Car Seat Bayi

Di negara-negara maju seperti negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada, menggunakan [*car seat*](http://en.wikipedia.org/wiki/Car_seat) adalah suatu kewajiban. Anak kecil yang menjadi penumpang mobil diharuskan menggunakan *car seat* sampai dengan batasan umur, berat dan/atau tinggi badan tertentu. Jika ketahuan tidak menggunakan *car seat*, polisi dapat mengenakan [denda yang nilainya bisa mencapai jutaan rupiah](http://www.nhtsa.dot.gov/people/injury/airbags/OccupantProtectionFacts/appendixc.htm). Penggunaan *car seat* diharuskan karena alat pengaman seperti sabuk pengaman dan *air bag* tidak desain untuk penumpang bayi atau anak kecil, dan justru akan lebih membahayakan ketika terjadi kecelakaan.

Di Indonesia memang belum ada aturan seperti ini. Tetapi karena ibunya Kayla sudah terbiasa dalam hal mengasuh keponakan-keponakannya di Amerika Serikat, maka kami membeli kereta bayi yang dilengkapi *car seat* yang bisa dilepas-lepas beserta dudukan mobilnya.

Di Amerika, katanya bayi tidak diizinkan meninggalkan rumah sakit tanpa *car seat*,. Sedangkan di sini, suster-suster terheran-heran ketika kami membawa *car seat* untuk menjemput si kecil, seperti belum ada yang pernah menjemput anaknya menggunakan *car seat*. Setelah berusaha untuk mendudukkan Kayla ke *car seat*, akhirnya suster berpendapat bahwa anak saya masih terlalu kecil untuk *car seat* tersebut. Padahal menurut label, seharusnya anak yang baru lahir sudah dapat menggunakannya. Karena sama-sama tidak yakin, akhirnya kami membawa pulang Kayla dengan cara menggendongnya.

Kalau saya perhatikan, orang-orang pribumi kita memang lebih takut dalam membawa anaknya. Dulu saya membeli gendongan depan yang menurut label bisa digunakan sejak lahir sampai sekitar 9 bulan dan kami baru mulai menggunakan gendongan itu semenjak Kayla berumur sekitar 3 bulan. Tetapi begitu main ke Bandung, Eyangnya ketakutan setengah mati.

Bagi sebagian besar orang Indonesia, meletakkan anak di kursi belakang dan menghadap kebelakang adalah hal yang aneh, apalagi jika tidak ditemani. “Kasihan,” katanya. Padahal ada alasannya mengapa *car seat* untuk bayi harus diletakkan di kursi belakang dan menghadap ke belakang pula:

* *Car seat* diletakkan di belakang karena pada beberapa jenis kendaraan, kursi depan dilengkapi dengan *air bag* yang berbahaya bagi bayi. Walaupun [Toyota Avanza](http://www.avanzaindonesia.com/) saya tidak dilengkapi *air bag*, saya tetap meletakkannya di belakang karena *car seat*-nya tidak muat disimpan di depan :D.
* *Car seat* untuk bayi menghadap ke belakang karena anak bayi belum memiliki leher yang kuat untuk menahan beban jika terjadi benturan.

Menurut [standar Komisi Ekonomi Eropa PBB](http://www.unece.org/trans/main/wp29/wp29regs41-60.html), ada [5 jenis *car seat*](http://en.wikipedia.org/wiki/Baby_transport):

* Grup 0: *Car seat* dikunci dengan menggunakan sabuk pengaman. Bayi diletakkan dalam posisi tidur dan menghadap ke belakang mobil. Untuk dipakai sejak lahir sampai 9 bulan.
* Grup 0+: *Car seat* memiliki dudukan yang dipasang secara permanen pada mobil. *Car seat* ini juga dapat diletakkan di atas kereta bayi. Bayi diletakkan dalam posisi duduk dan menghadap ke belakang mobil. Untuk dipakai sejak lahir sampai 15 bulan.
* Grup 1: Dipasang secara permanen di mobil dengan menggunakan sabuk pengaman dewasa. Memiliki sabuk pengaman tersendiri untuk digunakan penumpang bayi/balita. Bayi/balita diletakkan dalam posisi duduk dan menghadap ke depan. Untuk dipakai dari 9 bulan sampai 4 tahun.
* Grup 2: Lebih besar daripada ‘grup 1’. Menggunakan sabuk pengaman dewasa yang terpasang pada mobil untuk mengamankan si kecil. Balita/anak kecil dalam posisi duduk dan menghadap ke depan. Untuk dipakai dari usia 4 sampai 6 tahun.
* Grup 3: Dikenal dengan nama *’booster seats’*. Fungsinya adalah untuk memosisikan anak kecil sehingga sabuk pengaman dewasa dapat digunakan dengan aman.

Menurut kategorisasi ini, *car seat* saya termasuk pada grup 0+.

Di Indonesia, hal-hal ‘sepele’ seperti menggendong bayi sambil menyetir adalah hal yang lumrah. Tetapi di negara maju, hal tersebut bisa dianggap sebagai kasus penyalahgunaan hak mengasuh anak. Bulan Februari yang lalu, bintang pop [Britney Spears](http://en.wikipedia.org/wiki/Britney_spears) pernah kedapatan difoto sedang [menyetir mobil sambil menggendong anaknya](http://news.bbc.co.uk/1/hi/entertainment/4692974.stm). Tiga bulan kemudian, Spears kembali kedapatan difoto, kali ini anaknya memang diletakkan dalam *car seat*, tetapi [menghadap arah yang salah](http://www.foxnews.com/story/0,2933,195653,00.html). Dua kasus tersebut sempat menimbulkan reaksi dari para aktivis anak kecil.

Para aktivis itu mungkin akan terheran-heran jika melihat situasi di Indonesia. Bagaimana jika mereka melihat sebuah sepeda motor membawa satu keluarga? Satu keluarga di sini bukan hanya ayah dan ibu, tapi juga tiga orang anaknya.

85 comments

  1. #1 “Pertamanya” mana?
    *diinget baik-baik untuk digunakan saat punya mobil, saat akhirnya menikah dan punya anak*

  2. Tapi yang aku suka, orang2 sudah doyan pasang stiker “Baby inside,” biar yang di belakang bisa rada pengertian. Mudah2an baby dalam arti bayi :) :).

  3. Kalo dari peraturan polisi, motor yang bawa lebih dari 2 orang itu engga boleh loh. Dulu gw pernah denger di radio, dibiarin gara – gara kondisi ekonomi Indonesia emang belom memungkinkan buat hal itu.

  4. sbnernya bukan cuma car seat, banyak hal yg kita denger2x aja dari orang-orang tua, keluarga, tetangga dll tentang bagaimana ngurus anak, padahal belum tentu bener.

    jangankan ortu dll, para ahli parenting aja ga selalu sepakat. dalam hitungan 1-5 tahun trend ngurus bayi bisa berubah.

    contohnya seperti tidur, apa lebih baik tengkurap atau terlentang.

    kalo gini, ada enaknya juga punya anak di luar negri, tanpa dikelilingi keluarga dekat, karena jadinya lebih bebas menerapkan apa yg kita anggap baik. kalo di Indonesia pasti susah, ga enak sana-sini, kecuali kalo kitanya cuwek tentu hehehe :d

  5. Kalo ane ikutan pakai standard ini : http://aappolicy.aappublications.org/cgi/content/full/pediatrics;109/3/550
    Kebetulan yang direview brandnya ada juga di Singapore.

    Cuman baby stroller yang bisa jadi car seat itu aku lihat malah tidak nyaman. Jadi mending beli car seat sendiri, baby stroller sendiri. Oh yah, alasan beli car seat juga karena sering dipakai terbang. Tapi dodolnya, karena tiket SQ mahal dan on the flight dapat basinette, jadinya malah gak pernah bawa. Justru kalo lagi terbang budget airline kayak ValuAir dan Garuda baru dipakai.

    #10, emang asyik sih gedein anak sendiri, tapi problem juga waktu kita ada problem soal netekin, yg dengan mudah diajarkan ibu atau tante atau tetangga. Mana bayar lactation consultant mahal, sejam S$40. Untungnya ada organisasi ibu ibu menyusui La Leche League http://www.lalecheleague.org/ cabang Singapore yang bisa kasih saran dan pro bono :D

  6. belom punya mobil… belom punya bayi…
    tapi makasih mas priyadi. mudah2an nanti kalo udah punya mobil dan bayi (beserta ibu bayinya :D) ilmunya bisa diterapkan.

  7. Bagaimana jika mereka melihat sebuah sepeda motor membawa satu keluarga? Satu keluarga di sini bukan hanya ayah dan ibu, tapi juga tiga orang anaknya.

    sudah gitu, anaknya disuruh berdiri, tanpa helm pula…

    kayaknya yg jadi deg-degan malah yg lihat… *barusan lihat beberapa jam yang lalu*

  8. Saya walau tinggal di Eropa, tapi anak saya jarang pakai car seat. Soalnya kami lebih sering naik trem :-) Ndak punya mobil, ada juga sepeda (tentu saja dengan kursi buat anak).

    #10 : Jangan nyepelein omongan orang tua ttg ngurusin anak yang kadang-kadang tak beralasan, sebab ternyata beberapa tahun kemudian dokter negara maju ngikutin hal itu tapi dengan penjelasan yang “masuk akal”. Soal tidur, di Jerman saja dokter bingung. Tahun ini aturannya tengkurap, tahun depan aturannya telentang.

    Ngomong-ngomong soal susu bayi, kenapa sih di Indonesia susu bayi yang memiliki kandungan macam-macam malah ngetop :-) Di Jerman susu bayi bahkan simple sekali, dan anak saya pas liburan paling cocok malah pakai susu bubuk paling murah, karena mirip dengan susu bubuk di Jerman.

  9. #1: boleh boleh boleh

    #6: avanzanya maret 2006

    #12: yang jutaan ada, tapi yang murah juga ada. ini kalo gak salah cuma sekitar 1.2 jutaan udah termasuk stroller, car seat & car unit. yang lebih murah juga ada, tapi gak beli yang itu soalnya gak muat waktu dipasang di mobil.

    #15: yang masalah sebenernya bukan omongan ortu-nya. tapi gimana kalo kasusnya ortu ngomong A, tapi mertua ngomong B dan kebeneran 22nya lagi ketemu :)

  10. wah … duluuuuuu … sempet masang, cuman itu … ndak tega liat madep ke blakangnya … alhasil beli yang kaya kranjang. modif dikit di car seat .. akhirnya bisa madep depan. walopun ga aman. alhamdulillah sampe sekarang keponakan saya baek baek aja … malah sekarang TK nya paling pinter :D

  11. #15: Setuju, lebih enak naek trem atau subway… lebih murah, sehat, gak usah bingung2 car seat. Sayangnya di kota saya, trem-nya baru jadi tahun 2009… :((

    #17: Loh lagi di Inggris kok benderanya gambar “Canada”? :-?

  12. Masalah naik motor sekeluarga: salah seorang konsultan saya, yang berasal dari inggris, menyebutkan bahwa orang tua di indonesia masih terbiasa menggunakan anak mereka sebagai missile, mengorbankan anaknya dengan cara menyiapkan mereka untuk terlontar ke depan saat terjadi benturan (tabrakan). Meskipun kuping saya merah, saya hanya bisa mengangguk (hiks….)

  13. Emang namanya beda pandangan itu boleh boleh aja :D dan belum tentu hal A baik di bayi A belum tentu baik di bayi B *halah*

    (Di indonesia, cari Makan susah apalagi CAR SEAT BAYI) =))

  14. #23 Seperti kata Alda : AKU TAK BIAAAAAAAAAAAAAAAASA……………

    Tapi moga moga gak bernasib seperti Alda :o

  15. haa haha request donk pri, susu yang cocok buat bayi apa ?, biasanya analisis priyadi investitatif,

  16. Logika berpikirnya,
    kalo orang sanggup beli mobil (apalagi mobil baru) harusnya sanggup juga dunk beli car seat buat baby (kalo punya baby, kalo ga yah ga perlu juga kali yah?)

    ada kejadian lucu waktu esemah dulu, ada temen naek motor bertiga ditengah jalan disemprit ama pakde pulizi, ditanya, kenapa naek motor bertiga? (dasar anak esemah rada gokil) dijawab : tadinya mau berempat pak, cuma karena ga muat jadi bertiga ajah deh… hahaha…

  17. Kata bokap gw, “lakukan dgn cara Indon aja”. Kebetulan doi emang ga suka ama bule2 sok keminter itu. Dia selalu bilang bule itu “konsultan”. Kata Cahyono mantan direktur Indosat, “Konsultan adalah org yg memberitaukan jam berapa dr jam tangan Anda sendiri”.

    Dulu, bokap gw pernah bersitegang gara2 sohibnya bule Jerman ngomentarin kenapa gw waktu kecil kakinya dibebat. Katanya menghalangi kebebasan si anak. Ternyata, pas gede, itu yg jadi sebab knp kaki kita org Indon gak “O” kyk kebanyakan org bule yg “bebas” itu.

    Bokap gw jg suka syebel klo nonton pilem di tipi tentang hak perwalian, hak asuh anak klo ortunya lg brantem ato mo cerai. Dia ga suka liat org2 entah dr yayasan ato lembaga pemerintahan buat perlindungan anak yg selalu digambarkan antagonis itu. Dia selalu komentar, “Itu liat tuh org so tau itu. Giliran menghakimin pasangan yg lg masalah nomer satu. Ga tau anak sendiri lagi “tidur” ma siapa tadi malem”.

    Tentang anak kecil dimobil. Ini nenek gw yg suka tereak2. Doi slalu marah klo anak kecil ikut dimobil. Lebih baik tinggal aja ama mamanya sekalian. Alias klo mo blanja harus salah satu aja. Ga ada kepentingan keharmonisan kluarga disana kata nenek gw.

    Nah! Artikel ini bisa gw sodorin ke bokap ato nenek gw skalian klo besok2 gw mo jalan2 bareng bini gw plus anak gw. Tengkyu.

  18. jd inget pertama kali pake car seat buat nadya
    car seat ditaro di kursi tengah dan ngadep kbelakang
    komentar nyokap “apa ngga pusing tuh (ngadep ke belakang)?”
    ;))

  19. Kalau benar sayang sama anaknya, seharusnya orang tua mau berbuat apa saja u/ memastikan anaknya selamat sampai di tujuan :x. Aku masuk kategori ini gak ya… :-\

  20. Di Palembang sendiri sudah mulai diadakan wajib menggunakan sabuk pengaman. Tetapi untuk car seat belum diketahui dengan pasti kapan mulai diwajibkan menggunakannya.

  21. “Satu keluarga di sini bukan hanya ayah dan ibu, tapi juga tiga orang anaknya.”
    di tempat gue sering tuh gue liat yang beginian…
    gue aja heran..

  22. Paling ngeri ngeliat 1 keluarga naek motor (kadang bertiga, kadang ber-4)… mana si bapaknya nyetirnya serampangan, kecepatan agak ngebut (kl 50-60km/h) dan selalu mengambil jalur agak ke tengah…

    Ngeri banget, kalau ketabrak nasibnya gimana yah?

  23. ohohhohohooh….
    kalo saiia, duluu pakaai carseeat…
    kareena ibuu dan ayaa saia mnginginkan yg terbaiik bwat saiia..

  24. Memang car seat bayi belum banyak yang menggunakannya. Sedangkan para orang dewasa saja kadang malas pakai seat belt untuk diri sendiri. :-? Jadi kesadaran keselamatan bukan karena ada aturan saja tapi memang suatu kebutuhan :)>-

  25. #28 elu pasti akan bikin komparasi susu formula hahaha. ASI itu ga akan selamanya. di umur 6 bulan keatas aja biasanya ASI-nya udah ga cukup, harus ditambah susu formula.

    ntar mulai deh kenal dan riset apa itu DHA, RA dan A, A lainnya dan apa ngaruhnya sama bayi heheheh *ciyeh gue ngajarin hihihihi*

  26. changing the world, one person at a time eh ;)

    tidak ada bayi yg terlalu kecil untuk car seat, justru semakin kecil semakin perlu car seat.

    selain jg kalo tdk dibiasakan dari awal, si anak tidak akan betah dengan car seat.
    Anak2 sy sebaliknya, pas di Ind, teriak2 rewel di mobil karena gak biasa duduk di pangku. dan ketika di-dudukin sendiri (tanpa car seat) gak mau juga, krn gak nyaman..

    akhirnya kalo pulang aku selalu bw car seat–habisnya, beli di Ind mahal :(
    Don’t care orang bilang apa! it’s for my children safety!

    Yep, jangan pernah mendudukan bayi di kursi depan.

    ps. kalo naik pesawat, jika bayi dibelikan tiket sendiri (tidak dipangku), juga harus bawa car seat.

  27. Para aktivis itu mungkin akan terheran-heran jika melihat situasi di Indonesia. Bagaimana jika mereka melihat sebuah sepeda motor membawa satu keluarga? Satu keluarga di sini bukan hanya ayah dan ibu, tapi juga tiga orang anaknya.

    —————————————————-
    Wah, mas pri ini nyindir saya nih :d

    Kebetulan waktu saya kecil dulu, saya sekluarga terbiasa jalan pake motor dengan banyak orang seperti itu. Keluar kota lagi !! Hehehe… :-?

    Motor ayah saya waktu itu H*nd* GL. Saya di depan, kemudian ayah, kakak saya no 1 trus kakak saya no 2 dan paling belakang ibu saya. Hehehe..kebayang ga sih…

    Tapi alhamdulillah…kok ya sampe sekarang baik-baik saja & sehat-sehat saja kami semua. ;)

  28. kalo bukan orang tua yang memperhatikan keselamatan buah hati kita , siapa lagi???
    disini aturannya ketat sekali.standartnya sekarang bukan umur bayi,tapi berat badan bayi..karena sering kali sama2 berumur 5 bulan tapi yang satu gede dan satu lagi masih kecil…
    *car seat yang sesuai standart harus punya pengecil tempat duduk,jadi bayi baru lahirpun tetap nyaman di car seat*

  29. apapun, asal untuk anak mari kita lakukan.
    ps: kenapa penduduk indonesia gagap dengan teknologi? karena produk teknologi semuanya impor. jadinya gak muncul budaya untuk mensikapinya. ya, termasuk cara bawa anak kalo bepergian. kalo naik dokar, andong atau gerobak, cukup “shoulder seat” alias gendongan kali. laju kendaraan relatif pelan, goncangan juga relatif tidak besar.
    nah, muncul motor, disusul mobil, gimana mau beradaptasi? kaget deh..
    eh iya pri, jangan lupa, ada unsur budaya kita yang sangat penting. apapun kebijakan orang tua, rata-rata menjaga ‘jarak’ kedekatan kita dengan anak. anak selalu nyaman dalam lindungan ortu, ini baik untuk psikologi si anak *konon* :)

  30. Si Chacha aja dah 7 tahun masih harus duduk di car seat.. karena emang lebih aman kalo ada apa-apa, tali pengamannya pas buat anak kecil, kalo ga pake car seat, tali pengaman jatohnya di leher, bisa jerat leher anak, makanya aturan di LN saklek gara2 itu..

    Btw, jadi pengen liat anakyan mas Pri.. pejengin fotonya dong mas..

  31. jadi inget waktu ama mantan pacar dulu, supaya boleh keluar
    “bawa 2 ponakan di jok belakang di iket pake kain” *pake suzuki carry :((

  32. iya yah, om pri dengan bayi nya gimana tuh ?
    ada elmu untuk merawat bayi yang baik dan benar ngga? *pdahal blom punya bayi* wakakaka

  33. peraturan apapun di republik anarki ini bisa diatur… sakarepmu lah! kalo mau selamat di negara ini hanya bisa diatur oleh doa. SAD BUT TRUE :-w

  34. baru sadar kalo abis baca posting di sini “tab” nya pasti langsung jadi banyak :))

    o iya, aktivis anak kecil itu kerjanya ngapain aja ya?

  35. wuahh makasih yah infonya…. jadi ngerti deh.. tpai gimana nerapinnya?? car-nya lom ada.. n yg lebih penting lagi kudu nyari calon bapaknya dulu….

  36. Pingback: kisah dua dunia
  37. #12 tiga taun lalu gw beli car seat di trade center, msh skitar 800rb-an, itu udah yang bagus. Bisa dipake sampai umur 2 taunan (buat badan anak gw yang gede).
    Tapi bener, dulu orang2 suka memandang takjub sambil geleng2 kepala liat gw bawa2 car seat. Ada-ada aja katanya :-D
    Soal formula, bener Pri..ntar pasti sampai tahap mesti banding2 dan siap menghadapi gempuran pasar yang mempromosikan DHA dsb. Saran aja, buat soal susu ini bisa liat di group Sehat punya milis (groups.yahoo.com/sehat), udah dibahas berkali2..

  38. wah , kalo nulis di sini semua info rahasia pc di publish ya ? he he he , jadi pengen coba.. salam kenal mas….

  39. kalo diluar negri ga cuma polisi yang nangkep..
    kalo keliatan orang lain bisa diteriakin atau
    malah bisa dimarah2in.. kepedulian mereka untuk
    umum tinggi banget..

  40. @Enda (no. 42) : bayi nggak perlu susu formula apabila sang ibu normal, dalam artian bisa menyusui tanpa masalah.

    Betul, di atas 6 bulan ASI SAJA sudah tidak cukup, makanya ada MPASI (makanan pendamping ASI). Selain itu? Cukup ASI dan MPASI saja. Di atas satu tahun, anak sudah bisa minum susu UHT. Still, gak butuh susu formula. TIDAK HARUS (as you said).

    Sori Pri, OOT tapi kurasa penting banget :D

  41. Ih klo anaknya gak mau gimana donk. Kasian bgt kan. Apalagi susah bgt jalan2 bw anak kecil, ditinggal aja atuh. /pembenci anak kecil/

  42. Iya juga, (kebanyakan) orang Indonesia super hati-hati dalam membawa anaknya. Kemarin itu saya gendong anak teman yang sudah hampir empat bulan dengan memastikan salah satu tangan menyangga kepalanya, eh malah diprotes sama teman saya. Padahal saya benar-benar takut lehernya patah… :-w

  43. Mas Pri,

    Minta saran nih.. saya baru beli car seat, menurut bukunya car seat ini di design untuk anak dengan berat 20-80lbs. Sedangkan anak saya baru berusia 6 bulan dengan berat badan 7,5 kg. Apa pengaruhnya ke baby saya kalau menggunakan car seat ini? Seharusnya kapan saya bisa pakai car seat ini? Tunggu anak saya bisa duduk/usia 1 tahun/ beratnya mencukupi? Kalau harus beli lagi yang infant car seat, sayang sekali karena saya sudah ndak mau punya anak lagi.. Thx..:)

  44. Allah SWT Maha Tahu, makanya orang Indonesia yang didominasi oleh lulusan SD diberi banyak kemurahan oleh-Nya. Itu dibuktikan dengan lebih banyaknya penduduk Indonesia dibanding negara-2 maju, kecuali Amerika, walaupun tingkat resiko kematian lebih tinggi secara statistik karena tidak menggunakan car seat. Lagipula berapa sih kecepatan rata-2 kendaraan beroperasi di Indonesia terutama Jakarta? Tidak lebih dari 10 MPH kan?

  45. Gimana sih caranya masang car seat dari baby does (untuk yang menghadap belakang).
    Gambar di buku manualnya gak jelas…!!!!:((
    Kalo bisa dikasih gambarnya ya…

  46. #15 :

    Iya nih, susu formula di indonesia terlalu macem2. DHA itu bisa diproduksi sendiri oleh otak manusia, jadi gak perlu beli susu DHA, AA dll dsb itu. Kalau mau mendingan anaknya dikasih makan ikan laut sering2 aja.

    Tapi susahnya orang indonesia, kalo disaranin gitu malah takut anaknya alergi…..padahal belom pernah nyobain dan gak ada riwayat alergi di keluarganya….

    #74 :

    Setuju banget, teh Lita (eh..mbak ya?). Tidak harus susu formula. Kalau ibunya yakin bisa menyusui, pasti ASI-nya bakal cukup kok karena Allah SWT sudah menganugerahkan kemampuan untuk memproduksi ASI yang cukup buat bayi si ibu itu. Karena tiap bayi kebutuhannya berbeda, maka jumlah produksi ASI tiap ibu berbeda. So, gak usah suka ngebanding2in ASI Ibu A lebih banyak dari ASI Ibu B. Apalagi mengukurnya hanya dari besarnya (MAAF) ukuran payudara.

    Biasanya hal-hal seperti itu yang bikin Ibu gak PD menyusui bayinya. Dan bikin stress, jadinya malah beneran gak keluar ASI-nya karena udah keburu stress. Ibu yang hendak menyusui bayinya harus tenang dan santai pikirannya, tidak boleh stress. Kalau bayinya masih nangis terus, mungkin itu karena ibunya juga lagi gak enak hati. Bayi yang baru lahir juga butuh belajar menyusu ke ibunya, bukan hanya ibunya yang belajar menyusui bayinya. Yakin deh kalau Allah sudah menciptakan hal-hal yang natural seperti itu, pasti bisa kok, hanya masalahnya kita yakin atau tidak.

    @para bapak/calon bapak :

    harus bisa memberikan dukungan buat istri, jangan mau enaknya aja hihihihi…..

    walaupun yang hamil istri tapi bebannya harus ditanggung berdua. kalau bayinya sudah lahir, harus mau juga loh nyuci popok (bukan yang bekas pipis aja yah!) dan bangun malem2 buat gantiin popok.

    Kayak iklan deh : “Emansipasi bukan hanya berarti persamaan hak, tapi juga persamaan kewajiban” ;)

    Oia, menanggapi masalah bayi tidur tengkurap atau terlentang, saya rasa bisa dilihat bayinya suka tidur terlentang atau tengkurap. biasanya kalo dia sukanya tidur tengkurap, dia bakal gelisah deh kalo ditidurinnya terlentang. Hanya untuk bayi yang belum bisa mengangkat leher/kepalanya saat posisi tengkurap perlu diwaspadai karena takutnya dia pegel dan mau pindah posisi kepala dari tengok kiri jadi tengok kanan misalnya, gak nyampe muter ke kanannya. Jadinya malah mukanya menghadap ke bawah dan lama2 jadi gak bisa napas.

    Soal menggendong bayi dengan posisi berdiri, sebaiknya disangga lehernya kalau belum kuat (biasanya dibawah usia 3 bulan). pakai gendongan yang bayinya bisa posisi duduk juga gpp, hanya satu tangan penggendongnya memegang bagian belakang leher si bayi. Kalau bayinya udah gede sih gpp gak disangga juga.

    @priyadi :

    duh sori ya om….gw kok jadi numpang nge-blog di sini hiehiehiheie…….
    thanks buat tempatnya, om! :-\”

  47. Merknya care Om Pri. belinya di ITC Cempaka Mas. Bukannya car seat bisa disetel hadap depan & belakang Om? Kalau yang merk ini bisa Om (maksudnya bisa ke depan & belakang). Advaya baru (sudah?) 4 bulan. Salam buat mbak Kayla

    *buat yang belum pernah lihat car seat, di blog advaya ada lho fotonya*

  48. car seat sangat membantu agar bayi bisa tenang, soalnya posisi duduk bayi sudah pas di car seat

    Bayi gw malah menikmati di car seat, apalagi dengan bouncernya yang super mahal, avanza 2004

    HAHAHAHAHA

  49. halo, klo sy waktu kecil termasuk yg “missile”, tp bukan sengaja ayah sy mengorbankan sy loh, la wong anak banyak, untuk menghemat waktu dan uang ongkos jadilah, tiap pagi, ayah sy ->supir, dibelakang, saya dan abang [paling belakang], didepan, adik sy no.3 dan 4..:d..
    lumayan penuh yah, jadi klo ada yg mo numpang..maap, udah gk muwat lagih..:-\”
    tapi itu taon 1980an loh, jangan ngikutin yah klo sekarang..:d

  50. Aku lagi nyari2 car seat merk care, kalo boleh tau yang dipake de’Advanya harganya berapa ya mas?

    matur nuwunnn..

  51. wah pak pri…kejadiannya sama dengan saya….
    kebetulan anak saya2 dan jaraknya hanya 1 tahun.
    karena kami bukan keluarga yg mudah percaya perawatan anak kami ke pembantu,jadi kemana2 kami membawa anak2 kami.
    agak repot,tapi cara ini sukses mendekatkan kai dengan anak2 meski kami bekerja.

    car seat, stroller sudah pasti jadi sebuah kebutuhan.biasa kami menempatkan anak2 dibelakang,jadi papanya didepan.
    kadang banyak yang protes,menurut mereka kasian anak ditaruh dicarseat,atau digendong depan,belum waktunya…nanti jalanya ngenkang,lehernya kecengklak…..dll dsb
    tapi karena keamanan,saya lebih cuek…fatal akibatnya kalau berkendara tanpa carseat.jadi selama bisa dijelaskan,saya jelaskan,jika tidak ya cuek aja
    intinya saya akan melakukan yg terbaik dan menginginkan yang terbaik untuk anak.

    jika alasannya tidak rasional,mengapa harus diambil pusing.benar tidak?

Leave a Reply to hanum Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *