Mencari yang Meninggal Akibat Merokok Pasif

Akibat memelopori aksi untuk memperingati [Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2007](https://priyadi.net/archives/2007/05/29/ajakan-untuk-mengikuti-hari-tanpa-tembakau-sedunia-2007/), saya mendapat sebuah tantangan klasik: “Sebutkan tiga orang yang anda kenal yang meninggal akibat menghirup asap rokok secara pasif!”

Ini saya sebut sebagai tantangan klasik karena sudah terlalu sering dibahas dalam berbagai diskusi tentang merokok pasif sejak beberapa tahun yang lalu. Yang membuat tantangan tersebut pertama kali adalah Dave Hitt, seorang ‘pejuang hak-hak perokok’. Kesimpulannya: “Karena tidak ada yang bisa menyebutkan secara pasti siapa yang meninggal akibat merokok pasif, maka merokok pasif tidaklah berbahaya.”

**Merokok pasif adalah penyebab sekunder**

Merokok pasif mempertinggi resiko terkena berbagai macam penyakit. Berikut adalah peringatan yang telah kita ketahui bersama:

> Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin.

Artinya, merokok pasif adalah penyebab sekunder yang mempertinggi resiko terkena penyakit tertentu. Jika seseorang meninggal dunia, dalam sertifikat kematiannya tidak akan pernah disebut “meninggal akibat merokok pasif”, melainkan “meninggal akibat kanker paru-paru” atau “meninggal akibat serangan jantung”.

**Angka kematian yang disebabkan merokok pasif adalah estimasi**

Berikut adalah beberapa kesimpulan hasil penelitian tentang bahaya merokok pasif yang saya kutip dari *leaflet* [Smoke-free Inside](http://www.who.int/tobacco/resources/publications/wntd/2007/en/index.html).

> * The International Labour Organization estimates that at least 200000 workers die every year due to exposure to SHS at work.
> * A recent report estimated that around 80000 people died in the 25 European Union countries in 2002 due to SHS related conditions.
> * The United States Environmental Protection Agency estimates that SHS is responsible for approximately 3000 lung cancer death annually among non-smokers in the USA, and that up to one million children with asthma have their condition worsened due to SHS exposure.

Perhatikan kata-kata ‘estimates’, ‘estimated’, ‘approximately’, ‘up to’. Perhatikan pula angka-angka tersebut tidak akurat sampai angka penting terakhir. Ini disebabkan karena angka-angka tersebut adalah hasil perhitungan statistik, dan bukan diambil dari jumlah orang yang benar-benar meninggal akibat merokok pasif.

Mengapa seperti itu? Karena sulit untuk menentukan penyebab sekunder dari sebuah kematian, jika ada. Jika seseorang meninggal akibat serangan jantung, akan sulit dan sangat tidak praktis untuk menentukan apakah serangan jantung tersebut benar-benar diakibatkan merokok pasif, obesitas, faktor genetis atau hanyalah nasib yang tidak beruntung.

Secara sederhana, kesimpulan tersebut berasal dari hipotesis bahwa asap rokok mengandung berbagai macam racun. Dari hipotesis tersebut dibuat penelitian untuk mempelajari perbedaan jumlah kematian pada kelompok perokok pasif dan jumlah kematian pada kelompok bukan perokok pasif. Sebagian besar penelitian mengatakan jumlah kematian pada perokok pasif lebih besar daripada kelompok bukan perokok pasif. Dari sini bisa dihitung estimasi jumlah korban meninggal akibat merokok pasif.

**Angka kematian tidak menggambarkan penderitaan yang tidak mati**

Untuk dapat merasakan penderitaan akibat merokok pasif, tidak perlu sampai meninggal dunia. Seseorang bisa saja tetap hidup di lingkungan berasap rokok, tidak sampai meninggal, tetapi tetap menderita.

**Analogi dari analogi**

Dave Hitt membuat pernyataan “Karena tidak ada yang bisa menyebutkan secara pasti siapa yang meninggal akibat merokok pasif, maka merokok pasif tidaklah berbahaya.” Pernyataan seperti ini dinamakan sebagai [argument from ignorance](http://en.wikipedia.org/wiki/Argument_from_ignorance). Dengan analogi yang sama, karena tidak ada yang bisa menyebutkan siapa yang meninggal akibat terkena [meteorit](http://en.wikipedia.org/wiki/Meteorite), maka tidak mungkin manusia meninggal akibat terkena meteorit. Kenyataannya meteorit bisa mencapai permukaan bumi, dan dengan demikian bukan tidak mungkin mendarat tepat di seseorang.

Yang jelas, menanggapi secara serius argumen absurd seperti ini hanyalah buang-buang waktu belaka. Ini adalah tulisan pertama dan terakhir saya untuk menanggapi argumen yang berasal dari Dave Hitt.

111 comments

  1. Dave Hitt membuat pernyataan “Karena tidak ada yang bisa menyebutkan secara pasti siapa yang meninggal akibat merokok pasif, maka merokok pasif tidaklah berbahaya.”

    tulisan yang misleading. saya sudah membaca tulisan dave hitt, dan fakta yang terbaca oleh saya:
    1. dave hitt quits smoking. dia sekarang hanya sekali-sekali merokok cerutu. dan ini yang mungkin tidak terbaca oleh anda: dave hitt tahu resiko menjadi perokok. jadi pernyataan “Yang membuat tantangan tersebut pertama kali adalah Dave Hitt, seorang ‘pejuang hak-hak perokok’.” hanya menunjukkan anda melakukan speed reading pada artikel dave hitt.
    2. inti utama tulisan dave hitt adalah, jangan mudah percaya pada angka statistik yang disebut-sebut oleh orang lain. jadilah kritis terhadap angka statistik yang disebut pihak lain. penelitian pertama WHO malah menunjukkan bahwa anak perokok punya kemungkinan terserang penyakit pernafasan lebih kecil 11%. jadi tidak terbatas pada kampanye bahaya SHS/perokok pasif, semua kampanye yang menutup-nutupi/”memasak” hasil penelitian sebenarnya.

  2. angel mase :)
    menghimbau orang untuk tidak merokok memang sulit sekali.
    soalnya disini bisa ngeteng .. yang punya duit rp1000 aja bisa ngepul sepuasnya..
    saya rasa kalau nggak diniatin secara pribadi untuk mengurangi merokok ya tetep aja ngepul jalan terus.
    lha wong enak sih..
    btw kalau saya (asli) nggak pernah ngrokok di rumah.
    biasanya ngrokok kalau dijalan sambil naik motor.
    atau liat2 kiri kanan dulu kalau mau ngepul. gak enak kan kalau ada ibu2 anak2 atau siapa aja yang pasti keganggu ama asap rokok :)
    itu yang kasih tantangan bener2 ramutu.. eheheheh

  3. eh tapi setelah tak baca lagi dari awal, dan sempet baca tulisannya dave hitt. kok aku jadi ketawa2 sendiri ya?
    kayaknya ini masalah pembenaran diri sendiri deh :P
    ah embuh lah

  4. @priyadi: so ga ada yah? ok then.
    @eko: mengutip mark twain, “lies, damn lies and statistics.”

    anyway, ini juga komen terakhir saya soal SHS, yang paling cuma trend sesaatâ„¢ bulan ini …. eh ternyata udah juni :D

  5. Kebetulan saya ada tante yg sakit karena dia adalah perokok pasif. Suaminya perokok berat dan merokok di dalam ruang tidur tertutup selama bertahun-tahun. Suaminya ini meninggal krn kanker paru2. Sementara sekarang tante saya sendiri ini juga kena kanker paru2 padahal dia tidak merokok sama sekali.

  6. Kalo ga salah sih dulu pernah baca di koran.. seorang pengusaha Surabaya yang meninggal di usia 40an karena Kanker Paru2, padahal yang bersangkutan tidak pernah merokok. Beliau sering olahraga dan makan makanan sehat.
    Ternyata di liputan2 berikutnya dibilang lingkungan teman2nya emang perokok semua, jadi diasumsikan beliau kena kanker paru2 karena sebagai Perokok Pasif.
    Well, ga tau jg apa bener seperti itu..

  7. ralat, ternyata saya salah. anak-anak kaum perokok ternyata 22% lebih kecil kemungkinan terkena kanker paru-paru, menurut hasil penelitian WHO.

  8. @ryosaeba (#2)
    “penelitian pertama WHO malah menunjukkan bahwa anak perokok punya kemungkinan terserang penyakit pernafasan lebih kecil 11%.”

    mohon pencerahan, makasih sebelumnya:

    [a] anak perokok, maksudnya anak yang ortunya merokok atau kanak2 yang merokok? (sekarang, kan, ada anak kecil usia SD/SMP sudah merokok).

    [b] anak perokok punya kemungkinan terserang penyakit pernafasan lebih kecil (11%) dibanding anak bukan perokok?

  9. Tetap saja, tempat yang ramah adalah tempat di mana tidak ada bau asap rokok, bau sisa asap rokok, bau orang bekas merokok. Segarr :).

  10. #2:

    1. dave hitt quits smoking. dia sekarang hanya sekali-sekali merokok cerutu. dan ini yang mungkin tidak terbaca oleh anda: dave hitt tahu resiko menjadi perokok. jadi pernyataan “Yang membuat tantangan tersebut pertama kali adalah Dave Hitt, seorang ‘pejuang hak-hak perokok’.” hanya menunjukkan anda melakukan speed reading pada artikel dave hitt.

    dave hitt bukan membela hak-hak perokok untuk merokok, tapi hak-hak perokok untuk merokok di tempat umum.

    2. inti utama tulisan dave hitt adalah, jangan mudah percaya pada angka statistik yang disebut-sebut oleh orang lain. jadilah kritis terhadap angka statistik yang disebut pihak lain.

    ada yang kritis dan ada yang denier. dave hitt termasuk kelompok yang terakhir.

    penelitian pertama WHO malah menunjukkan bahwa anak perokok punya kemungkinan terserang penyakit pernafasan lebih kecil 11%. jadi tidak terbatas pada kampanye bahaya SHS/perokok pasif, semua kampanye yang menutup-nutupi/”memasak” hasil penelitian sebenarnya.

    source please?

  11. #10:

    @priyadi: so ga ada yah? ok then.

    ini sama dengan nutup telinga terus teriak “nanananana!”

    apa anda sudah baca apa yang saya tulis di atas?

    @eko: mengutip mark twain, “lies, damn lies and statistics.”

    there’s differences between lying about statistics and completely disregarding statistics ;)

    it’s global warming all over again :)

  12. ini sama dengan nutup telinga terus teriak “nanananana!”

    ini bikin gue ketawa, karena…

    source please?

    source-nya ada di depan mata. di web-nya dave hitt. kalau memang nggak “nutup telinga terus teriak ‘nanananana!'”. and btw, gue salah, bukan 11%, tapi justru 22%, dan ini perhitungan statistik yang paling akurat yang dihasilkan dari penelitian pertama WHO, karena CI (confidence intervals) tidak melibatkan 1.0.

    mengutip mark twain, “lies, damn lies and statistics.”

    itu bukan mark twain, tapi disraeli. check your facts.

  13. Loh masih dibahas? udah bulan juni pri, dah ga mei lagi bwehehe.

    Emang bener sih there’s a large gap between lying about statistic dan completely regarding statistic. intinya bukan itu pri, coba deh baca komentar eko. he explain very well maksudnya davehitt itu.

    Saya sebagai perokok bukan menentang gerakan anti rokok di tempat umum, silahkan saja, itu hak anda anda yang bukan perokok (walaupun kalo terwujud, pasti susah buat saya ntarnya hehe) tapi, kalo kita memblow up satu statistik (yg belum tentu kebenarannya) cuma untuk shock a reader, move everyone into action, atau untuk propaganda, rasanya gerakan ini jadi `murah’ sekali.

  14. #21: kalo maksudnya saya harus mencari 3 orang yang meninggal gara2 SHS, ya saya nyerah. gak ada yang bisa menunjuk orang spesifik yang udah mati dan bisa membuktikan kalau dia mati pasti gara2 SHS.

    tapi bukan berarti gak ada yang meninggal gara2 SHS.

  15. katanya, sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika mengklaim bahwa perokok memiliki resiko tinggi untuk mengalami kenaikan kadar glukosa, yang memicu penyakit gula (diabetes), kini para perokok pasif juga mengalami hal serupa. juga Studi yang dimuat di British Medical Journal menyebutkan racun dalam rokok memberi pengaruh buruk pada pankreas, sebagai regulator insulin gula.

  16. #19:

    source-nya ada di depan mata. di web-nya dave hitt. kalau memang nggak “nutup telinga terus teriak ‘nanananana!’”. and btw, gue salah, bukan 11%, tapi justru 22%, dan ini perhitungan statistik yang paling akurat yang dihasilkan dari penelitian pertama WHO, karena CI (confidence intervals) tidak melibatkan 1.0.

    point taken, penelitian yang dimaksud adalah boffetta 1998. tapi perlu juga diperhatikan hasil penelitian yang lebih baru dari orang yang sama di brennan 2004.

  17. Merokok kalau menurut saya adalah seperti menghisap “Pabrik Kimia”. Jadi buat perokok, kenapa kalian masih enggan untuk berhenti merokok. Toh akibat yang kalian timbulkan itu bukan hanya untuk kalian sendiri..orang laen jg mengalami akibat2 negatif akibat asap rokok kalian..Let fight with Rokok.

  18. masalahnya kita tidak milih utk merokok pasif, tapi karena perokok ingin bisa seenaknya ngerokok dimana saja.

  19. klo dah ketagihan ngrokok, susah mandeg-nya, mngkin klo dah sakit parah br kerasa…

  20. Saya perokok dan setuju rokok bukan produk bagus untuk kesehatan. Yang saya tak setuju adalah soal informasi efek negatif rokok seperti yang ada di kemasan rokok. Ada kesan misleading yang akhirnya jadi common mistake.

    Disebutkan akibat merokok, orang bisa terkena kanker, serangan jantung, dan sebagainya. Padahal itu juga karena ada unsur stres. Beberapa yang disebutkan kebanyakan adalah penyakit degeneratif dan unsur stres selalu bermain di situ.

    Artinya, bentuk penyampaian informasinya masih bisa diperbaiki agar tidak misleading. Menurut saya, ini PR buat praktisi kesehatan/medis.

  21. jadi perokok pasif disini menjadi subyek dari perokok aktif itu sendiri, begitukah?

    dalam artian selama belum ada fakta yang menerangkan secara jelas akibat negatif bagi perokok pasif, is ok aja kalo merokok di tempat umum?

    “(its my oppinion)semoga perokok sadar dimana harus merokok, sadar apabila merokok di dalam bis yang penuh sesak, orang lain dipaksa menghirup asap sisa dari mulutnya”

  22. seandainya dalam 24 jam kemaren (31 juni) seluruh orang didunia ga ngerokok gw yakin pasti ada efek positifnya untuk bumi kita ini:-?

  23. hm.. gak perlu terlalu pintar untuk menyadari kalau merokok itu berbahaya. pake common sense aja.
    nice effort Mas Pri, at least you show that you care.. dari pada ngebahas panjang lebar statistics, dll, acts speak louder than words :d/:x

  24. Mau merokok yang aman tanpa ngerugiin orang lain? Kalo kata Deep Purple sih “smoke on the water” .Lha kalo kata Led Zepplin rokok itu ” stairway to heaven ( or hell?)”. Yang kata Slaughter bikin” fly to the angel” dan membuat Damn Yankees “high enogh” yang ujung – ujungnya bikin eric clapton meneteskan “tears in heaven”.

  25. perokok kebanyakan impoten.
    perempuan harus tahu tentang hal ini dan hindari calon suami perokok, karena fakta di lingkungan saya kebanyakan sang ayah lebih baik beli rokok daripada beli susu buat anaknya.

  26. Biarkan saja deh para perokok aktif merugikan orang-orang sekitarnya (perokok pasif), ntar kan Tuhan sendiri yang akan menilainya…

    Hmm… ada tantangan lagi nih dari perokok aktif, bukan sekedar mencari 3 orang yang mati gara-gara merokok pasif, tapi begini:
    “Hei, kalau memang merokok itu merugikan, coba carikan apakah ada orang yang meninggal ketika sedang merokok?” :d

  27. Mau aja priyadi dikerjai ama “Name three!”
    Yg priyadi sampaikan adalah “hasil penelitian”, sangat jarang hasil penelitian menyertakan data-datanya.

    hasil penelitian adalah informasi, sedangkan “Name three!” mempertanyakan data. Udah gak nyambung bos.

    Kalo mau tanya data penelitian ya ajukan ke orang yang membuat penelitian. Apakah dalam kasus ini Priyadi yang membuat penelitian ttg resiko perokok pasif tsb?

    http://ryosaeba.wordpress.com/2007/06/01/sebutkan-tiga/#comment-11624

  28. Kalau misalnya kata merokok diganti kentut, apakah tetep boleh dilakukan ditempat umum tanpa khawatir ditonjok orang..? Apa bedanya misalnya ada penikmat kentut seperti menimati rokok..? So kalau penimat rokok minta keleluasaan, penikmat kentut mestinya juga punya hak yang sama… :-?:-?

  29. wah, saya merokok tapi udah jarang. mending uangnya buat beli makanan hehehe. wah ga tau yah kalo perokok pasif, mungkin bisa tanya ama istri-istri yang suaminya perokok berat. gimana tuh keadaan mereka. gitu loh ;)

  30. ngomong-ngomong, kalau gak salah ada permen buat perokok deh.
    efektif gak tuh ? :-?

  31. wah2… say termasuk perokok pasif..
    wa siap mati lebih cepat dibanding perokok aktif… nih.

    sebenarnya yang perlu dihilangkan adalah rokoknya
    karena sama2 bikin mati…

  32. Dosen gw ada yang meninggal gara2 kanker paru2. Padahal dia sendiri enggak merokok.
    tetangga gw mati gara2 tabrakan mobil. padahal dia sendiri ga punya mobil dan ga bisa nyetir mobil

  33. enggak bikin mati bukan berarti enggak boleh kan ? biarpun gak berbahaya tapi bikin ngeselin tokh gak enak juga :( setuju ama buah pikiran ‘penikmat kentut’, klo tiap yg ngerokok diwajibkan nrimo aja klo qta kentutin gimana ? tokh sama2 kebauan dan gak menyebabkan matek … :-?

  34. yang kita perlukan hanyalah sebuah toleransi antar sesama yaitu sesama perokok (aktif dan pasif)
    sekarang coba kita pikir lebih dalam lagi bahwa perokok aktif adalah penyumbang devisa negara dan penyelamat ratusan wanita di negeri ini, ratusan wanita tersebut bebas dari lilitan ekonomi yang membuat mreka melakukan hal yang, maaf tidak senonoh karena himpitan ekonomi, jadi perokok aktif tidak bole 100% disalahkan, contohnya di malang,(aku mahasiswa malang) dimalang sendiri pembersihan pabrik rokok antara yang berijin(bercukai resmi) dan yang tidak, itu saja dari beberapa pabrik yang di tutup bisa dibayangkan berapa banyak ibu-ibu yang rata2 pekerja di pabrik rokok mengeluh… itu hanya di malang (kota kecil) bagaimana kalau di kudus? dan daerah selurh indo???
    jadi tidak boleh kita terlalu mendeklarasikan anti merokok!! tapi yang perlu di gaungkan yaitu TOLERANSI ANTAR PEROKOK, memang perokok pasif lah yang paling banyak jadi korban, oleh karena itu para perokok aktif harus memiliki toleransi untuk tidak merokok di tempat umum, shg perokok aktif tidak di rugikan, tapi dilapangan tidak seperti itu, di angkot kadang2 udah penuh eh… ada yg ngerokok, nah itulah kurangnya moral sang perokok. saya sendiri perokok pasif yang mempunyai ayah perokok berat!!!
    inti dari semuanya yaitu TOLERANSI, semua kejadian di negeri ini juga karena kurangnya toleransi, dan saya sarankan untuk menggaungkan TOLERANSI antar sesama di segala bidang, agar semua seimbang antara pabrik rokok, buruh rokok, petani tembakau,perokok aktif dan pasif.
    hidup indo…..

  35. hehe.. mas pri, knalpot kendaraan ngerugiin org yg ga punya kendaraan juga loh.. so please respect each other..

  36. Ah… saya juga sangat benci sama rokok! Setiap kali ketemu rokok, saya bakar dan hisap sampe habis! Kalo udah habis, saya lumat sampe mampus! Dan kadang, kalo belum puas, saya injak2 sampe hancur! Saking bencinya saya pada rokok, saya rela keluar duit untuk membeli rokok kemudian membakar dan menghancurkannnya! Saya ingin bumi ini bersih dari rokok! :D

  37. Kepada – #58 Saya amat bersetuju dengan anda. Kebiasaanya apakah yang kita lakukan jika kita benar-benar benci dengan sesuatu perkara. Ya…. Jawapan anda relativiti tepat. Terus terang saya amat membenci ular. Jika bersua saya akan cuba membunuhnya setelah itu saya bakar (jika ada api) dan setelah itu saya injak-injak sampe lumat.

    Biasanya saya lakukan setelah siap makan. Kerana saya tahu membeli makanan itu adalah lebih baik dari membeli rokok. Menunjukkan rasa benci saya pada rokok lantas saya keluarkan sedikit wang untuk membelinya tanda protes. Tanpa rasa belas terus saya membakarnya lalu saya hisap asapnya agar kewujudannya tidak lagi nampak dimuka bumi ini. Bukankah ini satu perkerjaan yang mulia? Membencinya rokok mulai dengan membakarnya. setelah itu diinjak sehingga lumat. Jangan asyik bicara tentang benci namun tiada tindakan.
    :d

  38. apa sih nikmatnya dari gulungan kertas yang susupi tembakau plus cengkeh di dalamnya?…hanya para perokok yang tahu jawabannya…

    merokok memang berbahaya bagi kesehatan namun kenikmatan yang sirna dari berhenti merokok jauh lebih berbahaya bagi sebagian perokok dan pengusaha rokok…:)

  39. #58 dan #59
    hahaha caiyooo! saya kalau begitu juga benci rokok apalagi setelah makan masakan padang! untuk merayakan bahwa saya tidak merokok pada hari tanpa tembakau sedunia pada tanggal 31 kemarin, ayo kita pada rokok2 yook

  40. aduh yang namanya rokok tuch pasti da racunnya, pasif atao aktif tetep ja bisa kena racunnya makanya kita mendingan ga usah deket2 ,a people yang ngerokok!:-?

  41. saya perokok tapi saya benci sekali orang yang merokok tidak pada tempatnya. Seperti didalam ruangan ber AC atau transportasi umum. Saya rasa semuanya kembali ke masalah hak dan kewajiban. Hargailah orang yang tidak merokok dan juga hargailah orang yang merokok.

  42. bagaimanapun saya gak suka bau aroma rokok … asap dan baunya mengganggu. jadi mending liat tempat deh kalo mau ngerokok jangan dimana saja ngerokok sak enak karepe dewe

  43. Saya bantu menambahi, dengan beberapa saran saja:

    “Mengapa seperti itu? Karena sulit untuk menentukan penyebab sekunder dari sebuah kematian, jika ada. Jika seseorang meninggal akibat serangan jantung, akan sulit dan sangat tidak praktis untuk menentukan apakah serangan jantung tersebut benar-benar diakibatkan merokok pasif, obesitas, faktor genetis atau hanyalah nasib yang tidak beruntung.”

    Oleh sebab itu, diadakanlah studi analisa resiko. Memang sulit dan tidak praktis, tp bisa dilakukan. Apakah kematian itu disebabkan oleh murni racun dalam rokok, ataupun karena merokok pasif, ataupun obesitas, itulah yang dinamakan bias. Baik dengan studi epidemiologi (retrospective ataupun prospective), bias bisa diminimalisir, sehingga bisa dicapai simpulan (bahasa baku yang benar adalah simpulan, bukan kesimpulan) penyebab utama (istilah tepat adalah nilai resiko, risk value, risk assessment) kematian seseorang terkait rokok.

    “Secara sederhana, kesimpulan tersebut berasal dari hipotesis bahwa asap rokok mengandung berbagai macam racun. Dari hipotesis tersebut dibuat penelitian untuk mempelajari perbedaan jumlah kematian pada kelompok perokok pasif dan jumlah kematian pada kelompok bukan perokok pasif. Sebagian besar penelitian mengatakan jumlah kematian pada perokok pasif lebih besar daripada kelompok bukan perokok pasif. Dari sini bisa dihitung estimasi jumlah korban meninggal akibat merokok pasif.”

    Rate untuk menghitung ini ada dua: incidence rate dan prevalence rate.

    “Angka kematian tidak menggambarkan penderitaan yang tidak mati”

    “Dave Hitt membuat pernyataan “Karena tidak ada yang bisa menyebutkan secara pasti siapa yang meninggal akibat merokok pasif, maka merokok pasif tidaklah berbahaya.”

    Sebenarnya jawabannya banyak. Di gugle bisa dicari penelitian epidemiology tipe retrospective tentang rokok. Tipe ini meneliti akibat rokok dimana efek baik berupa kanker maupun kematian telah terobservasi. Contoh penelitian E.C. Hammond (1966).

  44. Pusing deh, klo disebelah kita ternyata ad yg merokok. Apalagi klo di ruangan ber-AC + ada tanda larangan tidak boleh merokok [-( . Weee… udah dikasih tau juga masih melakukan, apa jadi namanya ya??? :-?

  45. mengingatkan untuk cewek saja :
    jauhi calon suami perokok, rokok pasti lebih penting dari uang dapur, terkadang tidak peduli deket bayi anak sendiri merokok juga. Suami perokok juga kebanyakan impoten, akan lebih susah bisa menafkahi anda lahir dan batin. Walaupun kaya, batin kamu akan stress. Intinya untuk cewek2, sayangi diri kamu dan calon anak kamu dan jauh2 dari perokok.

  46. Mudah mudahan bisa yang ke 70.
    Sebagian perokok udah tahu risiko, tetapi karena ketagihan/ sugesti, maka dia enggan berhenti merokok.
    Sama dengan korupsi, udah tahu merugikan orang lain dan berdosa, tetapi tetep dilakukan bahkan secara berjamaah.

  47. mau testing gravatar nih, kemaren nggak masuk masuk gampar icon nya :P udah masuk apa belum yah …

    dari pada ngejunk nggak jelas. saya mau ngasih satu masukkan. dulu (waktu msh SMP) saya merokok sebagai tanda protes saya atas bapak saya yang perokok. sialnya dia nggak marah kalau saya merokok. harapan saya waktu itu dia marah kalau saya merokok. jd bsia buat dia berhenti merokok. bagi saya, asap rokok sungguh memmbuat saya sebal, kesal, karena selain bau, juga membuat sesak. namun setelah 1,5 tahun yang lalu saya berhenti merokok, karena saya liat nggak ada manfaat sama sekali. akhir kata saya ucapkan, Saya benci asap rokok !!

  48. Barangkali yg komen2 pro rokok diatas belum pernah merasakan bagaimana sedih dan beratnya kalau ada keluarga yg menderita karena ulah rokok.Bapak saya divonis menderita kanker paru, dia perokok berat selama puluhan tahun, uang yg dia kumpulkan dr kerja keras selama bertahun2 perlahan tapi pasti habis untuk berobat,kanker yg susah sembuh, belum lg rasa sakit yg diderita akibat kemo & obat2an.walaupun sy tau kl sy bilang bapak kena kanker gara2 rokok, pasti byk yg protes,krn sulit memastikan bhw penyebabnya 100% rokok, tp dokter2 yg kami datangi semuanya selalu menanyakan riwayat merokok pd awal2 konsultansi. Jadi kesimpulan saya selamatkan diri anda selagi anda bisa.

  49. Yang jelas, menanggapi secara serius argumen absurd seperti ini hanyalah buang-buang waktu belaka. Ini adalah tulisan pertama dan terakhir saya untuk menanggapi argumen yang berasal dari Dave Hitt.

    :)) Sudah tau masih dilakukan =))

  50. #70 dan #76:
    Bukannya bermaksud menafikan hasil riset ttg rokok yg memang terbukti merugikan secara medis. Tapi gak tau kenapa, bagaimanapun juga gak bisa digeneralisasikan begitu saja. Pasti ada aja perkecualian untuk satu atau lebih org.

    Sekedar contoh saja, keluarga saya bisa dibilang keluarga perokok. Tapi hanya laki2-nya aja. Sejauh ini gak ada masalah tuh. Kakek saya hidup sehat dan terhitung berumur panjang (80+ th), juga dikaruniai banyak anak dan banyak cucu, serta punya istri lebih dari satu. :D So, bahwa rokok secara pasti mengakibatkan impotensi dan mengakibatkan kanker, gak selalu terbukti benar. Mungkin terkait dgn daya tahan tubuh si perokok kali ya? ;)

    Perokok yg gak tau diri, merokok di ruang tertutup, dekat dgn balita atau org yg gak suka asap rokok, mementingkan beli rokok drpd beli susu anak, dlsb, itu adalah perokok egois dan goblok. Menganggap rokok sbg tuhan juga kesannya terlalu di-lebih2-kan (hiperbolis), sementara masih banyak tuhan2 lain di sekitar kita yg mungkin justru lebih kita tuhankan drpd rokok. Yg jelas gak semua perokok seperti itu, be fair and objective aja lah. :)

  51. Sebenernya gue sih nggak peduli mereka mau tetep ngerokok atau enggak. Mau mati atau tetep hidup. Asal kalo ngerokok itu liat kiri-kanan. Kalo mau mati, ya mati aja sendiri, jangan ngajak orang lain. Kalo rokok itu enak, abisin sekalian sama asap2-nya, jangan dikasih ke orang lain.

    Gue rasa pajak rokok harus lebih di naikin lagi. Soalnya rokok itu bikin kecanduan. Dan orang yang udah kecanduan itu bakalan tetap mengkonsumsi rokok berapapun harganya. Kan lumayan bisa nambahin defisa sekaligus mengurangi jumlah penduduk Indonesia yang udah banyak ini.

  52. pernah nasehatin temen buat brenti ngrokok krn badannya juga makin kurus gw juga males deket2 coz mulut dan badannya bau tembakau, dgn brapi2 dia jawab
    “gw juga kesel kecanduan gini, kalo bisa nih.. aq bakar pabriknya!!”~X(
    (wah hebatt semangat temenku yg satu ini.. )=d>
    “tapi brhubung ga’ bisa bakar pabriknya, ya.. aq bakar aja satu-satu”
    :|x(

  53. biar saja Mas Pri, Dave Hitt mau katakan apa saja,
    buang-buang waktu saja.
    dan WHO juga terserah mau meneliti apa saja,
    sponsornya mungkin dari pabrik rokok.

    semua perbuatan itu “PASTI” akan dipertanggungjawabkan,
    mungkin orang yang berbuat sendiri yang akan terkena,
    atau bisa jadi anak cucunya atau kalau tidak ya ntar diakhirat.

    percayalah.

  54. IMHO……

    #60
    “Kenapa smua yang asik-asik, itu.. diharamkaaan?
    Kenapa semua yang enak-enak, itu yang dilaraaaang!”
    Mari kita tanya saja pada Bang RHoma. Karena mudharat/jeleknya lebih banyak dari baeknya (kali)

    #45
    klo begitu mah, ada nggak orang yang mati gara-gara jantung koroner mati pas lagi makan jeroan?? Ya gak ada! (kecuali klo keselek, itu juga matinya karena keselek.) DAri hasil penelitian sudah jelas bahwa lemak jenuh bisa menyebabkan plak pada pembuluh darah koroner sehingga menyempit yang menjadi penyebab utama pada kematian jantung koroner. (alah teori.)

    Ada gak orang DM mati pas makan gula, ya gak ada. palingan meninggal karena rusak ginjal atau ganggrenlukanya ga sembuh2.). Tapi klo dicek gula darahnya amatlah tinggi lebih dari 700mg% yang notabene darimana lagi selain dari DMnya.

    DAri yang saya tahu dari para dokter (sering dengerin kuliah kesehatan), tiap-tiap membicarakan penyakit jantung dan hati, selalu dikaitkan dengan merokok. Dan menurut AMA (duh sourcenya lupa) resiko utama penyakit2 tsb adalah rokok.. .

    #56
    Emang bener sih si rokok menghidupi banyak orang. Ibu-ibu pegawai pabrik rokok, para pengusaha, kita sebagai rakyat yang mendapat fasilitas dari pemerintah (jalan, lampu jalan dll.)yang sebagian duitnya dari cukai dan devisa rokok. Apalagi olahragawan yang notabene gak ngerokok dapet hadiah dari sponsor kejuaraan yang juga rokok. (VOlli sampurna hijau, Djarum Indonesia Open.) Juga konser-konser musik yang hampir semua sponsornya (malah ada yang tiketnya pake) rokok.

    Coba dianalogikan dengan pengemis (mungkin agak jauh) Ngemis kan kurang baik, semua setuju. Tapi klo kita (satpol PP kota) berantas pengemis, siapa yang menderita? Pengemis gak kebagian duit untuk makan, para calonya ga dapet setoran. Kita ga dapet t4 untung ngasih amal (terlepas setuju/tidaknya memberi pada pengemis), dan SatPol PP berkurang kerjaannya.

    Yang lebih pas mungkin pedagang kaki lima kali yah. Pedagang kaki lima berjuang mencari duit untuk anak dan istrinya. Tapi dilain pihak dia ngalangin pejalan kaki dengan nongkrong di trotoar, belum lagi sampahnya dan kalo untuk orang Bandung bisa ngerasain kepadatan kendaraan di jalan Otista deket Pasar Baru saat masih dan tanpa kaki lima, beda khan? Sat ada kaki lima, Beuh macetnya ga tahan, sekarang udah ditertibin macetnya berkurang banyak (walau masih ada gara2 yang nyebrang sembarangan.)

    Jadi bagusnya gimana???? Kaki lima masih boleh nongkrong sembarangan? Atau minta pemerintah membina supaya jadi pengusaha? Klo pengemis, masih boleh ngemis? Atau kasih keahlian jadinya punya kerjaan?

    COba dipikirin deh!

    Kita mikir secara global lah. Pengaruh buat masyarakat banyak trus kalo perlu adakan PERUBAHAN!.

    #78
    Soal penyakitmah tergantung sebanyak dan selama apa kita terpapar penyebab penyakit, sekuta apa si penyebab itu dan daya tahan tubuh kita.

    Kayak Jackie Chan aja, klo dia loncat dari lantai tiga nyampe ke lantai satu kemungkinan ga apa-apa. Coba kalo saya, bisa berantakan badan saya. gitu kali yah.

  55. salam kenal…
    salut gue sama blog ini, gak pernah sunyi dari komentar..

    kl maen ke medan trus ketemu ma abe ajak2in aku ya..
    hehehehe…

  56. Saya maunya bilang “untung saya ndak suka nonton bola”, tapi ternyata tontonan kesukaan saya, bulutangkis dan liga voli juga didukung sama pabrik rokok. Waah gimana nih, hehehe… :d

  57. Aku juga ngerokok. mau brenti susah.:(
    kalo ada yang bilang merokok merugikan kesehatan dsb…dsb dan harus brenti, itu ‘mah aku juga udah sadar. gak usah dibilangin lagi.

    rasanya semua yang ngerokok juga udah tau. tapi kalo belon ada dorongan dari diri sendiri emang susah. beberapa teman ku udah bisa berenti. cuman aku aja yang belon. baru bisa ngurangin aja….
    (gimana dong??)

  58. Ga beda ama kentut. Inti sebenarnya kan orang yg ga ngerokok ga suka dengan asap rokok/bau rokok. Gitu kan? Indonesia ga bakalan kenapa2 kok kalo banyak perokok selama ga ngeganggu. Kalo ga ada perokok,..wah kudus n kediri bakal banyak yg nganggur, bisa2 kita juga ga nonton bola,…malah tambah repot. Kalo dilihat manfaat sama kejelekannya,..mendingan pada merokok deh…hehe

  59. (OOT) Pilihan..
    Antara mau mengzolimi atau dijolimi orang lain..
    Antara membodohi otak dan berkata rokok dapat menghangatkan badan atau menyeruput sebuah minuman hangat dilingkungan yang dingin.
    Antara membakar dengan menabung.
    Antara berangapan merokok itu sehat atau bebas rokok itu sehat.

    adapun akhirnya toh juga mati-mati pula antara yang merokok dan tidak..
    kalo saya berangapan merokok itu seperti menggali tanah, makin dalam akan makin panas dan makin sesak.

    sekarang tinggal anda pilih yang mana..

  60. Saya perokok semi berat dan ingin berhenti, jadi lagi ngumpulin semangat untuk benar-benar stop . Browsing-browsing di internet nemu banyak tulisan kampanye anti rokok termasuk dari kalangan medis dr Yusuf dan dr Vina. Kalo ada netter yang tahu tulisan yang relevan dari dokter tentang masalah merokok, beri tahu ya. Tx.

  61. Kalo mo brenti merokok caranya mudah kok
    1. Cari istri galak n ga suka suami perokok
    2. Gaji kasih istri semua, makan siang bawa rantang dari rumah
    3. Kerja di pom bensin or pabrik kimia lebih bagus

    Coba deh survey,…
    Kebanyakan orang brenti merokok karena istri, ga ada duit, atau tuntutan kerja. Yg jelas kesehatan bukan masalah utama, so nyuruh orang brenti merokok krn alasan kesehatan mah susah…

  62. Kalau merokok terus menerus… kan lama baru mati. Itupun biasanya komplikasi antara kanker paru dan penyakit yang lainnya. Supaya lebih cepat mending minum racun anti nyamuk aja sekalian….lebih instan!!

  63. Mau merokok atau gak, itu hak masing-masing dan silahkan putuskan masing-masing. Toh semua juga sudah tahu baik buruknya. Gw memang bukan perokok, cuma ga suka rokok, tapi juga bukan anti rokok apalagi anti perokok.

    TAPI… ada 1 tapi, plis lah, gw harap lihat-lihat lokasi dulu. Hal BURUK dari merokok itu bukan hanya asapnya:
    1. Abunya yang sembarangan dibuang bikin kotor
    2. Puntungnya juga sembarangan dibuang bikin tambah kotor
    3. Sampe kotaknya juga ada yang buang sembarangan, buset dah!
    4. Kadang api diabu/puntung-nya masih sisa, untuk yang satu ini paling mengesalkan dilihat di kendaraan (pribadi maupun umum), apalagi kalau seenaknya dibuang keluar. SUPER BODOH!!!

    Yah, soal sampah dan bikin kotor memang bukan cuma karena rokok. Tapi pasti akan bisa jauh lebih baik kalau semua perokok dihimbau masalah ini juga, bukan cuma masalah asap dan kanker yang semua juga udah tahu.

    Salam (^_^)

  64. aku ngak suka ngerokok yaa mungkin instingku seorang perempuan sejati. menurutku merokok itu ngak baik cause ngerugiin deh ngak ada untungnya ngabisin duit and ngabisin tenaga knapa jugakok nggak ngemut lolipop kan ada tuh di warung terdekat iya kan jadi kalau anda perokok pasif sebaiknya anda bilang kepada perokok aktif bilang”woi gak usah ngerokok woi” yaa kalau orangnya marah yaa km lari aja :-\”

  65. Gimana ya…kayaknya dilema juga… /;)
    Melarang warga merokok sama sekali, eee ternyata Pajak terbesar berasal dari rokok…
    Bebas rokok…ya itu..merokok seenaknya …. /;)

    CAPE deeehhh….

  66. Ass,,,aluuuwwwww…..om pri…kenalken daku mahasiswa kimia univ.Islam Negeri Sunan KAlijaga Yogyakarta…entah kenapa saya begitu bahagia dengan kata-kata anda….andai saja mereka tau betapa ruginya sebuah nyawa diserahkan hanya untuk sebatang rokok yang harganyapun gak sebanding dengan sebuah kutek saya,,,andai saja”mrka”/para perokok menyadari alangkah indahnya dan hebatnya tubuh qt tanpa adanya rokok dlm tubuh mrka,,andai saja mrka mencintai tubuh mrka sendiri daripada hanyalah sebatang rokok..saya bsa berkata seperti ini karena saya adalah korban dari perokok active..begitu banyak orang2 yg sgt saya sayangi merelakan saya mnjadi korban dari sebatang rokok,,,,sebenarnya sya sgt SAKIT HATI dengan Hal itu,,,tapi yg bsa saya lakukan hanyalah tetap berusaha menjadi org yg mensuport org2 yg mau & pnya keinginan untuk mwngurangi dan bahkan mgkin BERHENTI mrkokok,,,makasihhhh yaaa omm,,,sekiaaan dan terima kasih….

  67. Ass,,,aluuuwwwww…..om pri…kenalken daku mahasiswa kimia univ.Islam Negeri Sunan KAlijaga Yogyakarta…entah kenapa saya begitu bahagia dengan kata-kata anda….andai saja mereka tau betapa ruginya sebuah nyawa diserahkan hanya untuk sebatang rokok yang harganyapun gak sebanding dengan sebuah kutek saya,,,andai saja”mrka”/para perokok menyadari alangkah indahnya dan hebatnya tubuh qt tanpa adanya rokok dlm tubuh mrka,,andai saja mrka mencintai tubuh mrka sendiri daripada hanyalah sebatang rokok..saya bsa berkata seperti ini karena saya adalah korban dari perokok active..begitu banyak orang2 yg sgt saya sayangi merelakan saya mnjadi korban dari hanyalah sebatang rokok,,,,sebenarnya sya sgt SAKIT HATI dengan Hal itu,,,tapi yg bsa saya lakukan hanyalah tetap berusaha menjadi org yg mensuport org2 yg mau & pnya keinginan untuk mwngurangi dan bahkan mgkin BERHENTI mrkokok,,,makasihhhh yaaa omm,,,sekiaaan dan terima kasih….

  68. #43 bener banget, banyak kasus perokok lebih mikirin beli rokok daripada makanan buat anaknya

    #56 betul yang dibutuhkan adalah TOLERANSI antar perokok

    #78 Basmi perokok egois dan goblok yg gak tau diri, merokok di ruang tertutup, dekat dgn balita atau org yg gak suka asap rokok, mementingkan beli rokok drpd beli susu anak, dlsb

    ———
    merokoklah sepuasnya, kami kaum bukan perokok TIDAK akan melarang selama uang yang digunakan untuk membakar asap TIDAK mengurangi jatah makanan dirumah (means you are very rich or live alone) dan TIDAK dilingkungan orang yang tidak merokok (masuklah ke smokingroom bersama para perokok lain) dan PASTIKAN apabila anda sakit berat (impotensi atau penyakit lain yang tertulis di bungkus rokok)TIDAK ADA yang perduli (kasian kalo ada yang peduli sama anda padahal anda sendiri ga peduli)

  69. tolong kepada pemerintah indonesia,jgn biarkan para perokok merokok sembarangan,terutama di tempat umum apalagi diangkot,jika bisa buat peraturan bagi siapa yang merokok di tempat umum di kenakan denda,tolong peraturan di tegakkan bukan saja di satu daerah tapi dari sabang sampai merauke…………………..

  70. [-x I WAS A VICTIM OF SMORKERS……ALL PEOPLE AROUND ME SMOKE AND I GOT D WORST IMPACK… IN 2006 I WENT FOR A MAJOR LEVER OPERATION WHICH COULD END MY LIFE…
    I SUGGEST AUTHORITY SHOULD PUT THIS SMOKERS INTO A GLASS HOUSE OR BUBBLE SO THEY COULD FEEL THE “” LIVING HELL””8-x

  71. Jujur aja nih:”> selama 18 tahun saya belum yg namanya merokok, tapi belakangan ini saya mulai coba 1 s/d 3 batang sehari dan ternyata pernapasan saya langsung terganggu(sesak napas)8-| “KAPOK MAN[-(“

Leave a Reply to mivtech Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *