Jangan Berkawan Dengan Orang Indon?

Sepertinya orang ‘Indon’, sebutan bagi orang Indonesia di negeri jiran Malaysia, termasuk kaum yang pantas dicurigai. Itu adalah bagian dari anjuran yang diberikan oleh Polis Diraja Malaysia. Dengan menggunakan mesin pencari [Google](http://www.google.com), saya dapat menemukan paling tidak [16 situs web](http://www.google.com/search?q=%22Jangan+berkawan+dengan+Orang+Indon%22&hl=en&lr=&ie=UTF-8&filter=0) yang memuat maklumat tersebut. Maklumat tersebut berisi 21 buah anjuran untuk menghindari pencurian, yang paling menarik adalah anjuran nomor 21 yang berbunyi:

> Jangan berkawan dengan Orang Indon atau Bangla

Saya juga menemukan variasi lain, misalnya yang memasukkan ‘orang Negro’ atau yang dilengkapi dengan imbuhan ‘tanpa waspada’. Walaupun demikian saya tidak dapat menemukan maklumat resmi ini di [situs Polis Diraja Malaysia](http://www.rmp.gov.my).

Apakah bangsa Indonesia di Malaysia memang sedemikian buruk citranya? Dan apakah rasialisme untuk hal tersebut bisa dibenarkan?

Info dari [Andhi Marjono](http://andhi.biz/index.php?p=55).

124 comments

  1. Saya rasa wajar saja. Di Jakarta saja saya sering khawatir kalau ketemu orang kita sendiri. Di perempatan, di jalan-jalan, di dalem bis. Serem.

  2. Ini semua gara-gara para pejabat kita dari dulu sampai sekarang, yg tetap saja ngotot meng-ekspor manusia padahal sudah jelas luar biasa banyak masalahnya – skill-nya minim, tidak bisa berbahasa daerah ybs (utk TKI selain Malaysia, spt Arab dll), tidak mengerti budaya lokal (wanita kita ramah di Arab, padahal lelaki Arab banyak yang “ganas”, dll), dst.

    Demi uang, mereka mau mengeksploitasi rakyat mereka sendiri :(

    Saya sudah mengalami sendiri dilecehkan oleh orang Malaysia di Inggris. Pertamanya mereka ramah karena mengira kami orang Malaysia juga. Eh begitu tahu kami orang Indonesia, tatapan matanya langsung menjadi menghina. Ibu saya sampai jadi tersinggung.
    Tapi kita perlu ingat bahwa kita jangan membalas dengan perlakuan yang rendah seperti itu juga, dan juga tidak semua orang Malaysia seperti itu. Yang bijak dan luas wawasannya tidak akan bertindak seperti demikian.

    Kalau KBRI di berbagai negara jadi pasif, saya juga tidak bisa menyalahkan, karena resources mereka terbatas. Sedangkan TKI yang ada jumlahnya sudah sangat banyak.

    Jadi solusinya adalah dengan menghentikan mafia TKI yang ada, dan lalu berkoordinir dengan KBRI-KBRI ybs untuk membantu TKI-TKI yang sudah terlanjur dikirim keluar.
    Kemudian pengadaan TKI diadakan lagi, tapi kali ini dengan regulasi yang sangat ketat, sehingga eksploitasi manusia seperti sekarang ini tidak bisa terjadi lagi.

    Kata si Ogut, “Dream on ” :)

  3. Tidak semua orang Malaysia pandang rendah terhadap orang Indonesia. Itu adalah satu tanggapan yang sangat sempit namun tidak dapat dipungkiri WNI di Malaysia sukar melarikan diri dari citra itu disebabkan segelintir kecil TKI yang terlibat dengan jenayah (crime) yang semakin berleluasa.

    Menurut saya nasihat yang kononnya dikeluarkan oleh PDRM itu (“jangan berkawan dengan orang indon”) tidak boleh dipercaya. Saya berani bilang bahawa kerajaan Malaysia tidak bakal mengeluarkan penyataan yang sebegitu bodoh dan kontroversial.

    I have my own opinions of Indonesians and the usage of the word ‘indon’, kalau ada yang tertarik untuk membaca. Silakan ke: http://www.myindo.com/story/241.asp

    Terima kasih.

    Fairy Mahdzan
    Malaysia

  4. Kalau TKI tidak diekspor, nanti malah menuh-menuhin kota2 di Indonesia yang sudah sedemikian penuh sesaknya!

    Bisa dibayangkan 10 tahun lagi, jalan kaki aja mungkin bakalan susah di jakarta. Nyetir mobil bisa2 maksimum cuma 5 km/jam.

  5. dah nggak heran, dari dulunya juga mereka emang susah kenalan ama orang indo, dah banyak kejelekan indo dimata mereka. jadi ya nggak salah jg lah.
    tp yah tergantung bawaan diri mereka sendiri jg sih, selagi kita asik ngajak kenalan mereka pasti jg mau.

    Oh iya, aku barusan dpt dr salah 1 web mereka isinya:

    21. Jangan berkawan dengan Orang Indon atau Bangla tanpa waspada.

    arti tanpa waspada rasanya udah cukup ngejelasin. dimana2 namanya temen ya kita waspada jg lah. tul nggak tul nggak?
    anehnya, hampir dr semua web yg ditemukan menghilangkan kata tanpa waspada. ada apa yah? :-?

  6. :(( Kacian deh gw.. Dulu semasa kecil pengin lah i nak jalan2 ke negri jiran tuk liat macam ragam kehidupan tanah sebrang. Namun, setelah ini semua.. nampaknya padamlah keinginan i. :)>-

  7. Saya ingat, pernah memarahi petugas di airport KL dan Changi , karena mereka tidak respek terhadap penumpang pesawat hanya karena penumpang itu adalah TKI (bekerja sebagai pembantu).

    Saran saya jangan ragu-ragu kalau ada petugas di LN yg menyepelekan para pekerja itu, hanya karena mereka PRT. Masalahnya apa banyak yg rela “bersitegang” untuk urusan seperti ini.

    Saya tergolong orang iseng yg sering melakukan hal ini. He he he, paling istri yg melotot ngingetin saya.

  8. indon, setau saya memang diberikan kepada warga indonesia, yang bekerja sebagai buruh migran di malaysia, jelas ini adalah menganggap buruh migran kita memang tidak sebagai manusia yang layak mendapatkan hak asasinya, tapi buruh migran yang bekerja di sektor informal, misalnya PRT bahkan untuk kasus pekerja seks komersial yang diperdagangkan di malaysia. kebetulan saya pernah mendampingi beberapa warga kita yang diperdagangkan di malaysia, dan bagi mereka, kata-kata indon, membuat harga diri mereka sebagai manusia terinjak2 dan membuat trauma(psikologis). mungkin ini pelajaran bagi dua belah pihak, agar indonesia juga tidak melihat buruh migran hanya sebagai komoditas, tapi juga harus ditingkatkan kualitasnya (perlindungan juga), dan malaysia terutama PDRM (mungkin) untuk menghargai hak asasi manusia dan tidak rasialis (sama-sama melayu gitu lo)

  9. apa salahnya menyingkat indonesia dengan ‘indon’?
    kita juga suka menyingkat malaysia dengan ‘malays’ atau ‘malas’ sahaja :).

  10. quote : apa salahnya menyingkat indonesia dengan ‘indon’?kita juga suka menyingkat malaysia dengan ‘malays’ atau ‘malas’ sahaja .

    well said.

  11. this comment is specifically about the word ‘Indon’. you’re asking why do they call us ‘Indon’? well, because that’s how they speak!!!

    if you look at the quote from the article, they mentioned the word ‘Bangla’ too (presumably about people from Bangladesh), and you have probably heard that they call themselves ‘Malay’.

    memang gaya bicara slang mereka begitu, dipotong belakangnya. sama aja kayak kalau kita ngomong tentang warga Amerika Serikat sebagai ‘orang amrik’. apakah setiap kali memakai kata ‘amrik’ selalu berkonotasi negatif? belum tentu kan?

    jadi tidak perlu kita super sensitif dan merasa tersinggung hanya gara2 gaya bahasa saja.

  12. Gak semua orang Melayu seperti itulah. Tapi ini cerita aja dikit, mungkin karena citra Indonesia yang benar2 jelek di luar sana.

    Dulu saya pernah tinggal di S’pore. Dalam seminggu kalau ada berita tentang Indonesia pasti gak jauh dari kejelekan seperti bunuh diri, perampokan, korupsi. Jadi gak heran pas saya naik taksi dan ditanya dari mana, saya jawab Indonesia. Sang supir bilang, “wah negara awak teruk sekali ya”. Well dia gak salah.

    Oh iya, gue juga pernah dilecehin di imigrasi pelabuhan Singapura. Tas gue diperiksa dan isinya diberantakin kek gue teroris aja. Padahal yang meriksa gue orang Melayu :(

    Well, aku ada temen dari Malaysia hasil blogging (Sapa bilang blog itu gak berguna? Hi Roy! tm) dan mereka baik-baik kok. *Hai luluk! Pa kabar?* Salah satunya lagi main di Jakarta loh. Mudah2an bisa ketemu. Mau aku ajak jalan-jalan ah ke tanah abang, mangga dua, makan bakso. hehehe shopping dan makan2 gitu loh. Maklum cewe.

    Jujur, aku sempet geram dan emosi dengan ketegangan akhir2 ini. Well, capek dan gak ada gunanya. *nyadar*

    :x tuk Siti dan bangsa Melayu. Indonesia, Malaysia, dan Singapura itu nusantara kan? Peace! :)>-

  13. #17, #18, but we never say that on the media.. Kata2x itu mencuat belum lama dan hanya diucapkan segelintir orang.. Dalam bahasa media, kebanyakan bahasa yang digunakan adalah bahasa baku. Sehingga kata2 itu, (maaf) malays, malas, males adalah jarang atau bahkan tidak pernah saya lihat (best of my knowledge). Berbeda dengan Indon, Saya pernah melihatnya di media malaysia di blognya mbak fairy. Entah apalah maksud indon or whatever. Text hanyalah sebuah text. Benda mati memang. Tapi text akan hidup di pikiran dan hati kita. Dan Indonesians merasa tak enak dibilang indon :) begitu juga dengan malaysians tak mau dipanggil males. Udahlah, mari kita sama2x berbahasa yang baik dan benar (tak menyinggung dan menyungging orang) dan jangan malas2x mengucapkan satu kata penuh Indonesia dan Malaysia :) Karena satu ras, dan mayoritas satu agama, kita semua percaya bahwa ada pahala dan ada dosa :D

  14. #24: coba dibaca baik2 deh #19. it’s just the way they speak, and apparently it’s not the way *we* speak. makanya kata itu ada di media mereka dan nggak ada di media kita.

    kamu salah besar kalau bilang bahwa istilah ini ‘mencuat belum lama’. dari dulu juga rekan2 malaysia kalau menyebut kita ya ‘indon’. persis sama seperti kita menyebut seseorang itu orang ‘barat’ atau ‘amrik’ atau ‘aussie’, atau ‘londo’ (possibly referring to any caucasian, not necessarily from the netherland). using those words we certainly don’t mean to offend anybody, that’s just how we speak.

    sebaiknya janganlah kita terlalu righteous dan menghakimi bahwa menggunakan kata ‘indon’ itu tidak ‘baik dan benar’. masa iya kita memaksakan standar bahasa kita ke negara lain yang jelas2 tidak mengacu ke EYD. siapa tau itu biasa2 saja menurut ukuran mereka? rumpun boleh sama, tapi bukan berarti mereka harus mengikuti aturan kita kan?

  15. hhahahah,
    orang2 finlandia menyebut malaysia itu “malesia”, dan mereka (malaysian) ga marah tuh. Lagian apa sih arti indon? sampe begitu sewot dibilang indon.

    hmm ada juga ngendon (bhs betawi).l-)

  16. #13, terima kasih Fairy untuk linknya. Mudah-mudahan persepsi saya untuk Malaysia bisa lebih baik di masa datang.

    I wonder how Singaporeans think about us :-?. Just heard they treat Indonesians worse than some Malaysians. In western countries which far from this region, the treatments are pretty good. I think because who move there are students and in middle level of social-strata. I’ve been a while in Thailand, Philippine and Sri Lanka. They are ok in terms of hospitality. No TKI there [-(.

    We should assume TKI is one of our ambassadors because they are the ones who make first impression of Indonesia. We must treat them much better than now.

  17. Tadi malem ketemu serombongan orang Malaysia sewaktu lagi makan, maksud hati ingin juga rasanyaa “Ganyang” Malaysia, tapi ga jadi gara2 serombongan orang itu cewek semua n manis2 lagi huahh..

  18. Setuju sama Cronos, kalo itu emang sekedar panggilan, apa salahnya …
    kecuali kalo di Malaysia sana Indon punya konotasi negatif, barulah protes. Tapi yang diprotes konotasi negatifnya, bukan ‘Indon’nya ;)

  19. Ah itu aja marah….

    Kalo nggak mau di sebut Indon perbaiki dulu kinerja kita segala bidang terutama birokrasinya…..

  20. jadi inget temen yg dari malaysia. dia pernah cerita kalau sebenernya dia di larang sama ortu nya untuk berteman sama orang indonesia. :-?

  21. Generalization is the root of all gossip and misinterpretation. :) :-w

    Jangankan kata-kata indon ato apa, emang orang Indonesia hypersensitif kok, contohnya kata-kata ‘Cina’ vs ‘Tionghoa’ atau saling sebut suku lainnya. Orang ini gak suka sama orang itu, karena katanya orang itu pelit dan penuh perhitungan yang ga rasional. Emang kita terlalu sering ngata2in diri sendiri sih, makanya kalo ada orang yang sebut beda dikit aja, langsung merasa tersinggung.

    Salahnya dimana ya? pendidikan? morality? Kalau mau dibenerin itu mesti dari mana untuk hilangkan prejudice ke semua orang? jadi prihatin juga :(

  22. kayanya nggak ada yg marah deh indonesia di singkat indon, lagian nggak ada salahnya,
    tapi intinya disini kan isi dari
    “Jangan berkawan dengan orang indon (tanpa waspada)”
    menurut ku sih maklumat ini dikeluarin oleh Polisinya, dan ditujukan untuk berhati2 dgn warga indo yg ada disana. (lg banyak kasus kan? orang indo disana?)
    ya nggak salah jg sih…

    NB:nggak perlu berkawan, yg penting siti tinggal di indo. merdeka!!!

  23. #24, Yuhu Syahrani, fancy seeing you here. Pa kabar? :)

    #27, Yudanto, I don’t really want to comment on how Singaporeans treat Indonesians because it is unfair to generalize a whole country on a few freak incidents (I’m referring to media reportings of Indonesian maid abuse, etc). You may be interested to visit my friends blog, they are an Indonesian couple yang tinggal di Singapore dan actively memberi komentar tentang pelakuan orang Singapore terhadap diri mereka sendiri. Silakan ke Indrani.net.

    I can’t help but agree that TKIs are somehow always taken advantage of by majikan, authorities, etc. Jangankan di luar Indonesia, di dalam negara Indonesia sendiri para TKI dilakukan dengan treatment yang tidak nice.

    Satu waktu itu teman saya (orang Jakarta) mau bikin passport (di Jakarta juga) and she noticed a whole bunch of TKIs at one corner lagi squatting (nongkrong?) ramai-ramai, ngurusin passpor dan visa kerja (kali) and custom officers were screaming at them like they were herding goats. Diperlakukan seperti kambing jadinya. Teman saya jadi kasian dan tidak sanggup untuk melihatnya, trus diceritakan ke saya waktu dia datang jalan2 ke Malaysia.

    I also know for a fact that TKI sering diperas for money sebelom mereka terbang ke negara majikan mereka (by airport officers). Tidak kecil jumlahnya buat para TKI yang miskin.

    So in short, if Indonesians cannot respect their own people, it is almost wishful thinking to expect others outside to display the same kind of sentiment (but of course this is a very lame excuse).

    Just my two sen and two rupiah! Thank you.

  24. just curious if malaysian knows our clown, Mr KRMT Roy Suroy, what will they said about indonesian ? a stupid country with stupid public figure and the object of malaysian bomb master. Hi Roy™

  25. #37, halo mbak fairy.. Fancy seeing you here too :) I’m going well thanks, urself? :)

    *sekalian pengen nyoba Firefox 1.0.3.. baru update* :)>-:-“

  26. Masalahnya jangan digeser dong, bukan soal istilah Indon-nya… istilah Indon jelas mengacu pada orang2 Indonesia… yg jadi masalah kan adanya “larangan untuk berteman dengan Indon”. so it means “dg orang Indonesia”…

    Yah buat saya sih biarin aja lah, mereka mau ngomong apa kek, mau kentut juga suka2 merekalah, lha wong negeri2 mereka sendiri… kita kerjain aja PR kita masing2, toh kita juga gak butuh kok berteman sama mereka.. cuman moga2 aja saudara2 TKI kita tidak diperlakukan semena2 di sana..

    Makanya kalo saya anjurkan sih orang2 Indonesia yg punya duit gak usahlah sekolah ke Malaysia, Singapura, kecuali dapet beasiswa… mending ke Australia, Amerika, Eropa, atau Jepang, jelas2 negara maju, bukan negara yg “sok maju”, kualitas belum tentu (kecuali Singapura), paling2 dipoles pake Bhs Inggris doang… jangan ketipu dah…

    Di beberapa negara spt Inggris, Jerman, Jepang, Belanda, saya pernah ketemu beberapa rombongan Malaysia, dan emang rata2 belagu begitu.. yg baik juga ada sih, tapi yg belagu lebih banyak… kapan hari di Paris saya ketemu rombongan Malaysia yg lagi celingukan kesasar, trus saya tolongin, eh mereka terimakasih banget, tapi pas tau saya orang Indonesia langsung pandangannya berubah, lupa sama terimakasihnya, dikira saya TKI kali, TKI beneran pun gak salah juga kan? yg penting halal… ya udahlah, EGP, saya anggep emang orang kampung yg OKB, gaya pakaiannya pun emang rata2 lebih norak dr kita, kayak Jakarta tahun 80an, jadi saya gak ambil pusing… begitu mas Priyadi dan temans, jadi biarin aja, emangnya yg mau berteman juga siapa???

  27. #37, hmm saya juga pernah lihat itu petugas imigrasi yang melakukan pelecehan seksual terhadap calon TKW di kantor imigrasi Jakarta Barat. petugas2 itu memang memperlakukan mereka dengan kasar dan semena-mena.

    jadi #42, yang memperlakukan TKW dgn semena-mena itu bukan cuman orang Malaysia, Arab, atau Hong Kong, tapi juga orang kita sendiri.

    8-x

  28. to #43 Did I say something telling you that our TKI/TKW “diperlakukan semena2” in Malaysia??? nope bro, I only said that “semoga” mereka tidak diperlakukan semena2… no make no mistake… why did I write it? doesnt have any connection with what #27 or #37 wrote… just because the announcement from PDRM seems to me a bit racist… and racism close to “tindakan semena2″… surely we dont like to see them badly treated anywhere in the world just like in our country by our immigration people…

  29. #37 hmmm.. not commenting about the “indon” thing, but in this article i found my old friend Fairy is writing in this comments :) Hai Fai!! And the link she put in http://www.indrani.net, she was my friend from UNPAR. Well who said that blog is useless? What was his name? Hi Roy!â„¢ hehehe…

    #41 Mas Syahrani, are you the younger brother of Arief?

  30. Gak usah dipikirin! Lagian,apa enaknya sih berteman dengan manusia sombong!!! :) Di Indonesia juga udah banyak manusianya,silahkan pilih aja teman yang sesuai selera!!! :)>-

  31. forget to write… somebody here have Indonesian friends that do their studies in Malaysia? I can tell you guys, you’ll hardly find somebody so nice to us like Fairy there… mostly they look down on us, not only on TKI, but on students also… I have a friend, taking his doctoral in UK rightnow, telling me a story how bad his experiences during his master studies in Malaysia… a bit traumatic if not too exaggerating… making him dont wanna look back at that supposed-to-be-happy time.. I take his words seriously since he’s from a very well renown moslem family in Indonesia…and he was there because his father want him to better learn moslem ways, but instead he learned many things au contraire with Islam done by Malaysians to Indonesians..

    dont want to flame you guys, just to inform you… and stop pretending being so civilized, even in a civilized world sometimes you’re forced to act uncivilized if others treat you badly you dont deserve… or at least, my suggestion as I wrote above: just dont care, just dont give a shit to kids that want to attract your attention.. better focus your mind on something much worthwhile..think BIG guys, let them do whatever they want… as long as not physically abuse us and take over our territory…salam..

  32. Pingback: Andhi MARJONO
  33. #37 Fairy, mungkin kita bisa ketemu di Malindo kapan-kapan untuk ngobrol enak soal Indonesia-Malaysia. Teman-teman saya disini sering kumpul-kumpul di rumah makan milik Enny Beatrice itu di akhir minggu. Yang punya indrani.net sering saya lihat namanya di forum lain jadi tidak terlalu asing.

    Salam

  34. lucu sekali orang indonesia merasa bahwa komentar orang2 malaysia tidak mengenakkan, atau bahkan rasis.

    rekan2 sekalian, coba lihat kalendar sejarah, apa yang terjadi pada bulan mei 1998.

  35. segitu sengitnya ? :o

    tapi… kalo untuk hubungan Aceh – Malaysia kok nggak gitu2 amat ya? Jadi ingat kalo di Malaysia sampai ada kampung/desa yang namanya ngambil nama daerah2 di Aceh.

    di Banda Aceh malah ada daerah namanya Kedah, serta taman Putroe Phang (Putri Pahang)….

    Shakespearre bilang sih.. : “what is a name?”

    not all the peoples right in Malaysia doing such a bad thing… I think :P

  36. Belutz, I am so not getting this “Hi Roy” reference, ada apa yah? :)

    Syahrani, dude I’ve always wanted to tell you that your writing’s one of a kind. Quite engaging kalau dah lama2. Bahaya! Bisa lupa diri kadang2. Hehe.

    opo wae thooo???, not all Malaysians are as awful as you claim they are. I believe that sometimes our shyness precedes us and we get mistaken for being sombong. Jujur saja kadang2 saya merasakan orang Malaysia itu sombong sama orang sendiri (from my own personal experience, apalagi kalau dah di overseas, wuih) dan kadang2 saya merasakan orang Indonesia itu lebih friendly. And it’s true memang, orang Indonesia lebih ramah. Sometimes, TOO ramah haha.

    But I have to say orang Malaysia ga semuanya jahat lah. I am not jahat am I? Do I look down upon Indonesians, no kan? Jauh sama sekali dari itu. Dan saya percaya saya tidak sendirian dalam hal ini. Banyak orang Malaysia yang mengkagumi dan sayang Indonesia, cuma kalian saja tidak tahu.

    Yudanto, boleh saja ketemuan. Malindo itu persisnya di mana yah? Belom pernah ke sana, saya. Boleh kirim saya email (dapatkan dari “About” link saya di http://www.Myindo.com ya) and we’ll arrange dari situ.

  37. Fairy, maaf kalau posting saya sebelum ini seperti yg penuh ketidaksukaan pada orang Malaysia. Saya harus akui bahwa beberapa orang Malaysia yang saya temui di negara2 yang saya ceritakan tersebut tidak saya kenal secara dalam, hanya sepintas lalu. Dari 14 orang Malaysia yg saya temui hanya 3 yang saya kenal ramah. Tapi Fairy mungkin juga benar, mereka mungkin just too shy.. Kalau saja saya tahu bahwa di Malaysia banyak yang seperti Fairy, tentu pandangan saya berbeda, saya akan lebih respek. Terimakasih banyak, merci beaucoup, on peut mieux se connaitre maintenant, entre les Indonesiens et les Malaisiens. :)

  38. #51: alex, tidak semua orang merujuk kalimat Shakespeare, justru orang Indonesia lebih banyak merujuk Nama adalah doa.

  39. #55. Pernah dikata2in ngga? sampe diludahin segala, cuma gara2 ras anda.
    Saya pernah, padahal saya tidak salah apa2.

    Kalau orang indonesia benar2 berpendapat bahwa nama adalah doa, sepanjang hidup saya waktu dulu di Jakarta benar2 sebaliknya. Orang2 Indonesia justru banyak yang rasis terhadap saya, dan memanggil saya dengan nama2 dan kata2 yang penuh hinaan.

  40. #56: yang jelas itu bukan pembenaran terhadap generalisasi kaum tertentu. juga nama yang mempunyai arti yang baik belum tentu lepas dari ‘cacian’ segelintir orang.

  41. Payah sih memang bangsaku Indon, eh, Indonesia ini. Kalau tidak mau dilecehkan orang, ya jangan lecehkan diri sendiri. Yang TKI memalsu umur, yang pejabat imigrasi memberikan paspor seenaknya, yang PJTKI tidak mau melatih TKI jadi layak kerja, di negeri jiran juga mau saja kerja sama majikan nakal. Pemerintah sama DPR jangan cuma berani ribut soal Mulyana, coba apakah penciptaan lapangan kerja buat sekian juta orang bsia terealisasi? Baru habis itu bicara harga diri bangsa:((

  42. #57, kalimat anda itulah yang seharusnya juga diterapkan ke rekan2 lain yg berpendapat sama tentang malaysia.

    > yang jelas itu bukan pembenaran terhadap generalisasi kaum tertentu.

    sudah banyak yg generalisasi terhadap orang malaysia. hey teman2 indonesia, dengarkan Jay.

    > juga nama yang mempunyai arti yang baik belum tentu lepas dari ‘cacian’ segelintir orang.

    roy suryo? :p

  43. #55
    yup!! benar memang kalo di Indonesia nama itu juga doa :)
    Tapi apa di Indonesia saja? Setahu saya di Malaysia juga.

    hanya saja… yang membingungkan, what does it mean “Indon”? 8-|

    Mungkin perlu diminta keterangan dari (semacam) Balai Bahasa-nya Malaysia nih :-?

    Tapi kalau merujuk pada teman2 yang pernah kerja di sana, sepertinya itu lebih karena pengaruh nuansa melayu di lidah saudara seberang. Juga kultur bahasa mereka yang sudah bercampur dengan Inggris. Lihat saja penggunaan “ai” untuk menyebut “aku”. :)

    Anyway… can anybody tell me the meaning of “Indon”?! :(

  44. Di australia juga sama. Indonesia disingkat menjadi Indon, atau Indons. Itu sudah umum di berbagai surat kabar.

    Menurut saya sih tidak ada arti apa2, hanya singkatan saja. Karena Indo itu sudah ada artinya http://en.wikipedia.org/wiki/Indo .

    Jadi Indon saja.

  45. Bukan kata “Indon” yang menjadi masalah tetapi pengucapan kata “Indon” yang disertai sinis karena mereka anggap kita di bawah kelas orang Malaysia. (maklum banyak orang kita yang bertebaran menjadi buruh disana). Kalau dulu jamannya Bung Karno, mana berani orang Malaysia berbuat seperti itu (dari perdana meneteri sampai rakyatnya). Malah Mahathir sangat bangga dan respect pada Bung Karno, sampai dijuluki little Soekarno.

  46. :-? Hmm, selepas saya membaca komen-komen di sini, saya juga pelik kenapa orang Indonesia di Malaysia mempunyai citra yang sangat buruk jika dibandingkan dengan orang Indonesia di Indonesia sendiri (saya percaya org Indonesia baik-baik).

    Sebelum saya menjejakkan kaki ke Indonesia dulu, saya merasakan orang Indonesia terlalu teruk. Saya sangat bimbang dengan budaya rasuah (korupsi) di sana. Menurut abangku, harga tiket bas (bis) boleh berubah-ubah walaupun hala tujunya sama. Tekaan saya tepat apabila pertama kali menjejak kaki ke tanah Indonesia. Apabila mahu cop pasport saya, pegawai di situ minta “uang pelincir” untuk membenarkan saya masuk ke Indonesia.

    Di Malaysia pula, banyak kes jenayah melibatkan orang Indonesia. Di tempat saya ini, Johor, banyak perompak, penyamun tinggal di Kepulauan Riau dan apabila selesai merompak, mereka pulang ke Indonesia supaya tak terjejak polis Malaysia.

    Namun, apabila mendapat layanan terbaik keluarga teman saya di Jakarta, kebimbangan saya hilang. Pada fikiran saya orang Indonesia sangat menghormati tetamu. Walaupun dah jauh malam apabila saya sampai, mereka sanggup berjaga menunggu saya tanpa sedikit marah pun kerana lambat :d.

    Apabila ke mal di Jakarta atau Bandung, layanan sungguh baik, bahkan mungkin tak terjumpa di KL ataupun Singapura yang kononnya terkenal dengan “world-class customer service”nya.

    :-?Pelik saya. Citra orang Indonesia terlalu buruk bila berhadapan dengan dunia tapi sangat baik di kalangan mereka sendiri. Mungkin Indonesia perlu mengubah citra mereka di mata dunia. Para pelabur takut datang ke Indonesia kerana kata mereka banyak korupsi, terorisme (walaupun kepalanya org Malaysia ni…) dan banyak bentrokan.

    Bagi saya, semua perlakuan buruk org Indonesia ini saya anggap sebagai terisolasi. Hanya sedikit sahaja jika dibandingkan dengan majoriti orang Indonesia yang bijak dan waras. Masalah di sini ialah kerana nila setitik rosak susu sebelanga.

    Lagi satu, tak mungkin juga orang Malaysia memilih peperangan. Untuk pengetahuan banyak orang Melayu di sini bersusur galur dari Indonesia – Jawa, Banjar, Bugis, Minangkabau, Aceh dll. Mengapa perlu berperang dengan bangsa sendiri sedangkan banyak lagi cara lain untuk menyelesaikan masalah?

  47. Saya ada ramai kawan orang Indon kat universiti…tak pernah saya pandang rendah ngan diorang…lagi satu, kat UK ni, orang Indon memang jadi ahli Persatuan Orang Melayu kat universiti kat sini..bahkan hubungan kami rapat…
    kat mesia pulak, ayah saya ada pekerja indonesia yg dibuat anak angkat sbb ayah saya dia sbb dia rajin..in fact, masa kami balik kampung ke ataupun bercuti ke mana mana, kami tinggalkan kunci rumah kat dia supaya dia boleh jaga rumah kami…
    I think we cannot make such a generalization coz it may augur ill to what that has been previously deeply rooted in the spirit of muhibbah between indonesians and malaysians..thank you

  48. I live in KL. My Father is Indonesian and my Mother is Malaysian.
    I think the term Indon is degrading only when it’s used to insult. Otherwise it’s just another shortform used in Malaysia.. I doubt a Malaysian when speaking to say an American or such would refer to and Indonesian as Indon.. as the term is not widely known. What I mean is that, the word ‘Indon’ is something used amongst the locals. To a certain extend I think if Indonesians find it offensive to be refered to as Indons then Malaysian shouldn’t use that word.

  49. gak gitu paham masalah euy. tapi lumayan buat nambah pengetahuan, maklum jarang nonton tv.

    kalo liat dari pandangan temen2, opini dan macem2nya. simpulan saya adlh ‘this all happen because of such generalization’.

    dalam hidup, kita sering melakukan itu. misalnya kalo ada pencuri bernama ‘t’ dari desa ‘a’. pasti yang cerita yang menyebar gak jauh dari desa ‘a’ yang artinya orang sedesa jadi punya citra pencuri. padahal gak semuanya pencuri kan. ‘the exception law always exist’, that what we should realize and practice it in our live.

    tapi kalo yang terjadi adlh memberikan pengumuman terbuka seperti ini sehingga tercipta opini public yang lebih luas. ini sangat tidak benar.

    semoga anjuran itu tidak benar dan tidak pernah dikeluarkan. hanya orang yang gak bener aja yang mo bikin ulah.:)>-

  50. Hai! Baik sekali artikel ini. Saya sebagai rakyat Malaysia tidak pernah berprasangka buruk apabila mengeluarkan perkataan indon. Perkataan tersebut adalah lumrah bagi kami rakyat disini. Mungkin, perkataan in-do-ne-si-a itu terlalu panjang. Sudah menjadi kebiasaan untuk menyebut sesuatu yang berasal dari Indonesia dengan panggilan indon. Makanan indon, barang indon, batik indon, penyanyi indon dan sebagainya. Bukan niat kami untuk merendahkan masyarakat di sana. Kerana perkataan indon telah mula digunakan sejak saya dilahirkan pada tahun 1984 :) Mungkin jika terdapat inisiatif berterusan dari pihak kerajaan mahupun swasta, keadaan ini dapat dipulihkan untuk menjaga hati kedua-dua belah pihak. Terima kasih!

  51. hanya kerana singkatan nama sudah menjadi isu yang menyinggung perasaan rakyat indonesia. Rakyat Indonesia sememangnya sedang kecewa, marah dan malu atas banyak perkara yang berlaku. Pemerintah sudah banyak kali berubah namun negara masih ketinggalan, daerah sudah ada yang terlepas dari genggaman, pelajar universiti sungguh mudah di hasut untuk memberontak…ekonomi amat menyedihkan berbanding sumber yang ada…tak mustahil kekecewaan ini di salurkan ke atas orang lain dan pihak yang mudah adalah malaysia. Kita mengganggap pekerja indonesia yang bekerja dimalaysia sebagai saudara yang jauh tetapi kita lupa yang mereka menyimpan perasaan benci terhadap kita ( yang masih kita tidak faham…kenapa ) tiada seorang pun yang kita bunuh hanya kerana kecewa bendera kita dibakar…..malahan sudah banyak antara kita yang di bunuh, diperkosa oleh penjarah yang kita gelar saudara….ganyang malaysia pada 60 an dahulu tidak berjaya dan kita berjaya mempertahankan diri dan jika berlaku lagi saya yakin kita mampu mempertahankan diri..dan selepas itu mungkin kita harus waspada pada tetamu yang bertandang kerumah kelak….

  52. kalau hanya pulau yang kecil ingin di pertahankan, ambil saja pulau itu kerana malaysia tak memerlukannya. tapi harapan kami agar jangan dipersiakan seperti yang terjadi ditimor timur….terlepas ketangan orang terang-terangan…kenapa tiada siapa yang ingin menganyang australia? yang terang-terangan terlibat dalam hal ini? hanya 1 – 2 orang malaysia yang mengebom indonesia sudah tak keruan polisi indonesia mencari mereka…inikan pula nak menganyang 21 juta rakyat malaysia…go to hell….

  53. kalau hanya pulau yang kecil ingin di pertahankan, ambil saja pulau itu kerana malaysia tak memerlukannya. tapi harapan kami agar jangan dipersiakan seperti yang terjadi ditimor timur….terlepas ketangan orang terang-terangan…kenapa tiada siapa yang ingin menganyang australia? yang terang-terangan terlibat dalam hal ini? hanya 1 – 2 orang malaysia yang mengebom indonesia sudah tak keruan polisi indonesia mencari mereka…inikan pula nak menganyang 21 juta rakyat malaysia…go to hell…. \:d/

  54. mungkin karena kebiasaan kita yg suka pake bahasa ttt dalam rangka merendahkan etnis ttt…jadi ngerasa sensitif ma kata2 indon..
    tul??
    ~juz a thought~

  55. aku dah bosan mendengar kata-kata ganyang malaysia…sedangkan dulu bung karno tak mampu lakukan apatah lagi waktu ini….begitu mudah jiwa rakyat indonesia di permainkan oleh ahli politik yang korup dan koran yang tidak bertanggung jawab…kalau kerana pulau yang di pertikaikan…kau ambil lah….tidak bernilai pulau itu pada aku di bandingkan bendera jalur gemilang yang di bakar.. aku dah bosan dengan kerajaan ku yang terlalu bertimbang rasa dengan orang luar…kini aku terpaksa beratur di dalam hospital kerajaan semata-mata kerana sebutir panadol..kerana di hadapan ku masih beratur berpuluh lagi orang indonesia yang sakit..aku masih bersabar..kini aku terpaksa berdiri di dalam bas kerana ada ramai lagi orang indonesia di dalam yang ingin ke tempat kerja…aku masih bersabar..kini aku terasa sukarnya untuk mencari rumah untuk berteduh di kuala lumpur kerana ramai orang indonesia yang merebutnya dari ku..aku masih bersabar..kasihan aku melihat teman ku mengeluh kerana tiada tempat untuk berniaga kerana ramai rakyat indonesia yang menjual bakso…aku masih bersabar…kata ibu ku biarkan..kerana mereka mencari rezeki..aku akur…dahulu kerajaan ku mengambil keputusan menghantar pulang TKI supaya mereka kembali nanti dengan sah agar kebajikan mereka dapat kita jamin dari majikan yang bertanggung jawab (ysng kebanyakkannya di tipu rakyat sendiri) maka berteriak lah koran indonesia mengatakan kerajaan ku zalim…zalim? fikir ku….ah..sabar aja lah karenah orang pendek pikiran tapi banyak nafsunya…hantar komen anda ke ancasa_raya@yahoo.com

  56. tak ada apa yang hinanya dengan perkataan indon, ia hanya singkatan drp indonesia shj. Bukankah di indonesia sendiri sebutan ringkas itu seolah-olah macam satu kemestian dalam ungkapan sehariannya…lihat sahaja wakil presiden jadi walpres, direktor jeneral jadi dirjen, pilihanraya umum jadi pemilu dll. Justeru siapa yg hanya mau enak sendiri sahaja merasakan perkataan indon itu satu penghinaan terhadap bangsa indonesia…rakyat indonesia seharusnya dapat menerima itu adalah budaya bahasa org malaysia. Begitu juga kami di malaysia tidak boleh memandang org indonesia sebagai kurang ajar apabila kamu mengucapkan perkataan ‘BUTUH’ atau ‘MEMBUTUHKAN’ walaupun perkataan itu amat memalukan untuk disebut kerana di malaysia BUTUH bermakna alat kelamin lelaki. Jadi ayat ini amat tidak boleh diterima di malaysia ‘malam ini saya membutuhkan ibu kamu’ atau ‘aku butuh kamu’…jadi coba lah berinspeksilah diri masing2 jangan memaksa org lain mnenelan apa yg kita suka sedangkan bukan semua org suka makan petai heheheh

  57. ada yang bilang “apa lah artinya nama” atau “gitu aja marah” atau “orang Indonesia aja yg hypersensitive”. “Indon” itu bukan sekedar panggilan atau nama, orang malaysia panggil orang indonesia sbg “indon” untuk merendahin. Dateng aja sendiri ke sana and experience it yourself, ga usah bertahun2 koq, cukup sehari atau dua and discover how the malaysians would react when they know you’re an Indonesian. Judul posting ini “Jangan berkawan dengan orang Indon” gak keterlaluan koq , it’s actually the real thing which happens there.

  58. okay, to correct before it’s corrected by someone else, Not all malaysians are the same. It depends. yang pemikirannya cetek memang menganggap rendah semua orang indonesia. Tapi sedih jugak waktu kepikirin “kalo gitu banyak banget dong orang m’sia yg cetek” *peace* :)>-

  59. walau aku lahir di malaysia, kedua ibu bapaku juga lahir di malaysia, warganegara malaysia, tapi aku ngak pernah malu mengaku “ya, aku org indon” bila ada yg mentakan aku indon kerana obsess dengan musik dari indonesia :D

    btw, my paternal grandparents were from bangkahulu, and my maternal grandaparents were from lubok pasong (near padang)

    yes, i’m proud of my origin :d

  60. …Indonesia itu emang negara pelawak! ngurusin negara ajah ga becus! lagian mo perang ma Malaysia! udah sono dagang obat ajah!…huahahaha…

  61. :d Kenapa sih kalian orang indonesia tersinggung kalau dibilang indon? Kalau saya tidak sama sekali, juga kita harus ingat dan bangga, lebih dari 60% orang malaysia itu berasal dari indonesia. Malah banyak raja dan sultannya berasal pindahan dari indonesia. Dan orang indonesia yang migran kesana sejak ratusan tahun sampai sekarang, yah kebanyakan kaum petualang, pelaut, pelarian dan pekerja kasar.
    Dan cucu-cucu dari bangsa indonesia jenis ini sekarang yang menjadi rakyat malaysia mau menghina bangsa nenek moyang mereka sendiri? saya rasa tidak.
    Kalian saja yang terlalu mudah tersinggung. :d

  62. Saya dateng ke Malaysia, karna merit dengan Malaysian. Pertama dateng sih.. agak “sensi” jugak sama perkataan “Indon” itu.. Tapi, lama2 dipikirin.. ahhh… EGP lah… :d
    Soal Malaysian kurang friendly.. mostly bener. Coz, selama 6 taon saya disini, syusyah banget liat senyuman orang Malaysia. . Dan soal rasis.. hehehehehehhe.. ada juga sih.. soalnya saya juga beberapa kali kena… Mungkin, demikian juga dengan orang-2 Indonesia lain yang ada disini. Buktinya di koran KOSMO Malaysia, kolom sms.. banyak orang kirim sms yang intinya GAK SUKA dengan orang Indonesia.. dan hampir setiap hari, sms seperti itu ada, sampe bosen bacanya.. Tapi, sekali lagi.. GAK SEMUA yak yang rasis.. cuman sebagian aja.. yang mungkin berpikiran cetek dan sempit..

  63. Hem, agak menarik topik ini…tapi pada sayalah..selaku org malaysia….tidak dinafikan ada dikriminasi terhadap TKI tetapi normallah di setiap tempat dan di setiap masa…manusia ada pelbagai perangai yg kita sukar duga…dan secara jujurnya saya berpendapat tak semua org indonesia jahat dan tak semua org malaysia tu baik..namun sorry to say this, dari pemerhatian saya..orang2 indonesia agak agresif bila ada sebarang kontroversi timbul….mungkin jugak atas dasar itulah org indonesia disalah anggap oleh kebanyakkan org malaysia..sememangnye biarpun kita serumpun…namun perbezaan masih jelas kelihatan.

  64. “Jangan Berkawan Dengan Orang Indon” —> memangnya sehebat apakah sih negara malaysia itu?? saya akui memang ekonominya jauh lebih maju, tapi perekonomian mereka maju juga karena ada orang2 indonesia disana. Lagipula kami tak rugi berkawan dengan anda karena masih banyak negara2 lain yg mau berteman dan membantu kami dengan tulus :-“

  65. :)Dimana-mana manusia hampir serupa, punya dua kaki dua tangan dua mata dan banyak yang dua-duanya, apa dikesal dengan kekata “Indon?” di Singapore gadis Indon paling suka sama jantan Bangla, kalau hamil ya gampang pulang kampung, lahirlah satu daerah baru di tanah jawa Indobang.Wah kan asal Adam dan Hawa di Syorga dihantar kedunia untuk terus memenuhi suasana termasuk bangsa Indobang.

  66. Biarin aja orang Malaysia nggak mau berteman dengan orang Indonesia. Toh masih ada orang2 dari negara lain yang bisa dijadikan teman. Kita nggak usah rendah diri dibilang Indon, karena kita tau kita masih punya banyak kelebihan dari M’sia. Mungkin mereka cuma memandang kita dari sisi TKI sebagai pembantu rumah tangga saja. Mungkin mereka lupa bahwa sebenarnya banyak orang2 Indonesia yang menjadi dosen di universitas terkemuka di M’sia. Jadi secara tidak langsung orang Indonesia punya peran mencerdaskan orang M’sia. Tidak hanya itu, para TKI yang bekerja di sektor bangunan pun secara tidak langsung punya peran memajukan perekonomian M’sia. Tapi itu tidak pernah disadari oleh mereka.

    Tak habis pikir kalau mereka tak mau berteman dengan orang Indonesia, tapi mereka begitu menggilai hasil seni(musik dan film) dari Indonesia. Sikap mereka begitu mendua, seakan-akan di satu sisi mereka membenci Indonesia, sedang dilain sisi mereka mencintai Indonesia. Bukankah ini sikap yang munafik?

    Memang secara ekonomi kehidupan mereka lebih makmur jika dibandingkan orang Indonesia. Tapi sebenarnya Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa banyak dibanding M’sia. Hanya sayangnya, pemerintah kita belum memaksimalkan hal tsb untuk kemaslahatan rakyat Indonesia. Tapi saya yakin kehidupan kita akan jauh lebih baik lagi setelah reformasi digulirkan.

  67. please deh. ugh. sering bgt denger deh kalo malaysia melihat rendah orang indonesia. ngapain coba orang melayunya ikut2an accent dan slangnya kita? udah aneh gitu logatnya. so wanna be us when trying to spite us. stop trying to put the dehs, lu, gwa, and bloody sihs in your vocab then. reseeeeeeee and bete.
    ngapain hayoo nonton2 & denger2 lagu indo kalo lagi melihat rendah kita?
    padahal gwa suka bgt malaysia dan orang2nya. im not a hater. tapi ini bikin bete aja. knapa sih cari gara2???

  68. #19: d’you know why and how the word “indon” is coined? and even the word Indon is official to replace the word Indo. Just check with the English newspaper in Singapore and around South East Asia. (this is the only location i am currenty aware of) they are freely using it in their text.\:d/

  69. Aku malah punya pengalaman buruk sama orang Malays, dia minta sampel produkku. Dengan prasangka baik, aku kirim sampel produk (dia kontak terus via email, janji beli banyak).
    Eh, ternyata setelah terima sampel, kasih kabar pun tidak.
    Sementara temanku juga punya pengalaman buruk sama orang Malays juga, dia ekspor mebel dan pembayaran masih kurang. Dengan prasangka baik pula, dia biarkan kontainer berangkat meski pembayaran belum lunas. Hasilnya, si malays ngemplang !
    Akhirnya, kita sering sampaikan ke rekan bisnis: Hati-hati berbisnis dengan orang Malays !!

  70. aku ok je dgn org indonesia!
    aku suka musik, film dan cowok2nya..
    heheheheh :d
    dan aku jg sdg bljar utk paham bhasa indonesia.
    aku bangga ada mmber org indon yg mana tau jadi suamiku nnti! :x

  71. “…Indonesia itu emang negara pelawak! ngurusin negara ajah ga becus! lagian mo perang ma Malaysia! udah sono dagang obat ajah!…huahahaha…”

    —>Comment by Si Bongkok Tanjung Puteri
    —>Posted from Malaysia??????

    Peliknya….rasanya awak ni mesti orang Indonesia kan? Saje je nak menaikkan kemarahan pembaca. Dari bahasa awak je dah tahu awak bukan orang Malaysia. Tak baik tau jadi batu api!….

    Tentang isu nie, Saya rasa Indonesia tak perlulah over reacting…Melampau sehingga nak bakar-bakar bendera dan menghasut supaya membenci Malaysia. Indonesia sebuah negara yang besar sudah tentu susah diurus. Cuma kami rakyat Malaysia berharap Kerajaan Indonesia telus dan jujur dalam membangunkan negara. Banteras corruption habis-habisan. Jika tidak…..lihatlah hasilnya? hampir 1.3juta rakyat Indonesia di Malaysia. Bukan kami tidak mahu “tetamu”…tetapi sesiapa pun tak suka jika tetamu yang “bermasalah” bukan?…Jika Indonesia berjaya mentadbir dgn baik tentu juga kami disini gembira kerana beban rakyat-rakyat susah di Indonesia tidak diletakkan di bahu Malaysia.

    Sama-sama kita tolong menolong ok? ;)

  72. Memang bangsa besar itu! bangsa pelawak!!!….liat tuh TKI!! udah dikasih perkerjaan, kagak terimakasih, malah bikin ribut!!! selayaknya mereka diusir dan di cambuk kayak anjing!!….

  73. Indonesia bukan cuma hypersensitif saja. tapi juga surga bagi preman-preman sok suci seperti F-P-I.
    Makanya jagan cuma belajar ilmu agama saja…..
    supaya tidak berpikir sempit….

  74. Ya ampun ni anak2 kok berantemm!udah lah! daripada berantem mendingan kita tour Malaysia! 2007 visit Malaysia kok! hayo semua kita serbu KL! kita serbu Genting Highland! kita serbu Penang! kita serbu Langkawi! hayo!…..:d

  75. nah kalau gitu usul ke Polri untuk membuat himbauan yang sama: “Jangan berkawan dengan orang Malaysia” (kecuali yang bawa duit) [-x

  76. Aku tidak melihat manusia daripada rasis. Bagiku jika seseorang itu Islam, sudah semestinya aku harus membantunya di kala ia kesempitan. Islam syumul…..Negro, Malas (Malays), Indon (Indonesia), Arab…dll adalah hanya makhluk Allah..kita semua sama!

  77. waaaaaakkkk ternyata:((

    segitu jeleknya yak negara ku di pandangan mata negara lain?

    kenapa ya?

    tuh mesti tanya ma diri sendiri, liat n buka mata, renungi apa yang mesti diperbaiki,,,
    kalo kita jadi orang malaysia yang ngeliat warga indonesia,,, kita bakal bilang gitu juga gak ya???/:?:-?

  78. Mari sekarang kita panggil Malaysia jadi Malay ah (Malas ah ! !) atau Meler atau mungkin Beler aja sekalian

  79. seru nih topiknya. Biar makin seru gw kasih link deh. Blognya Marina Mahathir Mohammad : http://rantingsbymm.blogspot.com/2007/01/exporting-creativity-not-just-labour.html
    baca juga comments pengunjung blognya.
    Protes gw di blognya salah satu anggota MP Malaysia : http://buffaroo.multiply.com/journal/item/57

    Intinya, mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang bermartabat dengan cara protes yang bermartabat pula. Kalo gw mau, gw bisa kok nunjukin satu blog yg isinya kumpulan kebrengsekan orang Malaysia, btw yang bikin bukan orang Indonesia tapi orang asing yg pernah ditipu ama businessmen malaysia. Dan yang komentar setuju atas blog ini banyak banget, dari berbagai bangsa pula, isinya pengalaman mereka yg merasa tertipu habis2an oleh orang2 malaysia brengsek. Jadi jangan salah, orang Malaysia juga banyak dibenci kok oleh orang luar.

  80. Indonesia, malaysia, inggris, belanda, arab, mesir, australia, amerika dll hanyalah sebuah negara ayang ada di muka bumi yang sebelumnya tidak ada. Nanti apabila semua mahkluk Allah SWT yang namanya manusia ini selalu berantem terus mungkin Allah ganti dengan negara lain misalnya indon, malays, inggr, beland, arabi, masir, austr, ameri dsb. Jadi pintar-pintarlah jaga amanah Allah SWT untuk jadi Khalifah dimuka bumi ini. Biar nanti Indonesia bisa memimpin Dunia.

  81. salam,
    kalian ini (malay & indon) koq mau2nya di adu domba
    sama si penulis yg gak punya otak.yang kerjanya manas2in, sampai bahasa binatang keluar semua.

    sadar gak sih kalian sedang di adu domba ???

  82. hai kawan2 dari malaysia atau indonesia. mengapa perlu kita bercakaran dan saling ejek mengejek antara satu sama lain. bukankah kita dari ras yang sama , serumpun walaupun berbeza etniknya. ada jawa, banjar , melayu , senoi , jakun, acheh, minang dan macam2 lagi . sepatuitnya kita semua bersatu padu bagi memjukan kedua dua negara. jika indonesia maju dan kaya limpahan akan turut terasa di malaysia. bila malaysia dan indonesia sudah maju dan kaya raya maka rakyatnya hidup senang dan bahagia. saya suka dan bangga apabila indonesia mengumumkan akan membina jambatan merentangi selat sunda menghubungi jawa dan sumatera. mungkin di masa hadapan jambatan dibina pula merentangi selat melaka menghubungi sumatera dan semenanjung. kita sama2 boleh memandu dari semenajung ke sumatera dan seterusnya ke jawa. mungkin juga di masa hadapan rakyat kedua negara tidak perlu lagi menggunakan passport melawat negara masing2 dan tidak perlu work permit untuk bekerja di negara jiran . ini lah yang perlu kita fikirkan dan bukannya berperang dan menganyang antara satu sama lain. kita kan serumpun dan bayangkan sekiranya kedua dua negara ini bersatu dan kukuh ekonominya , maka kita boleh menjadi satu bangsa yang di hormati kerana jumlah nya yang besar dan mampu mengerakkan ekonomi yang mantap. sehubungan itu mari lah kita terus berbaik-baik dan kepada orang malaysia kita semua tahu sekarang orang2 indonesia tidak suka kita memanggil mereka dengan perkataan indon, maka mulai sekarang kit mesti stop dari terus memakai perkataan tersebut terhadap mereka. begitu juga dengan orang indonesia stop usin all sort of name toi us.

  83. Bagiku Indonesia ya Indonesia
    Ga ada kata Indon
    Ga ada sejarahnya
    Orang Malaysia tu bisanya cuma bikin sakit hati ya
    Bukan tetangga yang baik

  84. aduh, kok begini ya perlakuan tetangga kita :( sedih rasanya, g gak nyangka, memang sih keadaan bangsa ku begini namun aku bersukur dilahirkan dinegara tercinta ini, kesombongon dan prasangka negatif orang lain, alangkah bijaknya kita sikapi dengan baik, kawan!:)oh ya, apa kita gak merasa di adu domba oleh pihak2 tertentu, hati2 lho :d/

  85. Salam semua,
    Kesudahannya kita semua serumpun. Maap sesama jika ada yang terkasar dan terkilan. Sedih membaca semua posting….Kenapa perlu di adu domba kan. Sedih sekali bagi org seperti saya sebab bapa saya asal Indonesia (Sumatera)berketurunan Banjar dan ibu pula dilahirkan di Pattani, Selatan Thailand. Dan kami sekeluarga dilahirkan dan dibesarkan sebagai rakyat Malaysia….so what should we do? Kami masih balik menjenguk keluarga samda di Medan Indonesia atau Pattani Thailand.

  86. yah, lo mesti tahu aja kapan waktunya lo ngomong indon dan kapan waktunya lo ngomong indonesia. gw kadang bilang orang amerika dg amrik. tapi kata “amrik” g pernah deh gw baca d headline2 koran. dan yg penting seh, jgn menyebut seseorang dg sesuatu yg tidak d sukai…semoga lo paham

    -indonesia dan malaysia mang serumpun, tp kalo mo minjem budaya, izin dulu donk ma saudara tua:)-

  87. kita sedang di adu domba… ada negara lain yang ingin memecah belah negara-negara di asia tenggara. mereka tidak berhasil di aceh

  88. Indonesia saja atau Malaysia saja, secara pribadi ya sy nggak setuju dengan sebutan Indon bagi Indonesia atau Malays untuk Malaysia apabila maksudnya untuk mengejek atau merendahkan, inget bung bangsa ini jangan disamain dengan Amerika yang nggak marah di panggil “AMRIK” ( meren ), ya karena ini Indonesia punya budaya dan kebiasaan sendiri, dan ingat juga Bung bangsa ini didapetin dengan cucuran darah, coba lihat para veteran kita yang akan sangat marah apabila bendera merah putih diturunin sembarangan, ya karena merek berkorban berdarah-darah untuk menaikan bendera itu agar berkibar, bendrea merah putih milik INDONESIA bukan INDON. ya udah INDONESIA saja utnuk para pahlawan kita.

  89. Kenapa orang Malaysia menyebut orang Indonesia sebagai Indon???
    Kenapa juga sekarang hubungan Indonesia n Malaysia jd seolah2 g akur???Padahal dulunya Malaysia disebut2 sebagai saudara tua Indonesia n sebaliknya.Saya sangat prihatin dengan hubungan dua negara ini..
    Alangkah baiknya jika qta bisa sama2 menghormati dan mendukung negara masing2.
    Apalagi sekarang banyak sekali budaya dan produk Indonesia diaku2 sebagai milik Malaysia,padahal kedua negara secara jujur sudah saling tau kebudayaan dan produk siapa itu sebenarnya..
    Saran saya jangan semena2 antar negara..Bina hubungan baik qta…

  90. Komen si bongkok :
    Memang bangsa besar itu! bangsa pelawak!!!….liat tuh TKI!! udah dikasih perkerjaan, kagak terimakasih, malah bikin ribut!!! selayaknya mereka diusir dan di cambuk kayak anjing!!….

    Lucu ya, dia pake bahasa kita, lihat tuh “kagak”, bukankah itu istilah betawi. Juga bikin, kayak. Saya juga amat prihatin dengan bangsa saya sendiri. Kamu cuma komen masalah dari TKI, saya hadapi tiap hari prilaku bangsa saya yang sekarang menuju barbarianisme.

    No one sets the rule!. Kami belum dapat pemimpin yang bukan boneka bangsa asing, boneka kapitalis, boneka mafia, dan orang2 rakus. Belum ada, yang ada pemimpin lemah hati dan pikiran.Inkonsistensi dalam setiap peraturan, keputusan, bersifat reaktif, tidak terencana, penuh muatan kepentingan jangka pendek. Semua menteri kami lulusan luar negeri. Dulu sewaktu mereka baru lulus, semua datang sambil membawa cerita betapa bagusnya sistem luar negeri yang serba teratur, rapi, manusiawi, tertib, dll. Tapi begitu mereka jadi penguasa, semua itu tak berarti, tak ada ide membuat atau meniru yang baik2 tadi. Semua mereka dedikasikan untuk partai dan para pemodal yang membiayai mereka di belakang layar.

    Kalian para malay jangan terlalu sombong, mungkin kalian yang baru berusia 20 tahun tidak tahu bahwa senior kalian banyak yang belajar dari kami, ITB dan IKIP Bandung jadi saksi ada asrama mahasiswa malay di sana. Dunia berputar, kadang di atas kadang dibawah. Tunggu saja.

  91. :d
    MALING ASIA, NEGARA KITA DI BOM..WARGA KITA DIGEBUKIN..KESENIAN KITA DICURI..PULAU KITA DICURI..MAUNYA APASIH MALINGASIA NI..??? ENAKNYA DIAPAIN YA ORANG MALINGASIA DI NEGARA KITA TERCINTA INI.
    DIGANYANG KALI YE…LU NEGARA KECIL TEMAN,,,,

  92. Sebenernya kalo anda anda semua mau berpikir lebih dalam lagi,mengapa indonesia dan malay jadinya saling menghina gini di forum2 internet…

    1.pertama karena panggilan indon,,walaupun bagi beberapa orang it’s not a big matter tapi bagi gw ini masalah harga diri n jati diri..Negeri Indonesia itu dibuat dan didirikan pasti punya arti,nilai historis,dan nilai2 lain..Kalo buat orang boleh ada panggilan sayang..Tapi ini negara men..Bukan orang..Emangnya mau Malaysia gw panggil Alay..

    2.karena perlakuan mereka kepada masyarakat Indonesia disana…Memang ada beberapa warga negara kita yang Bikin malu bangsa dengan berbuat hal ga baik disana, tapi bukan berarti mereka bisa pukul rata semuanya dong..REndah banget moral mereka kalo begitu..Kalo ada satu orang malaysia yang berbuat kriminal di Indonesia, terus apa semua orang malaysia akan di hindari..Ga kan,,Bayangin aja di tempat gw kuliah,,mahasiswa malaysia itu diperlakukan biasa,,bahkan spesial,,bak tamu,,tapi temen gw yang di malaysia pernah diusir dari taksi gara-gara ketahuan orang Indonesia..menn..

    3.Tentang produk2 dan budaya kita yang dipatenkan malaysia..gw kurang ngikutin yang ini sih,,tapi seharusnya menurut gw malaysia dan indonesia memiliki hak yang sama atas budaya ini..masalahnya budaya ini ada di indonesia maupun malaysia..dan baik indonesia maupun malaysia ga memiliki bukti bahwa mereka yang pertama memiliki budaya tersebut..Kecuali ada bukti bahwa tempe pertama kali ditemukan di jawa barat pada zaman neolitikum..haha..tapi inilah yang namanya paten..Siapa yang matenin duluan dia yang punya…Jadi gw ga mau nyalahin siapa masalah ini…

    Menurut gw permasalahan ketiga gw ga tau,,,Tapi untuk 1 dan 2..Gw yakin ini masalah nya bukan karena malaysia ngajak ribut indonesia..Tapi ‘segelintir’ orang malaysia yang tingkat edukasi dan moralnya rendah hendak berkomentar atas kasus-kasus yang disebabkan oleh orang-orang indonesia di malaysia..Yah, namanya juga orang-orang yang ga tau cuma sotoy2an aja..Jadinya ngomongnya sembarangan,,Lo search aja deh di google,,Pasti orang malaysia duluan yang buka forum menghina indonesia,,

    Terus mereka menjelek2kan indonesia lagi,,seharusnya kalo dia pintar, yang dijelek2in yah tu orang indonesia yang berbuat kriminal aja,,jangan pukul rata…Kalo dia ngejelek2in orang indonesia yang berbuat kriminal aja,,gw gak akan ngomong panjang lebar gini..bahkan gw bantuin dia jelek2in si kriminal itu..Makanya sekarang semua tau dirilah,,kalo ke negeri orang, mikir2 dulu kalo mau berbtindak,,lo bawa nama negara men..

    Seandainya perlakuan mereka terhadap rakyat kita disana ga beubah juga..Mesti ada yang bertindak,,Mesti kita ajuin ke DPR supaya pemerintah bikin peringatan buat malaysia agar lebih menghargai bangsa kita disana layaknya kita menghargai bangsa mereka disini…Kalo masih terjadi juga, kita tarik semua tenaga kerja kita disana,,terus saluran ke negara lain..Masih banyak koq negara yang nyari tenaga kerja murah…biar mereka tahu rasa pembangunannya terhenti…mau nyari dimana lagi mereka tenaga kerja banyak dan murah selain di sini..Walaopun rata-rata tenaga kerja kita masih unskill…

    Terus kita juga harus memperbaiki bangsa kita men..Terutama skill dan edukasi dan ekonomi..Kita direndahkan salah satu faktornya adalah karena mereka menganggap mereka lebih superior,,lebih makmur dan terdidik..Kalo ekonomi kita bisa lebih baik pasti mereka ga menganggap kita lebih rendah,dan itu semua awalnya adalah edukasi..Inget ya mas mbak…Kalo punya anak sekolahan tinggi2,biar ekonomi sulit..paling tidak bekali dengan skill,apapun itu…

    I really hope a Better Future for INdonesia………
    sori panjang-panjang,.hehehe

    x2206x54..

  93. stop fighting aja lah.
    urus saja kepentingan masing-masing. terserah orang malaysia (aku tidak bilang malay, yaa) mau bicara apa. terserah. yang penting kita tuh sama-sama memperbaiki kualitas hidup kita aja.
    Kalau di indonesia lebih banyak lapangan pekerjaan, kan tidak ada lagi TKI yang ke luar negri. lagian, masih banyak kok daerah di indonesia yang sepi, kosong, dan terbengkalai. Kenapa harus ke negara orang????
    udah lah. kita itu sama. Malaysia, Indonesia, China, Jepang, Amerika, Australia, Jerman, dll… sama-sama Homo sapiens kaaaaan????

    kita itu BERSAHABAT. udah ya, jangan saling manas-manasin lagi. kalo emang ada yang hina-hina, ya udah lah biarin aja. anggap saja Hukum III Newton (aksi = -reaksi) tidak berlaku disini. biar saja yang menghina beraksi, kita sih CUEK saja.

  94. saya pribadi gak marah di bilang indon asalkan artinya gak negatip n niat yang nyebutin juga gak untuk ngejekin..

    tapi saya tuh sedih dengan perkataan orang malaysia di sebuah situs, seakan-akan mereka manusia paling mulia tanpa kekurangan saja…
    saya juga sedih dengan saudara sebangsaku yang kemakan omongan si pembuat web yang gak ada otaknya dan punya misi menghancurkan bangsa indonesia dan malaysia ….

    udhlah kita ini nantinya akan saling membutuhkan,hentikn semua pertikaian ini teman-teman….

    o ya… kalau soal kebudayaan kita yang di curi, saya sependapat dengan salah satu komen di sini, maklum saja mereka (malaysia) merasa ikut memiliki kekayaan budaya kita, cuma yang saya tidak terima kalau mereka ngaku-ngaku kebudayaan itu punya mereka pribadi, hasil dari kreatifitas mereka, tanpa mencantumkan asal yang sesungguhnya yaitu indonesia. itu kan namanya kacang lupa sama kulitnya……

    indonesia juga jangan mau kalah sama malaysia, gak lucu kan kalau kebudayaan kita dipromosikan orang lain dengan lebih baik dari kita demi kepentingan pariwisata mereka….

    denger-denger dana pariwisata kita 1 : 8 dengan malaysia….
    ya….gak papalah, lebih baik kecil tapi berbobot dari pada besar tapi gak lebih menarik….

  95. gak selalu kok orang indon itu buruk . contoh nya anggota tim peneliti bidang ilmu pengetahuan di UKM kebanyakan berasal dari negara Indonesia !

  96. orang indonesia itu ada yang baik dan ada yang jahat. begitu juga
    orang malaysia, ada yang jahat juga.

    kenapa sih orang malaysia mencela orang indonesia..?? kalau saja ada orang malaysia masuk ke indonesia, saya akan menghina dia habis-habisan…>:p

    dan apa buruknya bangsa indonesia..!@#?? Kenapa orang indon tidak boleh berteman dengan orang malaysia…??:-w

    emangnya orang indonesia itu buruk…

    saya orang indonesia yang tinggal di malaysia tetap dihormati oleh orang malaysia karena orang indonesia itu tidak selalu jahat……..

    jadi jangan menghina indonesia dan bangsa indonesia lagi ya…

  97. siapa bilang orang indonesia seperti itu?! ustad bilang malaysia indonesia dan bangsa lain itu bersaudara.apa sebabnya kamu bilang seperti itu?! :-?dan apa sebabnya kamu bilang seperti itu?!

    saya seperti itu karena saya orang indonesia yang pindah ke malaysia.kamu ingin saya menghina bangsamu?apa untungnya saya menghina negara orang…tidak berguna.saya lebih baik menghina kamu daripada saya menghina negara malaysia.>:pl-)

  98. terkadang kita pikir Indon dan juga perlakuan orng Malaysia panggil Kita Orang Indon, jadi dech terasa.tapi sau hal yg kena diingat..
    di Malaysia untuk TKI yg kerja bangunan rata2 gatal (Ganjen, ndak ingat dirumah dah ada istri dan anak.
    saya sendiri meski orang indonesia dan kerja disini ndak pernah sekalipun bertegur sapa dg mereka.karena rata rata mereka banyak berbuat jahat.jangankan rakyatnya pemerintah pun sama Jahat dan suka kuras uang TKI.
    bdak salh mereka bilang waspada karena kita sendiri jarang intropeksi diri

  99. Emang org MALAY belagu sombong-sombong, sok suci aja, padahal yg jd bandar narkoba di indo itu banyak banget yg WN Malaysia!!! Makanya pd jgn ke malay bantu nyumbang devisa ke org malay.

Leave a Reply to Fairy Mahdzan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *