Harga, Produksi, dan Konsumsi BBM

Kalau anda pengguna email yang aktif, tentunya anda sudah mendapatkan daftar harga-harga BBM di beberapa kota di seluruh dunia, baik melalui *mailing list* maupun dari surat berantai yang dikirimkan oleh rekan anda. Bagi anda yang belum melihatnya, daftar tersebut dapat anda lihat di blog [Fahmi Side B](http://mfahmia2705.blogspot.com/2005/09/daftar-harga-bbm-di-beberapa-negara.html).

Setelah membacanya, kesan yang mungkin anda dapatkan adalah: “Oh seandainya harga BBM di Indonesia sama dengan di Venezuela.” Untuk menjawab keraguan kita semua, berikut adalah kondisi produksi dan konsumsi dalam bentuk grafik dari negara-negara yang memiliki BBM dengan harga murah.

Venezuela, Rp 325/liter:

Produksi dan Konsumsi Minyak Venezuela

Mesir, Rp 1862/liter:

Produksi dan Konsumsi Minyak Mesir

Kuwait, Rp 2114/liter:

Produksi dan Konsumsi Minyak Kuwait

Arab Saudi, Rp 2467/liter:

Produksi dan Konsumsi Minyak Saudi Arabia

Rusia, Rp 5692/liter:

Produksi dan Konsumsi Minyak Rusia

Indonesia, Rp 2400/liter:

Produksi dan Konsumsi Minyak Indonesia

**Analisis**

Produksi minyak untuk negara Venezuela, Kuwait, Arab Saudi dan Rusia berlipat-lipat dari konsumsi dalam negerinya. Sedangkan untuk Mesir, dalam beberapa tahun sepertinya akan mengalami kondisi seperti Indonesia, tetapi untuk saat ini jumlah produksi minyak masih di atas jumlah konsumsinya. Sedangkan Indonesia, sejak 2003 konsumsi dalam negeri melebihi kapasitas produksinya. Walaupun demikian, Indonesia masih mempertahankan minyak dengan harga Rp 2400/liter seperti halnya negara-negara yang memiliki kapasitas produksi berlipat-lipat daripada konsumsi dalam negerinya.

*Sumber*: [“Statistical Review of World Energy 2005″](http://www.bp.com/genericsection.do?categoryId=92&contentId=7005893), sebuah publikasi dari [BP](http://www.bp.com).

29 comments

  1. Pertanyaannya, kenapa konsumsi BBM dalam negeri begitu meroket ? Sektor apakah yang berperan besar dalam besarnya konsumsi BBM di Indonesia ? Sektor industri atau transportasi ? Kalo sektor industri saya kurang bisa berkomentar tapi kalo sektor transportasi, ini mungkin ekses dari ketidakbecusan pemerintah menyediakan transportasi publik yang lebih memadai sehingga masyarakat lebih memilih berlomba-lomba mempunyai kendaraan sendiri dan berboros ria dengan BBM. Begitu ngga ya kira-kira ? :-w

  2. Di Jogja, diatas jam 18.00, sudah ndak ada lagi bus umum. jadi harus diem di rumah kali yah setelah itu;-) Tahun 2000, di jalan kaliurang, masih dengan bebasnya nyebrang jalan. Sejak 2003 kemaren, mau nyebrang saja susahnya minta ampun (terutama jam 0700-2200). Jalan di dekat MM UGM malah sekarang diperlebar. Dulunya, pada saat jam kantor, antri dekat lampu merah dekat MM (depan pos polisi) bisa nunggu 5 kali ganti lampu merah. Oyah, motor adalah raja jalanan Jogja. Bagi yang bawa mobil, dan ndak terbiasa di Jogja, awas kalian!!! ;-)

    Coba kalo ada angkot kayak di bandung/jakarta ;-(

  3. :-? tapi tetep aja org2 itu masih tergolong pelit…

    kayakny sih emg bakal berkurang… HARUSNYA.
    tapi moga2… yang namanya balapan jalanan tuh berkurang… ganggu org tidur.

  4. Konsumsi naik bisa jadi karena banyak pembeli dari luar ke indonesia. kan murah tuh BBM indonesia. jadi kalau di telaah lebih jauh bukan konsumsi dalam negeri nya yang meningkat drastis, tapi pembelian dari luar yang besar besaran (terungkap dalam kasus penyelundupan BBM)

  5. Solusinya si ada, cuma pasti caranya bakalan kena protes besar-besaran pula. Jadi serba salah.

    Perombakan sistem transportasi besar-besaran itu penting banget. Sayang akan menuai protes yang nggak kalah besarnya.

    Dengan kata lain serba salah. Apapun yang dilakukan tetap menuai protes. Dasar Indonesia sukanya protes aja…/:)

  6. Nanya dikit ama yang tahu….Indonesia bukannya kaya akan minyak, contoh kecil aja AMBALAT punya kandungan bernilai more than 300 Trilyun rupiah, baru AMbalat, yang lain masih banyak….

    Kenapa produksi gak digeber aja….
    Masih inget gue semboyan GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA RAHARJA, UANTAIAN JAMRUD KHATULISTIWA.

    Yakin kalo pemerintah bener, Indonesia tuh bisa kaya Venezuela….. Kaya minyak kok harga minyak d negeri sendiri mahal.

    Terus yang dimaksud subsidi rakyat apa? Orang minyak dari negeri sendiri kok ada istilah rakyat disubsidi.

    Dana Kompensasi BBM apalagi??? Itu semua angka yang hanya dinikmati orang di birokrasi, sedang Rakyat….., lagi lagi jadi korban.

    Kapan ya Indonesia punya presiden dan wapres yang bener, baik dan bijak, berani???

  7. #13: indonesia tidak kaya dengan minyak. dari seluruh negara anggota OPEC, minyak Indonesia tidak lebih dari 1%, tapi jumlah penduduknya 42%. coba baca ulasan saya di sini

  8. sbenarnya sih agak kurang masuk akal kalau bbm di naikkan dengan alasan perbandingan dengan harga bbm di luar negeri. Apakah sudah di perhatikan perbedaaan kualitas bbm di indonesia dengan yang diluar negeri.
    Seharusnya membandingkannya bukan hanya kuantitas (harga) dengan kuantitas saja, tetapi kualiatas (mutu bbm di indonesia) dengan kualitas bbm di luar negeri.
    My point is, alasan dengan perbandingan dengan harga minyak di luar negeri sama sekali nonsense, ga masuk di akal kalau tidak diperhatikan kualitasnya juga.

    ps : denger-denger kualitas bbm di indonesia itu termasuk yang terburuk yaa?? banyak timbel nya, dll. alias ampas dari minyak yang di produksi.

    Terima kasih :)

  9. :d:d..
    BBM naik…
    walau teriak sekeras apapun ga akan turun lagi..
    lebih baik kembali ke transportasi tradisional aja(sepeda,becak,andong dll..),kan asik sambil ngobrolin pemerintah..,kalo perlu yang di atas suruh kasih contoh.!ga pake minyak alias gratissss…..,negara hemat.

  10. [-(

    Pemerintah kita itu aneh ya, seharusnya kan mereka harus bisa melihat produksi minyak kita itu berapa+ hitung berapa besar biaya produksinya,setelah itu pemerintah kita melihat berapa besar penggunaan minyak didalam negri, jika produk/BBM yang akan digunakan oleh pemerintah harus di import,maka seharusnya pemerintah menetapkan komponen harga dari biaya produksi+Harga minyak import, kalau pemerintah bilang “tidak ada yang perlu di Import”, ya cukup dengan biaya produksi aja (Biaya investasi+asuransi), jadi seharusnya untuk rakyat tidak perlu ngikutin harga internasional yang embel2xnya cuma berat2xin aja,kecuali untuk perusahaan asing

  11. Menurut info terbaru,

    kini produksi minyak Indonesia menipis, kalo gak salah cuman tinggal 900 ribu barel per hari, sedangkan kebutuhan mencapai 1,5 juta barel per hari.

    Gimana cara nombokin kurangnya? ya impor. Sayang, harga minyak cenderung naik, jadinya minyak impor ya mahal, trus dijual dalam negeri malah subsidi. Gimana gak bangkrut?

  12. Waduch…pusing banget ya, minyak naik melulu. harga barang juga pada naik.gimana donk pemerintah SBY. kok diem aja..:(( liat rakyatnya pada sengsara mo beli beras.:((

  13. Harga BBM Indonesia, kalau mau bisa lebih rendah atau setidak-tidaknya sama dengan harga BBM dengan negara-negara lain. Kuncinya adalah, subsidi bbm harus dibebankan kepada pihak-pihak yang mempergunakan bbm itu sendiri, bukan oleh negara melalui APBN. Caranya sih mudah, pemerintah tinggal memunggut subsidi setiap tahun (kalau perlu masa pembayaran pajak ditingkatkan setiap enam bulan) pada saat pemilik kendaraan membayar pajak, atau melakukan kepada industri-industri yang mempergunakan bbm.Khsusu untuk pemilik kendaraan pribadi subsidinya harus lebih besar dari kendaraan umum. Disamping itu kalau perlu pajak parkir dan pajak jalan juga dibebankan dan dipungut langsung kepada pemilik kendaraan pada saat pembayaran pajak tersebut. Hal ini juga akan membuat masyarakat untuk hidup lebih berhemat dan menghindarkan kemacetan di jalan raya.

  14. Harga BBM pasti akan naik terus, karena dikuras terus. Tapi gampang, supaya harganya tetap murah. Subsidi dibebankan kepada yang memakai (pemilik kendaraan pribadi, umum dan industri). Caranya pungut sumbangan subsidi dari mereka saat bayar pajak kendaraan, atu urus Ijin industri. (kalau perlu pungutnya tiap 6 bulan), sekalian pajak jalan dan parkir. Subsidi negara bisa utk membangun rakyat. Kalau udah gitu negara ini pasti tidak akan boros, jalan tdk akan macet, rakyat juga menikmati hasil bayar pajak. Kurang apalagi, mau nggak mengerjaan begitu, agar tidak ada yang demo bbm.:”>:”>

  15. Harga BBM pasti akan naik terus, karena dikuras terus. Tapi gampang, supaya harganya tetap murah. Subsidi dibebankan kepada yang memakai (pemilik kendaraan pribadi, umum dan industri). Caranya pungut sumbangan subsidi dari mereka saat bayar pajak kendaraan, atu urus Ijin industri. (kalau perlu pungutnya tiap 6 bulan), sekalian pajak jalan dan parkir. Subsidi negara bisa utk membangun rakyat. Kalau udah gitu negara ini pasti tidak akan boros, jalan tdk akan macet, rakyat juga menikmati hasil bayar pajak. Kurang apalagi, mau nggak mengerjaan begitu, agar tidak ada yang demo bbm.:”>:”>Adilkan?? kalau yang makai bbm yang bayar subsidi.:)

  16. setuju bro.. buat pendidikan murah dan kesehatan murah dan pangan murah. bensin naik ngak papa :)

  17. keadaan pertama: Banyak oknum tertangkap basah menimbun BBM , bukan untuk menahan sampai harga mahal. Tapi malah akan dijual untuk industri!

    keadaan kedua: banyak supir taksi yang gw tanyain bilang tetangganya dibayar 20 sampai 30 ribuan dan makan siang gratis untuk demo kenaikan BBM

    pertanyaan: Siapa sebenarnya paling kebakaran jenggot dengan kenaikan bebeem? Orang miskinkah?

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *