Menghindari Sakit Leher Setelah Presentasi

Pada sebuah ruang presentasi, biasanya pembawa presentasi mendapatkan meja dan kursi di depan audiens dan menghadap ke arah mereka. Kemudian, layar presentasi diletakkan di belakang dan sedikit di samping pembawa presentasi. Jika pembawa presentasi menghadap ke arah audiens, maka dia akan membelakangi layar presentasi.

Kemudian, dalam menyajikan sebuah presentasi ada dua pilihan konfigurasi layar pada komputer *notebook*:

* *Clone*: tampilan yang ada di layar monitor sama dengan yang ada di layar presentasi.
* *Dual head*: tampilan yang ada di layar monitor berbeda dari yang ada di layar presentasi. Ini bisa secara independen (kedua layar terpisah, dan memiliki kontrol yang berbeda) atau tergabung menjadi satu (kedua layar digabungkan menjadi sebuah *desktop* yang melebar atau meninggi).

Saya pribadi lebih menyukai modus *dual head*. Pertama, karena bisa jadi ada hal-hal yang perlu saya lihat tetapi tidak perlu diperlihatkan ke audiens (misalnya contekan atau bahkan Yahoo Messenger :) ). Kedua, karena resolusi layar monitor *notebook* saya (1400×1050) terlalu tinggi untuk sebagian jenis proyektor. Terkadang proyektor mengeluarkan pesan *’out of sync’*, atau gambar di layar menjadi tidak cukup tajam, atau kadang-kadang gambar di layar menjadi terpotong. Solusinya bisa dengan memperkecil resolusi, tetapi hal ini akan membuat konfigurasi *desktop* saya menjadi berantakan.

Dengan modus *dual head*, *desktop* pada layar *notebook* saya tetap seperti semula ketika tidak melakukan presentasi, dan tentunya dapat berfungsi dengan baik untuk menyimpan contekan. Sedangkan untuk melakukan presentasi, saya cukup menjalankan [OpenOffice.org Impress](http://en.wikipedia.org/wiki/OpenOffice.org_Impress) pada layar kedua.

Masalah timbul jika presentasi yang saya lakukan tidak cukup hanya dengan menggunakan OpenOffice.org Impress, misalnya jika saya perlu mendemokan aplikasi atau situs web pada layar presentasi. Dalam kasus ini, layar berada di samping belakang saya, tetapi input (*keyboard* dan *touchpad*) berada di depan saya. Untuk mengontrol layar presentasi, tubuh dan tangan saya perlu menghadap ke komputer *notebook* saya, tetapi untuk dapat melihat layar presentasi, saya harus menoleh ke samping belakang.

Berdasarkan pengalaman, dua jam melakukan presentasi seperti ini ditambah dengan dinginnya ruang presentasi sudah cukup untuk membuat sakit leher dua hari dua malam. Untuk mengatasinya, berikut adalah solusinya.

**Konfigurasi *dual head* di Xorg**

Pertama kali yang perlu dilakukan tentunya adalah mengkonfigurasi modus *dual head* pada X. Karena *notebook* saya menggunakan ATI Radeon, solusi terbaik adalah dengan menggunakan [MergedFB](http://dri.freedesktop.org/wiki/MergedFB) pada *driver* OpenSource radeon. Dengan MergedFB, saya dapat dengan mudah mengubah *clone mode* ke *dual head* dan sebaliknya, serta mengganti resolusi layar kedua tanpa perlu keluar dari X.

Berikut adalah potongan konfigurasi `/etc/X11/xorg.conf` yang relevan:


Section "Device"
        Identifier  "firegl"
        Driver      "radeon"
        Option      "AGPFastWrite" "off"
        Option      "AGPMode"    "4"
        Option      "DynamicClocks"  "on"
        Option      "ColorTiling"    "on"
        Option      "XAANoOffscreenPixmaps" "true"
        Option      "ExaNoOffscreenPixmaps" "true"
        #Option     "AccelMethod"   "EXA"
        Option      "BIOSHotkeys" "on"
        Option      "DRI"     "true"
        Option      "GARTSize" "128"
        Option      "EnablePageFlip" "1"
        Option      "RenderAccel" "on"
        Option      "EnableDepthMoves" "on"
        Option      "MergedFB" "true"
        Option      "MonitorLayout" "LVDS,CRT"
        Option      "CRT2Position" "RightOf"
        Option      "CRT2Hsync" "50-75"
        Option      "CRT2VRefresh" "30-82"
        Option      "MetaModes" "1400x1050-1400x1050 1400x1050-1280x1024 1400x10
50-1024x768 1400x1050-832x624 1400x1050-800x600 1400x1050-640x480 1024x768 1400x
1050"
        Option      "MergedNonRectangular" "true"
EndSection

Section "Screen"
        Identifier "screen"
        Device     "firegl"
        Monitor    "lcd"
        DefaultDepth     24
        SubSection "Display"
                Viewport   0 0
                Virtual   2800 1050
                Depth     24
                Modes    "1400x1050"
        EndSubSection
EndSection

Dengan konfigurasi ini, untuk mengganti modus *clone* atau *dual head* serta resolusi kedua layar dapat dilakukan dengan menggunakan perintah `xrandr`. Atau jika menggunakan KDE, dapat pula dengan menggunakan utilitas `krandrtray`.

krandrtray

Di sini 2424×1050 artinya modus *dual head* dengan resolusi 1400×1050 pada layar *notebook* dan 1024×768 pada layar eksternal. Sedangkan modus standar seperti 1400×1050 artinya adalah *clone mode* dengan resolusi 1400×1050 pada kedua layar. Penggantian ini dapat dilakukan secara langsung tanpa harus keluar dari X.

**Konfigurasi Xnest, x11vnc dan TightVNC**

Pasanglah aplikasi [Xnest](http://en.wikipedia.org/wiki/Xnest), [x11vnc](http://www.karlrunge.com/x11vnc/) dan [TightVNC](http://www.tightvnc.com/) jika belum terpasang sebelumnya. Xnest adalah aplikasi X di dalam X. Dengan Xnest saya dapat membuat sesi X yang baru untuk saya letakkan pada layar eksternal. x11vnc adalah server VNC untuk X. Dan TightVNC adalah *client* VNC untuk X.

Pertama, jalankan Xnest dengan perintah `Xnest :10 -geometry 1024×768`. Ini akan membuka X di dalam X dengan ukuran 1024×768 dan `:10` adalah nomor display X. Supaya lebih rapi, kita perlu menghilangkan *border* dan *title bar*. Pada KDE (kwin), ini dapat dilakukan dengan cara klik kanan di *title bar* dan memilih ‘Advanced – No Border’. Untuk memindahkan window tanpa *border* ini dapat dilakukan dengan cara sambil menekan tombol Alt. Sedangkan untuk menampilkan kembali *border* dan *title bar* dapat dilakukan dengan menggunakan Alt-Spasi. Pindahkanlah window Xnest ini ke layar presentasi.

Kemudian jalankan *window manager* di dalam Xnest ini. Misalnya dengan menggunakan [Fluxbox](http://fluxbox.sourceforge.net/): `DISPLAY=:10 fluxbox`.

Supaya kita dapat mengontrol Xnest ini dari layar utama *notebook*, kita perlu menjalankan server x11vnc: `DISPLAY=:10 x11vnc -noshm`.

Dan terakhir, jalankan vncserver untuk mengontrol layar presentasi dari monitor *notebook*: `vncviewer localhost:0`.

Dengan cara ini, kita dapat mengontrol layar presentasi pada layar utama *notebook* melalui sebuah *window*. Tentunya yang harus diperhatikan adalah bahwa resolusi layar presentasi harus lebih kecil daripada resolusi layar *notebook*.

**Otomatisasi dengan shell script**


#!/bin/sh

XNEST=:10                     # nomor display untuk server Xnest
RESOLUSI_XRANDR=2424x1050     # resolusi dual head
RESOLUSI_NOTEBOOK=1400x1050   # resolusi LCD

# ganti resolusi ke dual head
xrandr -s $RESOLUSI_XRANDR

# jalankan Xnest pada layar proyektor
NOTEBOOKX=`echo $RESOLUSI_NOTEBOOK | sed 's/x.*//'`
XNEST_X=`expr 1 + $NOTEBOOKX`
Xnest $XNEST -geometry $RESOLUSI_LAYAR+$XNEST_X+0 &

# jalankan x11vnc
DISPLAY=$XNEST x11vnc -noshm &
sleep 5

# jalankan vncviewer
vncviewer localhost:0 &

# jalankan window manager
DISPLAY=$XNEST fluxbox

67 comments

  1. @avianto: Kalo Steve Jobs sih enak, komputernya yg buat presentasi ada banyak, bahkan ada team khusus yg ngatur presentasinya. Buat slides ada komputer sendiri, buat demo aplikasi ada komputer sendiri, bahkan pas komputer buat demonya lagi ngadat dia suruh teamnya switch ke komputer backup. Itu sih “cheating”, hahaha. Tapi emang presentasinya Steve Jobs mantep. Buat yg penasaran silakan nonton salah satu keynote speechesnya dia, cari di apple.com.

  2. Waduuh.. ahad besok musti presentasi neh, tapi bingung apa yang dimaksud mas priyadi ini. :o Soalnya yang ngurusi hal teknisnya panitia seh. Aku cuma bawa softwarenya aja

  3. Kalau mau presentasi sih yang penting sediakan makan siang dan minuman enak. Pasti ramai yang datang. Supaya leher ngga pegel sediakan tukang pijat. Supaya ngga ngantuk setelah makan enak sediakan juga kopi dan es krim. (service berlebihan? ini sih yang selalu disediakan google setiap mengunjungi campus untuk mencari pekerja baru) :-w

  4. Kok kayaknya rumit ya? Dulu pas aku tugas akhir rasanya gampang banget :)
    btw, penggunaan kata clone & dual head itu karena make linux ya? kalo di macosx clone = mirror, dual head = apa ya lupa hehehe..
    pokoknya, presentasi biar enak pake macintosh ajah :)
    btw lagi, kok gak ada hubungannya antara judul dan isi ya (terutama dengan “sakit leher”) ? harusnya ada kesimpulan “jangan lupa ke dukun pijet”

  5. Ini notebook nya om Pri mereknya Dell ya? Setau saya yang seneng pake resolusi segitu si Dell itu, entah seri Inspiron atau Latitude, biasanya layarnya 15″ dan kalo gak Radeon ya GeForce2Go. CMIIW. Soale saya juga pake Dell resolusinya 1400×1050.

  6. Mau dual head atau clone di notebook dengan Video Card tertentu dengan mudah dilakukan. Di Dell Inspiron-ku yang pake GeForce2Go, pake dua monitor, laptop dan eksternal, tinggal klik sana-sini selesai. Kalo pake Desktop PC paling enak kalo sudah suport SLI atau crossfire, ini bisa sampe 5 monitor CMIIW, kalo sistem jadul bisa pake AGP + PCI videocard. Cari aja Video Card yang dual head, atau dual output, bisa VGA, TV-Out, atau DVI.[-(

  7. sebenarnya sih, banyak banget cara / tips-tips supaya tidak sakit leher sewaktu presentasi. masalahnya adalah,

    pertamax, apakah anda sering melakukan presentasi atau tidak? kalau tidak maka saya rasa anda tidak perlu meneruskan membaca comment ini,

    nah dengan meneruskan membaca comment ini, berarti saya berasumsi bahwa anda adalah orang yang sering melakukan presentasi, dan menjawab “ya” pada pertanyaan pertamax di atas.

    kedua, dengan seringnya anda melakukan presentasi selama ini, apakah leher anda sering sakit karena melakukan hal tersebut? bila tidak, saya rasa anda juga tidak perlu melanjutkan membaca comment ini, karena toh tidak ada gunanya bukan? mungkin anda memang memiliki gen khusus atau super sehingga anda memiliki leher yang sangat kuat.

    nah, sekali lagi, dengan masih membaca comment ini, berarti anda telah menjawab “Ya” pada pertanyaan pertamax dan “Ya” pada pertanyaan kedua. diatas (hampir lupa nyebut di atas : )

    ketiga, apakah anda telah bosan dan merasa jengkel karena saya nulis comment yang begitu panjang? bahkan saking panjangnya mungkin membuat anda merasa kesal dan bete dan malay untuk meneruskan membaca lagi? ingat anda tidak boleh membaca comment ini sekip2 (#26 ), karena kalau anda membaca sekip2, maka anda bisa kehilangan inti dari apa yang akan dan sedang saya bicarakan saat ini. meskipun saya tahu, hampir 68% ™ commenter di blog ini selalu berkomentar tanpa membaca topicnya terlebih dahulu. entahlah mungkin karena terlalu panjangnya topic yang di tulis sama Ordinary Person living in Depok ini atau mungkin memang karena topicnya terlalu berat :) (#3 , #5 , #6) tapi saya yakin, kalau komentar-komentar seperti itu tanpa membaca dahulu topic yang ada ini, saya yakin ini hanyalah tren sesaat saja. – ups lupa pake ™ :D –

    ok, bagaimana?
    ya, maksud saya, bagaimana dengan pertanyaan no. 3 ?
    apakah anda sudah bosan? atau marah atau jengkel atau bueteenya minta ampun ngeliat comment saya yang panjang kaya gini? yah.. kalau begitu, karena anda sepertinya sudah bosan, saya rasa saya tidak usah lanjutkan saja komentar saya ini, karena kalau dipaksakan takutnya, tidak hanya sakit leher yang akan anda alami, tapi juga sakit kepala dan sakit hati sama saya.

    jadi, sudahlah kalau begitu. saya akhiri saja komentar saya ini. karena saya tidak mau komentar saya akan menimbulkan permusuhan dan menjadi sebuah kontroversi yang nantinya akan bisa menjadi sebu.. #ENOUGHHH!!!! CUKUP WOOII!! cut: by penonton.

    baik, baik. saya cuma bilang, halo pak pri, saya mengunjungi anda hari ini :)

    salam,

    *mampir… kunjungan harian.. :)*
    -=|[gretong bilang:budayakan berkomentar]|=-

  8. Tos dulu :-h

    Saya juga pakai konfigurasi serupa supaya bisa pakai LCD laptop dan LCD eksternal 20″ bersamaan. Jadi total resolusinya adalah 3080×1050 $-)

    Option "MetaModes" "1400x1050-1680x1050"

    LCD eksternal dihubungkan ke port DVI atau D-SUB pada mesin docking. Maunya sih nambah tapi sepertinya ngga bisa, soalnya kalau dicolok ke D-SUB di laptopnya malah LCDnya dapat sinyal tapi layarnya kosong.

    Kalau konfigurasi serupa tapi untuk fglrx tahu ngga Pri?

  9. coba pake macbook, sudah ada remote control buat presentasi…
    dijamin ga sakit leher karena kita bisa berdiri disudut layar, terus tinggal next-next pake remote
    wakakaka…
    *kaburrr

  10. #34:

    coba pake macbook, sudah ada remote control buat presentasi…
    dijamin ga sakit leher karena kita bisa berdiri disudut layar, terus tinggal next-next pake remote
    wakakaka…
    *kaburrr

    nah, ini bacanya sekip2 juga :). kata siapa presentasi yang dimaskud cukup next-next doang? :)

  11. KRandRTray ternyata sudah di-install default di desktop-nya KDE…

    Setting untuk “clone” or “dual head” di /etc/X11/xorg.conf -nya kayaknya sudah ada ya klo di opensuse 10.1 (lewat sax2).. :-?

    nyoba lagi ah… :d

  12. Maaf..nggak nyambung, tapi penasaran pingen nanya sama teman-teman.
    Saya ketik “Search Engine” di Yahoo, ternyata Google ada di peringkat pertama, Yahoo-nya malah ngalah ke posisi 2 (DUA). Coba di Google ketiknya, Yahoo ditempatin ke posisi 6 (ENAM)\.
    Ku tanya mengapa??? Maaf ya Om Pri nggak nyambungg :)

  13. keren sih, sebenernya leher sakit apa resolusi yang ketinggian sih judul postnya ?…… sakit nih leher bacanya … :o
    setting lay out di linux untuk presentasi kali …
    au ah gelegep gelegep ….

  14. kesimpulannya sih mas, kalo sekedar cuma sakit leher ga pa-pa. yang repot kalo gak nguasain bahannya…
    btw, “priyadi” yang di aussie itu priyadi asli ya…?
    saya gak mau aja ada yang ngaku-ngaku bernama priyadi juga.hehehe… namanya tolong dipatenin mas!

  15. Duh…kok ngilangin pegel2 jadi maen script gitu yah. Apa klo pakar gitu kali cara ngilangin pegelnya. gw kira tadi tu kayak tips biar presentasinya nyaman, tapi setelah baca keseluruhan kayaknya lebih ke guide untuk ngatur model layar presentasi, antara si-Clone n si-Dual Head.

    Bingung….???
    Masih pegel juga ni mas pri, belom ilang juga. Menurut saya bawa aja bantal guling mas, klo pegel leher pas presentasi langsung aja boboan di balik layar presentasinya..he..he…:)>-

  16. oya, sorry, takutnya pada marah kalo gak ada pemberitahuan terlebih dahulu. kontes berhadiah google59.com itu cuma buat warga kampung gajah saja. thx

    *halahh.. makin ngotorin aja di blog-nya om pri. maapp.. maapp… ^:)^ ^:)^ *

    *ngomong-ngomong, di Mac, koq blog-nya om pri kenceng yah loadingnyah :-? kira-kira kenapa om?

    -=|[GretonG bilang: budayakan berkomentar]|=-

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *