Rangkuman dan Analisis MoU Siluman Antara Pemerintah Indonesia dan Microsoft

Akhirnya saya bisa juga membaca salinan MoU ‘siluman’ antara Pemerintah Republik Indonesia dan Microsoft. Berikut adalah rangkuman hal-hal yang penting yang tertulis pada MoU tersebut.

Bagian-bagian yang menarik dari lembar perjanjian utama:

* Kedua belah pihak menyadari bahwa kemampuan pemerintah untuk menandatangani kontrak masih tergantung dari kondisi keuangan pemerintah dan peraturan pengadaan barang oleh pemerintah (artinya, paling tidak MoU ini belum mengikat kedua belah pihak dalam sebuah kontrak)
* Jumlah komputer pada lampiran A berasal dari data yang dipublikasikan Bank Dunia, IDC dan Intel Corporation. Pemerintah akan mengadakan sensus pada tahun pertama perjanjian ini, dan angka yang tercantum pada lampiran A tersebut akan direvisi sesuai sensus tersebut.
* Paling lambat tanggal 21 Maret 2007, Microsoft dan Pemerintah Republik Indonesia akan menandatangani kontrak yang mengikat.
* Setelah kontrak ditandatangani, Microsoft dan Pemerintah Republik Indonesia bermaksud untuk melaksanakan inisiatif sesuai pada lampiran B.
* MoU ini bersifat tidak mengikat, paling tidak sampai kontrak ditandatangani.
* Pihak-pihak yang terkait wajib merahasiakan isi dari MoU ini.

Rangkuman perjanjian sesuai lampiran A:

* Yang akan dibeli Pemerintah RI adalah 35496 salinan Microsoft Windows dan 177480 salinan Microsoft Office.
* Microsoft akan menghibahkan 266200 salinan Microsoft Windows dan 266200 salinan Microsoft Office.
* Harga belum ditentukan dalam MoU, tetapi akan ditentukan dari proses tender, yang kalau saya tidak salah mengerti akan diikuti oleh *reseller-reseller* Microsoft.
* Pemerintah RI akan melakukan pembayaran ke *reseller* yang memenangkan tender dalam tiga tahap selama tiga tahun. Tagihan pertama akan dikeluarkan paling lambat tanggal 30 Juni 2007.
* Yang berpartisipasi dalam perjanjian ini adalah semua kementrian, departemen dan kantor Pemerintah Republik Indonesia. BUMN dan lembaga pendidikan tidak termasuk dalam perjanjian ini.

Rangkuman kondisi-kondisi dari perjanjian ini sesuai lampiran A:

* Lisensi hanya dapat digunakan pada komputer berprosesor paling tinggi Pentium 3 atau setara.
* Lisensi yang diberikan adalah untuk Microsoft Windows yang tidak lebih baru daripada Windows XP, dan Microsoft Office yang tidak lebih baru daripada Microsoft Office 2003.
* Lisensi berlaku sampai dengan komputer yang menjalankan perangkat lunak yang dimaksud dijual atau diberhentikan, atau sampai dengan perjanjian tidak berlaku lagi.
* Perjanjian hanya berlaku untuk produk Microsoft Windows dan Microsoft Office.
* Jika pemerintah memperbaharui komputer dengan prosesor yang lebih tinggi daripada Pentium 3 atau setara, maka pemerintah harus membeli sistem operasi yang *preloaded* untuk komputer tersebut, dan memasukkan komputer tersebut sebagai bagian dari perjanjian ini.
* Pemerintah menyetujui untuk melakukan hal-hal berikut:
* memberi pengarahan kepada staf pemerintahan mengenai hak kekayaan intelektual dan penggunaan perangkat lunak legal
* memberi pengarahan tentang penggunaan lisensi yang sah dari perjanjian ini
* memberi pengarahan tentang komitmen untuk membeli perangkat lunak Microsoft dan untuk membeli sistem operasi yang *preloaded* pada komputer desktop

Rangkuman proposal proyek sesuai lampiran B:

* Proposal Microsoft untuk mendukung National Single Window Project dengan menawarkan Microsoft InfoPath.
* Proposal Microsoft untuk bekerja sama dengan Depdiknas untuk mendukung inisiatif satu sekolah satu lab komputer. Microsoft menawarkan perangkat lunak ‘murah’ untuk mendukung 500 ribu komputer yang setiap tahunnya dibeli oleh Depdiknas
* Microsoft akan mengembangkan tahap berikutnya dari ‘Community Technology Learning Centres’ bersama dengan ASEAN.
* Bina-ISV, yaitu program untuk membantu perusahaan perangkat lunak kecil untuk mendapatkan kontrak dari perusahaan besar. Setelah keberhasilan di ITB dan ITS, Microsoft akan membuka cabang di UI dan UGM.

Konsekuensi yang akan diderita Pemerintah jika mereka benar-benar melaksanakan perjanjian ini berdasarkan analisis saya adalah sebagai berikut:

* Pemerintah membayar lisensi sesuai jumlah komputer. Dengan demikian komputer yang tidak menjalankan Microsoft Windows atau Microsoft Office juga akan dihitung dalam perjanjian ini.
* Adanya komitmen untuk menggunakan sistem operasi Windows yang *preloaded* untuk pengadaan komputer yang dilakukan setelah kontrak dilakukan. Ini membatasi pengadaan perangkat keras di masa yang akan datang ke vendor-vendor besar yang memiliki perjanjian khusus dengan Microsoft saja. Sedangkan vendor-vendor kecil yang biasa menggunakan komputer rakitan akan kesulitan untuk memasuki tender pengadaan barang.
* Lisensi Windows dan Office yang didapatkan sebagai hibah dari perjanjian ini tidak dapat dijual kembali ke pihak ketiga. Penjualan perangkat keras tidak secara otomatis mentransfer lisensi perangkat lunaknya. Pihak yang membeli komputer bekas pemerintah harus kembali membeli lisensi Windows dan Office secara terpisah jika bermaksud untuk menggunakan kedua perangkat lunak tersebut.
* Tender yang dibahas dalam MoU ini hanyalah formalitas belaka. Kenyataannya, semua peserta tender akan menawarkan perangkat lunak yang sama dan lingkup layanan yang sama pula. Perbedaan mungkin hanya dalam hal harga, dan itupun mungkin tidak akan terpaut jauh karena mereka juga bergantung pada harga yang ditawarkan oleh Microsoft.
* MoU ini tidak memecahkan masalah hak kekayaan intelektual sesuai misi semula dari MoU ini. Masalah HAKI tidak cuma berhubungan dengan Microsoft. Perangkat lunak dari produsen lain juga dibajak, dan bahkan perangkat lunak FLOSS juga dibajak.
* Hibah dalam perjanjian ini tidak meliputi komputer yang berprosesor di atas Pentium 3 atau setara.
* Lisensi Windows dan Office ini hangus jika komputer diperbaharui dengan prosesor lebih baru daripada Pentium 3 atau setara. Selain itu, jika pemerintah ingin memperbaharui armada komputernya, praktis hal ini hanya dapat dilakukan melalui vendor-vendor besar yang memiliki perjanjian khusus dengan Microsoft.

Redmond 1, Jakarta 0.

171 comments

  1. Wah..scorenya 1-0 ya menang Bill Gates? Klo gitu kita beli aja deh Microsoft buat dijadiin BUMN :d mahal mana ama beckham?? Hehehe… :-“

  2. ya itulah cerdiknya BG dan dedengkotnya :D
    soal tender siluman, karena peserta tender PC baru akan bulid in apliaksi dan sisop buatan MS,
    saya kira itu diluar jangkaan MoU ini

    yang jelas pihak MS pun tak mau rugi..
    dan limitance seperti itu lah yang membuat pihak MS
    mau menjual dengan diskon 70 %

    tetapi jangan kaget jika pemakaian produk ini
    nantinya seperti memakai pembalut saja
    dah bekas tinggal buang dan beli yang baru
    karena ganti pc, berarti perjanjian hangusss

    weleh weleh..
    licik apa cerdik yaaaa….

    dan tidak terasa produk MS dah bermertamorfosis
    dan perkembangan teknologi pun kian cepat
    sekarang pentium 3 dah semakin jarang

    bahkan dah akan keluar intel core due quad looh

  3. wah…..Proyek tuh….Kenapa kita tidak rame ikut tender nih?

    Kita awasi yuk supaya tidak terjadi korupsi, oya…Mas Priyadi coba di hitung angka kemungkinan kerugian negara dari proyek ini dan peluang-peluang yang terbuka bagi para koruptor, supaya kita bisa ikut mengawasi….

    Pis….Buat mas PRIyadi dari kami BLOGGER KUWAIT.

  4. MoU ini tidak memecahkan masalah hak kekayaan intelektual sesuai misi semula dari MoU ini. Masalah HAKI tidak cuma berhubungan dengan Microsoft. Perangkat lunak dari produsen lain juga dibajak, dan bahkan perangkat lunak FLOSS juga dibajak.

    Tidak memecahkan masalah, tapi paling tidak mengurangi kan? Minimal tidak akan digerebek sama BSA :) Sama seperti korupsi, masalah pembajakan di Indonesia tidak akan bisa hilang dengan mudah.

    Heran ya, FLOSS saja masih dibajak :P

    Pemerintah harus pilih mana?
    1. Tetap pakai bajakan (memalukan, dan bisa dituntut)
    2. Berubah menggunakan FLOSS (butuh biaya pelatihan yang tidak sedikit dan cukup sulit mengubah kebiasaan)
    3. Tetap pakai produk Microsoft (butuh biaya membeli license)
    4. Jangan pakai komputer :P

  5. wah, saya koq jadi bingung ya? di kementrian negara ristek katanya ada proyek IGOS, nah ini MoU juga atas nama pemerintah RI. di lampiran disebutkan semua kementrian, departemen dan kantor pemerintah ikut berpartisipasi. nah terus kebijakan IGOS buat siapa? atau ada perhitungan untuk sharing lagi? sebagian komputer (yang di atas pentium 3) menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang dikembangkan proyek IGOS dan yang pentium 3 ke bawah pakai Microsoft?

    ah jangan-jangan mennegristek dan menneginfokom jarang ngobrol ya, makanya jadi Jaka Sembung bawa golok? :d

  6. #7:

    Pemerintah harus pilih mana?

    1. Tetap pakai bajakan (memalukan, dan bisa dituntut)
    2. Berubah menggunakan FLOSS (butuh biaya pelatihan yang tidak sedikit dan cukup sulit mengubah kebiasaan)
    3. Tetap pakai produk Microsoft (butuh biaya membeli license)
    4. Jangan pakai komputer :P

    solusinya ya sudah pasti 2 dan 3 (bukan 2 atau 3). masalahnya, MoU ini memilih 3 secara eksklusif.

    soal mau tetap pakai microsoft atau pindah ke solusi lain, itu butuh pertimbangan macam2 tergantung kebutuhan masing2 instansi. belum tentu migrasi total solusi terbaik, dan tentunya belum tentu tetap pakai MS 100% adalah solusi terbaik.

  7. Kenapa pre-loaded identik dengan vendor besar? Kan MS punya OEM version, system builders, dan tidak harus jumlah besar. Jadi bisa saja vendor PC rakitan pre-load Windows.

  8. Hayo kalau udah ada yg mbuka MoU seperti ini, masih bilang yg ribut-ribut MoU itu ABG dan kurang kerjaan ? kekekekekeke

    Model MoU ini rawan akan korupsi karena audit pembelian perangkat lunak MS menjadi sulit. Karea modelnya bukan discount per pembelian, tetapi beli sekian lisensi dg harga normal dan digranted sekian lisensi secara bebas.

    Tentu saja bagi yg kerjaannya jual lisensi lebih suka ndak dibikin ribut MoU ini, sebab enak sih tinggal terima komisi penjualan lisensi (menurut MoU harga pengadaan akhir bergantung dari reseller)

  9. P3? hauhauhau…bisa2..Harco MG2 kebanjiran orderan pemerintah buat ngadain P3 seken…! dilema banget..udah Harco di sweeping!

    Yaa..ampun mahal amat! pake Ubuntu juga dah beres, lagi pula..coba donk pemerintah adain penelitian, sejauh mana manfaat komputer berlisensi + Office?

    Gunakan donk pendapat Pakar ITâ„¢ “Software KP* kemahalan,pake Excell aja Beres” hauhauhau

    Jadi intinya..pake yang mahal cuma dipake untuk ngetik aja! :P (pendapat subjektif yak)

  10. Update kalo yang diatas itu pakar IT dagelan..nih kalo pendapat IT sesungguhnya

    “Coba ambil aja US$ 50 juta untuk bayarin orang top bikin distro yang cakep,” ujar Made ketika dihubungi detikINET, Kamis (21/12/06)”

    Cakep? kya saya…. hauhauah :d

    Bang IMW, mesti sering2 berkoar nih! kan dia udah termasuk “deket” dengan SBY! \:d/
    \:d/

  11. wew, btw bisa dapet baca dari mana nih rahasia negara. Biaya yang dikeluarin buat beli lisensi mending dipae buat melatih semua karyawan make FOSS. Klo itu kayaknya worth banget deh.

  12. capek gak sih memperdebatkan masalah yg sebenernya dah susah didebat?
    mending kita jalankan saja apa yg menurut kita baik dan kita tularkan ke sebelah kita……capek gak sih mikirin pemerintah?

  13. Sebenarnya ini masalah kemauan saja untuk berani pindah ke free OS seperti pemerintah Berlin yang berani menukar semua OS-nya ke Linux. Seandainya perjanjian MoU timpang seperti mas Priyadi katakan diatas.

    Walaupun komputer saya sekarang untuk menulis ini adalah windows tapi OS linux juga dipakai (dual boot).
    Karena saya tidak fanatik ke OS tertentu, masing-masing ada kelebihan dan kekurangan :)

  14. Emang sih buat make FLOSS butuh pelatihan dll. Tapi, untuk penggunaan yang sederhana seperti ngetik, ngitung, atau cuman curat-coret gak penting pake paint rasanya mubadzir deh kalau harus menggunakan PC berlisensi software berbayar. Padahal 68% PNS menggunakan komputer untuk mengetik.

    Menurut saya, disto-distro linux zaman sekarang udah cakep2 dan mudah digunakan seperti Windows. Daripada beli buat beli lisensi mendingan uangnya dipake buat bikin poster yang banyak, isinya :

    “Untuk mengetik : klik gambar pingguin disudut kanan bawah, lalu masuk ke menu application, pilih OpenOffice.org writer dst..”

    Gunakan gambar yang gede2, full color dan menarik untuk tiap2 poster. Sertakan juga buku manual berbahasa indonesia yang full color dan menarik untuk dibaca. (yah, ntar malah lebih gede dari biaya lisensinya lagi. he3)

    Duh, kebanyakan ngayal gw.
    :(

  15. Om pri dapet bocoran MoU darimana nih?
    :o Jangan2..hmm…:-?
    Bener2 Mou Yang aneh [-(
    Kalo dipikir pikir (itu juga kalo kita mau mikir! :d ) apa orang2 di pemerintahan ga punya pemikiran, sampe sejauh mana keuntungan/kerugian negara yang bakal diperoleh dari MoU ini?….Ah, pasti alasannya klasik…!~X(

  16. Ya ampun ternyata isi MoU-nya merugikan banget (BANGET)! Benar-benar vendor lock-in gitu.

    Menurut saya adalah suatu hal yang lebih penting untuk pemerintah mengadopsi Open Document Format terlebih dahulu (mengurangi ketergantungan terhadap MS Office). Alasannya sederhana: ISO standard (XML based), software gratis (OpenOffice/AbiWord/KOffice), software juga ada untuk lebih dari satu OS, ukuran file lebih kecil (Indo kan masih fakir benwit kan).

    Apapun OS-nya yang penting standarisasi Open Document!

  17. #12:

    Kenapa pre-loaded identik dengan vendor besar? Kan MS punya OEM version, system builders, dan tidak harus jumlah besar. Jadi bisa saja vendor PC rakitan pre-load Windows.

    kalau yang dibutuhkan cuma 100 hardware+lisensi misalnya, HP atau Dell mungkin bisa tawarkan harga lisensi per copy windows jauh lebih murah daripada OEM kecil2an.

    seandainya untuk 100 pc tersebut tidak harus pakai windows, OEM kecil2an ini bisa aja menawarkan solusi yang lebih murah.

  18. Mas Pri, pake jin mana biar bisa nangkep siluman..?? Apa jangan-jangan MS juga udah pake sesugihan biar pemerintah kita ini terbuai dengan kemudahan Windows. Saya pribadi lebih setuju pendapat I Made Wiryana di Detik Inet kemarin yang udah dikutip oleh komentator #15.

    Mungkin dana segitu bisa bikin distro yang bisa dipake oleh orang diseluruh indonesia, tentunya distronya super keren yang bisa ngalahin ciri windows yg User Friendly.:)>-

  19. Pantesan kantor tempat saya bekerja dikirim surat edaran dari POLRI tentang penggunaan OS dan software yang lainnya supaya memakai yang lisensi resmi.
    pamarentah langsung memerintahkan jajarannya untuk mulai mentaati MOU ini.

    MoU yang aneh…

  20. :), Wuiih anggaran yang cukup besar.. Hitung saja, menggunakan windows XP Open Licensed harga termurah nya US$ 200 x 35492 =US$7.099.200
    terus kalo office nya yang oem : US$180 x 1774480 = US$ 319.406.400 wuaaah.. totalnya : US$ 326.505.600 x Rp 9200 = Rp. 3,003,851,520,000
    baru 3 triliyun seh.. hahaa.. masih murah lah.. terus ditambah korupsi nya 1 triliun.. jadi total nya sekitar 4 T. Sebenernya tinggal nego sama si Bill buat dikasih diskon 50% , terus pembayaran nya di cicil 4 kali angsuran . jadi 1 tahun 500 milliar.. ditahun ke 2, bilang minta dikurangin lagi.. wuahaha…
    jadi murah deh..

  21. aneh..

    Bentar lagi Vista release..Daripada Xp numpuk digudang, mendingan dijual ke negara miskin. :-”
    Entah kasihan entah bodoh..barang udzur kok mau..

  22. Hanya berlaku untuk Pentium III :p yang nanda tangan MOU entah Goblok atau merasa rakyat Indonesia goblok semua ga bisa bedain antara Pentium III dan komputer tua.

  23. Baca.. baca… baca… Lho kok? Buruan deh stok banyak2 kompie P3 ntar bisa dijual lagi lebih mahal.
    IGOS kemana ya?
    Kalo MOU gini dijalankan sama aja pemerintah bunuh diri, daripada bunuh diri mending nonton kill bill 3.

  24. Pingback: #direktif
  25. Ayo terus berjuanglah para open source mania, tapi gw nga munafik, gw sering pake produk2 microosoft karena dapat ngasilin duid buat gw

  26. mungkin penandatanganan Mou itu jg sekalian supaya bs meng-upgrade ke windows vista (abis komputer minimal pentium III ke atas)
    pinter jg akal2-an pak Bill:(

  27. Ini bagian yang gue suka. Kalo dilihat isi MoUnya ya jelas-jelas merugikan bangsa Indonesia, tapi apa boleh buat…t** kambing bulat-bulat, telen aja tuh MoU, paling kalo negara ini udah kocar kacir pada kabur ke LN, biasa nggak mau ketempuan salah, dan bagian yang paling gue suka yaitu satu sama lain saling menyalahkan. Buntut-buntutnya..bikin komisi ini, panitia anu, bakor ani untuk menelaah kok kenapa sampai begini, padahal anggotanya ya dia-dia juga orangnya.

    What a same country !!! [-(

  28. Kira2 kl diliat jangka panjang nya gimana ya??
    Apa bisa terjalin hubungan yg baik trus meningkatkan perekonomian negara??
    IGOS kyknya msh blm siap :( .
    Moga abis warnet dan kantor2 pk lisensi resmi, gak ada sweeping di rumah+kost2an :D .

  29. Wah ini MoU siluman yah, jangan-jangan pak Priyadi juga siluman nih :d. Jadi sesama siluman jangan mengganggu yah :-” .

  30. Jangan jangan 2007 udah muncul pentium 5

    ehm, intel core itu bisa dianggap pentium 5. arsitekturnya sudah bukan berdasarkan pentium 4 lagi, bahkan sudah tidak menggunakan nama “pentium” lagi.

  31. IGOS aja lah. Kayak Jerman yach kalo gak salah sudah banyak migrasi ke OpenSource. Uang lisense-nya microsoft mending diaplikasikan buat APBN yang lain atau ke investasi pendidikan IT. Wong kebanyakan juga di Pemerintahan cuma buat ngetik.

  32. Kalo emang bener begitu, pemerintah perlu lebih banyak konsultan TI yang profesional sebelum memutuskan kontrak agar tidak dikibuli oleh Microsoft. BTW, MoU itu kan baru ikatan moral, jadi blm ada ikatan kontrak apa-apa, makanya kita protes aja rame2 biar MoU itu jangan direalisasikan sebelum direvisi dengan verifikasi komunitas IT di Indonesia :d :-?

  33. #32 harga license individual paling murah yang saya tahu = $75 kira2, bukan $200 (berlaku sampai komputer tidak dipakai lagi). Kalau mau “rombongan”, ada yang jauh lebih murah lagi dan umumnya dengan bayaran per tahun (sekitar 100 ribu rupiah). Ada juga yang berdasarkan jumlah PC yang bisa diinstall MS Windows (meskipun kita install Linux sekalipun). Saya tidak begitu mengerti detail license-nya. Hanya sebagai salah satu pengguna lisensi murah meriah ini. ;))

  34. Sekedar menambahkan:

    dari: http://www.itb.ac.id/software_legal/

    Paket 1: (Unit Kerja, Dosen atau Mahasiswa)
    Windows XP Professional with Service pack 2 (1 CD, senilai $247.99)
    Office Professional XP (1 CD, senilai $179.99)
    Microsoft Office 2004 for Mac Standard Edition (1 CD, senilai $299.99)
    Visio Professional 2003 (1 CD, senilai $419.00)
    OneNote 2003 (1 CD, $79.98)
    Virtual PC 2004 (1 CD, $119.99)
    Encarta Premium 2006 (6 CD, senilai $61.50)
    Kontribusi Per Mahasiswa Rp. 10.000 dan Per Dosen Rp. 15.000.

    Paket 2: (Unit Kerja, Dosen Atau Mahasiswa)
    Paket 1 ditambah dengan
    Visual Studio 2005 (6 CD, senilai $720.91)
    Project 2003 Professional (1 CD, senilai $599.00)
    Kontribusi Per Mahasiswa Rp. 15.000 Per Dosen Rp. 20.000.

    Paket 3: (Khusus Unit Kerja)
    Paket 2 ditambah Server Products (TBD, senilai >>$1000)
    Tidak dikenakan biaya (gratis)

  35. Memang Indonesia negeri yang amat kaya, MOU ini cuman bikin rugi sedikit kok! Yang penting tujuan Politis tercapai. MERDEKA….

  36. masak MoU ini dikategorikan rahasia negara sih?

    kemudian kenapa tidak boleh dibocorkan ya?

    ada yang bisa dapet ‘positioning paper’ org microsoft dibalik MoU ini? wah pasti lebih menarik lagi tuh…

  37. Setelah gua baca dan teliti uraian diatas, sepertinya gua sampai pada kesimpulan, bahwa Mo U diatas adalah PALSU!!!.

    Karena yang asli yang gua dapatkan adalah Mo-nya Pemerintah dan Mo-nya Microsoft, sedangkan diatas adalah Mo-nya U pada, so tentu aja gak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tolong kalian jangan membuat Mo Mo-nya versi U (kalian) sendiri, Pemerintah Juga Punya Mo toh :d:d:d

    So Mu U kek seperti ini, Mo gue kek seperti itu Or Mo kemana kek Pemerintah dan Microsoft tentu saja gak bisa sejalan :d:d:d

  38. elu terima dalam versi bahasa inggris ga? kalo iya bisa coba di lempar ke forum asia commons atau IT for development, mungkin bisa dapat masukan dan komparasi dengan metode yang ditempuh di negara lain.

  39. Pelajaran yg bisa dipetik adalah:
    1. MS adalah ‘pedangang’ yg baik sampe sebuah pemerintah negara terpaksa bikin MOU yg tidak menguntungkan secara jangka panjang.
    2. Pemerintah belum sadar TI juga karena masih mikirin software mulu bukannya SDMnya.
    3. Selain orang malas membeli software original karena faktor menjamurnya bajakan sbg akibat lemahnya hukum, kini ada satu lagi alasan ‘publishernya resek’ beli software kok digabung sama ‘hardwarenya’?? Kalo memang maunya begitu larang aja penjualan suku cadang komputer biar gak ada orang ngerakit komputer lagi…
    4. Gimana dengan UU Konsumen dan HKI? Bertentangan gak memaksa pembeli, pengguna, untuk hanya menggunakan software sesuai kemauan produsen? Bukankah sebuah produk yg sudah dibeli bila hendak di modifikasi, menjadi hak pengguna selama itu dilakukan tanpa ada intensi pembajakan?

  40. selamat utk MieKocok yang telah berhasil menjual ribuan lisensi dengan harga “masih mahal”:)

    Tentunya itu tak akan semua dipakai. Kini sebagian besar komputer di lembaga pemerintah telah diotaki Pentium IV atau lebih…

    Jadi……………………….
    Wakil pemerintah yang menandatangani MoU itu ngerti gak sich:-?

  41. akhirnya.., ga ngebahas sinetron lg :)

    :):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):):)

  42. Yang tanda tangan MOU sudah pasti hari ini sudah tidak pernah merasakan lambatnya membuka file microsoft word di komputer dengan prosesor pentium III dan microsoft windows XP sebagai SO-nya.

    Jadi pas tanda tangan, dia sak-enak-udele-dewe.

  43. Memang gak semua aplikasi bisa begitu saja tergantikan oleh produk opensource. Tapi bukan berarti itu legalisasi oleh Pemerintah untuk memboroskan uang rakyat (masihkah ada rakyat di negeri ini?) dengan membeli lisensi Microsoft secara royal.
    Bagaimanapun juga opensource sangat menjanjikan dikehidupan mendatang. Ingin kaya dibidang opensource?
    Sangat mungkin terjadi!
    Ingin melahirkan produk yang tangguh seperti proprietary software dengan opensource?
    Sangat mungkin terjadi!

  44. Bah… katanya DepDIKnas, tapi isinya org2 bodoh semua! Mana tuh propesor2 S2/S3 yg katanya kuliah di luar negeri? Bisanya cuman jadi antek2 M$ doang? Adik saya yg lulusan SD juga bisa tuh! :P

  45. MOU yang berkepanjangan… beginilah kalo domba beli software sama musang.
    MOU ini seharusnya cukup hanya mengatur pembelian 35496 salinan Microsoft Windows dan 177480 salinan Microsoft Office -TITIK!- tidak perlu syarat/kondisi di luar urusan pembelian. Kalo ada pedagang Mangga Dua punya 35496 salinan Microsoft Windows dan 177480 salinan Microsoft Office yang original dan sesuai dengan spec yang diinginkan Pemerintah RI, maka Pemerintah RI lewat Sekneg cukup mengutus office boy di lingkungan Sekneg untuk pergi membeli software di Mangga Dua.

  46. kapan ya gw punya apple? ah… suatu saat gw hrs punya tu barang putih kinclong itu…..
    jonathan ive… i hate you !
    eh mo nany bisa gak?
    kalo kita ikut kompetisi di luar, tapi kita pake program bajakan, kalo kita masuk pinalis apa menang (kekeke), nanti bakal ditanyain gak kita pake windows asli pa gak, apa software kita ori gak, gimana, ada yang kasih komen?
    gw mau bingung nany , kali aja ada yang mau jawab ni ptanyaan…mungkin om priyadi as the owner tahu jawabannya….
    salam buat semua, saya tunggu jawabannya, di topik ini juga yah.
    (gw dah lama pake internet tapi masih pilon makenya)
    maaf gak nyambung ma toppiksssh…

  47. OOT Dikit

    MOU ….SelaMat HaOri IbU..kok pada lupa sich…

    i Love you Mom,yang telah memberikan kasih sayangnya hingga akhir Zaman!

    oia…MOU itu kan masih “Tunangan” kutip dari Menristek, belom “Nikah” jadi masih bisa digagalkan

    Selama belum ada janur melambay…! Hajar Blay :d

  48. aduh.. untung dah aku sudah bebas M$ luar dalam. lha yg ngomentari M$ busuk di sini kok ya msh pake M$, gimana to om ?

  49. Yang paling penting sekarang adalah:

    1. Memberi altenatif skema penggunaan perangkat lunak di kantor-kantor pemerintah. Masih ada Windows ok-ok aja, asal sesuai keperluan. Kalau bisa dipetakan lebih detail mana saja yang perlu Windows, mana yang bisa diganti Linux dkk. Seperti kata Mas Pri, migrasi total mungkin tidak mungkin (atau bahkan tidak perlu ?)

    2. Berjuang sekuat tenaga supaya sampai 21 Maret 2007 nanti, pemerintah nggak jadi bikin kontrak mengikat sebagai tindak lanjut MOU ini!! Ini yang sangat penting! Kalau sudah terlanjur ditandatangani, kalian mau cuap2 kaya gimana juga nggak bakal ngaruh. Ayo dong elit-elit IT Indonesia, kalian kan punya akses langsung ke pemerintah. Jangan cuma cuap2 di Blog atau di Media, apalagi nampang di “Empat Mata” :( Bikin gerakan yang lebih kongkrit. Lobi, demo, class action.

  50. Pingback: ngacapruk.com
  51. ahakahakahak….. jadi ketawa baca MoU begitu :))

    Duh… retorikanya saja yang Anti-Kapitalis lah, yang negara Demokrasi Pancasila lah, yang Anti-Komunisme lah… ini pemerintahannya kok begini ini, ya? =((

    Heran, manusia-manusia dengan baju safari dan dan kalo ngomong nggak mau kalah di pemerintahan ini, darimana datangnya? Sebego itukah, atau se’emang-gue-pikiran-rakyat-gue?’ kah mereka??

    ujung-ujungnya, tetap saja **== yang menang… ^:)^

  52. weleh-weleh…memang perlu niat kok…contohnya tuh UGM, udah mutusin kontraknya dengan microsoft dan tahun depan katanya udah make linux dan didukung oleh semua civitas akademika…
    fiqa pake apaany ya…oh bunglon tohh [-( :)>-

  53. Go Open Source Go!! Go!! Go!! Go!! Busuk bill gates jangan mau diperes kayak gitu, pake alternatif OS saja mending duitnya buat danain bikin open source banyak kok orang indonesia yang kopenten dalam bidang open source

  54. apa CPU P3 masi banyak di kantor pemerintah? bukannya kantor pemerintahan (di atas level kelurahan) sekarang gengsi make CPU P3, dan untuk OS nya hanya di sebutkan tidak lebih baru dari win XP bagaimana jika os yg di berikan ternyata win 98 atau win ME, atau mungkin win XP starter pack versi indonesia (versi murahan) yg feature nya banyak di sunat?

  55. kapan pemerintah mau kasih kesempatan buat generasi IT Indonesia, lebih baik 400 miliar digunain buat membeli komp di daerah pelosok. lumayan 200.000 komp. sekaligus sosialisasi tekhnologi informasi.
    Migrasi sudah merupakan kebutuhan yang mendesak.

  56. Hmm…., suka atau ga suka Microsoft itu sudah memberikan kontribusi yang amat sangat berarti (so far) bagi kemajuan teknologi di Indonesia itu sendiri.

    Akan tetapi…., tidak hanya Microsoft sendiri yang membuat keadaan ini sedemikian rupa spt sekarang, ada 2 kelompok lain yang amat sangat mempengaruhi arah pergerakan teknologi informasi itu (at the time), yakni para pembajaks dan para penggunas Microsoft itu sendiri.

    Merupakan hal yang amat sangat mudah bagi Microsoft untuk membuat aplikasi2 Microsoft itu agar terhindar dari pembajakan, thats point 1.

    Disaat yang bersamaan, ada segelintir orang2 “Pencetak Uang”, baca “Money Minded” yang dengan jelasnya melihat peluang2, di sisi kiri segelintir orang ini adalah si empunya aplikasi Microsoft yang membiarkan pembajakan (atleast sampai saat ini…) and sisi kanannya adalah para pengguna/end user yang bisa memanfaatkan aplikasi2 Microsoft untuk “better things”. Tidak bisa dipungkiri, kemajuan industri teknologi informasi berkembang pesat, pertama kali terlihat dari meningkatnya jumlah para pengguna internet yang signifikan, di-iringi dengan bisnis dotCOM yang menjamur dimana kisi2 lainnya para pembaca yang budiman bisa dan mungkin sudah mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Gambrengan ini adalah point ke- 2 dan ke- 3.

    So…
    sejauh ini , berapa banyak orang yang sudah ketergantungan dengan produk Microsoft ?????????
    Microsoft masih membiarkan pembajakan berjalan dalam arti kata, mereka akan membuat kita semua terlena…, sehingga pada saat klimaksnya(saat dimana para pengguna sudah merasakan kenyamanan dengan menggunakan dan ketergantungan tinggi terhadap Microsoft)…….
    sesuatu yang amat sangat menakutkan terjadi…, Bisa jadi Microsoft menanam bom waktu sehingga pada waktu yang dimaksud, semua komputer yang menggunakan Microsoft bajakan akan tidak bisa beroperasi kembali…, extremly….mereka bisa me-low-level-format semua hardisk…., What can you do….

    Cara kerjanya….??? pastinya mereka BISA akan membuat sebuah penawaran yang berupa kartu mati….., mungkin isinya BISA juga spt ini…

    ——————-

    Dear Microsoft Valued Costumers,

    For the satisfaction of the Microsoft Valued Customers, we would like to implement the latest Microsoft’s Regulation for the company’s live cycle.

    The used of the Microsoft’s product must be original or you will not be able to access your data forever, kinds of breaking the system will be done for this. The original Microsoft’s valued partners should not be worry about this. The Microsoft Inc. will have been giving for 3 months in order to the un-original user to exchange the Microsoft’s product with the original ones.

    Bla… bla…. Bla….

    ——————-

    walah mak…,kepanjangan…..,
    dah dapet gambarannya kan….

    nanti disambung lagi ya….
    brb,

    regards,

  57. haha lg2 kluar bejatny pemerintah… hmmm pemerintah slalu ga konsekuen dulu ribut2 igos sekarang malah selingkuh ma om bill..duh..duh, pantes aja tu MOU top secret,menyangkut duit banyak si.Mending tu duit buat gratis in skolah ampe SMA kek gratis,biar bnyak org pinterny ni negri.
    Tu MOU kayaknya emang sengaja dirancang dan disetujui ma pemerintah biar bs buatkorupsi bos, masa si menteri2 n konsultan it bos sby ga ngerti sama skali,katany smuanya pd lulusan luar negeri, pdhal bos sby kan org ny sangat itlifestyle, kmaren aja pake video conference yg mahalnya slangit…kenapa ga pake webcam yahoo! aja bos hehe
    FLOSS mungkin solusi yg terbaek tp mesti d barengi kerjasama yg baek antara smua pihak yg bersangkutan, pemerintah harusnya menjalin kerjasama komunitas open source,ga plin plan dlm memutuskan suatu kebijakan, memang mungkin investasi awal yg dibutuhkan sangat besar n jg mungkin menurunnya produktivitas kerja sementara wktu tp kan smua itu bkal balik modal jg toh bahkan keuntungan yg kita peroleh untuk jangka wkt yg sangat lama(sampe seumur idup tu org yg d latih hehe, blom lg ntar dy kan bs tu ngajarin tmn2 ato org laennya ,ilmu takkan habis)kita ga perlu beli2 licens lg slamanya, mau ngapa2in enak, ga dibego2in org lg, munculnya programmer2 open source yg handal. FLOSS harus d budidayakan karna microsoft udh mendarah daging, sperti ngadain bagi2 cd FLOSS gratis ato pelatihan2 gratis pastiu bannyak yg tertarik tu klo perlu yg ikut platihan d kasih bonus poto mas pri hehe
    O y buat org2 itb n its tolong dong kesadarannya sebagai ank bangsa ini, tutup aja tu bina-ISV, bukankah anda2 ini org2 cerdas, jgn mau melancarkan proses perbudakan ini…aksi, kreasi, n KARYA NYATA anda d butuhkan negeri ini!!! percuma air yg tak membasahi bumi…

    /*duh bingung ni kok ubuntu gw cma bs live cd si??pas d install ga bs:(( */

  58. Well, nasi sudah jadi bubur, pa lagi bubur ayam, hmmm sedap :D

    Blas, keasikan pake barang Microsoft trus ditodong pake MoU, mo gimana lagi ga bisa berkutik, mo mundur terus pelan-pelan pake Open Source? udah ga mungkin karena udah terlanjur keenakan pake Windows walaupun hasil bajakan. Harus ada pressure yang lebih kuat biar para pegawai negeri kita mau “sedikit” mengotori tangannya menggunakan OpenOffice buat ngetik-ngetik surat-surat yang sebenarnya pake Wordpad aja udah cukup.

    Jadi inget waktu saya ngelamun setahun yang lalu dan berandai-andai kalo-kalo ada agenda tertentu pada saat rame-rame sweeping hilang begitu saja setahun yang lalu. http://ahardiena.uni.cc/obrolan/berandai-andai-ii/

    Yang jangan sampai terjadi adalah jangan sampai dunia pendidikan juga ikut terjebak dan terpaksa melakukan apa yang dilakukan pemerintah sekarang ini. Jangan sampai dunia pendidikan tidak punya keberanian untuk melepaskan diri dari cengkraman vendor tertentu yang tentunya hal ini sangat tidak sehat. At least, kita masih bisa berharap hilang 1 generasi daripada tidak sama sekali. :D

    Kedengarannya kek pesimis? What can I say? Bukan cuma sekarang saja our government betray us :D

  59. BTW kok jadi ikut-ikutan terbawa nuansa “Blog Saleb (asal jangan saleb anti gatel jamur aja)”. Siapa sih yang bikin isu ini, bikin gatel aja. Personally, i’m not so care about this. Bikin jadi canggung ngasih komentar aja. Mo Saleb kek mo Balsem kek yang penting tulisannya berkualitas, that’s enough, at least for me. :D

  60. Hmm, gitu aja kok repot. Pemkot Munich termasuk yg nganeh2i dengan migrasi desktopnya ke Linux. Itu juga karena SuSE berpusat di Jerman, jadi mendingan devisanya ngalir di dalam negeri sendiri dong.

    Wajar kalo pemerintah butuh pake produk microsoft. Teknologi itu kan gak ada apa-apanya tanpa SDM yg memakainya. Lha wong baru ikut kursus Microsoft Office dan Windows kok dihajar langsung suruh pindah OpenOffice. Capek dehhh …

    Tidak semua orang Indonesia itu pandai2 seperti para komentator entry ini. Karena para komentator tampaknya punya nyali yang besar untuk pindah ke produk non-Microsoft.

    Tapi kenapa muncul MoU yg membahana ini, antara lain dengan konsep untuk menarik investasi Microsoft ke Indonesia. Masak potensi pasar besar cuman jadi konsumen. Kita minta dong Microsoft mengalirkan sebagian keuntungannya untuk bikin riset di sini. Yang jelas kan Microsoft duitnya banyak. Kalo Apple aja malesh buka cabang resmi di sini, apalagi vendor yg lebih kecil.

    Berhubung Microsoft itu business-oriented, tentunya mereka tidak mau kegiatan ini berjalan percuma. Kalo pemerintah mau Microsoft bikin wahana riset (eh, semacam arena baru di Dufan?), maka pemerintah juga kudu ‘memutihkan’ penggunaan lisensi ilegal.

    Untuk tender, memang persaingan antar reseller terjadi di harga saja. Biarpun Microsoft sudah menentukan patokan harga untuk instansi pemerintah, tapi kan harga finalnya tergantung reseller masing2. Tentunya reseller juga gak mau rugi heheheh….

    Jadi sebenernya maunya apa sih??? Pemerintah disuruh 100% migrasi dari Microsoft? Gak? Oke, kalo pemerintah pengen supaya Microsoft investasi di sini (tentunya Microsoft juga mengajukan persyaratan2), itu musti mengajukan poin2 apa aja toh??

    Biaya lisensi sebenernya ‘wajar’ karena setidaknya pasar didikte oleh vendor. Dengan kebiasaan sebagian warga negara yang bisa memakai software tanpa lisensi, apakah yang terjadi sebenarnya hanya efek kejut?

  61. #112:

    Hmm, gitu aja kok repot. Pemkot Munich termasuk yg nganeh2i dengan migrasi desktopnya ke Linux. Itu juga karena SuSE berpusat di Jerman, jadi mendingan devisanya ngalir di dalam negeri sendiri dong.

    lho, kalo orang jerman mau devisanya ngalir di dalam negeri, kenapa orang indonesia gak boleh? :)

    Wajar kalo pemerintah butuh pake produk microsoft. Teknologi itu kan gak ada apa-apanya tanpa SDM yg memakainya. Lha wong baru ikut kursus Microsoft Office dan Windows kok dihajar langsung suruh pindah OpenOffice. Capek dehhh …

    Tidak semua orang Indonesia itu pandai2 seperti para komentator entry ini. Karena para komentator tampaknya punya nyali yang besar untuk pindah ke produk non-Microsoft.

    juga tidak semua orang indonesia itu bodoh2. sebenarnya untuk penggunaan sederhana, pemakai ms office bisa dengan mudah migrasi ke openoffice tanpa banyak masalah.

    Jadi sebenernya maunya apa sih??? Pemerintah disuruh 100% migrasi dari Microsoft? Gak? Oke, kalo pemerintah pengen supaya Microsoft investasi di sini (tentunya Microsoft juga mengajukan persyaratan2), itu musti mengajukan poin2 apa aja toh??

    kalau posting ini diartikan sebagai keinginan untuk pindah 100% anda salah :).

    kalau misalnya dalam tender jalan layang misalnya, ada yang menawarkan nilai proyek Rp 400 milyar dan ada yang menawarkan Rp 100 milyar untuk hal yang persis sama. kalau pemerintah milih yang Rp 400 milyar tentunya kita juga perlu bertanya2.

  62. #113
    Pri, kalo emang bener2 sama ya tentu saja yang nilainya 100M lebih baik daripada yang nilainya 400M. Tapi M$ dan Open Source kan tidak sama persis (identik).

    Saya kebetulan engineer. Jadi sering membeli barang seperti motor listrik made in usa dengan harga sampai 4x daripada yang made in china untuk kapasitas daya yang sama (katakan 2HP). Kenapa? Voltage sama, arus sama, frequency sama, daya sama. Apanya yang beda? Ternyata yang merk china tidak tahan banting untuk industrial usage.

    So, kamu bisa mengatakan bahwa produk M$ (windows dan office) sama dengan Open Source (misal: linux dan openoffice). Apakah 100% WNI lainnya juga bisa mengatakan hal yang sama?

    Kayaknya justifikasi pemerintah menetapkan M$ sebagai rekanan adalah asumsi pemerintah bahwa most of the citizen only know M$. Saya juga baru tau ada Mac OS, Linux, Sun Solaris, dll di ITB. Gak mudah loh men-sosialisasi-kan ini ke 200-an jt WNI. Jangan2 biaya sosialisasinya > bayar lisensi M$. Sekali lagi ini bisa dijadikan justifikasi oleh pemerintah. Soal betul atau tidaknya ya debat-able.

  63. #114: betul ini debatable. saya gak menutup kemungkinan windows masih diperlukan. masalahnya pemerintah mengasumsikan kalau semuanya pasti butuh windows. padahal kenyataan di lapangan pasti banyak kasus dimana pakai linux saja sudah jauh lebih dari memadai.

    saya setuju dengan yang ini:

    So, kamu bisa mengatakan bahwa produk M$ (windows dan office) sama dengan Open Source (misal: linux dan openoffice). Apakah 100% WNI lainnya juga bisa mengatakan hal yang sama?

    apakah 100% WNI lainnya pasti berpendapat berbeda? kuncinya ada pada 100%. kenapa gak biarkan saja instansi dan departemen menggunakan apa yang menurut mereka paling ideal.

  64. Pri,
    Kalo nilai proyek RI-M$ = USD 150m (misal).
    Kira-kira ada gak yang berani challenge:
    “Saya/Kami bisa mengganti OS (MSWindows) dan Aplikasi yang ada (terutama MsOffice) dengan yang open source untuk seluruh komputer yang ada dalam MoU dan memastikan user bisa beradaptasi dengan mudah dengan biaya yang jauh lebih murah.” ???

    Kalo PC baru masuk ke Indonesia dan pemerintah dihadapkan pada pilihan M$ atau opensource saya cukup yakin pilihannya lebih ke opensource (paling gak pemerintah akan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk terlibat dalam tender pengadaan operating system dan office application, misalnya). Dengan asumsi pejabat kita jujur ya tentu yang paling bagus dan murah akan menang.

    Masalahnya kan kita sudah menggunakan M$ (mostly illegal ??). Nah ini sama aja dengan analogi (menurut saya):
    Rumah kita atapnya bocor. Existing atap-nya pake genteng keramik. Mengganti dengan atap baru yang mungkin lebih bagus dan lebih murah belum tentu bisa dilakukan. Karena kerangka atap yang dibuat sebelumnya men-support genteng keramik bisa jadi tidak cocok untuk asbes atau spandek. Kalo kita harus mengganti semua kerangka atap yang ada supaya atap yang baru bisa dipasang jangan2 lebih mahal, lama dan belum tentu lebih bagus.

  65. #115
    Gue steju banget nich dengan statement loe di bawah:
    “Apakah 100% WNI lainnya pasti berpendapat berbeda? kuncinya ada pada 100%. kenapa gak biarkan saja instansi dan departemen menggunakan apa yang menurut mereka paling ideal.”

    Kalo Menkominfo merasa bahwa departement dia sudah sehidup semati dengan M$ ya silahkan bikin MoU dengan M$ tapi dia harus bisa mempertanggungjawabkan keputusannya. Sementara Menristek merasa bisa mengimplementasikan opensource ya silahkan dijalankan.

    Gitu ya Pri?

    Dan apapun yang dipilih harus dengan pertimbangan kemaslahatan bersama untuk bangsa dan negara, bukan kepentingan pribadi atau golongan. Gitu ya?

    Nah kamu merasa “Adalah terlalu prematur kalo pemerintah membuat MoU untuk seluruh departemen-nya denga M$. Tanpa ada study atau survey atau apalah namanya.” Gitu kali ya?

    Bahwa kita menghormati HaKI adalah 1 hal. Konsekuensinya adalah ya membayar lisensi untuk produk M$ atau produk manapun yang kita pake (karena kita masih perlukan). Tapi MoU ini adalah hal lain yang seolah-olah merupakan bentuk permintaan maaf kita ke M$ karena telah membajak produknya sekian lama sehingga rela “diikat” oleh M$ dengan “MoU yang aneh ini”.

    Padahal menghormati HaKI bisa dengan membayar lisensi atau pindah ke produk lain yang tidak perlu bayar lisensi. Tidak harus bikin MoU dengan M$. Gitu ya Pri yang ingin kamu sampaikan? Hehehe….

  66. Benar2 pemerintah GOBLOK !!

    Tidak ada koordinasi antar lembaga. Udah ada proyek IGOS ngapain MoUan ama microsoft. Atau PNS negri ini yang goblok, malas belajar linux/open office lagi. Pengennya enak2 aja. Dasar ancur semua. Bagusan sekalian jual aja negri ini kpd microsoft.

    Kalau yang namanya MoU pasti kenanya Indonesia. Belum kapok juga dengan MoU dengan IMF ?? Indonesia hanya dipermainkan oleh AS jadikan banana country.

  67. Kalo Menkominfo merasa bahwa departement dia sudah sehidup semati dengan M$ ya silahkan bikin MoU dengan M$ tapi dia harus bisa mempertanggungjawabkan keputusannya. Sementara Menristek merasa bisa mengimplementasikan opensource ya silahkan dijalankan.

    betul. masalahnya MoU ini perjanjian pemerintah satu negara, bukan cuma menkominfo saja.

  68. Lho, masih dibaca toh komennya? :D

    Ya sebenarnya saya sih niat ngajak para komentator nan perhatian ini mencari solusi yang memang bisa lebih dipertanggungjawabken.

    lho, kalo orang jerman mau devisanya ngalir di dalam negeri, kenapa orang indonesia gak boleh?

    justru saya mau highlight itu. kejadian pemkot munich memutuskan migrasi 14000 desktop ke linux itu penuh dengan pertimbangan politis ketimbang ekonomis. alias, harus ada kemauan politis yang kuat dari pembuat keputusan. lha kalo di sini kan tidak perlu ditanya toch kemauan politis ini … :P

    lagi pula, project munich ini juga sifatnya mirip pilot project, karena kita belum pernah mendengar proyek serupa yang sama gelegarnya.

    http://www.ssrc.org/wiki/POSA/index.php?title=LiMux—Free_Software_for_Munich

    juga tidak semua orang indonesia itu bodoh2. sebenarnya untuk penggunaan sederhana, pemakai ms office bisa dengan mudah migrasi ke openoffice tanpa banyak masalah.

    saya setuju sekali. memang tidak semua itu cukup bodoh untuk pake alternatif openoffice. tapi jelas ada kecenderungan orang malas untuk berubah. malas bukan alasan, tapi jelas menjadi kendala dalam proses perubahan.

    kalau posting ini diartikan sebagai keinginan untuk pindah 100% anda salah

    setuju. saya sekedar ingin menegaskan kembali tentang hal tersebut. jangan sampai topiknya keanehan MoU terus malah lari melebar dengan stereotyping.

    saya setuju dengan dengan rahmat tentang masalah tender. tender bukan semata2 nilai penawaran saja. tapi perlu diperhatikan spesifikasi yang apple to apple. jika tidak, maka tender pun jadi rumit karena barang kualitas A hingga Z berkumpul jadi satu. apalagi kalo ditambah tender terbuka pemerintah harus mengikuti asas harga terendah.

    dan rasanya, nilai produk microsoft dalam MoU ini baru sebagian kecil. dan sama sekali tidak memaksa instansi pemerintah untuk menggunakan produk lain. hanya memang ada insentif tertentu (diskon khusus pemerintah) untuk produk microsoft.

    secara demokratis, memang pemerintah tidak boleh memasung kebebasan, termasuk dalam pemilihan teknologi. hare gene gitu loh … masih yang itu2 juga. tapi kata2nya nih, buat enterprise infrastructure, perlu ada standar dan keseragaman, yang artinya silakan diterjemahkan sendiri … heheheh …

    buat saya pribadi sih MoU ini merupakan itikad baik pemerintah dalam memajukan dan mengadopsi TI dalam birokrasi.

    CIO pemkot Massachussets pun akhirnya memilih mundur dari jabatan setelah proposal untuk standardisasi dengan OpenDocument ‘dihantam’ dari kubu Microsoft dengan berbagai lobi politik.

  69. :)>- Gua setuju dengan pemerintah! karena kita tahu pentium 3 untuk kantorpun udah sangat mewah, apalagi dengan OS yang legal pasti pemakainya pasti puas. Aplikasi yang digunakan dikantor kan untuk kerja bukan untuk main Game. Tapi kalo Kantor digunakan untuk main Game gua g’ terima MOU ini. karena game far cry aja yang masternya 3,5 GB aja lambat pada P4 dengan memori kecil. Tapi aku tetap pakek P4 dengan RAM gedek soalnya OS Win Vista, Office 2007 Beta, Autocad 2007 dan game gede, Tapi aku gak kerja di pemerintah aku pedagang hasil alam hahahahaaa. Hidup MOU Indonesia & Microsoft

  70. Hei bagi kamu yang gak suka ama MOU gak usah sok! Gua yakin 99% lulusan perguruan tinggi yang ada diindonesia dan udah nyambung luar Negri semua produk bajakan. Ne pemerintah dah usahai produk legal bukan bersyukur! Emang gua pelajari sekarang termasuk Gua ya! Indonesia Ini Susah lihat orang Senang N Senang Liat Orang Susah. Coba Belajar management dari Microsoft. Mentang2 dia di Amerika G’ boleh jadi teladan “Yang jelek dari AS kepemimpinannya Aja” Tapi kalo management Gua ajukan jempol patut diteladani. ya g’ Darman. Aku bukan mau cari kawan negur elo tapi kayaknya pemikiran elo hampir sama dengan Aku. Pakek Open Source memang g’ banyak keluar uang N gak mudah dapat Uang. Gua gak mau masyarakat INDONESIA hanya makan mie instan tiap hari gara-2 makek Open Source!!!

  71. Pake Pentium III :((:((:((

    Kayaknya perjanjian ini minim manfaat bagi Indonesia tuh. Apa Ind mau dijadikan gudang sampah Pentium III dan anak2nya? Kalo di Jepang buang Pentium III aja harus bayar ke Pemerintah tuh…. Ind malah bikin kerjasama u make pentium III. wah…. Pemerhati linkungan …. ayo… kayaknya Ind akan makin tercemar nih.

    REaksi Pakar IT Ind gimana tuh…. Udah bicara? Aku ingin dengar orang2 kita yang pada pintar-pintar nih. Kalo nolak Bush kita ngak bisa… gimana.. BILL GATE bisa ngak???? Jangan2 ini adalah Bill Kill u Ind…. :((:((:((:(( (PRIHATTTIIIIINNNNN)

  72. Reading the first paragraphs of your post, I would say that this MoU does not bind Indonesia to purchase any Microsoft products until the condition precedents has been fulfilled and then the Indonesia Government and Microsoft will enter into a real Sale and Purchase Agreements on Microsoft products.

    After all, this is just an MoU. A preliminary agreement constructing what the parties wanted. Not the real agreement.

  73. #124 Riki, justru karena baru MoU itulah banyak kawan2 kita termasuk Priyadi ini yang meng-kritisi hal ini. Bukannya gak percaya sama pemerintah atau DPR sebagai mitra (atau pengawas?), tapi sebagai tanda kepedulian. Halah…..

    Kalo sudah legal contract bukankah malah nantinya bisa jadi kayak kasus Karaha Bodas vs Pertamina (atau PLN?) yang mana Indonesia (Pertamina or PLN?) harus membayar ganti rugi akibat pembatalan kontrak (?) dan kalah di arbitrase international.

  74. #125
    di lain pihak, suatu transaksi bisnis juga tidak perlu menunggu penandatanganan kontrak tuh. bisa saja transaksi berjalan dulu hingga selesai, baru kemudian dibuat kontraknya. silakan saja menganggap MoU ini tidak mengikat, tapi apakah dua institusi besar seperti pemerintah suatu negara dan perusahaan multinasional (dengan reputasinya masing-masing) akan repot-repot membuat MoU untuk transaksi bernilai besar jika tidak ada niat untuk melaksanakannya?

    Per 31 Maret 2007, para pihak sudah harus mengikatkan diri pada sebuah kontrak terkait dengan pemberian hibah dan pembelian lisensi tersebut. Kemudian selambatnya 30 Juni 2007, tagihan invoice pertama akan dikirimkan kepada pemerintah Indonesia.

    dikutip dari sini.

  75. dagang is dagang is dagang, dan seperti semua pedagang microsoft akan nyari untung. perkara bill gates menjadi filantropis terbesar di dunia itu urusan lain, toh yang menjadi pihak dalam mou itu microsoft.

    masalahnya, siapa sih yang kasih approval atas mou segoblok itu? pentium 3, ya ampuuuuunn….

    ::tak mampu berkata apa-apa::

  76. #122
    Pakek Open Source memang g’ banyak keluar uang N gak mudah dapat Uang.

    Ah masa? Udah pernah nyoba? Klo iya berarti anda kurang beruntung :D. Saya turut bersedih.

    Gua gak mau masyarakat INDONESIA hanya makan mie instan tiap hari gara-2 makek Open Source!!!

    Makan mie instan mah soal kemauan. Saya kira tidak ada hubungannya dengan Open Source.

    Soal manajemen atau politik, saya angkat tangan :D.

    Mudah-mudahan pemerintah sudah memikirkan dengan baik-baik atas keputusan yang diambilnya. Dan yang palign penting, moga-moga rakyat Indonesia tidak akan terjajah dengan adanya MoU seperti itu. Entah bagaimana caranya. The power of believing :D. Kekekekeke ..

  77. Kalo menurut gw sih, ada 2 hal penting yang harus kita lihat :
    1. Dominasi satu vendor (apalagi yang komersil habis) tidak baik buat kesehatan perkembangan teknologi informatika negara ini, karena mesti akan ada ketergantungan parah (pada biaya yang besar, kebiasaan penggunaan dll) apalagi duit rakyat yang dipake.
    2. Sudah banyak negara yang beralih ke opensouce secara total untuk mulai meninggalkan ketergantungan/membebaskan diri (biaya yang besar, kebiasaan penggunaan dll) dari vendor raksasa yang sangat komersil ini.

    Makanya gw :
    1. Masih tetap aja pake windows bajakan (selagi masih halal –buat pribadi gw) karena jujur aja, masih belum bisa total meninggalkan ketergantungan ini …(masalah kebiasaan)
    2. Terus juga pake opensource (agar terbiasa) … ntar lama kelamaan juga enjoy pake-nya …

    Nah, kalo dah “sembuh total” dari ketergantungan ini dan sudah bisa terbiasa pake opensource, ntar pasti gw tinggalin ini M$ …

    :)>-

  78. saya sekarang udah 100% make linux. windows yg selama ini ada di notebook saya udah saya hapus.

    selamat tinggal windows bajakan,software ilegal dan teman2nya (warez,serial number,keygen,crack,patch etc…….

  79. mo klarifikasi; gw juga dah baca Mounya, Soal Pentium 3,sebagian dari understandingnya menyatakan microsoft bakal ngasi lisensi gratis ke pemerintah tapi lisensi itu cuma boleh dipake komputer berpentium 3 kebawah. Jadi pemerintah kita ga sebodoh itu sebenarnya:(

  80. Pengumuman-pengumuman !!

    Oii… buat kamu2 yg cari alternativ windoz coba deh PCBSD, gampang kok makenya gak perlu mikir (ala windoz lah..), open source and gratis lagi..!!. nginstall software pun tinggal klik -> next -> yes–yes(pokoke windoz abis dah…) and gak ada dependencies hell, jadi cucok lah buat yg gak konek ke internet. kalo butuh software baru tinggal ambil di (kebanyakan gratis n open source).

    Pokoke gak ada alasan lagi dah apalagi kalo cuma buat ngetik ! emak gue aje bisa kok.

    Buat mas pri sory kalo agak ngiklan tapi kita kan setuju kalo bangsa ini harus melepaskan diri dari ketergantungan thd M$, oh ya berhubung blog nya laku coba dong review , thanks..

    NB:
    – kayaknya taon 2007 taonnya *BSD :)
    – emak bilang “Dagh..dagh.. M$”
    – tapi aku tetep setia ama obsd (hidup theo..!!)
    – AYO KITA BISA !!

  81. Duh, komen-nya dan banyak bener. Ga sempet baca atu-atu.

    Setahu saya, pemerintah kita udah banyak bikin aplikasi in-house pake s/w yang spesifik windows. Misal basis delfi, db-nya mssql. Jadi rada repot kalo mo migrasi besar-besaran ke opensource.

    Mas, tolong tanyain ke Kominfo, aplikasi model gitu udah berapa banyak (di BPS, depkeu, dsb). Lantas langkah tindak selanjutnya gimana kalo emang P4 ke atas pake IGOS?

  82. Kita Bakalan Miskin… Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…
    :(( :((

    OpenSuSE Saya nggak bakalan tergantikan oleh Microsoft Windows…!!

    IGOS = Apa mungkin Proyek IGOS akan tergantikan dengan priyek Microsoft-isasi…? Yah…

    LiNuX`er Indonesia bakalan perang hebat…!!

  83. misalken pak sofyan mau ngotot pake windows xp, tapi dibikinken sistem diskless (thinclient) adakah yang tau hukumnya? halal atau haromkah?

  84. Pakai OPENSOURCE aja……….
    JANGAN MANJA….
    Trainning linux lebih murah ketimbang harus membeli lisensi Microsoft yang mahal……..:d
    Lagipula harusnya pemerintah tidak mendukung langkah microsoft, kita jangan mau dijajah mereka dalam hal teknologi….:-w
    HIDUP OPEN SOURCE….

  85. sekali lagi negosiator kita yang bodoh dikerjai oleh anggota persekongkolan ABUL YATAMA (Akal BULus YAng uTAMA) atau negosiator kita udah………….. he…he…he …gimana gito lho, ama microsoft aja kalah nego apalagi ama freeport dan perusahaan minyak asing…..

  86. Ehmm…
    saya sebagai orang awam sih ngarap stelah MoU ini, ga da lagi sweeping2an biar bisa lebih aman n bebas pake bajakan…
    Pokoknya Hidup Bajakan dan para Pembajak…
    maling sama orang kaya skali2 kan ga papa.. toh Bill Gates jg ga bakal jatuh miskin gara2 Windowsnya dibajak (orang seperti dia yang licik itu harusnya mesti merelakan sebagian hartanya dibajak itung2 sbagai amal biar dosa-dosanya terampuni)…\:d/

  87. :)>-
    dulu ae milih sby, tau begini, kecwaaaa berat dah
    mou itu nggak urut sama sekali,kalo mau ngurangin
    pembajakan caranya bukan ngakuin kalo mbajak
    wong nggak ngaku aja dah ketauan ….
    caranya ya KEMANDIRIAN, Pak Sofyan bilang tentang
    Proyek Open Source Klungkung yang mangkrak, dari situ
    cara berpikirnya pak Sofyan ini dah keliatan : nggak mandiri! Kalau ingin Open Source bener-bener ya bikin
    divisi IT sendiri di pemerintahan/kantor pemerintahan.
    Jng bergantung ama vendor! Nggak ada IT expert buat ngajarin ? La ya belajar di internet dong…
    Makanya internetnya murahin cepetan!

  88. Orang pemerintah yang baca tulisan ini pasti membantahnya…he..he….he….udah standar…

    Tapi di belakang pasti kebakaran jenggot.
    Minimal head hunting, siapa yang bocorin MoU ini ke publik..

    Anda dapat dari siapa mas?

    Salam kenal,

    Abu-abu

  89. biar kita semua gak cuma marah2 di forum2, milist2 dll ayo kita satukan kekuatan, ketemu dahulu, berdiskusi trus ada aksi yang kita lakukan (demo misalnya atau yang lain ..) biar pemerintah serius menanggapi keberatan sebagian besar masyarakat atas MoU ini …

    BERSATU, TUNTUT : CABUT MoU ! Free dan Opensource Software Untuk Pengembangan ICT Indonesia yang MANDIRI-Bebas dari Penjajahan Korporat Asing …

    Salam,
    PenguinMerah

  90. FLOSS(?), FOSS, Open Source, or Linux dibajak????
    Analisa aneh!! Coba deh browse ke http://www.gnu.org dulu dan baca aturan-aturan/teori dlm GNU. GNU menjadi basis legal open source software dan Linux. Dan gak ada istilah BAJAK dlm dunia free/open source software (FOSS). Semua org bebas utk menggunakan, menggandakan, dan mengembangkan FOSS, krn GNU berpandangan copyleft (yg berkepemilikan publik) bukan copyright (yg berkepemilikan individu, hrs membayar royalty/lisensi).
    Makanya menggunakan FOSS lebih menghemat 50%-60% dibanding menggunakan proprietery software (yg dipegang Micro$oft). Jadi menggunakan FOSS di komputer2 kantor pemerintah, berarti adalah juga menghemat dan menyelamatkan uang rakyat, uang kita, yg kita titipkan pd pemerintah yg seharusnya dikelola secara benar.
    Jadi secara bersama-sama kita hrs menuntut pd pemerintah utk mencabut/membatalkan MoU pemerintah-Micro$oft.

  91. waduuhhh…..kalo baca komen2 diatas spt nya banyak banget ya yg pake opensorce. Sebenernya secara statistik di dunia atau di Indonesia lah yg kecilan, berapa sih komposisinya :-? Rame banget komentarnya, maklum orang awam, kalo ada datanya tolong di publish mas Pri

  92. Kami dari penguinmerah juga menyatakan penolakan terhadap MOU yang dilakukan oleh pemerintah …kalo pemerintah mau memakai free open software khan bisa berhemat sebenarnya sayangnya pemerintah kita sudah dijangkiti budaya gengsi tinggi kalo pake yang murah mungkin gak gengsi kale ya….

  93. Masalah sebenarnya team indonesia yang ngurusin MOU itu bahasa inggrisnya pas pas an kali yak. jadi apa isinya nggak mudeng, untungkah ato rugi. Cuman kira kira gitulah sok style yakin paham. terus iya aja…..

    So…. nggak perlu ribut….:-w

  94. Pingback: things left unsaid
  95. aloOo.. siapa yg tahu perbedaan microsoft office sama open office.org (OOo)

    yg tau beritau donk~~

    urgent.. your reply are very needed..:x8-|/:):o:-?:-“:-w;)[-(:)>-:):(:d:”>:((\:d/\:d/\:d/\:d/\:d/\:d/:x8-|/:):o:-?

  96. Hahaha…Lagi-lagi Bangsa Kita dimainin ama Amrik.:( Mereka yang pinter apa kitanya ya yang keblinger?[-(

  97. Hahaha…Lagi-lagi Bangsa Kita dimainin ama Amrik. :( Mereka yang pinter apa kitanya ya yang keblinger?[-(

    Kita bukan dimainin, tapi diperas…….oleh Amrik :((:((:((

  98. wagh….. mending aparatur pmerintah suruh blajar pake yg opensource….
    dana dianggarin aja buat kprluan laen….

    konichiwa…

  99. Buat migrasi ke linux susah, apalagi tidak semua linux bisa running game game windows, kasian kan orang orang yang punya warnet sama multiplayer, emang SBY serakah

  100. Assalamualaikum Wr.Wb

    untuk mengomentari diatas mungkin hal seperti itu harus kita awasi danmungkin juga dari sisi Inddonesia itu sendiri

    ok

  101. :((:((:((:((:((:((:((:((:((:((:((:-?:-?:-\”:-\”:-\”:-\”:-\”:-\”:x:x:x:x

    Bagaimana ya… di kotaku, sering ada razia… katanya bajakan ….,… padahal yg jual juga rakyat kecil… ditangkep…. disidang…. dihukum… kalau nggak dishukum ya ditebus pake…. do it.
    aku pake ngetik ini juga bajakan…,… tenang aja…. lha wong programnya dibajak aja mereka sudah kaya kok…apalagi nggak dibajak… pasti lebih kaya…., seperti CD lagu audio, bisa CD MP3 yg hrgnya 5000, aja penyanyinya bisa kaya… jadi MOU tahu sama tahu MOU untung sama untunglah… kecuali mereka rugi… baru…. razia…

  102. :(( kasiannnn
    kapan bangsa wayang jadi republik mimpi..
    abis siiih
    banyak ko orang pinter di indonesia..
    bisa bikin soft ware yang lebih dari Microsoft kaleee
    tapi sayang ../
    kebanyakan orang liciknya…
    orang2 pinter dibuang keluar negeri ….
    jadi diambil bangsa lain..
    banyak ko ahli teknologi yang malah dapet green card di luar…
    jadi yang di dalam negeri malah di goblokin .:d
    [-(
    gak ngerti gw ma jalan pikiran lo ( pemimpin negeri )
    :-\”

  103. Hallo siapa aja yang punya salinan MoU-nya aku mau donk…soalnya gi nulis skripsi tentang masalah ini…tolong dibantu ya…gimana caranya supaya saya bisa dapet salinanannya?thank’s :)>-

  104. USUL !!! :d
    Komputer milik pemerintah di semua departemen harus pake lisensi, sebaiknya begitu, kan duwit rakyat

    USUL LAGI !!!
    Pemerintah membuat OS yang handal untuk di pakai gratis oleh semua rakyat indonesia, duwitnya kan juga dari rakyat. Dan tentunya perlu kerja sama dengan pembuat hardware & printer

    Terima kasih

  105. udh ditanda tanganin belum sih nih kontrak?? kok gw ga kedenger kelanjutan ceritanya yagh,,??

  106. :-?:-?:-?
    saya setuju dengan di ada kan nya rangkuman dan analisis di atas
    karena kalo ada nya situs itu kita semu nyya jdi bisa lebih jauh mengetahui nyya,,

Leave a Reply to zero Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *