Memindahkan Ibukota dari Jakarta?

Kalau kita perhatikan semuanya ada di Jakarta, mulai dari ibukota negara, kantor-kantor pemerintahan, kantor-kantor pusat BUMN, pusat perdagangan, konsentrasi populasi, pusat perindustrian dan lain-lain. Kondisi ini tentu tidak ideal, fungsi yang satu seringkali menghambat fungsi yang lain. Idealnya, beberapa fungsi tersebut perlu dipindahkan ke kota lain. Memindahkan aktivitas perekonomian akan sangat sulit, tapi bukan tidak mungkin fungsi sebagai ibukota dipindahkan ke kota lain.

Memindahkan ibukota bukan hal baru. Indonesia pernah terpaksa memindahkan ibukotanya ke Yogyakarta dan Bukittinggi akibat perang kemerdekaan. Rencana untuk memindahkan ibukota juga bukan tidak ada. Pemerintah Hindia Belanda pernah [mempersiapkan Bandung sebagai ibukota negara untuk menggantikan Batavia](http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0804/25/0802.htm), tetapi rencana ini gagal akibat Perang Dunia II. Mantan Presiden Soekarno juga pernah merencanakan [Palangkaraya sebagai ibukota negara](http://www.unika.ac.id/warta/05082006.htm), tetapi belum sempat terealisasi.

Kalau memang ada niat untuk memindahkan ibukota, maka ada dua pilihan: memanfaatkan kota yang sudah ada, atau merancang daerah khusus ibukota sejak awal. Wikipedia mencatat ada beberapa ibukota negara yang [dirancang khusus sebagai daerah ibukota](http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_purpose-built_capital_cities), misalnya [Brasilia](http://en.wikipedia.org/wiki/Brasília), [New Delhi](http://en.wikipedia.org/wiki/New_Delhi), [Canberra](http://en.wikipedia.org/wiki/Canberra) dan [Washington, DC](http://en.wikipedia.org/wiki/Washington,_DC). Kelebihan kota-kota ini adalah bahwa kota-kota ini didesain khusus dari awal sebagai daerah ibukota, tidak seperti Jakarta yang terbentuk akibat urbanisasi.

Selain itu, beberapa negara [memiliki lebih dari satu ibukota](http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_multiple_capitals). Sebagai contoh [Malaysia](http://en.wikipedia.org/wiki/Malaysia) memiliki dua kota yang berfungsi sebagai ibukota: [Kuala Lumpur](http://en.wikipedia.org/wiki/Kuala_Lumpur) dan [Putrajaya](http://en.wikipedia.org/wiki/Putrajaya), atau [Belanda](http://en.wikipedia.org/wiki/Netherlands) yang memiliki [Amsterdam](http://en.wikipedia.org/wiki/Amsterdam) dan [Den Haag](http://en.wikipedia.org/wiki/The_Hague). Bahkan [Afrika Selatan](http://en.wikipedia.org/wiki/South_Africa) memiliki tiga buah ibukota sekaligus: [Pretoria](http://en.wikipedia.org/wiki/Pretoria), [Cape Town](http://en.wikipedia.org/wiki/Cape_Town) dan [Bloemfontein](http://en.wikipedia.org/wiki/Bloemfontein).

Kemudian ada pilihan untuk menggunakan lahan di dekat ibukota lama, atau memakai lahan di tempat yang sama sekali baru yang posisinya berada lebih di tengah Indonesia. Pilihan pertama memiliki kelebihan dapat memanfaatkan prasarana yang sudah ada di ibukota yang lama. Yang diperlukan hanyalah transportasi yang memadai dari ibukota lama ke ibukota yang baru. Sedangkan pilihan kedua jauh lebih mahal karena semua infrastruktur harus dibuat dari awal, tetapi lebih baik secara politis karena letaknya berada di tengah-tengah negara.

Pilihan pertama dilakukan oleh Malaysia yang sedikit demi sedikit memindahkan fungsi ibukota dari Kuala Lumpur ke Putrajaya. Selain itu Filipina juga melakukannya untuk [Quezon City](http://en.wikipedia.org/wiki/Quezon_city). Sementara itu Brazil memilih pilihan kedua dengan membuat kota [Brasilia](http://en.wikipedia.org/wiki/Brasilia) di tengah-tengah negara. Kabarnya, pilihan Brazil ini sempat melilit negara ini ke dalam jeratan hutang. Tetapi saat ini Brasilia adalah salah satu kota terbaik di Brazil, dan pembangunan Brazil menjadi lebih merata.

Usulan pemindahan ibukota Indonesia kini mulai terdengar lagi. Berdasarkan pencarian di Internet, kandidat-kandidatnya adalah: Jonggol, Palangkaraya, Batulicin, Subang, dan Sukabumi. Kandidatnya memang sudah ada, tapi rasanya realisasinya masih lama sekali.

144 comments

  1. wajar, dengan kondisi indonesia yang memiliki luas yang lumayan. seperti yang dilakukan di salah satu provinsi di indonesia yaitu lampung, dengan di pindahkannya pusat pemerintahannya ke luar kota bandar lampung.
    dan saya rasa hal seperti itu bisa dilakukan, misalnya pusat ekonomi indonesia di kota a, pusat pemerintahan di kota b, dan pusat militer di kota c, sedangkan untuk pendidikan harus di kuatkan di setiap kota yang ada di setiap pulau :-?:-?:-?[-([-(

  2. # kandidat-kandidatnya adalah: Jonggol, Palangkaraya, Batulicin, Subang, dan Sukabumi. Kandidatnya memang sudah ada, tapi rasanya realisasinya masih lama sekali.

    >>> wah sukabumi kayaknya cocok tuh, (kota kelahiran he… he.. )
    >>> padahal kabupaten itu mo dipecah jadi 3 kabupaten, or mo jadi daerah khusus ibukota juga boleh:-“:-“:-“

  3. Jangan hanya ibu kota yang dipindahkan, tapi pusat-pusat sebaiknya disebar. Seperti di Jerman, ibukota (pusat pemerintahan) di Berlin, pelabuhan besar Hamburg/Bremen, pusat ekonomi (perbankan) di Frankfurt, dsb.

    Sehingga pusat kegiatan akan tersebar. Itung-itung bagi-bagi rezeki. Begitu juga dengan kampus, jangan hanya dipusatkan di kota besar. Kampus adalah salah satu hal yang menarik pendatang.

  4. Ibukota itu seharusnya seperti Washington DC, kotanya hanya berisi pusat pemerintahan, museum dan taman-taman kota. Bukan pusat bisnis.

  5. kenapa gak ke bukittinggi aja, kan sebelumnya disitu. daerahnya gak kalah lho ama bandung ato bogor, yang pasti duingin and bikin betah.:d

  6. Satu hal mengenai ibukota (di dunia) pada umumnya, tak pernah terlalu ramai seperti kota kosmopolitan.

    Salah satu contoh bagus mengenai pemilihan ibukota tanpa meninggalkan kota lainnya adalah Amerika Serikat.

    New York, Los Angeles, Chicago, lebih ramai daripada Washington.

  7. *pasang topi hitam*

    kota-kota baru dengan desain khusus biasanya kehilangan tekstur, budaya dan karakteristik dibanding dengan kota-kota yang tumbuh secara natural dalam tempo beratus (atau bahkan beribu) tahun, apakah itu karena letak geografis atau sebab lain

    tapi tentu ada pertimbangan lain dan kebutuhan khusus jika memang dilakukan pemindahan kota atau perancangan kota baru

    *lepas topi hitam* hehe :)>-

  8. Pindah ke Aceh aja. Kalo Aceh tidak di bantu Aceh negara ini gak bakalan berdiri.

    Mengingat jasa Aceh dan apa balasan pemerintah terhadap Aceh di masa lalu, sangat bagus di pindahkan ke Aceh.

    Alih-alih untuk mengobati kekecewaan rakyat Aceh.

  9. Duhh… bangun subway aja ceritanya dah berabad-abad, jangankan mau pindah ibukota lagi. Endonesia, No Action Talk Only deh!

  10. Jika Jakarta mengalami padam listrik total 1 jam saja… berapa Miliar kerugian yang akan kita (seluruh Indonesia) alami?… ngeri juga, blom lagi masalah keamanan :( .

    Lumayan… 20 besar! :)>-

  11. Bagus juga jika di Indo dibikin seperti negara2 lain yang punya pusat pemerintahan, pusat perekonomian, pusat pendidikan nya sendiri2. Jadi ga terlalu rumit.

    Seperti di Kanada, pusat administrasi ada di Ottawa, tapi pusat bisnis di toronto, pusat festifal di Montreal :)

    Ide seperti ini pantas dipertimbangkan kembali, regardless mau berapa tahun realisasinya.

  12. Tambahan:

    Apakah perlu ada pemerintah pusat yang berkedudukan di ibukota?

    “In politics a capital (also called capital city or political capital — although the latter phrase has an alternative meaning based on an alternative meaning of “capital”) is the principal city or town associated with its government. It is almost always the city which physically encompasses the offices and meeting places of the seat of government and fixed by law. …”

    en.wikipedia.org/wiki/Capital

  13. kalau dilihat, wacana memindahkan ibukota negara lebih disebabkan karena konsep pemerataan pembangunan tidak berjalan dengan baik. konsentrasi pembangunan (baca: pengembangan) lebih dititik beratkan pada Jakarta (yang kebetulan adalah ibukota negara) – sehingga paradigma yang terbentuk adalah “pembangunan akan lebih maju jika kota kita menjadi ibukota negara”.

    konsep desentralisasi kekuasaan (dan tentu saja pembangunan) melalui otonomi daerah sebenarnya bertujuan untuk mencoba me-meratakan dan mempercepat pembangunan di seluruh penjuru pelosok negara ini.

    secara prinsip, ibukota negara bisa tetap di Jakarta, namun konsentrasi sentra bisnis, sentra industri, dan sentra pendidikan yang perlu disebar – seiring dengan desentralisasi kekuasaan tersebut.

    pertanyaan yang paling penting adalah:
    “Apakah Jakarta siap dengan kondisi ini?”
    Perlu diingat bahwa Jakarta adalah kota yang miskin dengan sumber daya alam (bisnis dan industri perlu sumber daya alam) namun kaya dengan sumber daya manusia.

    Sayangnya sangat tidak mungkin memindahkan sumber daya alam mendekati sumber daya manusia, yang terjadi justru sebaliknya. Saat ini Jakarta masih bertahan sebab aliran sumber daya alam yang telah terkonversi menjadi pajak, royalti, dan bentuk lainnya masih mengalir ke Jakarta, untuk menopang sentra bisnisnya.

    Apakah anda bisa membayangkan jika aliran tersebut dihentikan? :-D

  14. Bagaimana kalo ibukotanya dipindah ke pulau selain jawa, kalimantan atau papua aja, sekalian pemerataan pembangunan, bakal gak ada lagi daerah terpencil

  15. dulu sempet denger pusat pemerintahan bakal dipindah ke jonggol….. sampai2 harga tanah disana naik berlipat2… dan Ciputra juga menyiapkan komplek perumahan mewah Citra Indah disana…. tapi kayaknya nggak jadi deh…. udah adem ayem lagi dan yang paling terpukul ya spekulan tanah……. :)

    kalo mau dipindahin sih sekalian diluar Jawa aja kalo perlu indonesia timur biar lebih merata pembangunannya…

  16. Gini aja… pindah semua pemerintahan termasuk OKNUMnya yang KORUP, di LENGSEREN dan dibuatkan NEGARA NEGARAAN suruh atur sendiri biar di KORUPSI atau KOLUSI lah… +))

    Trus REAL INDONESIA di TATA ULANG…. di PENCAR PUSAT PUSATnya nantinya akan jadi baik deh Indonesia :D

    Tapi kapan?

  17. Ingat dengan konsepnya Bang Yos (Gubernur DKI Sutiyoso)tentang MEGAPOLITAN. Ya, lokasi baru untuk IBUKOTA juga bisa terakomodasi dalam konsep MEGAPOLITAN.

  18. Jangan di Bandung. Jangaaaaaaan. Hanya orang sinting dan orang Belanda yang bisa punya ide naroh ibukota di Bandung. (100% becanda — sorry)

  19. mmm.. mungkin lebih baik dibagi menjadi sentral, paling tidak, ada pemisahan kota sentra industri/komersil dengan sentra pemerintahan. Biar para pemegang amanat pemerintahan juga adem mikirnya, ga terlalu sumpek. Dan sepertinya benar kalau pertimbangan ibu kota (dlm hal ini mungkin sentra pemerintahan) diletakkan di kota2 yang jadi kandidat tersebut.. :).
    klo kotanya masih baru (belum berjubel)..penataan kotanya juga makin mudah… mungkin lama terealisasi.. but not giving up hope for it. ;)

  20. Apakah merancang daerah khusus ibukota yang baru sejak awal tidak khawatir justru akan menjadikan ibukota seperti yang sekarang ini (lagi) ?!?! Bumi Serpong Damai sebagai kota mandiri (katanya), sekarang sudah terlalu mandiri dengan pembangunan yang aji gileee…

    ribet, semrawut, ganti…
    macet, padat, ganti… :-“

  21. Rekomendasi buat Gubernur DKI :
    Setuju………….kayaknya memang harus ada satu upaya untuk menata kembali IBUKOTA JAKARTA, Contoh:

    Pemerintahan tetap di Jakarta, pendidikan pindah semua ke Jogjakarta, Industri wilayah barat di MEDAN dan palembang, Industri wilayah Timur di makassar, Sentral informatika dan Kesehatan di Semarang, ………

    Hidup Mas PRI!!!!:):)

  22. ibukota, penduduknya khusus pegawai pemerintahan…nanti ada pegawai negeri yang banyak rangkap jabatan…rangkap menjabat penjual bakso, tukang koran, pemulung dsb lah. toh pegawai negeri katanya beban kerjanya dikit :D

  23. ==> atha(make opera ga tau #nya): emang cuma org aceh yg berjasa buat indo?? kalo sumbangan harta dinilai jauh lbh tinggi dr darah, nyawa & “sedikit” (benarkah?) harta pejuang didaerah lain yg ada ntar ngrasa kayak suku bangsa Arya deh==> stop ngrasa suku plg penting!!!:(

    asal jgn di jawa lagi deh…dah sumpek dimana2, rawan bencana pula. kayaknya kalimantan lumayan aman deh, trserah mo taruh mana, eits jgn taro kaltim ding!! kaltim kan dah daerah industri. tapi kalo di xmantan pk sby dr cikeas bakal bikin macet bandara dunx:-?
    kabur****ada paspanpres

  24. Salam,

    Yang ideal ya Bogor.
    Seperti Washington DC, bukan pusat bisnis, buat pemerintahan saja.

    Lagipula, akses mudah dari Jakarta.Lewat tol.
    Hawa sejuk, jadi pejabat pemerintah, lebih relax dalam mengurus pemerintahan. Habis makan siang, pasti pada ngantuk, dan tidur-tiduran di kantor. Atau pulang jam 2, tidur siang di rumah…

    Kalo nggak setuju Bogor, ya Bandung.
    Akses tol sudah ada juga dari Jakarta.
    Tapi Bandung sudah sumpek euy.
    Macet wae euy. Lieur euy……
    Kotor euy, loba sampahna……
    But, I still love Bandung.
    Paris van Java…..(katanya…)
    :x

    Peace

  25. kalau nggak.. sekalian aja bikin pulau pemerintahan sendiri.. laut-nya ditimbun.. terus disiapin infrasturktur yang menunjang pemerintahan.. perumahan diminimalisir.. jari pegawai yang mau kerja diibukota dilaju pakai kapal or pesawat dari daerah terdekat…
    dengan gitu kan kotanya bisa konsen ke pemerintahan… :D
    hehehehe
    *ide yang susah and muahal realisasinya*

  26. Yup, sudah sejak lama sih kepikiran tentang ide ini. Supaya pusat kegiatan dan pemerataan penduduk lebih baik, tidak tumplek d satu kota kayak sekarang.

    So, para pejabat pemerintah, kumaha yeuh??

  27. #44.
    Wah, jangan Bogor, ide yang sangat buruk…bisa tambah berantakan sama Angkot dah…;))
    Lagian masih di kawasan Jabodetabek, sepertinya kurang efektif saja…kawasan itu kan udah seperti kesatuan dari Jakarta…:p

    Bandung jg pilihan buruk saat ini, mungkin Papua aja kali ye…:-” ;))

  28. Untuk memilih Ibukota sebaiknya jangan di Pulau Jawa, sebab pulau ini sudah terlalu padat. Berikut dari sisi strategis, meletakkan Ibukota yang terbaik adalah pas ditengah-tengah Negara. Saat ini, kondisinya sangat pincang karena semua urusan ada di Jakarta, sementara Jakarta sama sekali tidak berada ditengah.
    Juga dapat ditempuh model lain, misalnya departemen-departemen dipindahkan ke daerah yang paling banyak diatur. Departemen Kehutanan sebaiknya dipindahkan ke Kalimantan atau Papua, toh urusan mereka kebanyakan disana :) departemen yang ngurusin tambang juga sebaiknya di Kalimantan dan Papua. Toh jaman sekarang ada Ponsel, Email dan segala alat bantu komunikasi.
    Jadi secara drastis, urusan tidak harus ke Jakarta.

  29. “Open your eyes… lookup through the sky and see… you’re just a poor boy… you need a full of simphaty… ” Bohemian Rhapsody (modified), by Queen

    Secara de jure ibukota Indonesia memang masih Jakarta, tetapi secara de facto (diakui atau tidak) ibukota Indonesia sudah lama dipindahkan ke Washington DC.

    Semua keputusan politik Indonesia sudah menjadi milik penghuni Gedung Putih, kalian sebenernya sudah gak punya apa2 lagi, semua asset negara, rakyat Indonesia (termasuk juga Priadi) sudah menjadi milik mereka.

    Apa kalian tahu Tembagapura milik siapa? Cepu milik siapa? Buyat milik siapa? Bogor milik siapa? Padang milik siapa? Medan milik siapa? demikian juga nama2 kota yang kalian sebutkan di atas milik siapa?

    Sertifikat tempat2 yang kalian sebutkan diatas secara hukum sudah berada di tangan World Bank, IMF dan kawan-kawannya.

    Apa kalian pikir kalian ini sudah merdeka? yang bisa seenaknya mindahin ibukota?? Semua keputusan tergantung sama tuan2 bule kalian di Washington DC.

    Lihat pembukaan UUD 45, kalian ini baru sampai PINTU GERBANG KEMERDEKAAN… belum mencapai TAMAN KEMERDEKAAN.

    Apa juga kalian tak tahu kalau lambang negara kalian GARUDA sebenarnya adalah akronim dari “Good And Reliable Under Dutch Administration” => Bagus dan Handal di bawah Administrasi Belanda. ??????

    Ingin merdeka? Jadilah hamba Allah!
    Jangan jadi hamba dunia, apalagi jadi hamba George Bush

    Ingin merdeka? Ikuti perintah Allah sebagaimana yang tercantum di dalam Qur’an (www.e-mushaf.com)

  30. Regardless kota apa yang dijadikan ibukota, pemindahan pusat pemerintahan ke kota lain adalah usul yang bagus sekali. Biarkan saja Jakarta sebagai pusat ekonomi, sementara pemerintahan bisa di kota lain. Seperti halnya Kuala Lumpur yang secara bertahap sudah memindahkan pusat pemerintahannya ke Putrajaya.

  31. Ya uda ibukotanya gk usah dipindah pindah, yang penting disetiap propinsi ada ibukotanya, dimana industri dan komersial berjalan dengan baik, lapangan kerja tersedia jadi nggk perlu ribuan orang harus ke Jakarta untuk cari pekerjaan.
    Inilah kesalahan selama 40 tahun di negeri ini, dimana Jakarta dijadikan pusat atas segalanya. Mao jadi Preman yang ngetop aja harus ke Jakarta, mao jadi artis terkenal harus ke Jakarta..
    :((

  32. Bagusnya kayak NBA, tiap season tim yg paling jelek rekornya dapet advantage (boleh milih top draft, dsb). Jadi tiap 10-20 th ibukota dipindah ke kota yg paling terbelakang di Indonesia pada saat itu.

  33. Bahkan Afrika Selatan memiliki tiga buah ibukota sekaligus: Pretoria, Cape Town dan Bloemfontein

    Ada juga negara yang ibukotanya Lima
    Tebak negara apa? Kalau udah tau sebutin satu persatu…
    \:d/

  34. Semuanya ada di Jakarta..ya sekarang, bayangin aja kalau misalnya Jakarta kena bencana Alam seperti Aceh *moga-moga enggak* ..sudah dipastikan kesulitannya akan buanyak buanget mengingat semua pusatnya hampir ada di JKT…
    Hayuuk atuh ..buat lagi Ibukota yang lain biar lebih dari satu…tapi jangan di Bandung … hew hew:)>-:)>-

  35. hehehe… kayaknya memang harus dipikirkan tuh. Soalnya dalam beberapa tahun kedepan, bisa dipastikan jalan raya Jakarta sudah tidak cukup untuk menampung semua manusia dan kendaraan yang ada.

  36. Loh, bukannya selama ini udah ada pemisahan2 seperti itu?

    Jakarta Pusat : pusat pemerintahan
    Jakarta Utara : kota pelabuhan
    Jakarta Selatan : pusat dugem
    Jakarta Timur : pusat kemacetan
    Jakarta Barat : pusat panti pijat

    hehehe…

  37. Kalau bisa, jangan dipulau jawa. Karena nanti bisa jadi jawanisasi lagi. Maaf yaa bukan saya rasis. Kalau mau fair yaa letaknya ditengah-tengah, pilihan nya bisa diantara 3 pulau. Pulau Bali, Pulau Sulawesi atau pulau Lombok.

  38. Lho kenapa musti dipindah? kenapa gak skalian dijual aja trus duitnya dibagi rata,soal wrga negara ya tergantung negara mana yg beli,beres kan :-“

  39. kalau sekadar mendesentralisasi fungsi-fungsi pemerintahan dan industri tidak perlu pindah ibu kota. tapi memang perlu perencanaan yang matang dari sisi efektivitas bagi publik yang memerlukan layanan tertentu.

  40. Angkat topi buat no. 60,

    skeptis aja kalo yang namanya pemerintah endonesia + bawahannya bikin rencana, apalagi rencana sebesar mindahin ibukota.

    istana merdeka cabang gedung putih ..

    \:d/

  41. Kalau seperti Republik Afrika Selatan aja gmn, mas Pri?, jadi ada 3 ibukota utk yudikatif, legislatif, dan administratif, tapi mungkin repot juga kali yah karena wilayah Indonesia kan terpisah2 oleh perairan. :d

  42. #60 Apa Anda merasa dijajah Amerika or anteknya:
    ….Internet Explorer Anda buatan siapa?
    ….OS Win XP Anda buatan siapa?
    ….Processor & chipset komputer Anda buatan siapa?

    Tanya ke “Anda” sendiri #60…..

  43. #60, bisa bedain nggak sih antara “secara de jure” dengan “secara hukum”? mendingan kalimatnya benerin dulu… ~o)

  44. Kalo di kembalikan letak Ibukota RI ke Bukittinggi lagi kayak dulu… jangan dech, wah wahg nggak kebayang gimana bukittinggi jadi ibukota en pasti jadi kota besar… nggak kebayang sampe kayak Jakarta…

  45. wah tumben nih postingannya seusai dengan bidang pekerjaan saya..

    Pertam kita harus bisa mengetahui urgensi dari pemindahan ibukota mas.. kalo misalnya karena jakarta yang overload. maka pemindahan ibukota bukan kata yang tepat. Overloadnya jakarta karena fungsi ekonominya bukan pusat pemerintahnannya. Sedangkan jakarta sebagai pusat ekonomi sudah ada semenjak jama sunda kelapa dulu…

    pemindahan pusat pemerintahan tidak akan memecahkan persoalan jakarta, malah membutuhkan biaya yang amat besar…

    so, yang lebih tepat itu stimulasi daerah lain untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi INdonesia.. nah itu yang lebih urgen dibanding cuma mindahin ibukota negara

    -Perencana Muda

  46. #74 biarpun bisa dijual, duitnya tak mungkin bisa dibagikan, karena sudah habis untuk membayar hutang negara terhadap World Bank, IMF dan kawan-kawannya, itupun masih harus nombok.

    #78 #79 #80 tingkatkan IQ, EQ, CQ dan SQ Anda. Buka matahati kalian lebar2, apa matahati kalian tertutup karena kelilipan cocacola dan burger?. Apa hanya karena pakai produk Amerika apakah seseorang bisa disebut Antek? Orang Amerika yang sekarang pakai emas Tembagapura, apakah mereka Antek Papua?

    Secara de jure dan secara hukum, eta teh sarua keneh. Cuma istilah de jure dst lebih sering dipakai untuk propaganda, sementara secara hukum lebih sering dipakai oleh pengacara-pengacara kita hebat2 dan berani ‘maju terus, membela yang bayar’.

    FYI : Seperti mayoritas temen2 disini, aku pake produk bajakan sbg tanda “perlawanan” hegemoni Amrik.

  47. Saya usul ibukota dipindah ke Purbalingga saja, karena Jenderal Sudirman lahir di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Jadi saya tidak perlu mudik-mudik lagi :d

  48. Ngomong-ngomong ada yang mau invest 100 trilyun nggak, buat bikin ratusan gedung seperti di Sudirman dan Thamrin ? Paling-paling bikin ibu kota yang sepi kegiatan bisnis dulu. Oh ya klik wartablog.com donk mau launching nih.

  49. Perasaan dulu Bung Karno pernah bilang kalo ibukota mau dipindah ke tengah-tengahnya Jawa alias Dieng di Wonosobo. kapan yak Bung Karno bilang begitu?

  50. ibukota negara pindah ke blog aja, :-@:-@
    jadi segala keperluan hanya perlulewat blog
    jadi tidak perlu tempat
    lagian lebih hemat
    semua pejabat cukup tinggal di kamar dengan koneksi internet, atau membawa laptop koneksi ineternet
    :)]:)]

  51. Wah, kota surabaya, kota terbesar ke dua gak masuk nominasi ya? :((
    Tapi gak apa2 deh. Ntar kalo tambah rame aku bisa2 telat terus ke kampus gara2 macet..:-w

  52. Dalam hal ini kita harusnya bisa belajar dr jiran dekat kita Malaysia yg telah dengan sukses menyulap perkebunan kelapa sawit menjadi kota pemerintahan ‘PutraJaya’ yg tidak hanya dibangun gedung-gedung pemerintahan yg indah juga mesjid yg megah dan danau buatan yg spektakuler.
    Kapan ya kita?
    Pak SBY udah pernah kesana belom ya ? :-w

  53. wah wah kalo gitu .. kayaknya ibu kota bisa di gilir gak yah .. tapi dalam jangka waktu tertentu.. *kok lebih mirip sama arisan yah .. :)>-

  54. Dulu…denger2 Palangkaraya sempat diusulin presiden Soekarno menjadi ibu kota Indonesia,itu pun klo ga salah denger…Heheheh

  55. #83:
    >FYI : Seperti mayoritas temen2 disini, aku pake produk >bajakan sbg tanda “perlawanan” hegemoni Amrik.

    Membajak (software) tidak akan pernah menjadi solusi. Mayoritas? Ah, bisa jadi mereka (yg pake produk Microsoft) membelinya secara legal atau memakai fasilitas di kantornya.

    Aduh! hari gini membajak… (sedih banget) :( . Malu ah, seorang Muslim harus jadi maling. Ada banyak cara koq untuk melawan kedzaliman (pemerintah) Amerika :)>- .

  56. Yah,.. disini cuma jadi ajang cuap2. Coba Isinya bisa diteruskan ke pihak2 yang berkepentingan, kan jadi lebih bermanfaat ya…

    Mau ibu kota kek, bapak kota kek ga ngaruh mau dipindahin kemana aja. hehe.

  57. Mas kok rencana pemindahan waktu jama soeharto gak dimasukin ? … ke daerah .. mana tuh lupa ? Bojong ? Cariu ? .. yang di jawa barat itu.
    [-(

  58. pindahkan ibukota indonesia ke KL…

    bukan Kuala Lumpur di Malaysia! Yang satu ini ada di Jawa Timur, hehehe….

    dia adalah… Kolam Lapindo! hahaha

  59. Banyak lokasi skitar Jakarta yang masih mungkin … pusat bisnis tetap di Jakarta, pemerintahan disekitar bodetabek aja … tata dari awal seperti malaysia atau australia yang set up kota baru

  60. —#83—
    Seperti mayoritas temen2 disini, aku pake produk bajakan sbg tanda “perlawanan” hegemoni Amrik.
    ———

    Maling, bawa-bawa nama Islam, bangga. Memalukan, lemot.

    Maksud anda boleh minum Coca-cola atau Ades jika dapat dari hasil mencuri?

    Ngomong saja kalau anda males belajar. Anda males berjuang. Memutar balikkan kondisi diri, seolah-olah diri sudah berjuang, padahal males.

    Bukankah ada Linux yang bisa anda dapatkan gratis? Ngomong saja malas belajar linux.

  61. #83
    tau nggak sih kalo yang bener cara nulisnya itu “mata hati”, bukan “matahati”? sekali lagi, mendingan kalimatnya benerin dulu deh.. ~o)

  62. Ibu kota pindah ? pindah semarang aja..heheh..air port tinggal di upgrade, pelabuhan tinggal di upgrade juga.kalo ngga pindah ke Solo juga bagus..

  63. #60 + #83
    — Orang Amerika yang sekarang pakai emas Tembagapura, apakah mereka Antek Papua —

    Setau gue tembagapura itu hasilnya tembaga bukan emas.
    Juga ada bedanya memakai produk (karena kebutuhan)dengan menikmati. Jadi klo udah terbiasa pake produk bisa jadi menikmati juga (coca-cola, McD Burger, PizzaHut, Celana Jeans, Topi Cowboy, Helm Racing, lagu Queens-Bohemian Rhapsody, MTV, HBO, Indovision, iPod, PlayStation, MSWindows XP, IE, Ford, Jeep, Boeing, F-16, Tank TNI, Intel, AMD, vaksin, imunisasi, alat2 kedokteran, farmasi, teori relativitas, bola lampu listrik, mesin diesel, dll).

    Nah kecuali Anda hidup di luar dunia (akherat) Anda gak mungkin gak bersentuhan dengan yg namanya Amerika karena mereka itu polisi dunia yg kerjanya memang ngurusin negara2 lain (bayangkan: sudah ada yg urus aja masih pada bentrok apalagi ga ada yg urus pasti dunia ini jadi lebih amburadul dan saling invasi antara negara2). Tapi selain itu mereka juga terus berinovasi dan menggerakkan dunia sekarang sedangkan kita cuman bisa OMDO mengutuk dan iri dengki terhadap kemajuan bangsa lain. Saya kok malah lebih respek pada Osama bin Laden, Imam Samudra dll yg paling gak sudah mewujudkan ancamannya daripada Anda yg beraninya cuman koar2 di media blog pribadi seperti ini. Kecuali klo Anda memang lebih lihai dan ahli daripada mereka (buktikan dong).

    Satu lagi klo Anda begitu antipati terhadap apa yg berbau barat/ Amerika apakah Anda sudah menikmati hasilnya? Klo sudah ya sukurlah karena Tuhan ternyata belum melupakan Anda walaupun Anda sebenarnya layak dilupakan (ingat siapa sih sebenarnya kita dihadapan-Nya?) Bahkan Tuhan pun menerbitkan matahari bukan buat Anda saja tapi juga buat orang Amerika dan Yahudi.

    Tapi klo belom sebaiknya introspeksi diri mungkin ada yg salah dengan cara pikir Anda (karena konon orang bisa maju klo ikut dengan orang yg berpikiran maju bukan yg pikirannya masih ketinggalan di jaman nabi)

    Memang pada jaman nabi2 Timur Tengah sedang menguasai dunia jadi negara2 lain yg sefaham maju pesat sesuai pemimpin dunia pada masanya. Tapi kita sekarang hidup di jaman informasi dan sebentar lagi menuju ke jaman bioteknologi yg kebetulan pemimpinnya dari negara Barat/Amerika jadi mau suka atau gak kita pasti diatur mereka. Kecuali Anda mau kembali ke masa silam. Atau mengkatrol negara RI ini jadi pemimpin yg disegani di seluruh dunia yg tentunya jawabannya kita semua tahu adalah GAK MUNGKIN DAN GAK AKAN PERNAH TERJADI DAN KALAU SAMPAI TERJADI ITU PASTI SUATU KEKELIRUAN SEJARAH (paling gak sampe kita semua penulis komentar disini pada dipanggil pulang menghadap Sang Pencipta).

  64. Klo memang sebagian besar wilayah dan sumber daya alam (SDA) negara kita udah dikuasai Amerika/negara Barat itupun belum menandakan bahwa mereka bersalah. Karena siapa yg mengeluarkan ijin penambangan, ijin HPH untuk logging kayu, ijin usaha untuk perusahaan2 itu beroperasi dengan bagi hasil yg jelas2 merugikan negara kita?

    Nah disanalah dan pada orang2 yang mengeluarkan ijin2 itulah Anda harus bertanya KENAPA ??? Klo sudah tau isi kerjasama itu merugikan harusnya khan ditolak mentah2. Emangnya para investor itu nodong pake senjata ke pejabat? (yg ada mungkin malah amplop berisi dollar atau bukti transfer) Nah salah siapa klo para koruptor itu menerima uang suap walaupun gaji para koruptor itu sudah berpuluh bahkan ratusan kali lipat pendapatan rata2 rakyat Indonesia? Gimana seandainya Anda yg jadi pejabat yg punya hak keluarin ijin itu?

    Apakah Anda pernah ditilang polisi lalu lintas? Apakah Anda membayar dendanya di tempat atau di pengadilan? Anda tau sendiri khan maksudnya dengan “BAYAR DI TEMPAT” — Anda dan kendaraan Anda pun boleh bebas ngeluyur kemana daripada repot2 ngurus kesana kemari yg ujung2nya selain waktu tersita pasti keluat duit juga?

    Toh klo gak diijinkan mereka bercokol di Indonesia mereka masih bisa cari negara2 lain yg lebih friendly yg punya SDA yg sama dengan kita (sedangkan kita cuman bisa gigit jari karena kita ga punya modal serta pengetahuan dan marketing yg cukup untuk eksploitasi SDA itu). Sejujurnya negara kita ini competitive advantage-nya cuman upah buruh yg rendah, jumlah penduduk yg besar (walaupun 40%-nya hidup dibawah garis kemiskinan) dan SDA yg berlimpah.

    Atau mungkin solusi yg pas adalah menjadikan negara kita kembali berorientasi negara agraris/pertanian (fokus jaman ORBA??) sementara negara2 lain di sekitar kita sudah sedemikian maju teknologinya hampir menyamai negara2 Barat dan Jepang? Gimana pendapat Anda

  65. Percakapan berdua di Istana:

    Presiden:
    Dengan ini saya tetapkan ibukota pemerintahan Indonesia yang baru, yaitu di kota ACEH.

    Wakil Presiden:
    Lho kenapa di Aceh? Apa nggak kejauhan?

    Presiden:
    Supaya sekalian membangun Aceh yang hancur pasca Tsunami, goblok!

    Wakil Presiden:
    Oh begitu. Ok sangat setuju. Perusahaan saya yang ambil semua kontrak mengenai pembangunan infrastruktur. Loe tau beres aja deh…..

    Presiden:
    :(

  66. Beginilah Negara yg tidak suka perubahan. Jakarta itu Ibukota negara, Kota Pelabuhan dan Bandara Internasional, Pusat Ekonomi, Pusat Pemerintahan….. Gimana nggak pada ngumpul semua jadi satu…. sedangkan pembangunan daerah lain terbengkalai…… IDIOT

  67. quote from MetroTv Republik Mimpi:
    Artikel dari koran: SBY SETUJU DIBUANG KELAUT

    Moderator: Bagaimana pak dengan para koruptor?
    Pres+Wapres: Setuju buang kelaut….
    Moderator: Pelaku kriminal?
    Pres+Wapres: Buaang kelaut…..
    Moderator : Lumpur?
    Pres+Wapres: Buuuuuaaanngggg….
    Moderator : PSK ?
    Wapres : Buu…. eits… itu ndak boleh dibuang, karena behubungan dengan kemanusiaan hehehe
    ====================================================
    Moderator: pak wapres, bapak sekarang kerjanya jadi pengusaha atau wapres sih?
    Wapres: hmm… dulunya sih pengusaha…. sekarang jadi saudagar….. hehehehe

  68. jgan! jangan d palangkaraya!!! kn disitu klo ad pmbakaran hutan aj buat pembukaan lahan, asap lagi keluar.. ntar negara ttangga bilang apa? berabe kan kita?? hehehe.. mungkin setiap pulau harus punya ‘ibukota’. kalo medan kan punya potensi untuk bisnis. 4tahnan lgi bndara kuala namu jadi, jadi deh ‘singapore’ny indonesia. jkarta ttep jadi ibukota aj. yg lainnya… yaa ntar dipikirin sndiri aj dee.. hehehhe. jika ibukotanya dipulau yg >85% sepi, pasti akn mmbutuhin dana lagi untuk mmbuat daerah yang baru. dimana indonesia kan masih banyak hutan2 sama banyak fauna2nya dkk.. heheh *cuma pndapat doang laa..

  69. Bogor juga pilihan yang tidak jelek.
    tinggal menata yang lebih bagus, low cost, sejuk, deket dari Jakarta.

    Tapi… mohon jangan kecampuran ama yang berbau korupt

  70. pusat pemerintahan pindah ke pulau mimpi aja..! terus pusat ekonomi di pindah ke pulau serakah aja…! and untuk pusat pendidikan di pindah ke pulau bego terus…!
    pindah aja semua ke ahirat…..

  71. pindah aja ke Indonesia timur tuh..kosong gak ada orang biar tambah rame :d trs org2 di jawa pd pindah transmigrasi rame2(bedol propinsi):d 20 jt org pindah ke papua, 20jt k kalimantan dan 20 jt ke sulawesi..rame deh he..kl skalian dipindah banyak kan gak prl pulang kmpg lg. trs ada tenaga krj utk ngerjakan bny lahan tidur..GMN???????? :-?

Leave a Reply to alamak! Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *