“March of the Penguins”

March of the Penguins

Ini memang film tahun lalu, tetapi baru minggu kemarin saya menonton film [March of the Penguins](http://en.wikipedia.org/wiki/March_of_the_Penguins), sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang perjuangan spesies [penguin kaisar](http://en.wikipedia.org/wiki/Emperor_Penguin) dalam memperoleh keturunan.

Demi memperoleh seekor keturunan, sepasang penguin kaisar ternyata perlu melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan sebelumnya:

* Berjalan kaki dari tepi es ke lokasi perkawinan sampai sepanjang 100 km.
* Bersusah payah memindahkan telur dari penguin betina ke penguin jantan, dengan meminimalkan kontak dengan permukaan es. Jika gagal, maka telur akan membeku dan mereka gagal memperoleh keturunan.
* Menjepit telur di antara kaki penguin jantan selama kurang lebih satu bulan lamanya.
* Berjuang bersama-sama menghadapi tiupan badai Antartika yang berasal dari kutub selatan.
* Menghindari pemangsa seperti [anjing laut](http://en.wikipedia.org/wiki/Pinniped) dan [burung petrel raksasa](http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctic_giant_petrel).
* Tidak makan sama sekali selama berminggu-minggu. Sedangkan sumber air satu-satunya adalah salju.

‘March of the Penguins’ secara apik mendokumentasikan hal-hal tersebut melalui pengambilan gambar yang memukau dan narasi dari [Morgan Freeman](http://en.wikipedia.org/wiki/Morgan_Freeman).

Hal yang membuat kagum adalah persistensi [Luc Jacquet](http://en.wikipedia.org/wiki/Luc_Jacquet) dan kawan-kawan dalam meliput rombongan penguin. Pembuatan film ini membutuhkan waktu selama satu tahun penuh melawan dingin dan cuaca tidak bersahabat Antartika. Beberapa orang kru juga perlu dirawat selama satu bulan penuh setelah terjebak badai Antartika.

Film ini meraih penghargaan sebagai film dokumenter terbaik pada [Academy Award 2006](http://en.wikipedia.org/wiki/78th_Academy_Awards). Film yang dirilis di bioskop-bioskop Amerika Utara pada bulan Juni 2005 ini meraup keuntungan sebesar $77 juta. Angka ini bahkan melebihi pendapatan film-film yang dinominasikan sebagai film terbaik pada Academy Awards tahun yang sama. ‘March of the Penguins’ adalah film dokumenter tersukses kedua setelah [Fahrenheit 9/11](http://en.wikipedia.org/wiki/Fahrenheit_9/11). Walaupun demikian, penikmat film di Indonesia rasanya tidak perlu berharap terlalu banyak film ini akan diputar di bioskop-bioskop :).

Film ini menceritakan kehidupan penguin di benua Antartika. Tetapi bukan hanya itu, *this is a story about love*.

57 comments

  1. pagi bli!,
    saya sangat terkesan dengan perjuangan dari pinguin ini yang nggak saya sangka kalau mau punya keturunan mesti berjuang kayak gitu, dan Salut ama yg bikin film! ^:)^ mereka bisa bikin sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah tontonan yang menarik..! setuju dg #1, bahwa ini adalah story about survival and that`s life, deal with it.

  2. kawan² sesama manusia gak kalah berat, tiap hari berjuang ketempat kerja, sore balik nemuin keluarga. apalagi “roker” alias rombongan kereta, tiap wiken balik alesannya buat ketemu anak, padahal xixixi….
    sukses selalu buat hari ini & seterusna :)

  3. ada scene yang ‘touchy’, ketika sang anak ternyata udah meninggal, tapi induknya masih blom ‘ngeh’.. :(

    btw, salah satu kru film nya juga harus diamputasi salah satu jarinya .. :(
    *niat banget

  4. Baru 2 hari yang lalu coba nonton. Tapi cuma 10″. Karena sikecil gak mau makan2.
    Tapi memang bagus gambar2 dan pemandangannya.
    Lucu…. apalagi lihat banyakan berbaris ….
    Komentar lainnya, tunggu nonton dulu … :P

  5. deuh pelem ini bener bener mencengangkan … melihat binatang yang lebih tertib dari manusia dari mulai awal sampai akhir … perjuangan demi memperpanjang garis keturunnan sampe berebut anak heheheh

  6. yah keduluan mPri nulis si Penguins ini :d
    aku juga baru nonton minggu lalu
    hihihhihhi….

    terharu dan sedih juga ngeliat ketika telurnya kurang cepet dipindahin (beku deh), ato ketika salah satu ortu-nya mati (telur dan anak mati), ato ketika penguin jr dimangsa oleh burung, aduh…. sedih deh….. :((

    but, most of all, it’s a good movie!!!

  7. saya juga sering melihat film ini mas pri, kebetulan punya vcd-nya buat tontonan anak saya yang baru 1th.

    judul vcd-nya belajar kasih sayang , dalam vcd itu menceritakan kasih sayang binatang contohnya pinguin seperti yg mas pri ceritakan, kemudian juga buaya..etc.

    luar biasa sekali si pinguin ini, saya jg sempat sedikit mendongeng disini http://wongcilik.6te.net/?p=9.

    salamku – belajar dari pinguin

    wassalam,
    ayahghozan

  8. kalo denger pinguin, jadi inget logo perusahaan gw sekarang….hm… apa founder pers ini terinspirasi dgn perilaku pinguin? :)

  9. anak gue skrg tontonannya seri Baby Einstein. langsung diem dan bengong kalo episode2xnya diputer, ampe bingung hehehe.

    beli satu episode, bajakan disini 50 rebu. di bandung kmrn beli satu DVD ada 20 episode Rp 7500 hehehe

  10. Berjalan kaki dari tepi es ke lokasi perkawinan sampai sepanjang 100 km. ====> mestinya naik mercy sewaan yang udah dihiasin bunga-bunga!

  11. Kalo di analogi-kan dengan perjuangan Linux untuk mempertahankan dan menambah populasi user-nya, nyambung nggak yah…:d

  12. sungguh menyentuh memang… manusia rupanya harus lebih banyak belajar dari binatang & fenomena alam. Film dokumenter Harun Yahya bagus buat tontonan keluarga..

  13. belum bisa mengatakan bagus/tidak sebelum melihatnya sendiri.
    kerena itulah saya masih bingung gimana mendapatkan file itu SECARA GRATIS :d 8->

  14. bagus 3x..
    memang film yang sangat bagus, recommended lahhh..

    ini film tentang kesabaran
    ini film tentang perjuangan
    ini film tentang kerja-sama
    ini film tentang ketidak-pastian masa dan keselamatan
    ini film tentang sulitnya mengambil keputusan
    ini film tentang segala kecemasan
    ini film tentang interaksi orang tua dan anak
    ini film tentang betapa tidak baik memanjakan anak
    ini film tentang langit sore hari yang wuihh kilapannya
    ini film tentang alur skenario kehidupan bagi pingwin

    bayangin aja jika janin manusia bisa dipindah dari emak ke bapak dan bapak harus menjaganya berbulan bulan apa ada tuh bapak yang sabaran kayak pingwin gitu ???

    kerana emak udah kehabisan energi buat jaga itu cabang baby..and than bapak cemas kok emak blon balik2 nih.. kecemasan selalu saja timbul.

    dan jika si emak gak balik, bapak akan dibingungakn oleh 2 pilihan :

    1 menunggu emak yang gak pasti kepulangannya dan tetap menjaga cabang bayi sampai mati kehabisan energi bersama si cabang bayi (betapa besar kesia sian2 itu..)

    2 terpaksa meninggalkan cabang bayi dan dengan percaya diri pergi mencari makan untuk memenuhi kebutuhan energi dan berharap emak cepat datang.. hu hu huuu

    i’m sure.. it’s a lot of touch .. and real touch :)

  15. Sejujurnya…. saya lebih senang kalau TV-TV Indonesia lebih banyak menanyangkan film yang seperti ini dari pada sinetron dan film-film yang sekarang ini lebih banyak kehidupan mewah, kekerasan, kekejaman, mistik, pornoaksi dan lainnya yg berlebihan yang membahayakan anak-anak yg menontonnya.

  16. Dimana bisa dapat vcd nya ya, kyaknya ceritanya menarik. Kalo ada yang tau tlg di beritahu.o)

  17. kami mbeli di toko picidi, empat belas dolar singapur sembilan puluh sen… abisnya masih gress dipajang, coba nunggu 2-3 bulan lagi bisa dapet diskonan hue hue hue
    “march” yang dimaksud adalah perjalanan ibunda pinguin bolak balik dari tempat betelor ke laut buat cari makan balik lagi ke tempat betelornyah, di mana bapanda pinguin mengeram telor sampe menetas; ananda pinguin lahir langsung diberi maem ikan2 kecil yg dibawa sang bunda di mulut apa perutnya ya….. begitulah … :d

  18. lam kenal semua.
    Setelah nonton happy feet, jadi pingin juga nonton/punya DVD the march of penguins. Kira2 beli di mana ya di Jakarta, tolong info ya..thanks before

  19. Kmaren jg barusan nonton versi bahasa Perancisnya: La Marche de L’Empereur. Betul-betul survival! Sedih juga liat ada anak-anak penguin yang mati pada saat masih menjadi telur, ketika menetas, mati kedinginan, serta dimangsa anjing laut. Hiks…

Leave a Reply to dudung Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *