Pajak Microsoft

Kemarin secara tidak sengaja saya dan seorang pembaca berbincang mengenai pajak Microsoft. Ringkasannya saya tulis di bawah ini dalam bentuk FAQ.

**Apa itu pajak Microsoft?**

Pajak Microsoft adalah biaya sistem operasi [Microsoft Windows](http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Windows) yang dibebankan kepada konsumen yang membeli satu paket komputer. Biaya sistem operasi ini sudah termasuk dalam biaya yang dibayarkan konsumen untuk membeli komputer tersebut.

**Mengapa pajak Microsoft tidak disukai?**

Alasan yang paling umum dipakai adalah jika konsumen tersebut tidak berencana untuk menggunakan Microsoft Windows, maka yang bersangkutan tetap harus membayar harga produk Microsoft Windows yang sudah termasuk di dalam harga perangkat keras yang dijual.

**Bukankah ini sama saja dengan misalnya mobil yang dijual bersama-sama dengan sistem audio?**

Jika kita membeli mobil yang dilengkapi dengan sistem audio, maka kita bisa saja menjual sistem audio tersebut di pasar bebas dan mendapatkan kompensasi seharga nilai sistem audio tersebut.

Sebaliknya, sistem operasi Microsoft Windows yang disertakan dalam paket perangkat keras biasanya didistribusikan dalam bentuk yang tidak mudah dilepas dari [inang](http://id.wikipedia.org/wiki/Inang)nya. Terkadang, sistem operasi tersebut tidak didistribusikan dalam bentuk CD/DVD, tetapi sudah terekam dalam *harddisk* dan akan menolak jika dipindahkan ke komputer lain. Konsumen yang ingin menjualnya ke pihak ketiga akan kesulitan untuk melakukannya.

Selain itu, [perjanjian lisensi](http://en.wikipedia.org/wiki/Software_license_agreement) (EULA) Microsoft Windows versi ini secara eksplisit tidak memperkenankan konsumen untuk menjual Microsoft Windows versi *bundling* ini secara terpisah dari perangkat keras yang menyertakannya.

**Apakah pajak Microsoft hanya merugikan pengguna sistem operasi alternatif?**

Biasanya yang bersuara keras tentang pajak Microsoft ini adalah para pengguna sistem operasi alternatif seperti [Linux](http://en.wikipedia.org/wiki/Linux) atau [BSD](http://en.wikipedia.org/wiki/Berkeley_Software_Distribution) karena mereka adalah yang dirugikan secara langsung akibat praktik ini.

Tetapi bukan berarti pengguna Microsoft Windows tidak dirugikan. Jika ada konsumen yang menggunakan Microsoft Windows XP dan memperbaharui komputernya sebanyak tiga kali, dengan membeli komputer berpajak Microsoft, maka dia harus membeli perangkat lunak yang sama persis sebanyak tiga kali.

Di sisi lain jika ia membeli Windows XP versi retail, dan membeli komputer tak berpajak Microsoft sebanyak tiga kali, maka ia hanya perlu membayar Windows XP sebanyak satu kali saja.

**Apakah ada vendor yang tidak menyertakan pajak Microsoft?**

Ada, tetapi tidak banyak. Sepanjang pengamatan saya, ada beberapa vendor lokal di Indonesia yang menjual perangkat kerasnya tanpa pajak Microsoft. Tetapi kebanyakan vendor asing masih menyertakan pajak Microsoft dalam penjualan produk-produknya.

**Apakah benar mitos vendor yang menjual komputer berpajak Microsoft hanya diperbolehkan menjual komputer bersistem operasi Windows?**

Sepanjang pengetahuan saya, tidak. Perjanjian antara vendor dan Microsoft biasanya hanya melarang vendor menjual komputer tanpa sistem operasi. Biasanya, vendor kemudian mengakali perjanjian ini dengan menyertakan sistem operasi [FreeDOS](http://en.wikipedia.org/wiki/FreeDOS) atau Linux.

Lenovo menjual komputer dengan [sistem operasi SuSE Linux](http://www.eweek.com/article2/0,1895,1999060,00.asp). Selain itu, Dell juga menjual komputer dengan [sistem operasi Ubuntu Linux](http://linux.dell.com/). Walaupun demikian, kedua vendor ini juga menyediakan komputer dengan sistem operasi Windows.

**Bagaimana cara untuk menghindari membayar pajak Microsoft ini?**

Cara terbaik adalah dengan memilih vendor perangkat keras yang tidak menyertakan sistem operasi, atau menyertakan sistem operasi dengan lisensi bebas. Dengan demikian kita yakin bahwa dalam harga komputer yang dimaksud tidak ada komponen harga sistem operasi yang tidak akan pernah kita gunakan.

Jika vendor yang kita pilih biasa mengenakan pajak Microsoft, cara terbaik adalah dengan meminta produk tanpa sistem operasi atau produk dengan sistem operasi berlisensi bebas sebelum membeli produk yang bersangkutan; tentunya dengan tidak melupakan potongan harga.

**Bagaimana bagi yang terlanjur membeli atau tidak punya pilihan lain selain komputer berpajak Microsoft?**

Beberapa orang berhasil mendapatkan ganti rugi setelah memberi tahu vendor yang bersangkutan duduk permasalahannya. Biasanya langkah tersebut dilakukan setelah memilih untuk tidak setuju dengan EULA ketika ditanyakan apakah setuju atau tidak setuju.

Walaupun demikian, tidak ada langkah yang baku yang bisa diikuti. Cara-cara untuk mendapatkan ganti rugi tersebut berbeda untuk vendor yang berbeda, pada negara yang berbeda dan bahkan cabang yang berbeda pula. Selain itu ada pula resiko permintaan anda akan ditolak mentah-mentah.

**Berapa besar dari pajak Microsoft tersebut?**

Tidak ada yang tahu persis, dan mungkin akan sulit dihitung secara pasti. Pajak Microsoft hanyalah satu hal dari kerjasama antara Microsoft dan vendor perangkat lunak. Selain pajak Microsoft, kerjasama tersebut juga dilakukan dalam bentuk *co-branding* (penggunaan logo *Designed for Microsoft Windows*), *co-marketing* (penggunaan pernyataan *Acme recommends Windows Vista Home Premium for personal computing* pada setiap iklan perangkat keras) dan sebagainya.

Harga yang pantas dari sisi konsumen sebenarnya adalah harga retail dari perangkat lunak tersebut. Seandainya sistem operasi tersebut tidak benar-benar terikat pada perangkat kerasnya dan tidak ada hambatan teknis maka wajar jika perangkat lunak tersebut dijual dengan harga sedikit di bawah harga retailnya.

Walaupun demikian, beberapa yang berhasil mendapatkan ganti rugi mendapatkan jumlah ganti rugi sekitar €30 atau $50.

**Lalu bagaimana dengan pajak SuSE, pajak RedHat, pajak Ubuntu, pajak Xandros? Bukankah sama saja dengan pajak Microsoft?**

Saya berpendapat jika seseorang tidak berniat untuk menggunakan SuSE, RedHat, Xandros atau Ubuntu pada komputer yang akan dibelinya, maka dia berhak untuk mendapatkan kompensasi wajar.

Vendor boleh saja menjual komputer dengan menyertakan sistem operasi SuSE, Redhat atau Ubuntu, tetapi seharusnya pengguna bisa saja menjual atau mengalihkan lisensi perangkat-perangkat lunak tersebut kepada pihak ketiga tanpa harus dihalang-halangi.

Selain itu, vendor bisa saja menyertakan sistem operasi Linux tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan. Tanpa memberikan dukungan teknis, sistem operasi Linux dapat diberikan dengan mudah dan murah. Dan dengan demikian komponen biaya perangkat lunak menjadi tidak signifikan.

**Apa ada situs yang khusus membahas ini?**

Silakan lihat-lihat:

* [TuxMobil: Microsoft Tax](http://tuxmobil.org/ms_tax.html)
* [FSF Europe: Windows-Tax Refund](http://www.fsfe.org/en/fellows/refund)
* [WindowsRefund.info](http://www.windowsrefund.info)
* [Linux.com: How to get a Windows tax refund](http://community.linux.com/community/07/01/03/227237.shtml?tid=12)

**Apakah saya sudah berpengalaman dalam hal ganti rugi pajak Microsoft ini?**

Belum pernah. Apa anda memiliki pengalaman yang bisa diceritakan?

71 comments

  1. wah ternyata begitu ya mas? kesimpulannya lebih enak beli yang retail ya? atau pake linux aje :d

  2. Terima kasih buat postnya mas Pri, sangat berguna sebagai bahan pertimbangan dalam pembelian komputer di kemudian hari…. (padahal sih gak perlu mikir lagi, beli komputer/notebook kosong, pasang Ubuntu, selesai :-\” )

  3. wah sadis juga ya…
    dasar microsoft!!!

    btw beberapa waktu lalu, ada berita di detikinet, tentang warga asing yang mengembalikan biaya lisensi microsoft yang satu paket dengan laptop yang dia beli. Dan upaya dia ini berhasil. Sayangnya, saya belum ketemu beritanya.

  4. wah.. baru tau yg ginian mas.. soalnya saya dkk seneng pake yg bajakan sih… :) tapi tetap aja ubuntu yg paling mantabbb…..

  5. :d/ Saya masih pakai yang bajakan kok sekarang,sekedar untuk internetan masih asik kok :d/…komputer pun yang rakitan, he he he.:d/

  6. Kalau dulu membeli notebook sudah sekalian membeli OS nya (Ms. Windows tentunya) sehingga harga tidak ramah (di saya khususnya), tapi sekarang pilihan ada dikita, sehingga harga beneran kompetitif.

    Mau beli yg bundle dgn OS nya, monggo. Mau beli tanpa OS jg teserah, tergantung kemampuan kantong. Ya ga sih? :)

    *sumpah, ngetik dihp gini ribetnya.. ampyunn..*

  7. Hmm… sudah pernah di bahas di blog nya mdamt bulan November 2006. Anehnya, di Australia saya blom pernah dengar sama sekali tentang Windows Tax. GST (Good and Service Tax) 10% memang ada, tapi itu bukan dari Microsoft.

    Sepertinya Windows tax cuman heboh di European countries. Gak tau itu hoax atau gak.

    Logika saya sih, “saya mesti bayar utk lisensi pemakaian sebuah operating system”. Fair enough. Karena pembuatan OS gak gratis dan makan waktu dan tenaga (istilah bule R & D) yg tidak murah.

    Bukan hanya Windows yg beredar di dunia IT ini, jadi terserah tiap individual utk memilih OS apapun.

    Sayangnya, saya mesti ngikut mayoritas (Microsoft) utk bisa tetep bisa bekerja, walaupun di rumah ada Mac OS.

  8. #3, #5: sebenarnya setiap Mac yg dijual juga sudah menyertakan OS X, dalam hal ini juga berarti ada pajak Apple bukan ;) (saya juga kena pajak Apple nih)

  9. wah…kantor saya malah cari vendor komputer yang ada OS MS Win XP sekalian tuh mas Pri. hehehehe…

    mungkin lebih murah kali ya dibanding beli retail?

    cmiiw

  10. namanya juga orang pinter,
    pinter cari duit dan pinter-pinter lainnya.
    padahal hidup tidak hanya “meminteri” orang lain.
    optimis sajalah bro.

  11. Jangan heran kalo ada yang berpendapat:
    Pake microsoft asli berarti kita menyumbang dana untuk pembantaian umat manusia yang dilakukan oleh AS.
    so…
    BAJAK AJA!
    PEMBAJAKAN UNTUK KEADILAN DAN KEMANUSIAAN!!!
    btw xp-ku asli lhoo. lha punyanya kumpeni.
    tapi laptopku UBUNTU!
    pisss men!:x:x:x

  12. Hm… dari sudut pandang “pajak paksa” seperti ini, lebih parah Mac dan OSX donk?

    Lalu bagaimana dengan SmartPhone/PDA berbasis WinCE200x/WM[5|6]? Kan susah tuh mau melepas OS?

    Apa di iPod kita bisa menjalankan Windows Media Player?

    Kalau saya penulis novel berseri, tentu akan membuat bagian akhir sebuah episode menarik dan membuat orang penasaran. Sehingga pembaca saya mau beli novel lanjutannya..
    Kalau saya jadi orang marketing, tentu ingin pelanggan saya dari hulu ke hilir selalu menggunakan produk saya.

    Begitu juga Gates, Jobs, Ellison, dan bahkan Shuttleworth sekalipun.

    Tinggal pinter-pinternya kita –konsumen– saja ngakali sistem. Kalau milih komputer, ya jangan beli yang bundled dengan OS. Baik itu bundled dengan XP Home OEM, Vista Home OEM, ataupun Mac OSX.

    Ribet?
    Ya sudah resiko. Namanya juga arus kapitalisme. Konsumen itu komoditas yang bisa dikorbankan.

    Kalau nggak ingin jadi korban, ya cari perangkat keras yang bundled dengan FLOSS. Mungkin nggak gratis, tapi sehemat saya FLOSS itu paling gampang diakali.

    Misalnya saja Microsoft memaksa saya upgrade ke Vista di tahun 2014 nanti (masa berakhirnya XP support), saya nggak punya pilihan. Susah dikadali kalo beginian.

    Lalu di tahun yang sama Shuttleworth mengubah lisensi Ubuntu jadi berbayar, nggak masalah. Kita tinggal mengkadali Canonical dengan pindah Linux “rasa lain” :)

  13. Thanks FAQ-nya ternyata saya baru tahu kalo selama ini kita bayar pajak ke Microsoft. Tapi untung ada pilihan menggunakan Linux jadi bisa terhindar dari “Pajak Terselubungnya” Microsoft. Dan selama ini kita selalu beli komputer tanpa OS.

  14. pantesan gw beli motherboard ada tulisan support Window Vista nya. Ooooh.. jadi gitu toh…
    thanx atas informasinya ya MAs..

  15. Saya sih lebih suka pakai Linux daripada Mikocok
    yang sangat komersil & rentan Virus.
    Lagi nyoba make Arabian Linux 0.6

  16. Baru tahu saya kalo ada pajak MS.
    Terima kasih pak Pri atas pencerahannya.
    semakin banyak info nakalnya MS
    He he, ketahuan deh

  17. memang gua pikirin wong duit duit kantor ….. kecuali untuk komputer pribadi .. baru jadi masalah ….:d

  18. Wah berat juga buat para pemilik Game Center , kalo harus beli lisensinya yah. Soalnya selama ini games2 di Indonesia semua harus di jalankan di windows.. Kalo warnet sih masih bisa dicari cara lain dengan pakai linux/freebsd. Mudah2an ada solusi lain , jadi teman2 pemilik GC gak perlu was was lagi. Ijin sebar luaskan yah mas pri, thx.

  19. hmmm… jadi itu alasan kenapa dengan spek yang sama tapi tidak terbundled OS proprietary LAptop yang memakai Linux dan Windows harganya berbeda jauh

  20. Lawan orang pinter ngumpul emg susah. OS lain pinter bikin, tapi ga bisa jual, ya sama aja, jarang yg pake. Ternyata harga murah/gratis bukan segalanya. Yg gratis memang susah menang sama yang menghasilkan uang. Microsoft pinter cari duit, jd temannya banyak, yg mendukung jg banyak, meski ngedukungnya nggak harus koar2 di mana2. Cukup tulisan “For windows”, laku deh…

    Mo nulis “For Linux”,..halah, OSnya aja minta gratis kok software lain mau beli. Yah pahit2nya pake windows bajakan. Bisa bikin software and nulis “For windows”, jadi duit deh..

  21. Oom Pri gmn kita tahu klo harga PC yg kita beli udh trmsuk pajak MS?
    apakah vendor akan berterusterang klo harga yg ia tawarkn udh kena pajak?

  22. kapan ya habis duit Microsoft ? Katanya jika dalam 1 hari ada komputer windows hang dan Bill Gates harus membayar 1 dollar setiap komputer yang hang, maka Microsoft akan bangkrut dalam 2-3 tahun. Katany lho. :d

    -IT-

  23. Hm… dari sudut pandang “pajak paksa” seperti ini, lebih parah Mac dan OSX donk?

    hmm. kalau anda beli sebuah macbook, esensinya itu anda membeli hardware dan software dari apple. selain xbox, apakah anda bisa menemukan komputer buatan microsoft?

    lagipula, jobs walaupun tampaknya menjual banyak hardware (macs, ipods, apple tv, etc), tapi yang sebenarnya dia jual adalah software yang dibungkus oleh hardware. yap, benar, bukan kebalikannya. kalau apple jual mac os x retail, itu esensinya cuma jual upgrade software OS, bukan jualan OS. reasoningnya mudah: emangnya bisa pasang mac os x retail di hardware non-apple? :)

    kebalikan dengan windows yang sedang dibahas ini. anda tidak akan pernah bisa memesan komputer / server dari microsoft, karena mereka pada dasarnya adalah perusahaan software. perkecualian adalah xbox, di sini microsoft menjual sebuah platform dan OS dalam satu paket.

    Apa di iPod kita bisa menjalankan Windows Media Player?

    is this a trick question?
    apakah anda bisa menjalankan itunes di televisi?

    Kalau nggak ingin jadi korban, ya cari perangkat keras yang bundled dengan FLOSS. Mungkin nggak gratis, tapi sehemat saya FLOSS itu paling gampang diakali.

    you are kidding, right?
    tadi ngomong ipod, sekarang balik ke komputer lagi.
    kalau mau campur aduk gini, coba anda beli sembarang kamera digital, apakah ada yang bisa anda pilih bundled OS-nya apa?

    FLOSS bukan obat ajaib yang bisa menyembuhkan segala masalah. intinya di sini adalah membeli sesuatu yang ketambahan komponen harganya untuk sesuatu yang tidak perlu. kalau anda membandingkannya dengan macbook misalnya, monggo kalau anda jagoan sehingga bisa jalanin macbook tanpa mac os x. tapi kalau beli komputer dan memang niatnya nggak mau pake windows, ya baru bener hindari beli yang pake bundling windows ini.

  24. Yg jd masalah terbesar dr OS seperti Linux buat pekerja bidang grafis/fotografi seperti saya adalah tdk tersedianya Adobe Photoshop secara resmi utk OS open source. Sialnya lagi, software virtualisasi tdk bs menjalankan Photoshop dgn stabil bila dalam mode virtual. Pake GIMPshop?? Gak bisa, beda jauh… byk plug-in photoshop yg ga bs dipake, kaya NIK color efex, dll.

    Sori jd OOT, cuman menyuarakan pendapat nih krn kebetulan lg debat soal OS.

  25. Kita ini mengkritik apa sirik?

    Mgkn kita semua bisa menyadari ini:

    Enakan mana : pake Windows apa Linux/OpenSoruce?

    Enakan mana : pake tangan apa cangkul?

    Enakan mana : pake cangkul apa traktor?

    Mahalan mana : tangan (gratis) apa cangkul?

    Mahalan mana : cangkul apa traktor?

    Susahan mana : bikin cangkul sama traktor?

  26. sebenarnya aku dukung open source tapi untuk mempelajarinya kuakui butuh waktu yang cukup banyak, apalagi cuma bisa di waktu2 senggang, selama sibuk ya udah gak bisa coba pake linux dan OSS lain, dan aku rasa banyak sekali yang udah tergantung sama Windows dengan Office-nya… :(

  27. Semua dikembalikan ke masing2 sih. Mau dipajakin dan duit kita (atau duitnya kantor) sebagian besar lari ke markas M$ ya monggo, mau usaha2 dikit pakai open source ya monggo. Yang perlu diingat sih kalau terlalu banyak orang kita pakai licensed windows dan konco2nya ya makin banyak pula duit devisa kita yang terbang :)

  28. Untung saya pake XP Prof SP2 bajakan, jadi ya ngga’ kena pajak :d/

    Selain pake mikrosop juga pasang PCLinuxOS..pokoke maknyus :d

  29. :(( …. dah kebacut beli mesin dengan bundle pissta…. lelet abissssss… gak seperti yang gwa bayangkan…..
    jadi kangen ma win98 yang wuzz wuzz di hardware zaman sekarang…..mo hajar dengan ubuntu ga bisa maen game….hix hix sedihnya…..

  30. Hare gene masih pake Win***s OS…. cian deh loe:((. udah kena pajak mikocok & masih rawan kena virus lage, mending pake unix or GNU/Linux

  31. pake win 98 aja, dah digratisin sama si Bill tuh
    klo cuma buat ngenet + opera 9.xx jg masih support tuh.

  32. tolong deh kawula milis, gimana nih caranya dapetin OS windows yang origin terus harganya dapat x ato beli surat lisensinya aja jadi gak usah ngrubah-rubah komputer

  33. Susahnya user yang biasa pake produk mikocok masih egois tidak mau beralih ke opensource atau emang males belajar yaaaa,,

  34. selama masih ada yang bisa digratisin (ga usah pake pajak atau berbayar) ya pake yang gratisan aja. aku skrng pake XP Home yang aseli (gratis dapat burning sama teman) internetan juga lancar ya nikmatin aja. tips : kalo mo beli pc rakit aja sendiri, terserah mo pake OS apa :d

Leave a Reply to Luthfi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *