Jawaban Atas Pemberitaan Republika

Harian Republika ternyata juga memuat berita yang salah tersebut. Artikel yang dimaksud adalah [Makna Lain dari Sebuah Kelucuan](http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=226382&kat_id=3). Berikut adalah kutipannya:

> Kata Roy, bukan cuma Herman yang ‘tersandung’ SBY. Kemarin, seorang blogger lain, Priyadi Iman Nurcahyo (28 tahun), diundang tim khusus Departemen Kominfo dan Unit Cyber Crime Polda Metro Jaya. Dalam situs pribadinya, pria yang pernah kuliah di Teknik Informatika ITB itu menyebut SBY suka mengirimkan SMS-SMS tak bermutu, sehingga perlu diperiksa.

Saya berani bertaruh kalau wartawan yang menulis artikel ini berada di Hotel Aryaduta pada hari Selasa sore, tanggal 13 Desember ;).

Sekali lagi perlu saya katakan bahwa pertemuan tersebut bukanlah pemeriksaan, silakan baca [penjelasan saya yang mendetail tentang pertemuan ini](https://priyadi.net/archives/2005/12/15/diskusi-tentang-blog-dan-kasus-herman-saksono-di-depkominfo/). Singkatnya, pertemuan dihadiri oleh hanya satu orang wakil dari kepolisian, datang atas nama pribadi dan tidak mau disebutkan identitasnya. Yang mengundang saya adalah Ibu Judith MS Lubis, bukan Depkominfo seperti yang diberitakan.

Selain itu saya tidak pernah kuliah di Teknik Informatika ITB. Mungkin Roy Suryo salah membedakan antara saya dan [Eko Juniarto](http://data.startrek.or.id), rival sedarahnya.

Sekali lagi saya perlu mengatakan bahwa kemungkinan besar yang dimaksud Roy Suryo adalah artikel-artikel berikut ini:

* [Stop Penyalahgunaan Akses SMSC](https://priyadi.net/archives/2005/06/28/stop-penyalahgunaan-akses-smsc/)
* [SMS Masal dari Presiden: Apakah Dapat Dibenarkan](https://priyadi.net/archives/2005/06/29/sms-masal-dari-presiden-apakah-dapat-dibenarkan/)

Bisa dibaca apakah saya layak untuk dijadikan tersangka hanya karena menulis kedua artikel tersebut.

89 comments

  1. Sebuah media, dalam menuliskan berita seharusnya cover both side. Jika ia sudah membuat ucapan RS menjadi kutipan, ia juga harus mengkonfirmasi kepada nara sumber yang lain. Itu baru fair.

    Dari tulisan Republika yang saya baca, saya bisa ambil kesimpulan bahwa wartawannya hanya mengutip dari RS, kemudian dari Polda. Yang bikin fatal ini dia :

    “Kata Roy, bukan cuma Herman yang ‘tersandung’ SBY. Kemarin, seorang blogger lain, Priyadi Iman Nurcahyo (28 tahun), diundang tim khusus Departemen Kominfo dan Unit Cyber Crime Polda Metro Jaya. Dalam situs pribadinya, pria yang pernah kuliah di Teknik Informatika ITB itu menyebut SBY suka mengirimkan SMS-SMS tak bermutu, sehingga perlu diperiksa”

    Harusnya, sang wartawan itu konfirm ke Priyadi. Jadi ada keseimbangan di situ.

    Anyway, jalan terus Pri. Lain kali Pri, mungkin kalo dihubungi wartawan buat konfirm, kasih waktu. Itu kalo wartawannya menghubungi. Kalau tidak, gugat saja

  2. Sepertinya sudah saatnya untuk menuntut karena pencemaran nama baik. Dan kalau tidak mau ya lebih baik diamkan saja. Semakin dibahas semakin kesenengan orang itu. Ya tipikal selebritis kelas C lah.
    :o) 8-}

  3. Ajak debat terbuka aja :) Minta stasiun tv untuk nyiarin. Biar sama-sama puas. Bisa jadi menarik loh! “Roy Suryo vs Priyadi I. N.”, iklankan dulu sebulan sebelumnya. Pasang baliho besar di jalanan. Bikin Quiz SMS :

    Jika Anda memihak Roy Suryo, kirimkan LOVEROY melalui SMS ke 1234.
    Jika Anda memihak Priyadi, kirimkan LOVEPRI melalui SMS ke 1234.

    Keuntungannya disumbangkan ke panti2 asuhan dan mereka2 yang membutuhkan. Pahalanya besar loh.

    :)

  4. Kalau pemberitaan sepihak memang begitulah hasilnya.. Tetapi pembaca tidak hanya sekedar membaca satu sumber berita. Pemberitaan suatu berita mencerminkan mutu dari media itu sendiri. Pembacalah yang menilainya! 8-|

  5. #9 Masalahnya kan soal coverage & aksesibilitas ke media tersebut Mas.

    RS nyablaknya di koran, TV, radio:
    1) Coverage: Nasional
    2) Aksesibilitas: Tinggi bangeds, siapapun bisa baca

    PRI counternya lewat internet:
    1) Coverage: Worldwide
    2) Aksesibilitas: Terbatas bangeds

    Jadinya yang lebih nyampe ke publik ya campaign-nya sang KRMT tho…

  6. #8 sip, debat terbuka aja om
    hmm.. kira2 stasiun TV mana ya ya ngeliat ini sebagai peluang?

    judul : om pri VS om roy :D , atawa blogger vs pelawak
    :-“

  7. Terus terang saya baru ngikutin kasus ini karena baca berita dari detik….

    Semakin lama koq berita2 koran makin ngga bener gini..

    Terus berjuang Mas Pri…
    Saya dukung dg doa…

  8. Terus terang saya baru ngikutin kasus ini karena baca berita dari detik.com …

    Semakin lama koq berita2 ttg mas Pri di koran makin ngga bener gini..

    Terus berjuang Mas Pri…Lawan terus berita2 miring
    Saya dukung dg doa…

  9. wartawannya percaya aja padahal dikasih info yg ngawur. do your homework dong sebelum ngerelease berita (“berita”? ngawur gini? plis deh..) jgn cuma nunggu hak jawab dan naro tulisan ralat kecil di surat pembaca.

  10. walah walah walah. jangan-jangan pak presiden perlu turun tangan ndiri neh (via jubir :P) buat klarifikasi soal ini gara2 cablakannya si kermit di media. bikin repot presiden ajah … (komentar ini kena pasal juga pa ngga yah ? :P) btw, next media apa nih berisi berita sejenis ?

  11. di gugat saja… biar lain kali bisa hati sih Republika.. mungkin karena nih koran ga laku dan ingin narik peminat jadi masukin berita aneh gitu.:)>-

  12. di gugat saja… biar lain kali bisa hati2 sih Republika.. mungkin karena nih koran ga laku dan ingin narik peminat jadi masukin berita aneh gitu.:)>-

  13. Kok Mr. 68%&#8482 jadi bintang di BLOGSnya kang Pri? ati ati dimanfaatkan untuk tambah tenar (entah tenar jeleknya atau Who know how?) :d

  14. Kesimpulannya masih ada kelompok kolot di Indo yang belum bisa menerima sikap dan kelakuan blogger2 Indo yang independent dan penuh keterbukaan melalui posting2 yang smart, intelejen, kadang2 lucu dan kadang2 serius.

    Kalo ada yg tanya, mis: “Kenapa kamu ga taruh muka paman atau bibimu dlm foto2 itu? Kan masih lucu juga.” Seseorang pasti jawab,”Gak bisa, saya menghormati mereka.”

    Ya, balik2 hormat itu masih sikap Indo banget. Kalo kita dilahirkan jadi orang bule/western dengan budaya yang cuek. Yang sama presiden/prime ministernya aja bisa panggil nama. Hal ini bukan masalah besar.

    Dulu, walaupun ga suka sama dosen, saya simpen aja, ngebatin. Ya, semua itu krn budaya.

  15. halah halah

    saya setuju dengan pendapat Mas “Jay” di atas.

    “Roy Suryo ASBUN (asal bunyi)”
    *&^ (eh gimana seeh icon asbun teh)

    Ketahuilah bahwasanya “Asbun lebih kejam dari cokbun” (CopyLeftBy : GAS8Bdg)

  16. hati-hati mas Pri!
    Media kita memang suka membuat berita seenaknya sendiri, jangan sampai terjebak, kalo perlu tuntut saja dengan pencemaran nama baik… biar jadi shock terapi buat old media… emangnya blog aja yang perlu dishock terapi…. bleh !!!

  17. Roy menghimpun kekuatan™ di media-media massa, mengharapkan opini publik yang berpihak kepadanya.
    Media massa lagi2 melakukan kesalahan fatal, republika ingatlah, anda bukanlah media kelas rendah (walopun republika melakukannya). etika jurnalisme yang dilempar entah kemana.
    Poor You Roy!! Shame On You Republika!!

    Pri sabar yah..,bentar lagi kan jadi “PAK PRIYADI” beneran. *lirik mas Jay*

  18. Kok Mr. 68%&#8482 jadi bintang di BLOGSnya kang Pri? ati ati dimanfaatkan untuk tambah tenar

    Teruskan bahas tuan RS sebanyak-banyaknya di blog kita, supaya makin mudah bagi siapa saja untuk mengetahui siapa sebenarnya dia.

    Tidak percaya ? Coba Googling “roy suryo”
    :D

    Pantas saja kalau dia jadi kebakaran jenggot, he he, belangnya terbuka semuanya.

  19. Hi All… today baca REPUBLIKA ONLINE ada tajuk “Kasus Foto Mayang Sari, Presiden Tidak Marah

    Sambil tertawa geli – persis yang dilakukan Ibu Ani Yudhoyono yang duduk di sebelahnya – Presiden menggoda seorang warga Indonesia yang meminta tanggapan atas foto mesra Bambang Yudhoyono-Mayang Sari itu.

    “Itu gambar saya dengan Bambang Tri atau saya dengan siapa? Yang jelas,” canda Presiden dalam acara temu-muka dengan masyarakat Indonesia di Thailand, Bangkok, Kamis malam.

    selanjutnya :

    Ia menyatakan tidak tahu ketika warga yang bertanya tadi mengungkapkan bahwa pihak kepolisian di Yogyakarta telah memanggil orang iseng yang memodifikasi foto Bambang Tri-Mayang Sari.

    Terhadap “keisengan” orang tersebut, Presiden menganggap tidak perlu dilakukan penyelesain hukum. “Kalau itu bukan sesuatu yang disengaja untuk melakukan pelanggaran atau kejatuhan terhadap seseorang, panggil saja. Lalu nasehati, bagaimana begitu kalau banyak orang percaya, SBY kok foto sana-sini,” katanya

    Baca selengkapnya disini.

    Jadi Siapa sih yang marah ??? Hi Roy™

  20. maju terus om Pri!

    but jangan maen pukul rata gitu dong. mungkin aja wartawan yang nulis itu lagi sakit kepala atau ada titipan dari dia-yang-tidak-aku-sebut-namanya ditambah lagi mungkin sang editor dah lelah banget buat melototin tulisan wartawannya (manusiawi banget nggak?). ^_^ selama ini Republika dikenal lebih fair dan bersih dibanding media lain (nglirik K*mpas and Jawap*s)

  21. sebelum menggugat, ada baiknya mengirim press release dulu ke media-media. kalo gak ada tanggapan, bolehlah mulai berkonsultasi dgn lawyer terdekat :)

  22. Roy,… baca nih:

    Sambil tertawa geli – persis yang dilakukan Ibu Ani Yudhoyono yang duduk di sebelahnya – Presiden menggoda seorang warga Indonesia yang meminta tanggapan atas foto mesra Bambang Yudhoyono-Mayang Sari itu.

    Tuh kan, wong SBY itu bisa mbedain koq yang mana guyonan n mana usaha makar…

    Baca lagi ini Roy:

    Terhadap “keisengan” orang tersebut, Presiden menganggap tidak perlu dilakukan penyelesain hukum.

    Sekarang jujur aja deh Roy:
    Sebenernya yang nepsong itu jij kan? Mentang-mentang lagi (ngerasa) di atas angin, seenaknya ngatasnamain Presiden dan Paspampres (Ring-1, begitu kan kata lo ke wartawan?).

    Beeeepp… Maap Roy, strategi jij kagak jalan tuh.. :P

  23. Eh, satu lagi bukti kebohongan Roy

    Presiden sendiri mengaku bahwa ia sebenarnya baru mengetahui masalah foto Bambang Yudhoyono-Mayang Sari satu hari sebelumnya, yaitu Rabu (13/12) saat masih berada di Kuala Lumpur.

    :-? Berarti Momon digiring tanpa sepengetahuan (apalagi atas perentah, atau minimal restu) Presiden dung…

  24. Kasian yaa wartawan yg nulis ituw, dia cuman dapet nara sumbernya dari KRMT RS doang huehueheue….

    Wartawan-nya yg nanya…apa
    KRMT RS-nya yang “ngasih” .?? hehehe

  25. Mas Kanjeng ini ngomong lagi soal registrasi SMS Pra-bayar .. di Koran JawaPOS.CO.ID

    mungkin untuk memantau yang akan “Menggalang Kekuatan”

    BAHHHHHHH!!!!!! [-(

    Pakar telematika Roy Suryo menilai, program tersebut perlu didukung seluruh masyarakat. Registrasi semacam itu tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di Malaysia dan Amerika sekalipun. “Kemarin saya dari Malaysia. Ternyata di sana juga diberlakukan registrasi kartu prabayar,” jelasnya. (noe/wir)
    —[-([-([-([-(

  26. Saol berita di Republika, sebenernya gak bisa juga kesalahan ditumpukkan ke wartawannya. Bisa saja, saat usai pertemuan lalu mas Pri langsung pulang, jadi dapet infonya cuma dari RS doank.

    Mas Pri gak ninggalin nomer hape seh? Kalo ninggalin mungkin waktu itu ditelepon wartawannya. Tapi ya mudah2x-an aja memang bukan wartawannya yang sengaja memihak ke RS.

    Kalo mas Pri merasa keberatan sebenarnya bisa saja mengajukan surat keberatan ke Republika via fak atau ketemu langsung. Gpp kok, emang kode etik media begitu. Kalo bantahan cuma lewat blog ya kurang sensasinya. Blom tentu kan semua pembaca Republika internetan mulu :”>

  27. http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/12/tgl/16/time/100251/idnews/500022/idkanal/399

    hi all..
    pengen ikut dikit nih :p

    as i think before, saya percaya bahwa presiden kita cukup wise menanggapi ini. presiden itu urusannya banyak, dan beliau telah memposisikan dirinya dengan tepat menurut saya. ngapain juga presiden ngurusin beginian :)

    seorang JMS pernah bilang bahwa polisi itu memiliki 3 fungsi, pembinaan, pengayoman dan penindakan. kasus eko kan cukup diayomi saja. moga2 bapak2 polisi kita cukup bijak menanggapi issue ini :). cocok seperti apa yagn dibilang oleh presiden dalam tulisan tersebut. saya percaya eko akan baik2 saja. semoga.

    but, mungkin ngga ada salahnya jika kita juga bisa melihat case ini secara sehat, aware, dan belajar dari hal ini. saya juga penganut kebebasan berekspresi. maslahnya menurut saya kebebasan kita dibatasi oleh hak-hak orang lain. so akan lebih enak jika kebebasan tersebut adalah kebebasan bertanggungjawab.

    tuhan aja ngebebasin kita untuk ngapa2in kok. membebaskan ktia untuk memilih heheh. walaupun tuhan jgua melanjutkan dengan bahwa kl ngga mau ikut aturan dia silahkan cari semesta laen. lha, mo kemana kita kl tuhan nyuruh ktia nyari semesta laen? heheh *sorry ngawur.

    as komentar bang made, mending ktia bantu rekan kita eko melalui cara-cara yang juga on the track. dan semoga kreatifitas kita bisa lebih positif :p

    positifnya? at least para pejabat2 kita, bahkan presiden jadi tau blog itu apa :)). moga2 IT di ind makin maju dengan perhatian boss2 kita itu :p

    finally, saya percaya mas pri dan teman2 laeinnya akan aman2 saja. saya percaya banyak boss2 kita (baca :polisi, orang2 kepresidenan etc) yang bisa berfikir jernih dan sehat

    salam kenal untuk semua…
    dr newbie :p pisss…

  28. bapak presiden nggak marah beritanya ada dimana2,detik.com,gatra.com,and semuanya isinya sama sampe ke kata2nya…..
    kesimpulannya..?.salut sama pak SBY,itu baru namanya presiden,..dan kalo bisa berdemokrasinya pake budaya asli indonesia(sopan santun?)wah..itu yang susah!!![-(

  29. RS kudunya ngikut maen pelem dumb, dumber & dumberer… dimana ketiga pemerannya dia semua (triple peran booo!!! Toubbb!!!) :)>-

  30. Om Pri, Om Pri, perhatikan tuh pendapat nomor 10 !. harusnya seperti itu. Lawan om Roy jangan melalui dunia maya, lawanlah di dunia nyata.

  31. dia-yang-tidak-aku-sebut-namanya ini suruh nungging duluw id idgmail… biar tidak asbun…. nonggeng duluw……… dukung tuntut balik…

  32. #11, gimana kalo diliput elife style-nya metro tv. ngga pa-pa biar KRMT sedikit berani main di bekas kandang dia. yang penting harus ada moderator yang independent dan fair. tapi harus live loh tayangannya..

    KRMT, you makin nggemesin deh :-t

  33. inilah yang sebenar-benarnya karakter asinan (character assassination). RS melakukan karakter asinan kepada Priyadi. Pri, ku support kamu untuk tuntut dia. Biar dia belajar berbicara.
    ingat, nasehat menasehati adalah kewajiban. dan jalur hukum adalah alat menasehati yang paling tepat untuk RS.

  34. Selamat Mas Pri…,
    peristiwa ini akan tercatatat indah :-w
    sebagai pembelajaran untuk kita semua
    dan generasi muda!

    Dari Jauh teriring Salam,
    :)>-

  35. kasian deh kang roy , lucu juga. udah informasinya salah, masuk media lagi. emang pantes tulisannya berjudul “makna dari sebuah kelucuan” :o

  36. he…he…ceritane mas roy meh menjatuhkan opo piye to janne…:)) kyakanya malah keblinger sendiri…\:d/

  37. hoho… tampaknya om pri makin terkenal aja nih, kapan2 mungkin bang pri diajakin roy suryo untuk bincang2 di acaranya dia yang di metrotv itu tuh “e-lifestyle” heheehe..:d

Leave a Reply to agung Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *