Kemerdekaan Dalam Menulis Blog

Menulis blog yang banyak dibaca dan dikomentari memiliki sisi baik dan buruk. Sisi baiknya, saya sering mendapatkan masukan dari banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Tidak jarang ruang komentar di blog ini jauh lebih bermanfaat daripada isi tulisan saya sendiri. Selain itu, saya banyak mendapat masukan baik berupa komentar maupun email pribadi yang bisa menjadi inspirasi untuk tulisan-tulisan selanjutnya. Ini adalah hal yang sangat berharga bagi saya pribadi.

Sisi buruknya, tidak sedikit masukan yang bernada negatif. Yang saya maksud bukan komentar-komentar yang berbeda pendapat dengan tulisan saya. Juga bukan *hate comment* atau *hate email* yang biasanya tidak saya tanggapi, atau dalam kondisi tertentu bisa menjadi ‘hiburan’ tersendiri.

Yang saya maksud adalah komentar-komentar seperti berikut ini.

* Bahwa tulisan saya tidak cukup penting atau tidak berguna baginya.
* Bahwa saya terlalu banyak menulis tulisan pada topik tertentu.
* Bahwa saya tidak menulis tulisan bertopik tertentu.
* Bahwa tulisan di blog lain lebih bermutu daripada tulisan di blog saya.

Komentar-komentar semacam itu dapat dengan mudah meruntuhkan semangat untuk menulis blog, terutama penulis blog yang masih belum berpengalaman. Bagi para penulis komentar, saya sarankan untuk tidak memberi komentar seperti itu, di blog ini maupun di blog lain. Jika anda tidak menyukai tulisan tertentu, anda tidak perlu repot-repot untuk membacanya dan bahkan mengomentarinya. Jika tidak menyukai blog tertentu secara keseluruhan, silakan hapus blog tersebut dari program pembaca RSS anda, *bye bye, we won’t miss you*. Tidak ada yang memaksa anda untuk membaca blog tertentu, dan tidak ada yang memaksa anda untuk memberi komentar. Lebih baik tidak berkomentar sama sekali daripada membuat komentar yang meruntuhkan semangat untuk menulis blog.

Tapi seandainya masih ada yang berkomentar seperti itu, maka akan saya jawab dengan naskah proklamasi berikut ini:

> Proklamasi

> Kami penoelis blog dengan ini menjatakan kemerdekaaan penoelis blog.

> Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya.

> Depok, hari 17 boelan 8 tahoen 06
> Atas nama penoelis blog
> Prijadi

Kemerdekaan adalah hak segala penulis blog. Tapi, apakah anda sudah menulis blog dengan merdeka, atau masih menulis sesuai tuntutan pembaca?

ps. tulisan ini harusnya dibuat tanggal 17 Agustus yang lalu, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali :)

97 comments

  1. Huehuehueheuee… *asli ngakak*..

    Eh mas, teks proklamasi republik Blog yang ini pake tahun masehi ya, bukan tahun Jepang kan? hieheeeeeeeeehe

    MERDEKAAAAAAAAA!!!!

  2. Keeep Semangat Bang Pri !! Apapun isi blog lain, toh sama-sama blogger juga kan ?? Happy blogging.. MERDEKAAA !! NGomong2 kok lama banget neh Updatenya.. hehehe

  3. Kemerdekaan menulis atuh, Oom Pri. Bukan kemerdekaan penulis. Tapi biar deh. Masuk standard disclaimer harusnya. Termasuk beberapa kebebasan: bebas untuk berekspresi sesuai nurani masing-masing, bebas untuk menginterpreteasikan tulisan masing-masing sesuai visi masing-masing; bebas untuk berubah pendapat tanpa harus menyatakannya setiap saat.

  4. Salah satu kelebihan blog adalah bagaimana media ini bisa menciptakan knowledge baru. Dan ini terbukti dengan fakta terjadinya refer-merefer artikel maupun comment. Bagaimanapun juga sesuatu yang mungkin dianggap sampah bagi seseorang, bisa jadi permata bagi orang lain. Saya setuju post mas Pri, dan mari kita menghindari kegiatan men-discourage orang lain. Selamat menikmati kemerdekaan.

  5. Hallo Pak Pri, salam kenal. Saya sebut pak gpp ya, saya kan masih kecil. :d
    Keren Proklamasinya.
    Ngomong2, emang ada penulis blog yang menulis sesuai tuntutan pembaca (Kalimat setelah proklamasi)? Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya. ==> maksudnya?
    Proklamator blog semoga tidak berakhir seperti proklamator negara kita. \:d/ :)

  6. BASBA… eh ternyata udah ngaku duluan =))

    eh kok gag cerita kenapa sampai telat posting? lupa ngeset tanggal atau bagaimana?

  7. yaaah…
    bagus sih, cuma karena post nya telat (gag pas 17 agustus) jadi mengurangi semangat blogging!! :p

  8. Lebih parah, kalo ngeblog tapi tidak bisa menerima kritik ATAU memberi kritik dengan flamethrower.

    Blogging memang tidak cocok untuk orang-orang yang (tidak mau|tidak bisa) berpikiran bebas merdeka.

  9. MERDEKA……….BEBAS TAPI SOPAN DAN BERTANGGUNG JAWAB, Iya khan mas PRI????:):)

    BEBAS dari penjajahan pola pikir, pendapat da opini BUAT BLOGGERS INDONESIA dimanapun berada, MERDEKA!!!!!!!!

  10. mas pri…
    gimana kalo si komentator menjawab seperti ini:
    “gue juga bebas dong, mengomentari blog orang lain!”

    hehehehe.. just kidding :)

  11. di beberapa blog yg pernah kudatangi, memang pernah menulis hal yang seperti ini. kita kadang terjebak dalam dunia blogging, tapi keuntngan dari blogging jauh lebih banyak. hidup blog dan salam merdeka!…

  12. suka2 yang komentar dunk pak Pri :D

    penulis bebas menuangkan uneg2nya sebebas-bebasnya, begitu juga dengan pembaca/komentator. Klo tidak ingin dikomentari ya ditutup aja fasilitas untuk ngisi komentar, atau komentar yang masuk dimoderasi, biar yang muncul yang bagus2 aja (tapi kok lucu bgt ya).

  13. ya. jadi awareness di masyarakat terus berkembang, informasi mengalir tanpa ada hambatan… human knowledge belongs to the world. information is power.

  14. kalo sekedar nulis, “pertamax” , “reply”, ato “reply dulu , baca kemudian”, kategorinya hate comment atau apa, Pri? :)

    *Sekali Merdeka, Merdeka sekaleeeeee*

  15. “ps. tulisan ini harusnya dibuat tanggal 17 Agustus yang lalu, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”

    knp gag diatur aja tanggalnya Om … :-d

  16. iya, kalo um mPri ga ngefek klo dikasi komen pematah semangat…
    kasian klo blogger pemula, kalo tulisannya malah ga disupport dengan komen2 positif malah males rajin nge-blog..

  17. Ehm, saya ada nulis di Media cetak interen di kantor tentang Proklamasi jugak, kok rada mirip yah? Proklamasi perusahaan tapinyah :x

  18. Butuh keberanian emg untuk suarakan isi hati & kepala. Posting di Blog emg bukan dimaksudkan utk menyenangkan semua orang; terlalu mbikin tertekan malah utk bisa jadi seperti itu :d

  19. Ooo, kirain saya aja yang sering dapet komen/pm “Tulisan sampah nieh, ngaji lagi gih” atau “Walah, mbok klo nulis tuh yang berbobot dikit lah, jangan asal njeplak, kasian yang mbaca kan” atau “SAMPAH !!! TIDAK MEMENUHI KAIDAH MENULIS YANG BAIK DAN BENAR!!!”. Eeeh, ternyata penulis yang veteran aja masih dapet kayak gituan toh… ckckck. Berarti saya dianggap seperti penulis veteran ! :-“

  20. Wah, membaca teks proklamasinya membuat darah saya sedikit memanas ditambah bulu roma sedikit menegak.

    Ya, kemerdekaan memang kita peroleh dalam blog. Disitu kita bebas mengekspresikan emosi, ide dan pendapat.

    Kepada bung Priyadi, saran saya anda tidak perlu kuatir dan terpengaruh dengan komentar2 negatif. Fakta bahwa blog anda masih ramai dengan pengunjung dan pemberi komentar adalah bukti bahwa blog ini memproduksi suatu yang bermanfaat.

    Dirgahayu Republik Indonesia
    Maju terus Indonesia,
    Merdekaa..!!

  21. sebetulnya bukan blogger-nya aja yg dikomentarin. Kadang komentar2 pengunjung yg “kampungan”, seneng jadi pengunjung pertamalah kedualah ketigalah dsb.Plissss dehhh….:-?

  22. Menurut saya sih komentar bernada negatif sekalipun ada manfaatnya baik buat penulis blog ataupun yang membacanya. Justru disitulah kekuatannya: pendapat-pendapat dari perspektif yang berbeda. Apa mas pri mau mendapatkan komentar yang hanya mengatakan: setuju mas pri, atau sependapat pak pri tapi nggak menjelaskan mengapa dia bisa setuju. Artinya, setuju atau tidak setuju buat saya tidak terlalu penting karena yang lebih penting adalah mengapa anda setuju atau tidak setuju.

    Yang mengganggu saya malah yang berkomentar: “Pertamaaa…, Keduaaa… Ketujuhpuluhepaat…” soalnya kalau memang pertama, ketigapuluhtujuh, atau ketigabelas, ‘so what’ gitu loh…?

    *no offence mode on*/:)

  23. silakan hapus blog tersebut dari program pembaca RSS anda, bye bye, we won’t miss you

    Ini nih yang saya suka dari blog ini..cuek n keukeh..anjing mengonggong kafilah tetap berlalu..\:d/

  24. ya apapun komentar terserah yang comment. kita hargailah…disitu kita akan tau watak seseorang….dan ini bagian dr sebuah demokrasi blogger…ya ngga pak presiden republik blogger ;))

  25. :)wah, akyu sering mendapati komentar2 yg lebih gak penting dari yg dirimu pernah dapatkan. Bahkan terkesan nyolot dan senewen abis karena postingan yg ada

    mangkanya ganti tag header =))

  26. Yah, komentar – bagaimanapun bentuknya – pasti bakal meramaikan suasana, kan? As you said mas, siapa tahu terselip 1-2 entri yg entah bisa ngasih solusi, atau minimal mjd “tamparan” bagi kita. We live our life at this fragile Planet Earth are to learn anyway; whether it’d be successful or not. You’ll never know ..unless you try

  27. *teringat-kasus-blogger-yang-gak-mau-tulisannya-dibaca
    sama-orang-trus-lapor-sama-Oomnya*
    dan membuat rekor trit panjang di kampung gajah

  28. Dear Prijadi,

    saya agency iklan online, tertarik melihat blog anda. Apakah ada space iklan di blog ini ? kalau ada kirimkan price list & beserta ukuran pixelnya dan posisi tempat.

    salam,
    koko

  29. Lucu sekali para penulis blog ini, kenapa harus ketakutan dengan komentar?

    Kalau tidak suka dengan komentar, sebaiknya ya jangan menulis blog.

    Tidak ada keharusan yang memaksa Anda untuk menulis blog loh.

    Budaya takut di-kritik kok dipelihara :P

  30. #86:

    Lucu sekali para penulis blog ini, kenapa harus ketakutan dengan komentar?

    coba baca lagi dengan lebih hati2 :). saya gak mempermasalahkan kritik. yang masalah itu kalau ‘kritik’-nya semisal “saya gak suka topik yang kamu tulis”. what’s the point? :) tinggal cari blog lain yang sesuai dengan topik yang diminati kan? gitu aja kok repot :)

    ada jutaan blog di luar sana yang gak sesuai dengan minat saya. tapi saya gak perlu cape2 komentar “saya gak suka topik yang kamu tulis” :)

  31. #87

    Ngerti kok maksudnya Pri :) Tapi, saran saya, sebaiknya ya di-cuek-in aja (ignored). Tidak perlu ditanggapi serius. Toh, gak ada gunanya bukan? Malah bikin ribut, dsb.

    Namanya aja juga nampang di tempat umum, jadi ya mau gimana lagi? Pasti lah banyak ke-iseng-an, puja-puji, caci-maki, dsb.

    Biarkan saja, itulah dinamika. Pendapat (komentar) orang pasti berbeda-beda. Ada yang bagus, jelek, gak berbobot, iseng-doank, lucu, dll.

    Yang jelas, asal bukan SPAM loh ya!

  32. #88: nyuekin itu salah satu solusi. tapi ya kalau komentator sudah kita kasih hak untuk berkomentar, masa yang punya blog malah justru gak punya hak berkomentar balik? kan ngga :). kalau memang mau dikomentari, satu2nya komentar yang relevan ya cuma “silakan baca blog lain”

  33. cuman mau ingetin 1 hal, dalam dunia blog pastinya ada etika nya….termasuk etika dalam posting juga etika dalam ngasih komentar…so, mari kita nge-blog yang ber-etika :)

  34. belum! sama sekali belum. setiap kali menulis hal2 yang ingin saya tulis secara bebas pasti saja mentok kesana sini. Capeeekk! Dan sekarang saya menulis lagi dengan memakai alias. Hmmm…

  35. :):-?

    Memang blog adalah pribadi, jadi mau nulis apa dan dengan cara apa terserah “yang punya” blog. Setuju banget:)>-

    Yang gak sependapat gak usah masuk atau baca atau kasih comment, bye bye, no hard feeling, we [blogger] won’t miss you. Gak ada yang paksa untuk bertamu atau baca blog.

    Tapi errgghhh…:-?
    Dengan tanggung jawab moral dan sosial gimana ya teman2 dan mas Pri?? Memangnya kita tidak perlu merasa bersalah jika nulis sesuatu yang menyesatkan, membingungkan atau menjerumuskan [hi ngeri ya [-x ] atau yang kemaren heboh: yang parno2.

    Jadi alangkah indahnya jika teks proklamasinya disempurnakan dengan kalimat yang menyatakan tanggung jawab moral dan sosial itu.

    Bukankah “kemerdekaan” yang kita maksud bukan merdeka ka ka sak karepe dhewe. Gitu ya mas Pri

    [just reminding, mas Pri, blog ini kan begitu tersohornya dan berpengaruh [swear :)>- ] sehingga mungkin sekali orang ‘menelan mentah2’ kata kemerdekaan itu. dan kebablasan….]

  36. Priyadi’s Blog
    Changing the world, one person at a time…to be better
    [-o< Amin. Gitu kan mas Pri harapannya :)>–
    Let’s blog for a better world, together =d>

  37. #93: wah, coba baca sekali lagi. silakan perhatikan ke pihak mana pesan ini mau disampaikan (paragraf nomer 4) :)

    soal tanggung jawab moral dan sosial sih urusan belakangan. definisi setiap orang tentang mana yang bermoral dan mana yang tidak bisa jadi beda2 :)

  38. “soal tanggung jawab moral dan sosial sih urusan belakangan. definisi setiap orang tentang mana yang bermoral dan mana yang tidak bisa jadi beda2 :)”

    hmm. gak ngira lho mas Pri punya statement begini:o

    hmm gak tau mesti ngomong apa ? kecewa banget…mas

  39. #96: lho kenapa harus kecewa? ngeblog itu ya harus enjoy. gak perlu diperumit dengan segala macam urusan macam2. soal tanggung jawab segala macam itu memang ada, tapi rasanya sudah masuk urusan ‘akal sehat’. kalau ngeblog sampai harus lihat berbagai pasal aturan hukum, manifesto, pertimbangan tanggung jawab moral dll dsb sebelum klik publish ya mendingan gak usah ngeblog :)

    di dunia nyata anda gak bakalan meludahi orang lain, walaupun gak ada aturannya :). kenapa? karena akal sehat kita. gunakan akal sehat, and you’ll be fine.

Leave a Reply to QZoners Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *