Kritik Terhadap Blog Menhan Juwono Sudarsono

Rasanya *kok* sulit untuk tidak menulis tentang tokoh yang satu ini. Cepat atau lambat, tokoh ini akan membuat pernyataan-pernyataan ciri khasnya. Contohnya, harian Jawa Pos hari ini memuat artikel berjudul [Situs Dotcom Menhan Dikritik](http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=239720). Berikut adalah kutipannya.

> Pakar telematika Roy Suryo mengkritik pemilihan domain (nama) website Menhan tersebut. “Kalau belakangnya pakai com, itu perusahaan, ada kepentingan bisnis atau komersialnya. Karena itulah, kita tidak menggunakan ekstensi com untuk website presiden,” ujar anggota tim khusus pengelola website kepresidenan itu.

> Lebih lanjut, Roy meminta Menteri Komunikasi dan Informasi Sofyan Djalil untuk mengingatkan koleganya. “Itu tugas Pak Sofyan untuk segera mengingatkan beliau,” katanya.

> Menurut Roy, dalam dunia maya, sudah ada klasifikasi di balik pemilihan domain. Dijelaskan, jika website didesain resmi untuk informasi kenegaraan, menggunakan ekstensi domain go.id, misalnya www. deplu.go.id yang dipakai Departemen Luar Negeri. Untuk kepentingan pendidikan, lazimnya menggunakan ekstensi domain edu di belakang nama situs. “Jangan salah kaprah,” tegasnya.

> Pria bergelar Kanjeng Raden Mas Tumenggung itu juga mengkritik model blog yang digunakan dalam situs Menhan. “Itu kan tidak resmi, sepatutnya sebagai pejabat publik harus menampilkan citra yang baik, termasuk dalam berkomunikasi melalui internet,” ujarnya.

Rasanya saya tidak perlu lagi mengomentari pernyataan tersebut. Tapi sepertinya wartawan yang mewawancari beliau lupa untuk menanyakan pertanyaan satu milyarnya: mengapa [situs web kepresidenan](http://www.presidensby.info/) memiliki domain .info dan bukan .go.id. Itu jika memang pemilihan akhiran nama domain sedemikian pentingnya, sampai-sampai Menkominfo disuruh untuk menangani urusan tersebut.

Info dari [Enda](http://enda.goblogmedia.com/quicklinks/roy-suryo-tidak-suka-pak-juwono-punya-blog.html) dan [Benny](http://bennychandra.com/2006/08/03/situs-dotcom-menhan-dikritik-roy-suryo/).

140 comments

  1. Lha kalo ndak pake format blog, nanti lak ndak kerja malah utak atik webnya doang cuma mau buat posting kalo tadi masakan istrinya agak asin?

  2. \:d/ Hehehe.. sepuluh besar :-”

    Roy? Ngapain si di tanggepin. Diemin aja ntar juga bosen. Cuma cari popularitas aja kok dia itu :-“

  3. kenapa persoalannya cuma ‘blog’, apakah website dengan ‘isi” yang sama juga akan dipermaslaahkan? atau mungkin tidak kali ya……………atau emmang tidak bisa membedakan. kalau mempermasalahkan “.com”,,,,agak nalar.

  4. Blognya Bapak Yuwono kan blog pribadi (di situsnya ada ) terserah beliau mau diberinama make TDL , dengan blog beliau bisa bergaul dengan petinggi2x negara lain yang punya blog yang bahkan mungkin gratisan.
    Buat yang “waton jeplak” kagak gaul lo …

  5. Om Roy lagi kurang masuk koran, ngebuatlah komentar asal. Asal bunyi dan asal masuk koran. ‘Pakar’ kan harus sering-sering masuk berita.

  6. Ahahah… gak penting banget yak yang dikomentarin :d
    So what geto looohhh situs pribadi pake .com (lirik blog sendiri).

  7. Gitu aja di permasalahkan… [-(
    kapan dewasanya… kapan ???? kapan ???? kapan ???
    peace donk ah !!:)>-

  8. Pri nih, dasar narsum nggak jelas. Gituan aja dibahas. Udah bukan level elo lagi Pri.
    Tapi aku jadi pingin komentar. Dari zaman aku SD juga yang namanya Juwono Sudarsono itu dikenal sebagai cendekiawan yang paham dunia pertahanan, bukan melulu urusan militer tapi ketahanan ekonomi, dan tentu soal informatika juga. Kecendekiaan Pak Juwono itu beneran, lebih dari Pak Sofyan yang relatif pemain baru, dan tentu bukan tempelan kayak tokoh-tokoh tertentu yang cuma bisa bikin malu diri sendiri. Konteks “mengingatkan kolega” itu bener2 nggak lucu.
    Duh, aku ikutan jadi narsum yang nggak jelas.

  9. Saya dapat slentingan, katanya temen-temen yg pada rame ama RS, pas diundang seruangan pada diem-diem aja :-)

    Mudah-mudahan selentingan itu tidak benar, ngumpet dulu ah sebelum ikutan disambitin.

  10. IMW: Seingat saya, isu tersebut sudah pernah dibahas dan sudah agak lama. Waktu itu saya justru bertanya-tanya dalam hati: jika memang acara yang dimaksud bukan dalam rangka membahas sebuah topik, apakah kedua “kubu” harus jadi ribut dengan memulai diskusi topik di luar rencana panitia?

    Jadi, jika memang sudah gregetan, sebaiknya memang pertemukan saja pihak-pihak yang bersengketa dalam sebuah forum khusus yang memang berisi perdebatan. Tidak usah embel-embel eufimisme “kopdar”, silaturahmi, atau sejenisnya. Mumpung di Libanon sedang hangat suam-suam rudal. :-w

  11. Berpolemik itu memang cocoknya di media tulisan, bukan talkshow atau wawancara, sebab berpolemik dalam tulisan lebih mudah pengaksesan arsipnya.

  12. #32, Kalau sudah masyuk inner circle mesti tajam dunk telinganya, nanti ketinggalan terusz \:d/

    Sayang sekali RS salah mengomentari blog. Pak Juwono kan termasuk salah satu dari petinggi kita yang cerdas, jadi kritik terhadap blognya saya rasa terlalu berlebihan.

    Ya, kritik memang tidak dilarang, namun dalam situasi dan tujuan yang kurang pas, kritik justru menonjolkan ke-aku-annya.

    Dah gitu, caranya, “Minta Menkominfo mengingatkan koleganya” kurang pas terdengar. Sudah buka front, berlindung dibalik orang lain pula :-?

    BTW, comment kali ini banyak terjadi salah nomor lha yau… Jadi lucu dilihatnya. Mungkin ini bisa jadi bahan RS lagi kalo blog itu hanya hura-hura :o

  13. #32: wah wah, darimana tuh selentingannya :P. jangan2 acara waktu itu cuma ‘jebakan batman’ orang2 yang lagi nyari berita :). hihihi, untung temen2 gak kepancing, untung RS juga gak kepancing :). saya sendiri udah pernah ‘kejebak’ sekali, mudah2an gak akan kejebak lagi :).

  14. Situs .info bukannya paling murah? .com itu lebih common di internet. Ketika URL menggunakan .com, orang lebih ngeuh kalo itu situs internet dibandingkan domain lain.

  15. Pingback: Tacoen Hypertexted
  16. Pingback: things left unsaid
  17. ah… si roy ini rese amat. daripada asyik ribut ngeresein orang, coba tanya diri sendiri aja dulu, kenapa nggak mau bikin blog???? takut ya?? hayooo…. ngaku aja… :d

  18. udah saya duga pasti ada reportase dari om pri tentang komentar RS tsb :d. tapi koq bisa kelewat sampe nomor 51 genee :((

  19. masih mending pejabat negara mau produktif bikin tulisan bermutu di blog. ini kok ya malah masalahin nama domainnya. jangan2 kalo pak menhan nulis di blogspot/FS blog berarti tulisannya kacangan ya? bukan level menteri? aneh.. :-w

    seharusnya menkominfo malah menganjurkan agar pejabat2 lainnya ikut menulis di blog. bikin saja 1 blog rame2 yg authorsnya semua menteri, baru asik. ;)

  20. Halah..si pakar pornomatika muncul lagi. Suka2 orang lah mau pake domain apa, itu kan web pribadi dia bukan web departmen yang dipimpinnya :-w

  21. Pingback: Rony's Blog
  22. Pernyataan RS sebenarnya kurang mencerminkan intelektualitas beliau. Seharusnya Pak Juwono perlu kita apresiasi atas kesediaannya untuk membuka jalur hubungan langsung dengan masyarakat melalui media web.

    Soal .com/.net/.org/.info/.id seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan. Mengingat Pak Juwono hanya membawa “dirinya” sendiri, bukan membawa nama departemen.

    Terakhir, ada teman dari kalangan pers yang menyatakan bahwa RS punya jaringan kuat di media. Itulah sebabnya beliau sering didaulat untuk tampil di media cetak/elektronik.

    Pak Pri, Anda nggak buat domain http://www.priyadi.rs misalnya? :D

  23. #38:

    Ada acara lainnya lagi :-), walau di Jerman, kuping masih tajam koq.

    wah, setajam ginsu nggak? bisa buat motong wortel dong.

    anyway, acara yang lainnya lagi yang mana sih? banyak nulis tapi zero info, serasa ZIP.

  24. Lah, Pri, klo wartawannya nanyain pertanyaan satu milyarnya, ntar sampeyan ndak bikin posting blog 1 milyarnya dong…xixiixixi

    Hi Roy! si pakar “ekstensi”.com

  25. Eh, coba usul sama Pak Juwono, template blognya ganti yang bunga bunga..
    Ato template Superman apa spongebob sekalian…
    Kira-kira si Om komentar apa lagi ya..

  26. #76 adalah acaranya. Tapi ndak usah disebutin he he. Mau dianggap nol juga boleh (file dg steganografi juga banyak yang anggap ndak ada info tambahan). He he he temen yang tahu tentu paham acara mana.

    BTW saya cuma 1 kali ketemu RS di salah satu gedung di Medan Merdeka bulan Desember lalu. Malah saya guyonin, wah Pakar pornomatika nih, gimana blognya, dia cuma cengar-cengir santai aja koq.

    Jangan-jangan bukan dia yang mempermasalahkan serius soal blog ini.

  27. Ibarat artis yang udah turun pamor segera bikin sensasi seperti perceraian, dll, demikianlah “pakar” ini membuat sensasi baru agar “ketenaran” dia naik lagi, sayangnya dengan cara yang “enggak banget” :-“

  28. Pingback: Orangescale.NET
  29. udah pada liat komentarnya om Roy tentang hantu pasuruhan belom. 1 jam yang lalu aku liat beritanya di Transtv (reportase malam).
    silhakan di komentari,om pri.heehehe :d

  30. Hmm, saya mah gara-gara dmr.com, dmr.org, dmr.net udah diambil orang…. tadinya kepikiran mau beli dmr.tv (tapi dmr kan bukan tv), atau dmr.ws (tapi kemahalan), akhirnya ya udah, ambil yang di india aja (murah meriah), lagian masih nyambung ama bahasa indonesia juga kok (walau tak baku). Inilah dia…. dmr.in

    BTW, adakah yang tahu mengapa india dapat domain .in sedangkan indonesia dapat .id? Apa karena (tadinya) Indonesia diakui internasional merdeka tahun 1949 sedangkan India merdeka tahun 1947?

  31. Menanggapi kritik daripada “Saudara Tua yang sudah kita tahu semua”.

    Barangkali yang punya situs pribadi harus segera mengganti nama domain jadi .pr (baca: pribadi) bukan priyadi lho ya… :)

    Demikian harap dimaklumi. Dan atas kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

  32. mau nanya om roy punya situs pribadi (kalo blog nggak) nggak sih? pengen tahu saja kesana kemari bicara internet website saja nggak punya (bener nih pengen tahu)
    pertama dan semoga penutup

  33. ga bisa komentar, asli ngakak kekekee…..
    hare gene lo oy…

    btw, oy itu buat masyarakat awam asli dewa IT. gua punya pengalaman kumpul2 dengan masyarakat biasa membahas hasil rembug desa soal pembebasan tanah dan denger rekamanan audio temen soal diskusi itu yang diplayback di laptop dia (recorded dari mp3 recorder)…. tiba2 salah satu tetua warga komentar, “Wah kalo Roy Suryo jagoan nih bisa ubah-ubah suaranya”…. tiba-tiba gua langsung diem. glek.

    Oy sok bikin blog dong gua kasih bonus batere laptop gratis daek nteu kang?
    *ngacirrrr

  34. Yach duit-duit dia kenapa juga om roy masih aja mengomentarinya… Minta jatah ya om… Buat apa om..? Anak minta susu yach dirumah..

  35. Duh gak makna si Roy Suryo ini, yah mungkin domain .com dipilih supaya orang2 lebih familiar. Lagian terserah yang punya mo pake domain apa atau desainnya kayak gimana.

  36. makin lama nih org makin ngeyel yahh…. btw mendingan dot com ktimbang dot info. ngirim email ke dot info, dot biz dll itu malah dianggap spam n masuk bulk mail.. so pinteran siapa coba???

  37. aku baru tau lho kalo Om Roy ini termasuk penyusun web site kepresidenan, kira2 doi dapat duit berapa yah?? :-“:-”

    udah lah cuekin aja komentar dia ntar juga diem sendiri

  38. iya, heran deh gw, orang ini masiiiiihhhhhh aja dikutip komentarnya. Kalo terus2an gini, kita salahin aja media yg muat, alias wartawannya kuper dan geblek \:d/

  39. Bagaimanapun juga Roy memiliki level yg cukup tinggi pula dalam dunia IT. Kalo ndak percaya bikin voting aza siapa yang ndak kenal Om Oi..?:d

    —>kabur….

  40. Btw, gw belum tau itu situs pribadi atau situs atas nama dia sebagai menhan? Kalau pribadi rasanya sah-sah aja tuh pake .com

    Memangnya siapa depkominfo ataupun roy ngatur-ngatur kemauan orang.

  41. ikutan comment ah,…
    ha ha ha ada ada aja neh si om roy ini, penting ya buat bahas blog orang
    :-?

  42. asal mampu bayar n bukan uang rakyat, why not?
    ga masalah boss!
    kl mo ngritik juga sah-sah ja!
    masalah akademik yah antar pakar aja dech!

    :-?

  43. eh ada yg nonton Om Farhan ANTV tentang kemampuan Kamera menangkap hantu gak ? ada tamu tak diundang (bukan hantu dan sebangsa-nya) yang ikut nimbrung loh.. you-know-who gitu deh….ada yg bisa bantu ngejelasin kronologisnya .?

  44. mungkin rame kali ya kalo diadakan acara “Ngobrol Bareng Mas Pri dan Om Suryo”,
    usul aja nih ya sapa tau bisa terealisasi :D
    temanya ya tentang perkembangan internet di Indonesia, siapa tau bisa jadi rujukan buat orang2 yang berkepentingan memajukan dunia IT Indonesia
    gimana mas pri ?

  45. Walah walah, kurag kerjaan amat mempermasalahkan nama domain dan bentuk blog. Itu kan kebebasan pribadi. Saya juga punya alamat domain pakai “.net”, apa ada yang ngelarang?

  46. Kenapa wartawan gak wawancarai Priyadi, hayo? Udahlah, kalian ini sama gak mutunya ma orang yang dicela, mungkin lebih parah :-“

  47. Roy Suryo tu siapa sih?
    Apakah sang pakar telematika itu ya?
    Telematika apaan sih?
    Menurut pak pri, apa mas Roy Suryo tahu apa itu arti telematika?

  48. #93
    India dapet .in karena mereka apply ke IANAnya tahun 1989
    Sedangkan Indonesia apply tahun 1993.

    Jelas India berhak mendapatkan .in, dan tidak ada sangkut pautnya dengan kemerdekaan.

    *btw, dot rs udah dialokasikan, tinggal tunggu kapan Serbia mau menggunakannya*

Leave a Reply to yudhis Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *