Mengoptimisasi atau Menyalahgunakan Situs Web Untuk Situs Pencari?

Saya sempat merasa *shock* ketika membaca daftar isi dari buku [Trik Mengoptimalkan Situs Web ke Situs Pencari](http://bjoconsulting.com/situs_pencari.htm) karangan [Bob Julius Onggo](http://bjoconsulting.com). Dari judulnya terlihat bahwa buku ini seharusnya bermaksud mengajari pembaca tentang teknik-teknik untuk mengoptimalkan situs web untuk mesin pencari. Dari daftar isi saya lihat penulis buku ini mengorganisasikan trik-trik ke dalam 10 buah bab.

Tetapi ada satu teknik yang sangat fatal dan wajib untuk dihindari oleh siapapun pemilik situs web. Teknik ini adalah “Membuat Doorway Pages” yang pada buku ini bahkan dijabarkan pada sebuah bab tersendiri!

[*Doorway pages*](http://en.wikipedia.org/wiki/Doorway_pages) adalah halaman web yang sesuai namanya dibuat sebagai halaman masuk. Halaman ini didesain sedemikian rupa sehingga memiliki peringkat tinggi pada mesin-mesin pencari. Halaman ini berfungsi untuk menjaring hit dari *keyword-keyword* tertentu. Pengunjung yang masuk ke halaman *doorway* secara otomatis atau semi otomatis diredireksi ke halaman utama yang dikehendaki oleh pemilik situs.

Isi dari halaman *doorway* dibuat khusus untuk mesin pencari dan bukan untuk konsumsi manusia. Isi dari halaman-halaman ini seringkali disembunyikan dari mata manusia, misalnya dengan cara mewarnai teks sehingga warnanya sama dengan warna latar belakang, menempatkan *keyword* dengan huruf kecil atau dengan properti CSS `display: none`, dan sebagainya. Jika ada manusia yang me-*load* halaman ini, maka dia akan secara otomatis diredireksi ke halaman utama, misalnya dengan *tag* `meta refresh`, dengan Javascript atau dengan memuat halaman yang berbeda jika halaman tersebut diakses oleh manusia (istilahnya adalah *cloaking*).

*Doorway pages* termasuk penyalahgunaan mesin pencari. Jika ketahuan, maka ada kemungkinan mesin pencari ‘menghukum’ halaman-halaman yang menggunakan *doorway pages*. Sebagai contoh, mesin pencari paling populer, Google, sama sekali tidak menyukai *doorway pages*.

Dari Google Information for Webmasters: [My webpages have never been included in the Google index](http://www.google.com/intl/en/webmasters/2.html):

> **You employ doorway pages**. Google does not encourage the use of automatically generated pages that are designed for search engines instead of users. We want to point users to useful content pages, not to doorways or splash screens.

Dari Google Information for Webmasters: [Webmaster Guidelines](http://www.google.com/intl/az/webmasters/guidelines.html):

> Avoid “doorway” pages created just for search engines, or other “cookie cutter” approaches such as affiliate programs with little or no original content.

Dari Google Information for Webmasters: [Search Engine Optimizers](http://www.google.com/intl/az/webmasters/seo.html):

> Ask for explanations if something is unclear. If an SEO creates deceptive or misleading content on your behalf, such as doorway pages or “throwaway” domains, your site could be removed entirely from Google’s index. Ultimately, you are responsible for the actions of any companies you hire, so it’s best to be sure you know exactly how they intend to “help” you.

> …

> Another illicit practice is to place “doorway” pages loaded with keywords on the client’s site somewhere. The SEO promises this will make the page more relevant for more queries. This is inherently false since individual pages are rarely relevant for a wide range of keywords. More insidious, however, is that these doorway pages often contain hidden links to the SEO’s other clients as well. Such doorway pages drain away the link popularity of a site and route it to the SEO and its other clients, which may include sites with unsavory or illegal content.

> …

> (By all means, feel free to walk away if the SEO) puts links to their other clients on doorway pages

Google: [Report a Spam](http://www.google.com/contact/spamreport.html):

> Trying to deceive (spam) our web crawler by means of hidden text, deceptive cloaking or doorway pages compromises the quality of our results and degrades the search experience for everyone. We think that’s a bad thing.

Selain itu, pada langkah ke-7, penulis buku ini membahas mengenai [The Open Directory Project](http://www.dmoz.org). Sayangnya, salah satu anjurannya adalah “Mendapatkan Beberapa Kali Penempatan di “Open Directory”. Pendapat ODP jelas dalam hal ini: ODP tidak menyukai beberapa kali penempatan untuk sebuah situs. Pada halaman [Submitting Your Site](http://www.dmoz.org/help/submit.html) dari ODP dijelaskan:

> You should submit your site to the single most appropriate category that is directly relevant to your site’s content. Please only submit your site one time. The ODP editors reserve the right to use their editorial discretion to determine which category or categories your site will ultimately be placed.

Langkah ke-9 dari buku ini adalah: “Bila Situs Web Anda Menggunakan Frame.” Padahal, langkah pertama dalam mengoptimalkan situs web untuk mesin pencari adalah dengan tidak menggunakan frame. Mungkin memang ada cara-cara *hackish* untuk mengoptimalkan situs ber*frame* pada mesin pencari. Akan tetapi tentunya jauh lebih baik mendesain situs web yang berbasis standar dan aksesibel.

Saya belum melihat isi buku ini, yang saya lihat hanyalah daftar isinya saja. Akan tetapi sudah ada tiga kesalahan yang saya temukan, dan satu di antaranya sangatlah fatal! Saya tidak tahu apakah masih banyak kesalahan-kesalahan lainnya dalam buku ini. Saya yakin para selebritis IT yang memberikan testimoni untuk buku ini tidak tahu apa yang mereka lakukan.

Buyers beware!

70 comments

  1. Saya pernah terlibat dalam sebuah diskusi dengan salah satu client saya. Dia mengatakan bahwa dia diberitahu kalau ingin situs terjaring dalam pencarian search engine, maka ada budget khusus yang harus disediakan. Yah, karena (menurut saya) ini bukanlah cara yang efektif, maka saya coba jelaskan dengan bahasa yang semoga bisa dimengerti. Akhirnya client saya tersebut mulai mengerti.

    Mengenai “doorway” itu juga, pernah saya cukup heran dengan sebuah situs yang menggunakan trik semacam ini. Sekilas, dengan content yang ‘visible’, saya merasa kok sepertinya load time-nya lama sekali. Sampai saya coba lihat sourcenya. Wow! yang ada dalam display: none justru lebih banyak daripada ‘real content’ nya.

    Bingung juga tentang trik-trik semacam ini. Apakah “become popular” itu adalah prioritas tertinggi, sehingga ‘segala cara’ terlepas dari benar dan tidak, boleh dilakukan?

  2. #5 Baca cerita anda, kok jadi teringat sekali dengan typikal pemikiran orang Indo aja yah. Kalo apa apa bisa didapat, bisa diurus, bisa diatur semaunya, asal ada duit :D

    Mungkin biar lebih seru, usulkan sekalian beli 100% saham Google :D

  3. Pak Bob itu juga lagi buat buku ttg blog dan minta testimonial/kata pengantar dari gue. Gue bilang, mana bukunya gue mau baca dulu heuheueh :-”

    Eniway, traffic jadi satu-satunya dewa di Internet, dan perbedaan antara #1 dan #3 di google untuk sebuah keyword itu mencapai 80% perbedaannya.

    Jadi orang setengah mati menghalalkan segala cara untuk jadi #1, cara2xnya ya yg diatas tadi, doorway pages, spam comment, invisible text. Cara2x ini hampir semuanya udah ketangkep sama Google, dan jangan kuatir, di remove [baik sementara: sandbox atau permanent] dari index-nya.

    Mereka yg menghalalkan segala cara dalam bidang SEO ini istilahnya SEO Black Hat, liat blog ini http://seoblackhat.com/ buat cari cara2x lain yg masuk kategori black hat ini.

    Ttg buku yg dibahas diatas, apa mau dikata: ilmunya ketinggalan jaman.

  4. Syukur ada yang juga nyadar selain gue, gue juga kaget pas baca di toko buku beberapa bulan lalu. Soalnya menurut gue bukunya terlalu mahal buat ilmu kayak gini. :)>-

  5. Betul kata Pak Enda: Ilmu penulis buku itu dah ketinggalan jaman :d Bab 2 membahas tentang meta tag, padahal google dah gak memperhatikan meta tag lagi…

  6. Yang utama sebenarnya content. content is king :d bagusan lagi klo sering diupdate and isinya orisinil … trus klo bisa dapet link dari situs situs yg relevan ( anchor text link) and good Pagerank … klo denger2 si umur domain juga mempengaruhi makin lama lo ndaftarinnya makin OK … klo jaman dulu mungkin trik2 yg dipake bjo to sip … tapi jangan harap sekarang ketahuan langsung dipenalti kekeke …

  7. Gue setuju ama MDAMT di #3, kalo itu gak bisa disebut kesalahan. Tapi itu tips dan trik yang emang kelabu.

    Yang sangat fatal kenapa itu di publish dalam bentuk sebuah buku? tapi gw pikir-pikir lagi apa bedanya di publish melalui sebuah buku, blog ataupun situs? prinsipnya kan sama aja konsumsinya untuk masyarakat umum? #-o

  8. #15: metatag adalah metadata sebuah halaman web, seperti halnya metadata exif pada gambar dari kamdig atau id3tag pada mp3/ogg atau kdt/isbn pada sebuah buku

    use well-formed documents in digital world!

    *bukan komentar dalam konteks indexing google/search engine lainnya*

  9. #3, #19: menurut gua, jika faktor etika dikesampingkan pun, teknis ini sudah dapat dibilang sebagai kesalahan, karena search engine jaman sekarang akan menghukum situs2 yang pakai trik seperti itu. bisa-bisa situsnya gak diindex oleh Google padahal niat awalnya mau optimasi untuk search engine

  10. #21: iya juga sih, lha namanya juga cara untuk mengelabui bot-nya search engine. Makanya bener kata MDAMT kalo itu dibilang ajaran sesat :)).

    BTW, judul topik elo ini yang bener MENGOPTIMISASI atau MENGOPTIMALISASI Pri?

  11. coba tanyakan ke pulisi EYD :P

    tapi, Optimization (AS) atau Optimisation (UK) kalau diambil contoh seperti standardization maka indonesianya udah bener optimisasi

    :::::

    Dan mumpung udah disini, saya juga mo komentar ttg BJO Consulting. Itu dari dulu iklannya udah cukup lama ada di salah satu halaman situs CBN, tapi pas dibuka langsung bikin sebel karena mengingatkan dengan situs-situs spammer (seenggaknya menurut saya)

  12. Sumbang komentar:
    setau sy mas, itu buku terbit taun 2002 atau 2003 (klo gak salah) jadi isi dibuku itu udah ketinggalan jaman. Sayangnya buku itu terus dicetak berulang kali sampe sekarang. Kemaren sy masih liat terbitan terbaru dengan isi yg sama di gramedia.

  13. Orang yang mau jualan segala macam biasanya malah nggak jualan apa-apa kecuali omongannya sendiri. Talk is cheap.

    Dan kalau memang yang hendak dijual cuma omongan – maka soal etika cuman akan masuk nomor buntut.

    Dulu Anne Ahira, dan sekarang Bob Julius Onggo, aduh suram benar “marketing” di Indonesia…

  14. #14 modelnya seperti kebanyakan “situs” yang menjual dengan cara “hurry, this offer only valid ’till ” ya….

    #13 Ya begitulah, ada yang punya ilmu mumpuni tapi tidak bisa “menjualnya” dan dibagikan gratis, ada yang ilmunya biasa aja (banyak yang sudah tahu), tapi bisa menjualnya di Gramedia dan seminar bahkan jadi konsultan :-)

    Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Pak Onno dkk,Pak Onno dkk sebagai manusia biasa gak bisa semuanya, selain sibuk keliling kampanye internet dan Linux. Jadi wajarlah

  15. semua demi rebutan masuk google?
    berarti… Google is king! :)

    *alternatif dari traffic & content*

  16. #20. Betul sekali Pak Jay. Komentar saya #15 itu dalam konteks yang dibahas oleh Pak BJO, yaitu SEO. Kalo dalam konteks “well-formed documents” saya sepenuhnya setuju dengan Pak Jay.

    Use well-formed documents in digital world! :)>-

  17. Jaman sekarang jamannya popularitas bukan kualitas :) Kalau untuk masuk ranking atas Google masih harus pake trik artinya dia ga pede sama contentnya :D Kalau kata Enda, traffic itu dewa di internet, jadi inget sama rating acara TV, demi rating tinggi apapun jadi. Kemana larinya ya saat-saat orang itu berlomba untuk menjadi yang terbaik dengan cara jujur, bukan ngeyel2an :D

  18. setau sy mas, itu buku terbit taun 2002 atau 2003 (klo gak salah) jadi isi dibuku itu udah ketinggalan jaman. Sayangnya buku itu terus dicetak berulang kali sampe sekarang. Kemaren sy masih liat terbitan terbaru dengan isi yg sama di gramedia.

    wah, pada tahun 2000 pun teknik semacam ini tetap tidak etis. mungkin google belum punya teknik menangkalnya, tapi tetap saja tidak etis.

  19. #26 sepertinya kebalik. BJO dah “terkenal” sebelum AA. Seingatku ….pernah menulis di suatu halaman majalah tentang internet, seperti kolom tersendiri gitu. mungkin thn 2001 atau 2002.

    Jaka sembung mode on.
    Photo Mas Pri keluar di majalah, sebelumnya di majalah lain (kayanya satu grup). Yang dulu berdua, sekarang sendirian bo.

  20. Memang cari duit jaman sekarang saking susahnya semua hal bisa dilabrak…tapi kan memang begini lah motif ekonomi/marketing…jangan2 perusahaan2 yng melakukan Doorway Pages malahan yang mbayar gaji kita tiap bulan…:d…

  21. teknik2 sesat seperti ini pula yang membuat situs http://www.formulabisnis.com mendapatkan ranking ke 1 di search engine google. dan membuat pemiliknya ( mas joko susilo ) menjadi jutawan lewat ini internet \:d/

    so… apakah joko susilo penganut aliran sesat di internet ? 8-|

  22. Saya baca judul cover majalah “Marketing” bulan ini, kalau tidak salah tentang “suramnya wajah internet marketing di Indonesia” (CMIIW). Belum baca isinya, tapi memang sepertinya “suram”. Kasus Anne Ahira, BJO. Banyak pelaku e-marketing yang belum paham etika internet, menggunakan media-media berbasis elektronik. Konsep yang benar dan etis di dunia marketing konvensional, belum tentu bisa diterapkan mentah-mentah di komunitas maya.

  23. Aku sudah beli Buku itu, nyesal banget… soalnya isinya bullshit semua *sigh*

    Link-nya banyak yang mati, terus cara-caranya itu membingungkan. Kalau nuruti apa kata dia, bisa-bisa site kita di-Ban forever oleh Paman Google. Apa dia belum tahu ya kalau Google itu sudah makin pintar.

  24. Kalau aku lihat bukunya pak bob ttg “TRIK MENGOPTIMALKAN . . .” wajar saja kalau ada beberapa topik yang sudah gak berlaku, karena toh buku tsb ditulisnya aja tahun 2003 nah sekarang sudah 2005,
    jelas ajalah, karena toh perkembangan TI itu dalam
    3 bulan saja sudah lain.

    Yg 3 bulan efektif atau 6 bulan populer, belum tentu
    sekarang populer, jadi wajar saja.

    Karena itu saya anggap Anda, mas Pri, Anda salah KAPRAH
    kalau memperbincangkan masalah TI 2 tahun yang lalu
    dan dibicarakan sekarang.

  25. Halo Topan, saya jadi ingin mengomentari pendapat Anda ttg situs nya Pak BOb Julius Onggo.
    Memang tidak elegan itu betul, tetapi saya melihat sangat MENJUAL sekali.

    Karena banyak situs web yang pemiliknya BERHASIL “make money” adalah yang seperti itu, plain, sederhana dan tidak ngejelimet, tetapi WORDING-nya sangat persuasif

  26. #49: hmm, saya rasa di tahun 2000 pun doorway pages tetap merupakan satu bentuk penyalahgunaan. semua usaha yg bertujuan hanya untuk menaikkan peringkat search engine adalah penyalahgunaan

  27. bukan apa-apa ya, tapi setahu saya (yang kebetulan juga senang mengamati perkembangan emarketing lokal) kebanyakan tips dan trik yang dipublikasikan sama bjo adalah terjemahan dan bukan orisinil hasil pemikirannya sendiri (jika ada yang penasaran dan ingin bukti, bisa menghubungi saya untuk saya tunjukkan versi aslinya – berbahasa asing).

    jadi sangat tidak heran jika produk atau buku yang dihasilkan bisa dikatakan jauh dari berkualitas, karena pengalamannya diambil dari pengalaman orang lain (yang belum tentu benar atau sudah ketinggalan jaman).

    saya cukup kaget ada komentar dari Onno W. Purbo (yang saya anggap seorang pakar IT), tapi setelah saya baca komentarnya ternyata Onno W. Purbo hanya bilang bukunya berisi detail teknik seo dan tidak ada kata-kata bahwa buku tersebut bisa bermanfaat atau teknik yang dijelaskan bisa bekerja dll… syukurlah…

  28. Seingat saya, hal yang sama pernah terjadi juga oleh situs BMW Jerman. Karena ketauan menggunakan doorway pages untuk menaikkan page rank, google mengenakan Google Death Penalty yang seakan me-reset page rank menjadi nol lagi.

  29. Wah isinya, semua ramai-ramai menuding salah nih. Saya cari-cari yang posting cara memperbaiki isi buku BJO, gak ada nih. Misalnya ini salah, yang bener gini: bla bla bla gitu.

    Padahal saya lagi belajar and newbie.

    Salam

  30. Buku Pak Bob yang berisi trik SEO menurut saya cukup bagus. Salah satu yang terlengkap di Indonesia yang menbahas ‘On Page SEO’. Soalnya, buku yang membahasi eMarketing terbitan Indonesia hampir tidak ada. Dari Bonsai Star Gallery (http://www.bonsaistar.com).

  31. Memang BJO sering memberikan trik-trik yang kadang diragukan efektivitasnya, dan sering masuk dalam kategori ‘black hat’. Akan tetapi, saya berusaha melihat ini dari fenomena yang lebih luas. Saya kuatir apa yang dilakukan BJO bukanlah kasus khusus, namun lebih merupakan kasus umum yang terjadi di Indonesia. Masuklah ke kaskus.com dan lihatnya betapa banyaknya iklan-iklan dan diskusi yang membicarakan tentang money game, MLM, dan metode-metode search engine spamming yang intinya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek.

    Jadi, apa yang bisa dilakukan? Secara pribadi, saya berharap di situs blog yang populer seperti Priyadi.net ini, ada lebih banyak posting mengenai cara2 halal dan legal untuk memanfaatkan Internet, termasuk demi tujuan ekonomis.

  32. Saya sudah baca buku itu, ya ada yang bagus dan ada yang kadaluarsa. kalau menurut saya SEO itu hanyalah permainan kata. Bagaimana kita memasukkan keyword keyword yang populer kedalam content website kita tanpa mengurangi nilainya atau kelihatan janggal, tapi jangan terlalu sering nanti dikira spamming keyword.

    Saya lagi eksperimen tentang SEO dan pernah juga menggunakan tips dari software SEO tertentu, cukup lumayan juga. Salah satu website saya baru sebulan sudah masuk posisi 12 di google untuk keyword tertentu yang memang saya targetkan. Link popularity website saya sangat rendah tapi contentnya saya rancang untuk SEO. Mau tahu websitenya..rahasia hee..hee

    Membuat content yang SEO itu lebih sulit menurut saya, anda harus merancang sales letter yang menjual dan juga memasukkan keyword. Membuat traffic memang sulit, tapi lebih sulit menghasilkan traffic yang menghasilkan penjualan.

    Kayaknya orang sastra yang paling SEO menurut saya karna pintar memilih kata he.. he..

  33. Kalian semua memang Omong besar, suka dengan meledek orang. Yang namanya dunia TI itu terus berkembang dan berubah, apa yang dulu ngetrend belum tentu sekarang ngetrend, Nah bukunya Bob Julius Onggo itu adalah trik yang TREN 3 tahun lalu, jangankan 3 tahun, TI terus berkembang dan berubah dalam itungan bulan.

    Jadi jangan sering menghujat, Lihat saja bagaimana situs web dan Bisnisnya Bob Julius Onggo sangat maju lewat dan berkat promosi di Situs Pencari lihat URL
    ini :

    http://www.******.com
    http://******.wordpress.com

    http://******.com
    http://******.blogspot.com

    http://www.******.com
    http://********.blogspot.com

    Berkat kepiawaiannya menggunakan Google/Yahoo sebagai media iklan, beliau menjadi kaya dan makmur lewat Google dan Yahoo, cukup mengatur bisnisnya dari rumah saja.

  34. Yang punya blog ini, si Priyadi memang hanya bisa meledek orang, Bob Julius Onggo itu orang hebat, dia bisa hidup dan bekerja di mana saja, gara-gara internet.

    Lewat internet dia bisa mengatur dan mengkoordinasi karyawannya.

    Dia memiliki 3 Perusahaan yang semuanya menggunakan media internet sebagai basis promosi nya :

    1. PT Kabajak Promosindo (www.*******.com)
    (lihat list kliennya http://*********.blogspot.com)
    2. PT Muggom Souvenir (www.******.com)
    (lihat list kliennya http://******.blogspot.com)
    3. PT Daxell Indonesia
    (lihat daftar kliennya http://******.wordpress.com
    dan http://******.blogspot.com

    Kalau mau meledek jangan Tulisan Bob Julius Onggo yg 3 tahun lalu, lihat coba 2 buku yang dia akan terbitkan seputar situs pencari ;

    – GOOGLE IS MY SALESMAN
    – KAYA LEWAT GOOGLE

  35. Saya adalah adalah contoh nyata yang bekerja di salah satu dari 3 perusahaan Pak Bob Julius Onggo.

    yaitu PT DAXELL Indonesia
    spesialisasi di bisnis rental berbagai
    alat visual dan audio untuk perlengkapan meeting

    http://www.******.com 92%-97% semua kliennya berasal
    dari dan dijaring lewat situs pencari.

    Jadi jelas siapa lagi kalau bukan Bob Julius Onggo yang mengatur ini semua agar semua klien masuk lewat iklannya di Google/yahoo.

    Bahkan Tony Blair pun menyewa peralatan sound system milik Daxell.com.

    Lihat saja ratusan klien bisa di lihat :

    klien 2005-2006 : http://******.blogspot.com
    klien 2007 : http://******.wordpress.com

    Jadi ati-ati kalau meledek orang. Memang orang hebat sering dikritik oleh banyak orang yang SIRIK melihat kesuksesan seseorang.

  36. weleh-weleh saya jadi bingung neh,…saya sudah terlanjur beli buku BJO yang googl ismy salesman…gimana neh yang punya komen juga tentang buku tersebut…hayooo…mbok aku dikasih solusi yang tepat gimana neh caranya biar keindex sama google…please…biasa baru new comer neh di bidang ini…pengen aja biar keindex ma google.:-\”:”>

Leave a Reply to akbar Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *