Pisang Ponti Hanyalah Tren Sesaatâ„¢

Membaca tulisan Benny tentang [pisang ponti](http://bennychandra.com/2006/07/26/duel-pisang-goreng-ponti-di-surabaya/), saya jadi ingin sedikit membahasnya. Sepertinya di Surabaya tren ini baru dimulai, Benny sendiri baru menemukan sedikit penjual pisang ini di Surabaya. Sedangkan di Depok, saat ini bisa dibilang setiap dua ratus meter ada yang menjual pisang ponti.

Pertama-tama pisang ponti dijual di Depok adalah sekitar setahun yang lalu, di dekat ruko Pesona Khayangan. Harganya adalah Rp 4000 kalau tidak salah, dan untuk mendapatkannya kita harus mengantri tidak kurang dari satu jam. Karena banyaknya peminat, terkadang penjual ini memberi jatah maksimum pisang yang dapat dibeli, atau kadang-kadang antrian sudah panjang bahkan saat sebelum penjualnya datang.

Sepertinya pengalaman saya tentang pisang ponti ini sama dengan kebanyakan teman-teman yang lain. Karena penasaran dengan panjangnya antrian, maka saya pernah mengantri satu jam untuk membeli pisang ponti. Ternyata rasanya tidak seenak yang dibayangkan, apalagi jika mengingat usaha yang harus dilakukan untuk mendapatkannya. Yang lebih penting lagi mungkin adalah kandungan minyak di makanan ini menurut saya terlalu tinggi dan mungkin berbahaya bagi kesehatan. Tapi pisangnya sendiri memang enak, untuk memakannya biasanya saya kelupas lapisan kremesnya dan hanya memakan pisangnya saja.

Beberapa bulan kemudian satu per satu mulai bermunculan penjual lain, beberapa di antaranya dengan tempat yang jauh lebih baik dan promosi yang besar-besaran. Sampai saat ini menurut perhitungan saya, di sepanjang Jalan Margonda ada tak kurang dari 11 penjual pisang ponti. Dan tentunya antrian sudah jarang ditemukan lagi. Bahkan salah satu gerai juga menawarkan buku cara membuat pisang ponti. Mungkin suatu saat nanti pisang ponti juga akan tersedia di penjual gorengan biasa.

Yang jelas, panjang antrian tidak berbanding lurus dengan kualitas makanan.

121 comments

  1. Pisang ponti itu yang mana ya? setelah ngeliat link yang ke benny baru ngeh … trus mikir2 … kayaknya belum pernah liat deh … ihihihihi … memalukan ..

  2. Lapisan kremes dibuang? Bukankah justru itu beda yang ‘signifikan’ antara pisang pontianak dengan pisang goreng biasa? /:)

  3. baru beli & nyobain setelah tren antriannya mereda
    … ternyata nggak enak…. bahkan pisang didalamnya
    pun kurang manis… lebih enak pisang goreng bikinan
    orang rumah deh…… untung nggak pake antri sampe
    sejam…

  4. :-?
    Wah baru denger tuh yang namanaya pisang ponti :o
    emangnya disurabaya dimana ya? aku yang tinggal di Surabaya koq gak denger kabar itu?
    Apa aku aja yang gak tau ya. Kalo aku daripada antri, mendingan beli di pasar aja. Murah dan bergizi:d

  5. #12 Ooohhh .. pisang ponti itu maksudnya pisang pontianak tokhhhh … *tapi tetep aja masih belum ngeh … hihhihihii ;)….

  6. jual apa aja, asal yg beli ngantri, pasti dianggap berkualitas. padahal antri != good value, antri = ikut-ikutan pengen tahu ;)

  7. yoih, trend sesa[a]t. dilampiri, derah kalimalang, ada satu yang udah tutup kira – kira awal pekan ini (senin). kasian :( padahal awal – awal buka ramenya kayak lagi antri sembako.
    usaha terakhir dari sang empunya, jual sampe tengah malem pas piala dunia. *wakakak*

  8. wah bener tuh om pri, gue juga sempet ngerasain ngantri di margonda. Ternyata…. rasanya biasa aja, malah cenderung low quality menurut gue :p

  9. Hehehehe…
    Sepanjang jalan trans yogi (cibubur) mungkin ada 3 pisang ponti dan yg pernah saya lihat sudah kalah saing sama pisang goreng pasir, harga sama 1biji 4000 rupiah, penah sekali saya nyoba yg pisang goeng pasir….rasanya lumayan juga sih…tp masih enak goreng pisang sendiri tentunya..lebih murah…dan higienis

    salam,
    –pisang goreng gepeng

  10. Pertama kali liat bulan lalu karena ada yang jualan di depan kantor. Rasanya? lumayan enak, tapi harganya mahal euy…

  11. saya paling suka artikel tentang makanan hehehe …:)
    kapan mau mbahas tentang roti boy om??? setahuku ini juga enak… biasanya aku beli di kelapa gading mall atau kalo lagi keluar kota naek garuda bisa beli di teminal keberangkatn tuh…..
    gimana om pri??

  12. saya rela antri berjam-jam utk bisa menikmati pisang ponti, karena menurut saya enak. buat saya hal tsb berbanding lurus. saya tdk perlu menjelaskan kenapa krn menyangkut soal selera. [-x

  13. Tadi pagi temenku ngasih pisang, jangan-jangan yang kumakan pisang ponti, soalnya aku baru lihat pisang kayak begitu.

  14. #14
    mungkin karena udah kebanyakan yang jual jadinya nebeng namannya aja pisang ponti, tapi yang di goreng bukan pisang dari pontianak, ngaku2 aja pisang pontianak.

    ———
    gak suka pisang goreng, lebih suka bakwan..
    hhhmmmmmmm…..yummi…
    jadi laper.
    *menuju ke kantin makan bakwan 10 biji*

  15. kalo hanya makan ya makan pisangnya doang tanpa kremesannya, mending lo beli aja pisang satu sisir di pasar SECARA pisang di pisang goreng ponti itu tidak terkena langsung minyak goreng. cari pisang yang sudah matang banget. kayaknya bakal sama enaknya dan lebih murah :)

  16. sama halnya dulu ketika pertama kali ada Pisang Mollen, pisang yang dibalut adonan terigu. Setiap gang ada penjual pisang mollen. Alat penggiling terigu pun jadi laku keras. Sekarang sudah nggak ngetren lagi. Ini memang budaya POP. Sekali meledak sudah itu mati… :D

  17. #45, dan pontianak itu dalam bahasa malaysia berarti kuntilanak.

    btw, coba review burger blenger dong. kayaknya cuma menang di gede doang ya?

  18. Menurut saya, nasib J.Co dan Breadtalk akan berbeda dengan Pisang Ponti karena J.Co dan BreadTalk bukan sekedar membuat produk baru tetapi juga mengembangkan brand. Selain konsistensi dalam menawarkan functional benefit (rasa, varian produk yang beragam), mereka juga menawarkan emotional benefit bagi para konsumennya (antrian, roti pake cerita, open kitchen). Terlebih lagi kekonsitenan membangun brand di segmen premium adalah “entry barrier” bagi para pesaing, mungkin produk bisa ditiru, tetapi brand bukan sekedar produk.

    Saya rasa J.Co (yang akan ditantang Krispy Kreme) dan BreadTalk akan bertahan lebih lama, mungkin peminatnya gak seantri sekarang, tapi mereka akan tetep exist seperti Starbuck.

    Kalau pisang ponti,entry barriernya rendah sekali, jadi kompetitor masuk dengan cepat, akhirnya produk itu menjadi komoditi karena tidak ada proses building brand. Tidak ada beda antara pisang ponti satu dengan pisang ponti yang lain. Lagipula produknya juga cuma itu2 saja. Jadi wajar saja bila bintangnya jadi makin redup.

  19. Menurut saya, nasib J.Co dan Breadtalk akan berbeda dengan Pisang Ponti karena J.Co dan BreadTalk bukan sekedar membuat produk baru tetapi juga mengembangkan brand. Selain konsistensi dalam menawarkan functional benefit (rasa, varian produk yang beragam), mereka juga menawarkan emotional benefit bagi para konsumennya (antrian, roti pake cerita, open kitchen). Terlebih lagi kekonsitenan membangun brand di segmen premium adalah “entry barrier” bagi para pesaing, mungkin produk bisa ditiru, tetapi brand bukan sekedar produk.

    Saya rasa J.Co (yang akan ditantang Krispy Kreme) dan BreadTalk akan bertahan lebih lama, mungkin peminatnya gak seantri sekarang, tapi mereka akan tetep exist seperti Starbuck.

    Kalau pisang ponti,entry barriernya rendah sekali, jadi kompetitor masuk dengan cepat, akhirnya produk itu menjadi komoditi karena tidak ada proses brand building. Tidak ada beda antara pisang ponti satu dengan pisang ponti yang lain. Lagipula produknya juga cuma itu2 saja. Jadi wajar saja bila bintangnya jadi makin redup.

  20. klo di malang, pisang ponti nya gak polosan begitu, harganya juga tidak mahal. dengan harga 1500-2000, udah dapet pisang ponti dengan keju dan coklat..rasa nya juga macem2x. ada yg pake selai kacang, brown sugar, coklat, keju, cream capucino, bahkan sampe rasa jeruk juga ada :d

  21. wah.belum makan tuh
    rasanya enak nggak ya kayak pisang goreng
    tapi yang paling enak ya tetep
    BANANA SPLIT dong

  22. buset tuh pisang ponti, kalo gw pulang kantor biasanya ngelewatin salah satu penjual si ponti. kalo diliat antriannya, gak worth it keknya. Lagian gw lebih senang martabak hehehe… =P~

  23. #46, pisang molen emang nggak ngetrend tapi masih banyak yg jual tuh…

    #all, di jl rc veteran juga ada tuh jualan pisang ponti. aAda yg namanya Pontia, Wawa, trus…1 lg lupa.

    gw udah nyoba juga dan sama sekali tidak direkomendasikan…:)

  24. #21 kalo gak ikut2an blogger indonesia gak bakal serame ini. :P
    btw meski belum pernah nyobain gw salut sama tuh penggagas jual pisang ponti karena bisa menarik perhatian orang. sepertinya pisang apa juga rasanya gak jauh beda. yang membuat beda adalah kemasan atau pengelolaannya.

    salam pisang radja

  25. Makan pisang ponti cuman sekali, belinya dijln transyogi. Itupun yg beli suami, saking penasarannya sama pisang ponti :d
    Dan menurutku sih biasa aja, karena aku sendiri kalau beli pisang goreng lebih suka pisangnya yg mateng sekali dan manis. Kalau pisang ponti ini, pisangnya sendiri menurutku kurang manis dan masih keras.Kalau kremesnya mah enakan ayam goreng kremes:d

  26. beli pisang ponti ah depan gundar…sambil ngecengin cewe di shelter dahlia.

    *nungguin 10 menit baru dapet…ampyyyun.

  27. Baru denger ada pisang ponti … gak gaul yak

    Btw, ini dinamakan pisang ponti karena pisangnya atau karena cara masak ngolahnya beda (bisa pake pisang sembarang pisang ? termasuk pisang raja, ambon nangka, belitung, cavendish, mas, cangkel, gedhang kluthuk … dll :) ?

  28. hmm…
    pertama kali beli ini pisang..di fatmawati mantabz..ngantrinya aja lama…makan sepotong kenyang banget..sluuurpzz jadi pengen lagi…:d

  29. Pak Pri,

    Rupanya lagi ada kontes SEO kelas dunia juga pada saat ini. Keterangannya bisa dilihat disini

    -=-=-=-=-=-
    http://worldseochampionship.ambatch.com/
    -=-=-=-=-=-

    Hadiahnya lumayan 200 dolar kalau juara satu.
    Sudah dimulai dari 14 Juli sampai 20 Oktober.

    Yg lebih seru lagi hadiah utamanya US$4,000

    Prize:
    Monthly Prize – NEW!!

    31 July 2006 (mid night EST)
    1st Ranking – $200
    2nd Ranking – $100
    3rd Ranking – $50

    31 August 2006 (mid night EST)
    1st Ranking – $200
    2nd Ranking – $100
    3rd Ranking – $50

    30 September 2006 (mid night EST)
    1st Ranking – $200
    2nd Ranking – $100
    3rd Ranking – $50

    Final Ranking on 20 Oct 2006
    1st Prize (The Highest Ranking) – US$4,000
    2nd Prize (Second Highest Ranking) – US$2,000
    3rd Prize (Third Highest ranking) – US$500

    Ikutan?

  30. di sekitar jalan veteran bintaro, kira-kira 3 bulan lalu memang ada antrean panjang pisang ponti. sekarang tidak lagi.

    pernah waktu itu, karena begitu penasarannya dan tak sanggup nunggu antrian saya terpaksa langsung ambil satu biji ke “counter”nya.

    orang-orang tidak protes. dan seperti dugaan, tak ada yang istimewa :)

  31. Pernah nyobain, beli 10 (30.000) di Veteran bintaro, gak habis setengah, biasa aja, dan kalau dingin, keras sperti batu, hehe … :)

  32. halo
    :):)
    di sepanjang margonda kayaknya udah ga begitu ngantri lagi kok mas pri.
    tiap pulang kerja kelihatan dari angkot, mbak2 n mas2 yang sibuk nggoreng pisang. bulan lalu emang iya nggorengnya kayak di fast-forward, tapi skarang ini kok jadi lebih santai. lebih ke slow motion movement.

    trus yang mbeli juga tinggal satu or dua orang.

    sebentar lagi juga hilang tuh pisang ponti.
    ga tau lagi deh gantinya apa..
    oh iya ada yg sudah pernah coba burger kelenger?
    apa bedanya dgn burger belenger?
    mahal ga?

    thx yo

  33. waaah di tebet juga banyak.
    terlalu gede pisangnya, trus enaknya panas panas makannya. klo kelamaan jadi keras tepungnya.

  34. biasa aja tuh rasanya. pisangnya tipis banget. di fatmawati, depan dbest, ada yang jual copycat pisang ponti seharga lima ratus rupiah saja :d

  35. Pisang manapun rasanya enak asal harganya murah, maklum di aussie harga pisang selangit gara2 typhoon Larry yang menghancurkan perkebunan pisang Queensland. Jadinya pisang yang dulunya 2-3 dollar sekilo bisa jadi 9-12 dollar sekilo, itupun sedikit dan harga pisang ini memacu harga buah2an lain jadi naik *sigh*

  36. udah hampir setahun gak pulang ke Depok jadi belum tau penyebaran pisang ponti di Depok itu kek apa (bahkan blom pernah nyicip :(( )

    Btw, kok gw gak pernah masuk 10 besar ya? :((

  37. masih enakan makan pisang pake pewarna di pinggir jalan. Jelas bakal kena penyakit :)).

  38. Sepengetahuan saya di Pontianak (ant th 1987-1990) gak ada yang jualan Pisang Ponti, malah saya jarang lihat pohon pisang di Pontianak. Mungkin itu sekedar penamaan aja biar keren gitu. Seperti Jeruk Pontianak, sebenarnya kebun jeruknya ada di daerah Singkawang, di Pontianak sendiri gak ada kebun jeruk (di Jakarta malah ada Kebon Jeruk) tapi orang2 lebih suka menyebut Jeruk Pontianak.

  39. wah ajrit… dibahas juga tnyata :D
    di Malang setahu saya ada 2, di jalan Ijen dan di daerah sekitar perum. Sawojajar. Bedanya, kalo yg di Ijen sedikit lebih mahal, kl g salah 1.800 (special) kalo yg di sawojajar 1.500 (special), yang di Ijen ukurannya lebih besar dan isinya lebih banyak, yang di sawojajar tentunya karena lebih murah, isi dan ukuran lebih kecil.

    btw, kalo menurut saya rasanya ok ok aja, krispinya juga enak, kalopun udah dingin g jadi keras tuh, trus minyaknya juga g tll banyak.. ya normal lah, lebih bagus daripada jajan gorengan yg biasa yang kayak abis kecemplung got (minyaknya banyak)

  40. Buat gue ngak penting rasanya enak atau ngak enak, yang penting gue bisa supply pisang kepoknya… Lumayan buat nambah operasional… he..he..he

  41. Duh! Jadi pengen pisang goreng, ponti maupun bukan. :((

    Tapi perasaan sih di daerah Kelapa Gading sih harganya nggak sampai IDR 4.000 deh?

  42. klo gw sendiri sih ga ngantri sama sekali karena pas pertama kali makan nih pisang dapet dibeliin adek gw, dan yang kedua beberapa hari lalu beli di bandung di jalan buah batu juga sepi abis dan langsung dapat tanpa antri … tapi intinya sih gw sih enak2 aja makannya :D

  43. Dijamin 100 %, gak ada penjual ponti yang ikut blogger. Gak nyambung ya…….kabuuuur!

  44. pertama nyoba, dikasih teman sekantor, aku baru tau kalo itu yang namanya pisang ponti setelah seminggu kemudian:o. Biasa aja tuh…;)

  45. Biasanya kalau jualan gorengan, minyaknya itu ke itu aja. Minyak gorengnya bisa aja udah 2 bulan dipakai jadi hitam atau kecoklatan. Hati-hati sama minyak goreng yang sudah warna seperti itu, tidak baik bagi kesehatan, misalnya kolesterol, darah tinggi, kanker dll. Menurut ahli kesehatan minyak goreng yang bagus diganti bila sudah berubah warna.

  46. Heran … padahal di pontianaknya sendiri, pisang goreng nggak ngetop kok, paling ada 1-2 tempat doang yang jualannya rame. Atau mungkin seperti kata orang, tanaman dalam pot tidak bisa besar. Harus keluar dari kandang kalau mau berkembang.

  47. Enakan pisangku pak, Halalan Thayyiban (tulisnya). Ga terlalu besar, masih manusiawi kalo satu orang makan 2 biji pisang.
    Di rumah saya (bintaro) si pisang ponti malah akhirnya tutup. Sementara si Pisangku, dan Wawa Pisang (yang notabene mirip) malah masih buka.

  48. apa yg dikatakan memang ada benarnya, animo masyarakat yg ingin mengetahui apa itu pisang ponti semakin banyak saja, masyarakat pengen menyoba, setelah tahu rasanya gimana,maka pengen nyoba lagi…

Leave a Reply to boleng Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *