Laporan Ngabuburit Bersama Richard Stallman

This site featuring Richard Stallman and Richard Stallman himself

Acara ngabuburin bersama [Richard Stallman](http://en.wikipedia.org/wiki/Richard_Stallman) telah usai. Pada saat tulisan ini ditulis pertama kali, Richard Stallman sedang dibawa oleh anak-anak [Universitas Budi Luhur](http://www.bl.ac.id) Jakarta, untuk selanjutnya menuju Bali.

Richard Stallman sendiri datang ke Bandung diantar oleh anak-anak Budi Luhur pada hari Sabtu dini hari pukul 01.00. Setelah itu langsung dimasukkan ke Hotel Patrajasa. Pagi hari, pukul 10.00 Richard Stallman dibawa oleh [Dicky](http://www.massaint.or.id) dan [Jay](http://yulian.firdaus.or.id) sesuai pesanan beliau ke DiscTarra untuk mencari CD lagu-lagu etnis Indonesia. Setelah itu mereka menuju rumah makan Panyawangan untuk makan siang (untuk Richard Stallman, bukan untuk Dicky dan Jay).

Sementara itu, tim lokasi yang terdiri dari Ananda, Saya dan anak-anak dari Unpas mengurus situasi di lokasi. Setelah kami datang, sudah ada masalah yaitu ada tulisan ‘Open Source’ dan ‘Linux’ di spanduk yang akan dipasang. Seperti kita ketahui, Stallman tidak suka istilah ‘Open Source’ dan lebih menyukai ‘Free Software’. Sedangkan ‘Linux’ seharusnya menjadi ‘GNU/Linux’. Solusi yang kita ambil adalah dengan menghilangkan baris slogan tersebut dengan melipat spanduk. Walaupun setelah dipasang ada lipatan pada spanduk, tetapi yang penting Stallman tidak menghabiskan waktunya untuk protes istilah-istilah tersebut.

Saya sendiri mendapat tugas untuk menjemput Pak Rusmanto dan Pak Ase dari stasiun. Sayangnya, kereta yang mengantar mereka sampai stasiun terlambat, dan baru tiba pukul 12.40. Saya sendiri sampai ke lokasi sekitar pukul 13.10 dan langsung mendapat tugas untuk menjadi moderator sesi pertama, walaupun mungkin Dicky yang harusnya menjadi moderator. Pembicara untuk sesi pertama ini adalah pak [Andika Triwidada](http://andika-lives-here.blogspot.com/) yang membawakan topik “Mari Berhitung”. Berhitung apa? Berhitung nilai GNU/Linux secara kualitatif dan kuantitatif. Bahannya sendiri disiapkan oleh kami (saya, Pak Andika, Jay dan Dicky) malam sebelumnya. Sebelumnya Pak Andika rencananya akan membawakan topik tentang Oracle, tetapi sampai acara ini dimulai, pihak Oracle belum memberikan bahan walaupun sudah diminta beberapa kali. Jumlah peserta yang menghadiri acara ini lebih dari 200 orang peserta, tidak terlalu sepi tapi juga tidak terlihat memenuhi ruangan. Kurang lebih ada 80% tempat duduk yang terisi.

Setelah break shalat Ashar, dimulai sesi Richard Stallman dengan moderator Bapak [Budi Rahardjo](http://gbt.blogspot.com). Richard Stallman bicara dengan bahasa Inggris yang sangat jelas diselingi dengan Bahasa Indonesia. Beliau bicara tanpa menggunakan *video projector* yang telah disiapkan sebelumnya. Topik yang dibawakan berjudul *Free Software: Past, Present and Future*. Pada sesi kedua ini, Mr Richard Stallman sempat kepanasan sebelum akhirnya panitia membelikan tiga buah (!) kipas angin untuk ‘mendinginkan’ beliau. Pada akhir presentasi, Stallman seperti biasa membawakan dakwah ciri khasnya, yaitu *Church of Emacs*.

Yang menarik, pada sesi tanya jawab beliau sempat bersitegang dengan salah satu penanya yang tidak setuju dengan filosofi Stallman, sebelum akhirnya Stallman menyudahi debat tersebut dengan menyuruh penanya “You! Sit down! I’m done with you!” disertai dengan tepuk riuh penonton :). Stallman memang seorang yang ‘garis keras’, tidak berguna berdebat dengannya, tetapi kita seharusnya mengambil sisi positif dari Stallman dan menghindari sisi negatifnya.

Setelah selesai kami adakan konferensi pers, sedangkan peserta yang lain berbuka puasa. Konferensi pers tersebut dipimpin oleh saya sendiri. Sayangnya tidak banyak wartawan yang bertanya. Menurut saya hanya ada tiga pertanyaan untuk Richard Stallman. Yang agak kontroversial adalah ketika salah satu penanya mengutip wawancara Richard Stallman pada majalah [InfoLinux](http://www.infolinux.co.id). Richard Stallman mengomentari “I don’t like this magazine”. Pada akhir konferensi pers, Stallman menanyakan kepada saya mengapa tidak banyak wartawan yang hadir. Saya jawab secara diplomatis bahwa acara ini kurang publikasi, karena publikasi baru dilakukan satu minggu sebelum acara.

Sesaat setelah itu, para peserta yang berminat untuk aktif dalam [Klub Linux Bandung](http://bandung.linux.or.id) berkumpul sebelum akhirnya diberi wejangan oleh Stallman. Saya sendiri belum tahu apa yang terjadi pada pertemuan pengurus baru tersebut, karena saya dan senior yang lain harus ‘mengirim’ Stallman ke hotelnya, dan untuk menemani beliau makan malam. Untuk makan malam, kami ajak Stallman kembali ke rumah makan Panyawangan, karena sewaktu makan siang Stallman terlihat menyukai makanan pada rumah makan tersebut. Setelah makan malam, Stallman ingin mendownload emailnya. Untuk itu kami langsung menuju [kantornya Jay](http://www.teras.net.id) sebelum akhirnya Stallman diantar oleh anak-anak BL kembali ke Jakarta.

ps. Foto di atas adalah foto salah satu artikel saya tentang Richard Stallman dan Richard Stallman di belakang yang sedang mendownload emailnya. Foto diambil oleh Jay di kantornya.

12 comments

  1. Hehehe.. seru juga cerita Priyadi tentang bersitegangnya penanya dengan Stallman. Walaupun saya nggak bisa datang :( ke acara tersebut. Tapi tulisan di atas sudah mengobati ke tidak hadiran saya. Salut buat acaranya, semoga di kemudian hari bisa mendatangkan dedengkot Linux si Linus Torvalds. Kalo bisa datangkan juga si Stallman. Jadi acaranya bisa di buat Open Source Vs. Free Software kan seru tuh…

  2. Kalau soal disuruh duduk oleh si Stallman sih saya juga pernah, yaitu waktu dulu dia datang ke Jakarta. he he he. Biasa, si RMS kan keras orangnya. Jadi gak boleh marah. Cuek aja.

  3. Nemu pengumumannya telat, jadi repot ngatur jadwalnya euy, bentrok ama buka puasa ama kantor :(
    fyi, nemu site ini juga gara2 kasus Akira .. huehehe

  4. Sebenarnya “sedih” juga ya melihat kenyataan even seperti ini tidak menarik bagi kalangan media massa kita — atau memang mereka belum tahu?

  5. Sebenarnya “sedih” juga ya melihat kenyataan even seperti ini tidak menarik bagi kalangan media massa kita – atau memang mereka belum tahu?

    sebenarnya mungkin bukan tidak tertarik ya, tapi mungkin cuma terbatas pada media yang ngerti topiknya, selain itu juga mungkin media massa terkumpul di Jakarta dan di Jakarta sebelumnya sudah diadakan event yang sama.

  6. mungkin karena teknologi informasi market share nya kurang diindonesia dan lebih banyak mengangkat isu-isu politik yang bikin pusing :(

  7. Stallman datang ke uni saya (ANU) ttgl 13 oct kemarin. Saya enjoy lawakannya dari intellectual Property sampai soal orang disuruh duduk itu. dari cerita di atas koq dimana-mana ngomong mirip ya aja. Tahun ini yg diomongin Stallman ngga banyak beda jauh dgn tahun lalu!

  8. Ada yang nulis laporan dia ketika ke Bali gak ya ? Pengen tahu apa saja, soalnya nggak bisa ikut, bentrok ama liburan ke Lombok :(

Leave a Reply to BadSectoR Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *