Roti dan Sirkus

Banyak yang tidak mengerti mengapa harga BBM selalu meningkat. Sebenarnya tidak sulit untuk dimengerti. Di luar fluktuasi yang terjadi dari waktu ke waktu, tren harga komoditas dalam jangka panjang bisa dipastikan akan meningkat. Alasannya [penduduk dunia selalu bertambah](http://en.wikipedia.org/wiki/World_population). Tanggal 9 yang lalu, populasi manusia di Bumi menyentuh angka [6.666.666.666](http://news.slashdot.org/news/08/05/09/1721239.shtml) untuk pertama kalinya. Sedangkan 80 tahun yang lalu, bumi baru dihuni oleh sebanyak dua milyar manusia saja.

Semakin besar populasi manusia, maka akan semakin tinggi permintaan terhadap barang-barang yang dibutuhkan manusia. Manusia akan mencoba beradaptasi menyesuaikan tingkat permintaan ini dengan meningkatkan produksi barang-barang kebutuhan manusia tersebut. Tapi hal ini tentunya ada batasnya. Besar bumi dan apapun yang ada di dalamnya tetap sama. Kenyataan ini akan mengakibatkan harga-harga akan selalu meningkat.

Lalu bagaimana cara manusia mengatasi kenyataan tersebut? Manusia akan beradaptasi dengan [membatasi jumlah keturunan](http://en.wikipedia.org/wiki/Birth_control). Ada alasan mengapa semakin jarang ditemui sebuah keluarga dengan setengah lusin atau lebih anak, tidak seperti jamannya kakek nenek kita. Alasannya bukan karena program Keluarga Berencana telah berhasil, tapi karena kita merasa tidak mampu menanggung banyak anak. Secara tidak langsung manusia merespon gejala [besar populasi yang berlebihan](http://en.wikipedia.org/wiki/Overpopulation) dan berusaha untuk menghindari [bencana Malthus](http://en.wikipedia.org/wiki/Malthusian_catastrophe) dengan membatasi jumlah keturunan.

Banyak yang memprediksi besar populasi manusia pada sekitar tahun 2050 akan stagnan. Atau dengan kata lain jumlah manusia yang meninggal akan sama dengan jumlah yang dilahirkan. Jika kondisi ini terjadi, ada kemungkinan harga-harga sumber daya alam yang terbarukan akan konstan pula. Tetapi sebaliknya, harga-harga sumber daya alam yang tidak terbarukan akan tetap meningkat, dan justru mungkin akan lebih cepat daripada sebelumnya. Mengapa? Karena efek konsumsi sumber-sumber daya alam ini di tahun-tahun sebelumnya juga akan dirasakan secara kumulatif pada masa kini.

Tetapi sudah menjadi naluri manusia untuk membenci kenaikan harga. Kenaikan harga selalu dihubung-hubungkan dengan kambing hitam seperti kinerja pemerintahan. Bisa jadi memang kinerja pemerintahan sedikit banyak ada sangkut pautnya, tetapi pemerintah tidak dapat selalu menjaga harga agar tidak naik. Untuk mengatasi ‘masalah’ ini, beberapa pemerintah bersikap [populis](http://en.wikipedia.org/wiki/Populism) dengan memberi subsidi. Subsidi ini diberikan untuk secara *artificial* menjaga supaya harga-harga tidak naik. Dengan subsidi, harga-harga menjadi lebih murah dan lebih terjangkau oleh masyarakat. Semua menjadi senang dan segalanya menjadi indah. Benarkah?

Ternyata jauh dari itu. Jika disubsidi, maka secara tidak langsung konsumsi komoditas yang disubsidi tersebut akan semakin meningkat, dan ini akan mengakibatkan harga nyata komoditas tersebut meningkat lebih cepat daripada jika tidak disubsidi. Dan lebih buruk lagi, orang tua akan merasa mampu untuk menanggung anak lebih banyak daripada kemampuan mereka sebenarnya. Hal ini akan menyebabkan populasi manusia yang berlebih yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan dan tentunya harga komoditas tersebut. Apalagi jika komoditas yang disubsidi adalah sumber daya alam yang tidak terbarukan. Mayoritas orang-orang yang tidak setuju subsidi dan mengatasnamakan rakyat miskin mungkin memang tulus ingin membantu rakyat miskin. Tetapi rasanya mereka tidak menyadari kalau perbuatan mereka justru akan menambah deretan jumlah rakyat miskin dalam jangka panjang.

Mencabut subsidi memang sulit, apalagi jika sudah ada sejak dulu. Rakyat menyukai subsidi, tetapi sedikit yang menyadari efek buruknya pada mereka. Subsidi adalah komoditas politik yang rawan dipolitisasi. Politisi dapat dengan mudah memperoleh dukungan hanya dengan bersikap populis menentang pencabutan subsidi. “Yang penting sekarang saya dapat dukungan, soal bagaimana efek buruknya, biar nanti penerus saya yang memikirkan,” barangkali itu yang ada di pikiran mereka. Jika pada jaman dulu politisi Romawi kuno menggunakan [roti dan sirkus](http://en.wikipedia.org/wiki/Bread_and_circuses) untuk menggalang dukungan, kini giliran politisi Indonesia menggunakan subsidi BBM untuk melakukan hal yang sama. Bagi saya, subsidi atau janji subsidi termasuk bentuk korupsi terselubung: anda menggunakan dana negara demi kepentingan kampanye politik pribadi anda.

169 comments

  1. Tidak semua subsidi itu jelek, misalnya subsidi untuk pendidikan. Lucunya, di Indonesia BBM disubsidi besar-besaran sedangkan porsi untuk pendidikan tidak ada apa-apanya…

  2. Begini soalnya mas, kalau subsidi pendidikan naik, pendidikan lebih terjangkau, manusia Indonesia makin cerdas. Lalu, mereka akan tahu pro-kontra subsidi barang-barang kebutuhan (BBM misalnya), kemudian waktu manusia-manusia terdidik tadi cukup tua untuk memilih di pemilu, bisakah mereka digoda dengan kata-kata manis soal menentang pencabutan subsidi?

  3. Overkonsumsi itulah salah satu biangnya. Nanti iklan di luat pun akan habis karena ketamakan manusia yang didukung oleh teknologi penangkapan dan… pengawetan plus pengolahan lanjut. Soal anak, kayaknya ada dorongan (maaf) “primitif” dalam situasi ekstrem ya. Ketika terancam atau justru ketika merasa mapan maka sebagian manusia merasa perlu punya anak melebihi kapasitas. :D Zero population growth dalam situasi nanti kayaknya memang tak terlalu menjanjikan keseimbangan. Soal roti dan sirkus? Yah gitu deh. :D

  4. berarti ini mah ujung2ny politik ya mas?:d cari dukungan sebanyak-banyaknya..

    tapi kan skrng juga bnyk tuh tokoh politik yg generasi muda..gmn pendapatnya mas?

    orang Indonesia terlalu konsumtif sih, liat aja motor n mobil, apalagi mobil..klo diliat di jalan isinya cuma 1 org aja (supirny doank) di 1 mobil..padahal lagi macet2nya, coba mereka semua naik bus, kan jadi ga macet tuh..bnr ga mas? (maklum, ga punya mobil..:”>)

  5. jadi subsisi bbm malah dimanfaatkan oleh politisi sebagai komoditas politik ya….huh…opportunis banget….

  6. Tata kelola pemerintahan juga menjadi biang kerok kok Pri. Brasil dan Argentina (dan belakangan Chile) sudah menyatakan bahwa mereka tidak lagi bergantung pada harga minyak dunia karena sudah mampu memenuhi kebutuhan energi mereka sendiri melalui biofuel (in some extent menghancurkan lingkungan).

    Kita tidak siap menghadapi krisis global ini.

  7. mo bbm naik silahkan. asal jangan ada yg demo, benci demo lebih dari kenaikan bbm :(

    *mode oportunis* biarin!

  8. Terkadang manusia lupa untuk mementingkan kepentingan jangka panjang dibanding kepentingan jangka pendek. Ini pertanda kurangnya tingkat kecerdasan dan pendidikan. Saya sangat setuju apabila pemerintah lebih menekankan subsidi pendidikan daripada BBM.

  9. Yang ga pernah gue ngerti itu Bantuan Tunai Langsung. Kok pemerintah mikirnya kayak raja-raja di dunia dongeng ya… merasa keren memperhatikan rakyat dengan membagi-bagi uang.

  10. Mungkin yang perlu dikecam bukanlah tindakan mengkambing hitamkan pemerintah, tapi ya tindakan mengkambing-hitamkan itu tadi.

    Dalam satu kondisi yang melibatkan lebih dari satu orang, biasanya banyak faktor yang menjadi penyebab masalah, dan sampai level tertentu, kadang kelemahan manusia sendiri yang menyebabkan masalah.

    Dalam hal kenaikan BBM, pemerintah tanpa mereka sadari memang bersalah karena sejauh ini “hemat” dan “irit” hanya sekedar kata komoditas politik belaka. Mereka2 yang bergaji puluhan juta masih menikmati mobil 3000CC dengan anak yang juga punya mobil lebih dari satu. Mereka jelas gak tersentuh masalah subsidi, karena merekalah pedagang subsidi. Rakyat juga mungkin punya salah karena kurang bisa memotivasi diri untuk bangkit dan menciptakan kultur baru tanpa mencontoh pemimpin mereka, yang secara alami memang harusnya jadi panutan.

    Jujur aja, Pendidikan dan Motivasi adalah jawaban dari semua masalah negeri ini. :)

  11. pada dasarnya Indonesia BISA hidup tanpa subsidi BBM sepeserpun. Ya, saya punya data faktanya. Well, at least menurut saya itu fakta yang masih masuk diakal. Coba cek di http://dasmania.com/sebar/Tidak_Ada_Subsidi_BBM.pdf dan renungkan sendiri.

    Dan tolong hal ini disebarkan ke sebanyak mungkin orang supaya bangsa kita ini “MELEK” terhadap kebohongan – kebohongan publik selama ini

    HAPUSKAN SUBSIDI BBM !!!

  12. Pada dasarnya bangsa Indonesia ini BISA hidup tanpa subsidi BBM sepeserpun. Ya, saya punya data faktanya, Well at least saya anggap data – data yang saya punya ini masih masuk diakal. Cba cek di “dasmania . com / sebar / Tidak_Ada_Subsidi_BBM.pdf” ( sengaja saya kasih spasi diantara kata supaya tidak dianggap SPAM )

    Dan tolong hal ini disebarkan sebanyak – banyaknya ke orang lain supaya bangsa kita ini “MELEK” terhadap kebohongan – kebohongan publik yang dilakukan selama ini.

    HAPUS SUBSIDI BBM !!! DUKUNG UBER THOMAS !!! :)

  13. BBM naik atau tidak, di subsidi atau tidak
    biarin aja deh… nikmatin aja hidup ini.

    Yang kaya, pastinya mampu beli, apalagi para bagi pejabat
    BBM naik 500% pun bagi mereka tidak masalah, toh biaya operasional masih ada yang membiayai,

    Bagi yang miskin, pun tidak masalah, ‘kan masih dapat BLT, jika tidak setuju…mengapa dulu milih mereka…

    Secara pribadi bagi saya juga nggak ada masalah,
    walaupun untuk jualan produk makanan, sebagai second career-ku cukup sulit, ‘kan masih ada career pertama, yaitu sebagai karyawan, sebagai sumber pemasukan.

  14. harus para mahasiswa, juga mantan pejabat yang berdemo yang menolak bbm naik mesti baca dulu neh postingan mas pri yang ini.
    jangan bisanya cuma demo aja dong, kita mestinya menelaah lebih jauh lagi, dan berusaha untuk lebih meningkatkan kinerja kita.

  15. Ayo tolak subsisdi :d

    #1 Subsidi pendidikan? “Sesuatu yang gratis itu nggak mendidik” kata dosen saya. Dan saya sudah membuktikan. Meskipun saya berpendapat bahwa pendidikan lah yg mampu mengatasi permasalahan2 yg ada ini, meskipun 3o tahun lagi akan pulih.

  16. anak-anak kampus pada mau demo! masalah kenaikan BBM, ntar kalo ditanya kenapa BBM naek? pasti bingung :d

    kalo BBM naek kita pasti hemat, berhemat itu wajib!

  17. BLT itu kayak evita peron, bagi2 duit ke rakyat miskin untuk menjaga dukungan politis. yang ujung-ujungnya malah memacu inflasi.

    subsidi juga bagus untuk sektor pendidikan, dan juga kesehatan. atau kalau perlu, pendidikan dan kesehatan itu gratis. efeknya ya sumber daya manusianya makin pintar dan makin banyak yang available, efek seterusnya ekonomi makin kuat.

  18. Lucunya lagi, banyak ekonom yang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu efek subsidi. Terutama ekonom yang dari partai politik. Mungkin ilmunya kalah dengan nafsu mendapatkan suara dan simpati sesaat.

    Kalau BLT ada juga efek positifnya secara tidak langsung. Uang BLT akan dibelikan barang konsumsi –> menggerakkan ekonomi. Tapi efek positif terbesarnya bukan di penerima BLT melainkan di penjual, penyalur dan produsen barang/jasa yang dikonsumsi penerima BLT. Tapi yang paling bagus adalah langkah pemberdayaan, misalnya melalui program PNPM Mandiri .

  19. #7:

    Tata kelola pemerintahan juga menjadi biang kerok kok Pri. Brasil dan Argentina (dan belakangan Chile) sudah menyatakan bahwa mereka tidak lagi bergantung pada harga minyak dunia karena sudah mampu memenuhi kebutuhan energi mereka sendiri melalui biofuel (in some extent menghancurkan lingkungan).

    untuk menggantikan 100% konsumsi BBM di Indonesia dengan biofuel membutuhkan pembukaan lahan sebesar 2x luas provinsi jawa barat. jadi bukan hal yang sederhana.

    selain itu, ada sebabnya kenapa kita gak mampu memenuhi kebutuhan energi. ya karena subsidi juga. karena subsidi gak ada insentif untuk menggunakan sumber energi alternatif. BBF itu bahan bakar yang paling murah yang dapat diterima oleh masyarakat. sudah murah masih harus di-encourage pula dengan subsidi. dan ini termasuk ketika kita sudah masuk jadi net importir.

    #16:

    Yang ga pernah gue ngerti itu Bantuan Tunai Langsung. Kok pemerintah mikirnya kayak raja-raja di dunia dongeng ya… merasa keren memperhatikan rakyat dengan membagi-bagi uang.

    kalau cara menaikkan harganya seperti ini ya tetap harus BLT. masa yang gak kuat beli makanan harus dibiarkan kelaparan. harus ada yang mau bantu secara langsung, apa itu dari pemerintah atau orang lain. tapi yang jelas BLT gak boleh diberikan untuk selamanya. tujuannya harusnya untuk solusi sementara saja.

    #18:

    pada dasarnya Indonesia BISA hidup tanpa subsidi BBM sepeserpun. Ya, saya punya data faktanya. Well, at least menurut saya itu fakta yang masih masuk diakal. Coba cek di http://dasmania.com/sebar/Tidak_Ada_Subsidi_BBM.pdf dan renungkan sendiri.

    ini KKG-isme standar :). kalaupun hitung2annya sesederhana yang ada di situ (yang tentu saja tidak demikian), masih ada faktor opportunity cost: kalau kita duduk di atas 5 milyar barrel minyak, apakah membagi2kannya ke rakyat merupakan cara terbaik untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut? tentu saja tidak.

    KKG gak mampu melakukannya waktu dia jadi menteri. gak ada alasan kenapa dia merasa pemerintah yang sekarang bisa melakukannya.

    #22:

    #1 Subsidi pendidikan? “Sesuatu yang gratis itu nggak mendidik” kata dosen saya. Dan saya sudah membuktikan. Meskipun saya berpendapat bahwa pendidikan lah yg mampu mengatasi permasalahan2 yg ada ini, meskipun 3o tahun lagi akan pulih.

    pendidikan itu hal yang produktif. lebih tepat disebut investasi daripada subsidi.

  20. Sebagai orang bodoh yang dapet pendidikan dengan harga tidak murah tapi tak kunjung pintar, saya pun dulu sempet dibodohi dengan pernyataan “dengan memilih si anu, Sembako akan murah”. Untungnya sekarang ga sebodoh dulu walau tetep ga pinter. huehehe…
    Ketika salah satu tokoh politik kita berkoar-koar tentang betapa ketika dia memimpin, kenaikan harga ga separah pemerintahan yg sedang berkuasa, saya cuma nyengir2. Ga nyadar apa dulunya naekin harga tapi dipirit2 supaya ga terlalu berasa.

    Hidup subsidi pendidikan & subsidi kesehatan.

  21. saya inget pernah bertanya kepada seorang rekan saya yang masih mahasiswa, kenapa dia demo menentang kenaikan bbm.
    Jawabnya ? dia takut nanti klo harga naik dia gak bisa naik mobil pribadi lagi.

    saya tanya lagi, kenapa gak naek angkutan umum ? gak bisa ngeceng, capek, dan berbagai alasannya.

    saya selama kuliah gak pernah pake kendaraan pribadi, karena selain gak punya saya gak bisa. :D

    the point is, gak selamanya yang demo itu demi rakyat, banyak yang menggunakan demo atas nama rakyat untuk kepentingan pribadi :d

  22. Saya juga sangat tidak setuju dengan kehadiran metode BLT (Bantuan Langsung Tewas) ini baik dari segi etika (bagi2 duit sepertinya kurang sopan) maupun efek psikologis (ngaku2 miskin, miskin yes, miskin diperhatikan, ga usa kerja ah).

    BLT terasa solusi yang sangat prematur dan instan. Sebenarnya menciptakan manusia Indonesia yang siap kerja dan kompetitif (visi dan mental) itu adalah tujuan jangka panjang yang utama.

    Indonesia benar2 terpuruk sungguh kasihan, rakyat kecil sebenarnya merupakan depot terakhir dari seluruh arsitektur lingkaran setan yang ‘diciptakan’ oleh koruptor / pejabat yang sibuk memperkaya diri-nya sendiri.

    Bahkan bencana alam-pun juga ‘diciptakan’ oleh oknum2 pejabat (lulusin rencana ubah hutan lindung jadi real estate, lulusin izin pembalakan hutan, dll.).

    Kita memerlukan figur pemimpin bertangan besi namun berhati mulia.

  23. Secara matematis, ada hubungan dong, antara panambahan jumlah penduduk dengan kenaikan BBM, apabila merupakan sebuah persamaan, bisa dikatang berbanding lurus, kira-kira setiap penambahan juta penduduk kah akan terjadi kenaikan harga-harga Mas Pri ?

  24. Mencabut subsidi BBM mungkin bukanlah langkah yang tepat dilakukan saat ini. Biar bagaimanapun juga rakyat (benar-benar rakyat) yang akan kena imbas dari dicabutnya subsidi BBM ini. Dengan subsidi spt skrg saja entah sudah berapa banyak dari rakyat kita yang kembang kempis utk dpt makan. Bagi mereka yang berkantong tebal tentu pengaruhnya hanya sedikit.
    Namun subsidi BBM ini pun semestinya tidak dijadikan kebijakan jangka panjang karena justru malah akan semakin tidak mendidik rakyat Indonesia. Subsidi untuk pendidikan dan kesehatan harus dimulai dari sekarang, hitung-hitung utk investasi bangsa Indonesia.

    Benang kusut permasalahan bangsa ini makin hari makin menjadi-jadi saja. Kuncinya mungkin dari sikap mental para pemimpin dan pejabat yang diberikan amanah oleh rakyat utk mengelola. Bagaimana mencetak pemimpin yg amanah, kuncinya lg mungkin bisa kita mulai dari diri kita sendiri lalu keturunan kita. Setidaknya jika bisa spt itu kita akan dpt berharap banyak pd anak cucu kita nantinya. :)

  25. “dunia diciptakan dengan segala isinya adalah cukup untuk semua manusia yg sedang dan akan hidup mendiaminya”, tetapi mengapa selalu ada sebagian kita yg kekurangan, “GREED” biang keroknya…
    IMAGINE :
    kita sekeluarga terjamin kesehatannya.
    anak-anak kita terjamin pendidikannya.
    kita bisa fokus untuk mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan yg positif dan bermanfaat bagi seluruh alam dari pada merusaknya… oh..what a world iam gonna lived there… is this possible??… yes it is… if there is no more “GREED” in every humans heart this world.

  26. artikelnya bagus sekali mas Pri, saya jd sedikit tahu dan tercerahkan ttng masalah subsidi ini

    cuma sbg org awam, masih ada yg belum sy mengerti…, kita ini kan negara yg memproduksi minyak, tetapi mengapa kita sendiri sepertinya sangat kesulitan untuk mendapatkannya ?

  27. Setuju. Selain itu kalo disubsidi, BBM semakin banyak yang ditimbun atau disalah gunakan seperti di jual ke luar negeri. Kalo udah gini, bangsa kita sendiri yang rugi.
    Herannya banyak juga mahasiswa yang menolak pencabutan subsidi. Sungguh miris, mahasiswa sekarang koq gak pinter2, isinya demo aja tanpa tau isinya :((

  28. Disubsidi? mau dung….:d hari gini gitu loh mas..
    Tapi mang ada benernya juga, tidak selamanya subsidi berdampak baik. OOT, subsidi pendidikan keknya masih jadi TREN untuk politisi negara ini deh, termasuk miss Indonesia mengangkat pendidikan sebagai tema sentralnya…mudah2an gak hanya sekedar tema aja…

  29. yang membuat saya heran : apakah para mahasiswa yang demo itu nggak ngerti fakta bahwa bahan bakar fosil itu non-renewable? Suatu saat nanti itu pasti akan habis. Sebelum habis, harganya pasti akan meroket terus. kenaikan harga BBM adalah hal yang wajar.

    kalau harga dipertahankan dengan subsidi. maka semakin lama biaya yang harus ditanggung pemerintah semakin besar, sementara hasil (nilai balik) yang diperoleh oleh bangsa Indonesia ini tidak bertambah.

    akan lebih baik apabila uang seperti itu dimasukkan ke investasi. misalnya untuk pendidikan (subsidi BBM itu masuk kategori pengeluaran/konsumsi, bukan investasi).

    o ya, sebenarnya subsidi BBM bisa juga termasuk dalam investasi, namun BBM-nya adalah kategori BBM industri. jadi kalo menurut saya justru BBM industri-lah yang seharusnya disubsidi. [-(

    maaf kalo kepanjangan.

  30. Setuju, bahwa harga BBM tak usah disubsidi. Nah yang menjadi bahan pemikiran kemudian adalah standar upah/gaji minimum nasional, masih cukup memadai untuk hidup? Kalau Upah/gaji naik apakah produksi masih bisa bertahan tanpa harus menaikkan harga produksinya. Jadi semuanya semacam lingkaran setan.

  31. yah, saya sepakat untuk mencabut subsidi BBM, okelah ada BLT namun hanya sebagai solusi sementara saja. setelah itu harus ada berbagai program pengentasan kemiskinan yang lebih “manusiawi”.
    ingat, semenderita-menderitanya rakyat indonesia, kita masih bisa bertahan dan bangkit.
    selamat memperingati seabad kebangkitan nasional dan seabad penderitaan rakyat
    :((

  32. waduh.. ini pencerahan banget buat saya. dr kemaren saya masih bingung knp ada orang yg setuju dgn kenaikan BBM. tp setelah baca review nya Om Pri, sedikit banyak nya sudah bisa menjawab kebingungan saya. makasi bgt Om Pri atas info nya.

  33. Subsidi memang harus dicabut! Menurut ramalan, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang paling akhir punahnya, karena rakyat indonesia terkenal ADAPTIF..seberapa susahnyapun, kita masih sanggup bertahan hingga saat ini..:”>. Nah, kita tunggu aja, apakah ramalan ini benar adanya, ato jangan2 Petinggi bangsa ini tau ramalan ini sehingga mereka dengan enaknya membuat aturan, korupsi,manipulasi dengan gampang? Wallahualam…

  34. Hmmm.. ada benarnya juga nih Mas Priyadi, KKG dulu kan juga sempat jadi menteri ya …. ?

    Memang kebiasaan saya adalah suka melihat data angka & lainnya yang “pasti” and “Logic”, dengan kurang memperhatikan “non-Logic” factor.

    Thank’s for the reminder. Tapi aku tetep kurang setuju dengan kenaikan BBM disaat masyarakat sedang susah. Eh tapi kapan ya rakyat kita nggak susah … ???!?

    BTW, Mas Pri, tukeran link yuk … hehehe …. :d

    AYO DUKUNG THOMAS UBER !!!

  35. Boleh deh subsidi BBM dihilangkan. Tapi kebijakan-kebijakan pemerintah tidak boleh lagi menciptakan kesmiskinan struktural yang lebih parah. Kebijakan yang sudah ada, harus diganti dengan yang baru, supaya kemiskinan struktural itu menjadi hilang.

    Contoh, Pemerintah SBY-JK yang beberapa waktu lalu meminta nelayan-nelayan Thailand mengambil ikan di perairan Indonesia. Namun nelayan-nelayan Nusantara yang meminta bantuan modal untuk kapal penangkap ikan, bahkan perahu nelayan, justru ditolak mentah-mentah oleh Pemerintah. Nelayan Thailand itu, tidak diminta saja sudah biasa mencuri ikan-ikan kita.

    Terlalu banyak kebijakan yang tidak memajukan perekonomian yang berbasis pemberdayaan rakyat.

  36. Harga minyak naik terus karena pengukurnya (uang kertas) bukan pengukur yang konsisten. Lain halnya jika pengukurnya emas.

    Termasuk jika Anda ingin mengukur apakah gaji Anda saat ini lebih besar dari setahun yang lalu, jangan diukur dari nominalnya. Ukurlah dengan berapa gram emas yang mampu dibelinya. Meski nominalnya lebih besar jika gram emas yang mampu dibelinya berkurang sesungguhnya Anda sedang semakin miskin.

    Pak priyadi coba bikin riset kecil2 an, 40 tahun yang lalu 1 barel minyak dibeli dengan berapa gram emas, begitupun saat ini. Niscaya relatif stabil.

    Pada jaman nabi 1 ekor kambing kurang lebih senilai 1 dinar (emas 22 karat seberat 4,25 gram). Sekarang, 1400 tahun kemudian 1 ekor kambing tetap senilai kurang lebih 1 dinar. Lihat, jika pengukurnya konsisten sesungguhnya tidak akan ada inflasi.

    Uang kertas yang nilai intrinsiknya nyaris nol mempunyai makna hanya karena dituliskan disitu angka yang diikuti sekian nol kemudian ditandatangani Gubernur Bank Central. Bahkan Bank Central sendiri mencipta uang dari awang-awang, dari kehampaan, karena mereka telah berlepas diri dari kewajiban untuk menjamin nilainya dengan cadangan emas.

    Trend ke depan orang tidak lagi percaya kepada uang kertas. Orang akan – secara akal sehat – beralih ke hard currency, uang berbasis komoditi. Nilai uang diukur dari nilai intrinsiknya. Bukankan semua kitab suci mengajarkan emas sebagai medium of exchange (uang) ?

    Nathan Lewis dalam bukunya Gold: The Once and Future Money mengatakan : Mungkin perlu waktu beberapa tahun atau beberapa puluh tahun, tetapi era uang kertas perlahan lahan akan berakhir; Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali kembali ke hard currency. Manfaat dari hard currency sungguh luar biasa. System hard currency masa depan akan berdasarkan emas, sama persis dengan yang terjadi di masa lampau”.

  37. #53:

    Harga minyak naik terus karena pengukurnya (uang kertas) bukan pengukur yang konsisten. Lain halnya jika pengukurnya emas.

    Pak priyadi coba bikin riset kecil2 an, 40 tahun yang lalu 1 barel minyak dibeli dengan berapa gram emas, begitupun saat ini. Niscaya relatif stabil.

    sudah jelas, emas dan minyak bumi itu sama2 sumber daya alam yang tidak diperbarukan. otomatis peningkatan harga keduanya kurang lebih akan sama, tapi bukan berarti tidak ada inflasi. dengan sistem hard currency, inflasi akan tetap ada, tapi ukurannya bukan kenaikan harga, melainkan usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan hard currency tersebut. contoh soal: jika hari ini anda digaji 20 gram emas/bulan, maka 10 tahun kemudian, dengan asumsi pekerjaan dan prestasi anda sama persis dan inflasi 10%, gaji yang akan anda dapatkan hanyalah sekitar 7.7 gram emas/bulan.

    kelebihan hard currency dibandingkan soft currency itu bukan ‘tidak ada inflasi’, tapi nilainya naik mengikuti inflasi jika kita simpan.

  38. Kalau Bang Iwan Fals jadi ngerti tentang permasalahan subsidi ini, mungkin gak yah dia bikin lagu baru untuk merevisi lirik lagu lamanya:
    “Orang pintar tarik subsidi, anak kami kurang gizi…”
    :d:d:d:)

  39. Bagi saya, subsidi atau janji subsidi termasuk bentuk korupsi terselubung: anda menggunakan dana negara demi kepentingan kampanye politik pribadi anda.

    Nice approach Mr Priyadi. Saya juga memiliki pemikiran atau setidaknya seide dengan anda..

  40. “Anda menggunakan dana negara untuk kepentingan kampanye” kirim ke semua no hape anggota dewan dan menteri di kabinet yg sekarang semoga mereka mengerti maknanya :) klo gak ngerti saya suruh mampir kesini hohohoho

  41. terkadang jadi miris ngeliat kondisi harga2 di negri ini, mungkin… walo ngga bisa di generalisasi… orang2 yg sudah bisa mengkonsumsi internet seperti kita2 ini g terlalu merasakan dampak kenaikan harga BBM, tapi bagaimana dengan mereka yg ada di kampung2.. i can’t imagine that :(

  42. hallo mas pri.. :)

    Sedikit komen…
    BBM naik besar hubungannya dengan harga minyak dunia yang melunjak terus. Dan harga dunia yang melunjak terus itu karena demand energi di cina dan india dan emerging nations di asia semakin tinggi, sementara oil reserves tidak bertambah, dan diperkirakan dalam 40 thn mendatang akan habis bis.

    Seandainya kita belum memulai beralih ke energi alternatif (biofuel, hidrogen, nuklir, angin, solar/tenaga matahari, dll) , bisa dibayangkan dunia akan jadi apa. Gelap dan dingin, gak bisa beraktifitas, basically shut down. Dan untuk beralih ke energi alternatif dengan segala infrasturktur nya siap, bisa memakan waktu 30tahun lebih (untuk Brazil beralih ke biofuel sebagai energi utama untuk kendaraan2 bermotor memakan waktu 30thn, tp mereka sudah established sekarang).

    Seandainya negara kita masih bergantung pada minyak dan tidak memulai untuk melongok ke energi alternatif, jangan berharap Indonesia akan mampu mensubsidi karena dengan demand minyak dunia yang semakin menaik dan cadangan (supply) yang tidak naik, harga minyak dunia akan menaik terus dan maka dari itu harga BBM Indonesia akan naik juga.

    Bukan hanya di Indonesia, di seluruh dunia pun terkena efek harga minyak yang melonjak drastis setahun belakangan.

  43. Mas Pri, dah lama saya tunggu tulisan terbarunya..pas juga yangf di bahas kali ini mengenai kenaikan harga BBM.
    Mau tidak mau suka tidak suka, emamg pemerintah harus mengambil keputusan sulit untuk menaikan harga BBM, karena kalau tidak bisa juga berbahaya bagi perekonomian bangsa kita, karena subsidi itu pemerintaj yang menbayar dari mana uangnya; salah satunya dengan pinjaman asing. berbahaya!!
    Bangsa kita sudah sangat malas untuk bekerja dan berusaha dikarenakan dari dahulu sejak jaman orba, dimanjakan dengan subsidi2 pemerintah. dilain pihak bangsa ini belum mampu berjalan sendiri tanpa subsidi, ibaratnya anak masih sekolah, eh uang jajanya di potong..

    Kita harus bergerak maju, jangan lengah, tetap berusaha.

  44. jadi kesimpulan saya setuju sama point nya mas pri nih.. soalnya mana mungkin politisi2 itu tidak mengerti masalah minyak dunia ini, tp enak2nya cari suara.. agak2 manipulatif.

    Lagi-lagi mikirin perut sendiri.. :(

    P.S: Sorry mas itu komen yang sbeleumnya accidently kepencet “submit comment” di tengah2, jadi ini sambungannya. :)

  45. Aku ga terlalu ngerti tentang permasalahan bbm dan itung2an ekonominya. Mungkin mas Pri punya komentar tentang info yang beredar di milis akhir2 ini tentang bahwa sebenarnya ga ada itu yang namanya subsidi bbm di indonesia. Kalo aku coba cari sendiri di CIA facts book data tahun 2006, bener sih kalo indonesia itu produksi minyak 1.07 juta barrel/hari sedang konsumsinya sebesar 1.1 jt/hari. Jadi kita cuma impor 0.03 juta. Info yang beredar di milis2 itu bisa di download di sini

    http://www.ziddu.com/download.php?uid=caqilJWucbCZnJSlt6yZlJyiaa%2BWlZun9

  46. Wah harus buat kriteria yang lebih jelas lagi nih mas, mana sumberdaya yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.

    belilah produksi pertanian dalam negeri, ikan yang ditangkap di laut sendiri, saya membawa pesan dari petani dan nelayan indonesia (wuzz iklan ha.ha.ha)

  47. :d kebijakan pemerintah adalah salah satu aspek mengenai masalah bbm selain the exploration team & animo masyarakat..
    ceileh..keren banget deh gua. wakakaka.

  48. Selain mencari popularitas secara politik, penentangan terhadap pencabutan subsidi untuk sementara bisa mengalihkan isu korupsi yang sekarang lagi menimpa banyak politikus tersebut.

    Untuk sementara, mereka bisa mengalihkan perhatian mereka dengan bertindak seperti pahlawan pembela rakyat kecil. Dasar politikus.

  49. #64. Abah Oryza, email yang disebarkan itu menurut saya merupakan bentuk dari provokasi untuk memecah belah kesatuan dan mengalihkan perhatian masyarakat.

    Sepengatahuan saya, produksi sekitar 1 juta barel lebih itu adalah produksi minyak mentah. Yang bisa diolah menjadi BBM di dalam negeri hanya sekitar 600-700 ribu barel perhari. Jadi yang diimpor untuk memenuhi konsumsi dalam negeri adalah sekitar 500-600 ribu barel per hari.

    Demikian, agar kita tidak termakan oleh isi dari email yang tidak jelas asal usulnya tersebut. Banyak pihak yang ingin mengail di air keruh. Sungguh tidak berperasaan membuat rakyat yang sudah menderita menjadi semakin menderita dengan meneror masyarakat dengan berbagai cara.

  50. yang sayah ga setuju itu bantuan langsung tunai nya…. ya tau lah… itu akan menguntungkan pihak kepala desa dll sajah….

  51. :”> :”> :”>

    Kapan yah kita bisa meng-embargo minyak ke luar negeri??

    :o :o :o

    Ora Mudeng… yak?

  52. Niat pemerintah menaikkan harga BBM di Indonesia, tiada lain karena pengaruh harga BBM dunia yang terus meroket. Namun sebenarnya jika mau mengakali kondisi tersebut tidaklah serta merta pemerintah harus melambungkan harga BBM, dengan mencabut subsidi tentunya. Karena masih ada hal untuk mengakalinya diantaranya:

    (1) Memangkas anggaran “Study Banding” anggota DPR ke luar negeri, (2) Memangkas tunjangan-tunjangan yang ajaib bagi para anggota DPR (seperti tunjangan mesin cuci dsb) (3) Memperketat penggunaan anggaran biaya perjalanan dinas (4) Dan Sebagainya… pokoknya berhematlah untuk para penguasa diatas…

    Subsidi dan pajak adalah salah satu strategi ekonomi di negara-negara berkembang untuk bisa bertahan dan bahkan maju, lihat saja china, taiwan atau jepang. Karena bila kita menghendaki atau ikut arus NEOLIB, khawatir kita malah akan terjajah kembali secara ekonomi…

  53. Saya sangat menghargai pemerintah sekarang. Ketika Presiden menghimbau agar kita berhemat, saya sebisa mungkin tidak naik mobil ketika ke luar kota. Subsidi menghancurkan rakyat………

  54. Saya sangat menghargai pemerintah sekarang. Ketika Presiden menghimbau agar kita berhemat, saya sebisa mungkin tidak naik mobil pribadi ketika ke luar kota. Subsidi menghancurkan rakyat………

  55. jadi siapa nih yang agak O’on di masalah ini
    siapa yg tidak pernah belajar
    siapa yang tidak mau belajar
    siapa yang hari-hari omong kosong
    siapa yang cakep?

  56. ya. subsidi menghancurkan rakyat.
    Namun sebenarnya kasus sekarang itu bukan BBM yang disubsidi, tapi BBM yang masih mensubsidi sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dll. karena pemerintah itu masih untung dengan harga minyak 120 dolar.
    mungkin lebih tepatnya, kata subsidi diganti dengan “penyesuaian harga BBM mengikuti harga dunia”.
    bagaimanapun, saya tetap setuju dengan kebijakan “penyesuaian harga BBM mengikuti harga dunia”, dengan catatan harus diperhitungkan juga efek inflasi dan kesejahteraan rakyat (bukan hanya rakyat kecil, tapi rakyat secara keseluruhan termasuk kalangan industri. Kalau asal menaikkan harga, apalagi berpikir pendek dengan BLT seperti yang mau dilakukan ini, saya pikir langkah tersebut kurang bijak. aneh membagi2kan uang ke rakyat miskin begitu saja. kayak suap. malah memberi pendidikan yang negatif kepada rakyat bawah.

    yang mengherankan juga, kenapa pemerintah selalu bodoh dalam melakukan perjanjian kontrak karya dengan oil gas company asing. Bisa dibilang, keuntungan yang mereka dapat dari sumber daya alam kita lebih besar daripada yang pemerintah dapatkan. dan kebodohan terbesarnya adalah, ada beberapa kasus yang seharusnya bisa kita kelola sendiri, tapi malah diberikan ke asing. cukup aneeh…

  57. yah. walaupun sudah tidak untung lagi di 120 dolar per barel, tapi subsidinya tidak sampai 250~300 trilyun seperti yang disebutkan pak jusuf kala..

    aah.. pusing pusing ^^;

  58. Membaca fakta di atas, entah akurat atau tidak, membuat saya menganggap bahwa memiliki keturunan sekarang ini merupakan sebuah kemewahan yang tidak semua orang mampu menggapainya…

  59. #74:

    (1) Memangkas anggaran “Study Banding” anggota DPR ke luar negeri, (2) Memangkas tunjangan-tunjangan yang ajaib bagi para anggota DPR (seperti tunjangan mesin cuci dsb) (3) Memperketat penggunaan anggaran biaya perjalanan dinas (4) Dan Sebagainya… pokoknya berhematlah untuk para penguasa diatas…

    bukannya menggampangkan masalah2 inefisiensi tersebut, tapi itu nilainya kacang goreng dibandingkan subsidi BBM. hal2 yang anda sebut di atas paling masih dalam orde ‘puluhan milyar’ atau ‘ratusan milyar’. bandingkan dengan subsidi BBM yang ‘puluhan triliun’ atau ‘ratusan triliun’.

  60. Regarding about “Kenaikan Harga BBM” dengan implikasinya terhadap kenaikan harga2 kebutuhan pokok. Apakah Boss Pri sudah mempertimbangkan untuk menaikkan gaji para karyawan?

  61. hehe..postingan yang menarik..
    memang masalah utama rakyat kita kalo ditilik si bukan pada naik tidaknya harga.. tapi pada pola pikir.. bahkan mindsetnya saat menghadapi kondisi pasar yang fluktuatif..
    bila bangsa kita lebih mandiri.. biasa memproduce karya sendiri..dan biasa mengelolanya.. kondisi pasar fluktuatif kaya gini malah bisa jadi “ombak” yang asik untuk diselancari… .

  62. Saya setuju dengan mas Pri. Kita sudah dimanjakan dengan subsidi selama puluhan tahun. Sudah saatnya kita menghadapi kenyataan. Bahaya kalau subsidi ga dikurangi. Bisa-bisa, perusahaan-perusahaan Indonesia (BUMN) pada di divestasi (dijual) atau menerbitkan obligasi lagi untuk menambal subsidi BBM yang pada kenyataannya uang itu akan dibakar. Tanpa subsidi, kita akan lebih kuat. Subsidi pendidikan itu yang harus digenjot.
    Mengenai BBF, jujur aja saya kurang setuju. Kenapa?karena inilah salah satu faktor yang membuat harga komoditas meningkat.Tanaman yang sebelumnya kita konsumsi untuk MAKAN, eh sekarang ditanam hanya untuk DIBAKAR. So, supply untuk kebutuhan konsumsi menjadi berkurang sehingga mendorong kenaikan harga2 komoditas.Gerakan besar-besaran untuk mencari energi alternatif seperti BBF bisa menjerumuskan kita.Ini agenda negara-negara maju. Bayangkan, jutaan hektar yang harusnya ditanami padi atau bahan makanan, sekarang diganti dengan tanaman-tanaman yang akan digunakan untuk BBF karena petani ingin menikmati kenaikan harga komoditas tersebut tanpa memikirkan efek lanjutan terhadap perut mereka sendiri.
    Solusinya, kurangi penggunaan BBM!
    O ya,jangan lupa, baca National Geograpic Indonesia edisi “Detak BUMI”. Bagus deh….

  63. setuju om pri…(pertama kali komen nih, biasanya pengamat doank)!

    seharusnya dari dulu subsidi bbm itu dicabut perlahan2x..kan bisa mengedukasi rakyat untuk mandiri dan ga terlena dg harga murah. harga murah = konsumtif.

    dasar pemerintah nya aja yang ga pinter2x. heran deh, apa ga pernah sekolah ya? termasuk mahasiswa yg demo, kok ga pintar2 sih?

  64. Pak Priyadi, mungkin rakyat bukannya tidak setuju dengan kenaikan harga BBM, tetapi kepercayaan rakyat terhadap keadilan dari pelaksanaan negara ini yang saat ini rendah. rakyat merasa sudah dibohongi selama 30 tahunan dimasa Orde Baru, kemudian pelaksanaan penegakan hukum, terutam korupsi masih terlihat hanya sebagai lips service dan hanya tebang pilih. kalau saja gaji pejabat tidak begitu tingginya, atau Upah Minimum Regional bisa mencapai setengah dari gaji anggota DPR saat ini, tentu saja rakyat tidak keberatan. kalau kasus BLBI yang berlarut-larut segera dapat terselesaikan, atau pemerintahan ini bisa meyakinkan rakyat bahwa semua keputusan yang diambil itu adil.
    bukan kenaikan Harga BBM itu yang memberatkan, saya yang hanya menggunakan sepeda motor dengan mobilitas hanya dari rumah ke kantor hanya membutuhkan 1 liter per hari, jadi kalau naik jadi 6 ribu, kenaikan biaya bensin yang saya tanggung hanya 1500 x 1 lt x 21 hari, hanya 31.500.
    tetapi yang menjadi masalah adalah, baru mendengar kabar harga BBM akan naik saja, seluruh harga kebutuhan hidup sudah pada naik, walaupun Ibu Mari pangestu selalu membantah kenaikan harga ini, silahkan tanya sama tukang sayur atau ibu-ibu rumah tangga yang kesehariannya berhubungan dengan pengeluaran belanja rumah tangga.
    Apalagi kalau harga BBM itu sudah dinaikan, seluruh harga akan naik. jadi disinilah kekhawatirannya, kondisi ekonomi rakyat yang sudah terjepit ini, makin terjepit lagi. Gaji yang pas pasan, dan hutang kartu kredit yang sudah membengkak ditambah lagi dengan beban efek kenaikan harga karena kenaikan BBM ini, disisi lain para pejabat seperti tidak merasa berfoya-foya dengan fasilitas yang dimilikinya.
    kalau saja pemerintah melakukannya bertahap, misalnya bulan pertama, gaji dan pengeluaran Presiden, wakil presiden dan seluruh menteri di kurangi 40 %,
    bulan kedua, gaji para pejabat lain anggota DPR, DPD dan seluruh DPRD, direktur BUMN dan seluruh pejabat 1 level dibawah menteri diturunkan 40 %,
    Bulan ketiga, baru BBM dinaikan 30 %,
    dan seluruh kegiatan pemotongan gaji dan fasilitas itu dikomunikasikan kepada seluruh rakyat,
    saya yakin rakyat akan memahami dan mengerti keputusan. karena merasa keputusan itu adil

    tapi mungkinkah dilaksanakan… pusing… pusing:((

  65. Pak Priyadi,

    bagaimana kenaikan BBM ini dari segi keadilan. kenaikan harga barang yang disebabkan oleh kenaikan BBM akan ditanggung oleh rakyat yang sudah terjepit oleh tekanan ekonomi.

    apa tidak sebaiknya pemerintah melakukan kebijaksanaan bertahap… misalnya

    1. bulan pertama gaji dan fasilitas presiden, wakil presiden beserta seluruh menteri, dipotong 50 %
    2. Bulan kedua, gaji anggota DPR, DPD, DPRD, dan seluruh pejabat 1 level dibawah menteri dipotong 50 %
    3. Bulan ketiga baru BBM dinaikan 30 %
    dan seluruh kegiatan itu dikomunikasikan secara transparant. saya yakin dengan adanya rasa keadilan ini, rakyat akan setuju dengan kenaikan BBM.

  66. lanjut nih Pak Priyadi, tadi error..
    jadi sebenarnya rakyat tidak keberatan dengan kenaikan harga BBM, asal tidak diikuti oleh kenaikan harga barang-barang lainnya.
    saya setiap hari naik sepeda motor dari rumah ke kantor, dengan mengkonsumsi premium sebanyak 1 liter per hari, jadi kalau ada kenaikan premium jadi 6000 rupiah, berarti tambahan biaya bensin saya adalah 1 liter x 25 hari x 1500 yaitu sebesar 37.500, pasti saya tidak keberatan, yang jadi masalah adalah kalau semua barang naik bagaimana ?, saat ini saja baru pengumumannya saja sudah memicu kenaikan barang-barang lain. mohon komentarnya Pak Priyadi

  67. saya gak setuju subsidi BBM dicabut saat ini. BBM harus dihemat, itu mutlak. tapi bukan berarti membebankannya pada masyarakat, terutama rakyat yang ekonominya lemah. apalagi saat program pengaman sosialnya masih acakadut.

    saya pikir tidaklah bijak apabila masyarakat kebanyakan yang jadi korban salah-urus pemerintah lantas disalahkan (blaming the victim). please jangan selalu nuduh rakyat itu malas, dsb. karena mereka menolak BBM naik. mereka nggak seperti kita yang masih bisa kongkow2 di dunia maya.

    BBM naik? saya setuju. asal …..
    1. layanan pendidikan, kesehatan, papan, pangan, transportasi sudah beres duluan (gratis & berkualitas maksudnya).
    2. pengelolaan sektor migas di indonesia sudah transparan, efisien, dan 100% demi hajat hidup orang banyak
    3. pemerintah memberikan teladan soal hidup hemat.

    :)

  68. Apa memang kita harus selalu dibodohi (disuap) dengan yang namanya subsidi. Terima uang, baru kita diam.
    Negara kita kan kaya. kenapa kita tidak ikut merasakan hasilnya ??

  69. bukannya menggampangkan masalah2 inefisiensi tersebut, tapi itu nilainya kacang goreng dibandingkan subsidi BBM. hal2 yang anda sebut di atas paling masih dalam orde ‘puluhan milyar’ atau ‘ratusan milyar’. bandingkan dengan subsidi BBM yang ‘puluhan triliun’ atau ‘ratusan triliun’.

    OKe deh.. jadi 100% ngerti kalo begitu, thanks ya. Kalo mau dinaekin sih ya naekin aja, tapi kayaknya harus dibarengi perilaku kita untuk berhemat BBM dan hemat energi umumnya. Jalanan macet ber-jam-jam, berapa liter ya BBM yang telah dihamburkan dalam kemacetan jakarta setiap harinya? Menurut saya selain menaikan harga BBM pemerintah juga harus bisa meningkatkan efisiensi penggunaan BBM oleh masyarakat. Salahsatunya secepatnya menyelesaikan monorail dan kemudian membangun subway untuk mengurangi kemacetan… atau penggunaan BBM Nabati, Gas segera digencarkan… Untuk kawan-kawan percayalah jangann hanya tergiur sama roti, karena masih ada burger dan hotdog he he he (sama ya? :o )

  70. #88:

    Mengenai BBF, jujur aja saya kurang setuju. Kenapa?karena inilah salah satu faktor yang membuat harga komoditas meningkat.Tanaman yang sebelumnya kita konsumsi untuk MAKAN, eh sekarang ditanam hanya untuk DIBAKAR. So, supply untuk kebutuhan konsumsi menjadi berkurang sehingga mendorong kenaikan harga2 komoditas.Gerakan besar-besaran untuk mencari energi alternatif seperti BBF bisa menjerumuskan kita

    yang anda maksud mungkin BBB/BBN (bahan bakar bio/nabati), bukan BBF (bahan bakar fosil). BBM itu salah satu jenis BBF. saya setuju dengan pernyataan anda, tapi dengan teknologi yang ada sekarang sayangnya kita gak punya pilihan lain. semua pilihannya pasti akan bersaing dengan kebutuhan kita untuk makan.

    #94:

    1. bulan pertama gaji dan fasilitas presiden, wakil presiden beserta seluruh menteri, dipotong 50 %
    2. Bulan kedua, gaji anggota DPR, DPD, DPRD, dan seluruh pejabat 1 level dibawah menteri dipotong 50 %
    3. Bulan ketiga baru BBM dinaikan 30 %

    dan seluruh kegiatan itu dikomunikasikan secara transparant. saya yakin dengan adanya rasa keadilan ini, rakyat akan setuju dengan kenaikan BBM.

    tanpa mengecilkan besar 1 & 2, berapa sih biaya yang bisa dihemat dari 1 & 2? paling tinggi mungkin cuma orde ratusan milyar. bandingkan dengan subsidi BBM yang bisa ratusan triliun.

    #95:

    jadi sebenarnya rakyat tidak keberatan dengan kenaikan harga BBM, asal tidak diikuti oleh kenaikan harga barang-barang lainnya.

    sebenarnya semua barang2 lainnya itu harganya selalu naik. silakan bandingkan harga barang apapun hari ini dengan harga barang yang sama 10 tahun yang lalu. bedanya BBM harganya selalu naik dengan tiba2, jadi ketika naik, masyarakat kaget. memang sayangnya selama ini gak ada rencana jangka panjang untuk menghapuskan BBM. BBM baru dinaikkan harganya kalau sudah kepepet.

    #97:

    saya gak setuju subsidi BBM dicabut saat ini. BBM harus dihemat, itu mutlak. tapi bukan berarti membebankannya pada masyarakat, terutama rakyat yang ekonominya lemah. apalagi saat program pengaman sosialnya masih acakadut.

    saya pikir tidaklah bijak apabila masyarakat kebanyakan yang jadi korban salah-urus pemerintah lantas disalahkan (blaming the victim). please jangan selalu nuduh rakyat itu malas, dsb. karena mereka menolak BBM naik. mereka nggak seperti kita yang masih bisa kongkow2 di dunia maya.

    menurut saya tidak bijak mempertahankan subsidi, karena sebenarnya dari subsidi inilah kemiskinan berasal. salah urus pemerintah di sini adalah mempertahankan subsidi sampai selama ini. semakin lama disubsidi akan semakin sulit memperkecil angka kemiskinan di indonesia.

  71. mas pri…,
    harga minyak dinaikkan -> pengusaha menaikkan harga produksi -> harga barang dan jasa naik -> yg susah rakyat …,
    “rakyat tdk mampu” diberikan BLT nilainya +/- 50% dari hasil pengurangan subsidi, sisanya dimasukkan ke dalam anggaran negara, he2… (diambil 100 yg dikembaliin cuma 50.nah yg 50 ini disuruh beli barang yg udah naik 100…emang enak diboongin melulu… pemilu diboongin, abis pemilu diboongin lagi…) yg enak siapa?… =”bapak-bapak yg terhormat” biar tidak disebut pecundang karena tidak becus urus negara..
    solusi cepat:
    “bapak2 yg terhormat” negosiasi ulang semua kontrak-kontrak perminyakkan, gas, pertambangan, dll, bila perusahaan asing/nasional tsb tidak mau, ambil demi kepentingan rakyat INDONESIA dan negosiasikan lagi dgn pihak lain yg berani memberikan manfaat dan keuntungan yg “bukan lebih besar” tapi memang “besar”.masih banyak perusahaan yg mau gantiin freeport, exxon, BP,dll, simple kan? sama simple nya seperti menaikkan harga BBM. begitu aja koq repot2. layak disebut apa? “NEGARAWAN atau KACUNGWAN”.

  72. #101:

    harga minyak dinaikkan -> pengusaha menaikkan harga produksi -> harga barang dan jasa naik -> yg susah rakyat

    tahukah anda kalau subsidi dipertahankan yang susah juga rakyat? dan kadarnya akan jauh lebih besar daripada jika subsidi dihapuskan. jangan sampai kita semua terjebak dengan retorika politik ‘pro rakyat miskin’ yang sebenarnya tidak berbobot apa2.

    subsidi dipertahankan -> harga2 dipertahankan rendah secara artificial -> masyarakat mengira kemampuan ekonomi mereka lebih tinggi daripada yang sebenarnya -> gaya hidup dan populasi meningkat -> demand naik dan supply tetap terbatas -> harga bbm naik -> impor bbm terus bertambah -> APBN jebol sedangkan tanggungan negara bertambah -> rupiah terjun bebas -> hiperinflasi -> yang susah rakyat juga

  73. Menurut analisa spihak dari saya, subsidi BBM memang tidak relevan lagi. Dan solusinya (yang lagi lagi menurut analisa sepihak dari saya) adalah seperti yang pernah saya tuliskan di sini

  74. menghilangkan subsidi untuk melatih disiplin agar tidak konsumtif…setuju…
    “menghilangkan subsidi karena ABPN bisa jebol”…:-?:-?
    subsidi, gaji pejabat2 negara = pengeluaran
    pendapatan migas + kontrak-kontrak = penerimaan,
    subsidi untuk rakyat dikurangi, gaji pejabat2 negara naik terus…kapan pengeluaran negara berkurang,
    mengapa sisi penerimaan tidak dinaikkan; menaikkan produksi minyak, me-nasionalisasi perusahaan2 pertambangan / gas yg tidak memberikan pemasukkan sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat; “di freeport batu-batuan yg mengandung emas dibungkus dgn kapur, kemudian diangkut keluar negeri, seolah-olah tembaga yg masih harus diolah, “pemerintah diam saja…tanya kenapa???”

  75. wuah. ramenya…

    daripada pusing mikirin pemerintah, mending tinggal di luar negeri aja kali ya, lebih makmur. hihi

  76. #107:

    subsidi, gaji pejabat2 negara = pengeluaran pendapatan migas + kontrak-kontrak = penerimaan, subsidi untuk rakyat dikurangi, gaji pejabat2 negara naik terus…kapan pengeluaran negara berkurang,

    alasan utama kenapa belanja APBN (dan belanja apapun oleh siapa saja, dimana saja, dan bukan hanya di Indonesia saja) selalu naik adalah karena peningkatan populasi manusia. kenaikan harga adalah konsekuensi pertumbuhan populasi.

    dalam perspektif tertentu kenaikan harga sebenarnya adalah sesuatu yang baik. itu adalah feedback bagi manusia untuk merespon gejala overpopulasi. menghilangkan feedback ini menghilangkan kemampuan manusia untuk menghindari bencana Malthus.

    mengapa sisi penerimaan tidak dinaikkan; menaikkan produksi minyak, me-nasionalisasi perusahaan2 pertambangan / gas yg tidak memberikan pemasukkan sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat

    dimiliki oleh asing atau tidak, tetap saja hal tersebut tidak akan menambah jumlah minyak yang ada di indonesia. suatu saat akan habis juga.

  77. lets put it into perspective…

    Subsidi bbm 2007 sebesar 10 milyar dollar.

    uang segitu setiap tahunnya dihabiskan untuk dibakar,
    artinya TIAP TAHUN sebenernya kita bisa bikin:

    1 jembatan terpanjang di dunia (gabungin ekonomi jawa sumatra), atau
    2 gedung tertinggi sedunia(2 kali lebih tinggi dari petronas), atau
    10 pabrik mikroprosesor(ambisi ngalahin taiwan?), atau
    500 pesawat F16 (amerika punya 1700 over 20 tahun), atau,
    entah berapa banyak lahan pertanian untuk nyaingin vietnam+myanmar…
    (ada tambahan?)

    hmmm, sebenernya punya potensi jadi bangsa besar sih ya? tapi berhubung kita lebih seneng bakar-bakaran…

  78. ya udah kalo gitu…bbm naikin aja…
    tapi be-te-we, pak pri sepanjang postingan ini kan berusaha meyakinkan kita kalo emg udh saatnya bbm naik, krn kalo gak naik, justru rakyat akan jadi tambah susah. tapi kenyataanya naik-gak naik harga bbm, yg susah rakyat2 jg. para “penggede” yg gajinya naudzubillah itu mana ngerasa kalo hrg bbm naik. kyk katanya imam prasodjo, org2 yg punya kemampuan lebih pasti akan bisa nyesuaikan diri dgn naiknya harga bbm. kalo diibaratin naiknya harga bbm akan “menekan” mereka, tapi mereka (org2 dgn ekonomi menengah ke atas) masih bisa bertahan. dimisalkan sm IP : yg biasanya liburan ke singapura udh gak mau liburan ke luar negri lagi. sedangkan buat orang2 kecil, naiknya harga bbm akan “menekan” mereka lebih berat drpd “tekanan” buat orang2 dgn kemampuan ekonomi menengah ke atas. buat orang2 kecil itu duit yg didapet bakal abis buat beli makan. boro2 mikir pendidikan + kesehatan, buat makan aja susah.

    jadi buat pak pri yg udh mati2an meyakinkan kita kalo harga bbm harus naik, kasih tau kita dong caranya gimana biar harga bbm yg naik tidak akan membunuh rakyat yg kecil2 itu. soalnya kesan yg saya dapet dari postingan pak pri di atas (CMIIW) kok malah jadi kayak “survival of the fittest”. hanya yg kuatlah yg bertahan. karena harga bbm murah, brarti harga2 yg lain jg murah. jdi rakyat sperti di-nina bobo’kan dgn asumsi harga2 murah maka mereka malah jd boros…brarti naiknya hrg2 akan secara tidak langsung menyeleksi siapa yg lebih bisa bertahan hidup.

    tapi sisi terangnya adl kalo harga bbm naik, ada kemungkinan rakyat jadi marah. dan pelampiasannya mungkin bisa diliat di pemilu 2009. brarti ada kemungkinan sby-jk bakal gak dipilih lg dong….horeeeee !!!

  79. kalo cuma bahas dari satu sisi emang keliatan simple. nggak bisa dipungkiri kalo subsidi BBM dah jadi masalah multidimensi and kompleks. kalo masalah demo … satu saat emang lo emang bakalan benci orang demo.. tapi tinggal tunggu waktu saat hak lo dirampas dan lo harus turun ke jalan juga … semua tinggal masalah waktu .. toh setiap tindakan pasti punya nilai satu

  80. #115:

    supaya lebih masuk akal, coba pemikirannya dibalik. ada subsidi BBM, maka harga2 dibuat turun secara ‘artificial’. yang sebenarnya hanya mampu beli motor, merasa bisa beli mobil. yang sebenarnya cuma mampu beli torabika, merasa bisa beli starbucks. yang sebenarnya kemampuannya cuma rumah tipe 45 merasa bisa beli tipe 120. dan yang paling penting pasangan suami istri yang sebenarnya hanya mampu memiliki 2 orang anak, kini merasa mampu untuk memiliki 4 orang anak. seluruh perencanaan kehidupan kita mengasumsikan kondisi saat itu, dan biasanya kita gak menyadari kalau sebenarnya perencanaan kita tidak sesuai kemampuan kita.

    keluarga yang sebenarnya mampu menanggung 2 anak tapi punya 4 anak memang akan jadi keluarga miskin kalau subsidi BBM dihapuskan. tapi satu2nya cara supaya keluarga yang nasibnya seperti itu jumlahnya tidak bertambah banyak ya dengan menghapuskan subsidi BBM. dengan penghapusan subsidi BBM, seluruh perencanaan kehidupan kita akan dilakukan menurut kemampuan kita yang sebenarnya.

    sekarang tinggal bagaimana kita mengurusi nasib keluarga tersebut. mereka itu korban subsidi BBM yang sudah berlangsung puluhan tahun. pemerintah sudah punya program BLT tapi sepertinya tidak dapat diterima secara politis. buat saya, kalau tidak dilakukan selamanya, BLT itu 100x lebih baik daripada subsidi BBM. alternatif yang lain mungkin bantuan non tunai. yang jelas, apapun solusinya, korban2 subsidi BBM ini gak boleh kita biarkan kelaparan begitu saja.

  81. kalo menurut saya point penting dalam pembahasan BBM di Indonesia itu justru, siapa sebetulnya yang paling menikmati subsidi? Rakyat kecil atau Industri besar?

    Aspek rasa keadilan lah yang sebetulnya menjadi problem mendasar di sini. Rakyat itu kan tidak pernah (dan menurut saya tidak perlu) tahu detail hitung-hitungan harga BBM. Tapi mereka melihat secara umum, lha wong negara produsen minyak kok minyak mahal, negara produsen beras kok beras mahal etc.

    Saya ga punya data detail tentang peraturan penggunaan BBM (dada teman dari dept. ESDM yang menjanjikan memberi data, tapi hingga sekarang belum terealisir).

    Data yang kita butuhkan itu kurang lebih begini:
    1. Ratio konsumsi energi antara Industri dan Rakyat (perorangan).

    2. Apakah industri masih memperoleh harga bersubsidi? kalau ya berapa besar? Bagaimana kalau industri (bisnis) sebekecil atau sebesar apapun diberi harga non subsidi

    3. Adakah kepemilikan asing dalam tiap industri yang konsumsi energinya besar? kalau ya berapa banyak?

    4. Berapa sebenarnya keuntungan penjualan minyak kita.

    5. Bisakah kita menjual minyak tidak dalam bentuk mentah? Kalau tidak, kenapa?

    Untuk point ke-3, saya beri contoh begini, ada 2 perusahaan tambang di Indonesia yang dimiliki oleh pemilik yang sama. Saya tidak bisa sebut namanya, tapi satu tambangnya ada di Papua dan satu di Sulawesi.

    Selama ini, kita dipaksa menjual murah produksi minyak kita, sementara disisi lain kita dipaksa membeli bahan-bahan untuk produksi dengan harga mahal.

    Tentang Nasionalisasi perusahaan asing.
    Ini isu yang dari dulu saya tunggu, sekarang sudah mulai mencuat. Entah apakah ada yang cukup berani mengangkatnya secara serius atau tidak.

    Logika untuk menerangkan bagaimana nasionalisasi lebih menguntungkan, kurang lebih begini:”Dalam kondisi dimana kita harus menjual produk kita secara murah, lebih baik semua saham kita yang punya daripada saham kita bagi dengan orang lain”

    Selain itu nasionalisasi ini penting agar kita tidak terus menerus dikerjain oleh Multi National Corporation.

    oya, buku The Convession of an Economic Hit Man cukup menarik dibaca untuk membantu melihat topik ini dari sisi yang lebih luas

  82. #118:

    kalo menurut saya point penting dalam pembahasan BBM di Indonesia itu justru, siapa sebetulnya yang paling menikmati subsidi? Rakyat kecil atau Industri besar?

    industri besar tetap menikmati subsidi walaupun mungkin mereka tidak menerima BBM bersubsidi. kenapa? karena mereka tetap menerima subsidi secara tidak langsung, misalnya dalam bentuk harga2 yang lebih murah, tenaga kerja yang lebih murah, ongkos transportasi yang lebih murah, dll. yang paling banyak menikmati subsidi BBM adalah pihak2 yang paling konsumtif, dan belum tentu pihak2 yang paling besar konsumsi BBM-nya. jadi dapat dipastikan yang paling banyak menikmati subsidi BBM ya orang2 kaya, karena mereka jauh lebih konsumtif daripada orang miskin.

    contoh soal: anggaplah kalau BBM disubsidi harga barang rata2 di pasaran turun 5% daripada jika tidak disubsidi. praktis selisih 5% ini adalah efek subsidi yang sampai ke rakyat. barang yang jika tidak disubsidi harganya Rp 10000, setelah disubsidi menjadi Rp 9500. orang kaya yang belanja Rp 20 juta/bulan akan mendapat efek subsidi sebesar Rp 1 juta/bulan, sedangkan orang miskin yang cuma belanja Rp 500 ribu/bulan hanya akan mendapat efek subsidi sebesar Rp 25 ribu/bulan. semakin tinggi konsumsinya, maka semakin tinggi efek subsidi yang dinikmati.

    BLT 100x lebih baik daripada subsidi BBM karena yang menerima hanya orang miskin. orang2 non miskin hanya bisa menikmati subsidi BLT kalau mereka memberi nilai tambah kepada orang2 miskin tersebut.

    Apakah industri masih memperoleh harga bersubsidi? kalau ya berapa besar? Bagaimana kalau industri (bisnis) sebekecil atau sebesar apapun diberi harga non subsidi

    ini sebenarnya pemikiran yang terbalik. rakyat lebih membutuhkan subsidi BBM untuk industri daripada subsidi BBM langsung. kenapa? karena penghasilan mereka sangat tergantung pada industri. subsidi BBM yang diberikan ke industri pasti akan dirasakan juga oleh rakyat.

    walaupun demikian saya tidak setuju subsidi BBM dengan alasan2 yang telah saya kemukakan sebelumnya, yang paling penting adalah bahwa suatu saat BBM pasti akan habis.

  83. menikmati subsidi? Rakyat kecil atau Industri besar?
    -Cut

    Industri besa yg di untungkan , dan rakyat sampai kapan nggak ngerti itung2-gan harga minyak pasti ujung2nya susah , kayak saya..nggak ada minyak tanah ganti gas…maklum untuk jualan kayak saya mesti puter2 otak..biar ngirit caranya gimana

  84. Mas Pri,

    Kemaren saya sedang lewat di depan pom bensin milik petronas, pom bensin itu sepi banget, mungkin karena harga yang ditawarkan lebih tinggi (tanpa Subsidi), saya tidak tau persis berapa harga yang di tawarkan, apakah di subsidi juga atau tidak. tapi saya berasumsi BBM di Pom bensin petronas dan Shell tidak menjual BBM berSubsidi yang bararti harganya lebih tinggi
    kira-kira kalau nanti subsidi hapuskan, harga BBM yang dijual pertamina sama dengan harga pasar internasional, berarti harganya juga sama dengan yang di Shell atau Petronas tersebut….mungkin akan banyak pom bensin milik perusahaan luar negeri yang akan dibuka diseluruh penjuru negeri ini, dan Pom Bensin pertamina akan kalah bersaing…..

    mungkinkan ini tujuan dari penghapusan subsidi BBM itu ??

  85. #117 :
    saya juga setuju kalo subsidi bbm dikurangi atau bahkan dihapuskan karena subsidi bbm sama aja kayak kita bakar2 duit. mending yg disubsidi itu bidang pendidikan dan kesehatan.

    tapi inti masalah adl bukan tentang soal perlu atau tidaknya harga bbm naik. harga bbm memang harus naik. tapi yg jadi masalah adl seberapa besar efek yg akan diterima rakyat kecil akibat dari kenaikan harga bbm itu. sepertinya efek dari kenaikan harga bbm thd rakyat kecil tidak pernah dipikirkan secara masak-masak oleh pemerintah. kalo diperhatikan selama beberapa minggu ini, pemerintah hanya sibuk menjelaskan alasan kenapa harga bbm harus naik. soal harga minyak dunia yg naik-lah, soal apbn yg akan jebol-lah, tapi apa sih solusi yg ditawarkan pemerintah utk mengatasi “tekanan” yg lebih berat pada rakyat kecil akibat kenaikan harga bbm ?

    kok kesan yg saya tangkap, satu-satunya solusi konkrit dari pemerintah hanya tentang BLT plus (plus minyak goreng dan gula). tapi lagi2 seberapa besar sih efek dari pemberian BLT itu akan mengurangi penderitaan rakyat ? pemberian BLT tahun 2005 aja udh mengandung banyak masalah. eh, sekarang pola pemberian BLT sepertinya juga gak akan jauh berbeda dari pemberian BLT tahun 2005. apalagi data penerima BLT juga akan diambil dari data tahun 2005. padahal data tahun 2005 pun belum tentu valid tapi masih dipake lagi (konon katanya, pembagian BLT di tahun 2005, ada orang yg tidak seharusnya dapat BLT malah kebagian BLT, tapi
    orang yg seharusnya dapat BLT malah gak kebagian). jumlah rakyat miskin penerima BLT jg kemungkinan besar bertambah dari tahun 2005, tapi data kadaluarsa yg belum tentu valid pun masih akan dipakai lagi oleh pemerintah. inikah solusi “ampuh” dari pemerintah utk mengatasi penderitaan rakyat akibat kenaikan harga bbm ? selain BLT, pemerintah sepertinya beralasan subsidi BBM akan dialihkan ke pembangunan infrasturuktur, subsidi bidang pendidikan dan kesehatan. tapi seberapa konkrit-kah alasan pengalihan subsidi itu akan diterapkan ?

    saya kok malah jadi merasa kalo pemerintah kita itu ibarat orang tua yg masih sehat wal-afiat & segar bugar tapi menyuruh anaknya yg dibawah umur utk mengamen di jalanan (saya umpamakan dgn anak dibawah umur karena rakyat miskin itu tidak bisa mandiri mengatasi persoalan hidupnya & mereka masih butuh bantuan orang lain. sedangkan golongan rakyat ekonomi menengah ke atas kalo diibaratkan seperti anak yg sudah dewasa, mereka sudah mampu mandiri menopang hidupnya). padahal sang orang tua seharusnya masih mampu banting tulang peras keringat untuk menghidupi anaknya, tapi lebih memilih cara mudah dgn cara “mempekerjakan” anaknya yg masih di bawah umur.

    banyak pakar yg bilang ada banyak solusi lain utk menjaga agar apbn tidak jebol. nasionalisasi perusahaan strategis yg menguasai sumber daya adalah salah satunya. tapi lagi2 (menurut para pakar itu lho) pemerintah lebih suka ambil jalan mudah untuk mengatasi
    masalah. tinggal pukul rata & bebankan saja semua pada rakyat.

    saya akan sangat bahagia dan menaruh hormat seandainya pada saat pengumuman kenaikan harga bbm nanti, pemerintah dengan berbesar hati meminta maaf pada rakyat karena telah “mencekik” leher rakyat. tapi pemerintah akan berusaha sekeras mungkin agar “cekikan” itu tidak akan mematikan rakyat kecil. caranya adalah
    pemerintah akan memberikan tauladan yg baik dgn terlebih dulu mengencangkan ikat pinggangnya karena selama puluhan tahun rakyat telah sering diminta utk mengencangkan ikat pinggang, sementara celana pemerintah sering kedodoran akibat tidak memakai ikat pinggang. pemerintah akan mengadakan penghematan besar-besaran terutama di instansi2 pemerintah. akan meningkatkan efisiensi & peningkatan kinerja bumn dan para pns (kalo perlu gaji para direksi bumn yg terus merugi akan dipotong utk menutup kerugian bumn tersebut. pns yg kinerjanya tidak baik akan langsung dipecat atau minimal gajinya dipotong). akan menutup kebocoran anggaran. akan menangkap para perampok dana blbi atau menyita harta para penunggak pajak. akan merebut dan menasionalisasi perusahaan strategis dan bumn yg sudah dijual kepemilikannya ke asing.

    tapi lagi2 pertanyaannya, pemerintah akan ambil jalan mudah apa jalan yg susah ya ?

  86. ya sebenarnya naek harga si lumrah dan wajar. akan tetapi yg tdk wajar adl setiap warganegara melakukan kewajiban yaitu membayar pajak akan tetapi tidak mendapat hak yg seharusnya diterima (mis. fasilitas umum, dll). hal itu dikarenakan ya mental aparat pemerintah kita yang cm mikirin kepetingan sendiri..menyedihkannn……..T_T

  87. Aneh loh kalo bilang BBM gak boleh naik… 8-|

    Orang harga minyak dunia emang naik kok. Sekalipun disubsidi dengan besaran yang sama kayak dulu, tetep saja harga BBM di Indo bakal naik. Biar harga BBM di Indo gak naik/stabil == subsidi harus lebih besar lagi dari subsidi sebelumnya.

    Yang bener ajah. Pemerintah ajah udah nanggung lebih dari 200 milyar per hari (per hari!) sekarang buat nanggung subsidi BBM. Mo dibikin bangkrut pemerintahnya dan hancur negaranya? /:)

    Di luar negeri harga bensin itu diatas 10.000 rupiah (about $ 1.60). Di Indo dah mending bensin harganya cuman 5.000 per liter duluw. Apa daya, BBM emang harus naik soalna harga minyak dunia emang naik. Soalna BBM emang makin lama makin langka… :-w

    Subsidi tidak memecahkan masalah…

    Kalo emang biar rakyat itu gak susah, bukan subsidi BBM nya yang ditambah, karena itu cuman akan membikin bangkrut negara saja, yang harus dilakukan itu adalah meningkatkan tingkat perekonomian rakyat… Pinterin rakyat biar gakpada bodoh dan miskin dan bisa beli bensin mahal… ;)

    Ato hemat energi dan pindah ke energi alternative… :)>-

  88. #122:

    kira-kira kalau nanti subsidi hapuskan, harga BBM yang dijual pertamina sama dengan harga pasar internasional, berarti harganya juga sama dengan yang di Shell atau Petronas tersebut….mungkin akan banyak pom bensin milik perusahaan luar negeri yang akan dibuka diseluruh penjuru negeri ini, dan Pom Bensin pertamina akan kalah bersaing….. mungkinkan ini tujuan dari penghapusan subsidi BBM itu ??

    kenapa harus takut untuk bersaing? kalau sektor hilir dimonopoli, darimana kita bisa tahu harga bensin yang dia jual gak kemahalan? dan kalaupun kemahalan kita tetap harus beli dari dia. justru dengan adanya persaingan kita sebagai konsumen bisa milih2 SPBU yang paling murah. kalau pertamina lebih murah ya kenapa juga kita gak beli dari pertamina? dan kalau lebih mahal kita punya pilihan untuk beli di tempat lain.

    dimiliki asing? untuk sektor hilir saya gak punya masalah. yang ngisiin mobil anda kan juga orang indonesia yang bisa jadi akan menganggur kalau tidak ada mereka. dana yang lari ke luar hanya dalam bentuk profit usaha, dan ini gak bakalan terlalu besar kalau ada persaingan usaha.

  89. #123:

    tapi lagi2 pertanyaannya, pemerintah akan ambil jalan mudah apa jalan yg susah ya ?

    oh pemerintah sih sedang ngambil jalan yang susah. mereka menjalankan keputusan yang benar dengan mengurangi subsidi BBM walaupun dicaci maki dan didemo habis2an :). harga politisnya tinggi sekali, mungkin mereka gak akan dipilih lagi dalam pemilu mendatang. sebaliknya, hasilnya mungkin baru bisa dinikmati 10 tahun lagi, dan yang mendapat creditnya bukan mereka, melainkan presiden yang menjabat pada saat itu.

    ini sebenarnya opsi yang jauh lebih baik daripada berhutang. anda tahu tahun kemarin defisit APBN ditutupi dengan penerbitan ORI-4?

  90. Setuju dicabut tapi besok harinya semua biaya pendidikan di seluruh wilayah Indonesia jadi gratis!

  91. ini sebenarnya pemikiran yang terbalik. rakyat lebih membutuhkan subsidi BBM untuk industri daripada subsidi BBM langsung. kenapa? karena penghasilan mereka sangat tergantung pada industri. subsidi BBM yang diberikan ke industri pasti akan dirasakan juga oleh rakyat.

    Tidak selalu demikian. Tapi saya juga tidak bisa membantah karena belum punya data :). Pada intinya saya menganalisis ini dari sudut anti-Kapitalisme Global. Dan pertanyaan saya itu tidak bisa dilihat sepotong-sepotong.

    walaupun demikian saya tidak setuju subsidi BBM dengan alasan2 yang telah saya kemukakan sebelumnya, yang paling penting adalah bahwa suatu saat BBM pasti akan habis.

    Irrelevan mas. Topik “bbm habis” itu akan menggeser kita ke pembahasan energi alternatif, bukan kepersoalan subsidi. Demikian pula topik “perilaku konsumtif”

    Ada pendapat yang menyatakan bahwa “harga BBM tinggi bisa menekan konsumsi BBM”, faktanya, konsumsi itu bukan sekedar persoalan “berapa harga” atau “ada-tidaknya uang”. Itu kan kenapa bisnis pinjam-meminjam uang berkembang subur.

    Lagipula kalau konsumsi itu hanya sekedar persoalan “harga” dan “ada tidaknya uang”, IMF sepertinya tidak akan pernah mengusulkan penghapusan subsidi BBM.

    Secara pribadi, tapi dengan alasan yang berbeda, saya sepakat penghapusan subsidi. Tapi ada pertimbangan lain yang masih harus dipertimbangkan yaitu: Konsititusi dan dampak ikutan dari kenaikan BBM.

    Ketika bicara tentang dampak ikutan, kita sebenarnya tidak sedang berbicara tentang “rakyat banyak” karena jumlah orang miskin setahu saya hanya 39,3 juta jiwa (2006) atau kurang lebih 20%-an. Ga banyak.

    harga politisnya tinggi sekali, mungkin mereka gak akan dipilih lagi dalam pemilu mendatang.

    harga politik itu bukan domain pemerintah secara kelembagaan. Tapi domain SBY, JK dll secara personal sebagai politisi.

  92. #131:

    Irrelevan mas. Topik “bbm habis” itu akan menggeser kita ke pembahasan energi alternatif, bukan kepersoalan subsidi. Demikian pula topik “perilaku konsumtif”

    oh sangat relevan sekali. yang menganggap ini tidak relevan artinya tidak bisa menghargai sulitnya pindah ke energi alternatif (ini akan saya tulis terpisah). ada sebabnya kenapa energi alternatif gak bisa berkembang. ya karena subsidi BBM. kalau BBM tidak disubsidi pun sulit bagi energi alternatif untuk bersaing, apalagi kalau disubsidi.

    Ada pendapat yang menyatakan bahwa “harga BBM tinggi bisa menekan konsumsi BBM”, faktanya, konsumsi itu bukan sekedar persoalan “berapa harga” atau “ada-tidaknya uang”. Itu kan kenapa bisnis pinjam-meminjam uang berkembang subur.

    ini straw man. saya gak pernah bilang untuk menaikkan harga BBM hanya demi untuk menekan konsumsi BBM. saya cuma bilang kalau disubsidi, konsumsi akan semakin meningkat. konsumsi meningkat maka harga naik lebih cepat daripada seharusnya. dan bisa jadi justru harga akan naik lebih cepat daripada jika BBM tidak disubsidi.

    Ketika bicara tentang dampak ikutan, kita sebenarnya tidak sedang berbicara tentang “rakyat banyak” karena jumlah orang miskin setahu saya hanya 39,3 juta jiwa (2006) atau kurang lebih 20%-an. Ga banyak.

    sudah pasti orang2 ini perlu dibantu. sebagian besar adalah korban subsidi BBM yang sudah berlangsung puluhan tahun. cara terbaik untuk membantu mereka ya masih bisa diperdebatkan, tapi yang jelas bukan dengan mempertahankan subsidi BBM.

    harga politik itu bukan domain pemerintah secara kelembagaan. Tapi domain SBY, JK dll secara personal sebagai politisi.

    nitpicking :). yang saya maksud juga itu.

  93. ini straw man. saya gak pernah bilang untuk menaikkan harga BBM hanya demi untuk menekan konsumsi BBM.

    Klarifikasi, saya tidak bilang anda yang mengatakan hal itu. Hal tersebut merupakan pendapat dari beberapa teman yang sempat saya dengar :)

    harga politik itu bukan domain pemerintah secara kelembagaan. Tapi domain SBY, JK dll secara personal sebagai politisi.

    nitpicking :). yang saya maksud juga itu.

    hehe..sebenernya saya mau menulis lanjutannya : harga yang dihadapi pemerintah itu: chaos (social cost). Dengan mempertimbangkan aspek pemetaan kelompok-kelompok yang melakukan demonstrasi beserta motif dasarnya

    btw, saya tunggu tulisan tentang energi alternatifnya.

    cheer

  94. saya sepenuhnya setju dgn pernyataaan mas (nice post), btw menurut pribadi, semua masalah bermula dari salah asuh, salah asih, serba salah.

    dimulai dari salah asuh (dunia pendidikan indonesia) memproduksi generasi penerus yang sangat bersifat benalu (terlalu mengharapkan – dgn kata lain jiwa pengemis),

    salah asih (kinerja pemerintah dan penanganan thdp masalah internal terlalu kaku / cenderung menguntungkan pihak minoritas), saat ini terjadi hilanglah rasa tanggung jawab terhadap aspirasi rakyat >> ujung2nya menyengsarakan rakyat.

    coba kita lihat negara ini >> negara yang sangat kaya lebih dari negara lain, luar biasa indah pula pemandangannya tapi saya asumsi yg terjadi kenikmatan yang seharus nya diterima oleh si’empunya’ malah diterima hasilya oleh negara lain. mau contoh lihat: pertambangan2 yg disewa / dijual kepada negara lain (dikontrak bahasa lembutnya), ilegal loogging (penebangan hutan liar) dibiarkan begitu saja.
    apa lagi yang kurang coba, seringkali kita juga melihat banyak sekali para psikopat dan orang gila bertambah? kenapa (uud — ujung-ujungnya duit) — masalah tekanan ekonomi yang memicu semua ini. kalo tidak ada yang peduli (pemerintah / bersama) siapa lagi?

    serba salah >> karena salah asih salah asuh >> memperparah keadaaaaaan, tampaknya kita perlu bersiap2 keluar negeri >> negara ini benar2 hampir hamcur (eh bukan siap dijual)………………………………

    negeri kita sungguh di pimpin oleh orang2 BODOH (baca:munafik,tolol,serba negatif) merki kuakui ada sebagian yang berjiwa patriot sejati….

    yg miskin makin miskin(melarat),
    yg menengah jadi miskin,
    yg kaya yaaaaa makin kaya dooonk. ^^ jelas

    glaydenty

  95. tambahan energi alternatifnya: sangat dianjurkan kalo keadaaan sudah menekan seperti ini (lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali)

    saya tunggu ya ch energi alternatif (banyak anak2 negri yg kreatif koq dibiarin nganggur sih?) cape deeeeh:-? ato mrk(pemerintah) sungguh tidak peduli pada kita.:o:((:(

  96. mau tanya pri, munculnya harga bbm (contoh:premium) di Indonesia dan korelasinya dengan harga minyak dunia, gimana itung-itungannya ?
    kenapa muncul 4500 ? atau 6000 ? berapa yang di subsidi ?

  97. #128 :
    ya, saya tau…
    konon katanya pemerintah sekarang juga berencana menerbitkan sukuk untuk mencari dana dari timur tengah. ya intinya utang2 juga lah…
    tapi konon katanya (lagi), per februari 2008 pemerintah masih punya piutang negara dengan total sebesar Rp 40 triliun. 3 kali lipat dari dana yg diterima dari ori. jadi ngapain harus repot2 ngutang kalo masih ada piutang ?
    dan konon katanya (lagi2) kwik kian gie, indonesia sebenernya justru akan kelebihan duit (surplus) sekitar Rp 80 triliun.

    brarti mana yg bener nih ? ada yg bilang pemerintah bakal mati2an menambal apbn yg hampir jebol gara2 subsidi bbm, tapi disisi lain ada yg bilang justru kita akan kelebihan duit, dan itu berarti apbn gak jadi jebol…

    tapi sebenernya ini agak2 tidak relevan sama topik postingan ini sih, dan seperti udah saya tulis diatas adl saya setuju subsidi bbm dikurangi atau dihapus asal pengalihan subsidi itu betul2 jelas mau dikemanakan. maksud saya adalah jangan rakyat terus dong yang ditekan, pemerintah jg harus mau menekan dirinya sendiri. jadi imbang rakyat berhemat, pemerintah jg berhemat. kalo yg terjadi skarang kan rakyat trus yg diminta berhemat.

    selain itu pemerintah juga harus jujur, sebenernya apbn kita itu bakal defisit atau justru malah surplus sih ? saya hanya takut kalo melihat analisa dari KKG bhw sebenernya kita bakal surplus duit, trus duit itu bakal dikemanakan ? apalagi sekarang sudah hampir pemilu, dimana para calon presiden akan saling berlomba-lomba mencari dana sebesar-besarnya. jangan sampai terulang lagi kasus dana non budgeter DKP versi baru…

    #133:
    nah itu anda tau kan…
    karena dari rakyat yg “tidak terlalu banyak” itu, justru potensi kerawanan sosial akan terjadi. miskin + bodoh + putus asa + marah = ? bayangkan jika beberapa dari 39,3 juta jiwa yg marah dan putus asa itu ternyata ada di sekitar anda. masih berpikir mereka “gak banyak”?

    ini yg seharusnya jg jadi pertimbangan. lagipula rakyat yg “tidak banyak” itu kan jg manusia sama seperti anda, saya & kita semua. mereka tidak bisa lagi sekedar hanya menjadi angka2 tanpa makna…

  98. mas pri, bagaimana dengan data ini ?

    Negara : US$/Ltr | Rp/Ltr | Populasi | GNP/Kapita
    Jepang :1,01 | 9.292 | 128.000.000 | 34.180
    AS : 0,92 | 8.464 | 296.000.000 | 37.870
    Cina : 0,64 | 5.888 | 1.300.000.000 | 1.100
    Malaysia : 0,53 | 4.876 | 24.000.000 | 3.880
    Indonesia :0,49 | 4.500 | 220.000.000 | 810
    Mesir : 0,25 | 2.300 | 78.000.000 | 1.390
    Kuwait : 0,21 | 1.932 | 2.400.000 | 17.960
    Saudi Arabia : 0,12 | 1.104 | 27.000.000 | 9.240
    Nigeria : 0,10 | 920 | 129.000.000 | 350
    Iran :0,09 | 828 | 68.000.000 | 2.010
    Turkmenistan : 0,08 | 736 | 5.000.000 | 1.120
    Venezuela : 0,05 | 460 | 26.000.000 | 3.490

    – Indonesia ekspor 70% batubara ke luar negeri
    – Indonesia pengekspor LNG terbesar di dunia
    – Indonesia ekspor 500 ribu bph minyak
    – Sementara listrik sering padam, rakyat antri gas, minyak tanah dan bensin. Energi Indonesia untuk siapa?
    – Keuntungan Perusahaan Migas yang beroperasi di
    Indonesia, Exxon Mobil tahun 2007 sebesar US$ 40,6
    milyar (Rp 373 trilyun) dari pendapatan US$ 114,9 milyar (RP 1.057 trilyun –CNN).

  99. #136:

    mau tanya pri, munculnya harga bbm (contoh:premium) di Indonesia dan korelasinya dengan harga minyak dunia, gimana itung-itungannya ? kenapa muncul 4500 ? atau 6000 ? berapa yang di subsidi ?

    komponen harga utama adalah bahan dasarnya (minyak mentah), harga dalam rupiah bisa dihitung di google (ganti 130 dengan harga minyak mentah saat ini). dari situ tambahkan biaya2 seperti: ongkos operasional kilang minyak, bayar karyawan, ongkos transportasi, dsb, dan juga profit. biaya2 ini harusnya berbeda2 sesuai kondisi masing2 lokasi.

    #137:

    tapi konon katanya (lagi), per februari 2008 pemerintah masih punya piutang negara dengan total sebesar Rp 40 triliun. 3 kali lipat dari dana yg diterima dari ori. jadi ngapain harus repot2 ngutang kalo masih ada piutang ?

    kemungkinan karena yang meminjamkan gak punya hak untuk memaksa pelunasan cepat. yang punya hak untuk melakukan pelunasan cepat adalah yang meminjam.

    dan konon katanya (lagi2) kwik kian gie, indonesia sebenernya justru akan kelebihan duit (surplus) sekitar Rp 80 triliun. brarti mana yg bener nih ? ada yg bilang pemerintah bakal mati2an menambal apbn yg hampir jebol gara2 subsidi bbm, tapi disisi lain ada yg bilang justru kita akan kelebihan duit, dan itu berarti apbn gak jadi jebol…

    soal angka hitung2an KKG sudah di-debunk habis2an di blog sebelah: 1, 2. selain itu kalau BBM naik, bukan berarti harga gak naik walaupun BBM lokal harganya tetap. barang2 impor juga akan naik harganya.

    nah itu anda tau kan… karena dari rakyat yg “tidak terlalu banyak” itu, justru potensi kerawanan sosial akan terjadi. miskin + bodoh + putus asa + marah = ? bayangkan jika beberapa dari 39,3 juta jiwa yg marah dan putus asa itu ternyata ada di sekitar anda. masih berpikir mereka “gak banyak”?

    makanya jangan dipanas2i, mereka sudah cukup lapar untuk berbuat anarkis. kalau mampu membantu, ya bantulah. termasuk di antaranya memberi penjelasan mengapa subsidi BBM perlu dihapuskan.

    #140:

    – Indonesia ekspor 70% batubara ke luar negeri
    – Indonesia pengekspor LNG terbesar di dunia
    – Indonesia ekspor 500 ribu bph minyak
    – Sementara listrik sering padam, rakyat antri gas, minyak tanah dan bensin. Energi Indonesia untuk siapa?

    perhitungkan opportunity cost. dengan mengekspor energi, anda hanya perlu membayar pajak kurang lebih 1/2 diperlukan untuk melakukan pembangunan dengan kualitas saat ini. tapi saya setuju kalau ekspor energi tidak terlalu diumbar.

    Keuntungan Perusahaan Migas yang beroperasi di Indonesia, Exxon Mobil tahun 2007 sebesar US$ 40,6 milyar (Rp 373 trilyun) dari pendapatan US$ 114,9 milyar (RP 1.057 trilyun –CNN).

    jangan terpaku dengan angka2 yang ‘wah’. tapi lihat dulu dari mana angka2 tersebut berasal. profit 40.6 milyar USD itu berasal dari profit operasi exxonmobil SEDUNIA, bukan hanya di indonesia saja.

  100. Selamat membangun rackyat Indonesia. Selama ini kalian hidup keenakan. Berkat krisis mendatang kalian akan terpaksa bangun dari mimpi lama. Kalian sudah diberi beberapa kesempatan untuk bangun tapi kalian keenakan hidup dalam korupsi dan mimpi. Gak mau berubah, gak mau maju. Maunya bangun mesjid, Maunya membakar hutan, Maunya memeras orang asing. Maunya minta duit dan menyalahkana orang lain. Maunya menutupi kekurangan sendiri. Dengan kehidupan yang jauh lebih susah mungkin kalian akan mengerti. Kuharap harga bensin akan cepat mencapai Rp. 50.000 per liter.

  101. makanya jangan dipanas2i, mereka sudah cukup lapar untuk berbuat anarkis. kalau mampu membantu, ya bantulah. termasuk di antaranya memberi penjelasan mengapa subsidi BBM perlu dihapuskan.

    sudah betul :)

    Selamat membangun rackyat Indonesia. Selama ini kalian hidup keenakan. Berkat krisis mendatang kalian akan terpaksa bangun dari mimpi lama. Kalian sudah diberi beberapa kesempatan untuk bangun tapi kalian keenakan hidup dalam korupsi dan mimpi. Gak mau berubah, gak mau maju. Maunya bangun mesjid, Maunya membakar hutan, Maunya memeras orang asing. Maunya minta duit dan menyalahkana orang lain. Maunya menutupi kekurangan sendiri. Dengan kehidupan yang jauh lebih susah mungkin kalian akan mengerti. Kuharap harga bensin akan cepat mencapai Rp. 50.000 per liter.

    you sound pathetic [-(
    itu mungkin diri anda sendiri, as far as I know our people is much better than that.

  102. #141:
    bukan karena tidak punya hak untuk meminta pelunasan cepat, karena jangka waktu penyelesaian hutang menurut djpln paling lama 12 bulan. tapi kemungkinan karena proses penagihan piutang jauh lebih sulit daripada proses membuat hutang. target penagihan piutang utk tahun 2008 saja hanya sekitar Rp 1 triliun dari total piutang Rp 40 triliun, sedangkan realisasi penagihan piutang tahun lalu hanya sekitar Rp 400 miliar (separuh dari target penagihan piutang). itu masih ditambah lagi dengan semakin menyusutnya piutang negara akibat tidak ada penyerahan piutang baru dari bank2 bumn setelah terbitnya PP No.33 taun 2006.

    saya rasa tidak bisa dipandang secara hitam-putih seperti itu pak…seolah-olah pendapat yg kontra kenaikan harga bbm dianggap sebagai tidak paham masalah, tidak pro rakyat, provokator, petualang politik, oportunis, dlsb. mungkin pengusung pendapat yg
    kontra tsb hanya memiliki sudut pandang berbeda dalam melihat kenaikan harga bbm. tapi memang tidak bisa dipungkiri, akan ada petualang2 politik dan orang2 yg mengambil kesempatan dlm kesempitan melalui momen kenaikan harga bbm ini, dan saya rasa keberadaan para “aktor” ini akan ada kapanpun dan dimanapun termasuk menjelang saat2 panas pemilu 2009.

    saya rasa rakyat jg berhak mendapat informasi yg sebanyak-banyaknya mengenai latar belakang kenaikan harga bbm ini, tidak hanya dari satu pihak saja yaitu dr yg pro kenaikan harga bbm, tapi juga dari pihak2 yg kontra kenaikan harga bbm. kemudian setelah mendapat informasi sebanyak-banyaknya, barulah rakyat bisa mendapatkan pemahaman yg utuh dan semoga setelah itu bisa mempunyai pendapat yg bijak apakah akan menyetujui atau tidak menyetujui kebijakan pemerintah tersebut.

  103. #144:

    saya rasa rakyat jg berhak mendapat informasi yg sebanyak-banyaknya mengenai latar belakang kenaikan harga bbm ini, tidak hanya dari satu pihak saja yaitu dr yg pro kenaikan harga bbm, tapi juga dari pihak2 yg kontra kenaikan harga bbm.

    betul, masalahnya pemberitaan kebanyakan media massa cenderung membesar2kan yang anti penghapusan subsidi, bahkan tak jarang hanya mengutip begitu saja tanpa pemikiran kritis sama sekali. sedangkan informasi yang pro penghapusan subsidi kebanyakan hanya dari pemerintah. ujung2nya kembali jadi dikotomi pemerintah vs rakyat lagi. saya masih berpikir yang anti penghapusan subsidi tidak memperoleh informasi yang berimbang untuk dapat mengambil keputusan yang realistis.

  104. #147: kurang lebihnya, kita jual barang ke conocophilips, lalu kita beli lagi karena lagi perlu. sudah pasti rugi, tapi pembelian itu bukan rutin, tapi karena kilang balongan lagi offline.

    kalau mau protes, coba cari tahu dulu isi perjanjian konsesi natuna ke conocophilips.

  105. Bahasan yang menarik…..ada 39,3juta jiwa yang dikategorikan miskin (data dr comment2 diatas) berarti lebih dari 39,3 Juta jiwa yang “tidak miskin” (kalo gak mau dibilang kaya)…nah yg “tidak miskin” kira2 berapa persen yang muslim? dari situ bisa jg dihitung berapa persen yang berkeWAJIBan men-ZAKAT-kan hartanya…jadi Mas Pri kalo bisa angkatlah masalah zakat ini, karena ini bisa menjadi solusi bagi ketidakberdayaan 39,3 juta jiwa itu.(tapi ini cuma usul bukan mau menjajah indepedensi Mas Pri dalam ber-blog :d )

    E . A . W

  106. 3 usulan untuk pemerintah (pasca kenaikan BBM)

    1. RENSTRA dan PUBLIKASI yang lebih baik ttg APBN
    Pemerintah berulang-ulang menyatakan bahwa pernyataan “tidak ada opsi kenaikan BBM di 2008” ( atau kurang lebih demikian, yg gencar disebut sebagai janji Presiden), didasarkan pada asumsi harga minyak max 100usd/barel.

    Pertanyaan paling mendasar, kenapa sebelumnya (sebelum harga minyak menyentuh 100usd) tidak pernah ada statement/penjelasan yang menyatakan “apa yang akan dilakukan bila harga minyak menyentuh 100usd/barel”.

    2. Kurangi Barang Konsumsi yang Menyedot Energi.
    Motor, mobil dan lain-lain. Omong kosong kan kalau masyarakat disuruh menghemat, tapi penjualan motor dan mobil tidak dibatasi?

    Lha wong kompor minyak tanah saja sudah diganti kompor gas.

    3. Perbaiki Transportasi Umum
    Ini sejalan dengan point 2.

    4. Suruh JK berhenti “kompor-kompor” ! :D
    I hope you know what I mean.

    5. Suruh Kepala BIN berhenti mengeluarkan statement Publik.

    Bukan tugasnya untuk bikin statement publik, tugas Kepala BIN itu adalah memberi informasi kepada presiden/pemerintah.

    6. Tuntaskan kasus LUMPUR LAPINDO!

    Biarkan rakyat merasakan keadilan. Tanpa perasaan itu, rakyat sepertinya sulit melihat lebih jernih.

    Persoalan BBM, bagaimanapun bukan sekedar hitung-hitungan ekonomi atau kalkulasi matematis keuangan pemerintah sebagaimana yang selalu diungkapkan ibu menteri Ekonomi. Ibu menteri barangkali perlu belajar lebih memahami retorika sosial politik.

  107. #152, terkait dg yg no 2 sy kok kepikir knp semua kendaraan umum itu gak di konvert jadi BBG aja, dan BBG tsb di subsidi, dan yg boleh make BBG itu cuma dan hanya cuma kendaraan umum, mmmm … m .. mm… mmmm 8->

  108. Subsidi bahan bakar memang sebaiknya dihapuskan secara bertahap, tetapi subsidi untuk petani sebaiknya tetap dipertahankan dengan catatan pemerintah memberi perhatian lebih kepada sektor pertanian agar ketika siap, maka subsidi untuk petani (dalam bentuk pupuk) juga dihapuskan.:d

  109. #152, terkait dg yg no 2 sy kok kepikir knp semua kendaraan umum itu gak di konvert jadi BBG aja, dan BBG tsb di subsidi, dan yg boleh make BBG itu cuma dan hanya cuma kendaraan umum, mmmm … m .. mm… mmmm 8->

    saya ndak tahu pak. Barangkali hambatan teknologi ya? For a priority reason, saya pikir menata yang sudah ada jauh lebih mudah daripada mengadakan yang belum ada :)

    Menurut saya sih penataan ini sebenarnya hanyalah persoalan political will dari pemerintah dan aparat terkait.

  110. Sekedar mengutip dari koran internet

    Pada tanggal 13 Mei jam 22.05 Metro TV menayangkan Today’s Dialogue, di mana Wapres Jusuf Kalla mengakui bahwa pemerintah akan kelebihan uang, yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur.

    Jadi dalam pengadaan BBM pemerintah kekurangan uang karena harus memberikan subsidi, atau kelebihan uang yang akan dipakai untuk membangun infrastruktur?

    Berarti pencabutan subsidi BBM digunakan untuk membangun infrastruktur pemerintah sehingga lebih besar lagi??

  111. nampaknya kenaikan BBM bulan ini merupakan kenaikan yang sangat menggemparkan!! bahkan sampai – sampai Wiranto memasang iklan di koran :D BBM naik,, harga naik,,

  112. setuju, harusnya subsidi itu untuk barang yang ga bisa habis, atau setidaknya menghasilkan. Katakanlah pendidikan, internet, kesehatan.

    Lah zaman sekarang minyak disubsidi tetap aja dipakai buat pelesir dan gagah-gagahan. Pikirin aja tuh berapa banyak BBM dibuang-buang di sekitar Matraman jam 2 pagi. :d/

  113. daripada pusing-pusing naikkan bbm, kenapa tidak lebih baik naikkan harga rokok, seperti rencana pemerintah jepang saat ini, mau naikkan harga rokok jadi kurang lebih 90.000/bungkus. ini akan mengurangi jumlah perokok, mengurangi biaya kesehatan akibat dampak merokokdan menambah kenaikan pemasukan negara akibat kenaikan pita cukai rokok. bagaimana?

  114. Selamat membangun rackyat Indonesia. Selama ini kalian hidup keenakan. Berkat krisis mendatang kalian akan terpaksa bangun dari mimpi lama. Kalian sudah diberi beberapa kesempatan untuk bangun tapi kalian keenakan hidup dalam korupsi dan mimpi. Gak mau berubah, gak mau maju. Maunya bangun mesjid, Maunya membakar hutan, Maunya memeras orang asing. Maunya minta duit dan menyalahkana orang lain. Maunya menutupi kekurangan sendiri. Dengan kehidupan yang jauh lebih susah mungkin kalian akan mengerti. Kuharap harga bensin akan cepat mencapai Rp. 50.000 per liter.

    kalimat ini pas banget buat realitas sekarang kali ye… gw yg gawe di international cooperation ya ngerasain persis…..
    tapi ini tanah gw, dan pastinya gw bertahan supaya di indonesia masih ada harapan !!! amien….

    kalo 230jt orang indonesia dapet BLT 100rb dan harga bbm tanpa subsidi mampu dhak negara ???
    Yang pusing yang makek mobil2 ber-cc gede.

    Ayo negara ku. kerja yang rajin dan giat, demi anak cucu, supaya kita engga malu sama mereka. Seperti saya malu dengan negara saya yang sekarang, tapi bertahan supaya tidak makin terhina….. hehehe..

    amien

  115. wah kata2 postingan komen ke 160 itu nancap dan bagus..
    mang sudah saatnya kita ga blh enank2an lagi abis2in segala sumber daya kita tapi ktia jgua hrs tahu bagaimana memanfaatkan sebaik mungkin..
    terlebih lagi mental orang2 indonesia harus berpikir jauh dan inovatif..
    :D

  116. Saya kenal dekat dengan dosen saya, beliau sudah berikrar tidak mau punya anak. Apa gara-gara alasan ini ya? :-w

  117. 6.666.666.666 <– ajeeee gileee daghhh nyampe segonohhhhhh :o , buju buneng neng… nong, siap siap ajheeee agh… ana mo benah² mo pindah ke mars ajhee…

  118. makanya ryan banyak bunuh orang, maksudnya tau? maksudnya ya ngurangi jumlah penduduk indonesia kelewat banyak:d hehhehehehehehehehe, ayo2 sapa yg mao dibunuh lagi:d?

  119. oh ya mas pri, harga BBM 6000 perliter itu masih subsidi? bila BBM g disubsidi berapa harganya? bila pemerintah tidak mensubsidi apakah ada jaminan indonesia bakal keluar dari krisis ekonomi di masa yg akan datang?:-? mohon jawabannya, sory klo pertanyaannya aneh, karena saya pusing melihat pernyataan semua orang.

  120. 6.666.666.666 wow, tambah lama bumi banyak penghuninya, apa itu sudah dikurangi dengan korban yg dibunuh mah ryan?:-? mas priyadi, bila BBM tidak disubsidi berapa harganya? dan apa berpengaruh terhadap masa depan indonesia bila BBM disubsidi terus-menerus?

  121. Scor cuma mau mengomentari ngenai Roti dan Sirkus saja.

    Roti.
    Mereka yang seharusnya di undang.
    Justru tidak datang.

    Sirkus.
    Mereka yang tidak di undang.
    Justru datang tapi melihat saja.

    Nb : Oyah , ngenai Robert Malthus Problemings
    & Syndrome.
    Scor jual tips untuk permasalah itu tuch.
    Cuma berapa mereka berani bayar?.
    Topik Resesi juga!.
    Berapa mereka berani bayar ?.

Leave a Reply to Rosyidi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *