Gempa dan Kepanikan

Sore kemarin, Jakarta dan sekitarnya diguncang oleh gempa kecil selama beberapa detik. Sewaktu gempa ini terjadi, saya sedang berada di ITC Depok. Tetapi mungkin karena sedang berjalan-jalan, saya dan istri tidak merasakan gempa tersebut. Yang dapat saya amati hanyalah benda-benda yang bergoyang dan reaksi dari orang lain.

Sayangnya, cukup banyak orang yang beraksi dengan panik. Mereka terlihat ingin secepat mungkin keluar dari gedung. Akibatnya lift dan tangga berjalan penuh sesak dengan antrian orang. Mungkin orang-orang ini tidak tahu kalau lift dan tangga berjalan adalah lokasi yang beresiko sangat tinggi jika terjadi gempa. Jika ingin keluar dari gedung, maka seharusnya orang-orang ini menggunakan tangga darurat serta menghindari lift atau tangga berjalan. Berdasarkan [Peraturan Pemerintah No. 36/2005](http://www.indonesia.go.id/produk_uu/produk2005/PP 2005/36.pdf), setiap gedung bertingkat diwajibkan memiliki memiliki tangga darurat ini. Mungkin ada baiknya kita mengetahui letak tangga darurat ketika memasuki gedung yang baru kita datangi.

Kepanikan ini mungkin adalah bukti bahwa masyarakat belum terbiasa dengan situasi darurat bencana. Mungkin seharusnya pemerintah menyebarkan tata cara menghadapi bencana alam seperti ini, misalnya melalui televisi dan media massa lainnya.

65 comments

  1. Pertama.. :)
    Mungkin perlu banyak adanya pelatihan2 di gedung2 tinggi, jika ada gempa ..?? biar ga kaget lagi…??
    tapi kalo sudah dalam keadaan panik apa bisa…??
    :-?

  2. Sepertinya Indonesia nanti bakalan kayak Jepang.
    Setiap hari gempa.
    Mungkin konstruksi bangunan di Indonesia perlu diubah menjadi bangunan tahan gempa:-?
    Tampaknya kita perlu belajar banyak pada negri sakura

  3. Kalau sudah panik, biasanya kebanyakan orang melakukan sesuatu berdasarkan reflek atau apapun yg terlintas di pikirannya. Karena kebanyakan orang kita gak pernah ‘diajari’ bagaimana harus bertindak dalam situasi darurat, ya…yg ada langsung lari.
    Hal ini mungkin bisa dieliminasi dengan melakukan pelatihan keadaan darurat sejak dini, misalnya pelatihan menghadapi kebakaran atau gempa bumi, kalau perlu sejak di TK atau SD. Saya pernah melihat sebuah sekolah dasar melakukan simulasi keadaan darurat (kebakaran) di sebuah film (buatan Hollywood). Hal seperti ini perlu kita tiru mengingat negara kita sangat rawan terhadap bencana alam terutama gempa (lihat lagi pelajaran ilmu bumi).
    Tapi ironisnya, banyak gedung bertingkat yg pintu menuju tangga daruratnya selalu dikunci. Lorong atau tangga darurat pun juga banyak yg diubah fungsinya menjadi tempat penyimpanan barang, ruang ganti dan sebagainya. Pengelola gedung juga malas meletakkan denah/lay out gedung yg mudah dibaca oleh pengunjung. Tanda pintu atau tangga darurat pun juga tidak dibuat dan diletakkan dengan baik (berdasarkan ‘ilmu’ display)…

  4. Kepanikan ini mungkin adalah bukti bahwa masyarakat belum terbiasa dengan situasi darurat bencana. Mungkin seharusnya pemerintah menyebarkan tata cara menghadapi bencana alam seperti ini, misalnya melalui televisi dan media massa lainnya.

    Pastilah. Siapa sih yang mau dan terbiasa dengan situasi darurat?

  5. Karena dari kecil tidak terlatih dan tidak terdidik Mas. Sudah saatnya pemerintah memasukkan program latihan situasi bencana di sekolah.

    Sehingga dari kecil, manusia Indonesia sudah awas dan jeli apa saja yang harus dilakukan ketika bencana alam datang.

  6. salam kenal mas pri ….

    pas kejadian saya lagi tidur2an nonton tv, jadi ga ngrasa.
    cuma di teriakin suruh keluar ada gempa, eh taunya di luar tetangga dah pada diri di depan rumahnya masing- masing.
    kirain nyokap cuma parno aja….

  7. mungkin itu juga yg jadi alasan Kusmayanto Kadiman untuk menyimpan sendiri early warning dari PTWC. Khan dia memikirkan bagaimana bakalan riuhnya masyarakat yg panik kalau ada pemberitahuan macam itu.

    Tapi mending panik ketimbang nggak panik terus tiba-tiba ambruk (air bah)

    Eh, btw, ITC Depok sudah operasional toh … heheh … tahun lalu masih dibangun tuh waktu saya meninggalkan kota tercinta itu … hiks

  8. Kalau di Amerika, sering ada latihan fire drill dan earthquake drill, dan itu rutin misalnya dua bulan sekali. Jadinya bahkan anak-anak kecil pun ngerti what to do in those kind of situation. Sayangnya Indonesia conscious tentang ini masih kurang.

  9. 2x Gempa kemaren itu koq saya ga ngerasa sama sekali yah?? :-w yang pertama lagi di mobil tapi yang kedua lagi browsing2 internet. Kaget aja pas baca berita di detik, 5 menit lalu ada gempa di Jakarta.

  10. Kalau di Aceh lumayan sering!
    Jadi secara alamiah kita sudah terbiasa. Ruginya? Yah, kalau gempa-nya kuat takutnya jadi tidak aware :x

  11. Kemarin ada di lantai 4 Wisma Baja, kerasa juga sih goyangnya pas Maghrib. Tapi ya tenang – tenang aja lah, rangka gedungnya baja kuat kok. Masa perusahaan baja rangkanya bukan baja :D

    PS: Katanya menristek kita udah nerima peringatan dini 45 menit sebelum terjadi gempa dari BMG Jepang dan memutuskan untuk tidak menyebarkan informasi tersebut (saya baca di detik sih gitu).

  12. #11 Maksudnya gini mas Emanuel, masyarakat kita harus dibiasakan dengan situasi tanggap darurat. Jadi, kalau ada gempa seperti di ITC Depok seperti mas Priyadi rasakan, lewat tangga darurat bukan lewat lift atau eskalator karena berbahaya. Betul begita kan mas Pri???

  13. saya di malang, kog g terasa ya (halah!!)

    btw, harusnya kita ni nyontoh jepang, disana sering banget ngadain latihan tanggap bencana (gempa, kebakaran dll) baik yg difasilitasi oleh pemerintan maupun masyarakat sendiri, at least -walopun panik- jika kita sering latihan maka alam bawah sadar kita bisa menuntun kita utk melakukan penyelamatan yg sesuai

    ah emang tipikel tipikel orang endonesia ya gitu de.. kurang aware

  14. dan ketika gempa terjadi, yang terpenting adalah stay where you are…segera berlidung di bawah meja atau apapun yang bisa melindungi…most injuries occur as people are entering or leaving buildings

  15. moga2 bencana demi bencana di ina akan sgr berakhir…inilah tandanya klo alam & yg punya alam telah marah dgn kebusukan2 masyarakat ina…
    kayaknya hrs tobat nasional deh…termasuk saya jg!

  16. Yg saya dengar isunya bahwa 60 % gedung2 di Jakarta sebenarnya nggak lulus uji kelayakan, terutama apartemen2. Tapi ini hanya isu.

  17. cuma ketawa-ketawa pas gempa kemaren, abisnya jarang ngerasain, jadi noraknya keluar (ama emang pasrah aja).:D ternyata asik juga, kalo pelan..

    tapi setelahnya mikir, kalo ada gempa susulan yg lebih besar gimana? baru cabut dari kantor, naik lift juga.. :”>

  18. :(( :((:((
    Waduh…saya sih pasrah saja, kenapa ??
    Karena kantor ku di Lantai 9, trus tempat tinggalku di atas lantai 30….lha kalo lari sepanjang tangga darurat ya…ngos-ngosan lah..
    Btw..tega bener yaa..Si Menristek yang sudah dapet info dari Jepang mengenai Tsunami, tetapi tidak menginformasikan kepada masyarakat..dengan alasan “kalo tidak terjadi tsunami bagaimana ?.
    Waduh pak menteri, yang namanya antisipasi itu wajib hukumnya….kayak asuransi gitu lhoh.
    Seandainya penduduk di pangandaran dapet info 30 menit sebelum kejadian….pasti korban jiwa dapat dikurangi…

  19. Iya tuh, pas gempa saya lagi di dalam lift, mo naik ke lt 11 lagi. Pantes kok lift-nya goyang2 :d kirain karna ada bbrp ibu2 gemuk yg lagi ketawa2 ternyata gempa :((
    Langsung turun lagi deh, tetep pke lift coz tangga daruratnya ga tau ada dimana
    :”>

  20. Biasanya kalo udah kayak gini bakal bermunculan komentar2 paranormal seIndonesia. Maklum Indonesia khan gudangnya paranormal dan juga banyak yang percaya sama hal2 di luar nalar. So yg paranormal2 selebritis bakal di-blow habis2an di TV2…..wah wah …….laris manis….kendang gendut tali kecapi, kenyang perut senang di hati. Apa hubungannya ya?:-?\:d/

  21. kok makin dekat ke “sumber” yah…

    wallahualam…

    Semoga kami semua dalam lindungan-Nya.amien

  22. diluaran sono..kalo ada pejabat yang merasa salah,biasanya akan undur diri..nah kita tunggu aja eksyennya pak kadiman selanjutnya…

  23. Pas kejadian kemaren gua juga lagi ada di mal, secara emang ngantornya di mal :p dan kebetulan juga lagi ada acara, kontan semua panik dan berebutan keluar gedung lewat eskalator, padahal sekuriti udah teriak2 jangan panik dan gunakan tangga darurat, tapi emang dasar mbandel tetep aja ngga didengerin. *curhat mode on*

  24. yup, sudah saatnya kita mulai menggalakkan program semacam simulasi penanggulangan bahaya bencana seperti di negara2 maju.
    selain itu juga kita butuh personil yang cepat tangggap jika terjadi bahaya bencana,gak seperti sekarang, bencana udah memakan korban aja, pemerintah terkesan nyatai aja, udah kehabisan dana dan akal kah?

  25. Ini tanggapan dari Menristek yang saya baca di Jawa Pos tgl 19 Juli 2006, menanggapi warning dari BMG’nya Jepang:

    Tetapi kami tidak mengumumkan warning itu. Kalo tsunaminya tidak terjadi bagaimana?

    Menristek pecas ndahe!

  26. beberapa waktu terakhir negeri kita sering terjadi gempa, jadi kayak di jepang,
    cuma beda kesejahteraan dan kemakmuran aja .. :d

  27. Waktu gempa pas nyampe rumah, tiba-tiba kepala pusing kirain masuk angin :-& langsung dikerokin, waktu dikerokin nyalain tv taunya ada gempa pantesan, pusing mendadak =)):p

  28. Mungkin seharusnya pemerintah menyebarkan tata cara menghadapi bencana alam seperti ini, misalnya melalui televisi dan media massa lainnya.

    barusan di tv ada tuh. tips-tips keselamatan diri di kala gempa.

  29. Jangan harap banyak dengan TV Indonesia. Banyak iklan masyarakat di putar jam 00.00 keatas, saat semua orang sudah terlelap dalam mimpi.

    Sedangkan TVRI, berapa persenkan pemirsa TVRI saat ini. TV Indonesia sekarang di penuhi sinetron yang ngak ada manfaat sama sekali (Menurut saya :-? )

  30. #49, saya pemirsa setia tvri, metrotv, lativi (khusus acara fauna)…catet ya….lagi cari nyensus kan? :d
    yg laen…kelaut aje….

    emang acara tv skr udah pada gak mutu… (coet kaleee)

  31. #40 mungkin menristek khawatir waktu terjadi di Jogja kemaren. Kepanikan yang terjadi bener2 minta ampun seremnya. Itu saja alhamdulillah tsunami tidak terjadi.
    Yah.. maafkanlah si menristek.. toh baru satu kali ini juga dapat tsunami warning dari Jepang… jadi kalau bingung bagaimana cara mengumumkan ke masyarakat bisa dibilang “wajar juga”.
    Kalau emang udah berkali2 dapat peringatan tapi nggak nyampain ke masyarakat juga.. lha.. baru diteriakin rame2

  32. Memang perlu disosialisasikan masalah gempa & apa yang perlu dilakukan kalo terjadi gempa, ini tentu berkaitan dengan daerah kita yg rawan gempa. Perlu juga utk sosialiasai lain berkaitan masalah-masalah safety seperti tsunami, kebakaran dll. Ini tugs kita semua.

    Ngomong masalah panik, saya yg ngalami sendiri memahami semua org bisa panik. Ketika saya merasakan gempa 27 mei lalu pertama saya berpikir ah no problem seperti biasa nanti kan juga reda. Tapi ternyata dalam waktu kurang dari 1 menit semua kedaan berubah dan ribuan jiwa melayang. Saat itu ada yg mengatakan tak mungkin terjadi tsunami. Sekarang Tsunami ternyata bisa datang juga meski di lain daerah. Siapa yg bisa menjamin gempa gak bikin panik, tsunami ga mungkin terjadi?

  33. banyak2 doa dan mendekat diri ama Tuhan, kita cuma bisa menghindar tapi tetap Tuhan yg nentuin.Klo udah Kun Pa Ya Kun, Anything can hapen.Sudah saatnya org2 Indonesia Taubatan Nasuha

  34. Mohon dicek kelayakan gedung2 tinggi,nyeng udah lulus sensor kasih CAP, apa kek. soale ane kerja di gdg tinggi nih, ye PEMERINTAH. jadi deg2an terus n banyak2 doa, ane skrg lagi dns malem lagi.SEMOGA GEMPA & TSUNAMI DIPANGANDARAN DAN SEKITAR,YG terakhir buat Ind…, Amien. blm merried nih…!!

  35. ya byk2 tobat dech indonesia, kita hanya bs berusaha tp Tuhan jg yg berkehendak…. PR nehh buat pemerintah ksh dong EARLY WARNING disemua alt komunikasi atau psng sirene gempa ditiap wilayah.. tp nanti klo dah dipsng jgn dicolong lg ya sodara2 kyk kejadian di bali, klo perlu dijagain tuch ama sapa kek..

  36. ya byk2 doa deh indonesia… kita hanya bs berusaha tp Tuhan jg yg berkehendak. PR nech buat yg namanya PEMERINTAH :-? buat dong EARLY WARNING di berbagai media jdkan kita2 orng bs bebenah dulu tuh:)>- ..

  37. inget waktu di skolah dulu selalu ada latihan fire drill. rasanya perlu jg utk diterapkan di indonesia… utk kebakaran, gempa, maupun terorist attack sekali pun! karena dalam situasi kritis spt itu… the last thing we need is to be panic! nah yang beginian kalo ga dilatih.. bisa bener2 kelabakan lho! ya ngga seeeh :-p

  38. wohahaha gw pas gempa masi di kantor di lantai 14, goyangannya lebih kenceng daripada sebelumnya euy.. temen2 malah ketawa2 atuh becanda sambil nambah2in goyang barang2 yg pada goyang.. uda sama pada gila ato biasa ga tau deh gw hehehe.. mestinya disini juga dikasi latian masuk rumah gempa digoncang2 kek di Jepang biar pada biasa kalo gempa. kan yang di lantai atas atas gedung bertingkat tuh lebih kerasa banget goyangannya.

  39. Gempa kemarin malam cukup menyadarkan saya perlunya dekat dengan Tuhan karena saya percaya tidak ada sesuatu yang kebetulan buat anak-anak Tuhan, mari datang dan bertobat, cari Tuhan dan jangan pernah lupa berdoa, Jesus loves you!

Leave a Reply to legian Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *