Menikmati Perayaan Lima Tahun Hong Kong Disneyland, Bagian Keempat

Walaupun pagi hari cuaca mendung, cuaca hari kedua jauh lebih bersahabat dibandingkan hari pertama. Pada hari kedua ini rombongan memutuskan untuk berpisah dan saling berkomunikasi melalui Twitter.

Hari kedua ini merupakan malam minggu, sehingga pengunjung membludak jauh lebih banyak daripada hari pertama. Akibatnya antrian panjang dapat ditemui pada hampir semua wahana. Satu-satunya wahana yang saya naiki pada hari kedua ini adalah Buzz Lightyear Astro Blasters karena saya masih memiliki tiket Fast Pass untuk wahana ini. Pada wahana ini, pengunjung menaiki kereta dan memegang senjata. Tujuannya adalah menembak musuh sebanyak mungkin. Pada akhir wahana, di papan skor akan terlihat berapa banyak musuh yang berhasil ditembak.

Dari wahana Buzz Lightyear, saya menuju Adventureland karena ini satu-satunya area taman bermain Disneyland yang belum kami jamah. Sayangnya semua wahana di sini antri total, sehingga saya memutuskan untuk hanya lewat dan mengambil beberapa gambar. Selain itu juga karena saya masih memiliki tujuan untuk mengabadikan Flights of Fantasy Parade sekali lagi.

Menurut saya, Adventureland adalah area taman bermain Disneyland yang paling memiliki kesan khas karena desainnya yang unik. Nuansa yang ditampilkan adalah suasana alam seperti hutan lebat dan sungai ala sungai Amazon. Sayangnya sekali lagi, saya tidak berkesempatan untuk menaiki wahana di area ini.

Pemandangan di salah satu tempat di Adventureland:

klik untuk melihat

Pemandangan di jalan dari Main Street, USA menuju Adventureland:

klik untuk melihat

Berikutnya adalah waktunya Flights of Fantasy Parade. Parade di hari kedua tidak jauh berbeda dengan hari pertama. Hanya saja waktunya sedikit lebih lama dan pengunjung yang datang jauh lebih banyak daripada hari kemarin.

Setelah parade, dilanjutkan dengan makan siang di restoran Starliner Diner. Ini adalah restoran fast food dengan menu tidak jauh berbeda daripada yang lumrah dijumpai di restoran fast food lainnya. Rombongan juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama Buzz Lightyear di area restoran.

Setelah makan siang yang terlambat, langsung dilanjutkan dengan makan malam dini, karena kami masih memiliki rencana untuk berkeliling Hong Kong di malam hari. Makan malam dilakukan di restoran Corner Cafe di area Main Street, USA. Karena baru saja makan siang, saya hanya mememesan spaghetti dan makanan penutup ‘saja’.

Sayangnya, karena masalah waktu, rombongan memutuskan untuk tidak pergi jalan-jalan ke Hong Kong karena kami juga tidak akan dapat mencapai pertunjukan Symphony of Light sebelum waktunya. Saya memutuskan untuk kembali mencoba mengabadikan kembang api yang akan berlangsung beberapa saat lagi. Karena area sekitar kastil Tinker Bell sangat padat dipenuhi pengunjung, saya memutuskan untuk memasang tripod saya di sekitar area tengah-tengah Main Street, USA dan menggunakan lensa tele 70-200mm. Sebenarnya area ini sudah sangat jauh dari keramaian, namun saya tidak punya pilihan untuk mendekat karena keterbatasan lensa yang saya bawa. Hasilnya lebih baik dibandingkan hari pertama karena cuaca jauh lebih bersahabat.

Mengabadikan kembang api Disney in the Stars ternyata tidak semudah dugaan saya. Kembang api yang digunakan sangat beragam dan cara terbaik untuk mengabadikannya sangat berbeda-beda pula, ada yang cocok diabadikan dengan eksposur singkat, ada pula yang cocok diabadikan dengan eksposur panjang. Ketika kembang api diluncurkan saya tidak tahu seperti apa lintasannya, apakah nantinya akan meledak atau tidak, seperti apa ledakannya dan apakah akan disusul dengan kembang api atau efek lainnya. Selain itu cahaya dari kembang api juga sangat mempengarui pencahayaan terhadap kastil Tinker Bell sehingga menyulitkan untuk tahu berapa kecepatan shutter yang diperlukan.

Setelah kembang api usai, saya menunggu pengunjung lainnya untuk pulang sehingga saya bisa mengabadikan Main Street, USA dan juga area lain di waktu malam.

Bersambung ke bagian kelima.

12 comments

  1. berharap ada lokasi wisata di Indonesia yg manfaatkan blogger, tidak hanya yg sudah ready, yg masih perlu pengembangan juga kayaknya perlu untuk masukan dan kritik yg membangun agar pengelola menjadi tercambuk

Leave a Reply to meidy Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *