Jeruk, MoU, Linux, dan Microsoft

Pada suatu hari saya pergi ke pasar untuk membeli jeruk. Di pasar saya temukan ada dua penjual yang menjual jenis jeruk yang sama. Bedanya, penjual A menghargai jeruknya Rp 1000/ons, sedangkan penjual B menghargai jeruknya Rp 2000/ons. Mengingat kualitas dan jenis jeruknya yang sama dengan penjual B, dan harganya yang lebih murah, maka tidak sulit untuk menjatuhkan pilihan kepada penjual A.

Minggu depannya, saya kembali ke pasar yang sama. Harga yang ditawarkan kedua penjual tetap sama, tetapi kualitas jeruk dari penjual A lebih baik daripada penjual B. Dalam kasus ini, lebih mudah untuk mengambil keputusan untuk membeli jeruk dari A.

Ini tentunya sebuah hal yang wajar, dimana-mana konsumen akan berusaha untuk mencari transaksi yang lebih menguntungkan. Bagaimana jika ada orang lain yang membeli jeruk dari B? Itu murni hak dia, saya tidak dapat melarangnya, walaupun mungkin saya bertanya-tanya apa alasannya.

Kemudian, pada suatu hari kampung saya mengadakan sebuah acara yang tentunya membutuhkan jeruk sebagai konsumsi. Karena saya sudah berpengalaman dalam soal ‘perjerukan’, maka warga kampung mengutus saya untuk membeli jeruk. Tentunya sama seperti membeli untuk diri sendiri, saya harus mencari transaksi yang paling menguntungkan. Tetapi tidak seperti membeli untuk diri sendiri, jika saya salah memilih, yang rugi bukan cuma saya sendiri, tetapi seluruh kampung: bisa jadi saya akan diprotes oleh warga kampung.

\*\*\*

Hal yang sama terjadi dalam hingar bingar [MoU antara Microsoft dan Pemerintah Republik Indonesia](http://detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/16/time/190419/idnews/709036/idkanal/399). Bagi kebanyakan orang yang sudah akrab memakai perangkat lunak bebas, pilihannya bukanlah pilihan yang sulit. Namun melihat [perkembangan yang terjadi](http://detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/13/time/180744/idnews/707533/idkanal/399), mau tidak mau beberapa pihak mempertanyakan apakah pemerintah telah mengambil keputusan yang tepat, terutama karena isi dari MoU tersebut juga terkesan dirahasiakan.

Tentunya ini adalah hal yang sangat wajar. Bukan hal yang aneh kita yang berposisi sebagai konsumen berusaha untuk mencari alternatif yang lebih menguntungkan. Walaupun demikian, negosiasi pada tingkat pemerintahan tentunya akan jauh lebih rumit daripada sekadar membeli jeruk untuk diri sendiri atau warga sekampung.

Yang menjadi masalah ada pihak-pihak tertentu yang memperumit masalah. Mereka menuduh orang-orang yang mempertanyakan keputusan pemerintah ini sebagai orang ‘ABG’, ‘memiliki fanatisme sempit’, ‘kurang kerjaan’, dan sebagainya. Saya pribadi tidak dapat menerima arogansi semacam ini, karena sebenarnya ini semua tidaklah rumit: orang-orang ini cuma protes sebagaimana saya akan diprotes jika pulang dengan membawa jeruk termahal dan terburuk yang ada di pasar.

Mungkin ada baiknya pihak-pihak ini mulai memberikan pendapat yang lebih konstruktif. Atau jika hal tersebut masih terlalu sulit untuk dilakukan, diamâ„¢ adalah perbuatan yang jauh lebih baik.

70 comments

  1. Barangkali pemerintah tidak mau ribut dengan Microsoft, sambil diam2 meluncurkan IGOS (release tiap tahun). Yang lebih mengagetkan pernyataan Menkominfo berikut ini:

    “Lebih lanjut, Sofyan menjelaskan bahwa dewan telah menginventarisir sejumlah program lainnya seperti implementasi TV digital, 3G, pengembangan WiBRO, dan pengembangan PC murah.”

    Hah? WiBro kan WiMAX versi Korea? Apakah kita sudah dibeli oleh Korea?:o

  2. Sebenarnya tidak ada yang perlu ditutupi jika perjanjian tersebut tidak akan merugikan masyarakat.

    Saya baca di WSJ, Indonesia memberikan pemasukan sebesar 20% dari total pendapatan Microsoft tahun 2006. Jadi persetujuan tersebut merupakan hasil kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak. Baik MSFT maupun pemakai (karena harganya tidak jauh dari bajakan)

    Untuk membantu perkembangan industri software lokal Microsoft Indonesia akan meluncurkan http://www.HanomanOnline.com dimana disitu akan dijadikan market online dan daftar ISV (Independent Software Vendors) yang berpartisipasi.

  3. Yang tidak habis fikir kenapa tidak dihitung ketika memilih membayar lisensi Windows, berarti pemerintah juga HARUS membayar lisensi program proprietary lainnya yang biasanya digunakan di MS Windows. Dan ini harus dibayarkan setiap sekian tahun sekali. Mirip pajak tahunan saja :-)

    Setelah menyumbang 20% pendapatan MS terus diiming-imingi Pusat Riset ? Atau HanomanOnline ? ya njomplang donk.

    Dan yang lebih membuat tidak habis fikir, adalah tanggapan orang yang mengatakan bahwa orang yang mempermasalahkan hal ini adalah mereka yang ABG dan kesiangan bangun tidurnya.

  4. Menghayalkan mahasiswa demo besar-besaran ke dpr menuntut dpr untuk meminta pemerintah agar transparan dalam kasus ini …

    … nggak nyambung ya … Byarin >:)

  5. HanomanOnline? Perkumpulan ISV yang sudah sumpah darah memakai perkakas Microsoft?

    ISV kumpul karena ada proyek (ya, saya memang oportunis), bukan karena Microsoft.

    Malahan dari sisi budaya pertukaran informasi, saya pikir malah komunitas opensource sudah puluhan langkah lebih maju. HanomanOnline cuma “bungkus” baru saja.

    Prinsip saya sekarang sih, show by example. Kalau memang saya yakin satu solution stack lebih bagus dari yang lain, ya harus dibuktikan secara utuh (kalau cuma sampai proof of concept, ujung2nya jadi debat kusir lagi).

    Oh ya, satu hal lagi. Menurut saya anggapan bahwa menggalakkan opensource untuk mengurangi tingkat pembajakan itu salah besar. Pembajakan itu urusan etika. Jadi mentalitas insan IT Indonesia yang harus dicerahkan *halah*.

    Tanpa etika yang baik, kita malah akan mampus di dunia FLOSS (dan lebih mampus lagi di dunia vendor lock-in dan propietary software).

  6. Mungkin saja pemerintah kekurangan pakar, termasuk mereka yg bisa meproyeksikan pendewasaan teknologi hingga jauh ke depan. Minimal, mereka tak punya referensi argumentasi ktk menghadapi proposal microsoft. trus gimana dong? :-?

  7. bangga donk negara kita kaya, bisa beli produk2 MS :p
    tp kok saya gak kaya, yang dikayakan MS org2 tertentu kale yaa….
    saya hanya berharap negara kita mandiri dengan menggunakan Linux.

  8. keterbukaan??? emang pernah ada sekali aja pemrth yg mengatasnamakan RAKYAT terbuka dlm “deal” kerjasama. tanya ken-napa???:-??

  9. Pake Open Source masih susah. Belum Familiar. Saya install UBuntu akhirnya gak bisa mainan internet. Susah nyari driver buat Kabel DKU-5 Nokia. Belum lagi IR-Adapter sama Bluetooth juga cuma dikasih Windows atau Mac aja driver-nya.

    Yo wis pake MS aja.
    Lah wong backup CD cuma 2500 perak kok.
    10rb udah dapet Windows, Office, plus 2 aplikasi lainnya :)

    Saya gak tau sebanyak apa pengguna linux. Yang jelas, sampai saat ini, belum ada temen saya yang saya liat di komputernya pake linux.

    Kalo masih bisa pake windows bajakan ya pake dulu.
    Kalo udah gak bisa lagi, baru pake linux :d

  10. saya gak ngeh dengan permodelan jeruknya, jadi jeruk itu mewakili apa ya ? pedagang A mewakili apa , pedagang B mewakili apa? kualitas mewakili apa ? harga mewakili apa ?

  11. PEMERINTAH juga masih pake BAJA**N KOK (Kok ada asterix yah..?? Pake filter yah mas Pri..??).

    Intinya Simbiosis Mutualisme aja deh…?? MS untung dan RI juga untung.

  12. Saya termasuk ABG itu :-@
    Walau sudah nyaman dengan Windows dan disediakan kantor, tapi sedang berjuang belajar OS lain.

    Kalau sudah ada yang memiliki salinan MoU tersebut, kasih tahu ya. Pejabat negara yang dibayar rakyat kok suka ngumpetin dokumen yang terkait kepentingan rakyat.

  13. Berdasarkan info sahih (menurut gue) yang dapat dipercaya (sekali lagi oleh gue sendiri), ternyata Pemerintah memilih Microsoft berdasarkan hasil survey statistik dari Blog Mas Priyadi ini lho salah satunya. Surveynya gampang diitung jumlah komentar di tiap post Mas Pri, jumlah yang pakai Windows berapa yang pakai OS lain berapa dan kesimpulannya Mayoritas masih pakai Product Microsoft semua, so dipilihlah Microsoft. :d:d

    FYI dari 34 comments disini (sebelum gue) 27 sepertinya pakai product Microsoft walaupun tulisannya pro OS lain :d:d:d

  14. Kebijakan pemerintah sekarang sudah cukup lumayanlah di bidang IT dibandingkan yang dulu, tidak ada gebrakan-gebrakan penetrasi IT untuk seluruh masyarakat.

    Selagi kita masih mau berpikir kreatif tidak perlu khawatir dengan MoU tersebut :)

  15. FYI dari 34 comments disini (sebelum gue) 27 sepertinya pakai product Microsoft walaupun tulisannya pro OS lain

    wehehehe bener juga. coba ya yang memberi nasehat pake non MS, lihat dari diri sendiri dulu :D

  16. Dalam kasus penjual jeruk A dan B, ada satu masalah yang terlupakan: Penjual A hanya punya jeruk sekeranjang sedangkan penjual B punya satu truk, selain itu kalau beli jeruk pada Penjual A, makannya harus kupas sendiri sedangkan di penjual B, jeruknya dikupasin dan bijinya pun dibuangin, tinggal di telan saja, bahkan kalau mau minta dalam bentuk juice pun bisa, jadi wajar saja kalau orang-orang yang tidak mau pusing tetap beli jeruk B walaupun kualitasnya kurang dan harganya tinggi.
    Dalam kasus beli untuk sekampung, sudah pasti yang dibeli jeruk A, tapi sayangnya tidak cukup sehingga jeruk B pun ikut diborong. Namanya beli jeruk sekeranjang ya jelas tidak ada kontrak segala, sedangkan yang satu truk itu perlu surat jalan dan DP, trus sampai di tempat yang jualan disuruh bagiin dulu jeruknya ke semua orang baru sisanya dibayar. Trus yang namanya beli satu truk, tidak mungkin tidak ada bonusnya buat yang tukang beli, minimal sekeranjang buat sendiri, kalau bisa diskonnya saja yang dikantongi. :d

    Kalau orang kampung pada protes, itu namanya gila, apa mereka ga ngerti bahwa jeruk A itu jumlahnya ga cukup dan mesti ngupas sendiri? Padahal yang namanya orang kampung kan ga semuanya dewasa, ada juga yang masih kecil dan belum bisa ngupas, masa nyuruh yang pergi beli sekalian ngupasin? ;)

  17. Money… money… money….

    Microsoft punya pundi ajaib yang isinya kepeng yang tidak pernah habis.

    Beberapa bulan yang lalu, salah seorang Menteri kita menyambangi kantor Microsoft di Jakarta. Bukankah seharusnya sebaliknya?

    Apa yang ditawarkan oleh para pendukung OSS (atau software2 alternatif lain) selain IDEALISME?

    EMANGNYA IDEALISME BISA BUAT BELI MOBIL JAGUAR DAN RUMAH DI PONDOK INDAH?

  18. Pemerintah dapat duit bantuan dari Amerika. Duitnya dibelikan untuk beli lisensi sistem operasi buatan Microsoft dari Amerika. Orang-orangnya ceting pakai Google dan Yahoo! dari Amerika.

    **==
    Hiduplah Amerika Raya.
    Orang Indones mungkin ditakdirkan sebagai pembeli saja.

    Makanya ke Amerika saja dan beranak pinak kemudian berkuasa, nanti uangnya bisa balik lagi ke Indones. (:|

  19. #45: wah, beda. MoU indonesia ini justru kita yang kirim uang ke MS.

    #46: hehehe, terbalik dong. untuk jeruk A harga Rp 1000 itu all-you-can-eat. kalau belum kenyang tinggal minta lagi ke penjualnya, gratis. kalau jeruk B, harga Rp 2000/ons. kalau belum kenyang, harus beli lagi Rp 2000/ons :)

    ok, that’s a bad analogy :)

  20. Menurut kabar dari yang pernah liat isi MoU, dalam kesepakatan tersebut ada klausul yang tertulis bahwa masing-masing pihak harus memegang kerahasiaan
    isi kesepakatan tersebut. Yang bunyinya kira-kira:

    “The parties must keep confidential the terms and conditions of this MoU and other information disclosed during the course of the parties cooperation, unless otherwise agreed in advance by the parties”.

    Apakah pemerintah boleh membuat kesepakatan yang sifatnya rahasia dengan lembaga bisnis?

  21. dari jaman Gunadharma masih lembaga kursus gw udah dicekokin MS-DOSâ„¢ cuman waktu itu gw masih miskin blom bisa beli MS-DOSâ„¢ original. Sekarang pas dapet rejeki Rp. 800.000,- gw akhirnya mampu beli Windows XPâ„¢ Home Edition original (cari icon bangga di Smileys gak ketemu ketemu). Oia test browser juga… gue pake Internet Explorerâ„¢ versi brapa ya?

  22. Sebenarnya aktivis Open SOurce bisa hidup kok, edngan digerakkan oleh pemerintah.

    Jadi ada government awareness dalam hal ini.
    Fungsi para aktivis sebagai perpanjangan tangan pemerintah.

    Sayangnya pada umumnya sosialisasi ke lembaga pemerintah kayaknya masih terhambat, atau rasa2nya enggan berkembang.
    Pemerintah seperti anjing tua, ‘old dog cant learn a new trick’..

    Jadi kayaknya nunggu jajaran kepemerintahan diganti sama generasi2 muda kali ya.. :)

  23. Dari 20 an perusahaan yang relatif besar yang gue kunjungi dalam 2 tahun terakhir ini, cuman satu yang pake Linux untuk application server bisnis mereka. Pandangan mereka dalam hal ini Linux justru menaikan resiko support dan total cost of ownership/biaya lain2 yg menyusul juga sangat tidak jelas dan tidak bisa direncanakan dengan mudah. Perusahaan besar yang punya kerjaan R&D IT paling yang pakek.

    Kita berharap Linux maju, tapi kalau orang2x masih mikir Linux jauh lebih baik dari segi bisnis dibanding Unix lain atau Microsoft, maka yang terjadi adalah Linux gak akan maju2x dan cendrung developernya terlalu bangga kurang introspeksi.

    Linux juga terlalu banyak tampilan atau user interface yang dibangga2xkan dan selalu berkembang sehingga cost untuk migrasi dan delta training menjadi lebih mahal. Microsoft relatif lebih stabil user interfacenya sehingga delta training untuk migrasi menjadi lebih murah dan gampang. Gretong dulu capek ngomonge

  24. Kalo masalah dikoncekin jeruknya sekarang udah ampir sama biarpun gak bener2 sama. Tergantung jeruknya dipakai utk apa
    Kalo utk main game2 memang kebanyakan disupportnya di jeruk B, kalo utk connectivity ke PDA/mobile phone dll memang lebih gampang beli jeruk B, biarpun bukan berarti gak bisa di jeruk A
    Tapi kalo utk kerjaan kantoran dan administrasi sebetulnya jeruk A udah sangat memadai utk kali 90% pola pemakaian.
    Nah kalo di pemerintahan itu banyaknya dipake utk main game atau multimedia atau utk administrasi kayak office, spreadsheet, word processor ?
    Saya udah pake jeruk A 3 tahun lebih, sejak itu ga pernah lagi kena virus.
    Kalo kata iklan di radio “Berani omong, berani buktiin”
    Masalahnya tinggal pada mau belajar gak utk nyobain jeruk A yang gratis ?

  25. setuju dengan no.23:-”
    kenapa akhir-akhir ini bang pri sering ngebahas yang berat2?? suka ga nyambung ni… :”>

Leave a Reply to Tyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *