Kronologi Kasus Roy Suryo

Sekarang hari Sabtu, akhir minggu biasanya waktunya orang untuk beristirahat. Satu minggu ini terlalu banyak kejadian, terutama yang berhubungan dengan Roy Suryo. Berikut adalah kronologis dari kejadian-kejadian tersebut yang saya rangkum sebisa mungkin.

**Sabtu, 26 November 2005**

[Herman Saksono](http://hermansaksono.blogspot.com) memuat sebuah tulisan yang disertai gambar-gambar hasil modifikasi foto Bambang Trihatmodjo dan Mayangsari yang beredar di Internet. Di antara gambar-gambar tersebut, terdapat gambar Roy Suryo dan Presiden SBY.

**Senin, 12 Desember 2005**

Pagi hari, tersiar kabar bahwa berita tentang gambar-gambar tersebut telah sampai ke Paspampres dan sedang ditangani oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Siang hari, Herman [dijemput oleh polisi dan mengalami proses pemeriksaan](https://priyadi.net/archives/2005/12/12/herman-saksono-roy-suryo-dan-susilo-bambang-yudhoyono/). Beberapa penulis blog di Indonesia dengan serta merta [menyatakan dukungannya](http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/12/tgl/12/time/181350/idnews/496957/idkanal/399) terhadap Herman Saksono.

Pada sore hari, Roy Suryo mengirim [SMS masal](https://priyadi.net/archives/2005/12/13/sms-fitnah-dan-the-chronicles-of-narnia/) yang berbunyi:

> Kalau boleh menyarankan, selain si Herman yg sudah jadi tsk, sebenarnya si PRIYADI (www.priyadi.net) ini yg lebih berbahaya.Dia “menjaring kekuatan” di blog-nya, bahkan menunjukkan alamat2 blog teman2 lain & menyebarluaskan foto2 Rekayasa Presiden tsb.Berbeda dgn Herman, kalau si Priyadi ini di Jakarta.

Herman dibebaskan pada sore hari setelah menandatangani perjanjian untuk menurunkan tulisan serta gambar-gambar tersebut. Pukul 22.30, Herman [menurunkan gambar-gambar tersebut](http://hermansaksono.blogspot.com/2005/12/seperti-phoenix.html).

**Selasa, 13 Desember 2005**

Pagi hari, saya mendapat undangan dari Bunda [Judith MS Lubis](http://360.yahoo.com/profile-BONzCNQ7bqJOVK51Ie0TWg–) untuk mendiskusikan kasus Herman dan SMS fitnah yang saya terima dengan wakil dari kepolisian. Bunda Judith sendiri yang akan menjadi mediator dalam diskusi tersebut.

Supaya tidak berkesan sebagai sebuah pemeriksaan terhadap diri saya, Bunda Judith menyarankan agar yang datang tidak cuma saya, oleh karena itu saya mencoba mengajak beberapa teman saya. [Boy Avianto](http://home.avianto.com) dan [Idban Secandri](http://secandri.com/blog/) menyanggupi ajakan saya tersebut.

Sore hari, saya & istri, Judith MS, Boy Avianto dan Eko Juniarto bertemu di Cilandak Town Square untuk melakukan *technical meeting*. Disepakati bahwa diskusi akan dilaksanakan pukul 11.00 di gedung Departemen Kominfo di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Malam hari, Pak [Andika Triwidada](http://andika-lives-here.blogspot.com) menyanggupi untuk turut hadir.

Ada [SMS masal baru](http://rahard.wordpress.com/2005/12/18/apa-lagi-ini/) yang beredar:

> UPDATED: Kabarnya bloger2 mau minta Budi Rahardjo untuk ke Kominfo mengajukan petisi agar Herman dibebaskan. Saya sangat menyayangkan jika BR mau “diperalat”.

Beberapa rekan di milis Gadjah memang merekomendasikan saya untuk mengundang Pak Budi Rahardjo. Tetapi karena menurut [Pak Andika](http://andika-lives-here.blogspot.com) Pak Budi tidak akan bisa hadir, maka saya sama sekali tidak mengajak beliau. Dan walaupun jika saya mengajak beliau pada waktu itu, itu tentunya bukan untuk ‘mengajukan petisi’.

**Rabu, 14 Desember 2005**

Pagi hari, [Eko Juniarto](http://data.startrek.or.id) menyanggupi untuk ikut hadir.

Siang hari adalah waktu pelaksanaan diskusi. Silakan baca [intisari dari diskusi ini](https://priyadi.net/archives/2005/12/15/diskusi-tentang-blog-dan-kasus-herman-saksono-di-depkominfo/) untuk informasi yang lebih lengkap.

Pada saat yang kurang lebih bersamaan, Roy Suryo sedang bertugas menjadi moderator pada sebuah acara di Hotel Aryaduta.

Sore hari, [Elshinta.com](http://www.elshinta.com) memuat pernyataan fitnah bahwa diri saya sedang ‘diperiksa secara intensif’ oleh Polda Metro Jaya.

> Sementara seorang blogger lain bernama Priyadi (https://priyadi.net), lanjut Roy, saat ini juga tengah diperiksa secara intensif oleh Polda Metro Jaya dan Kementerian Negara Komunikasi dan Informatika terkait dengan masalah penghinaan terhadap Kepala Negara.

Kami berusaha melakukan klarifikasi terhadap isi berita tersebut. Namun Elshinta menolak dengan seribu alasan.

**Kamis, 15 Desember 2005**

Koran Tempo memuat artikel [Blogger Disangka Menghina Presiden](http://www.korantempo.com/korantempo/2005/12/15/Nasional/krn,20051215,3.id.html).

> Roy juga mengungkapkan, blogger lainnya, Priyadi, hari itu diundang khusus oleh tim dari Departemen Komunikasi dan Informatika dan Unit Kejahatan di Internet Kepolisian Jakarta. Priyadi menulis soal pesan singkat (SMS) massal dari Yudhoyono yang, menurut dia, adalah spam. “Kalau di luar negeri spamming itu adalah tindak kejahatan,” katanya.

Republika juga memuat artikel [Makna Lain Dari Sebuah Kelucuan](http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=226382&kat_id=3).

> Kata Roy, bukan cuma Herman yang ‘tersandung’ SBY. Kemarin, seorang blogger lain, Priyadi Iman Nurcahyo (28 tahun), diundang tim khusus Departemen Kominfo dan Unit Cyber Crime Polda Metro Jaya. Dalam situs pribadinya, pria yang pernah kuliah di Teknik Informatika ITB itu menyebut SBY suka mengirimkan SMS-SMS tak bermutu, sehingga perlu diperiksa.

Kedua tulisan itu tentunya salah total dan saya sudah mengirim klarifikasi ke kedua media tersebut. Tak ketinggalan, saya juga menulis melalui blog dalam artikel [Tanggapan Terhadap Pernyataan Roy Suryo di Hotel Aryaduta](https://priyadi.net/archives/2005/12/15/tanggapan-terhadap-pernyataan-roy-suryo-di-hotel-aryaduta/) dan [Jawaban Atas Pemberitaan Republika](https://priyadi.net/archives/2005/12/15/jawaban-atas-pemberitaan-republika/).

Sore hari saya diwawancarai oleh Elshinta, dan Elshinta [memuat klarifikasi dari saya](http://www.elshinta.com/v2003a/readnews_comment.htm?id=25110).

Malam harinya, di Bangkok, Thailand, Presiden SBY menggelar acara temu muka dengan warga Indonesia di Bangkok. [Enda Nasution](http://enda.goblogmedia.com) –Bapak Blog Indonesia yang baru saja pulang setelah menghadiri [Global Voices 2005 London Summit](http://enda.goblogmedia.com/global-voices-2005-london-summit.html) ini– [bertanya langsung](http://enda.goblogmedia.com/sby-saya-baru-dengar-tentang-ini.html) ke Presiden perihal kasus ini. Ternyata Presiden sama sekali belum pernah mendengar kasus ini dan menanggapinya dengan bijak.

**Jumat, 16 Desember 2005**

Tanggapan Presiden terhadap kasus ini menghiasi media massa:

* [Republika](http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=226533&kat_id=23)
* [Kompas](http://www.kompas.co.id/utama/news/0512/16/075638.htm)
* [Kapanlagi](http://www.kapanlagi.com/h/0000094947.html)
* [Jawa Pos](http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=202448)
* [Detikcom](http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/12/tgl/16/time/100251/idnews/500022/idkanal/399)

Klip video serta rekaman suara temu muka Presiden di Bangkok tersebut dapat di*download* di [blog Enda Nasution](http://enda.goblogmedia.com/sby-saya-baru-dengar-tentang-ini.html).

Koran Tempo memuat editorial [Foto Rekayasa Presiden](http://korantempo.com/korantempo/2005/12/16/Editorial/krn,20051216,94.id.html)

Malam harinya saya menyempatkan diri untuk bertemu dengan sekitar 25 orang penulis blog dari Jakarta, Depok, Yogyakarta dan Surabaya. Mereka semua menanyakan tindakan hukum apa yang akan saya lakukan. Sayangnya saya belum bisa menjawab apa-apa pada saat itu.

**Sabtu, 17 Desember 2005**

Tanggapan saya dimuat oleh Koran Tempo di surat pembaca.

Herman Saksono kembali berulah. Kini yang menjadi korban adalah [Bill Gates, Tux, Pertamina dan Palang Merah Indonesia](http://hermansaksono.blogspot.com/2005/12/foto-mayangsari-adalah-rekayasa-2.html)! Berhati-hatilah Herman!

**Senin, 19 Desember 2005**

Menkominfo Sofyan Djalil [menanggapi editorial dari Tempo](http://www.korantempo.com/korantempo/2005/12/19/Opini/krn,20051219,72.id.html).

Majalah Tempo memuat artikel [Siapa Kepeleset Foto Presiden](http://www.tempointeraktif.com/majalah/arsip/thn08/edisi43/opi-4.html) dan [Akibat Foto Montase Presiden](http://www.tempointeraktif.com/majalah/arsip/thn08/edisi43/huk-3.html).

> Majalah ini hanya mempertanyakan tindakan kelewatan dalam “membina” keisengan ala Herman ini. Bukan saja tindakan ini tak produktif, melainkan bisa memberikan citra buruk bagi komitmen pemerintah dalam menjamin kebebasan berekspresi setiap warga negaranya. Apalagi pernyataan Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat, Roy Suryo, yang mengatakan bahwa Herman sudah “dibina” karena kasus ini, terdengar sangat beraroma suara pembela pemerintah zaman Orde Baru”yang alergi dengan segala yang berbau kritik dan kebebasan berekspresi. Seharusnya kita lebih terfokus menangani seabrek masalah penting lainnya ketimbang perkara perentil-perentil begini.

*Well said!*

\*\*\*

**Pembaharuan**:

* Tambahkan waktu Herman menurutkan foto tersebut
* Tambahkan ‘pelecehan’ versi kedua
* Tambahkan SMS yang diterima Budi Rahardjo
* Tambahkan editorial Koran Tempo
* Tambahkan balasan dari Sofyan Djalil
* Tambahkan dua artikel dari Majalah Tempo

110 comments

  1. Emang ini kasusnya Roy Suryo? :P Bukannya menurut RS yang membahas pertama kali adalah dari Ring 1 dan Andi Malaranggeng, itu yang saya baca dari detik. Tapi kemarin Pak Presiden bilang kalau baru tahu hari Rabu malam…

    Pasti ada yang lempar golok terus sembunyi tangan.

  2. Astagfirulloh, kok bang Roy segitunya yah…. gak tahu gitu fitnah itu lebih kejam dari membunuh dan dosanya gede loh !!

    salam buat mas Priyadi, tenag aja teruskna pemikiran pemikiran anda . kritisi kebodohan bangsa ini dan sumbangkan pemikiran anda bagi bangsa ini semoga indonesia maju ok

    wassalam

  3. Sabtu (17/12), saya melihat ada surat pembaca di Koran Tempo mengenai bantahan dari Mas Pri. Dimuat juga kan? Jadi masalah pemuatan lalu memang murni karena miss-comm aja, soalnya narasumber cuma RS, jadinya yang bisa dimasukin di koran ya cuma RS doank.

    Koran laen blom sempet baca, dah dimuat juga blom bantahannya Mas Pri? \:d/

  4. Hehehe , kasusnya sama dengan saya alami , dimana kangmas juga memforward diskusi kita di milis , terus di forward ke semua media dan dia potong potong… Jadi apa yang dialami pri, saya tidak heran ..memang itu kelakuan dia.
    Cuma kelakukan adu domba ini yang bikin rusak negara kita. Mudah mudahan itu tidak dilakukan lagi oleh kangmas itu di kemudian hari dalam bentuk apapun.

    Yang lucunya , Media tidak meliput ‘coverboth side’ secara bersamaan. Selalu teori konflik dulu yang dilakukan, yaitu dengan cara melakukan klarifikasi pada si kangmasdodol itu.

    Ya mas Pri , yang sabar saja…
    buat kangmasdodol , sebaiknya tobat dan kembali ke jalan yang benar, tidak membuat fitnah sana sini.

  5. koran bali post hari ini juga memuat berita yang sama ttg kunjungan sby ke thailand di halaman utama. Foto Mayang Sari, Presiden tak marah. intinya masalah tersebut tidak perlu penyelesaian hukum. 2-0 :)

  6. Menurut saya, bisa saja sebuah media hanya/baru meliput dari satu sisi, misalnya karena keterbatasan sumber daya (contoh: blog) atau tuntutan dari sisi waktu (contoh: koran harian). Yang harus dijelaskan juga adalah *keterbatasan* tersebut secara eksplisit. Selain nara sumber, jika di dalamnya terdapat pernyataan tentang pihak lain, perlu disebut bahwa yang bersangkutan belum dihubungi. Dengan demikian pembaca memperoleh keterangan tegas batasan dari berita tersebut.

    Tentu saja jika media tersebut ingin lengkap, diperlukan tempat untuk klarifikasi dari sisi lain (ini kelebihan dari situs yang menyediakan komentar) atau pemberitaan lebih lengkap dari beberapa sisi seperti yang dilakukan oleh majalah mingguan misalnya.

    Yang sering disesalkan (termasuk pada kasus Elshinta bagian awal) adalah adanya keengganan untuk menerima masukan dari sisi lain, seperti dijelaskan Priyadi di atas.

  7. seandainya saja media berbesar hati melihat atau membaca blog ini dan blog temen-temen yg laen pasti ceritanya jd beda :)
    tp ya sudahlah.. yg pentingkhan kita sudah tau “yg mana yg benar” bukan “sapa yg benar” :D

  8. after all the day doing nothing, it’s good to get back.

    hehe..

    untuk RS, woy, kau pikir aku mo nulis apa? hahaha… ketipu kamuu…

    *aku yakin Roy sedang memandang tulisan ini* :D

  9. Pilihannya, Pri:

    1) Biarkan. Anggap ini cobaan buat Anda & istri. Alhamdulillah sudah berlalu.
    2) Do something about it. Manfaatkan kesempatan ini untuk memberi pelajaran.

    Konsekuensinya, Pri:

    1) Anda biarkan = tidak menutup kemungknan KRMT akan melakukannya lagi di masa depan, tentunya dengan strategi lain tapi teuteup, targetnya Anda.
    2) Do something = KRMT kena batunya. Mungkin beliau ini termasuk golongan yang harus belajar dengan cara yang pedih dan menyakitkan

    Sudah saatnya kezaliman seorang Roy diakhiri

  10. #13:

    kasus elshinta rasanya perlu mendapat penekanan, setelah membaca berita tersebut, saya & eko langsung menghubungi elshinta. tapi dibilang wartawannya sudah pulang, kemudian webmasternya menjanjikan untuk menurunkan artikelnya sementara sampai wartawannya datang. dalam 1 jam belum juga dilakukan, kita telepon lagi dan webmasternya sudah pulang. artikel tersebut masih ada sampai besoknya. saya cuma bisa kasih komentar di artikel tersebut.

    besoknya elshinta kirim saya email

    Kami mengerti sepenuhnya tentang anggapan masyarakat atas pemberitaan tersebut terhadap Anda. Oleh sebab itu, kami dari Website Departemen PT Radio Elshinta akan berupaya untuk melakukan wawancara dengan perwakilan dari Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) yang tujuan utamanya adalah agar Anda tidak mendapatkan ekses yang negatif atas pemberitaan kami tersebut di kemudian hari.

    Kami juga telah berkoordinasi dengan rekan-rekan di Departemen Siaran (Executive Producer on duty) untuk segera melakukan wawancara tersebut. Sehingga duduk persoalannya akan lebih terlihat dengan jelas. Segera setelah wawancara tersebut dilakukan, kami akan menampilkan hasilnya di website Elshinta (www.elshinta.com).

    lho, kalau si suroyyy ngoceh asbun, mereka langsung muat jam itu juga. tapi kalau saya klarifikasi, mereka masih harus cek dulu ke Depkominfo. inilah yang bikin saya tersinggung.

  11. Sebaiknya segera kita dapatkan BUKTI REKAMAN wawancara antara Mas Roy dengan wartawan Elshinta .
    Siapa tahu kesalahan ada di pihak Elshinta yang salah mengutip pernyataan Roy Suryo,karena saya sangat yakin kompetensi beliau yang TIDAK MUNGKIN mengatakan ada pemeriksaan intensif diKominfo.

  12. Oke, itu yang saya sebut “keengganan” menerima pendapat dari pihak lain dan itu sudah “mengusik rasa keadilan”. Lepas dari salah satu pihak asbun atau omong dengan fakta, seharusnya mereka memperlakukan hal yang adil terhadap semua pihak.

    Atau, jika belum bisa adil — misalnya media tersebut memihak pada salah satu pendapat — masih ada alternatif, yaitu *berterus terang*: sampaikan kepada pembaca bahwa informasi yang diambil untuk berita tersebut *hanya* berasal dari satu pihak, yaitu si Fulan.

    Jika “adil” dan “jujur” tidak bisa dilakukan? Mau apalagi? ;)

  13. #19 Tidak perlu tersinggung. Jujur sajalah, dibandingkan dengan Roy Suryo, siapa yang lebih “terkenal” ? Priyadi atau Roy Suryo ?

    Mungkin di kalangan pengguna internet, khususnya pembaca blog, mereka berdua SAMA terkenalnya.

    Tapi di media tradisional seperti radio, koran, dan televisi, siapa sih “Priyadi” ?

    Jadi wajar saja jika bisa sampai terjadi hal seperti itu dengan Elshinta.

    Tidak perlu tersinggung. Justru jadikan hal itu sebagai motivasi untuk lebih menyuarakan ke media tradisional. Ambil momentum kejadian ini. Bikin gebrakan!

    Blog memang bisa dijadikan sebagai media alternatif, tapi kalau blog diharapkan untuk memberikan pengaruh yang mendalam terhadap masyarakat Indonesia, saya rasa masih sangat kecil efektifitasnya.

    Berapa persen sih orang Indonesia yang memiliki akses internet ? Dan berapa persen dari itu yang suka membaca blog ?

    Bandingkan dengan berapa persen dari orang Indonesia yang melihat tv, membaca koran dan mendengarkan radio ?

    Tantang debat terbuka di televisi ! Tulis artikel di koran-koran. Misalnya seperti ini.

    Kalau tidak, fenomena Roy Suryo ini tidak akan ada habisnya. Malah akan semakin kuat (karena orang lebih banyak melihat membaca dan mendengar si Roy).

    Mungkin fakta-fakta ini berbeda kalau di negara yang sudah “melek” internet.

  14. Ya elah, udah deh…
    Hari ini si Kermit pasti lagi tengsin berat kalo ketemu wartawan. Dalam benaknya…”Aku harus siapkan Plan B” <:-p Buat Om Pri, mengalah bukan berarti kalah. Saya salut ama kesabaran Om. Bahaya kalo maen esmosi, ntar jadi kayak kermit. Ngalah, sabar, tawakkal.

  15. Pri,
    Yang namanya koran, radio dan sebangsanya ada beberapa syarat untuk muncul dihadapan mereka:
    1. Kamu Terkenal
    2. Kamu Terkenal
    3. Baca No. 1 dan 2
    Jadi kesimpulannya: Marilah kita ngeblog saja, karena kebusukan akan selalu tercium walau disimpen di kulkas :-” Yang merasa diri terkenal pasti Ge Er nih baca komen gw. :-p

  16. Rasanya sudah waktunya bagi saya untuk menikmati akhir pekan sambil berpikir tindakan apa yang harus saya lakukan minggu depan.

    KENAPA GAG TUNTUT BALIK?
    delik kasusnyah “pencemaran nama baik” memungkinkan gag?

  17. :d Pilih Nilai 0 Untuk KeRMiT Soy Ruryo !, Terima kasih Soy Ruryo untuk hiburan-hiburan dari lawakan digital segarnya, walaupun Indonesia masih membutuhkan badut-badut digital :o), mungkin sudah saatnya Anda berhenti melawak!

    NB: Selamat untuk Enda Nasution yang namanya tercantum di harian Kompas tanggal 17 Desember 2005, Kompas ternyata tidak basbang

  18. :x Semoga Anaknya mas Priyadi lahir dengan selamat dan bisa menjadikan INDONESIA lebih sejuk dan enak di Pandang ;)

    Jangan lupa syukurannya dan makan makan™ (ndak nyambung yaa)*

    *kabuur….. :)>-

  19. oot pri, si kermit kok malah bikin spam-comment gitu yah di elshinta ? :D segitu paniknya dia apa emang masih lom ngerti juga soal spam yg suka dibahas priyadi ? :P

  20. mungkin sudah saatnya su-roy itu diberi pelajaran.
    saya sangat mendukung itu.
    hanya saja, kemungkinan pendukung dia masih tetap banyak karena ya itu tadi, dia lebih banyak offlinenya daripada online. dan paling bisa ngadalin orang yang masih belum melek teknologi.
    tapi kalau mas pri mau nyikat dia, hohoho pastilah saya dukung gedhe²an :)

  21. [-( saya mikirnya kok malah you-know-who itu sukses sebenarnya…

    think: dia selebwannabe, dan ingin jadi terkenal. dan utk itu ada pameo: KALO MAU TERKENAL, KENCINGI SUMUR ZAM-ZAM…

    and he did it!

    dia terkenal kan, namanya ada dimana-mana. Walao pun itu dengan mengencingi UGM dan dirinya sendiri… =))

    please… jangan sebut you-know-who itu lagi… eneg udah rasanya… ^:)^

  22. mas pri, nama anak sampeyan dikasih nama sesuai dengan lakon2 kasus ini aja. hihihi… maju terus mas pri. buat you know who, >:p, :-@

  23. #28:
    Hari ini si Kermit pasti lagi tengsin berat kalo ketemu wartawan. Dalam benaknya…”Aku harus siapkan Plan B”

    Plan B: Kontak wartawan impotenmen, dan itu sudah.

  24. #27, #29 sy pikir kalo ada pendapat yg berbeda ttg kasus pak pri ini jgn terburu2 dijudge sbg “saudara”nya pak kermit.Diterima aja semua perbedaan itu.Emang skr jaman opini dan narasi kan. Sad but true, pek kermit lbh unggul popularitasnya. Lah buktinya dia diminta referensi banyak media.Tapi tenang aja, hal2 spt ini (baca: kasus ini) pelan2 akan menggerogoti popularitasnya.Yakin lah sodara2! Ojo nesu, nyante aje! :-)

  25. #29 dan #40, justru priyadi itu masih famili (walaupun jauh) dari u-know-who. makanya setelah pertemuan di kominfo selesai muncul komentar dia “sial ada gen jelek di darah gue”….

    yang justru memang makin menguatkan image bahwa si u-know-who pun rela “makan” saudara sendiri demi popularitas.

  26. Ah summary yang keren, biar yg baru ngeh jelas duduk perkaranya. Kalo gue soal “pembinaan” itu yg paling ga masuk ke otak ke gue heheh :)>-

  27. Pingback: Enda Quicklinks
  28. #19 Emang bener sih. Aneh banget (sodaranya Tika Banget :&#68;). Harusnya mreka juga hrs menerima klarifikasi dr org2 yg terlibat. RS didengerin, tp yang terlibat mo ngomong malah ga ditrima dan cari2 alasan. Tapi sampai sekarang, ga ada kabarnya apa mreka bener2 minta klarifikasi/wawancara dr Depkominfo…

    Media… media…

  29. #43: Waduh, Si Priyadi™ itu ternyata nggak bersih lingkungan donk. Ayo, Pri, mandi aer kembang, sama sekalian ruwatan. Jangan2 Eko juga :) :).

  30. teman2, ku kehilangan file “Roy Suryo Sang Jagoan”, yg dulu dimuat di majalah Pantau (tahun II/015/Juli 2001). Ada yg punya kah? bagi2 dung. di tulisan itu ada pendapat kakaknya roy, Sony Suryo. jadi lebih netral & okay gitu.

  31. yg susahnya itu gini.
    perseteruannya dalam didunia internet, tapi oleh Roy Suryo dialihkan ke dunia massa.
    nah loh, kan jadi repot, padahal itu adalah 2 hal yang berbeda wadahnya. :D

  32. Duh…jangan ngomongin si Om mulu dunk. Dari tadi gw makan ga abis-abis nih, kebayang wajah mesum Si Om. Lama-lama muntah neh :-&

    Om Pri, cukup deh kita bahas masalah ini, sisanya masukkan portal ajah, biar g berlarut-larut di sini.

  33. saatnya baca2 lagi pasal 310 & 311 KUHP (u might wanna consult a lawyer). 317 & 318 KUHP juga kayanya oke tuh (soalnya ada “Ring 1” segala, dibikin dakwaan berlapis aja. syaratnya kang pri harus ngaduin (319 KUHP). kalo mau bidik ke kermit aja, jgn ke media.

    tapi saat istri lagi hamil 8 bln, bukan waktunya bikin lawsuit dan pergi ke sidang, tapi belanja barang2 keperluan bayi dan ke dokter kandungan. jadi lebih bijak kalo tahan aja dulu, sekali2 permisif juga ga ada salahnya. semua juga tau, ngalah bukan berarti kalah. skor dia masih 0 kan.

    harusnya kermit ga bakal mess around lagi for some time, apalagi kalo dia ngerti soal “daluwarsa penuntutan”.

  34. Roy kecil mempunyai cita-cita jadi sopir bus. Berdua dengan adiknya, Roy menamai mobil mainan mereka. “Kita punya mobil untuk presiden, mobil menteri, bus sekolah … pokoknya lengkap,” kenang Dony Suryo. – (Dari Google)

    Ada yang pernah berpikir gag, mungkin sebab musababnya Roy Suryo jadi “begini” karena cita-citanya jadi supir bus gag kesampean? :-?

  35. Mas Pri saya setuju untuk berbuat sesuatu. Bukan masalah perang popularitas tapi meluruskan yang salah. Apakah (old) media akan mendukung anda, kita tidak pernah tahu. Yang penting adanya perlawanan itu.Ini Plan A.
    Plan B rasanya hak jawab dari Elshinta kurang memadai ( ada versi audio yang bisa didownload ngg ?) Elshinta juga tidak menyebutkan (dlm artikel itu) upaya menghubungi Pri sebagai counter. Kalaupun gagal mengklarifikasi mestinya disebut dgn bahasa jurnalistik yang tepat. :)>-

  36. Pingback: Warnadunia.NET
  37. Asli kasus ga mutu.
    Berawal dari keisengan tak mutu yang, please jangan disebut kreatifitas dah. Berlanjut dikomentari orang tak mutu yang mengaku pengamat. Dibahas lagi sama media2 plus blogger2 tak mutu…ckck.

    Coba dihitung berapa banyak energi, biaya dan waktu yg sia-sia cuma buat ngebahas ini. Masa sampai Dirjen di Menkominfo ngebahas koprekan gambar iseng blogger tak ada kerjaan, O my God ckck.

    Ayo kelian anggota komunitas IT yang ngakunya bermutu, buat gebrakan yang bermutu dong, jangan bisanya cuma ngejekin tokoh tak mutu ini.

  38. #63: dan kemudian blognya dikomentari komentator gak mutu :)

    seriously, media memberitakan hal yang gak benar tentang saya, dan menurut anda saya harus diam?

  39. #63, mutu sama cowet banyak nih, ember, gayung, panci, seeng, langseng juga banyak, bayarnya kiridit sajah, sehari serebu, mau?

  40. Mas Pri, masalah anda memang menyedihkan, tapi yang lebih menyedihkan adalah rakyat Indonesia dibohongi, presidenpun mempercayai dia, polisi juga dikibuli. Mengerikan sekali kalau orang seperti ini dekat dengan kekuasaan. Mestinya kalau kita cinta pada negara ini, jangan biarkan dia merajalela membodohi bangsa dengan kelicikan demi kepentingan pribadi. Kalau dibiarkan, dia akan semakin jauh melangkah, dan kalau itu yang terjadi, kita perlu merasa bersalah tidak menghentikannya padahal tau siapa dia.

  41. #64: rs watch ada yg versi inggris nya nggakk ya :-?
    biar ntar nyambung ke ‘media’ blog internasonal

    masih mikir taruhh di wiki atau di muri :-”
    :d

  42. #27 Hak saya untuk anonim, kalau Anda tidak suka ya jangan baca komentar saya. Lha wong pemilik blog ini tidak melarang anonimitas kok :P

    #29 Jangan suka menuduh yang bukan-bukan, nanti Anda jadinya sama saja dengan RS :)

    #68 Setuju sekali, lalu undang media televisi/koran/radio ! RS cuma bisa dibendung melalui medan yang dia kuasai saat ini (old media).

  43. #26:

    baru sempet baca semua komen…

    Tidak perlu tersinggung. Jujur sajalah, dibandingkan dengan Roy Suryo, siapa yang lebih “terkenal” ? Priyadi atau Roy Suryo ?

    ini bukan masalah adu tenar. priyadi di mata mereka memang bukan siapa2, tapi dalam kasus ini mereka *sudah tahu sebelumnya* kalau saya terlibat, lha wong mereka yang bilang kalau saya ‘sedang diperiksa secara intensif’. harusnya kalau mereka mau memuat dari sumber yang tidak authoritative, maka mereka harusnya mau memuat pernyataan dari saya yang ‘katanya terlibat’.

    jangan salahkan korbannya, salahkan media yang mengukur kebenaran berdasarkan popularitas sumbernya. kalau cuma itu ukuran yang dijadikan indikator kebenaran, maka mbikin saya tenar gak ada gunanya.


  44. Herman Saksono kembali berulah. Kini yang menjadi korban adalah Bill Gates, Tux, Pertamina dan Palang Merah Indonesia! Berhati-hatilah Herman!

    kok gak bisa dibuka link nya?

    –budiw

  45. Dari Kompas 16 Desember 2005:


    …Isu gambar rekaan itu muncul saat Presiden berangkat ke Malaysia pekan lalu. Di lobi hotel tempat Presiden menginap terlihat pengurus Partai Demokrat, Roy Suryo, membicarakan soal itu dengan Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng…

    Pertanyaan gue:
    Kejadian ini SEBELUM Herman ditangkap, atau SESUDAH ya? Kok di Detik RS berani-beraninya bilang dia bukan dalang ditangkapnya Herman?

  46. #63 eh ada yazid, Hi Yazid!™ masih jadi troll? :P

    #74 Vo itu emang jurus2 si RS yang patetik dan sok penting.

    pak pri emang orang sabar yah :)

  47. makin tenar aja mas Pri :x
    makan2 atuh!!!

    tar kalo didaulat jadi pakar blog indonesia, atau pakat IT sekalian, traktir liburan semua blogger indonesia yah!!! :d

  48. KRMT Roy Suryo = Hi Roy™ = RS = You-know-who = Oi Uyo = Uyo = Yoyo = KeRMiT = siapa lagi ya..?

    Kalau gw sih nyebutnya Si-Kampret™ ajalah..!!
    ‘Pret.. mana dirimu kini ‘pret ???

  49. weleh,media nih pada ribut-ribut to yah…kita tunggu waktu yang tepat untuk mengungkap siapa benar siapa salah:)…walah pada kena DETIK effect yah…:D,tapi sayang editorial beberapa media massa tidak teliti…hihiiihhiiih…
    dan melupakan proses penting selama penyelidikan….uuuuu,gimana sih ni wartawan:o)

  50. hahahahaha….bisa aja ih anak-anak negeri ini pada kreatif, saya suka yang kreatif, kenapa sih..gaya banget kasusnya..katanya demokrasi! bingung juga di Inggris aja, Pangeran Charles aja sering di “ceng-in” Teddy Bear ( yg katanya telinganya kyk beruang teddy ) paka karikatur lagi..ck ck ck..santai aja lah! Kita semua yakin semua bentuk kreatifitas itu pasti ada norma2nya.. kita yakin orang yang berbuat dia yang bertanggung jawab! hahah lucu Roy pernah ribut sama Kang Onno, eh sekarang Roy cara “teman” baru ? Bang Pri? hehehehe.. Selamat Menjelang Tahun Baru, Semoga di tahun 2006 kita semua mampu menjadi dewasa dalam berfikir dan berkreatifitas. Buat yang bikin RontokBro! ( heheh salut deh ) semoga misi anda didengar meskipun anda mendapatkan caci maki dari orang2 ! :-w

  51. :):d\:d/:o:-?:-“:-&#119;;)[-(:)>-Aduhh ibu2 mau nimbrung nih, pusiiiiing ah. Gini aja smua, si “mr kermit” itu kan lagi gila populariti jadi kita liat aja sampe dimana dia boleh pergi. Apa lagi sekarang udah jadi pengurus partainya presiden, siapa tahu next election bisa jadi mentri ya nggak? Penjilat tetap penjilat dan orang2 kayak gini memang harus dihapuskan. Saya juga udah liat videonya SBY menjawab pertanyaan Enda, semuanya oke kan nggak ada marah2an. Jadi kalau si kermit pengen mas pri ditangkap emang deh “ada yang jelek dalam gen.. “

  52. Roy M Suryo tu harusnya ga over PD, pinter ya pinter (pinter apa?), bermanfaat ya bermanfaat, tapi overacting ga bisa nempatin diri asal omong kanan-kiri.
    Roy, teruslah berkarakter orang menyebalkan dengan predikat pakar gadungan yang sok jago.

  53. KlU oraNg yaNg banYak OmonK itu Seperti **y**r** TiiiiiiiiiiT ^sebagian huruf di sensor^ gW sih cmn mo bilang orang yang banyak omonk itu orang yang tidak mengerti dengan apa yang dia omonK kan karena SankiNg banyak sekaLi yanG di Omonk kan TolonK koreksi diri anda sebelum KebodoHan anDa ketahuan oleH masYarakaT uMum,

    Buat BunG pRI nyaNtai aJa jangN di ladeNin oranG gitUan Ok
    NB: buat BuNg pRI (Pria Republik Indonesia) kalaU punyA anak Jangan Di kAsiH nama Yang mengandunG karakTer di bawaH ini

    o r s u y

    Karena KraKter ITu biasanya DimiLiki oleH orang YanG suKa **MB*H*** tiiiiiT ^sebagian huruf di sensor^

  54. uh ternyata itu orang apa aja di jaddikan mainan, asli parah. Gak cukup satu orang tumbal, temen gw dah masuk sel gara gara ulah lempar kondom sembunyi t*** nya. Insaf oi bener 2 srigala berbulu domba, tong kosong nyaring bunyinya.. insaf oiiii…. suatu saat lu bakal ngalamin yang namanya “senjata makan tuan”

  55. Ribut kalipon kalen!
    Kayak ga ada kerjaan loe2 pade..
    Yg rajin cari makan nape?
    Kl loe2 pade dah banyak stock nafkah, belajar yang banyak nape?
    Haus popularitas ya?
    Sesudah populer trus apa..?

    Ngga ada kan?

  56. Pingback: Hendy Irawan
  57. Pingback: Hendy Irawan
  58. biarin aja banyak bacot, masyarakat nantinya akan bisa menilai mana yg pakar dan mana yg bukan, buat om roy ketenaran bukan dengan bhullshit tapi buktikan dengan penemuan2 yg baru biar namanya terangkat dimata dunia IT jika loe emang pakar tapi ingat diatas langit pasti ada langit……..

  59. SAlut buat kang Pri’…. kebenaran akan tetap tegak
    tiupan ala RS akan habis dengan sendirinya dengan habisnya dia (kalo dianalogikan dengan balon yang isinya angin doang)….

    terus smangat kang..karena kita punya hak untuk teriak bila diinjak!…..

  60. heran d liad mas roy ini ??
    pak Onno W. Purbo aj yang dah ilmu se tinggi langit ndak banyak omong..
    nah ini orang, baru bisa sotosop dikid gaya nya dah ketinggian!
    hahahahahaha~

  61. Ada yang tahu gak, bagaimana caranya supaya beberapa komentar mengenai si “BLEKOK” roy CABUL suryo diatas bisa masuk kemedia nasional? karena sepertinya itu salah satu jalan untuk pencerahan masyarakat mengenai pembodohan yang dilakukan oleh “pakar IT GADUNGAN” roy CABUL suryo/ahli foto bugil.

  62. Saya baru tahu mengenai kasak kusuk ini, bener-bener ketinggalan…:((

    Saya jadi pengen masang proxy, yang memfilter kata “Roy Suryo” browser saya…:-? Gimana pak? Atau ada yang bisa menembus proxy yang lebih “gede”? Hahaha…

    Tapi sayangnya itu perbuatan pengecut. Dan saya kira komunitas blogger indonesia bukan pengecut, seperti yang dituduhkan itu… Salam!

Leave a Reply to Kurniawan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *