Tips Membenahi Barang-Barang di Rumah

Masalah:

* Kemasan barang (terutama barang elektronik) yang kita beli seringkali menyertakan barang-barang bawaan lain yang hanya berguna sesekali. Contoh: panduan penggunaan, CD driver (untuk produk komputer), kartu garansi, brosur promosi produk dan sebagainya.
* Keterbatasan tempat penyimpanan di rumah
* Setelah sekian lama menyimpan barang-barang tersebut, kita cenderung lupa bahwa kita memilikinya

Observasi:

* Saya baru membeli kabel *extension* USB, dan baru sadar bahwa saya sudah memilikinya setelah bongkar gudang. Sama halnya dengan kabel *power*, *hub* USB, sekrup, *extension* kabel listrik, dan sebagainya.
* Terlalu banyak barang-barang tidak berguna yang disimpan bertahun-tahun
* Barang-barang tersebut memakan volume jauh lebih besar daripada seharusnya.

Solusi:

* Buang benda-benda yang tidak akan pernah berguna:
* Brosur promosi. Brosur sama sekali tidak berguna, dan sewaktu kita membutuhkannya, kemungkinan besar sudah tidak berlaku lagi. Selain itu, untuk sebagian produk, informasi yang sama dapat diperoleh dari Internet.
* Kotak kemasan. Secantik apapun bentuknya, kotak kemasan sama sekali tidak berguna dan hanya akan menghabiskan banyak tempat. Sebagai pengecualian adalah kemasan telepon selular karena masih memiliki nilai jual.
* Petunjuk penggunaan yang tidak berguna. Beberapa produk yang *trivial* bahkan memiliki petunjuk penggunaan, misalnya USB drive atau USB hub.
* Petunjuk penggunaan versi cetak yang juga tersedia dalam versi elektronis. Petunjuk penggunaan versi elektronis memakan volume jauh lebih sedikit daripada versi cetaknya.
* CD *driver* yang tidak akan berguna. Misalnya driver untuk USB *card reader* dan perangkat *USB mass storage* lainnya. Ini tahun 2005, bukan tahun 1998! Semua sistem operasi sudah memiliki driver *USB mass storage*.
* Peraturan utama: Apakah benda ini suatu saat akan digunakan? Jika tidak, buanglah. Aturan ini membutuhkan disiplin yang tinggi karena kadang-kadang kita merasa sayang untuk membuang sesuatu setelah membelinya.
* Buang pembungkus CD/DVD yang disertakan dalam kemasan sebuah produk dan gunakan album CD/DVD untuk menyimpan CD/DVD. Jika ada informasi penting yang tertera di pembungkus CD/DVD (misalnya nomor seri), guntinglah informasi tersebut dan tempelkan di album CD/DVD. Album CD/DVD memiliki keuntungan:
* Memakan tempat jauh lebih sedikit dibandingkan misalnya rak CD/DVD
* Lebih mudah diorganisasikan, sehingga mudah dicari jika dibutuhkan
* Seragam, semua CD/DVD memiliki kemasan sama. Tidak seperti sebelumnya, ada yang terbuat dari kertas, ada yang terbuat dari plastik, ada yang terbuat dari mika, dan sebagainya.
* Jauh lebih mudah untuk dibawa-bawa.
* Setelah kotak kemasannya dibuang, masukkan seluruh barang bawaan sebuah produk ke sebuah kantung plastik. Berikan label pada kantung plastik tersebut untuk memudahkan pencarian di masa yang akan datang.
* Khusus untuk barang-barang generik, seperti kabel *power*, kabel USB, kabel *ethernet*, kabel *harddisk* dan sebagainya, masukkan ke dalam plastik tersendiri. Ini untuk memudahkan pencarian di masa yang akan datang.
* Masukkan plastik-plastik tersebut ke dalam sebuah kotak. Sebaiknya kotak plastik kedap udara untuk mengurangi perembesan air atau kerusakan akibat serangga.

Catatan:

* Tips ini menitikberatkan pada benda komputer, tapi dapat diaplikasikan untuk benda-benda lain.

Ada yang memiliki tips lain?

42 comments

  1. Ada,

    Kalau di perusahaan ada yang namanya 5S (Seiri, Seiton, Seisou, Seiketsu dan Shitsuke). Buat lengkapnya silakan di Google :-“.

    Tapi kalau ada yang udah gak butuh tapi masih layak ogut juga mau tuh, misalnya kalo ada laptop yang udah nggak kepake :d

  2. Tipsnya serupa dengan apa yang biasa saya lakuin. Tidak hanya berlaku buat CD/DVD, buku, gadget, dsb, yang biasanya sudah (jarang) dipakai, langsung diletakkan ke tempat yang sudah semestinya. :d

    Tambahan: Biasanya ada barang-barang tertentu yang tukang loak mau menerimanya. Lumayan. :)>-

  3. Kalau saya, terpaksa masih simpan kotak barang yang saya beli, karena masih sering pindah pindah (ngontrak teruuussss). Dari pengalaman, ketika barang dikirim kargo antar negara/antar pulau kagak pakai pembungkus, banyak yang rusak :(

    Tapi kalo soal buang buang segala macam yang pakai kertas itu saya setuju. Saya alergi kertas berserakan, jadinya kalo sampai ada kertas langsung dibuang. Sampai sampai uang kertas negara yang jarang saya pakai, ikutan kebuang juga. Atau beli tiket nonton, tapi tiketnya saya buang…hiks. Atau tiket parkir, juga kebuang..hiks 2x

  4. Sekedar nambahin, saya punya banyak koleksi CD/DVD; entah CD program, mp3, downloadan, backup kerjaan atau pelem. Pas kebetulan suka minjem vcd/dvd dari rental, hampir selalu mereka punya sampul CD sendiri yang dari kertas + plastik. Akhirnya terinspirasi. Harga sampulnya murah kok, cuma 30 ribu / 100 sampul. Nah jadi koleksi2 saya yang tadinya pake rak, sekarang udah di-konversi ke sampul, dan di tempatkan di laci-laci plastik. Satu laci yg biasanya cuma buat 20 CD jadi bisa muat sampe 50 cd lebih. Sampulnya sendiri saya kasih label cetakan printer. Betul betul hemat tempat dan hemat uang. Cuma kalau CD/DVD orisinil yg casingnya bagus, sayang kalau di masukin sampul. Yah itu pengecualian aja.

  5. Yang saya penasaran sekarang adalah bagaimana menyimpan CD yang aman. Semakin lama ternyata CD tidak bisa digunakan.

    Karena itu sekarang saya cukup was-was kalau menyimpan data di CD untuk jangka waktu lama. Atau adakah kjenis CD yang emmang awet ?

  6. #9 Yang dimaksud dengan CD disini adalah CD-R dan CD-R/W? Kalau itu memang hanya 2-3 tahun, setelah itu akan hancur sedikit demi sedikit karena dye-nya merupakan bahan organik yang mudah terurai karena sinar UV atau membusuk.

  7. Kardus/Kotak Kemasan biasanya memang menjengkelkan, tapi kadang dibutuhkan kalau mau pindahan atau sejenisnya. Saya termasuk orang yang tidak sembarangan membuang kotak kemasan. 3 CPU saya di rumah, tak satupun saya buang kotak kemasannya, begitu juga dengan 2 monitor (yang satu sudah rusak, jadi dibuang).

    Triknya begini, masukkan kotak kemasan kecil, ke dalam kotak kemasan yang besar. Jadi kotak kemasan FireWire Card dan kotak-kotak kecil lainnya dimasukkan ke kotak Speaker. Lalu kotak speaker bersama kotak-kotak sedang lainnya diatur agar muat ke dalam kotak monitor. Begitu juga untuk kotak printer dan CPU. Semua kotak besar ditutup agar tidak mudah berdebu.
    Ujung-ujungnya saya tinggal punya 3 kardus yang agak besar, ditumpuk sedemikian di gudang dan gak terlalu memakan tempat/volume lagi..

    wah jadi panjang.. kalo gini mending gw juga posting ke blog gua kali ya :-?

  8. kalo koleksi cd2 windows bajakan beserta program2 aplikasi n cracknya termasuk yang perlu di buang gak ya soalnya album cd g mulai penuh dengan distro2 linux :d

  9. Saya juga tidak membuang kardus, karena jelas akan dibutuhkan ketika pindah. Yang rumit adalah menemukan kardus itu di gudang. Untuk itu semua kardus kosong saya catat dan saya data, begitu juga buku yang sudah dibaca dan jarang saya pakai, saya catat di kardus mana dan simpan di gudang bawah tanah (Keller – Jerman). Sehingga ketika saya membutuhkan sesuatu saya tinggal lihat catatan dan bisa mendapatkannya. Mainan si kecil yang sudah lewat masanya, juga saya letakkan di kardus dan di data.

    Tapi untuk urusan buku dan majalah serta paper-paper (yg saya kategori dan letakkan di map besar, alias Ordner) memang paling sulit dikompres.

    Karena ada si kecil koleksi CD saya akhirnya saya konversi ke OGG, dan CD disimpan di kardus dan gudang, daripada dilempar si kecil. Maklum banyak koleksi CD yang sudah tidak mudah didapatkannya.

  10. Guna Kardus dan menghemat tempat saya biasa naruh kardus PC/Monitor dan periperal lain di bawah Tempat Tidur/Kasur.

    Selain membuat kasur tambah awet, juga hemat tempat serta Praktis :)>-

  11. Tips untuk buku-buku di tempat anda…

    Bacalah buku2x yang terlantar di tempat anda, buku untuk dibaca bukan untuk dipajang… :)>-

  12. Wah lagi beres2 ya. Saya juga nih, tapi masih bingung untuk buku. Sambil menangis tersedu2, akhirnya saya memusnahkan catatan2 kuliah S1 saya yang jumlahnya gak karu2an, mulai dari buku catatan, kertas2, handout, fotokopian dsb. Saya sisakan buku-buku teks yang tebel2. Biasanya buat bantal. :)>-

    So, sekarang di kamar saya sudah ngga ada lagi yang namanya kertas2 atau serpihan2 buku :d. Lumayan, bisa mengurangi sekitar 30 % benda di kamar.

  13. kalo si gue mah ambil gampangnya aja:

    CD dll, copy cd2 yg perlu (malahan biasanya dipilih2 dulu datanya) ke hard disk, n abis gitu dibuang aja cd2 yg cuma menuh2in meja :D

    Khususon DVD aseli (bukan nyang bajakan) mah disimpen sama bungkus2nya dong.. kan sayang

    Arsip2 yg emang bener2 perlu di scan, trus kertasnya dibakar–ato dikilo, lumayan :D (kecuali ijazah dan sejenisnya)

    Barang2 elektronik : Cari dus yg paling kecil, masukin ke dus yg lebih gede, terus di-looping sampe akhirnya cuma ada bbrp dus gede doang (yg isinya banyak banget dus2 yg lebih kecil)

    BTW, baru nyadar kalo ternyata disini tuh isinya macem2 ya… sampe ada tips2 beginian :D

  14. Barang yang mau dibuang dipilah-pilah, agar pemulung dan dinas kebersihan dapat melakukan recycle
    plastik dengan plastik
    kertas dengan kertas

    #11 Trus Gimana donk klo mau simpan data, ke HD semua ?

  15. sip banget tipsnya, soalnya gue orang yang sering mengumpulkan barang2 yang tak kira berguna, eh akhirnya sampai mau pindah kost misalnya, barang itu ternyata hany a menggeletak tanpa guna. klo udah kaya gini biasanya tak buang semua, kalo lagi bete malah tak bakar biar puas. pernah dulu pas semester 3 mau pindah kost, semua buku catatan semeseter 1 dan 2 tak bakar semua. soalnya udah lulus semua mata kuliahnya ;-)

  16. sebenernya kalau menurut saya pribadi, waktu benah2 barang kok jadi kelihatannya perlu semua? yg semula niatin benahin jadi malah nyerakin? hehe..
    btw, browser ini terbaca apa yah? using Ninety Five Owh Owh

  17. Thanks untuk tipsnya, saya punya usul lagi kalau kira-kira barang-barang tersebut masih mempunyai nilai jual dan bagi orang pun kemungkinan bermanfaat mungkin bisa di jual lagi, jadi bikin semacam GARAGE SALE, kalau di Jepang sini, sering sekali ada yang namanya FLEA MARKET, kebanyakan dari barang yang dijual adalah SECOND HAND,kondisinya relatif masih bagus dengan harga yang terjangkau(:-)kebetulan saya pemburu flea market), bisanya tiap musim berganti maka barangnya pun ikut berubah, disamping menghemat space yang ada juga menghasilkan uang.

  18. wah kebetulan bgt!! gw msh pusing gmn cara berbenah yg baik. habis ini gw mo lakuin ah tips2 diatas. btw Pri-Rina kpn ni mo bertandang ke rumah gw? ;;)

  19. Barusan bongkar-bongkar gudang dan nemu 1 motherboard, 2 harddisk , 1 PCI USB 2.0, 1 PCI Firewire, 1 PCI Ethernet 10/100 Mbps. Mesti dites dulu sebelum dijual.

  20. mendingan barang-barang yang dah ga kepakai di kasihin aj ke orang yang ngebutuhin alias di sumbangin! kan amal juga? Tapi klo dipikir2 barang itu berguna 2 hari yang akan datang, kenapa engga klo di simpen di Gudang aj,,,,?:)>-

  21. kalo’ saya sih, kardus-kardus yang sudah diisi barang-barang di solasi dengan rapi, kemudian dibungkus dengan kertas kado dan dikasih taplak. lumayan tuh, sebagai meja-mejaan atau di bentuk menyerupai lemari buat tempat pernak-pernik hiasan.hemat duit gitu lho….!dari pada beli meja ato lemari, mending buat makan bakso bakar di malang emmmmmmmmm

  22. :(kalo barang-barang yang ngga kepake tergantung selera kita untuk menata dan menyimpannya,disusun yang rapi, diberi label dan ditata yang apik sekali saat bila dibutuhkan tinggal ambi kembali ok

Leave a Reply to Lili Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *