lagi sayang-sayangnya ma si “Kecil” = Si Jantung Hati :D. Pasti pas lutu2nya, & bisa bilang ” pipi..tu.. ” [asal nebak] :))

    2. Ternyata selain definisi kata “porno”, asal-usul kata “hati” (dalam beberapa pemakaian kata “hati” yang salah kaprah) juga perlu dibenahi biar bisa menjadi “jantung” :-??

  8. #6 : Bukan cuma di Indonesia saja koq, coba deh ngobrol ama anak sepantaran belas-belasan di Jerman anak Realschule atau Gesamtschule. Atau kalau mereka pas chatting. Bahasa Jerman mereka juga gaul abis. Ditanggung yang udah lulus DSH, Test DaF nggak ngerti juga. Mumpung lagi ngetrend dengerin deh videonya Group Tekkan. Korrekt, weissu !

    Lebih parahnya lagi EYD (Rechtschreibung) di Jerman berubah-ubah terus sampai orang Jerman asli sekarang juga bingung.

  9. Sebentar… bukannya justru orang Inggris (atau orang Barat secara umum) yang “bermasalah” dalam menggunakan heart? Kalau perasaan kita sedang runyam, kemungkinan besar memang hati yang akan “hancur”, bukan jantung. Bayangkan yang hancur jantung, bisa benar-benar mati kita. :D

    Coba tengok juga di Wikipedia tentang Heart yang tautnya disediakan di atas. Di situ disebutkan gamblang,

    The heart was once widely believed to be the seat of the human mind or intellect or thought. The word “heart” continues to be used poetically to refer to the soul, and stylized depictions of hearts are extremely prevalent symbols representing love.

    Mengapa mereka mempercayai heart, bukan liver? Masih mending pengertian “hati” yang salah satunya di Kamus Besar Bahasa Indonesa disebut,

    sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dsb.)

    Usul saya: sebaiknya entri ini ditulis dalam bahasa Inggris agar para penutur bahasa Inggris merenungkan pemakaian heart selama ini. :D

    Tentang kesalahan memegang bagian jantung jika seseorang sedang menyebut “jantungnya berdebar-debar” harap dimaklumi: pelajaran Fisika sering punya lebih banyak fans dibanding Biologi.

  10. #17: kalau gitu sama aja Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia sama2 salah. definisi heart di Webster salah satunya juga “one’s innermost character, feelings, or inclinations”. yang jelas kalau hati maupun jantung hancur beneran, maka kita juga bener2 mati :)

    bedanya, orang Inggris dulu mengatakan ‘seat of human mind’ itu jantung, tapi orang indonesia bilang itu hati. karena berbeda dan kedua bahasa dipakai sehari-hari, maka artinya menjadi rancu.

  11. halah, baru mau nanggepin #17 udah ditanggepin om pri duluan.
    saat ini sih: terima saja lah…
    seperti kata ‘maag’; kita taunya maag itu sakit lambung. padahal maag itu ya lambung.

    eh eh… mana polisiEYD ya?

  12. #16: Bener juga sih, anak ABG di Ulm (Jerman) sini, ngomongnya pake bahasa schwabisch.. bener2 dialek yang sulit dimengerti.. kasihan para turis (baca=aku) yang dah belajar bahasa mati2an, pas mereka ngomong, bener2 tulalit.. trus lucunya, antara sesama orang Jermanpun, yang ujung kota satu ama ujung kota yang lain pada ga ngerti juga, hehe.. Aku bayangin kali sama dengan di Indonesia ya, ada bahasa Jawa, Sunda, Aceh dll..

    Tentang EYD (Rechtschreibung) di Jerman, emang iya, selalu diperbaharui, ampe susah ngejarnya.. uh.. sebellll.. :(

  13. mungkin ngga ada jawaban pastinya. mungkin kebudayaan eropa (barat) Perancis, Italia, dan Inggris menggunakan reference “heart”, “coeur”, “cuore” sebagai referensi mereka, yang ber-equivalen dengan “hati” (liver) di kebudayaan melayu.

    siapa tau suku Aztek dulunya mereferensi “paru-paru” untuk urusan hati mereka???

    setiap kebudayan tentunya unik.
    posting menarik euy. heeheeeee

  14. Hemm udah kekurangan bahan untuk di bahas jadi malah hati juga mulai dibahas hehehe:d tolong di bahas tentang wimax dunk!!!! gmana perkembangan di dunia and di ina hehehe:)

  15. Penggunaan kata hati sebagai “seat of mine” bukan asli budaya melayu, akan tetapi budaya Islam. pernah ingat gak hadist Nabi yang kira-kira berbunyi:

    “didalam tubuh manusia ada segumpal daging, yang kalau dia baik maka baiklah perangai manusia itu, jikalau dia buruk, maka buruklah perangai manusia itu…
    itulah hati…”

    dalam hadis itu menggunakan kata “Qalb” yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan “hati”. “Qalb” juga digunakan untuk merefer kata “lever”

  16. Untuk pengertiat lebih jelas mengenai Hati (secara teknis dan bukan teori) rekan-rekan sekalian, sangat saya sarankan untuk membaca buku-buku berikut ini:
    1. Membuka Hati
    2. Hati Nurani
    3. Mencapai Tujuan Hidup Yang Sebenarnya

    kesemuanya karangan Irmansyah Effendi, bisa didapatkan di Gramedia.

    jangan hanya browsing ya ;) kalau sungguh ingin tahu mending cari bukunya dan praktekkan langsung langkah-langkah sederhana yang disediakan. Akan menjadi jelas semuanya. Jangan hanya berhenti sekedar mengetahui atau mengerti tapi semoga kita semua bisa sadar.

    semoga bermanfaat, :)

  17. pak pri!:d
    kayaknya masalahnya ada pada pemaknaan konotatif dan denotatif. soalnya kan emang yang terasa pedih dan hancur-hancuran itu kan ya di dada…sebelum menjalar ke kelenjar air mata

    tapi kalo bilangnya patah jantung. duh, kok jadi aneh ya?!:-“

  18. oh yeah, gue juga berpikir demikian, hebat juga akhirnya elo menuliskannya ke dalam blog! wah sepikiran juga ya kita?

  19. different river liver liver (lain kali hati-hati)
    to table square square (kemeja kotak-kotak)

    begitulah pemaknaan.

    :Þ

  20. Save the Country Hang TNI
    Save the People Hang POLRI

    Keselamatan negara tergantung TNI
    Keselamatan rakyat tergantung POLRI

    :-”

    kalo ‘sakit hati’ ke rumah sakit apa nyari yang baru ya :-?

  21. iya ya…walopun sebenernya yang namanya perasaan itu kan adanya bukan di jantung maupun di hati…melainkan di otak…ya gak sih?…:-?

  22. Bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris memang banyak rancunya makanya Allah swt. menurunkan Al-quran dengan bahasa Arab, bahasa yang paling TOP BGT….

  23. Sesuai fungsi ysng merasakan khan bukan jantung, tapi hati sanubari (jangan dicampur aduk dong definisi bahasa dengan istilah medis) nanti malah menambah daftar ambiguitas kata2.. hehe, maklum bangsa kita lebih sering menggunakan “perasaan” ketimbang logika, yang keduanya sebenarnya terdapat pada otak kiri & otak kanan.

    Mudah2an “Gerakan Hati Sehat” bisa digabung kedalam Gerakan Jantung Sehat ya… BTW, gak terbalik tuch??!!!
    Ok, thx

  24. Cinta memang memabukkan. Jadi konsep yang dipake pun sudah tidak penting lagi, akhirnya jadi ngaco…

    Seorang teman pernah bilang: Kalo dipikir-pikir, hati = jiwa. Tapi apakah sakit hati = sakit jiwa? Nggak kan :d

    Rumah Sakit Hati gak ada, Rumah Sakit Jiwa sih banyak…

  25. Pri, kenapa yah kalo buka blog ini pakai Opera pasti engga ada nomer entry comments yang disamping kiri? Kalo buka pakai IE ada nomernya. Saya terbiasa pakai Opera jadi kadang bingung mana nomer #7 misalnya. Krn ngga compatible dg opera?

  26. Mungkin ada sarjana/ahli antropologi, linguistik, atau filsafat yang bisa ngejelasin ini dengan lebih baik, tapi gue coba aja deh alakadarnya:

    Kata adalah simbol, sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain. Hubungan simbol dengan signifikan (hal yang diwakilkan oleh simbol) bersifat arbitrer alias acak; maksudnya ketika sebuah masyarakat memilih urutan huruf h-a-t-i untuk mewakili 1) “organ yang memproduksi darah” dan sekaligus mewakili 2) “tempat darimana perasaan manusia berasal,” tidak ada peraturan yang mengatakan bahwa semua masyarakat lain juga harus menggunakan susunan kata yang sama untuk mewakili 1) dan 2). Bahkan sangatlah mungkin sebuah kata lain digunakan masyarakat lain untuk mewakili 2) dan sekaligus 3) organ yang memompa darah keseluruh tubuh manusia.

    Sehingga, ketika heart oleh masyarakat pembicara Bahasa Inggris digunakan sebagai lambang bagi “tempat darimana perasaan manusia berasal,” maka untuk menerjemahkan heart agar dapat dimengerti oleh masyarakat pengguna Bahasa Indonesia, tentunya sipenerjemah harus menggunakan kata dari Bahasa Indonesia yang mewakili “tempat darimana perasaan manusia bersumber,” yaitu hati.

    Meskipun kata “hati” dan “heart” memiliki pengertian yang berbeda ketika melambangkan organ tubuh manusia.

    Sori kalo kurang jelas… kalo boleh bikin kesimpulannya, secara teori semiotika[1] adalah tepat untuk menerjemahkan kata “heart” menjadi “hati” ketika pengertiannya adalah “tempat darimana perasaan manusia bersumber.”

    [1]Semiotika ilmu yang mempelajari sistem lambang/tanda; bisa dilihat di artikel Semiotika di Wikipedia Bahasa Inggris; sayangnya di Wikipedia Indonesia belum ada. Tergantung sudut pandangnya, Semiotika bisa dibilang anak ilmu dari Antropologi Budaya, Linguistik, Filsafat Bahasa, atau Ilmu Komunikasi.

  27. gkgkgkg…

    kaya’nya orang klo bilang hancur hatiku itu pegang jantung ya… sebetulnya turun dikit kebawah ada yang namanya solar plexus (klo ga salah nulisnya geto… tepatnya dibagian ulu hati), lah semua esmosi kaya’nya lebih terasa di bagian itu…

    hehehe… krasan mampir di blog ini… \:d/

  28. bicara soal hati .. erat sekali dg perasaan ..
    hmmhhh.. jadi penasaran banget apa iya sih perasaan laki-laki vs perasaan perempuan segitu-gitu banget??

    http://indoforums.com/englishklab/viewtopic.php?t=94

    BTW untung bukan
    les coeurs = heart heart huh? = hearts huh? = hati hati yaa…
    dan untung :
    take care = ambil perhatian, bukan
    keep health = jaga kesehatan …

    :p \:d/

  29. sweet dream (=mimpi manis) yah mah sweet heart(=buah hatiku)…
    bule juga parah ngebedain ‘sweet’ ama sweet buat gula…
    semua bahasa emang aneh deh… (hihiy)

  30. yah pada dasarnya emang ada yg namanya peribahasa kan..gak semuanya bisa terlalu dijelaskan secara logika..:-?[-(

  31. Pingback: budiwijaya.or.id
  32. aku salut sama kalian semua,,,kalian benar-benar penerus bangsa, rela bersusah payah nyari jalan keluar dari hati.
    MMERDEKA!!!:)>-:)>-[-(:”>:d:o

  33. Ok…deh…memang bahasa Indonesia sering melakukan yang namanya “pemerkosaan bahasa”. harusnya Indonesia lebih berpedoman lagi pada bahasa induk seperti bahasa Latin. Non Scholae Sed Vitae Discimus:)>-

  34. waCh…aNeh bgT y teRnyatA.. hmm sampe g tAu maU ngOmong apa lG… siP de!!:)>-:-\”:p

  35. Salah kaprah ini sebenarnya berakar dari minimnya pengetahuan mengenai anatomi tubuh jauh pada masa sebelum masehi. Dulu, karena banyaknya darah yang tertampung pada organ hati, kebanyakan ahli mengira hati adalah pusat kehidupan (the center of life). Hal ini tampaknya berpengaruh besar pada sastra atau legenda klasik macam Ulysses-Odyssey, Tityos, atau Prometheus. Silakan cek di wikipedia untuk melihat berbagai adegan atau kejadian dalam cerita-cerita tersebut yg menunjukkan betapa hati, bukan jantung, yang menjadi simbol kehidupan, perasaan, dan emosi.
    Setelah masa berlalu, pengetahuan menunjukkan bahwa jantung lebih tepat disebut sebagai organ vital ketimbang hati. Sayangnya, hipotesis ini hanya tersebar di wilayah Barat (Eropa dan kemudian dibawa oleh imigran ke Amerika Utara). Sementara di kawasan timur, terutama Asia, masih mewarisi konsep Hati sebagai simbolisasi perasaan.
    Pada zaman modern, baik hati maupun jantung, ternyata bukanlah pusat pikiran dan perasaan, melainkan otak. Meskipun demikian, topik mengenai ‘cellular memory’ – dimana organ lain juga bisa menyimpan memori – akan terus menarik perhatian dari dunia ilmu anatomi tubuh.

Leave a Reply to rendy Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *