The Sum Games

[*Zero sum game*](http://en.wikipedia.org/wiki/Zero-sum) menggambarkan sebuah proses dimana jumlah keuntungan dan kerugian dari seluruh peserta adalah nol. Pada *zero sum game*, keuntungan yang didapatkan oleh seorang peserta berasal dari kerugian peserta-peserta yang lain. Dan juga sebaliknya: kerugian dari seorang peserta menjadi keuntungan bagi peserta-peserta yang lain.

*Negative sum game* adalah sebuah kondisi dimana jumlah keuntungan dan kerugian dari seluruh peserta adalah negatif. Artinya, jumlah nilai dari seluruh peserta pada akhir proses lebih rendah daripada pada awal proses. *Positive sum game* adalah kondisi dimana jumlah keuntungan dan kerugian dari seluruh peserta yang terlibat adalah positif.

Umumnya, hasil yang diinginkan oleh seluruh peserta secara kolektif adalah *positive sum game*, yaitu jika jumlah nilai atau manfaat dari seluruh peserta pada akhir proses lebih besar daripada pada awal proses. Walaupun aktivitas *positive sum game* tidak menjamin seluruh peserta akan mendapatkan keuntungan, *positive sum game* menghasilkan manfaat bagi seluruh peserta secara kolektif. Sedangkan *zero sum game* dan *negative sum game* tidak menghasilkan manfaat bagi seluruh peserta secara kolektif, walaupun bisa saja ada sebagian peserta yang mendapatkan keuntungan.

Walaupun *positive sum game* (dengan kata lain interaksi yang menguntungkan sebuah kelompok atau masyarakat secara keseluruhan) adalah salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial, terkadang sifat individualisme pada manusia secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang merupakan kerugian bagi pihak lain. Biarlah orang lain rugi, yang penting kita untung. Kira-kira seperti itu.

**Perdagangan**

Pada sebuah perdagangan sederhana, pembeli menyetorkan uang ke pedagang dan pedagang menyerahkan barang ke pembeli. Pedagang senang karena mendapatkan penghasilan dan pembeli senang karena mendapatkan barang yang dibutuhkan. Karena itu perdagangan adalah sebuah *positive sum game*, jumlah nilai pada akhir transaksi lebih besar daripada sebelum transaksi.

Jika ditinjau secara makro, bisa jadi ada pedagang yang merugi, menjual barang dagangan di bawah harga modalnya. Walaupun demikian, manfaat yang didapatkan oleh masyarakat dari aktivitas perdagangan secara keseluruhan adalah positif. Oleh karena itu perdagangan adalah *positive sum game*.

**Perjudian**

Contoh paling sederhana dari *zero sum game* adalah perjudian. Pada awal perjudian, seluruh peserta menyetor sejumlah uang taruhan. Pada akhir perjudian uang tersebut dibagikan ke peserta yang menang. Sedangkan peserta yang kalah tidak mendapatkan apapun. Jumlah uang dan manfaat yang dimiliki oleh seluruh peserta pada awal dan akhir permainan adalah nol, oleh karena itu perjudian merupakan *zero sum game*.

Perjudian bisa menjadi *negative sum game* jika melibatkan seorang bandar. Pada awal perjudian, bandar mengumpulkan taruhan dari semua peserta. Pada akhir perjudian, dari seluruh uang taruhan tersebut, bandar mengutip keuntungan, misalnya 5%, dan sisanya dibagikan ke peserta yang menang. Ini adalah sebuah *negative sum game*, karena jumlah seluruh kekayaan dari seluruh peserta judi berkurang sebanyak jumlah yang diambil oleh bandar.

**Asuransi**

Dalam asuransi kendaraan misalnya, peserta asuransi membayarkan sejumlah premi ke penyedia layanan asuransi, dan jika kendaraan milik peserta hilang, maka penyedia layanan asuransi akan menggantikannya. Asuransi bekerja secara statistik: premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi kendaraan sesuai dengan probabilitas kendaraan yang hilang dikalikan dengan nilai kendaraan yang diasuransikan, dan ditambah dengan keuntungan dan biaya *overhead* seperti margin resiko dan biaya operasional. Jika ada 1 dari 100 kendaraan yang hilang dalam satu tahun, maka peserta asuransi membayar premi sebesar 1%/tahun dari harga kendaraan ditambah dengan biaya-biaya *overhead* tersebut.

Pada asuransi kendaraan, hampir seluruh setoran premi yang dikumpulkan oleh perusahaan asuransi sebagian digunakan untuk mengganti kendaraan peserta yang hilang. Tanpa memperhatikan *overhead*, maka jumlah uang yang disetorkan oleh seluruh peserta akan kurang lebih sama dengan jumlah yang disetorkan kembali ke seluruh peserta dalam bentuk penggantian kendaraan yang hilang. Sekilas ini adalah *zero sum game*, atau *negative sum game* jika memperhitungkan biaya-biaya *overhead*. Tetapi jika faktor rasa aman ikut diperhitungkan, maka asuransi adalah *positive sum game*: peserta asuransi membayar premi untuk membeli rasa aman.

**Skema Piramida atau Arisan Berantai**

Pada sebuah *money game* atau arisan berantai, peserta mengajak orang-orang untuk menyetor uang kepadanya, dan kemudian menyuruh mereka untuk melakukan hal yang sama: mengajak orang-orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dan seterusnya.

Mudah untuk menghitung bahwa skema piramida paling tidak adalah sebuah *zero sum game*: jumlah dari uang yang dikeluarkan oleh seluruh peserta akan sama dengan jumlah dari uang yang didapatkan oleh seluruh peserta. Skema piramida adalah *negative sum game* jika memperhitungkan biaya *overhead* seperti waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk menyampaikan pesan berantai ke orang-orang atau gangguan yang dirasakan oleh orang lain.

**Multi Level Marketing (MLM)**

Melihat strukturnya, MLM mirip dengan skema piramida. Tetapi tidak seperti skema piramida, MLM belum tentu *negative sum game*. Dalam MLM ada perpindahan uang dan nilai (produk atau jasa), baik antara anggota MLM maupun antara anggota MLM dan orang lain di luar MLM. Sedangkan pada skema piramida sama sekali tidak ada nilai yang berpindah.

Syarat MLM bersifat *positive sum game* adalah jika jumlah uang dan manfaat yang didapat oleh anggota secara keseluruhan lebih besar daripada uang dan usaha yang dikeluarkan oleh anggota secara keseluruhan. Hal ini hanya dapat terjadi jika anggota membayar kepada perusahaan MLM dengan sukarela untuk membeli produk dan puas terhadap produknya; dan jika cukup banyak pembelian yang dilakukan oleh orang di luar sistem yang keuntungannya cukup untuk menutupi biaya *overhead* seperti biaya keanggotaan, biaya pelatihan dan lain-lain.

Permasalahannya adalah bahwa semakin banyak orang yang berada di dalam sistem, maka semakin besar beban untuk mempertahankan *positive sum game*. Tetapi individu-individu yang berada di dalam sistem diberi insentif lebih untuk merekrut orang-orang untuk masuk ke dalam sistem daripada untuk menjual ke orang-orang di luar sistem. Selain itu, kebanyakan orang ikut MLM atas dasar ingin mendapat penghasilan, dan bukan untuk menikmati produk yang ditawarkan. Atas dasar hal tersebut, maka sebagian besar dan mungkin nyaris semua MLM merupakan *negative sum game*.

**Jual Beli Valas**

Pada jual beli valuta asing, para pemain valas mencoba membeli sebuah valuta asing saat harganya murah dan menjualnya saat harganya mahal. Sedangkan harga dari sebuah valuta asing tergantung dari jumlah pembelian dan penjualan. Semakin banyak yang membeli sebuah valas, maka semakin tinggi nilainya, demikian pula sebaliknya, semakin banyak yang menjual sebuah valas maka nilainya akan semakin berkurang.

Seluruh aktivitas valas, baik yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan maupun jual beli yang dilakukan karena sebuah keperluan menentukan harga sebuah valas. Pada dasarnya, jual beli valas merupakan *zero sum game*. Keuntungan dari satu pihak didapatkan dari kerugian pihak lain, baik yang melakukan jual beli valas untuk mendapatkan keuntungan, maupun yang melakukannya untuk sebuah keperluan.

Untuk meminimalkan spekulasi valas, maka tempat-tempat penukaran uang asing memberlakukan pembedaan harga beli dan harga jual. Hal ini menyebabkan aksi jual beli valas menjadi *negative sum game*, yang bisa membuat spekulator berpikir dua kali sebelum melakukan jual beli valas.

**Perdagangan Saham**

Sama seperti jual beli valas, perdagangan saham juga dipengaruhi oleh volume pembelian dan penjualan. Semakin banyak yang membeli, maka semakin tinggi harganya. Dan sebaliknya, semakin banyak yang menjual, maka nilainya akan semakin menurun. Sekilas terlihat bahwa pada jangka waktu yang sangat pendek, jual beli saham adalah *zero sum game*. Keuntungan yang didapatkan seorang pedagang saham berasal dari kerugian pedagang lainnya.

Walaupun demikian perlu diingat bahwa saham adalah bukti kepemilikan sebagian perusahaan. Jika dilihat dalam jangka panjang, setiap tahun perusahaan akan membagi-bagikan keuntungan kepada para pemilik saham. Karena itu bursa saham secara keseluruhan merupakan *positive sum game*. Perusahaan mendapat modal dan penanam saham mendapatkan keuntungan setiap tahunnya.

\*\*\*

*Nah*, apakah aktivitas yang anda lakukan adalah *positive sum game*?

69 comments

  1. wah, aplikasi game theory yg menarik. ringan dan jelas. biasa kalo dengan yg game2-an di ekonomi, udah ngeri aja krn rumit. topik mlm dan skema piramid muncul lagi neh.

  2. no 4, horeeeeeeeeeeeeeee \:D/

    maap mas pri :p

    #3, nge blog masuk kantong dikit, keluar kantong yg banyak (tagihan internet) huehuheueh :)) :P

  3. maksudnya pilihan usaha/investasikah?

    Dari semua yan di atas gw pilih asuransi dan perdagangan saham serta valas.
    tapi yang baru gw jalanin hanya asuransi dan valas, itu juga kecil2an. Dan untuk valas gw rugi :|

  4. setahu saya ada MLM yang menganut “System Drive The Product” tapi ada juga yg sebaliknya “Product Drive The System”

    dan memang sudha pasti keduanya memiliki masalah masing-masing …

    Tapi rasa-rasanya kini banyak juga bisnis konvensional (berarti produk sudah mengakar di masyarakat) yang menitipkan barangnya pada sistem MLM …AMWAY misalnya … setahu saya pro-xl, majalah gatra kalau tidak salah dipasarkan juga lewat AMWAY.

    satu lagi,
    Pernah tahu Star Powe Game ? Kalau The Sum Game ini arahnya menganalisa sebuah aktivitas bisnis dari kacamata kepentingan investasi, Star Power Game merupakan simulasi bagaimana angkuhnya sistem kapitalis (dalam bentuk globalisasi) menciptakan kemiskinan struktural … biasanya digunakan untuk ANSOS …

  5. Hmmm, kalau begitu, asas blogging yang berikutnya adalah positive sum.
    Komentar gak rame gak masalah, asal pengunjung dapet ilmu dan kita dapet promo berupa kembalinya pengunjung untuk melihat posting yang baru.

    Hihihi, maksa gak sih?

  6. Semua yang di atas itu adalah kapitalisme, bagaimana mengatur kapital supaya terjadi positive sum game.

  7. mas jay, kapitalisme dalam bentuk globalisme bukannya sudah menganggap golongan terbawah masyarakat (bisa juga dalam bentuk negara) hampir-hampir tidak bisa memberikan kontribusi apa-apa bagi mereka yg berkepentingan. Jadi dalam kerangka pemikiran mereka, ya golongan terbawah di ignore saja … mo ditolong kayak apa juga gak bakalan banyak nguntungin … trus positive sumnya dimana?

    sorry oot .. :)

  8. aih nggak smpat maen game, ngabsen aja aah saying this
    /garing/ thing: String.new(“pertamaaaaaaaaaa”).squeeze

  9. Jay kan menyebutkan mengatur kapital agar positif. Jadi, tanpa atau kurang memedulikan apapun yang penting dapat untung dalam bentuk profit.

    Saya sependapat dengan Jay bahwa tulisan di atas dibatasi pada nilai positif dalam bentuk kapital, dan lebih sempit lagi: duit. Jika mau dikembangkan, misalnya juga menjangkau nilai-nilai idealisme atau motivasi dalam bentuk semangat, saya pikir impas (zero), untung (positif), atau rugi (negatif), pun bisa diukur, atau setidaknya dijadikan pertimbangan.

  10. #15: sebenarnya kalau tidak memperhatikan faktor selain uang dan kekayaan, maka segalanya akan menjadi zero sum game :). oleh karena itu tulisan saya juga memperhatikan faktor manfaat atau nilai selain uang.

  11. Gak taulah saya, game apa yang sedang saya mainkan? tapi prinsip saya sama-sama senang, sama menguntungkan, dan tak ada yang merasa di rugikan.

    Kòn nyò meunan…?!

  12. Sejauh ini belum pernah main game-game an. Hanya jadi pengamat saja. Tapi kalo ditawarin sih sering. Apalagi yang namanya MLM. Biasanya langsung saya tolak.

  13. Saya nggak tau ini tulisan termasuk yang menyederhanakan sesuatu yang rumit atau sebaliknya memperumit sesuatu yang sederhana.:-?

    Jadi bukannya ilmu yang kudapat tetapi malah sakit kepala
    :((

  14. hmm, jadi inget dulu waktu kuliah ada game theory yang menggunakan contoh prisoner dilemma. jadi ada dua orang napi ketangkep trus diinteogasi. mereka mendapat nilai positif jika sama-sama mengaku atau sama-sama tidak mengaku. kalau ada satu yang mengaku dan satunya lagi tidak, meka mereka mendapat nilai 0.
    eh, begitu bukan yah? lupa-lupa inget nih secara jarang masuk kuliah. :d

  15. :-? klo kebanyakan di pikir…..malah tambah bingung….ambil aja yang lo ngerti…tinggalin yg lo ga ngerti….ngapain pake pusing segala….hidup ini dah susah man…so…enjoy aja…..iklan kale….;)

  16. Mmmm, kok saya bingung yah. Setahu saya teori Zero Sum Game ini diperuntukkan untuk dua peserta dimana masing-masing akan mengalami nilai negatif (kalah) dan positif (menang) sehingga hasilnya 0. (Mirip dengan filosofi yin dan yang).

    Teori ini sering saya jadikan alasan paling kuat untuk menentang budaya “Menang jadi arang kalah jadi abu”. Sebuah budaya yang membuat persaingan untuk menang dan kalah menjadi sebuah hal yang tabu. Padahal, yang membuat menarik dari sebuah kehidupan sekaligus menjadi motifasi hidup adalah ketika merasakan kemenangan dan juga merasakan kekalahan. Kalau sama-sama menang atau sama-sama kalah .. nggak seru ah.

    Jadi, menurut saya, negatif/positif sum game itu sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Semua kejadian di dunia selalu berjumlah nol. IMHO.

  17. #2, #25

    Sorry nih, konsep zero sum game sama sekali nggak sama dengan konsep game theory.

    #29

    Kalah jadi abu menang jadi arang lebih cocok dimasukin ke konsep game theory.

  18. #30: zero-sum berhubungan erat dengan game theory, atau paling tidak subset dari game theory. coba baca link wikipedia-nya.

  19. hmmmm
    bagaimana jika pedagang menjual produk yang kualitasnya tidak baik tetapi dengan harga yang mahal sehingga pembeli dirugikan? bagaimana juga dengan pembeli yang membeli produk atas dasar emosional? contoh membeli sabuk kulit bermerk dengan harga mahal sekali padahal itu sabuk dibuat di cibaduyut terus dilabel oleh perusahaan lain dengan merk terkenal tersebut. terus bagaimana kalau orang misalnya berjudi just for fun, orang tersebut ga peduli mau kalah atau menang?

    Saya pernah melihat teman saya memesan sejumlah jaket kulit di perajin kulit di Garut, satu jaket seharga Rp 300.000,00. lalu jaket tersebut dibawa ke Singapura, dikasih merk, dikirim lagi ke Jakarta, harganya jadi Rp 2.000.000,00. Nah kalau begini masuk ke game mana?

    rasa aman dalam asuransi, kepuasan ketika membeli produk, gengsi ketika membeli produk mahal, kesenangan ketika blog kita banyak yang kasih comment…, saya rasa tidak terlalu bisa dipunishment positif, negatif atau nol secara eksak

    apa priyadi sudah mencoba bermain diperdagangan saham? bermain valas? terjun ke dunia perdagangan?
    kalau belum, maka saya punya opini neh, heheheh, maaf ya.., Priyadi hampir sama dengan komentator atau penonton sepak bola. Komentator/penonton sepak bola selalu “lebih pintar” dibandingkan dengan yang main bolanya.Pengamat politik selalu tampak lebih luwes bermanuver dibanding para politikus benerannya. Pengamat ekonomi selalu menemukan jalan terbaik untuk mengeluarkan Indonesia dari krisis, hehehehe. Tapi coba terjun langsung.., kita sudah lihat faktanya kan? heeheheh

    menurut opini saya, di kehidupan nyata, tidak mudah menentukan segala sesuatu seperti di atas kertas. hitam, putih, positif, negatif, nol. contoh paling gampang adalah merokok. Nah Priyadi menilainya apa? Negatif apa positif?

    bagi saya merokok adalah negatif game. uang terbuang habis, badan jadi tidak sehat, merugikan orang lain dengan asapnya. tapi bagi perokok? apakah negatif? saya tidak tahu.

    btw, saya tertarik untuk install control panel milik Indoglobal di server saya, tapi kemarin ketika saya kontak, sayangnya tidak dijual untuk umum katanya. hehehe
    hmmmm, negatif apa positif ya…?

    negatif & postifi tergantung cara pandang kita. Ya sah-sah saja negatif menurut saya positif menuru Priyadi ya..? heheeh namanya juga opini…

    peace ah.. puntennnn..

  20. “#15: sebenarnya kalau tidak memperhatikan faktor selain uang dan kekayaan, maka segalanya akan menjadi zero sum game . oleh karena itu tulisan saya juga memperhatikan faktor manfaat atau nilai selain uang.”
    “#29:..Semua kejadian di dunia selalu berjumlah nol..”

    Semua (kejadian) menjadi nol…?

    Nol mengisyaratkan ketidakberadaan, ataupun kalau nol dianggap mewakili keberadaan maka keberadaannya adalah yg dapat diabaikan (tidak penting), kecuali angka nol di belakang angka lain dalam nominal uang…:d

    Apabila ada seseorang yg aktif menjalankan MLM, jual-beli valas atau saham, lalu ia sukses maka ia memperoleh lebih dari apa yg ia berikan (setorkan). Ia akan memperoleh materi (uang), ilmu/pengalaman, dan banyak lagi hal yg akan mendatanginya seperti kepopuleran sehingga orang lain akan “berguru” kepadanya atau merekomendasikannya untuk urusan tersebut (sales & marketing, investasi, passive income, dll.). Hal ini nyaris sama dengan kalau kita sekolah, bedanya langsung praktek…

    Bagaimana dengan ganjaran bersedekah, beribadah…?
    Apakah semuanya yg fana ini setimpal dengan kebahagiaan & kenikmatan yg abadi kelak…?

    Banyak hal yg tidak dapat kita ukur dengan angka…
    Jadi semuanya menjadi nol…?
    Coba pikir lagi…

    But after all…, it’s just a theory… or a game… or a theory of a game…? :-?

    :)>-

  21. #36: menghitung sum game harus melihat seluruh pihak yang terlibat pada proses secara keseluruhan, gak bisa melihat satu transaksi saja. kebetulan saya kasih contoh satu transaksi spesifik karena kedua pihak yang terlibat untung, tapi saya kasih contoh juga walaupun ada satu transaksi yang negative sum, tetapi aktivitas dagang secara keseluruhan adalah positive-sum.

    mengenai judi, apa benar seluruh penjudi melakukannya untuk sport? trader sekelas george soros mungkin mampu untuk membuang 1 miliar dolar untuk sebuah nilai entertainment, tapi apakah trader lainnya seperti itu? sekali lagi harus dilihat sistemnya secara keseluruhan. saya cuma mau menunjukkan bahwa ada hal-hal yang kita anggap lumrah ternyata tidak seperti yang kita lihat.

    anda bilang saya OMDO karena menurut anda saya belum pernah melakukan hal-hal di atas. saya ambil contoh ekstrimnya saja deh. kalau saya lihat ada orang dirampok, maka saya bilang rampok itu salah, lalu anda bilang saya OMDO karena saya belum pernah merampok? berita untuk anda: anda tidak perlu merampok sebelumnya untuk mengetahui bahwa merampok itu salah.

    yah, saya cuma ngomentarin komentator yang ngomentarin komentator yang ngomentarin pertandingan sepak bola :D

  22. #37: perdagangan itu positive-sum. tapi kalau tidak memperhitungkan manfaat, maka akan menjadi zero-sum. betul kan?

    pedagang menjual jeruk Rp 1000, pedagang mendapat Rp 1000 dan kehilangan satu jeruk. sedangkan pembeli kehilangan Rp 1000 dan mendapat satu jeruk. kalau dijumlah semuanya sama dengan nol.

  23. #31

    Oom Priyadi, ya bener, zero sum game bagian dari game theory, tapi gak semua construct di game theory itu zero sum. Ada juga yang non zero sum.

  24. #36
    heheheh..
    contohnya pas banget deh. perampok.
    kalau merampok mah barangkali kita sudah memiliki kata sepakat
    betul kan Pri…? :)

    hmmm., tapi kalau dulu para pejuang jaman penjajahan Belanda merampok harta kumpeni…, barangkali akan ada banyak pendapat.
    iya kan pri..?

    peace ahh, muach muach

  25. contoh persamaan perdagangan tradisional dgn perdagangan moneter (valas, saham)
    misal :
    – pedagang jeruk beli jeruk dgn modal 1000, lalu menjual 1100
    – pedagang valas/saham membeli valas/saham dgn harga 1000 dan menjual dgn harga 1100

    apakah yg membeli jeruk atau saham seharga 1100 merasa rugi/untung?

    tergantung pemakaian, kalau jeruk langsung dimakan, atau valas langsung dipakai untuk belanja di luar negeri misalnya, tidak ada yg dirugikan

    tapi ketika jeruk yg dibeli disimpan lalu busuk tidak bisa dimakan atau turun kualitas (untuk perbandingan dianggap saja harga jeruk tadi jadi sekualitas dgn jeruk seharga 800), dan valas yg dibeli tadi disimpan lalu harga turun menjadi 800 … kedua pembeli jadi merugi

    atau dgn persamaan antara kedua perdagangan adalah harga di tentukan supply & demand
    ketika jeruk dibeli hari ini 1100, besok karena supply lebih banyak jeruk di sale seharga 900 dan valas/saham dijual diharga 900 …

    imo, perdagangan saham/valas adalah perdagangan biasa yg sesuai dgn hukum2 ekonomi yg sama tapi dengan akselerasi yg dipercepat

  26. #43:

    hmmm., tapi kalau dulu para pejuang jaman penjajahan Belanda merampok harta kumpeni…, barangkali akan ada banyak pendapat.
    iya kan pri..?

    tentara belanda: merampok harta kumpeni itu kejahatan
    pejuang kemerdekaan: apa ente sudah mencoba sendiri merampok harta kumpeni? kalau belum ente hampir sama dengan komentator atau penonton sepak bola. Komentator/penonton sepak bola selalu “lebih pintar” dibandingkan dengan yang main bolanya™
    tentara belanda: ?????

    hehehe gak nyambung kan? memang kadang2 memang ada orang yang tidak memiliki kemampuan untuk berdiskusi yang baik, yang lebih memilih menyerang pribadi lawan pada kesempatan pertama ketimbang berkonsentrasi pada hal yang didiskusikan ;)

  27. #44: untuk valas, lingkupnya harus dibatasi pada aktivitas mengambil value/keuntungan dari trading forex itu sendiri. kalau membeli valas untuk suatu keperluan, maka value-nya external terhadap aksi jual/beli forex tersebut. yang dibahas terutama adalah aktivitas trading untuk mengambil keuntungan langsung dari pasar uang.

    kalau tertarik, coba baca PDF ini atau komentar di blognya Oskar

  28. kalau melihat link yg di kasih (cuman baca sekilas), kalau begitu asumsi untuk perdagangan biasa di ubah dari pedagang ke end user menjadi pedagang ke pedagang

    misal:
    pedagang A membeli pensil seharga 800 dari pedagang B (distributor) dengan harapan dia bisa menjual seharga 1000

    ada 2 kemungkinan: harga naik atau turun dikarenakan supply/demand dari pensil ini …
    yg membedakan adalah kalau dalam valas/saham narik/turun dalam hitungan detik/menit, untuk perdagangan biasa butuh waktu hari/minggu

    kalau setelah beberapa waktu pensilnya ngga laku2, dan tidak ada perubahan harga, dia bisa jual balik ke distributor dgn kondisi pemotongan harga, misal 700, sama seperti harga buy/sell nya valas/saham

    sama seperti yg di PDF, secara general kalau kondisinya sama2 puas bisa dianggap itu positive sum game, apapun bentuknya

    btw, ngga ikutan maen perang2an Gindis
    *numpang nyepam :D*

  29. investor beli saham memang benernya untuk disimpan paling enggak sampek waktu pembagian deviden. idealnya gitu.

    tapi sayangnya kemudian saham diperjualbelikan dlm tempo singkat demi memuaskan napsu pingin dapet profit cepet. bahkan kemudian muncul istilah “short-selling” segala, nggak sehat.

    di valas juga gitu. bahkan investor bisa melakukan transaksi jual dulu baru transaksi belinya belakangan. nah looo… masuk akal nggak??? yg dijual apanya kalo beli aja belom?

  30. #47: sebenarnya harus dilihat secara keseluruhan. bisa jadi kalau dilihat secara individu memang ada beberapa yang rugi, tapi kalau dilihat secara keseluruhan, society secara utuh mendapat untung dari aktivitas perdagangan.

    btw, ngga ikutan maen perang2an Gindis
    *numpang nyepam :D*

    lagi fakir benwid! :((

  31. #49
    contoh di #47 yg gw kasih lebih mengacu ke #46 yg membatasi ruang lingkup valas, akan sama kasusnya kalau perdagangan pun dibatasi ruang lingkupnya

    sekarang coba lihat valas/saham secara keseluruhan

    banyak yg membeli valas/saham bukan sekedar untuk membeli saat harganya murah dan menjualnya saat harganya mahal
    ada yg membeli untuk hedging asset2nya, untuk diversifikasi portfolio perusahaan, ada yg memang untuk di gunakan di negara valas tsb, dll
    dan orang2/perusahaan ini tidak merasa dirugikan dgn membeli valas ketika mereka membelinya

    dalam valas ada yg dirugikan itu pasti, dalam perdagangan ada yg dirugikan itu jg pasti

    ok lah pedagang dan pembeli merasa puas, tapi pada saat yg bersamaan ada pedagang lain yg kehilangan potensial profit atau kalau supply > demand harga barang yg dia stok akan turun harganya, dan ada pembeli lain yg kemungkinan rugi karena harga menjadi naik (kalau supply

  32. bagaimana klo dengan kuis/polling sms dengan tarif 7x lebih besar dari tarif biasa itu termasuk positiv sum game/negativ sum game????????????????/

  33. Saya pernah denger tentang terapi enam gelas air, caranya air diminum 6 gelas sekaligus saat bangun tidur, dan dipercaya (oleh yang menulis artikel tersebut, tentu) dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
    pernah denger Mas?
    boleh request Mas Pri untuk “ngulas” ini?

  34. Dah gini aja, kayaknya yang dibahas cuma beda pendapat aja. misal saya lihat wadah minum saya adalah gelas, tapi yang lain lihat kaca bening berbentuk bulat. terserah kalian mo mandang kayak gmana, yang penting gelas itu bermanfaat dan ga meruglkan saya aja.
    Gitu ya mbah pri???

    Au..Ah …Gelap???

    48# : tapi sayangnya kemudian saham diperjualbelikan dlm tempo singkat demi memuaskan napsu pingin dapet profit cepet. bahkan kemudian muncul istilah “short-selling” segala, nggak sehat.

    di valas juga gitu. bahkan investor bisa melakukan transaksi jual dulu baru transaksi belinya belakangan. nah looo… masuk akal nggak??? yg dijual apanya kalo beli aja belom?

    A…ketauan belum tau valas/perdagangan ikut2an coment. yang kayak gini nih suka memperkeruh suasana.

    Bro! namanya juga bisnis, kalau mau dapat untung ya jual-beli.disimpen aja kpn baliknya modal?nalar ga!!!!!!!!!!!

    Tambahan aja nih buat mbah pri. bisa ga bersikap netral.coba deh cari wacana & ambil sisi positive dari VALAS(FOREX)Trus SEBARIN.
    Klo ga gitu berarti ANDA scr ga langsung memnyudutkan suatu BISNIS & profesi TRADER. SO ANDA Mreugikan pihak lain. It’s Zero, Positive, or Negative???

    Saya tunggu…..

    :)>-8-|:o8-|8-|8-|

  35. #62: faktanya, jual beli valas untuk mendapatkan profit adalah zero-sum game. ini terlepas dari apakah anda suka atau tidak, karena kenyataannya memang demikian.

  36. Pak Pri hanya menyampaikan informasi, yang kenyataannya memang begitu. Saya yakin harapan beliau, info tersebut berguna bagi anda semua. Ini bukan soal perlu didebat atau tidak. Ini lebih dari perhatian beliau untuk kita agar waspada dengan segala transaksi yang khususnya dimainkan oleh para kapitalis barat yang menjajah negeri kita secara perlahan dengan sistem ekonominya (yang cirinya dibahas Pak Pri).
    Suka atau tidak suka, itu masalah Anda masing-masing. Tapi saya tidak melihat ada unsur-unsur untuk disukai atau tidak di sini.
    It’s all just information. Take what you like. leave what you don’t.
    Terima kasih.

    NB: Sayang jika blog bagus seperti ini hanya dimanfaatkan para komentator untuk adu pinter-pinteran. Untuk Pak Pri, lanjut terus dengan info-info bagusnya.

  37. Secara Teori saya setuju dengan Zero Sum Game, produk investasi seperti forex atau option merupakan Zero Sum Game. Dimana keuntungan pihak penjual option merupakan keuntungan bagi pembeli option. Dari hal tersebut terlihat jelas bahwa transaksi option tersebut merupakan permainan yang menghasilkan Nol (0). Semoga Bermanfaat info yang saya berikan :)

  38. Kalo menurut Hukum Arus Listriknya Kirchoff yaitu jumlah semua arus-arus yang masuk ke sebuah titik harus sama dengan nol. Dan Hukum Tegangan Kirchoff yaitu jumlah semua tegangan dalam suatu rangkaian listrik tertutup harus sama dengan nol. Jadi it’s a Zero Sum Game juga?
    :-\”

  39. waduh2 klo bgtu pusing bgt dech….:-s yg jelas sech semua kembali ke individu masing2..”tul ga”?. yg gw inget sech semua ada hikmahnya n TUHAN ADIL. SO LETS MAKE CHOICE:),btw pak pri siapa sech kok byk bgt yg isi blognya……?

Leave a Reply to andrias ekoyuono Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *