Adnan Al-Kaissie dan Gulat Profesional

[Adnan Bin Abdulkareem Ahmed Alkaissy El Farthie](http://en.wikipedia.org/wiki/Adnan_Al-Kaissie) atau lebih dikenal dengan Adnan Al-Kaissie adalah seorang pegulat profesional yang berasal dari Irak. Salah satu teman sekolahnya adalah Saddam Hussein, mantan presiden Irak yang digulingkan pada saat Amerika Serikat menyerbu Irak.

Di Irak, Adnan memiliki karir sebagai pegulat amatir. Untuk mengembangkan karirnya, dia memutuskan untuk datang ke Amerika Serikat melalui program beasiswa atlet. Di Amerika Serikat, dia melanjutkan kuliah di Oklahoma State University dan akhirnya mendapat gelar master di University of Portland.

Untuk membiayai dirinya, Adnan memilih profesi sebagai pegulat profesional. Karir gulat profesionalnya diawali dengan nama ‘Chief Billy White Wolfe’. Di sini ia memiliki peran sebagai pegulat pribumi Amerika (Indian). Dia kemudian ‘memenangkan’ gelar World Tag Team bersama ‘Chief Jay Strongbow’.

Pada tahun 1969, Adnan kembali ke Irak untuk mengunjungi keluarganya. Pada kesempatan ini, Saddam Hussein memanggil Adnan ke istananya dan menawarkan Adnan untuk berkarir di Irak. Pertama kali Adnan menolak tawaran tersebut, tetapi kemudian Saddam mengatakan bahwa ini bukanlah sebuah permintaan, tetapi sebuah perintah.

Akibatnya, Adnan terpaksa memulai karir barunya dengan meminta pegulat profesional dari seluruh dunia untuk bertanding melawan dirinya di Irak. Setiap kali dia bertanding, stadion sepakbola yang digunakan untuk mengadakan pertandingan ini selalu terisi penuh. Dan setiap kali pula Adnan ‘menang’. Dia tidak boleh ‘kalah’, menurutnya jika dia kalah, maka penonton yang cenderung brutal akan berbuat hal-hal yang anarkis. Akhirnya, gelar ‘Middle East Heavyweight Champion of the World’ pun tidak pernah lepas dari dirinya.

Adnan menjadi ikon bangsa Irak. Saddam Hussein menghadiahi Adnan sebuah istana, posisi pada pemerintahan dan apapun yang dia inginkan.

Pada sebuah ‘pertandingan’, Adnan akan bertanding melawan [André the Giant](http://en.wikipedia.org/wiki/Andre_The_Giant). Melihat postur tubuh Andre the Giant, siapapun tidak akan yakin bahwa Adnan akan memenangkan ‘pertandingan’ tersebut. Saddam Hussein –yang tidak menyadari bahwa ‘pertandingan’ ini hanyalah sebuah rekayasa belaka– membawa sebuah pistol ke arena untuk mengintimidasi lawan dari Adnan ini. Di akhir pertandingan yang tentunya dimenangkan Adnan, penjaga menembakkan senjatanya ke udara untuk merayakan kemenangan tersebut. Andre yang ketakutan hanya bisa bersembunyi di bawah ring.

Setelah delapan tahun karirnya di Irak, Adnan menjadi pujaan rakyat Irak. Karena takut Saddam Hussein menjadi iri akan popularitasnya, suatu malam Adnan melarikan diri. Dia kembali ke Amerika Serikat dan kembali menjadi seorang pegulat profesional. Tetapi kali ini bukan sebagai seorang pahlawan, dia berkarakter sebagai ‘The Sheikh’, orang Arab yang kejam.

Tahun 1990, karena cedera dia terpaksa menghentikan aktivitasnya sebagai pegulat. Walaupun demikian ia masih berperan sebagai seorang ‘manajer’. Sampai akhirnya perang teluk pun terjadi. Direktur WWE (dulu WWF), [Vince McMahon](http://en.wikipedia.org/wiki/Vince_McMahon) melihat kesempatan ini sebagai sebuah peluang. Ia merekrut Adnan untuk kembali berperan sebagai pegulat profesional. Di WWF, Adnan berperan sebagai karakter ‘Jendral Adnan’ yang berkostum mirip dengan Saddam Hussein. Dalam perannya, dia berteman dengan ‘Sergeant Slaughter’ dan ‘Iron Sheik’ sebagai orang-orang yang pro-Irak, melawan ‘Hulk Hogan’ dan ‘Ultimate Warrior’.

Setelah itu Adnan menghilang, sampai pada tahun 2005 dia merilis otobiografinya yang berjudul [The Sheik of Baghdad: Tales of Celebrity and Terror from Pro Wrestling’s General Adnan](http://www.amazon.com/Sheik-Baghdad-Celebrity-Wrestlings-General/dp/1572437308). Menurutnya, dia menulis otobiografi ini sudah sejak lama, tetapi takut keselamatan keluarganya di Irak terancam jika ia merilisnya pada saat Saddam Hussein masih berkuasa.

Saya sendiri belum pernah membaca buku ini, tetapi tertarik setelah membaca semi-resensi yang pernah ditulis pada sebuah surat kabar, kalau tidak salah Seputar Indonesia.

Pengalaman Adnan Al-Kaissie ini bisa memberi pelajaran bahwa tidak sedikit orang yang melihat gulat profesional sebagai olahraga sungguhan, termasuk Saddam Hussein dan sebagian besar rakyat Irak. Rasanya tidak mengherankan jika ada banyak orang Indonesia pun yang mengira bahwa gulat profesional adalah sebuah olahraga sungguhan. Atau bisa jadi lebih buruk lagi: tidak mau menyadari bahwa gulat profesional hanyalah sebuah rekayasa belaka.

Apalagi tentunya jika yang menonton adalah anak-anak di bawah umur.

63 comments

  1. Sebenarnya bukan hanya orang indonesia saja. Bahkan mungkin di tempat aslinya amerika sana. Gulat profesional itu ibaratnya sinterklas. Banyak anak setelah beranjak dewasa merasa kecewa baru menyadari bahwa yang dikaguminya adalah sesuatu yang fiktif.

  2. Tidak hanya gulat (Smack Down) saja yang hanya bermain sandiwara. Kadang, pemain sepakbola pun seperti “artis” sinetron yang pintar bersandiwara.
    :)

  3. Dulu waktu jaman Smackdown masih ngetop di RCTI ga pernah ada berita anak yang mati karena meniru Smackdown. Jaman sekarang anak-anak ternyata lebih berani mati.:d

  4. sejak awal pertama kali nonton WWF (world wild fund?) ato smackdown saya sudah tahu ini cuma rekayasa, kelihatan jelas dari cara bergulatnya, pukul2annya, tendang2annya.. dan sejak saat itu juga saya ill-feel nonton pertandingan rekayasa ini dan berpikir, aneh juga, orang2 kok pada suka ya? kan bo’ong2an, sapa yang menang sapa yang kalah udah diatur sebelumnya, apanya yg seru???….

    mending nonton chris john!

  5. Yaa.. namanya juga orang indonesia.
    Bedain koruptor sama maling aja masih sudah 8-|

    Jadi jangan disalahkan kalau trend ikut-ikutan akan terus membudaya.
    *nasib..nasib..*

  6. klo gulat profesional dimainin sungguhan, bakal repot pihak rumah sakit krn tau sendiri badannya para pegulat gede2 bgt…capeee deehh

  7. halaaahhh…..
    kirain ngomongin apah.. taunyah..

    Pengalaman Adnan Al-Kaissie ini bisa memberi pelajaran bahwa tidak sedikit orang yang melihat gulat profesional sebagai olahraga sungguhan, termasuk Saddam Hussein dan sebagian besar rakyat Irak. Rasanya tidak mengherankan jika ada banyak orang Indonesia pun yang mengira bahwa gulat profesional adalah sebuah olahraga sungguhan. Atau bisa jadi lebih buruk lagi: tidak mau menyadari bahwa gulat profesional hanyalah sebuah rekayasa belaka.

    tapi gw malah jadi lebih tertarik baca buku otobiografinya tuh

    otobiografinya yang berjudul The Sheik of Baghdad: Tales of Celebrity and Terror from Pro Wrestling’s General Adnan.

    tapi baru ngeliat link-nya, koq yang nongol AMAZON yah :D

    baca reviewnya om pri ajah ah.. lebih seruhh.. :)

    -=|[bersilaturahmi denGan komentar]|=-
    -=|[gretong bilang:budayakan berkomentar]|=-

  8. Sungguhan ataupun bohongan imbasnya sih anak-anak! Mereka tongton dan mereka tiru! Hasilnya apa? Cidera bahkan berpotensi membunuh.

    Hiyyy.. :o

  9. wih, anak pak priyadi beruntung, punya papa yang pinter mendongeng. saya mbaca cerita ini kayak didongengi sebelum tidur. makasih pak .. bertambah kosakata di kepala saya, ada adnan pegulat selain adnan kasogi

  10. @atas saya
    ada Adnan satu lagi, Adnan Buyung Nasution :D

    eh tambah lagi ding, pemilik pesantren di desa saya juga bernama Pak Adnan ;)

  11. Kita sering menonton film laga dan tahu bahwa adegan seorang aktor ketabrak mobil itu bohongan belaka. Tetapi, kita tetap merasa terhibur, kan?
    Demikian juga smackdown. Di Amerika, penonton sudah tahu smackdown adalah sandiwara. Produser juga sudah membuka diri (mengakui) kenyataan ini.
    Terlepas dari kontroversinya, aktor smackdown adalah pekerja keras. Mereka memainkan trik adegan laga secara live. Tak ada teriakan “cut” dari sutradara, tak ada pengambilan gambar secara ulang.

    Saya meragukan pernyataan Saddam Hussein tidak tahu gulat Adnan hanya sandiwara. Barangkali ada kecenderungan, orang barat melecehkan dan menganggap orang Asia sebagai terbelakang dan bodoh. Apalagi terhadap Saddam Hussein yang “melawan Amerika”.

    Dalam banyak film, biografi, buku, kartun, de el el, Amerika mencitrakan dirinya sebagai “hero” dan bangsa Asia sebagai bodoh, terbelakang, dan barbar.

  12. #28: kalau yang nonton anak 8 tahun dan tidak diberitahu kalau itu cuma rekayasa bisa jadi mereka gak tau kalau itu cuma rekayasa. ini terlepas dari apakah itu anak iraq, indonesia atau amerika.

    bedanya, di amerika, warningnya ada di depan setiap episode, dan mereka ngerti bahasa inggris :). nah, kalau di indonesia?

  13. Bagaimana dengan tradisi “Tawuran” di Indonesia (Jakarta khususnya)? Apa masih banyak terjadi?

  14. Kayaknya zaman aku gak ngerti bahasa Inggris, tetap tahu kok kalau gulatnya bohongan. Soalnya pernah ada artikelnya di koran..

    Dan kayaknya salah satu permainan saat SD adalah pura-pura berantem, dan bagaimana menimbulkan efek suara sehingga seakan2 benar-benar terpukul. (Waktu itu seh.. biasanya kami memukul dada sendiri setiap kali pura-pura memukul lawan).

  15. royce gracie, sakuraba, takada, ken shamrock, masih ada yg inget? mendingan itu aja gantiin smackdown (lagi).

    *siap-siap jadi guru jiu-jitsu (lagi)* b-(

    :d:d:d:d:d

  16. wah, benar2 menulis dari sudut yang berbeda.
    Mengapa gulat dikira beneran? kalo aku sih karena melihat dia benar2 lompat dari tempat yg tinggi, banting2annya itu (lewta Tv tentunya) 8-|

  17. Di sebuah mall di jakarta tepatnya di salah satu counter yang ngejual game PS2 dll. disitu gue liat tayangan smack down diputar di TV. Herannya yang nonton dari anak-anak sampe orang dewasa…rame lagi. Gue ketawa sendiri…ternyata bangsa kita memang suka dikibulin ya sama bangsa asing. Udah tau tayangan itu bo’ong-bo’ongan dan yang gebleknya lagi yang nonton memang udah tau itu bo’ong kok ya masih tetep aja ditonton ya….eh udah gitu ada yang meninggal lagi.

    Shock therapy ??? :-?

  18. Owen Hart adalah salah satu korban WWF yang meninggal saat bergulat diatas ring. Tapi sampai sekarang masih adakan show tsb. Makanya jangan salahkan ibu mengandung. Salahkan bapak ga pake sarung

    demikian

  19. Aku pernah hampir kehilangan teman. Dia educated, theoretically :), tapi percaya bahwa WWF (yang terus jadi WWE) itu beneran. Duh. Duh. Duh. Educated tapi dungu nian. Cuman aku nggak suka kehilangan teman :).

  20. Gue sedikit heran kenapa yang disalahin acara Smack Down-nya toh acara itu pernah diputer di TV lain, koq gak ada yang sampe mati waktu itu?

    Gimana soal tanggung jawab orang tua yang ngebiarin anaknya nonton TV sampe malem? Lagi gue kecil, kalo besok hari sekolah habis dunia dalam berita TVRI jam sembilan harus tidur. Perasaan Smack Down di Lativi mulainya di atas jam sembilan kan??

    Gue liat di TV, keseharian keluarga yang anaknya meninggal itu selain ngebolehin anaknya nonton Smack Down , anaknya juga dibolehin maen game Smack Down di PS? Padahal di banding acara sebenarnya di TV di PS lebih sadis!!

    Dulu gue pernah becanda dorong2an sama temen gue sampe temen gue secara gak sengaja kejedot sama bahu temen gue yang di depan, hasilnya idungnya mimisan. Kalo sekarang kejadiannya pasti gue dituduh terpengaruh Smack Down kali ya??

  21. Dan salah orang tua juga yang tidak mendampingi anaknya saat menonton ataupun menyuruh anaknya tidur karena hari sudah malam.

    Si Jendral Adnan ini kurang terkenal yah? Saya kenal nama2 lain yang disebutkan di atas kecuali si Adnan ini :D

  22. Lativi payah nieh sekarang… kok smackdown terus yg ditanyangin…. Kemana nieh Komedi tengah malam, The Scenes, kuis bolam , and pelm 17 tahun ++ …… :d

  23. wah wah wah..ternyata diangkat juga oleh Boss Priyadi…hehehe thanks, ini membuktikan bahwa WWE memang untuk menghibur,ibaratnya sinetronnya paman sam…! orang becanda kok di anggap serius hehehe

    seharusnya kalau mau fair angkat juga donk..kematian atau kecelakaan yang disebabkan oleh olah raga seperti silat, judo, taekondow, karate ,tinju dll..jangan memojokkan aja bisanya (seperti berita-berita sekarang: isinya hanya menghujat aja) padahal ada udang dibalik batu tuh!

    baru aja abis liat TV7 sama Indosiar, kedua-duanya sangat-sangat-sangat-sangat memanfaatkan kondisi Lativi yang dipojokkan, sehingga memungkinkan share rating pada jam 22 keatas, dapat direbut sama tuh dua stasiun!
    – TV7 – rencananya ada acara baru mengenai Fighting or Wrestling gitu deh Jum’at jam 22 00
    – Indosiar tadi 27 Nov 2006 ada WWE ala Jepang?

    KPI mesti tegas nih..ga boleh meng anak emaskan stasiun ‘senior’ doonk!

    mau ikut ngaduin? nih URLnya

    Please Don’t Try This At Home :)>-

  24. OOT nih pasti banyak yang komentar

    Berikut data-data teknis video mesum itu sesuai pengamatan Roy:
    – file 371.217 bytes (363 kb)
    – format *.3gp (HP)
    – durasi 42,7 detik
    – video 176×144 pixels 68,4 Kbps
    – file kontinyu, belum direkayasa(asy/nrl)

    Hi Royâ„¢ ..back in action ..a gain..n again

    dia malah nagih yang versi 5 menitnya hauhauhauha

  25. wah jadi malu :”> , kecepetan ngetiknya..dan langsung submit,maaf, di del saja deh Boss Priyadi yang last komentar saya..

    yang bener
    @7 …malah sebelum di RCTI, ada di ANteve loh..WCW namanya! CMIIW heuehuehue

  26. Itu cuma “sport-entertaiment” bukan kompetisi beneran… banyak dramatisasi-nya… biar menarik kayak sinetron…

    Pencak silat kalo dikemas seperti itu pasti juga menarik..

  27. yang lebih bahaya tuh sinetron indo yang mengusung gaya hidup borju, pikiran licik, perencanaan pembunuhan, dll..

  28. #47 : Itu Big Japan Pro Wrestling yang datang ke Indonesia dan berkunjung ke 3[?] kota, termasuk Jakarta.
    Promosinya kurang :(

    Yang disiarkan di Indosiar itu yang di Tenggarong

  29. Hmmm.
    Apa gulat itu olah raga?
    Apa gulat itu beladiri?

    Blom pernah dengar ada kejadian,
    ketemu penjahat di jalan, lalu dilawan dengan gulat.
    :-)

  30. oooo …

    Jadi ada istilah gulat profesional untuk bintangnya WWE dan gulat olahraga buat gulat yang dipertandingkan di olimpiade ?

    emang ada gulat di olimpiade ?

  31. Gulat professional itu hiburan semata. Jurus-jurus gulatnya nampak spektakuler, tapi semuanya itu sudah dikoreografi. Siapa yang berperan jadi orang jahat (heel) sudah ditentukan. Dan siapa yang bakal jadi pemenang juga sudah ditentukan.

    Semua orang dewasa di Amerika juga tahu kalau itu semua bohongan, tapi tetap saja mereka mengajak anak2 mereka memadati kursi penonton. Yang ditunggu2 ya jurus2 yang kelihatan spektakuler itu plus akting para heel di dalam arena. Semakin dibenci seorang heel, semakin populerlah dia.

    Tapi walaupun bohongan dan semuanya sudah diatur sebelumnya, tetap saja resiko kecelakaan selalu ada. Kesalahan dalam menyelaraskan gerakan bantingan yang sudah dikoreografi sebelumnya bisa berakibat patah tulang, memar, berdarah-darah, ngilu, pokoknya sakit.

    Tapi sama dengan di Indonesia, anak2 di Amerika beranggapan gulat professional itu nyata alias bukan bohongan. Jadi kadang2 muncul berita di koran Amerika tentang anak kecil yang melukai saudaranya sendiri karena mempraktekkan jurus WWF/WWE/Smackdown yang dilihatnya di TV.

  32. frado, mau coba? ;)
    di jakarta btw au ada pertandingan ‘submission wrestling’ gulat dengan kemenangan kuncian, tanggal 9 desember 2006 di gelora bung karno gate 5 jam 11 pagi

  33. PERTAMAAA!!!

    Pada dasarnya gulat profesional adalah seni peragaan otot, sejak awal yang diangkat ya serunya otot-otot itu ditubrukkan.
    Jadi meski udah tau kalo itu bohongan, yang dilihat ya hiburannya. Toh belum tau akhir ceritanya.

    Yang menggemaskan ya para orang tua yang menyalahkan acara TV, sedangkan dia membiarkan anaknya nonton itu. ck, ck, ck.

  34. Memang para orang tua yang memprotes itu tingkat pendidikanya sampai apa sih ? SD ? Kok kelihatannya logikanya sangat rendah , soalnya kok cara berpikirnya seperti anak kecil yang belum akil balik .

Leave a Reply to san Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *