Dukung Kenaikan Harga BBM! (2)

Saat ini sedang ramai diributkan isu kenaikan BBM untuk kedua kalinya dalam tahun ini. Melanjutkan [tulisan saya terdahulu](https://priyadi.net/archives/2005/02/26/dukung-kenaikan-harga-bbm/), saya cuma ingin menegaskan bahwa kenaikan BBM bukanlah sesuatu yang bisa ditawar-tawar. Jika kita ingin Indonesia bangkit, maka subsidi BBM perlu dihapus! Berikut adalah beberapa pendapat saya tentang penghapusan subsidi BBM dalam bentuk tanya jawab.

**Mengapa subsidi BBM perlu dihapuskan?**

Alasan utamanya adalah karena BBM merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. BBM adalah [hidrokarbon](http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrocarbon) yang dibentuk dari proses yang berlangsung dalam skala waktu geologis. Dalam skala kehidupan manusia, BBM praktis merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Artinya, suatu saat nanti akan habis dan sebelum habis harganya akan terus meningkat. Jika BBM disubsidi dengan sistem harga retail tetap, maka besar subsidi sudah pasti akan terus membesar. Fakta ini adalah kenyataan hukum alam.

**Tapi Indonesia adalah salah satu penghasil minyak terbesar di dunia?**

Itu menurut buku PMP tahun 80-an :). Cadangan minyak Indonesia hanya [5 milyar barrel](http://www.thirdworldtraveler.com/Oil_watch/World_Oil _Table.html). Itu hanyalah 0,484% dari seluruh cadangan minyak dunia. Atau hanya 0,614% dari cadangan minyak negara-negara anggota OPEC.

**Bagaimana dengan produksi minyak?**

Produksi minyak Indonesia pada Agustus 2005 adalah [940 ribu barrel/hari](http://www.eia.doe.gov/emeu/steo/pub/3atab.html). Ini jauh di bawah kuota OPEC yang besarnya 1,451 juta barrel/hari. Menurut data ini, produksi minyak Indonesia hanyalah 2.75% dari seluruh produksi negara-negara anggota OPEC.

**Apakah produksi minyak Indonesia dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri?**

[Menurut BP](http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=10000080&sid=aPP1zPuAqNW0&refer=asia), produksi minyak Indonesia turun 4,5% menjadi 1,13 juta barrel/hari. Sedangkan konsumsi minyak meningkat 1,4% menjadi 1,15 juta barrel/hari. Artinya, Indonesia harus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

*Catatan*: saya tidak tahu mengapa data dari Bloomberg berbeda dengan data dari EIA. Tapi bagaimanapun datanya, faktanya tetap yaitu bahwa produksi minyak Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam negerinya.

Selain itu perlu juga dipertimbangkan bahwa tidak seperti kebanyakan negara-negara penghasil minyak lainnya, Indonesia adalah negara yang banyak penduduknya. Walaupun cadangan minyak Indonesia tidak sampai 1% dari cadangan minyak negara-negara anggota OPEC, jumlah penduduk Indonesia adalah 42% dari seluruh jumlah penduduk negara-negara anggota OPEC.

**Saya tidak setuju penghapusan subsidi BBM karena akan memberatkan rakyat! Dan kekayaan adalah milik negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat!™**

Saya tidak setuju mempertahankan subsidi BBM karena akan memberatkan rakyat :). Subsidi BBM akan menghasilkan anggaran belanja negara yang defisit. Akhirnya akan berimbas kepada semakin banyaknya hutang negara atau nilai tukar Rupiah yang semakin melemah. Jika subsidi dipertahankan, efeknya akan jauh lebih memberatkan rakyat daripada jika subsidi dihapuskan.

**Bagaimana seharusnya proses penghapusan subsidi dilakukan?**

Secara bertahap dan berkesinambungan. Tidak seperti sekarang, kalau sudah terdesak, baru subsidi dikurangi. Seharusnya subsidi BBM direvisi misalnya 3 bulan sekali, ini adalah jangka waktu yang menurut saya tidak memberatkan rakyat dalam hal besar kenaikan harganya, tetapi juga cukup lama rentang waktu antara *overhead* administratif dalam menaikkan harga BBM.

Dan tentu saja, subsidi BBM tidak perlu ditunda hanya karena takut tidak dipilih dalam pemilu mendatang :).

**Apa masalah terbesar dalam hal penghapusan subsidi ini?**

Rakyat yang tidak dapat melihat sesuatu yang buruk bagi mereka, terutama untuk jangka panjang. Sebagian besar rakyat menuntut BBM disubsidi, tetapi mereka tidak mengerti bahwa subsidi BBM akan memberatkan mereka. Saya yakin para mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM memang tulus membela rakyat kecil, tetapi sepertinya mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.

**Saya tidak setuju kenaikan BBM. Kalau pemerintah kekurangan dana, harusnya basmi korupsi, bukan dengan menaikkan harga BBM. Seandainya harga BBM dinaikkan, pasti akan dikorupsi juga.**

Korupsi dan subsidi BBM adalah masalah besar bangsa Indonesia. Tetapi kedua-duanya bisa diselesaikan secara paralel. Seandainya besok korupsi 100% lenyap dari Indonesia, hal tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah subsidi BBM. Suatu saat nanti APBN Indonesia akan defisit juga akibat beban subsidi BBM. Dan seandainya jika subsidi tetap dipertahankan, bukan merupakan jaminan bahwa korupsi akan hilang dari Indonesia.

Untuk membasmi korupsi caranya bukan dengan mempertahankan subsidi BBM, tapi dengan menegakkan supremasi hukum. Korupsi bukanlah alasan untuk tidak memperbaiki kinerja negara di bidang yang lain.

**Berapa harga BBM di negara-negara lain?**

Silakan lihat ulasan Fahmi [di sini](http://mfahmia2705.blogspot.com/2005/09/daftar-harga-bbm-di-beberapa-negara.html). Jika anda ingin menghitung perbandingan beban negara terhadap subsidi BBM, silakan gunakan [tabel konsumsi BBM](http://www.eia.doe.gov/pub/international/iealf/tablee2.xls) atau [populasi negara tersebut](http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_population).

**Pendapatan per kapita Indonesia di bawah negara-negara lain yang harga BBM-nya lebih tinggi. Jadi mengapa mengikuti harga BBM di negara-negara tersebut?**

Karena pendapatan per kapita, GDP atau GNP bukan merupakan parameter menentukan harga sebuah produk. Parameter-parameter penentuan harga sebuah produk adalah:

* Biaya pembentukan bahan baku
* Nilai tambah terhadap bahan baku
* Transportasi dan distribusi
* Profit bagi pelaku

GDP dan GNP mungkin hanya berpengaruh secara tidak langsung terhadap biaya yang dikeluarkan untuk membayar sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pembuatan produk.

Karena itu, BBM tanpa subsidi di Indonesia kemungkinan besar akan lebih murah daripada sebagian besar negara-negara lain, karena:

* Indonesia memiliki banyak ladang minyak dan relatif dekat dengan sumber minyak lain (Australia, Timor Timur, Malaysia, Brunei), sehingga meminimalkan biaya transportasi.
* SDM Indonesia murah, sehingga meminimalkan biaya SDM.

Sedangkan profit bagi pelaku bisnis BBM hanya dapat diminimalkan jika terdapat pelaku bisnis lebih dari satu entitas dan tidak berlaku sistem kartel.

*Changelog*:

* Tambahkan fakta mengenai banyaknya penduduk Indonesia dibandingkan negara-negara OPEC
* Tambahkan opini tentang korupsi
* Tambahkan taut ke daftar harga BBM dari Fahmi
* Tambahkan wacana tentang GDP/GNP

276 comments

  1. Saya sepakat dengan argumen-argumennya, tapi saya kurang setuju kalau hanya dilihat dari sudut pandang itu saja. Apalagi setelah saya membaca berita didetik ini. Saya sudah kehabisan kata-kata…

  2. Memang sudah seharusnya subsidi BBM dihapus setahap demi setahap. Hanya saja, seharusnya pemerintah punya konsep yang jelas, jangan sekedar pakai konsepnya tukang tambal ban.

  3. asal kompensasi ke sektor lain itu bisa dilaksanakan, sy pikir fair2 aja. tapi kalo lantas setelah bbm naik, tapi biaya pendidikan masih mahal, biaya kesehatan gak terjangkau…trus??…:(

  4. secara mendasar saya setuju, apalagi kalo dana itu dialihkan ke sektor lain, pendidikan misalnya. dan yang pasti tidak dikorupsi. itu saja.

    –budiw

  5. Memang tidak mudah untuk melupakan sejenak kepentingan jangka pendek perut sendiri dan melihat kepentingan bangsa secara keseluruhan dan jangka panjang.

    “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” tinggal sekedar slogan masa perang, cuma inget kalo convenient aja, misalnya keroyokan atau mendukung tim sepak bola. Hehe.

    Mengerti apa yg dijelasin Pri di atas itu baru setengah jalan aja. Dari sejak SD atau SMP sudah selalu diajarin kalo BBM itu tidak bisa diperbaharui, tapi jarang ditekankan kenapa itu penting. Mari berhenti mengeluh dan mulai berhemat penggunaan sumber daya yg tidak bisa diperbaharui dan mulai mengurangi ketergantungan terhadap BBM. Mulai dr hal kecil dan mulai dr diri sendiri, kalo semua org melakukan ini pasti ada efeknya.

    Katanya negara merdeka tapi kok dijajah sama BBM.

  6. Setuju BBM naik, karena negara ini tidak kuat.
    Tidak kuat uangnya
    Tidak kuat untuk tidak menyelundupkan
    Tidak kuat untuk tidak korupsi
    Tidak kuat untuk tidak ikutan borong dollar

    Hiks:((

  7. Standard Gaji juga harus naek. Hidup!!! :D

    Yang BT mah gini, skrg kalo full tank-in motor cuma 5000 perak. Ntar kalo naek, 5000 perak cuma dapet 1,5 liter saja….ugh!!!

    Beli sepeda aaahh….

  8. Saya juga dukung kenaikan harga BBM. Memang suatu perubahan itu butuh sesuatu yang menyakitkan terlebih dahulu seringkali. Mengenai mahasiswa yang ikutan protes harga BBM, besar kemungkinan mereka memang belum dapat melihat lebih jauh seperti apa yang dipaparkan oleh Mas Pri disini.

  9. saya juga tidak setuju kalau hanya harga bbm yang naik. efek jangka panjangnya akan tetap memberatkan rakyat tanpa kesadaran para oknum. so, hapus subsidi bbm + dukung program pemberantasan korupsi. itu baru klop.

  10. #4, kalau dollar menguat, artinya kita lebih banyak mengimpor ketimbang meng-ekspor. dan kalau dollar menguat, seharusnya indonesia malah untung, karena nilai barang ekspor-nya menjadi lebih kompetitif.

  11. 16 September 2005
    Adik saya yang SMP tempo hari cerita, duit SPPnya yang 27,5 mo ditabung. Katanya dapat subsidi, terus dia tanya subsidi itu apa :)

    09 September 2005
    Sopir angkot yang saya tumpangi sharing, dia senang subsidi BBM dihapus, anaknya yang SMP cuman perlu bayar uang sekolah separuh dan yang SD gratis sama sekali.
    Dia juga gak khawatir masa depan, nanti tarif angkot juga naik sendiri.

  12. Harus naik kah? Alasan utama naik itu gara – gara APBN pemerintahnya sendiri udah berat banget buat nutupin anggaran biar engga defisit. Intinya, pemerintah pengen nyari duit lebih.

    BBM itu memang harus naik, tetapi bukan dengan serta merta melepaskan harga pada mekanisme pasar, melainkan dengan menyediakan alternatif lainnya. Apa kabar tenaga biogas? Apa kabar tenaga sel surya? Apa kabar tenaga angin?

    Sebagian besar pengkonsumsi BBM adalah kendaraan pribadi, emang bener. Tapi ini karena pemerintah sendiri gagal untuk menyediakan fasilitas angkutan publik yang layak. DKI Jakarta saja yang merupakan ibu kota negara hanya memiliki 1 alternatif mass transportation (Trans Jakarta). KRL-nya? Amburadul dan tidak layak.

    Plus, adalah sesuatu hal yang bodoh bila kita selalu membandingkan harga bensin dalam negeri dengan harga bensin wilayah lainnya. Mengapa? GDP dan GNPnya saja sudah kalah jauh. Kalau mau, silahkan bandingkan dengan proporsional, yaitu dengan negara – negara berGDP sama dengan Indonesia, baru lah adil perbandingannya.

  13. #2: wacana tentang korupsi sudah saya tambahkan di tulisan saya. intinya, korupsi dan subsidi BBM adalah dua masalah besar negara. dan keduanya bisa diselesaikan secara paralel. korupsi juga bukan alasan untuk tidak memperbaiki kinerja negara di bidang lain.

    #16: untuk menggantikan BBM mungkin sulit kalau pakai nuklir, kecuali kalau mobil2 sudah bertenaga hidrogen misalnya. untuk sekarang, energi alternatif yang baik adalah ethanol dan biodiesel, apalagi indonesia mendapat terik matahari sepanjang tahun. sedangkan nuklir tempatnya adalah untuk menggantikan penggunaan bahan bakar hidrokarbon di pembangkit listrik.

  14. yah… kalo merunut hal tersebut, memang BBM harus naik, hanya saja mungkin cara berfikir kita yang harus kita rubah. BBM naik != menyengsarakan.
    yang penting lagi bebaskan indonesia dari MAFIA-MAFIA berdasi!
    Mafia go to hell™ :)>-

  15. #24:

    Harus naik kah? Alasan utama naik itu gara – gara APBN pemerintahnya sendiri udah berat banget buat nutupin anggaran biar engga defisit. Intinya, pemerintah pengen nyari duit lebih.

    nah, ini pemikiran yang salah. APBN itu adalah anggaran seluruh rakyat indonesia. sedangkan pemerintah hanya diberi mandat untuk mengelolanya. kalau APBN defisit, yang merasakan efeknya ya rakyat juga. jadi hentikan dikotomi antara pemerintah dan rakyat di sini, karena APBN itu duit rakyat juga.

    BBM itu memang harus naik, tetapi bukan dengan serta merta melepaskan harga pada mekanisme pasar,

    kenapa tidak? mekanisme pasar adalah satu-satunya cara supaya harga menjadi murah. kalau ada yang jual kemahalan, pasti bisa dikontrol dengan adanya kompetitor yang harganya lebih murah. sayangnya, kalau sekarang yang main di sini cuma pertamina.

    melainkan dengan menyediakan alternatif lainnya. Apa kabar tenaga biogas? Apa kabar tenaga sel surya? Apa kabar tenaga angin?

    ini setuju, tapi sudah tau harga biodiesel/ethanol berapa setelah diproduksi masal? menurut perhitungan, harganya di atas Rp 4500/liter. seandainya harga BBM masih 2400/liter ya gak akan ada yang jualan biodiesel/ethanol. sedangkan sel surya/angin gak cocok untuk menggantikan BBM karena untuk mensintetis BBM dari energi lain cukup sulit dan tidak efisien.

    Plus, adalah sesuatu hal yang bodoh bila kita selalu membandingkan harga bensin dalam negeri dengan harga bensin wilayah lainnya. Mengapa? GDP dan GNPnya saja sudah kalah jauh. Kalau mau, silahkan bandingkan dengan proporsional, yaitu dengan negara – negara berGDP sama dengan Indonesia, baru lah adil perbandingannya.

    hehehe, seandainya saja harga suatu produk ditentukan dari GDP dan GNP. mungkin saya bisa beli mobil dengan harga 10 juta, powerbook seharga 1,5 juta, rumah seharga 10 juta, digital camera seharga 200 ribu, dst :)

    btw, GDP/GNP kita gak akan naik2 kalau tetep keukeuh mau subsidi BBM. negara lain pakai uangnya untuk membangun negaranya, tapi kita justru menghambur2kan uangnya :( sampai kapanpun gak akan kompetitif dengan pembangunan di negara lain.

  16. setuju. walaupun guru saya disekolah menolak habis-habisan akan kenaikan harga bbm, rakyat kita itu banyak yang menolak gara-gra pendidikan mereka ga’ memadai…..

  17. menurut gue, harusnya dari dulu kita “bertahap” menghapus subsidi bbm. ini sekarang jadi heboh karena pemerintah yg dulu2 tidak melakukan ini. dengan nafas yg sama, seharusnya kita menggalakkan pengembangan energi alternatif, dan jangan tunggu di dikte sama negara lain.
    setelah mati mati listrik, yg malah laku keras adalah genset dan bukannya sel surya atau tenaga angin… uh.. 8-|

  18. Rakyat sudah terlalu lama dibuai subsidi, ‘harga murah’ diidentikkan dengan ‘harga terjangkau’, lebih parah lagi subsidi dikorup. Pendidikan yang kurang juga telah membuat rakyat berpikir hanya untuk perutnya sendiri.

    Banyak demonstrasi dan aksi atas kenaikan BBM, sebuah indikasi bagus atas kebebasan berbicara, tapi indikasi jelek terhadap kebebasan berpikir, karena pikiran terkungkung oleh ‘karena harga naik gue makan apa?’, tapi pikiran ‘kalo harga naik berarti gue harus menaikkan pendapatan dengan bekerja lebih giat/maksimal’ untuk diri sendiri dan untuk orang lain.

    Yang menyengsarakan rakyat bukanlah karena mahalnya BBM, tapi sumber daya yang berlimpah di segala bidang dikorup.

    Tuntutlah gaji naik ketika produktivitas anda meningkat, bukan hanya sekadar trend alasan biaya hidup meningkat.

  19. Gue mah setuju kalo subsidi dikurangi, tapi “penguasa” juga harus mikirin efek domino buat rakyat kecil seperti gue kalo subsidi BBM dikurangi. juga harus ada alternatif sumber energi non BBM yang dapat diperbaharui dan dapat dipergunakan secara massal dengan mudah dan tentunya dengan harga yang sengat terjangkau oleh siapapun.

  20. kalo gue setuju aja BBM naik, emang udah seharusnya ngga pake subsidi. Tapi yang gue sayangkan, kenapa sekarang? sekarang mau Idul Fitri dan Natal dan Tahun Baru. Tanpa kenaikan BBM, harga-harga barang pokok pasti akan naik. Gimana kalo pake BBM ikut naik? Ngga kebayang naiknya.

    Menurut gue, menunda 2 atau 3 bulan ngga ada salahnya. Biar efeknya ngga terlalu terasa ;)

  21. Ane sih setuju saje BBM naik, asal, asal ya, asal harga beras, minyak goreng, gula bukan gula-gula ya :d nggak ikut naik.

    Terus atu lagi Gaji ane mesti kudu naek. Sebab dolar udah naek. Kan di perusahaan asing standart Gaji dolar boo :”>

  22. saya tidak setuju BBM untuk tahun ini naik lagi, apalagi dana kompensasi 100rb yang diberikan pemerintah..adalah buat saya pembodohan kepada rakyat.

    lebih baik dicari cara yg lebih bijak seperti yg tertulis disini.

    kl tidak bisa…silakan mundur…

    -kapanrakyatbisatidurnyenyakkalobeginiterus-

  23. Saya setuju BBM naek,…selama kontrol pemerintah terhadap pasar bagus. Lihat Malaysia yang mengikat mata uangnya dan otomatis pasarnya akan terikat. Sehingga otomatis harga kebutuhan yang lain tidak ikut naik. Sekarang pertanyaannya,…seberapa sanggupkah pemerintah menjalankan program kompensasi BBM? dan bagaimana membuat solusi efek domino negatif dari kenaikan BBM? mari kita tanya sama orang2 Mafia Berkeley

  24. Masalahnya saja sudah saling terkait dari yang korupsi, harga minyak dunia, penggunaan dana apbn n subsidi, bisnis yang tersentralisasi di Jakarta dll (tambahin sendiri deh).

    Karena subsidi itu kan dari hutang negara kita ke negara22 yang katanya kaya(tapi punya utang juga), nah kalo kita ingin mengurangi utang2, maka kita harus berhenti berhutang dan mulai membayar hutang. Yang dananya di dapat dari subsidi yang dikurangin. Efeknya ke rakyat? yah pasti saja, biarpun kita terus berhutang, efeknya juga akan ke rakyat.

    Penghapusan dan pembasmian koruptor (yang bagusnya di gantung di depan umum dan ditayangkan live ke seluruh Indonesia) akan mengurangi beban pemerintah dalam memberikan subsidi. Dan rencana pemerintah yang (katanya) akan mensubsidi antara lain pendidikan akan dengan mudah terpenuhi

    Rakyat secara langsung akan kena dampaknya, tidak berperikemanusian kah pemerintah? coba bandingkan dengan anak cucu kita yang harus membayar hutang2 orang tuanya? apakah itu berperikemanusiaan?

    Pemerintah seharusnya (mudah2an) sudah punya skenario apabila BBM naik, kalo blom punya wah saya harapkan sudah.

    Saya sendiri? mulai berusaha untuk berhemat dalam pengeluaran uang, menjaga kesehatan agar tidak sakit, dan mengatur keuangan dengan ketat dan fleksibel.

    loh kok jadi blog yah? lanjutin di blog gw deh :)

  25. sayangnya hal macam ini empuk sekali jadi komoditas politik. padahal subsidi BBM itu pos pengeluaran di APBN. sementara APBN adalah Undang-undang, kesepakatan antara Pemerintah dan DPR, dimana semua pihak harus patuh pada hal yg disepakatinya. kalo dollar naik melebihi asumsi kurs yg dipakai pada APBN, jelas pos subsidi BBM membengkak dari yg seharusnya dong, pemerintah (dan rakyat) harus menangung beban lebih besar, berarti pelanggaran UU. biar UU tidak dilanggar, maka sah untuk menyesuaikan kembali pos beban subsidi BBM sesuai yg telah disepakati bersama dalam UU.

    tapi kalo dinaikin, anggota DPR juga yg ribut2, atas nama rakyat lah pokonya (entah rakyat yg mana). makanya kalo rapat bahas UU dateng dong, trus perhatiin bener2. situ yg sepakat, sekarang situ juga yg ingkar, dianggap pahlawan lagi.>:p

    dan jangan dulu salahin korupsi. ibaratnya sih, batuk ga akan sembuh dengan minum norit.:)

  26. naik lah naik lah tapi inget rakyat
    aku setuju kalo dolar turun jangan bbm.
    Rakyat Indonesia harus sadar bahwa irit bbm itu perlu

  27. Saya sangat setuju BBM naik

    kenapa, karena bangsa indonesia pengennya apa2 murah, nah kalau murah kan berarti negara terbebani dengan anggaran karena harus mensubsidi BBM, yang nota bene di nikmati oleh 80 orang kaya, karena yang miskin ngga punya mobil.

    naikan saja 100% dari harga sekarang dan konpensasinya buat mass rapid transportation untuk rakyat, jadi yang punya mobil juga mau naik bus umum atau naik metro/subway.

    karena sudah terbiasa dengan BBM murah orang indonesia termasuk boros BBM, ngga menggunakan dengan wise, sedangkan cadangannya sudah hampir habis, nah nanti kalau kita sudah 100% jadi pengimpor bisa kacau balau kalau ngga siap dari sekarang.

    buat mass rapid transporation di kota besar, dan sub ordinary yan terpadu di kota2 sub urban, buat technology nuklir untuk PLN, bisa bikin di Indonesia timur biar jadi lebih berkembang. naikan pajak kendaraan,

    hidup memang makin sulit dan indonesia sudah tidak lagi kaya raya, kita sudah kere mere alias bangkrut.

    sekarang saatnya orang indonesia merasa hidup ini mahal jadi jangan lah berfoya-foya, bayangkan kalau anda tinggal di eropa semua sudah mahal, beras 1KG aja disini 1.9€, jadi bangsa kita harus kreatif mencari solusi bukan cuman berteriak turunkan harga, berikan subsidi, karena subsidi akan secara pelan tapi pasti bikin mati bangsa ini

  28. orang Indonesia apa2 pengennya murah?
    apa iya orang indonesia saja? kayaknya dari sudut ekonomi wajar deh (sori… kalau nge-judge bangsa sendiri secepat itu rasanya nggak asyik).
    BBM naik yang lain pada marah sebenarnya wajar aja. kita biasa dengan nostalgia ajaran waktu sekolah2 dulu, bahwa di tanah ini tongkat kayu dan batu jadi tanaman katanya. Bangsa yang kaya, demikianlah!
    Lalu? Kalau memang kenaikan itu mutlak, tolong beri tahu rakyat donk konsekuensi dan perhitungannya yang kira2 akan membuat rakyat merasa lega dan nyaman membayangkan indonesia lebih baik paska BBM naik.
    Membayangkan? :-?

    hmm…. aku nggak berani menulis kata “mengharapkan”. Kayaknya harapan lebih sering jadi pahit :)>-

  29. #25 #2 yang berat pasti memberatkan, entah itu membawa kebaikan dalam jangka yang lebih panjang tho?
    hari ini beban terberat adl beban psikologis, bagaimana mungkin kita dipaksa menerima realita, kita disuruh memikul seuatu yang suangat berat, sementara disi lain pihak yang menyuruh tenang2 saja, tanpa perlu merasa bahwa beban itu memang harus dipikul bersama.
    oklah BBM naik, tapi para koruptor (atau yg diduga kuat korupsi) yang merusak tatanan itu di-petrus saja, tak perlu berbelit2 pake pengadilan…:) *kok jadi ngawur begini…

  30. Kalo subsidi dilepas dan harga bensin mengikuti pasar dunia, bisa jadi kira2 Rp 10.000 an per liter. Mahal sekali, tidak kuat rasanya. Pasti harga bahan pokok lainnya juga ikutan naik, makin tidak kuat lagi rasanya.
    Kalo begitu rakyatnya dibagi dua kelompok aja: (1) yang lemah ekonominya dan tidak mampu menahan rasa sakit, (2) yang kuat ekonominya dan mampu menahan rasa sakit.
    Kelompok 1 dapat “kartu tanda subsidi pembelian BBM dan bahan pokok”, kelompok 2 tidak. :d

  31. Er… postingan yang # berapa yah…: Itu justru lebih salah lagi. Ok lah penghapusan subsidi mungkin akan mengurangi beban APBN (note: sedikit). Bagian yang terbesar dari RAPBN itu sendiri ada di mana sih? Justru ada di pembayaran hutang dan bukannya subsidi.

    Percuma saja kalau pun BBM dihapuskan tetapi pemerintah tetap ngutang terus, ya tetap saja miskin negara ini. Ditambah pula, siapa bilang mekanisme pasar adalah mekanisme yang paling baik? Dan siapa pula yang bakalan menjamin kalau ada pesaing yang akan menjual lebih murah?

    FYI, mulai tahun depan, pertamina mainnya engga sendirian lagi di sini tetapi juga diikuti pemain besar lainnya seperti Petronas dan Shell. Mereka bakalan jual lebih murah? Ga mungkin… ini lah perbedaan logika ekonomi makro dan ekonomi mikro. Yang satu adalah logika demi kepentingan publik dan yang satu lagi adalah logika demi kepentingan sekelompok orang.

    Ah ntar saja lah saya bahas lebih panjang di blog sendiri, engga enak comment panjang – panjang di blog orang :D

  32. #47:

    Ditambah pula, siapa bilang mekanisme pasar adalah mekanisme yang paling baik? Dan siapa pula yang bakalan menjamin kalau ada pesaing yang akan menjual lebih murah?

    hehe, kalau ada pesaing (selama tidak ada sistem kartel) bisa dipastikan ada kontrol harga. tentunya harganya bisa dipastikan lebih mahal daripada harga yang sekarang yang disubsidi. dan yang lebih penting lagi kinerja penyedia layanan bisa lebih efisien. percuma disubsidi tapi kinerja gak efisien.

    FYI, mulai tahun depan, pertamina mainnya engga sendirian lagi di sini tetapi juga diikuti pemain besar lainnya seperti Petronas dan Shell. Mereka bakalan jual lebih murah?

    kalau mereka jual jauh lebih mahal daripada pertamina ya gak bakalan laku dong. ini sama aja kenapa sedikit orang yang beli pertamax, walaupun kualitasnya lebih baik daripada premium.

    komoditi yang lebih penting daripada minyak (beras misalnya) gak disubsidi, tapi kita bisa makan beras tiap hari :)

    Yang satu adalah logika demi kepentingan publik dan yang satu lagi adalah logika demi kepentingan sekelompok orang.

    hehe, menurut saya subsidi itu BUKAN UNTUK KEPENTINGAN PUBLIK. dunia sedang menghadapi krisis energi dan indonesia masih menyubsisi BBM? kalaupun mau ada subsidi BBM, haruslah strategis, misalnya untuk memopulerkan energi alternatif. dan itupun harus dijaga supaya tidak menciptakan kondisi tergantung kepada subsidi.

    coba jangan cuma dilihat dari sisi makroekonominya saja. lihat juga fakta bahwa BBM adalah sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

  33. misalnya gue beli telor sekilo 2000 di pasar, tadinya mau dimasak sendiri, tapi eh ternyata laku dijual di komplek perumahan tetangga seharga 4000. itu juga yang terjadi dengan BBM di indonesia, tempat premium termurah di asia tenggara. kalo dijual di negara tetangga bisa dapet untung lebih dari 100%, ya mending gue selundupin ke luar negeri donks. udah penenggak paling banyak premium itu kendaraan pribadi yang menuhin jalan raya dengan isi 1 penumpang doang, eh ditambah dengan bocornya suplai BBM diselundupin ke luar negeri, masih kurang lengkap apa penderitaan negeri ini? :))

  34. Gimana kalo subsidi silang mas …!
    Jika 1 mobil mewah (BMW,Mercy,Landcruiser,dll) mensubsidi 500 angkot, 1 Mobil menengah mensubsidi 50 sepeda motor .. saya rasa cukup adil.
    Teknisnya gimana ?? pikirin sendiri aja .. kan sampeyan yg jadi anggota DPR ???:-?

  35. setuju BBM dinaikan sampai harga sebenarnya…
    tapi pendidikan SD s/d SMA negeri digratisin dong

    skrg ini mahal bener biaya pendidikan dibandingkan
    kemampuan masyarakat…. beda banget sama thn 80-an
    dimana iuran bulanan SD ane = jajan seminggu ane….

    skrg iuran bulanan SD anak ane = jajan 2 bulan anak ane

    sedih euy…. :(

  36. #27
    Begini subsidi BBM dicabut, trus harga BBM sama dengan harga pasar itu bagus sekali, tapi coba anda berpikir bagaimana efeknya thd rakyat yang selama 30 tahun merasakan subsidi BBM (baca:BBM murah), bijaksanalah dalam berpikir jangan berpikir hitam putih saja.

  37. Ada temenku juga yang bilang, kalo kita nih negara manja. BBM harga segitu aja protes. Dia suruh liat harga-harga BBM di negara laen, paling deket malaysia deh.
    Tapi dia lupa satu hal kayaknya. Pendapatan perkapita sini ama malaysia juga beda jaoohh gitu…

  38. hoho… sebetulnya yg ngabisin bbm tu kebanyakan orang kaya.. gw waktu itu dah liat data statistiknya…
    *punyanya om Faisal Basrie*

    kalau orang miskin, lebih banyak mengkonsumsi minyak tanah non BBM…

    *PAKAILAH SEPEDA…*

  39. #27:

    APBN itu adalah anggaran seluruh rakyat indonesia. sedangkan pemerintah hanya diberi mandat untuk mengelolanya. kalau APBN defisit, yang merasakan efeknya ya rakyat juga. jadi hentikan dikotomi antara pemerintah dan rakyat di sini, karena APBN itu duit rakyat juga.

    wah, bukannya APBN kita itu belun transparan mas pri? setau saya belum pernah pemerintah melakukan diseminasi tentang APBN. Yang intensif gitu, macem participatory budgeting. websitenya depkeu yg ada APBNnya aja gak bisa diakses. Mas pri udah baca?
    Kalau APBN defisit yg merasakan ya jelas rakyat, bukan pemerintah :d
    Jangan2 masalah kenaikan BBM ini hanya itung2an ekonomi aja:d?

  40. #57: sebenernya simple aja, minyak bumi itu sumber daya yang jumlahnya terbatas tapi pemakainya semakin lama justru semakin banyak. menurut hukum supply and demand, dari situ saja bisa disimpulkan kalau harga BBM akan selalu naik. kalaupun pernah turun, itu cuma tren sesaat saja.

    jadi, kalau pemerintah menerapkan subsidi dengan sistem fixed price, maka jumlah subsidi otomatis juga makin lama makin tinggi. dan suatu saat dapat dipastikan kalau APBN tidak akan bisa menampung beban subsidi.

    menurut saya, bagaimanapun penghapusan subsidi adalah ide yang bagus. subsidi BBM hanya bisa ditunda, tapi tidak bisa dipertahankan selamanya. ini sudah hukum alam, gak bisa diganggu gugat :). dan kalau ditunda-tunda efeknya akan lebih buruk, lebih baik penghapusan subsidi dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, daripada seperti sekarang, dikurangi hanya ketika sudah kepepet.

    satu2nya alasan yang bagus untuk menunda penghapusan subsidi BBM yang saya lihat di thread ini adalah penarikan subsidi tidak tepat dilakukan di awal bulan puasa. harusnya sih sudah dilakukan sejak awal bulan lalu. memperbaiki kerusakan ketika sedang santai jauh lebih baik ketimbang memperbaiki kerusakan ketika kita memerlukannya.

  41. #53: di atas saya sudah kasih ide untuk menghapus subsidi secara bertahap dan berkesinambungan. anda punya ide lebih baik lagi?

    tapi jangan bilang mempertahankan subsidi, karena itu alternatif paling buruk :)

  42. Lagi2, saya dukung mas Pri. \:d/

    Subsidi membuat orang jadi slacker. Stop subsidi BBM. Biar pada kerja keras semuanya, alias produktif. Masalah korupsi, Tembak mati koruptor kalo perlu.

    Kalau nggak bisa beli bensin, naik bus, kalau masih mahal naek speda, kalau mahal? jalan kaki. Gratis. :)>-.

    Kalau nggak bisa beli minyak tanah? beli diwarteg aja. murah meriah.

  43. BBM naik? Gue setuju aja. Akibatnya nanti (mungkin) akan banyak orang bakalan naik angkutan umum dan pada akhirnya nanti macet akan berkurang sebab jumlah mobil pribadi yang berkeliaran berkurang. Konsekuensinya sarana angkatan umum harus lebih aman dan nyaman dong :-?

  44. Saya sebetulnya jauh lebih suka naik public transport atau jalan kaki daripada mobil pribadi, selama tidak mengganggu kesehatan dan keselamatan.

    Penyediaan prasarana public transport di kota2 besar seperti Jakarta ini saya rasa menjadi salah satu kunci utk solusi jangka panjang beberapa masalah antara lain: macet, lingkungan dan polusi, ketergantungan terhadap BBM, dan mungkin lain2nya yg gak keliatan secara langsung dampaknya. Yg utk ketergantungan BBM itu kalo public transport udah bagus jadinya makin dikit org menggunakan mobil pribadi (pemborosan a la 1 org 1 mobil) dan BBM yg digunakan oleh public transport itu jadi dibagi bersama antar banyak penggunanya, jadi lebih efisien. Itu pun kalo public transportnya menggunakan BBM.

    Begitu prasarana public transport ini udah bagus, baru naekin pajak kendaraan bermotor yg kemudian pendapatan pajak ini digunakan sebagian besarnya untuk pembangunan dan maintenance prasarana public transport ini. Ini menjadi insentif supaya org lebih prefer public transport.

  45. Pemerintah memang udah nggak punya alternatif lain selain menaikkan BBM perlu diketahui cadangan devisa kita tinggal 31 Milyar Dollar dengan subsidi BBM cadangan devisa kita semakin menipis dan negara tinggal menunggu waktu saja untuk bangkrut

    Dollar naik karena bank2 dalam negeri bermain valas karena bank2 tersebut dapat bunga SBI akibat BLBI zaman krisis, bank indonesia setiap bulan mengeluarkan 50T tunai untuk bunga tsb dan bank2 malah bermain gila dengan mempermainkannya di pasar valas

    beban Hutang dalam negeri juga lebih banyak dari hutang luar negeri kita eh anggota2 DPR kita yg terhormat itu yg pendidikannya S1, S2 & S3 alias SD, SMP & SMA minta pemerintah memohon penghapusan hutang malu donk sama gajinya syarat penghapusan hutang adalah pendapatan perkapita $300 sedangkan negara kita $1200 dan yg minta hutang juga lebih keren (naik mobil volvo, jas dll) sementara yg memberi hutang mis dari jepang cuma naik sepeda emang negara gemblung

    Yang menghancurkan bangsa ini sebenarnya adalah sebagian kecil masyarakat indonesia sendiri yang hanya memikirkan diri sendiri, Amerika & pihak2 lain hanya perlu bermain-main sedikit maka hancurlah bangsa ini

    pengamat2 ekonomi juga cuma omdo padahal sebenarnya mereka nggak tahu kondisi finansial negara yg sebenarnya cuma tahu luarnya doang. pengamat kaya syahrir baru tahu kondisi yg sebenarnya setelah masuk birokrasi

    Saya kira pemerintah sudah berada pada track yg benar dalam membangun fondasi untuk lepas dari krisis tinggal kita semua berpartisipasi mengawasi dana kompensasi BBM agar turun ke masyarakat yg berhak menerima (buruh tani, buruh nelayan, buruh pabrik

    DUKUNG KENAIKAN BBM Merdeka

  46. #57
    informasi APBN di sitenya depkeu bisa diakses kok

    ini bukan masalah antara pemerintah atau rakyat lagi tetapi ini masalah bangsa

    Yang diperlukan sekarang saya kira adalah marketing mungkin deplu/pemerintah perlu lebih menyebarluaskan kondisi finansial bangsa ini seperti apa, yang mudah dipahami oleh semua orang. tulisan di media massa/elektronik mungkin terlalu njelimet untuk dipahami.

    saya sendiri termasuk yg menentang keras kenaikan BBM maret lalu tetapi setelah kita berdialog dengan temen2 di depkeu kita jadi tahu kondisi finansial bangsa ini seperti apa. apa yg menyebabkan dolar naik?, BBM naik dll

  47. Ini thread kedua dari Om Pri tentang kenaikan BBM! Hmm.. bukan pemikiran yg salah kalau Abe fikir! Abe gag tau harus komen apa, tapi SETUJU kenaikan harga BBM! badewe, untuk Pertamax udah naek duluan, saya mah udah ngerasa suseh duluan! :-w

    Teros, sekarang udah mau naek pon tetep ajah BBM langka? SPBU banyak yg tutup sepihak dengan tulisan besar MAAF PREMIUM HABIEZ!!! BAH? apanya ini? apa memang ada penahanan stok BBM supaya bisa untung lebih waktu terjadi kenaikan nanti? Duh, sunggh tidak bisa dimaafkan :-?

  48. Kenapa kalau lihat harga bbm di negara tetangga yang lebih tinggi dikaitkan dengan pendapatan perkapita ? lihat di PNG, harganya berlipat dari Papua. Berapa pendapatan perkapita PNG, Pakistan….
    atau alasannya negara mereka ngga menghasilkan minyak ?

  49. #67
    :d masalahnya kan ntar kalo BBM naek, otomatis berimbas ke yang laen. Efek domino lah.
    :d sori, mikirnya masi beda ama om pri nih..:-”
    kalo sampe bensin ntar harganya 5000 seliter, waduh…
    agak-agak susah juga ngebayanginnya… :-“

  50. #68: sama aja, kalau tetap ada subsidi BBM, efeknya akan terasa juga di sektor2 yang lain. misalnya: rupiah yang fluktuatif dan cenderung melemah, tingkat inflasi yang tinggi, pembangunan yang gak jalan2, dsb.

  51. Kemaren sempet ngobrol ama temen bab BBM ini.
    Kalo tika sih, mungkin mampu-mampu aja beli bensin 10rebu seliter.
    Tapi kayak Ibu Kantin kantorku nih, dia udah pusingpusing denger BBM naek tinggi banget.
    BBM naek buat ngilangin subsidi buat orang kaya?
    Okey, kita bisa terima.
    Bakal ada bantuan buat rakyat gak mampu, sekarang lagi didata?
    Okey, thats good.
    Tapi kalo inget kasus JPS, raskin dll dsb, jadi apatis banget.
    Ujung2nya kita sepakat, kalo bisa sih BBM nih jangan dulu naek sampe kayak shock terapy gitu. Kita lebih setuju kalo yang naek tuh pajak. Lebih tepat sasaran menurutku. :d

  52. Selama pemerintahannya blom bersih dari KKN, kebijakan apapun yg diambil pasti hanya akan menyengsarakan rakyat kecil n mensejahterakan pejabat2 korup that’s all :)>-

  53. #70: kalau gitu mungkin mbak tika bisa membantu ibu kantin kantor mbak tika? masalah BBM ini bukan cuma masalah pemerintah, tapi masalah jaman orde baru yang diwarisi ke kita semua. untuk mengatasinya memang gak bisa cuma pemerintah yang turun tangan.

  54. Memang benar tidak ada pilihan selain menghapus subsidi BBM.
    Gua tulis di blogs juga mengenai hal ini

    Masalahnya memang oil futures sudah tidak bisa dikontrol karena higher demand dari new economy seperti India,China dan US Sendiri.

    Untuk Indonesia yang punya budget devisit berjalan yang sangat terbatas,hampir tidak mungkin untuk meneruskan kebijakan oil subsidi.

    Tapi gua setuju juga dengan analisa kalau negara yg mendapatkan efek terburuk dari instabilitas oil futures contract adalah Indonesia.Negara kita lemah sekali begitu menghadapi pressure ekonomi dan politik.

  55. jelas kalo subsidi dicabut & BBM naik bakal ada efeknya. beban APBN ga jadi membengkak, mungkin juga malah berkurang (kalo emang bisa), trus bisa direalokasiin ke dana kompensasi subsidi BBM buat rakyat miskin (bener2 ga punya duit, bukan yg keberatan doang ngeluarin duit lebih buat beli sumber daya alam non-renewable). sekolah anak2 bisa gratis, puskesmas juga (liat komen #22), orang kaya mana mau pergi ke puskesmas? ato nyekolahin anaknya ke sd negeri?

    okelah harga2 pasti bakal naik. tapi ya kalo emang duit ga cukup ya jangan beli, apalagi ampe ngutang2 segala, kartu kredit segala macem, ngeboongin diri sendiri. mending cari barang lain/substitusi yg mampu kejangkau (contoh: mobil vs motor vs sepeda vs jalan kaki). teorinya sih ntar kan demand jadi turun, produsen bakal mikir seribu cara biar harganya bisa ditekan, entah itu efisiensi lah, inovasi teknologi lah, pokoknya keseimbangan baru akan terbentuk. better products for better price. life will continue to prevail.

    sekali2 kita emang harus rela mundur 1 langkah untuk maju 3 langkah.

  56. seharusnya FAQ ini muncul di blog milik DepKomInfo, Menko Kesra, Pertamina, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral dan….

    Sayangnya, belum ada satupun situs itu yang memiliki blog.

  57. “…dan harga bensin mengikuti pasar dunia, bisa jadi kira2 Rp 10.000 an per liter.” Harga “level playing field”, harga sopan global.

  58. gw setuju dengan kenaikan BBM soalnya kan kalo gak naek yang kasian pemerintah, nombokin mulu. harusnya rakyat dan pihak pihak yang protes, tau masalah masalah pemerintah, yang korupsi, flu burung, tsunami, busung lapar, macem macem deh, merekakan butuh banyak dana untuk itu semua. kasian yaa.. SBY

  59. Ada yg tahu harga sepeda yg lumayan di JKT ? Jangan Shimano lah ndak mampu saya. Lagi mikir-mikir mo bawa sepeda, atau beli di JKT kalau udah pulang.

    Dibilang orang gila, nekat sepedaan ke kampus? Biar aja daripada pusing ama harga BBM.

    Waktu liburan yang lalu saya sering dibilang “aneh” karena sering jalan kaki di Jakarta yang panas itu. Bukannya naik taxi atau mobil yg berAC. Mobil saya parkir, lebih suka naik ojek, jalan atau naik bus dan kereta.

  60. Mulailah dari diri sendiri… gunakan betrix :d

    Plus, walaupun harga biogas sama, tetapi efisiensi yang dapat dihasilkan jauh melampaui bensin biasa. Plus rebuttal argumennya udah saya muat di blog saya :”>

  61. Pingback: Carpe Diem
  62. Mau comment sih sebenernya, habisnya gatel juga nih jari, tapi belum ada bahan atau referensinya, jadi nanti aja di kantor cari dulu data-data biar ngga terlalu melenceng jauh.
    Mas Pri, Salut deh!

  63. oke dah
    lebih banyak alasan logis untuk mencabut subsidi bbm. Saya hanya sebel aja ama pemerintah yg gak transparan dengan alasan2 mereka untuk mencabut subsidi bbm tepat sebelum puasa. jusuf kalla tiba2 sowan ke try sutrisno yang tiba2 manggut2 dan “mengerti” alasan pemerintah mencabut subsidi bbm. Kenapa gak ada usaha diseminasi atau kampanye penghapusan subsidi bbm yang intensif, sistematis? tentu saja sekalian menggali masukan dari rakyat tentang mekanisme kenaikan, kompensasi, dsb. lebih partisipatoris gitu. bukan konsultasi lewat calo (dpr maksud saya)

    tentang “rakyat” dan “pemerintah” saya lebih suka ada “dikotomi”. hubungannya adalah “yang dilayani” dan “pelayan”, “mengawasi” dan “diawasi”, “meminta pertanggungjawaban” dan “bertanggung jawab”. gitu2 lah. Kalau rakyat dan pemerintah dianggap satu entitas gak pernah ada yang namanya civil society dong.

    tentang GDP, menurut website ini dan ini, GDP kita akan naik karena ada bencana tsunami awal tahun ini. (kata dia GDP gak baik buat dijadiin patokan untuk ngukur kesejahteraan)

  64. #87
    lebih banyak alasan logis bukan berarti “mesti logis” untuk diterima. Baiklah… kenaikan harga BBM mungkin mau nggak mau mesti mau. Tapi… ya… saya sependapat dengan anda. Transparansi itu yang dipermasalahkan, bukan?

    Misalkan saja korupsi. Baiklah, Bung Pri bilang kalau korupsi dan subsidi BBM dua hal yang paralel. Kita bisa saja mengerti (mencobalah setidaknya) bahwa korupsi tidak mesti menyebabkan kita tidak maju.

    Tapi apa iya…? Keapatisan itu mestinya jadi pertimbangan pemerintah donk. Jangan maksa dengan “mesti”-nya.

    Saya ingat kemarin baca berita, Aburizal Bakrie kasih pilihan yang sama nggak enaknya: Hapus subsidi BBM apa bakar 60 trilyun ?

    Pilihan yang nggak enak selalu disodorin ke bawah.

    Oh ya, bagaimana dengan usulan nasionalisasi perusahan asing? Berani nggak? Kita sama tahu, mereka menguras di sini dan lalu menjadikannya bumerang pada negara ini. Kenapa nggak?

    Any comment?

  65. sy blm bersikap soal subsidi bbm. tapi, emang saat ini pemerintah harus lebih bersikap transparan en komunikatif dalam hal subsidi bbm. kita cuma dikasih tau kalo harga minyak dunia naik, tapi kita ga pernah tau apa penyebabnya. sebagian besar rakyat perlu penjelasan ttg ini. bahkan sampe ke masyarakat awam yang mungkin ‘mendapatkan informasi dari media konvesional’ (tv, koran,radio).

    yg juga perlu diperhatikan adalah ketersediaan cadangan minyak dunia. selama ini kita (indonesia) tidak/belum tahu secara persis berapa cadangan minyak indonesia, negara-negara arab, bahkan amerika. sy pernah baca/dengar, amerika selama ini belum melepas cadangan minyaknya. konsumsi bbm dalam negeri amerika sebagian besar disuplai dari negara2 penghasil bbm luar amerika. padahal katanya cadangan minyak amerika lumayan besar dan bisa menutupi konsumsi bbm mrk. cmiiw.

    bisa jadi, pada saat cadangan minyak dunia dah habis, en tinggal sumur2 minyak amrik yg beroperasi, seluruh dunia harus beli minyak ke amrik. kita jadi makin tergantung ama amrik :(

    *moga-mogainicumaprasangkaburukkusaja*

  66. Setuju

    ya apalagi ditambah tuntutan IMF baru2 ini related with utang RI klo Indo harus mencabut subsidi klo masih mau “dipinjamin utang” and kita nda punya kemampuan untuk membayar utang itu now

    and lagi mungkin ini saatnya kita berkorban demi RI and kepentingan pribadi terpaksa dikorbankan demi kejayaan RI and kestabilan negara di akan datang

    coz as we know dengan kenaikan BBM kita pasti rakyat kecil akan jadi susah.. NASIONALISME rakyat akan dilihat and berperan disini untuk mau berkorban atau tidak

    buat orang2 yang masih korupsi di Indonesia dalam keadaan negara sekarang, matii loeeeeeee!!!

    refer: http://www.koleseloyola.com/forum/showthread.php?p=5855#post5855

  67. Setuju BBM dinaikkan.
    Tapi terus kompensasinya kenapa bagi2 uang a la sinterklas yang jeals populis tapi tidak bermanfaat dalam jangka panjang. Kenapa sih nggak dipakai misalnya buat:

    Mensubsidi harga beras daripada impor beras. Petani dan rakyat tidak dizhalimi.
    Mereformasi birokrasi sebagai biang ketidakefisienan kehidupan rakyat. Kampanye antikorupsi kan butuh dana juga

    Tapi memang pemerintahan ini harus populis ya barangkali?

  68. klo BBM udah dinaikin sejak jaman bu Mega sekarang kagak bakalan repot kali naikin lagi , :-“. BUT ITU DUDU sekarang bbm naik mau di apain lagi[-(:)>-:)>-8-|>:p

  69. wah makin makin rame ya tanggapan nya. Memang serba dilematis pemerintah kita , disatu sisi negara harus menambah anggaran, disisi lain rakyat tidak mampu akibat kenaikan BBM, yang jelas akibat BBM naik,sembako jadi naik, angkot naik, By penidikan naik, sewa rumah naik, listrik bentar lagi tuh, pokonya yang naik jadi rame, jadi kompensasi 100.000 buat rakyat akhirnya sama aja tuh, karena semua harga akhirnya naik.

  70. mungkin para ahli ekonomi kita bisa mencari terobosan baru, selain BBM naek….kalo cuman naekin BBM sih semua kayaknya bisa deh, gak perlu S3 ….orang gak sekolah juga bisa naekin harga…..paling gampang tuh…coba cari sumber pendapatan negara yang laen dong jangan dari minyak aja, udah tau minyak itu menyangkut hajat hidup orang banyak…naekin pajak mobil kek(dananya bisa buat nombokin “subsidi”), pasti takut diprotes ama distributor mobil…kalo gak mau.

    Btw, kapan ya Pertamina mo di audit, setahu gw gak ada deh orang yang kerja di Pertamina miskin…..

    Subsidi itu gak ada sebenernya, yang ada perbedaan harga di dalam negeri sama di luar negeri, kalo Pertamina jual keluar, otomatis untung lebih gede dibanding ke dalam negeri. Pemerintah gak mampu mencegah ini, yg gampang ya naekin BBM, rakyat susah ? biasa itu…kalangan industri gak mampu beli BBM ? ya tutup aja …karyawannya ? PHK…aja…pengangguran dong ? kan udah dari dulu ada…simple kan….hehehe

    ada informasi, kalo sebenernya salah satu negara di Eropa/Amerika telah menemukan cara untuk mengubah air menjadi bahanbakar, tapi AS melalui agen rahasianya, CIA berusaha untuk tidak dipublikasikan. who knows ?

  71. Kalau saya sangat setuju BBM naik

    Ini menunjukan keberhasilan pemerintah. bukti pemerintah berhasil semuanya jadi naik diantaranya:
    1. jumlah rakyat miskin jadi naik
    2. Jumlah pengangguran jadi Naik
    3. Jumlah PHK jadi naik
    4. Jumlah Busung lapar Jadi naik
    5. BBM naik
    6. Gaji Para pejabat, MPR/DPR Naik
    7. Kebutuhan pokok Naik

    saya sangat bangga dengan keberhasilan dan kenaikan sekarangini kapan perlu BBM Naik jadi Rp 20.000 /Liter jadi kan gaji para pejabat juga ikut naik. karena mereka kan memperjuangkan nasip kita semua… mereka pasti berpikir… masa bodo dengan rakyat mau mati kek yangpenting keluarga gue nggak kelaparannnn…

    saya sangat setuju..

  72. saya setuju banget gak disubsidi lagi, malah kalo bisa naikin tuh harga BBM di atas harga pasar internasional biar jangan kita aja yang selama ini yang penuh kasus penyelundupan BBM, biar gantian negara tetangga juga dooong,.. kalo bisa bensin, solar jadi Rp. 15.000,-/liter. Nah, ntar surplusnya digunain untuk melatih TKW\TKW kita bela diri biar gak diperkosa lagi sama majikannya, terus kursusin juga rakyat miskin biar pinter nyari duiit,.. ya nggak?? nah lo.. benerkaaan….

  73. Saya sangat tidak setuju kalo BBM naik, dgn alasan2 sbb:

    -Bagaimanapun dampak akhirnya yang menderita adalah rakyat kecil, masalah subsidi tunai 100 rb. menurut saya cuma pembodohan dan sangat tidak efektif, karena beban kenaikan harga bbm dan barang dan jasa lainnya akan lebih dr 100 rb

    -Kenaikan BBM Maret 2005 lalu saja dengan dalih mengalihkan subsidi ke rakyat yang lebih berhak melalui berbagai program kesehatan, pendidikan dll nyatanya nggak efektip dan faktanya jumlah rakyat miskin makin bertambah

    -Masalah krisis APBN yang sebenarnya bukan disebabkan oleh pos subsidi BBM, melainkan pos pembayaran utang LN ratusan trilyun, yang sebagian besar dikorupsi oleh para konglomerat hitam, para oknum pejabat dan oknum dari lembaga donor sendiri. Jadi sudah sepantasnya dan tidak perlu gengsi jika pemerintah memanfaat moratorium (penghapusan/pemotongan) utang LN yang bbrp waktu yg lalu pernah ditawarkan para negara/lembaga donor, apalagi momentnya pd waktu itu pas terjadi tsunami, namun anehnya tidak dimanfaatkan secara serius & optimal oleh pemerintah kita dengan alasan2 yang terlalu dibuat2

    -Negara kita sangat kaya akan sumber daya alam. namun Pemerintah belum serius membenahi pengelolaan sumber daya alam (migas dll) tsb. Selama ini pengelolaan sda sangat amburadul dan tidak berpihak pada bangsa dan rakyat Indonesia. Contohnya Rasio bagi hasil (production sharing) untuk negara kita sangat kecil (sekitar 15%-20%) itupun dihitung dari net…Mengapa Blok Gepu yang diperkirakan mengandung cadangan minyak 2 milyar barell tidak coba dikelola sendiri oleh kita (atau pertamina) malah diberikan ke Exxon Mobile, masa kita udah merdeka 60 thn tetapi Tdk berani & bisa mengelola sendiri untuk kemakmuran bangsa … Kwik Kian Gie pernah melontarkan gagasan ini ketika jadi pejabat di era Megawati, tetapi malah didepak … Padahal Kalo Blok Cepu ini saja kita bisa kelola sendiri pasti bakal makmur negara kita.

    -Pemerintah belum maksimal mengejar dan merampas harta para koruptor BLBI dan para koruptor lainnya yang jumlahnya ratusan trilyun, padahal jika ini bisa dilakukan sebagian saja maka sudah cukup untuk menutup defisit APBN

    -Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu berisi para pejabat yang pro IMF/Worl Bank dan para pengusaha yang lebih melayani kepentingan asing dan kepentingan diri/kelompoknya sehingga data2, analisa dan keputusan yang dibuat hanya untuk menjalankan kepentingan agenda IMF/WB yang juga berpihak ke kelompoknya para saudagar & pengusaha besar. Jadi seharusnya Presiden sejak lama mereshuffle kabinet (terutama tim ekonominya) dan menggantinya dengan orang2 yang betul peduli tanpa pamrih pada nasib rakyat dan bangsa indonesia

    Hal2 tersebut diatas seharusnya dilakukan terlebih dahulu oleh Presiden/pemerintah sebelum mengambil keputusan mengurangi subsidi dan menaikkan bbm yang sudah pasti rakyat kecil menjadi korbannya … rakyat kecil yang sudah susah dibuat makin susah….sama saja membuat rakyat mati pelan-pelan

    Jika Presiden bersikeras menaikan bbm juga maka saya sangat kecewa dan menyesal ikut pemilu dan mencoblos SBY-Kalla serta para wakil di DPR yang tidak aspiratif pada konstituennya

    Wassalam

    A. Syahruddin

  74. #95:

    coba cari sumber pendapatan negara yang laen dong jangan dari minyak aja, udah tau minyak itu menyangkut hajat hidup orang banyak

    minyak itu bukan sumber pendapatan negara, tapi sumber pengeluaran negara

    naekin pajak mobil kek(dananya bisa buat nombokin “subsidi”)

    artinya yang pakai mobil tetap bayar 2400/liter, untuk nutupi sisanya, dia bayar pajak. sama aja gak disubsidi dong, tapi gak adil untuk yang pemakaian mobilnya di bawah rata2 karena dia akan membayar harga rata2

    pasti takut diprotes ama distributor mobil

    jauh lebih gampang menangani protes distributor mobil daripada protas protes yang sekarang :)

    ada informasi, kalo sebenernya salah satu negara di Eropa/Amerika telah menemukan cara untuk mengubah air menjadi bahanbakar, tapi AS melalui agen rahasianya, CIA berusaha untuk tidak dipublikasikan. who knows ?

    anda terlalu sering nonton film intelijen. mengubah air menjadi bahan bakar itu bukan rahasia, yaitu melalui proses elektrolisis: 2 H2O + E -> O2 + 2 H2. perasaan ini sudah jadi bahan praktikum umum untuk anak-anak SMP dari jaman dahulu kala. yang jadi masalah: untuk melakukan proses itu butuh energi juga dan kalau dihitung harganya akan lebih mahal daripada minyak bumi. selain itu, bahan bakar hidrogen membutuhkan penggantian mobil2 yang ada di jalanan sekarang ini.

    alternatif lain adalah dengan fusi hidrogen, tapi ini tidak praktis karena membutuhkan temperatur sepanas matahari. cuma praktis untuk dibuat menjadi bom hidrogen :)

    sorry, semua ini gak sesimple yang anda pikirkan.

  75. kalo BBM naik, rakyat mati… ini bisa dibilang FUD tactic ngga sih? saya juga bukan orang yg optimis, tapi ini sih terlalu hiperbola ah.

  76. #98: sebaliknya, saya bangga dengan SBY & JK yang masih mau memikirkan nasib bangsa ini puluhan tahun ke depan ketimbang memikirkan bagaimana supaya dipilih kembali pada pemilu mendatang seperti yang pemerintahan kemarin lakukan :)

    mengenai point-point anda di atas memang ada yang salah SBY-JK, tapi sebagian besar adalah kesalahan pemerintah terdahulu (orde baru), dan sebagian lagi adalah bentuk kompromi dengan lawan politik.

    untuk memikirkan masa depan energi indonesia sebaiknya jangan dilihat semata-mata dari sisi ekonominya saja. tapi lihat juga dalam kerangka pengadaan energi di masa yang akan datang.

  77. ……patukan dari milis:

    Carlos Patriaan write :

    Yang perlu dianalisa,kenaikan BBM ini ada hubunganya dengan globalisasi dan sektor IT secara tidak langsung.

    Faktor terbesar untuk future crude oil dan natural gas ditentukan dari liquiditas (supply/demand).Untuk supply dari dulu sudah diketahui
    kalau supply konstant menurun jadi tidak ada yang baru disini,yang
    diluar perkiraan adalah “increasing demand” dari dua negera new
    economy yaitu India dan China.Selain tentunya demand dari AS
    (yang predictable) dan negara lain seperti eastern europe.Analisa
    selengkapnya yang dikumpulkan dari para market analist ada di blogs
    saya :)

    Yang jadi pertanyaan,kenapa kedua negara tsb bisa butuh oil sangat besar ? ini karena ekonomi mereka yang booming terutama dari Inflow investor atau perushaan yang pindah/outsource/manufacturing ke India
    dan China (Shanghai).

    Gua sendiri agak impressed waktu tahu 5-10 tahun lalu,gaji engineer IT
    di India hampir sama dengan di Indonesia,tapi sekarang triple atau bahkan naik 5 kali,skrg gak susah untuk cari gaji IT guy “middle level” di Bangalore dengan gaji sekitar 25-30 juta per-bulan.Sekarang
    juga pershaan amrika/jepang/yurep bukan cuman outsource lagi ke India
    tapi malah pindah total,rekruitmen dilakukan bahkan sebelum lulus.

    Nah kalau story tentang China semuanya udah tahu.Lihat aja Shanghai seperti apa skrg,lihat betapa takutnya US corporation dengan kompetisi dari China yang bisa beri harga half price untuk semua produk yang dijual US company. (Nah jadi mengerti skrg kenapa Kongress AS mati-matian minta agar China unpeg Yuan thd Dollar).

    Walhasil dari kemajuan India+China,mereka butuh resource yang lebih tinggi,termasuk Oil
    (now you know why China is aggressively willing to buy Unocal and PetroKazakhstan,after China bought IBM PC Division).

    Balik ke masalah Indonesia,kita tahu permasalahanya,ada subsidi oil yang sangat besar semtara kita sudah oil importer,perlu beli minyak yang menggunakan US Dollar,sementara budget juga menipis.Budget untuk
    oil subsidi tsb lebih dari budget untuk pendidikan + Kesehatan.

    Ironis yach,untuk kemajuan yang terjadi di negara lain,harus dibayar secara tidak langsung oleh negara yang lebih (economically dan politically) lemah…….
    Terus kalau ditanya,siapa negara yg paling untung dari kenaikan BBM : ya negara Arabs.

    Jalan keluar Untuk Indonesia,selain mengandalkan alternative energy resources,long termnya Indonesia mesti jadi negara yang “pandai” memanfaatkan globalisasi,di abad 21 negara yg berhasil bukan negara yg punya banyak natural resources,tapi SDM,seperti yg dilakukan China dan India.

    Carlos

  78. untuk #98
    kemarin saya sempat diskusi dengan org ekonomi mungkin juga pengamat ekonomi Indonesia, ternyata persoalan naiknya BBM tidak bisa terlepas dari pola APBN yg kita terapkan, jaman orde baru pola APBN kita adalah pola berimbang artinya seberapapun pengeluaran kita harus kita dapatkan uangnya walaupun lewat hutang, artinya pemasukkan harus sama dengan pengeluaran. Sedangkan pola APBN kita sejak Bambang Sudibyo adalah pola defisit, artinya kita punya pengeluaran, trus kita tutup dengan pemasukkan yang ada, jadi kita stop hutang, mungkin masih hutang tapi tidak sebesar jaman orde baru (kredit buat Pak Bambang dan Gusdur), klo mau subsidi tetap ya kita harus hutang lagi, memang pahit hidup di orde reformasi, tapi sepuluh tahun ke depan bangsa kita akan tangguh dengan situasi yang fluktuatif semacam ini.

    besaran kenaikan premium 3000 rupiah perliter
    minyak tanah 1000 rupiah perliter
    mungkin saja:((:((:((:((:((:((

  79. Terima kasih sebelumnya saya ucapkan kepada Saudara/i sekalian.
    Sebelumnya saya tidak peduli dengan kenaikan BBM. Saya toh masih mampu beli bensin, masih suka kasih pengamen, pengemis, dll. :d
    Tapi ternyata, setelah saya membaca semua ulasan di atas, yang saya lakukan masih jauh dari cukup.
    Untuk saat ini, yang saya rasakan bahwa informasi yang sampai ke rakyat bawah tentang kenapa BBM harus naik masih sangat kurang.
    Saya sih mau usul saja, untuk kasih penjelasan kepada para penentang kenaikan BBM tentang perlunya BBM naik.
    Mungkin kepada tetangga, teman, atau saudara. :)
    Kalau pemerintah kurang memberikan informasi, saya pengen ikut andil mensukseskan program kenaikan BBM ini. Bagaimana dengan saudara sekalian ? (sukur2 sudah sosialisasi)
    Kira2 begini (tolong diluruskan jika ada yg salah)
    subsidi dikurangi=>inflasi=>bunga bank naik=>dolar naik=>perusahaan tutup=>PHK=>dolar naik lagi=>harga barang jika diekspor jadi lebih murah=>ekspor naik=>perusahaan naikkan produksi=>pengangguran turun=>ekonomi mulai stabil lagi=> dst dst
    Waw, jadi pusing deh… Mikir yg lain aja deh. :d

    Soalnya ini menyangkut masa depan bangsa, masa depan bangsa = masa depan anak cucu kita. Apakah kita ingin menghancurkan masa depan mereka ?
    Lebih baik masa depan saya hancur daripada masa depan anak cucu hancur. :x

    Masalah energi listrik diganti dengan nuklir, untuk saat ini saya sangat tidak setuju. Masalahnya karena pola berpikir oknum pejabat pemerintah, yang masih mementingkan korupsi. Proyek=duit >.

  80. Setuju subsidi di cabut, sebab sejak orde baru sebenarnya bangsa Indonesia sudah manja, subsidinya gede buat BBM8-|
    bahkan di banding negara tentangga sebelah.:d
    itu sebabnya bangsa ini (secara kumulatif) tidak kompetitif di persaingan global, SELALU MENGGANGAP NEGARA-NYA KAYA RAYA SUBUR MAKMUR, HAL ITU KLISE KALAU ISINYA SELALU DIKURAS HABIS DIJALANAN.

  81. :((:(( BBM naik idup makin sulit! manalagi masi mahasiswa, masi numpang ortu:-w kali musti ganti sepeda aja…seXan menyehatkan badan+irit!:d
    rasa-rasanya kok seperti kembali ke tahun 60-an ya, apa-apa sulit!seperti terjadi regresi :-” duh, apa bener sih duit kompensasinya sampe ke rakyat kecil?!:-w

  82. :)APBN adalah uang rakyat yang dikelola oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. APBN tidak hanya berbicara mengenai BBM. Jadi kita tidak bisa memisahkan antara harga BBM, Korupsi, Pajak, serta sumber pendapatan dan pengeluaran untuk belanja lainnya. Semua harus dilihat dalam satu kesatuan masalah, demikian juga ketika mencari solusinya. Dengan kata lain masih banyak solusi yang lebih pantas dan tepat untuk ditempuh terlebih dulu oleh pemerintah untuk mengcover kekurangan APBN.
    Selanjutnya silahkan baca di sini: http://eaidi.blogspot.com/2005/10/harga-bbm-naik-sangat-signifikan.html

  83. #117: ok, kalau bicara dalam konteks APBN artinya kekayaan minyak bumi Indonesia tidak ada kontribusinya bagi kesejahteraan rakyat, dan untuk mempertahankan harga bbm seperti kemarin bahkan kita harus berhutang karena itu.

  84. Gua ralat pernyataan saya… minta maaf ya oom pri.
    Dengan ini gw gak setuju banget dengan kenaikan harga BBM!
    – Ongkos gw moke kantor naik(tempat bini gw juga jauh), jadi 80%. Belom lagi denger-denger bos mo menciutin pegawainya,.. aduh jangan gw neek, plis dah. Kalo gw di PHK gimana coba, ya, bini gw dokter bisa cari duit sendiri (he..he..) tapi gwnya dooong.
    – Masyarakat sekitar sini jadi semakin sensitif dan mudah tersungging, eh tersinggung, tuh liat aja bom di Bali, jangan-jangan karena BBM naik, hayoo..
    – hari pertama gw liat tuh pom bensin pada sepi,.. coba kalo sepi terus beberapa bulan (orang gak pada naik mobil, pada naik sepeda semua), kan POM bensinnya pada tutup,.. pengangguran lagi.. pengangguran lagi..
    – kita liatin aja next what the gov will do, kompensasinya itu lo, berapa banyak sarjana semester ini yang nunggu lowongan kerja karena mereka gak bisa buka usaha sendiri neek, gak ada pengalaman, takut modal gak balik, nah yang gitukan mental kita pada, iya nggak…

    yah met bulan puasa aja deh, kan jadi hemat, hemat makan, hemat BBM, tapi eiiit jangan pada tidur siang hari gak produktif tauuu,….

    :d :d :d
    salam dari Palembang

  85. Namanya subsidi jelas gak bagus, orang harus mampu cari makan sendiri.. keputusan SBY menaikkan BBM sudah sangat sangat sangat tepat.. kita harus mampu dan mau untuk mandiri.. bekerja lebih keras.. hidup perjuangan…. jangan manja..!!

  86. menurut saya masalah bbm ini inti permasalahannya adalah

    1. Pemerintah tidak becus membuat angaran APBN, kenapa
    begitu ? karena APBN yang disusun sudah diperhitung
    kan nilai subsidinya dari awal… trus kenapa membe
    ngkak ? ada dua hal
    a. Minyak dunia naik s/d us$70 barrel
    ini saya setuju BBM naik karena semua negara pas
    ti akan mengalaminya.
    b. Kurs Rp. vs US $
    Adalah sangat konyol pemerintah mematok kurs US $
    semau udelnya (yang penting laporan APBN kelar sa
    bodo nanti akhir tahun kurs dollar menguat, pada- hal engga ada sejaranya rupiah bisa turun lawan
    US $)kecuali permainan spekulan….
    c. Pemerintah jangan pake alasan pemborosan energi
    Coba kalau APBN engga tekor apa pemerintah per
    duli dengan segala macam pemborosan energi, lha
    Minyak kita di kelola (tau ditilep apa engga)
    oleh semua perusahaan asing saja mau. (Pertamina
    tuh kerjanya cuma jadi calo BBM)
    2. Kembali ke 1.b. Kenapa kurs Rp. Kita jeblok ?
    Karena duit kita itu nilai nominalnya cuma modal
    percaya doang ! rakyat harus percaya bahwa duit
    Rp 100.000 tuh bisa buat beli barang ini itu.
    Harusnya yang bener kalau mau cetak duit tuh harus
    ada jamin bisa logam mulia/emas seharga duit yang
    dicetak!!! contoh amerika punya jaminan emas di
    fort knox, jadi kalo misal orang orang pada lepas
    rupiah dan beli dollar, pemerintah bisa bilang “i
    don’t care!” gua beli semua tuh rupiah !!!(tentu
    dengan cadangan emasnya dong), dengan begitu para
    spekulan pada gigit jari, kalo perlu bikin
    US$ 1 = Rp1
    jangan seperti sekarang, dasar sontoloyo, karena
    pemerintah nyetak uang cuma modal dengkul, udah
    gitu mana kita tau apa BI tuh kalau nyetak duit
    engga dilebihin ya 10 milyar deh buat bagi-bagi
    buat oknum pejabat, untuk narik rupiah yang ber
    edar caranya dengan menaikan suku bunga SBI (sial
    dah gua lagi ngajuin KPR bungabank langsung naik!),
    artinya buat masalah baru, ya itu utang ! ya lagi-
    lagi utang karena bunga SBI
    kan dibayar pakai duit rakyat, trus inflasi, trus
    rupiah melemah terhadap dollar, trus APBN dikoreksi
    akhir tahun, trus naikin harga BBN dah supaya neraca
    anggaran engga tekor, herannya tiap tahun diulang
    lagi-diulang lagi,
    3.Para pemilik modal warga indonesia juga banyak yang
    kurang ajar, udah tau pemerintah engga punya gigi
    mempertahankan rupiah (wong nyetak duit modal deng
    kul) begitu diliat APBN tekor eh buru-buru duit
    rupiahnya dituker dollar bukanya bantuin pemerin
    tah nyerap rupiah yang kelebihan over cetak dipasar
    an, contoh dong orang korea, tau won anjlok vs US$
    rakyatnya ramai-ramai jual hartanya buat beli won
    agar tidak keok. (disini rupah anjlok, boro-boro
    di belain, sampai ibu-ibu rumahtangga aja borong
    dollar!)
    Tapi mengharapkan nasionalisme dari pemilik modal
    begini sih jangan diharap paling banter duitnya
    juga hasil korupsi atau transaksi barang haram !

    4. Supaya BBN murah, Negara makmur, semua sumber mi
    yak diambil alih dan dikelola sendiri buat bayar
    utang indonesia yang seratusan miliar dollar.
    jadi mata anggaran bayar utang luar negeri tuh
    bisa kecilin, (bayar bunganya gede boo), coba aja
    liat bunga Kartu kredit masing masing!

    Periksa tuh pejabat pertamina yang teken kontrak
    sama perusahaan pengeboran asing, dapet komisi
    berapa sih ! tega bener bikin bangkrut rakyat
    seindonesia (kata sang oknum, “emang gua pikirin-
    tuh perusahaan mau ngebor sedrum, apa semilyar
    drum minyak, emang rakyat gua tau, lah gua juga
    engga tau tuh minyak bumi didalem perut ada berapa
    tapi kalo jumlah noool, disaldo tabungan
    gua itu sih wajib tau he.. he.. he…”)

    Bagi Para penyelundup BBM, harusnya dihukum Undang
    undang SUBVERSI!, diringkus, dijejerin, tembak !!!
    dor.. dor.. dorr!! (udah engga usah bicara ham deh
    liat tuh nenek-nenek antri minyak tanah berjam-jam
    orang banyak kelaparan, stress, putus sekolah,
    bayi kekurangan gizi, apa itu bukan melanggar HAM)
    emang bull shit, penegakan hukum disini, kalo
    buat yang berduit, baru diliat aja langsung bilang
    “apa luh liat-liat, gua tuntut luh karena perbuatan
    tidak menyenangkan, tau ga gua ini orang berduit,
    punya pengacara, punya pistol, bisa panggil aparat
    , minggir luh orang susah !!!”

    Aktifkan penggunaan Bahan bakar Alternatif
    kemana tuh taksi BBG, Bus BBG, Kendaraan pribadi
    BBG, dasar pemerintah konyol, sudah tau penggunaan
    BBM tiap tahun meningkat, orang yang sudah cape-
    cape pasang konverter bbg, bukannya dikasih peng
    hargaan, dengan memberikan subsidi BBG (agar cepat
    beralih ke BBG) malah dibiarkan dengan harga
    pasar lawan BBM bersubsidi, akhirnya mereka kecewa
    “ngapain cape-cape !pemerintahnya aja masa bodoh!”
    (mungkin belum krisis BBM waktu itu) kebiasaan lama
    kalo belum kepepet, jawab pejabat pemerintah “Emang
    gua pikirin!”

  87. Saya setuju BBM naik, tetapi pemerintah harus melakukan :
    – mengelola sendiri BBM kita dengan baik dengan membangun kilang2 minyak sendiri.
    – jangan memjual minyak mentah, sementara kita sendiri membeli minyak mentah, dengan alasan minyak mentah kita lebih mahal. Ini hanya dalih untuk praktek korupsi, yaitu korupsi saat menjual dan korupsi saat membeli. Kita ini lemah dalam mengelola keuangan, setiap ada transaksi disitu dipastikan ada korupsi.
    – pemberantasan korupsi dalam pengelolaan BBM harus segera dituntaskan.
    – melakukan audit yang BENAR terhadap Pertamina

  88. hah, dukung? OGAH … hapus aja pungli, korupsi, dan bocor2 lainnya, dijamin nggak perlu naikin harga bbm yang menyengsarakan orang banyak …
    gile beneeer … sekarang harga bbm (premium) udah rp. 4500,- per liter … mampus gue, kalo pendapatan gue nggak naik gaji gue nggak cukup buat 1/2 bulan …
    harga bbm naik = biaya transportasi naik = harga2 kebutuhan pokok naik = kebutuhan lainnya naik
    suruh dukung? nggak ah
    (04/sep/2005)

  89. HIdup BBM…….Hidup Mas Pri….Analisanya bener banget tuh mas Pri…mestinya jangan naek 100 %, 1000 % sekalian, biar rakyat pada cepet mati…..

  90. masalah yg mendasar tuh adalah….negara ini!!!
    lho kok…ya iya, ga rakyatnya…pemerintahnya…pengusahanya…konglomeratnya…tukang becaknya..sopirnya..babunya..wtsnya..ulamanya..malingnya..presidennya..partainya..polisinya..tentaranya..letak geografisnya..gurunya..tukangnya..mahasiswanya..wataknya..sifatnya…bentuk tubuhnya..warna kulitnya..otaknya…de el el dan yang pasti smua yg ada dinegara kita ini hancuuuurrr smua….
    mulai dari nenek moyang, kita udh dijajah udah gitu ampek sekarang dan mungkin berpuluh2 tahun kedepan tidak pernah berubah…selalu berada dibawah…
    apa itu suratan takdir?????
    ooo pasti bukan, itu karena kita semua belum sadar secara nasional…rasa ihlas…rasa cinta…rasa bersama..rasa bersih…dan rasa-rasa positif lainnya tertutup rapat dengan kebobrokan moral yang parah…
    tidak salah kl banyak rakyat yg mulai “tidak bangga jadi bangsa indonesia”
    jgn sampai negara kita dicap negara 1001 masalah…
    tp saya berdoa…dengan berbagai permasalahan yang melanda bangsa ini bertubi2 menjadikan rakyat indonesia sadar…….ammiiiiiinnnn:(:(:(
    dimulai dengan kenaikan BBM pas dibulan ramadhan mari kita lihat seberapa kuat kita bisa menahan cobaan ini..
    habib rasyid melaporkan..:d:”>

  91. Rahasia Kenaikan Harga BBM

    Oleh : Revrisond Baswir

    Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat ini tampaknya sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebagaimana dikemukakan oleh Presiden SBY beberapa hari lalu, walaupun besarannya belum ditetapkan, pemerintah sudah berketetapan hati untuk menaikkan harga BBM untuk kedua kalinya tahun ini pada 1 Oktober yang akan datang.

    Berbeda dengan persiapan kenaikan harga BBM di masa lalu, yang didahului dengan kampanye sosial untuk memperoleh dukungan masyarakat, pemerintah kali ini tampaknya tidak memerlukan banyak penjelasan untuk mendasari keputusan yang hendak dibuatnya.

    Sebagai misal, pemerintah kini tidak merasa perlu untuk mengampanyekan bahwa subsidi BBM hanya dinikmati oleh orang kaya, atau penghapusan subsidi BBM perlu dilakukan untuk mendorong penggunaan energi alternatif.

    Alih-alih melakukan kampanye, sebagaimana dikemukakan Wakil Presiden Yusuf Kalla, pemerintah kini justru secara terbuka menyatakan kesiapannya untuk menghadapi segala risiko pembuatan keputusan tersebut. Disengaja atau tidak, hari kesaktian Pancasila yang jatuh tepat pada 1 Oktober, tampaknya sengaja dipilih sebagai bagian dari kesiapan untuk menghadapi segala risiko tersebut.

    Jika demikian halnya, faktor apakah sesungguhnya yang mendorong pemerintah untuk mengambil keputusan yang sangat tidak populer itu? Semula sempat beredar argumentasi yang mencoba menjadikan kenaikan harga minyak mentah internasional sebagai alasan yang utama. Tetapi argumentasi tersebut ternyata sangat mudah dipatahkan.

    Berdasarkan data-data yang tersedia, transaksi ekspor-impor migas Indonesia ternyata terus-menerus mengalami surplus. Surplus transaksi ekspor-impor migas Indonesia untuk tahun 2004 mencapai 6,5 miliar dolar AS. Tahun 2005 dan 2006, surplus transaksi ekspor-impor migas Indonesia diperkiran meningkat menjadi 9,8 miliar dolar AS dan 7,5 miliar dolar AS.

    Artinya, alih-alih dapat dipakai sebagai argumen untuk menaikkan harga BBM, kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional justru lebih banyak menguntungkan Indonesia. Semakin tinggi harga minyak mentah di pasar internasional, semakin besar surplus transaksi ekspor-impor migas Indonesia.

    Sejalan dengan itu, argumentasi lain yang dicoba dipakai pemerintah untuk mendukung kenaikan harga BBM adalah soal dampak kenaikan harga minyak mentah internasional terhadap pembengkakan subsidi BBM. Menurut pemerintah, kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional berdampak pada semakin besarnya kesenjangan antara harga BBM di Indonesia dan harga BBM di negara lain.

    Walaupun angka-angka besaran subsidi BBM yang disodorkan pemerintah cenderung mendukung argumentasi ini, tetapi pemerintah sesungguhnya belum mengemukakan cerita yang sebenarnya di balik angka-angka tersebut.

    Sebagaimana diketahui, besaran subsidi BBM yang tercantum dalam APBN dihitung dengan asumsi bahwa semua BBM yang dikonsumsi masyarakat diperoleh dengan cara mengimpor. Padahal, sebagai negara produsen migas, hanya separuh dari hasil eksplorasi migas di Indonesia yang di ekspor. Sisanya diolah di dalam negeri untuk dikonsumsi masyarakat.

    Dengan latar belakang seperti itu, berarti hanya sekitar separuh dari nilai keseluruhan subsidi BBM yang tercantum dalam APBN yang benar-benar dibiayai secara tunai. Sisanya hanyalah rekening offset yang saling meniadakan antara pos penerimaan migas dan pos subsidi BBM. Artinya, dari Rp 100 triliun subsidi BBM yang tercantum dalam APBN-P (perubahan kedua), hanya sekitar Rp 50 triliun yang dibiayai secara tunai.

    Kini mari kita bandingkan nilai subsidi tunai BBM tersebut dengan beban angsuran pokok dan bunga utang. Sebagaimana tercantum dalam APBN-P, angsuran pokok dan bunga utang luar negeri tahun 2005 berjumlah Rp 53 triliun. Sedangkan angsuran pokok dan bunga utang dalam negeri, dengan asumsi pelunasan pokok mencapai Rp 30 triliun, seluruhnya berjumlah Rp 72 triliun.

    Berdasarkan angka-angka tersebut dapat disaksikan betapa subsidi BBM sama sekali tidak dapat dipakai sebagai alasan meningkatnya beban fiskal dan defisit anggaran pemerintah. Beban fikal terbesar justru bersumber pada sangat besarnya beban pembayaran angsuran pokok dan bunga utang. Jumlah keseluruhannya untuk tahun 2005 mencapai Rp 125 triliun.

    Bila demikian halnya, mengapa pemerintah merasa lebih terganggu oleh subsidi tunai BBM yang hanya berjumlah Rp 50 triliun? Sebagaimana sudah sering saya kemukakan, jawabannya terletak pada penuntasan pelaksanaan agenda liberalisasi sektor migas sebagaimana ‘diperintahkan’ oleh IMF dan Bank Dunia. Sesuai dengan UU Migas No 22/2001, yang rancangannya dibuatkan oleh USAID itu, sektor hilir migas Indonesia kini terbuka untuk dimasuki oleh pengusaha swasta.

    Sebab itu, terlepas dari harga minyak mentah di pasar internasional, tahun 2005 ini memang telah dijadwalkan sebagai tahun terakhir tercantumnya subsidi BBM dalam APBN. Selanjutnya, harga BBM akan dilepaskan ke mekanisme pasar.

    Perlu diketahui, sehubungan dengan pemberian izin kepada para pengusaha swasta untuk memasuki sektor hilir migas, antara lain membuka SPBU, saat ini sudah terdapat sekitar 107 investor asing dan domestik yang memiliki izin prinsip untuk memulai usaha mereka.

    Nah, sebagaimana dikemukakan oleh para pejabat pemerintah, selama harga BBM masih bersubsidi, selama itu para calon investor migas ini tidak dapat merealisasikan rencana investasi mereka. Selamat berinvestasi.

    ******

  92. BBM akan terus dinaikkan sesuai harga pasar internasional pada 2007-2008. Surya Kusuma Harian Ekonomi Neraca (03 Oktober 2005)

    JAKARTA – Menko Perekonomian Aburizal Bakrie, mengatakan, pemerintah menurut rencana akan kembali menaikkan harga bahan bakar minyak BBM)pada awal tahun depan. Untuk epentingan itu, pembahasan dengan dunia usaha dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin)bisa dilakukan mulai sekarang.
    Kata Aburizal, pemerintah menyambut baik keinginan Kadin untuk dapat dilibatkan dalam setiap agenda perencanaan kenaikan harga BBM. “Memang ada pasal dalam Peraturan Presiden No.55/2005 yang menyatakan bahwa untuk membahas rencana kenaikan harga BBM bisa melibatkan pihak lain,” katanya di Gedung Departemen Keuangan, Sabtu.
    Penasihat pemerintah, seperti dikutip oleh harian The Financial Times, Inggris, (30/9), mengatakan, di bawah sistem harga yang baru yang akan mulai efektif berlaku pada Januari 2006, sebuah komite beranggotakan tujuh menteri kabinet yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Aburizal Bakrie, akan memutuskan seberapa besar penyesuaian kenaikan harga untuk setiap triwulan.
    Pengalihan kepada Menteri Perekonomian ini merupakan hasil keputusan dari dekrit yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 29 September–dua hari sebelum pengumuman kenaikan harga minyak kemarin. Dengan demikian, keputusan untuk menaikkan harga minyak yang tidak populer itu tidak akan diputuskan lagi oleh presiden Indonesia.
    Target dari kebijakan tersebut, kata sumber-sumber yang dekat dengan pemerintah itu, adalah membuat harga bensin sama dengan harga pasar internasional pada Januari 2007, lalu diikuti solar yang juga akan dinaikkan hingga menyamai harga pasar internasional pada Juli 2007.
    Dan terakhir, minyak tanah juga bakal dinaikkan hingga sama dengan harga di pasar internasional pad Januari 2008.
    Setelah semuanya mencapai target, maka harga BBM akan dibiarkan mengambang bebas mengikuti harga pasar minyak dunia.
    (Antara, Financial Times)

  93. Sepanjang masa krisis ini, memang pemerintah lebih suka memenuhi tuntutan IMF dan pihak asing serta tampak lebih berpihak pada para konglomerat serta pengusaha besar. Sikap seperti ini tentu jauh dari sikap memegang amanah sebagai pihak yang wajib memelihara kemaslahatan rakyat.
    sebenarnya ada sejumlah cara yang bisa ditempuh sehingga dapat menghindari apa yang disebut pengurangan subsidi BBM sehingga tidak muncul kebijakan penaikan harga.
    Yang pertama dan utama adalah harus dilakukan revisi APBN secara mendasar, terutama pada sisi pengeluaran. Tidakkah mungkin dibuat anggaran yang berimbang sehingga tidak harus nombok? Artinya, harus dibuat rancangan pengeluaran yang disesuaikan dengan penghasilan. Bila APBN sekarang defisit sebesar Rp 46,3 triliun ( meski perlu dicatat di sini bahwa defisit APBN-P 2005 menjadi tampak semakin besar karena pemerintah memasukkan defisit tahun 2004. Ini jelas merupakan akal-akalan pemerintah untuk menunjukkan seolah-olah defisit memang benar-benar besar dan negara ini dalam keadaan gawat) , maka harus dilakukan pemangkasan besar-besaran baik pada item-item belanja maupun pada besarannya hingga defisit itu tidak ada lagi. Misalnya: memanfaatkan surplus kenaikan harga minyak dunia dengan asusmsi 60 US Dollar/barel sebesar Rp. 14 triliun {kenaikan harga minyak dunia yang disebut menyebabkan kenaikan subsidi sebenarnya malah membuat tambahan penerimaan migas APBN 2005 lebih tinggi dibanding tambahan subsidi . Kenaikan harga minyak dunia yang katakanlah mencapai US$ 60 per barel (Rp 9.300 per USD) memang telah menaikkan jumlah subsidi menjadi Rp 129 triliun. Tapi penerimaan pun naik menjadi Rp 213 triliun. Bila dikurangi dengan biaya bagi hasil daerah, ternyata masih terdapat surplus Rp 14 triliun}.
    Kedua , pemotongan 20% belanja barang dan modal sebesar Rp 15,42 triliun. Dengan kata lain harus dilakukan penghematan secara menyeluruh.
    Ketiga, penghentian pembayaran bunga utang ribawi sebesar Rp 59,7 triliun. Bahkan semestinya utang-utang pemerintah itu wajib dihapus karena rakyat tidak mendapatkan manfaat dari besarnya utang-utang itu. Keempat, menghentikan inefisiensi (dengan menghentikan peran broker dalam impor dan ekspor migas serta KKN di tubuh instansi pengelola BBM) dan penyelundupan BBM bersubsidi (dengan meningkatkan kontrol dan pengamanan) yang diperkirakan sebesar Rp 35 triliun per tahun, dimana yang sudah diketahui dan diakui pemerintah dari penyelundupan BBM yang baru-baru ini terungkap minimum sebesar Rp 9 triliun per tahun.
    Kelima, dengan sistematis menyita harta koruptor BLBI sebesar Rp. 215 triliun.

  94. BBM boleh naik tapi jangan banyak -banyak, kaya rakyat banyak yang kerja aja dan kita harus lihat dampaknya terhadap ekonomi rakyat harga2 semua naik kasihan yang tidak punya pekerjaan takutnya nanti banyak yang melakukan tindak kriminal dan yang stress.Dan satu lagi pemerintah harus memperhatikan dana konpensasi BBM jangan sampe nanti dimakan koruptur nanti rakyat marah dan melakukan penjarahan luh.

  95. Mau tanya kira2 ada nggak cara perhitungan dampak dari kenaikan BBM terhadap konsumsi masyarakat sehingga salary dari pegawai atau pekerja bisa dinaikkan oleh perusahaan?

  96. aduh sony,.. hari gini mo tanya naik gaji… :d ..
    eng.. :-? gini ya, naik BBM menyebabkan cost naik usaha apapun itu (akibat inflasi naik, kalo pun BI mo ngerem dengan tk suku bunga yang tinggi, pasti naik juga, apalagi bulan puasa ini dan lebaran udah di depan mata. Kalo masyarakat banyak nabung, konsumsinya turun dong) termasuk industri jasa. Nah (tadi) kalo konsumsi masyarakat turun, biaya produksi/operasional perusahaan naik,.. gimana hanyyoooo????,… iya,.. jawaban mu tepat! bukan naik gaji, tapi naik koper alias dieliminasi,.. siap-siap dipecat… nah sekarang udah ngertikan anak-anak,.. he..he…

    :((
    (yang kebat-kebit takut dieliminasi)

    salam dari Palembang

  97. Sebenarnya pemerintah tidak dapat disalahkan sepenuhnya atas kebijakannya menaikkan bbm, kenapa? suatu kebijakan tentunya diambil atas dasar masalah tertentu, dalam hal ini harga minyak dunia yang melambung menjadi acuan bagi pemerintah untuk menyesuaikannya. Kemudian, masalah subsidi sebenarnya adalah bom waktu yang diciptakan oleh pemerintahan orde baru yang membuat masyarakat sangat tergantung pada subsidi.
    Disaat keluarnya kebijakan tersebut, kita sebenarnya harus melirik oknum-oknum masyarakat yang provokatif, karena merekalah yang menyebabkan kepanikan dalam khalayak. dalam konteks politik hukum, sebaiknya jangan melihat kebijakan politiknya saja tetapi melihat juga politik masyarakatnya. ketika masyarakat menolak kenaikan bbm? kita lihat dulu masyarakat golongan mana yang menolak, pada dasarnya masyarakat Indonesia masih lemah mental dalam hal itu, mereka belum siap untuk menerima perubahan, masyarakat mengharap lebih pada pemerintah yang pas-pasan dan tentu pemerintahnya juga yang tidak bisa diandalkan.
    Solusinya untuk mengatasi masalah ini, dari segi pemerintah adalah hentikan budaya korupsi, mulailah untuk berpihak pada masyarakat dan kemudian buatlah kebijakan yang mendukung masyarakat seperti tepat sasaran dalam memberikan subsidi.. Dengan demikian bisa memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Kemudian dari segi masyarakat adalah berusaha untuk mendukung kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, kita ambil contoh kenaikan bbm, kita bisa mendukung pemerintah dengan gerakan hemat energi, menggunakan kendaraan bermotor apabila memang diperlukan. Kemudian mulailah untuk belajar memahami politik pemerintah, agar bisa mengetahui apa yang di lakukan pemerintah dan untuk apa kebijakan-kebijakan itu dibuat.

  98. jika kita melihat sisi kedepannya, memang penghapusan subsidi BBM baik, karena ini membuat rakyat tidak manja, dan membuat masyarakat bisa berhemat, keuntungan lainnya adalah mengurangi penyelundupan BBM ke luar negeri, ya semoga semua pihak dapat mengambil hikmahnya :)

  99. FAKTA PENTING UNTUK MENOLAK PENCABUTAN SUBSIDI BBM

    “Menolak Pencabutan Subsidi BBM”
    buat Orang Awam

    PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN (FAQ)

    PEMERINTAH MENGATAKAN, AKIBAT KENAIKAN HARGA MINYAK DUNIA, SUBSIDI
    BBM YANG MENINGKAT DRASTIS AKAN MENGANCAM DEFISIT ANGGARAN NEGERI
    KITA. BENARKAH?

    TIDAK BENAR. Naiknya harga minyak dan gas dunia memang meningkatkan
    jumlah subsidi BBM. Tapi, juga meningkatkan pendapatan ekspor
    Indonesia dari sektor minyak dan gas.
    Artinya: naiknya pengeluaran untuk subsidi diimbangi oleh naiknya
    pendapatan ekspor migas. Anggaran akan aman karenanya.
    Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pendapatan ekspor migas
    kita akan meningkat bersama naiknya harga minyak di pasaran
    internasional.

    APAKAH SUBSIDI BBM MELEBIHI PENDAPATAN KITA DARI EKSPOR MIGAS?

    TIDAK. Pendapatan ekspor migas lebih besar dari subsidi minyak.
    Menurut Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, pendapatan ekspor
    migas kita tahun 2005 ini mencapai Rp 175 triliun.
    Tahun 2004 lalu, pendapatan dari sektor migas ini hanya Rp 122
    triliun. Artinya ada kenaikan lebih dari 40%.
    Sementara itu, masih menurut departemen yang sama, subsidi BBM yang
    dihitung dengan harga minyak dunia sekarang hanya sebesar Rp 135
    triliun.
    Artinya ada surplus dari ekspor migas. Dengan kata lain, subsidi
    tidak akan mengancam defisit anggaran.

    BENARKAH SUBSIDI BBM MERUPAKAN PENGELUARAN TERBESAR NEGARA, SEHINGGA
    JIKA DIPERTAHANKAN BAKAL MENGANCAM KEUANGAN NEGARA?

    TIDAK BENAR. Di luar belanja rutin (gaji pegawai, pembelian barang
    dan belanja pembangunan), pengeluaran terbesar pemerintah pusat
    ditempati oleh pembayaran utang negara.

    BUKANKAH RAKYAT MEMANG HARUS IKUT MENANGGUNG BEBAN MEMBAYAR UTANG
    NEGARA?

    HANYA BENAR SEBAGIAN. Selama ini, rakyat Indonesia secara keseluruhan
    sudah ikut menanggung beban pembayaran utang negara. Tapi, sebagian
    besar utang itu sebenarnya tidak layak ditanggung oleh orang
    kebanyakan, terutama orang miskin.
    Indonesia merupakan salah satu negeri pengutang terbesar di dunia.
    Menteri Keuangan melaporkan pada pertengahan September 2005, utang
    pemerintah Indonesia mencapai Rp 1.200 triliun (seribu dua ratus
    triliun rupiah), atau 52% dari pendapatan kotor negara.

    Utang negara itu melonjak drastis setelah krisis, ketika pemerintah
    memberi subsidi langsung kepada para bankir dan konglomerat senilai
    Rp 700 triliun. Utang seperti ini tidak layak dibayar oleh rakyat
    miskin.

    Karena besarnya utang, rakyat Indonesia secara keseluruhan menanggung
    beban berat setiap tahunnya. Sekitar sepertiga hingga separoh (30-
    40%) pengeluaran pemerintah pusat beberapa tahun terakhir dipakai
    untuk membayar cicilan pokok dan bunga utang negara. Makin sedikit
    yang tersisa untuk belanja kesehatan dan pendidikan.

    Pembayaran utang akan meningkat dalam tahun-tahun mendatang: dari Rp
    108,7 triliun pada 2004 menjadi Rp 118,5 triliun pada 2006.

    WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA MENGATAKAN, KENAIKAN HARGA MINYAK
    MERUPAKAN SATU-SATUNYA JALAN INDONESIA KELUAR DARI KEBANGKRUTAN.
    BENARKAH PERNYATAAN ITU?

    TIDAK BENAR. Pencabutan subsidi bukan satu-satunya jalan keluar untuk
    mencegah kebangkrutan. Ada alternatif lain:
    1. Mengurangi kebocoran belanja rutin, yang selama ini banyak
    dikorupsi

    2. Membuat kebijakan transportasi yang hemat energi, mengurangi
    kemacetan serta lebih mementingkan angkutan publik seperti bus kota
    dan kerata api ketimbang membuat jalan tol yang hanya dinikmati mobil
    pribadi orang kaya.

    3. Membuat kebijakan yang bisa mengurangi ketergantungan ekonomi
    pada minyak. Indonesia memiliki gas bumi yang masih banyak, tapi
    belum dimanfaatkan. Tapi, pada masa yang akan datang, pemerintah
    harus mengarahkan pembangunan ekonomi menggunakan sumber energi
    terbarukan (angin, surya, biodiesel dan sejenisnya).

    4. Meminta pemotongan jumlah utang kepada negeri kreditor dan
    menghentikan pembayaran obligasi rekap (subsidi langsung yang hanya
    dinikmati orang kaya).
    Dengan memilih mencabut subsidi minyak, pemerintah hanya mau
    mengambil jalan paling mudah ketimbang bekerja keras membangun sistem
    ekonomi negara yang lebih sehat.
    MENTERI ABURIZAL BAKRIE MENGATAKAN: “PILIH MEMBAKAR RP 60 TRILIUN DI
    JALAN, ATAU SEKOLAH DAN RUMAH SAKIT GRATIS”. APA ARTI PERNYATAAN ITU?
    PERNYATAAN ITU MENYESATKAN. Sekolah dan rumah sakit gratis hanya
    janji kosong. Pemerintah tidak akan mengalihkan Rp 60 triliun tadi,
    jika ada, untuk belanja pendidikan dan kesehatan.

    Tahun 2005, belanja sektor kesehatan hanya Rp 9,9 triliun, sementara
    pendidikan Rp 30,8 triliun. Bandingkan dengan pengeluaran untuk
    pembayaran utang, sebesar Rp 93,9 triliun.

    Tidak hanya pendidikan kesehatan yang makin merana. Pembangunan
    infrastruktur seperti jalan, air bersih dan perumahan juga menyusut.

    Belanja pembangunan terus merosot, sementara pembayaran utang terus
    meningkat. (Dalam Triliun Rupiah)

    2004 2005 2006
    Belanja Pembangunan Rp 71,9 Rp 49,6 Rp 45,0
    Bayar Utang Rp 108,7 Rp 93,9 Rp 118,5

    Lihat Bagan di bawah:

    BENARKAH SUBSIDI BBM HANYA DINIKMATI ORANG KAYA, YAKNI ORANG-ORANG
    YANG MEMAKAI BENSIN, SOLAR DAN LISTRIK LEBIH BANYAK?

    TIDAK BENAR. Baik orang kaya maupun orang miskin menikmati subsidi
    BBM. Subsidi BBM adalah subsidi tidak langsung. Artinya bukan bensin,
    solar atau minyak tanah itu sendiri yang mempunyai arti.

    Subsidi BBM menopang daya beli masyarakat. Jika subsidi dicabut, daya
    beli masyarakat akan jatuh.

    Bahan bakar merupakan komponen setiap barang dan jasa yang kita
    konsumsi (pangan, sandang, perumahan, obat-obatan, layanan
    pendidikan).

    Jika subsidi dihapus, maka harga pangan, sandang, perumahan, obat dan
    layanan pendidikan meningkat drastis. Orang miskin akan semakin sulit
    menjangkau kebutuhan pokok dan layanan dasar yang harganya melambung.

    Dampak kenaikan harga lebih berat dirasakan orang miskin ketimbang
    orang kaya.
    TAPI, BUKANKAH ORANG KAYA MENGKONSUMSI ENERGI (MINYAK, SOLAR DAN
    BENSIN) LEBIH BANYAK KETIMBANG ORANG MISKIN, ARTINYA MEREKA MENERIMA
    SUBSIDI LEBIH BANYAK DARI ORANG MISKIN?
    BENAR. Orang kaya memang mengkonsumsi minyak dan energi lebih banyak
    karena mereka punya rumah lebih besar (listrik lebih banyak, untuk
    penerangan, kulkas dan AC) dan punya mobil yang haus bensin.

    Itu memang tidak adil. Dan harus dikoreksi.
    ADAKAH CARA LAIN UNTUK MENGOREKSI KETIDAKADILAN ITU?
    ADA. Ketidakadilan dalam konsumsi minyak bersubsidi bisa dikoreksi
    dengan menerapkan pajak yang sangat tinggi pada mobil pribadi,
    kulkas, AC, peralatan elektronik dan sebagainya, untuk mengkomensasi
    tingginya pemakaian bahan bakar mereka.

    Dengan mencabut subsidi, bukannya menerapkan pajak tinggi kepada
    orang kaya, pemerintah telah makin menyengsarakan orang miskin.
    TAPI BUKANKAH ORANG MISKIN DIBERI KOMPENSASI?
    BENAR. TAPI JUMLAHNYA SANGAT SEDIKIT. Kompensasi pencabutan subsidi
    pada Oktober 2005 ini hanya sebesar Rp 4,7 triliun untuk ekitar 15,5
    juta keluarga. Bandingkan angka itu dengan pembayaran utang negara
    yang mencapai lebih dari Rp 90 triliun.
    BUKANKAH SUBSIDI BBM MENYEBABKAN PENYELUNDUPAN?
    BUKAN. Penyelundupan disebabkan oleh rendahnya kinerja pemerintah
    dalam menegakkan hukum, di samping merajalelanya korupsi. Gaji
    pegawai pemerintah terus meningkat, tapi mengurus penyelundupan tidak
    bisa.

    **** So.. Pendapat kamu Pri kayaknya terlalu naif… pro kapitalis penjahat dunia!!

  100. So.. Pendapat kamu Pri kayaknya terlalu naif… pro kapitalis penjahat dunia!!

    maaf, saya sudah baca & jika anda mau sedikit repot membaca tulisan saya maka anda akan tahu bahwa argumen tersebut mudah untuk dipatahkan

  101. Udah.. udah.. jangan berantem, udah pada tua kok berantem, udah ngapain juga mikirin BBM terus (anehnya,setiap browsing, saya selalu melihat perkembangan komentar di kolom ini).

    Semuanya benar kok (yang berpihak kepada rakyar miskin dan pemerintah), saya setuju pada pendapat yang mengatakan hal ini merupakan bom waktu yang setiap saat akan meledak.. nah terbukti udah meledak (bom kesekian) dan berikutnya akan meledak bom-bom lain, hati-hati Pak Wawang, awal Januari katanya bom PLN akan meledak naik 60% (nah lo), LPJ ?

    Tunggu dulu, bom yang meledak bukan kemauan pemerintah (????) tapi akibat bom bikinan jaman lalu, untuk mengurangi korban semakin banyak pemerintah dengan tim “GEGANA”nya meledakkan satu persatu, ternyata bom yang diledakkan cukup dasyat sehingga bunker peledakan hancur lebur termasuk lingkungan sekitarnya (??)

    Ternyata ada lo yang diuntungkan dari bom-bom ini, ya.. penjual bahan dan alat-alat bom :d :d.

    Sekarang bom bahan bom banyak dijual bebas, bom korupsi (saya setuju pendapat pak Wawang, menurut perkitaan saya kebocoran mencapai 60%, pernah saya bertanya kepada temen yang memegang proyek pemerintah daerah, yang dibangun hanya 50%, tapi itu masih untung, coba kalo proyek non pisik wah… bisa 70%, nah hitung di APBN, proyek pisik berapa, proyek non pisik berapa), bom koncoisme dan bom-bom lainnya.

    Itu saja, semoga kita didewasakan kondisi saat ini.
    (maaf ya, komentar saya rada serius)

    Salam dari Palembang

  102. Argumen yang bombastis! Mengingatkan orang pada argumen-argumen para menteri yang ikut merayakan keberhasilan ide-ide eknonomi neo-liberal. Kenaikan harga hingga 125% ide yang konyol.
    Bisa dimaklumi jika APBN akan mengalami defisit jika subsidi terlalu besar tetapi banyak juga anggaran-anggaran tak perlu seperti belanja militer, fasilitias DPR sangat memberatkan dan tak efektif.
    Konsumsi BBM tak akan pernah turun begitu juga tingkat kemiskinan dan kesejahteraan rakyat kecil.

  103. #140: silakan ulangi lagi komentar anda dengan lebih daripada hanya sekadar sebuah retorika. dengan demikian, mungkin akan saya tanggapi.

  104. Ai sih setuju BBM dinaekkan, biar Orang Indonesia and yang ngaku wakil rakyat lebih kreatif. Misal mikirin cara produksi Ethanol yg murah. Buat regulasi yang mendorong industri penghasil bahan bakar alternatif yang murah, yg kalau bisa sama sekali gak bergantung sama negara laen. Full produksi dalam negeri.

  105. naikin aja BBM biar pd sadar klo ga butuh ga usah pake kendaraaan. Jangan mo gaya2 an aja.
    bwat pejabat naik mobil cuma sendiri mending naik angkot aja:-?

  106. aduhhhhhhh,
    BBM naik………….
    ongkos angkutan juga naik….
    ya asal pemerintah fair aja menyalurkan dana kompensasi…
    apalagi untuk kesehatan dan pendidikan……..
    harus bener-bener tersalurkan tuh.klo nggak ?????????:(:(

  107. seru bacanya :p
    well, bbm emang harus naek,
    siapa tau dengan keadaan kayak gini,
    manusia Indonesia jadi kepepet,
    kepepet musti ngirit, jadinya gag terlalu konsumtip,
    kepepet jadi kreatip… mencari sumber energi di luar minyak misalnya
    siapa tau:D

  108. Selamat Pagi

    Sorry to use English, my Indonesian weak and of a travel standard only.

    I am researching the reaction against fuel price rise in Indonesia. This is for a talk next week. I am a teacher and democracy activist in Sydney and my audience is interested in the democratic movements in Indonesia as an alternative to Aus and US imperialism and religious extremism.

    Could someone please email back a summary of recent devlopments re resistance to the fuel rises, especially this discussion thread. Generally interested in discussion.

    Selamat tinggal

    John Morris, Sydney

  109. Tuh kan, hebat gak indonesia, semua masalah enak aja untuk disantep jadi bahan penelitian orang luar negeri (yang memandang “lain” dari persoalan kite ye nggak…), sedangkan peneliti dalam negeri bingung, bukan bingung apa,.. bingung alat analisisnya itu loh (orang kite kan gak pinter-pinter amat, coba contohnya.. banyak menteri kite nyang pinter… eh… jadi menteri… senyap deh..).

    krisis BBM aja banyak yang tertarik bikin penelitian, dari skripsi ampe desertasi (“desert”-tasi,.. he..he :d ). Nah, kite kan udah tau pemecahannya semua yaitu KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA (yang bukan merasa “Rakyat Indonesia” diem aje yah), dan KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB. Gimane…??? betuull??…

    Salam dari Palembang

    ijoel yang cakep

  110. Subsidi dan Kesesatan Cara Pandang

    SRI PALUPI

    Silakan saja berdemo. Tak ada masalah. Namun, ekonomi negara juga harus tetap berjalan, apa pun yang terjadi. Jadi harga BBM tetap akan dinaikkan,” kata Wapres Jusuf Kalla menanggapi respons masyarakat atas gagasan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

    Satu hal yang pantas digugat dari pernyataan itu adalah logika bahwa subsidi membuat macet perekonomian. Pertanyaannya, subsidi yang mana?

    Orang miskin

    Selama ini kita terperangkap pengertian subsidi yang menyesatkan. Seolah subsidi berlaku dan diberikan hanya bagi orang miskin. Karena itu, ketika dinilai salah sasaran, subsidi bagi kaum miskin bisa dengan mudah dihentikan. Terlebih bila peniadaan subsidi didukung kajian sejumlah intelektual yang berargumen, pencabutan subsidi yang disertai intervensi bagi orang miskin akan mengurangi angka kemiskinan.

    Argumen semacam itu mungkin lahir dari perhitungan di atas kertas terhadap angka statistik yang bisa ditarik ulur sesuai kepentingan (pemesan). Satu hal yang luput dari kajian para intelektual adalah subsidi bukan monopoli kaum miskin. Nyatanya, lebih banyak subsidi yang ditujukan bagi konglomerat.

    Kita ingat, kebangkrutan yang harus ditanggung masyarakat sejak negeri ini dihantam krisis. Sebelumnya, kita dibuat buta soal utang negara. Kita terkejut saat mendapati jumlah utang luar negeri sektor swasta 60 persen dari total utang negara, dan itu dibebankan kepada rakyat. Rakyat dipaksa menanggung konsekuensi kebijakan swastanisasi pelayanan publik dan nasionalisasi utang swasta yang berdampak pencabutan beragam subsidi dan melambungnya biaya hidup.

    Pada tahun 2000 kita mencatat pemerintah menyuntikkan dana Rp 257 triliun kepada industri perbankan. Sementara nilai total subsidi untuk BBM, listrik, pangan, pendidikan, kesehatan, dan pertanian, pada tahun yang sama, tidak lebih dari Rp 30,828 triliun. Pada tahun 2002 pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dalam penyelesaian kasus BLBI. Setelah mengeluarkan berbagai skema penyelesaian kasus BLBI, pemerintah menerbitkan Letter of Release and Discharge kepada sejumlah konglomerat. Dengan kebijakan ini negara memberi subsidi senilai Rp 75 triliun pada sejumlah konglomerat. Lalu, di mana sumber kemacetan ekonomi?

    Kini anggaran negara lebih banyak dialokasikan untuk membayar utang ketimbang membiayai pembangunan. Sementara intelektual tersohor memilih tunduk pada logika IMF yang mengarahkan perkara kemacetan ekonomi ada pada subsidi BBM. Masyarakat dipaksa menerima cara pandang, pencabutan subsidi BBM adalah satu-satunya penyelesaian. Padahal tak perlu hitungan rumit untuk menjelaskan, perkara kemacetan ekonomi adalah perkara ketidakadilan.

    Filsuf Henry George dalam Progress and Poverty menegaskan, yang menghambat kemajuan dan menciptakan kemerosotan adalah ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan kekuasaan. Yang kaya kian kaya, yang miskin semakin helpless dan hopeless, kelas menengah kian tersungkur. Di negeri ini ketidakadilan hadir dalam rupa: tumpukan utang, korupsi, kekurangberpihakan intelektual dan agamawan pada kaum lemah.

    Kesesatan cara pandang

    Ada dua hal yang terkait subsidi bagi rakyat miskin, nilai subsidi dan implementasi. Yang dipersoalkan selama ini lebih pada implementasi, bukan baik buruknya subsidi. Pemberian subsidi bagi si miskin dianggap tak berarti karena salah sasaran. Jika perkaranya pada implementasi, mengapa solusinya meniadakan subsidi dan bukan memperbaiki implementasi? Jika soalnya keterbatasan dana, banyak data menunjukkan, beragam subsidi untuk kelompok kaya nilainya jauh lebih besar daripada subsidi bagi kelompok miskin.

    Jika implementasi masih bisa diperdebatkan, tidak demikian dengan nilai subsidi. Nilai subsidi bagi rakyat miskin, terlebih dalam kondisi krisis, tidak relevan untuk dipertanyakan. Bagaimanapun rakyat kecil butuh subsidi. Mereka yang mendukung pencabutan subsidi mungkin perlu mendengarkan kelompok miskin yang paling merasakan dampaknya. Dalam hal subsidi, kelompok miskin punya pendapat sendiri.

    Studi tentang subsidi bagi kelompok miskin (buruh, petani, nelayan, miskin kota) yang dilakukan Institut Sosial Jakarta (ISJ) tahun 1999 menunjukkan, cara pandang kaum miskin terhadap subsidi berbeda dengan yang dipikirkan para intelektual. Kaum miskin lebih memilih subsidi bukan dalam bentuk barang (beras, minyak, pupuk, dan lainnya) atau uang, karena sulit diakses. Subsidi pada barang atau dalam bentuk uang dijalankan dengan mekanisme random dan disalurkan lewat badan usaha atau pedagang besar. Padahal, dalam kondisi miskin data, mayoritas kaum miskin tak tampak dalam angka statistik.

    Subsidi pada atau dalam bentuk barang memang dibutuhkan dalam kondisi darurat. Selebihnya, subsidi akan berarti jika diwujudkan dalam bentuk realokasi sumber daya dan modal, yang selama ini banyak dikuasai kelompok tertentu. Akses atas modal, ruang, lahan, informasi, dan pendidikan murah adalah bentuk subsidi yang paling banyak mereka harapkan. Jika pemerintah tidak mampu memberi subsidi semacam itu, minimal mereka bisa mendapat rasa aman, bebas dari perampasan hak milik, dan tidak terus-menerus digusur.

    Singkat kata, perkara subsidi bagi rakyat kecil adalah perkara mengikis ketidakadilan. Bukan perkara distribusi dana kompensasi, yang lahir dari kesesatan cara pandang.

    Sri Palupi Mahasiswa Pascasarjana STF Driyarkara, Ketua Institut for Ecosoc Rights

  111. Salah Satu “hasil” dari kenaikan BBM

    Tangerang, Warga Kota. Keluarga Idup (44), warga
    Kampung Sewan Bedeng RT 01/02, Kelurahan Mekarsari,
    Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, terpaksa harus
    makan dua hari sekali. Untuk mengirit minyak tanah,
    keluarga itu minum air mentah.

    Kesengsaraan keluarga dengan empat anak itu semakin
    terasa setelah harga BBM naik. Penghasilan Idup
    sebagai kuli angkut pasir kian terpuruk, begitu pula
    istrinya Selih (32) yang bekerja sebagai buruh
    cuci.Sebelum harga BBM naik, keluarga itu masih bisa
    makan sehari sekali dan Idup masih bisa ngopi dua
    kali. “Sekarang sudah tak bisa lagi. Dengan uang Rp
    3.000 sudah tidak bisa membeli apa-apa lagi,” ujar
    Idup meratapi nasibnya. Ia pun menuding pemerintah
    buta dan tuli. Menurutnya, para penggede tak peduli
    terhadap kehidupan orang-orang seperti dirinya yang
    jumlahnya jutaan.

    Idup dan keluarganya tinggal di Kampung Sewan Bedeng
    RT 01/02, kampung kumuh di bantaran Kali Cisadane, tak
    jauh dari pintu irigasi Pintu Air X. Kampung itu
    dipadati rumah gubuk yang ditempati para kuli angkut
    pasir dan buruh cuci. Seperti kebanyakan rumah gubuk
    di kampung itu, rumah Idup juga tak berjendela. Udara
    segar hanya bisa masuk dari sela-sela anyaman dinding
    gedek. Gubuk berukuran 3 m x 3 m yang disewa Rp
    50.000 per bulan itu pun hanya punya satu ruangan yang
    difungsikan sebagai ruang tamu, kamar tidur, dan dapur
    sekaligus.

    Pasangan Idup dan Selih memiliki empat orang anak.
    Anak pertama dan kedua, Gustiawan (15) dan Yuliana
    (13), terpaksa berhenti sekolah di kelas IV SD.
    Keduanya kini dititipkan kepada neneknya, lantaran
    Idup dan Selih tak sanggup memberi makan. Hanya dua
    anak yang tinggal bersama mereka, yakni anak ketiga
    Julendra (11) yang duduk di kelas V SD dan anak
    keempat Faisal (3).

    “Julendra juga terancam berhenti sekolah, karena sejak
    bulan Juni sampai Oktober dia belum bayar SPP.
    Bagaimana kami bisa bayar uang sekolah yang sebulan Rp
    5.000, kalau makan aja susahnya bukan main,” kata
    Selih.
    Ketika Warta Kota menyambangi rumah kecil berdinding
    gedek dan beratap anyaman daun kelapa itu, kemarin,
    Idup bertelanjang dada duduk murung menatap anak
    laki-lakinya Faisal asyik melahap nasi putih tanpa
    lauk. Sesekali tangan Idup menuangkan air putih ke
    piring plastik bocah itu agar nasinya tidak
    menggumpal.

    Di belakang kedua orang itu, Selih duduk bersandar
    lemari kayu usang sambil mengurut kedua kakinya. Mata
    perempuan itu terus menatap ayunan tangan si bocah
    menyuapkan nasi ke mulutnya.

    Belum habis nasi di piring Faisal, tiba-tiba kakaknya
    Julendra menyeruak masuk. Tanpa bicara apa-apa, si
    kakak merebut piring plastik di depan adiknya. Piring
    itu dibawanya menjauh ke sudut ruangan. Setelah
    sejenak melirik ke kanan dan ke kiri, tanpa ragu
    Julendra menyuap nasi yang tinggal setengah itu ke
    mulutnya.

    Melihat piringnya direbut, Faisal tak bereaksi
    apa-apa. Dia bangkit dan menjangkau gelas di
    belakangnya. Ia lalu mengisi gelas dengan air yang
    diambil dari dalam ember plastik warna hitam. Usai
    menenggak habis isi gelas, bocah itu berbaring di atas
    kasur tipis yang dibentangkan di lantai semen. Bau tak
    sedap merebak dari setumpuk kain gombal yang dijadikan
    alas kepala si bocah.

    “Iya begini deh. Saya dan bapaknya anak-anak mengalah
    nggak makan hari ini. Habis nasinya nggak cukup buat
    berempat. Biar aja anak-anak duluan yang makan. Kalau
    saya dan bapaknya masih kuat nggak makan sampai
    besok,” ujar Selih disusul anggukan lemas suaminya
    Idup.

    Kompor nganggur
    Sebagai buruh cuci, Selih mengaku tak bisa berbuat
    banyak. Penghasilannya yang cuma Rp 30.000 setiap
    bulan, tak pernah cukup untuk sekadar hidup layak.
    Sementara penghasilan Idup yang jadi kuli angkut pasir
    pun tak jelas. Sekali menurunkan pasir, ia dibayar Rp
    3.000. Jika banyak orderan, Idup paling banter bawa
    pulang uang Rp 9.000. Tapi Idup lebih banyak
    menganggur.

    “Sebelum BBM naik, kami sekeluarga hanya makan sehari
    sekali dengan nasi putih dan kerupuk. Sesekali pakai
    tempe juga. Bapaknya anak-anak juga masih bisa ngopi
    paling nggak dua kali sehari. Tapi sekarang, saya dan
    bapaknya anak- anak kadang baru makan dua hari sekali.
    Ngopi juga kalau ada orang yang ngasih. Kalau
    anak-anak sih kami belain makan sekali sehari. Nasi
    putih aja. Lauknya seketemunya. Biar nggak kering,
    nasinya dicampur air,” ujar Selih.

    Idup lalu meneruskan cerita kelam hidup keluarganya.
    Sambil menunjuk kompor minyak tanah usang yang
    tergolek di sudut ruangan, ia berkata, “Kompor itu
    udah lama nggak nyala. Saya nggak kuat beli minyak
    tanah karena harganya naik terus. Sekarang aja satu
    liter Rp 2. 900. Sama harganya dengan upah saya sekali
    nurunin pasir.”

    Kalau pun ada uang, lanjut Selih, ia dan suaminya
    hanya mampu membeli setengah liter minyak tanah yang
    digunakan untuk menanak nasi. “Saya cuma berani
    menggunakan minyak tanah untuk masak nasi. Agar
    mengirit minyak tanah, kami nggak pernah masak air
    minum. Kalau mau minum, ambil saja air di sumur pakai
    ember. Anak-anak saya juga biasa minum air mentah.
    Kata mereka lebih enak, rasanya adem. Syukurnya sih
    mereka nggak pernah sakit,” kata Selih.

    Selih dan Idup kemudian terdiam. Mata mereka
    menerawang ke langit-langit rumbia yang jika hujan
    pasti bocor di sana-sini. “Saya dari dulu mau pindah
    kontrakan. Tapi uangnya nggak ada. Tinggal di sini
    susah banget. Kami tidur berempat berdesak-desakan di
    atas satu kasur. Kadang kepala saya mentok ke kompor.
    Kalau nggak kaki saya harus dilipat semalaman. Belum
    lagi kalau hujan, atap pasti bocor. Tidur terpaksa
    harus gantian, karena kasurnya kebasahan,” kata Idup.

    Pasangan suami istri itu lalu menanyakan dana
    kompensasi BBM. “Katanya ada bantuan dari pemerintah
    buat orang miskin. Kok sampai sekarang kami nggak
    kebagian. Boro-boro dapat duit, didata saja nggak.
    Bagaimana nih Pak Walikota, kok yang miskin makin
    tambah miskin aja,” kata Selih lirih. (Has) (Kompas 12
    Okt 2005)

  112. maaf, bukannya tidak mendukung kebebasan berpendapat, tapi mohon jangan copy paste seluruh artikel, cukup sertakan URL-nya saja atau paling banyak kutipan. pertama, artikel itu ada hak ciptanya, kedua, halaman ini jadi berat untuk didownload.

  113. kemudian, bagi yang bicara seakan2 mengatasnamakan kesejahteraan rakyat kecil, silakan tunjukkan hal yang lebih nyata ketimbang cuma memrotes kenaikan BBM. misalnya dengan membantu orang2 miskin yang anda2 ‘laporkan’ tersebut.

    saya mendukung kenaikan BBM dengan pertimbangan2 di atas. tapi saya gak bilang kalau sekarang BBM naik, besok rakyat akan sejahtera. imbasnya pasti ada, tinggal bagaimana cara kita untuk meminimalkan efek negatifnya.

  114. #151
    Kasihan sekali itu keluarga..
    tapi itu bukan berarti BBM tidak harus dinaikkan
    biarlah kita semua belajar dari hidup yang kepepet, tidak dibutakan kemudahan hidup pemberian.
    biar kita semua tahu, beginilah hidup yang sebenarnya. coba kita tanya diri sendiri? apa selama ini kita sudah berhemat? kemanapun kita pergi selalu ada lampu yang menyala tanpa diperlukan, atau siang2 lampu teras masih menyala, mandi air panas cuma untuk nyaman, makan berlebihan, 1 lantai aja naik lift, foya-foya.. sangat begitu banyak hal-hal yang kita boroskan, yang sebenarnya menunjukkan kita TIDAK PUNYA KEPEDULIAN.. lalu ketika BBM naik jadi orang nomor satu yang protes..
    sekarang bagaimana mengatasi dan mencegah munculnya keluarga #151, mungkin karena pendidikan kurang, sudah tahu susah tapi punya banyak anak. atau itu orang mungkin gak mau tahu kalau punya banyak anak bakal bikin anaknya sendiri menderita.. kalau sudah begini siapa yang salah? Kalau hidup lebih “real”, kesadaran akan muncul.

  115. Bener juga tu AS (#154#), tapi yah begitu yang namanya kemiskinan secara budaya, mereka udah merasa gak perlu upaya apa untuk meningkatkan taraf hidup karena merasa udah “cukup”, sama seperti sononya yang ortunya juga membesarkan mereka dalam kondisi miskin seperti itu. Inilah peranan Bupati/Gubernur dalam membangun daerah, memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya, bukan berlomba-lomba mendaftarkan masyarakatnya miskin sehingga dapet kompensasi BBM.

    Bulan kemaren sebelum ada “keributan” soal kompensasi BBM. Di daerah Ogan Komering Ilir, oleh wartawan lokal diberitakan banyak masyarakatnya makan makanan utama sejenis gaplek, makanan yang terbuat dari ubi kayu yang kemudian dijemur. Eh, Bupatinya mencak-mencak dan menyuruh Camat setempat menyelidiki (Camatnya kan udah tau kondisi masyarakatnya eh malah disuruh menyelidiki), bukannya dia sendiri yang harusnya turun tangan melihat hal tersebut di lapangan. Ujung-ujungnya dia bilang bahwa masyarakat di sana kan memang makan makanan tersebut karena sudah tradisi.

    Ini menyedihkan karena sebenarnya masyarakat di sana gak kebeli beras sama sekali, malah ada yang mencampur “gaplek” tersebut dengan beras seadanya.

    Kalo pemerintahan sekarang menurut saya, bukan hanya cukup kasih “pancing” saja akan tapi juga “umpan”, “Buku petunjuk memancing yang benar” dan jangan lupa mengarahkan masyarakat tempat yang banyak ikannya atau malah membiarkan rakyat untuk memancing di “empang”nya yang banyak ikan yang gemuk-gemuk yang selalu kelaparan. Karena memang tipikal masyarakat kita : mudah cukup puas, agak malas, de el el deh…

    Maaf ya Om Pri bikin kolommu “overloaded”.

    Salam dari Palembang

    ijoel yang cakep

  116. rasah kawatir, rasah kakehan cangkem, karepe liya-liyo, jupuk watu keprok matamu. uasu buajingan…….matana tuh dipake. banyak yang menderita gara-gara harga bbm naek. pingin lihat orang saling bunuh gara-gara bbm naik, pingin lihat banyak yang frustasi. ngomong sembarangan, pake otak dong. kalo mo motong jangan subsidi bbm, subsidi pejabat aja ato bumn aja yang nggak langsung bersentuhan dengan rakyat kecil.

  117. #156: pake otak dong, kalau subsidi tetap dipertahankan, 10 tahun dari sekarang, semua yang anda ceritakan di atas akan terjadi juga, dan dalam skala yang jauh lebih besar.

  118. terserahalah…hidup selalu menderita.Gara2 BBM naik gw mesti bayar angkot 2 kali lipat.Menyedihkaaannn..gw dah ga punya semangat lagi.habis dari doloe naek melulu.mAU TERIAK sampai kerongkongan kering juga harga bbm kagak mungkin langsung turun.Nasib…nasib…Gw sie fine2 aj…

  119. Temen-temen yang gw cintai coba baca comment gw no 119,
    133, dan 149.

    sama seperti MI2n, gw juga gak ape-ape. ngapain repot-repot mikir urusan pejabat. Dari pada sakit hati lebih baik nggak sakit,.. betul…??

    Salut deh buat POLRI,.. eng,.. tapi apa mirip mayat yang tercabik itu dengan Azahari ??

    Salam dari Palembang

    Ijoel yang cakep

  120. #156
    jangan emosi tho.. sampai hari ini, 45 hari bbm naik harga, situasi masih alhamdulillah baik2 saja, orang-orang masih mudik, jakarta masih macet.. jangan khawatir, orang indonesia pasti bisa bertahan, kita kan bangsa yang tangguh, 355 tahun dijajah aja bisa bertahan. tapi kalau naiknya 10 tahun lagi, yang terjadi mungkin lebih ngeri dari sekedar bunuh2an atau indonesia mungkin sudah gak ada.
    BBM naik, pemakaian nasional BBM turun 30%, OK gak tuh? orang2 jadi hidup lebih hemat..

  121. bbm naik, rakyat juga yang susah..:(( ada sih subsidi yang dikasih wat rakyat kecil../:) tapi dibandingkan tunjangan untuk dpr yang 10 juta itu kayaknya lebih pantes wat rakyat kecil dibanding untuk anda anda para anggota dpr yang jelas hartanya udah melimpah kan???? /:)\:d/ coba rakyat dan seluruh wni terutama pemerintah dan para kaum borjuis bisa hemat dan ga pelit.. pasti ga gini juga… dana korupsi di ma dan dept agama harusnya dikembalikan pada rakyat atau tidak bisa disumbangkan pada yang krang mampu atau jadikan kas negara.. toh sudah puluhan tahun rakyat sengsara.. tolong anda yang duduk enak di pemerintahan jangan terlena akan jabatan..:-w:)>-

  122. halah halah…:o
    YAUDAH LAH!!! lagian kan untuk rakyat yang ga mampu,, hoho..
    tapiiiii..ko naiknya BANYAK BANGET ya?????????#-o
    kira” napa..
    si oye!! <:-p

  123. Hati-hati lo! “peluru” pemerintah udah mau habis, duit surplus dari hasil kenaikan BBM lambat laun menipis karena habis untuk bayar utang (dalam dan luar negeri yang tingkat suku bunga keduanya naik).
    Eh, bukannya prihatin,..enak-enakan aja pemerintah mengalokasikan pengeluaran untuk hal-hal konsumsi,uang ke daerah akan mengalir lebih deras, eh celakanya pemerintah daerah kebanyakan gak punya PRINSIP, ACUAN JELAS (RENSTRA hanya formalitas, mainan kata-kata) mau diapakan tuh uang,.. alhasil habis dikorupsi dan dialokasikan untuk hal-hal yang tidak penting.
    begitu pula dengan pemerintah pusat,.. setali tiga uang!!!
    Kalo kondisi udah semakin parah, yah itu ngutang lagi-ngutang lagi, pajak akan semakin berperan dan semakin memberatkan.
    Kita tidak akan berkembang,.. yah.. begini begini saja,..menyenangkan bukan?
    Soal kemiskinan? pemerintah bisa aja merubah indikator kemiskinan, sehingga angka kemiskinan absolut turun (he..he.. kerjaan BPS).

    ya udah,mudah2an pak BUDIONO dapat merubahnya,kalau tidak kita masih akan berada dalam lingkaran ini.

    Salam dari Palembang

    Ijoel Ganteng

  124. :(( kasihan dengan rakyat miskin yang semakin sengsara di karenakan beban ekonomi yang meningkat tajam.

  125. BBM naik bagi saya tadak masalah, tapi pemerintah harus tau diri bagaimana keadaan rakyat Indonesia sekarang ini.

  126. :-? Waduh…waduh….!!! KOk jadi pada berantem n adu mulut sihh…!!! Di blog ini tuwh bukan ajang untuk nyari musuh, tapi untuk nyari solusi…..!!! Saya mengerti dan memahami perasaan teman-teman mengenai dampak kenaikan BBM ini…coz saya juga pernah ngrasain hal yang sama…. berbeda pendapat… Kenapa kita nggak lihat dari sisi positifnya aja, kenapa kita nggak lihat dari sisi persamaannya, bukan dari perbedaannya… Ya udah…, yang pasti kita punya misi untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi…. Teruslah berjuang wahai saudaraku….!!!!
    nb:
    Baca buku “BERPIKIR DAN BERJIWA BESAR” karangan D. J. Schwartz
    :)>-

  127. biar nggak keberatan bayar BBM yang mangkin mahal: naik MPV* aja, kayak di Jepang, Eropa, dll.
    *) MPV = “Muscle Powered Vehicle” alias sepeda genjot :d

  128. Sedikit masukan tentang kenaikan harga bbm, saya mendukung dengan kenaikan harga bbm ini, karena ini adalah suatu langkah yang sangat baik dan berani yang dilakukan oleh sby. Gila siapa sih yang berani menentang keinginan majority apalagi di era pemilihan langusung di Indonesia. Dengan begitu point sby akan berkurang untuk pemilihan presiden priode mendatang. Point keuntungan sudah banyak di bahas oleh pak priyadi dkk, jadi apakah langkah2 yang selanjutnya harus dilaksanakan oleh pemerintah in order to satisfied the people need. : saya coba jabarkan
    1. jaga kenaikan harga, bagaimana caranya?? caranya dengan tetap mensubsidi para pengusaha pengeluar barang pokok, distributor dll yang mempunyai peranan untuk menaikan harga sembako. Dengan begitu mereka tidak bisa menaikan harga dengan alasan bbm naik.
    2. swastakan pertamina, memang sulit karena banyak yang bilang ini menyangkut kedaulatan Negara. Tapi itu Cuma satu2 nya cara untuk memberastas korupsi akut di pertamina, pertamina sekarang Cuma jadi permainan politik sajah. Bayangkan seorang widia pramono sajah bisa menjadi dirut. (mohon maaf pak widi) dengan menswastakannya begitu kinerja pertamina akan bisa menjadi lebih optimal.
    3. tingkatkan prasarana transportasi di Indonesia (memaksimumkan logistic), missal nya membuka jalan baru, mengkaji dan mencari jalan keluar untuk mengurangi macet, membangun jalur kereta baru, membuka jalan tol, membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Menurut saya gak usah lah ikut2 tan mo bikin monorel segala, biiayanya kan mahal! Kenapa gak di alokasikan untuk menambah lagi jalur rell ato membeli kereta api yang baru. Orang kereta listrik ajah masih sering belebih penumpang. dengan mengoptimalkan prasarana transportasi ini bermakna kita boleh banyak melakukan penghematan dan meningkatkan iklim bisnies di indonesia

    Sebetulnya yang paling dirugikan adalah kaum borjuis, bayangkan mobilnya orang2 itu yang rata2 diatas 2000cc berapa yang pemeritah harus bayar untuk menanggung pemborosan kaum borjuis?? Bandingakan dengan rakyat biasa yang hanya mengunakan motor!! Memang sekarang mereka kaum borjuis masih bisa mengisi minyak mereka full tank dan bagi mereka tiada kata untuk menghemat tapi setidaknya subsidi untuk mereka sekarang bisa dinikmati kaum kecil (subsidi pendidikan dan kesehatan).

    Maju terus Indonesia ku!!

  129. Mas/Mbak gini ak mau mnt data mengenai subsidi BBM mulai tahun 1995-2004, pertanyaannya berapa besar harga subsidi BBM realisasinya?

  130. :(( lha gue mao beli mobil taon ini klo pajak plus bbm nya naex bikin sengsara donk! gila,minyak milik negara kita sendiri kok muahalnya minta ampyunnnn!!!! kapan indonesia bisa maju klo rakyatnya DIPERAS habis2an,masih mendingan sapi diperas masih dikasih makan dan minum. apalagi rakyat yang setuju bbm n pajak dinaikin, mereka semua itu PAYAH !!!! hidup cuma sekali bung….

  131. Capedeh.!!!!!!!!!:d/
    Emang ngak ada kerjaan lainya, selain gonta ganti harga BBM, Urusan yang lebih penting banyak numpuk di meja kerja aparat pemerintah. Jangan cumanya ngurusin hal yang bakal negdatangin kekayaan pribadi semata. :o
    Kalau udah jadi wakil rakyat urusin kek yang penting-penting, jangan yang itu-itu mulu. kan BETEngebahas halyang sama dari masa-kemasa. Mau sampai kapan bangsa ini hanya akan ngebahas hal yang sama BMM lagi nBBM lagi
    atau kalau emeng para aparat nagk punya kerjaan, mendingan refresing, DUGEM kek biar lebih fres, skalian cuci mata. Jangan yang ada di otak duit.duit……. dan cara kaya secara instant.
    Masa baru jadi mentri setengah tahun udah bisa nambah aset kekayaan sampe 10 MILYAR……!!!!!!!!!!!! uadh nyolong kok pake publikasi sama wartawan
    Atau mau dikasi privat tentang trik-trik nyolong aman n ngak bakal masuk buih.
    :(|):(|):(|)=))=))=))>:)>:)>:)x(x(^:)^^:)^^:)^

  132. saya nga setuju susbsidi BBM dihapus,dan harga BBM dinaikan!!!!

    wong negara tetangga seperti australia saja yang pendapatan perkapitanya lebih tinggi, BBMnya saja masih disubsidi pemerintah, kecuali solar.

    lalu harga bbm di australia pun tak menentu, hari ini naik, besok bisa langsung turun, harganya selalu berubah tiap harinya, emang kaya di indonesia udah naek nga turun2.

    (FAKTA, saya punya saudara disana, dan pernah berkunjung beberapa kali disana)

    lagian bukannya indonesia punya sumber daya alam minyak bumi, artinya kita punya modal, wong jangan disamakan harga BBM dengan negara tetangga lainnya seperti singapur, pasti harga bbm singapur lebih mahal, singapur mana punya sumber daya alam minyak bumi, air saja beli sama malaysia.

    lagian kalo minyak dunia naik, seharusnya indonesia juga diuntungkan, wong punya cadangan minyak bumi yang cukup banyak ko.

    jangan mau kita dibodohi terus, wong pemerintahnya banyak duit ko, lihat saja para pejabatnya, rumah di daerah elit, mobil mewah 10, anak kuliah di luar negeri, jas impor, jam tangan rolex, belanja ke luar negri, apa itu ciri negara miskin?

    sebaiknya harga bbm naik buat pejabat saja, duitnya banyak ko, nga masyalah!!!!

    saya udah muak, terserah mao pemerintah gimana…
    wong protes juga percuma, masuk kuping kiri, keluar kuping kanan.

  133. harga bbm naik lagi => harga naik, peminat menurun.
    harga naik, peminat menrun =>investor cabut dari sini.
    investor cabut dari sini => pabrik tutup.
    pabrik tutup => banyak penggangguran.
    banyak penggangguran => kelaparan mengancam.
    kelaparan mengancam => orang bisa nekat.
    orang bisa nekat => kejahatan bertambah.

    kita sudah melihat beberapa investor mulai meninggalkan indonesia.

    sony menutup pabriknya
    nike menghentikan permintaan sepatunya.
    panasonic menutup 3 pabriknya.

    bilangnya karena alasan2 tertentu, tetapi kenyataanya mereka pindah ke negara lain, karena disini sudah tidak ada harapan, kenyataanya indonesia sudah tidak dilirik investor asing lagi, mereka lebih baik menginvest ke China, India, Thailand.

    apa ini tidak merugikan kita?

  134. hmm.. mengenai energi alternatif lain, sepertinya sedang diusahakan, om.. :-D
    ahli kebumian indonesia sekarang sedang mencoba beralih ke eksplorasi energi lain seperti panas bumi..
    kita tunggu aja..
    *pekerjaan yang paling membosankan memang menunggu..

  135. :)>BBM naik pada dasarnya setuju,buat ngurangin subsidi BBM dan dialihkan ke sektor lain tapi belum apa-apa dampaknya sudah membuat rakyat kecil kewalahan. minyak tanah menghilang dari peredaran, para spekulan menyimpannya dan dikeluarkan ketika harga BBM benar-benar telah tinggi. kalo begini mana ada arkyat kecil yang setuju dengan kenaikan BBM.

    secara teori saya setuju BBM naik sebab kapan Indonesia bisa mandiri kalo Hanya Subsidi BBM yang di urus.
    Tapi prakteknya memang kurang baik pengaruhnya buat masyarakat luas karena imbasnya kemana-mana…….

    Hidup makin susah,harga makin melmbung……..

  136. Napa seh BBM naek truzzzzz….???
    Pa gak da waktunya kita dapetin kebebasan di negri kita ndiri…??? [-(

  137. saya kurang setuju dengan kata kata bapak “Sebagian besar rakyat menuntut BBM disubsidi, tetapi mereka tidak mengerti bahwa subsidi BBM akan memberatkan mereka.”. Anda keliru berpendapat rakyat untuk menuntut BBM bersubsidi.. Yang benar adalah, harga BBM yang bisa dijangkau untuk aktivitas sehari hari (ingat bukan aktifitas untuk berfoya foya)… Saya ingin tanya, apakah bapak sudah menghitung jumlah masyarakat indonesia yang hidup dengan penghasilan rata – rata mereka..
    saya mahasiswa disalah satu perguran tinggi di Yogyakarta… saya punya teman…
    teman saya mendapat uang per bulan Rp 800ribu dari orang tuanya yang sudah pensiun.. Cukup nggak cukup pengeluaran 1 bulan segitu…
    Uang kos 200ribu/bulan (sudah sama listrik) dan untuk mencari kos – kosan yang dibawah itu tidaklah gampang…
    biaya makan dulu bisa sekali makan 2ribu, tetapi sekarang sudah mencapai 5ribu, berarti biaya makan teman saya rata rata 450ribu…
    sisa Rp. 150ribu harus cukup untuk biaya transportasi, pulsa, dan biaya cadangan untuk beli buku, fotokopi dll…
    Bisa dibayangkan seperti apa hidup dia? karena kurang dia sembari kerja di rumah makan… karena kerja, jam dan energi dia buat belajar, mencari ilmu dan wawasan sudah sangat terngganggu…
    Dari tema satu angkatan saya yang berjumlah 40 orang, lebih kurang 60% mereka hidup seperti itu, 10 % lebih susah lagi dan 30 % mempu..
    Dengan kenaikan BBM maka sudah dipastikan hidup yang makain susah pasti akan susah…
    bagaimana solusinya??????

  138. Kenapa kenaikan BBM itu membuat hidup makain susah…
    Anda mungkin berpikiran dari segi itu saja…
    Untuk negara maju yang harga BBmnya sangat tinggi, pasti mempunyai aspek aspek pendukung yang bagus.. Sebagai contoh dari pendapatan penghasilan mereka rata – rata yang tinggi (dapat kita bandingkan pendapatan guru di Indonesia dengan guru di Jepang).. Pengeluaran untuk biaya pendidikan (dapat kita bandingkan biaya pendidikan di Norwegia dan Indonesia dengan pembanding pendapatan perkapita mereka)…
    Sudah sepatutnya pemerintah memikirkan hal ini, kalo cuma menaikkan harga BBM tanpa bisa menggunakan cara lain (walaupun dengan alasan apapun), saya aja yang jadi pemerintah :)
    Pemerintah lupa akan KEWAJIBANNYA.. Mereka bisa makan, mereka bisa tertawa, mereka bisa naik pesawat, mereka bisa menyekolahkan anak2 mereka, mereka bisa membeli rumah real estate, karena apa??? Karena uang kita (masyarakat Indonesia) bukan uang mereka sendiri… Gaji mereka dari uang kita, disaat kita bayar pajak.. Kita selalu bayar pajak, seperti pajak penghasilan, pajak disaat kita membeli barang sehari hari (seperti sabun, baju, dan lain2)…
    Jadi sudah KEWAJIBANNNYA untuk mensejahterkan masyarakat yang samapai saat ini Belum sejahtera…
    Semoga Bapak bisa terbuka pandangannya, dan mungkin karena selama ini bapak jarang melihat realita yang sesungguhnya dikalangan bawah!
    Terima KAsih

    ——- Surya ——

  139. Pri,
    (Tiga tahun kemudian) SETUJU, bertahap hingga sama sekali tidak lagi disubsidi (dari jaman Pak Harto kita terlanjur di nina-boboin BBM murah disubsidi berat, jadi sekarang kaget). TAPIIII…

    Kita harus putuskan ketergantungan kita thd BBM. Kita tidak boleh lagi pakai kendaran menggunakan BBM untuk kebutuhan transportasi. Sebagai gantinya, publik nanti bisa menggunakan tramway listrik, mobil listrik dan sepeda motor listrik (cari di net ttg upaya Shai Agassi). Barang-barang diantar antar kota/propinsi pakai KRL, bukan truk lagi. Memasak juga pakai kompor listrik, atau kompor matahari. Industri juga nggak pakai genset lagi, hanya listrik PLN.

    Listrik dari mana sebesar itu? Dari Panas Bumi. Di Indonesia cukup kok, bahkan berkelimpahan. Yang bilang nggak cukup kan justru orang minyak, biar kita tetap tergantung BBM.

    Bangun beberapa pembangkit listrik panas bumi dari sekarang, batalkan proyek-proyek pembangkit yang masih bakar-bakaran atau rencana gila membangun (bom) nuklir di tanah air kita.

    Lalu daerah terpencil yang tidak bisa terjangkau PLN boleh pakai energi surya yang harga perangkatnya dibuat terjangkau melalui subsidi pemerintah.

    Juga jangan korbankan lahan pertanian yang menghasilkan bahan pangan, menjadi lahan untuk membuat BIO SOLAR! Indonesia butuh sebanyak mungkin lahan penghasil pangan! BIO SOLAR adalah solusi yang dari awal sudah keliru.

    Ini data energi untuk 100 tahun ke depan:
    -Minyak bumi tinggal 8 ZettaJoule (ZJ)
    -Batubara tinggal 29 ZJ
    -Gas tinggal 5 ZJ
    -Angin & Hydro 30 ZJ
    -Panas Bumi 10.000 ZJ
    -Matahari 550.000 ZJ (untuk selamanya dan gratis)

    Bagaimana? Masih banyak sumber yang lain kan? Kita sebenarnya tidak mengalami Krisis Energi, andaikata tidak lagi pakai Fosil sebagai bahan bakar. Masa bodoh harga minyak dunia naik, Indonesia tidak perlu bakar BBM lagi kok.

    Minyak bumi sebaiknya digunakan untuk penggunaan yg awet dan tahan lama, seperti jadi produk plastik atau petrokimia (yang masih bisa didaur ulang sehingga tetap tersedia untuk dimanfaatkan oleh anak cucu kita ribuan generasi mendatang).

    Katanya Minyak harganya mahal. Kalau mahal KOK DIBAKAR?

    Lihat selanjutnya di http://www.kajul.org dan http://www.sundaya.com.

    Sarjono
    (saya bekerja di bidang energi surya)

  140. heleh2….,ngapain qt ngikutin negara lain .kita gk perlu bakar bbm,masih banyak energi alternatifkan.bikin capek aja itu2 aja!!

  141. Kenaikan harga BBM adalah suatu hal yang sangat menyakitkan bagi rakyat indonesia. sebab kenapa di saat-saat rakyat negeri ini berteriak kelaparan, di mana-mana,belum di tambah dengan berbagai persoalan yang kian menyedihkan yang sampai dengan saat ini.
    rencana kenaikan harga BBM saat ini tidaklah tepat, sebab rakyat belum bisa menerima karena akan berdampak pada kenaikan harga-harga bahan pokok.
    orang-orang seperti kalian boleh saja mengatakan setuju dengan rencana,kenaikan tersebut karena kalian adalah orang kaya yang berduit dan sebagian bekerja pada pemerintah , masa jeruk minum jeruk. coba seandainya kalian semua adalah rakyat kecil.
    orang-orang seperti kalian tidak pantas mengaku rakyat indonesia sebab kalian tidak pernah memahami perasaan rakyat kecil.

  142. Saya sih setuju2 ajah :d
    toh walaupun bulan ini harganya gag naek pasti bulan depan mau gag mau paste naek, tul gag?:)>-
    tapi pemerintah juga SETIDAKNYA naek-in gaji pegawai
    biar seimbang gitu………….. :-\”
    Kalo gitu kan semua merasa diuntungkan
    hehehehehe………….

  143. Mas Pri, saya rasa anda salah kalo mengangap pemerintah akan menghapus subsidi. Yang bener pemerintah cuma memindahkan subsidi. Lha bukankah BLT itu juga subsidi Mas Pri? Apa sebaiknya gak usah ada BLT sekalian, gak usah ada subsidi pendidikan sekalian? Kalo alasannya adalah keuangan negara maka subsidi memang perlu dihapus. Kalo alasannya adalah keadilan masyarakat maka ya mestinya jangan dihubung-hubungakan dengan kenaikan harga minyak dunia. Karena tidak ada hubungannya antara kenaikan harga minyak dengan pemerataan kesejahteraan untuk penduduk miskin. Menurut saya logika yang dipakai pemerintah dengan penghapusan subsidi lalu diganti BLT justru membuat kebijakan pemerintah semakin tidak jelas – niatnya mau kemana.

  144. Intinya bbm naik karena:
    1. pemerintah ga kuat bayar subsidi
    2. permintaan bbm meleibihi kemampuan penyediaannya.

    saya rasa pemerintah harus lebih kreatif untuk menemukan cara menurunkan permintaan akan bbm atau menemukan energi alternatif. Penyediaan pelayanan angkutan umum yang baik akan menurunkaan permintaan akan bbm karena msy beralih ke moda angkutan ini. Klo energi alternatif sptnya saya pernah dengar ttg biogas, dll saya ga tau de ttg ini tapi mustinya dijajaki.

  145. #186:

    orang-orang seperti kalian boleh saja mengatakan setuju dengan rencana,kenaikan tersebut karena kalian adalah orang kaya yang berduit dan sebagian bekerja pada pemerintah , masa jeruk minum jeruk. coba seandainya kalian semua adalah rakyat kecil. orang-orang seperti kalian tidak pantas mengaku rakyat indonesia sebab kalian tidak pernah memahami perasaan rakyat kecil.

    ini argumen straw man. yang setuju kenaikan BBM bukan karena orang kaya yang berduit. yang berduit pun pasti akan terkena dampak kenaikan BBM. kita semua mikirin indonesia, bedanya saya dan anda, anda tidak mengerti apa yang anda lakukan. kalau 3 tahun lagi APBN jebol, rupiah turun jadi 15 ribu/USD, dan inflasi jadi 20%+, saya yakin anda juga salah satu yang pertama protes :)

    #188:

    Mas Pri, saya rasa anda salah kalo mengangap pemerintah akan menghapus subsidi. Yang bener pemerintah cuma memindahkan subsidi. Lha bukankah BLT itu juga subsidi Mas Pri? Apa sebaiknya gak usah ada BLT sekalian, gak usah ada subsidi pendidikan sekalian?

    ini juga straw man. saya gak anti segala jenis subsidi. cuma ya itu, subsidi BBM (dan komoditas pada umumnya) itu tidak produktif. ada hal2 lain yang lebih bermanfaat yang bisa digunakan oleh 20% anggaran negara daripada untuk subsidi BBM. kalau subsidi pendidikan saya setuju, karena ini produktif (memberikan kail, bukan ikan), pendidikan benar2 memberi jalan bagi masyarakat untuk mengatasi inflasi.

  146. AKAR PERMASALAHANNYA , harga BBM dijadikan KONSUMSI POLITIK OLEH SBY-JK . SBY-JK memberi jaminan tidak akan menaikan harga BBM (apapun keadaannya) , dan inilah salah satu poin RAKYAT BERDUYUN-DUYUN memilih SBY-JK.
    Kalau sekarang SBY-JK menaikan harga BBM pasti pemilihnya (dan selutuh rakyat) akan mementang.

    RAkyat berpegang ( dan berpikir ) dari sudut pandang politik ( memilih dalam pilpres ).
    JAdi tidak akan nyambung apabila sudut pandang politik di netralisir dengan sudut pandang ekonomi.

    Sudut pandang ekonomi MEMANG BENAR BBM harus naik, karena besarnya subsidi dan lain-lain. TApi sudut pandang politik pasti beda.
    Pertanyaannya : saat SBY-JK menjanjikan tidak ada kenaikan BBM, apakah sekedar omong doang , atau suatu stament matang yang dilandasi analisa ekonomi ????

    OK …..

  147. YG PALING MENIKMATI SUBSIDI BBM ADALAH,

    PENGGUNA MOBIL CC BESAR (HAMPIR PASTI ORANG KAYA)

  148. #191:

    AKAR PERMASALAHANNYA , harga BBM dijadikan KONSUMSI POLITIK OLEH SBY-JK . SBY-JK memberi jaminan tidak akan menaikan harga BBM (apapun keadaannya) , dan inilah salah satu poin RAKYAT BERDUYUN-DUYUN memilih SBY-JK. Kalau sekarang SBY-JK menaikan harga BBM pasti pemilihnya (dan selutuh rakyat) akan mementang.

    yang ini sepertinya salah deh. seingat saya SBY-JK gak pernah menyinggung isu subsidi BBM pada pemilu yang lalu. kalau ditanya subsidi BBM, jawabannya cuma diplomatis, kira2 “saya siap mengambil langkah apapun demi rakyat walaupun itu bukan langkah yang populer”. ini kontras dengan megawati cs yang menolak menaikkan harga BBM pada waktu pemerintahannya demi popularitas dan menyerahkan tugas tersebut ke pemerintahan selanjutnya, dan sekaligus memanfaatkan isu tersebut demi kepentingan politik!

    soal janji gak menaikkan harga BBM baru dilontarkan setelah harga BBM dinaikkan dari 2300 (kalau gak salah) ke 4500. ini dilakukan oleh pemerintahan SBY-JK. yang ini saya setuju kalau ini salah. SBY-JK gak bisa memprediksi harga minyak sampai 3-4 tahun ke depan.

  149. sampeyan ini orang pinter…tapi kok guoblok!!!!

    menghapus subsidi sama saja dengan menyerahkan sistem ekonomi kita pada sistem kapitalistik sepenuhnya. iya sampeyan duitnya banyak, jadi kalo kapitalistik g masalah. lha tukang tambal ban yg nambal ban sampeyan waktu bocor, gmana nasibnya? belum lagi buruh2, kuli2 dan orang2 yg penghasilannya pas-pasan.

    oiya, amerika saja yg jadi nenek moyangnya kapitalisme, masih melakukan subsidi dan proteksi terhadap barang2 komoditinya biar rakyatnya bisa makan kok.

    itu nurut saya mas, yang tiap hari cuma bisa nongkrong sama pengamen, tukang tambal ban, penjual kopi, pengangguran, kuli, buruh, dan pak tani.

    kalo sampeyan kan wong duwe….pinter…bisa sekolah…masa ora bisa lihat situasi sekitar.
    kalo orang jawa bilang kan, sawang sinawang.:d

  150. #194:

    menghapus subsidi sama saja dengan menyerahkan sistem ekonomi kita pada sistem kapitalistik sepenuhnya. iya sampeyan duitnya banyak, jadi kalo kapitalistik g masalah. lha tukang tambal ban yg nambal ban sampeyan waktu bocor, gmana nasibnya? belum lagi buruh2, kuli2 dan orang2 yg penghasilannya pas-pasan.

    nah, apa anda mau memikirkan nasib tukang tambal ban tersebut kalau subsidi dipertahankan? kalau subsidi dipertahankan, tukang tambal ban terssebut juga akan mengalami nasib yang sama seperti jika subsidi dihapuskan, tapi dalam skala yang jauh lebih besar.

  151. Rezim SBY-JK gagal menjaga ketahanan energi nasional…!!!

    Tolak kenaikan harga BBM….!!!

    Tolak pemiskinan rakyat…!!!

    Krisis energi yang melanda dunia belakangan ini, ditandai dengan semakin meningkatnya ketegangan di kawasan timur tengah. Kawasan yang mengandung sebagian besar minyak dunia ini menjadi sentral kawasan yang diperebutkan oleh negara-negara industri besar untuk menyelamatkan industri nasionalnya. Sebut saja Amerika, Uni Eropa, Jepang, Korea, RRC, India berlomba-lomba menyedot cadangan minyak dunia untuk cadangan energi nasionalnya. Prakondisi kompetisi yang terkendali membuka peluang untuk memacetkan supply. Artinya, dunia dalam ambang puncak benturan negara-negara besar. Situasi ini diperparah dengan permainan para spekulan di bursa komoditas energi. Interaksi pasar yaitu perimbangan antara permintaan dan penawaran menjadi arena yang sukar terdeteksi dan dikendalikan oleh negara. Dalam pandangan kita inilah unsur pokok pembentuk harga minyak mentah dunia.

    Rencana kenaikan harga BBM bukan hanya sekedar berdampak memiskinkan rakyat. lebih dari itu negara telah mengabaikan hak-hak rakyat. Dalam persoalan pengadaan hak atas energi, negara telah menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Yaitu pada kekuatan tawar-menawar antara pembeli dan penjual. Dengan kata lain dengan mengambil langkah liberalisasi energi pemerintah sama dengan tidak bertanggung jawab terhadap hak pemenuhan atas energi yang murah warganya.

  152. subsidi bbm boleh aja di hapus tapi harus di barengin ama penghapusan subsidi pemerintah…mereka udah dapet gaji yang cukup..jadi gag usah di kasih subsidi lagi

  153. Jangan hanya melihat dari sisi pemerintah mau menaikkan harga bbm. Tapi apa yang melatar belakangi keputusan itu yang patut diwaspadai. Ideologi dari pemegang kekuasaan. Apakah mereka benar pro rakyat atau hanya kepentingan pribadi.Benarkah hanya karena APBN sudah tidak kuat menanggung subsidi? atau karena takut investor asing tidak datang karena kita tidak mengurangi subsidi?Kaitkan ini dengan rencana pemerintah menjual Aset2 BUMN.Secara jelas terlihat bahwa arah penguasa kita kearah kapital liberal. Dan kapitalisme tidak pernah berpihak pada rakyat. Mereka hanya berpihak pada pemodal, investor asing, maupun lokal.

    #195
    Untuk Mas Pri.Sudahkah anda memikirkan nasib tukang tambal ban?

    Saya merekrut anak2 STM yang bekerja sebagai kuli,tukang parkir,petani untuk bekerja di bidang elektronika. Saat ini ada 16 orang yang mampu kami serap. Usaha ini kami dirikan 3 tahun lalu, dengan tujuan menciptakan lapangan pekerjaan.

    Apakah pemerintah mau membantu kami? tidak.
    Dua tahun pertama kami tidak menirama gaji. karena kami lebih memilih untuk menggaji pegawai kami. Ada tahu kenapa kami hanya mampu menggaji mereka,Mas Pri? karena pihak perbankan tidak mau membantu kami dalam permodalan.Mereka lebih senang membantu kaum kapitalis apalagi jika dia seorang mentri atau wakil presiden, dpr,mpr, dan para penguasa. Anda tentu tahu propaganda yang dilakukan pemerintah dalam memberi kridit pada UKMK, 5juta untuk setiap uasah, Saya hanya tersenyum, karena untuk membiayai operaional bulan usaha kami adalah 20jt tiap bulan.

    Anda tahu Mas Pri kenapa kami tahan untuk tidak menerima gaji selama dua tahun dan lebih memilih untuk menggaji karyawannya? Apakah kami orang kaya? Tidak, saya hanya anak seorang perawat, yang gajinya tidak lebih dari satu juta tiap bulan.Anda tahu berapa modal yang kami kumpulkan untuk memulai usaha ini? Tidak lebih dari 50 juta. Tetapi, Kenapa usaha kami masih bertahan sampai saat ini?Karena kami orang merdeka,kami mempunyai visi,kami mempunyai tujuan, dan kami punya punya semangat. Kami senantiasa memutar otak agar selalu dapat proyek, dan menciptakan ide kreatif lainnya sehingga para pegawai kami dapat memberi makan anak2nya.

    Saya sudah melakukan untuk tukang parkir,kuli bangunan,anak stm yang kesulitan mencari kerja.
    Bukan hanya memikirkan, Anda mau melakukan sesuatu untuk tukang tambal ban, dll?
    Saran saya: Jangan beri mereka ikan (baca:BLT) tapi beri mereka pancing (baca:pekerjaan/ciptakan lapangan kerja). Modal ?, kami mentok dapat 5oJt dari kawan2. Tentu anda bisa mendapat lebih banyak lagi bukan.
    Butuh bantuan pemerintah? jangan berharap terlalu banyak….

  154. #198: wah, ndak perlu dikaitkan sampai kemana-mana. kalau subsidi dihapuskan (apalagi secara mendadak), sudah pasti ada dampaknya. tinggal bagaimana cara kita menangani dampak tersebut. yang jelas mempertahankan subsidi juga bukan solusi, karena itu hanya akan menambah jumlah rakyat miskin.

  155. #199
    Mas Pri, Anda mengajak kita berpikiran jauh kedepan. Jadi kita harus memikirkan banyak hal.Kita harus memakai banyak variabel, yang memaksa kita harus mengaitkan banyak hal. Benar subsidi harus perlahan di kurangi. Tapi kalau kebijakan itu didasari dengan ideologi yang yang berbeda tentu penanganan dampak berbeda. Seorang kapital hanya memikirkan uang dan keuntungan. Kenapa bukan membuka lapangan pekerjaan di tiap daerah menggunakn dana BLT, tetapi memberikan langsung pada tiap individu? karena itu yang mereka tahu yaitu uang cash ada didepan mata. Sesuatu yang instan.
    Tetapi jika yang mendasari adalah kecintaannya bagi bangsa ini tentu dia akan memberikan lapangan pekerjaan. Tahun 2005, tiga tahun lalu, kenaikan BBM, Dana BLT, untuk mengurangi dampak kenaikan BBM kami membuat usaha yang sampai saat ini masih bertahan, bagaimana dengan BLT?

    Saya teringat desa tempat istri saya. Didaerah malang selatan, Wonorejo namanya.Oleh aparat Desa dana BLT tidak diberikan secara langsung kepada rakyatnya. Tapi dirupakan Kambing dan diberikan kepada yang berhak menerima untuk di gembalakan. Setiap kambing itu melahirkan anak. Satu akan dikembalikan ke desa, dan di peruntukkan untuk orang lain yang membutuhkan. Jadi sampai sekarang kambing-kambing itu makin banyak disana. dan dari 100ribu, mereka bisa mendapatkan bayak kambing. Perbedaan antara perangkat desa di sana dengan yang dipusat, Bagi saya itu adalah perbedaan antara pemimpin dan penguasa.

    Jadi, masihkah kita tidak memperhatikan pola pikir/ideologi dari sang pembuat kebijakan?

  156. #200: wah jangan salah, saya anti subsidi BBM, tapi bukan berarti saya pro BLT :). buat saya, BLT memang tetap diperlukan, bukan untuk selamanya, tapi sebagai stop gap measures. kalau subsidi dihapus, efeknya pasti harga2 akan naik. yang tadinya bisa makan bisa jadi setelah subsidi dihapuskan gak bisa makan. masa harus kita biarkan kelaparan? sama saja dengan bencana kelaparan misalnya, harus ada yang bantuin dia secara langsung untuk sementara, apakah itu dari dana BLT, elemen masyarakat, atau lainnya. BLT tetap perlu, tapi yang jelas, saya gak setuju kalau BLT untuk selamanya. lebih baik uangnya dipakai untuk subsidi pendidikan.

  157. Terima kasih, Mas Pri. Senang berdiskusi dengan anda. perbedaan pendapat memang hal yang senantiasa kita hadapi. Yang terpenting adalah tujuan dari perdebatan atau diskusi haruslah sama. Dalam hal ini untuk kesejahteraan bangsa. Dan perbuatanlah yang menentukan bagaimana kita mencapai tujuan. Asalakan tujuan kita sama, walaupun jalan kita berlainan suatu saat kita pasti bertemu di tempat tujuan kita. Semoga tujuan kita sama.

  158. :o
    Saya tidak setuju jika apa-apa, rakyat yang jadi korban.
    Pemerintah jangan seenaknya lepas tangan kayk gini donk.. Jangan rakyat yang dijadikan tumbal atas ketidakmampuan mereka mengelola SDA yang melimpah di negeri ini!

  159. jangan tutup mata dulu dong!
    coba baca tulisan ini bentar
    (http://progoharbowo.wordpress.com/2008/05/13/minyak-naik-indonesia-untung-atau-rugi-pemerintah-atau-pak-kwik-yang-bodoh/#comment-768)

    Saya agak heran dan bingung mengapa Pemerintah tidak mengerti apa yang dijelaskan Pak Kwik Kian Gie mengenai perhitungan subsidi BBM, juga mengapa Pak Kwik seolah tidak mengerti apa yang terjadi di pemerintahan ? apakah memang sesederhana yang diuraikan pak Kwik ? atau dengan kata lain Pemerintah demikian bodohnya …. atau ……

    Pak kwik menjelaskan bahwa seharusnya kita kelebihan uang dengan kenaikan harga minyak mentah dunia, karena kita sebagai produsen. Jadi harusnya kita menikmati keuntungan seperti negara produsen minyak lainnya di dunia….. Tapi apa yang terjadi ??? Indonesia justru makin menderita dengan kenaikan ini…. apa yang sebenarnya terjadi ???

    Coba simak penjelasan pak Kwik mengenai BBM :

    Subsidi BBM Bukan Pengeluaran Uang. Uangnya Dilarikan Kemana?
    Jumat, 11 April 08

    Dengan melonjaknya harga minyak mentah di pasaran dunia sampai di atas US$ 100 per barrel, DPR dan Pemerintah menyepakati mengubah pos subsidi BBM dengan jumlah Rp. 153 trilyun. Artinya Pemerintah sudah mendapat persetujuan DPR mengeluarkan uang tunai sebesar Rp. 153 trilyun tersebut untuk dipakai sebagai subsidi dari kerugian Pertamina qq. Pemerintah. Jadi akan ada uang yang dikeluarkan?

    Saya sudah sangat bosan mengemukakan pendapat saya bahwa kata “subsidi BBM” itu tidak sama dengan adanya uang tunai yang dikeluarkan. Maka kalau DPR memperbolehkan Pemerintah mengeluarkan uang sampai jumlah yang begitu besarnya, uangnya dilarikan ke mana?

    Dengan asumsi-asumsi untuk mendapat pengertian yang jelas, atas dasar asumsi-asumsi, pengertian subsidi adalah sebagai berikut.

    Harga minyak mentah US$ 100 per barrel.
    Karena 1 barrel = 159 liter, maka harga minyak mentah per liter US$ 100 : 159 = US$ 0,63. Kalau kita ambil US$ 1 = Rp. 10.000, harga minyak mentah menjadi Rp. 6.300 per liter.

    Untuk memproses minyak mentah sampai menjadi bensin premium kita anggap dibutuhkan biaya sebesar US$ 10 per barrel atau Rp. 630 per liter. Kalau ini ditambahkan, harga pokok bensin premium per liternya sama dengan Rp. 6.300 + Rp. 630 = Rp. 6.930. Dijualnya dengan harga Rp. 4.500. Maka rugi Rp. 2.430 per liternya. Jadi perlu subsidi.

    Alur pikir ini benar. Yang tidak benar ialah bahwa minyak mentah yang ada di bawah perut bumi Indonesia yang miliknya bangsa Indonesia dianggap harus dibeli dengan harga di pasaran dunia yang US$ 100 per barrel. Padahal tidak. Buat minyak mentah yang ada di dalam perut bumi Indonesia, Pemerintah dan Pertamina kan tidak perlu membelinya? Memang ada yang menjadi milik perusahaan minyak asing dalam rangka kontrak bagi hasil. Tetapi buat yang menjadi hak bangsa Indonesia, minyak mentah itu tidak perlu dibayar. Tidak perlu ada uang tunai yang harus dikeluarkan. Sebaliknya, Pemerintah kelebihan uang tunai.

    Memang konsumsi lebih besar dari produksi sehingga kekurangannya harus diimpor dengan harga di pasar internasional yang mahal, yang dalam tulisan ini dianggap saja US$ 100 per barrel.

    Data yang selengkapnya dan sebenarnya sangat sulit atau bahkan tidak mungkin diperoleh. Maka sekedar untuk mempertanyakan apakah memang ada uang yang harus dikeluarkan untuk subsidi atau tidak, saya membuat perhitungan seperti Tabel terlampir.

    Nah kalau perhitungan ini benar, ke mana kelebihan yang Rp. 35 trilyun ini, dan ke mana uang yang masih akan dikeluarkan untuk apa yang dinamakan subsidi sebesar Rp. 153 trilyun itu?

    Seperti terlihat dalam Tabel perhitungan, uangnya yang keluar tidak ada. Sebaliknya, yang ada kelebihan uang sebesar Rp. 35,31 trilyun.

    PERHITUNGAN ARUS KELUAR MASUKNYA UANG TUNAI
    TENTANG BBM (Harga minyak mentah 100 doll. AS)

    DATA DAN ASUMSI

    Produksi : 1 juta barrel per hari

    70 % dari produksi menjadi BBM hak bangsa Indonesia
    Konsumsi 60 juta kiloliter per tahun
    Biaya lifting, pengilangan dan pengangkutan US $ 10 per barrel
    1 US $ = Rp. 10.000
    Harga Minyak Mentah di pasar internasional Rp. US $ 100 per barrel
    1 barrel = 159 liter
    Dasar perhitungan : Bensin Premium dengan harga jual Rp. 4.500 per liter

    PERHITUNGAN

    Produksi dalam liter per tahun : 70 % x (1,000.000 x 159 ) x 365 = 40,624,500,000
    Konsumsi dalam liter per tahun 60,000,000,000
    Kekurangan yang harus diimpor dalam liter per tahun 19,375,500,000
    Rupiah yang harus dikeluarkan untuk impor ini
    (19,375,500, 000 : 159) x 100 x 10.000 121,900,000, 000,000
    Kelebihan uang dalam rupiah dari produksi dalam negeri
    40,624,500,000 x Rp. 3.870 157,216,815, 000,000
    Walaupun harus impor dengan harga US$ 100 per barrel
    Pemerintah masih kelebihan uang tunai sebesar 35,316,815,000, 000

    Perhitungan kelebihan penerimaan uang untuk setiap
    liter bensin premium yang dijual,
    Harga Bensin Premium per liter (dalam rupiah) 4,500
    Biaya lifting, pengilangan dan transportasi
    US $ 10 per barrel atau per liter :
    (10 x 10.000) : 159 = Rp. 630 (dibulatkan) 630
    Kelebihan uang per liter 3,870

    Oleh Kwik Kian Gie

  160. #204: rasanya di sini anda yang tutup mata, sudahkah anda teliti perhitungan tersebut? :) anggaplah perhitungan KKG sesederhana itu (which isn’t, lihat 1 dan 2), masih ada urusan opportunity cost: jika kita duduk di atas 5 milyar barel minyak, apakah membagi2kannya dengan gratis ke masyarakat adalah cara terbaik untuk memanfaatkan sumber daya tersebut? tentu saja tidak.

  161. Sejak kapan SUBSIDI BBM itu msh ada? Pada saat pemerintah mnenetapkan harga 4500 / liter utk premium, itu adalah saat dimana subsidi BBM sudah dihapuskan.

    Pemerintah sudah untung!!mau naikin harga BBM lagi?? dengan alasan pemerintah rugi 127T

    itung2an sudah ada yg posting diatas, koruptornya aja yang masih berkeliaran.

    Kita lhat saja nanti efek yang paling menakutkan bagi pemerintah

  162. #206:

    itung2an sudah ada yg posting diatas, koruptornya aja yang masih berkeliaran.

    itung2annya sudah saya balas. sedangkan koruptornya ya sebenarnya para politisi yang anti penghapusan subsidi itu: mereka menggunakan dana APBN untuk kepentingan kampanye politik pribadi.

  163. Pak Pri, ada baiknya anda membaca cliping berita seputar kenaikan harga minyak dunia. Ini komentar dari para pejabat tinggi kita tahun 2007, lengkap sekali, ada bappenas, ada menteri ESDM dan Bank central, juga mantan Menko

    Direktur Ekonomi Makro Bappenas Bambang Priambodo mengatakan, meskipun belanja subsidi bahan bakar minyak ikut terkerek, total pendapatan negara dari PNBP Migas, PPh Migas, dan penerimaan lainnya masih lebih besar dari beban subsidi. Setiap US$ 1 dolar kenaikan harga minyak akan meningkatkan pendapatan negara Rp 3,24 triliun sampai Rp 3,45 triliun; subsidinya juga naik Rp 3,19 triliun sampai Rp 3,4 triliun. Artinya setiap kenaikan US$ 1 dolar negara untung Rp 48-50 miliar (Tempointeraktif, 22/10/07).

    Menteri ESDM juga menyatakan, “Setiap kenaikan US$ 1 harga minyak, kita memperoleh `windfall` (keuntungan tambahan) sebesar Rp 3,34 triliun, dengan asumsi kursnya mencapai Rp 9.050 perdolar.” (Antaranews, 23/10/07).

    Kenaikan harga minyak itu juga akan menaikkan cadangan devisa negara. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom menyatakan pada akhir Oktober lalu bahwa cadangan devisa negara sebesar US$ 54,3 miliar. Menurutnya, dalam simulasi yang dibuat BI, untuk setiap kenaikan 1 dolar AS perbarel, pada triwulan IV 2007, akan meningkatkan surplus transaksi berjalan 23,3 juta dolar AS dan meningkatkan cadangan devisa 35,6 juta dolar AS setiap triwulannya; dan pada 2008 akan meningkatkan surplus transaksi berjalan 27,1 juta dolar AS dan cadangan devisa 36,3 juta dolar AS setiap triwulannya

    Analisa Kwik sebagai mantan Menteri yang membidangi perekonomian, juga menegaskan bahwa tidak ada kerugian pemerintah terhadap kenaikan minyak dunia. Juga tidak ada alasan pembenaran terhadap penghapusan subsidi BBM yang dikaitkan dengan tekanan APBN.

    Yang jadi pertanyaan adalah darimana anda buat analisa tersebut ? Tolong , dalam situasi rakyat yang serba susah karena diperbodoh pejabat , jangan lagi anda ikut nambah membodohin orang banyak Saya punya data reseach lengkap untuk membuktikan bahwa pemerintah seharusnya mengalokasikan keuntungan dari kenaikan harga minyak dunia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bukannya malah merampok rakyat dengan hanya menggunakan analisa murahan dari consultant amatir seperti LMUI untuk menghapuskan subsidi.

  164. Pendapat anda kurang akurat dan menggunakan logika lurus persis dengan kehendak pemilik modal dan korporasi minyak. persoalannya bukan terletak pada bahwa cadangan minyak indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan energi nasional, akan tetapi, persoalannya adalah bahwa 85-90% lapangan eksplorasi minyak di Indonesia dikuasai oleh pihak asing. belum lagi, logika menyesatkan anda bahwa kenaikan harga BBM dunia akn memberi tekanan pada APBN, padahal wind-fall profit yang diperoleh indonesia ataupun korporasi asing justru meningkat berkali-kali lipat.Berdasarkan perhitungan pada 2006, kenaikan satu dolar harga minyak akan menyebabkan tambahan penerimaan Rp3,9 triliun.ang penting, pemerintah sanggup mencegah pelarian (penyelundupan/pemborongan) minyak besar-besaran keluar negeri. sebagaimana estimasi yang dilakukan oleh Bank Dunia untuk kenaikan harga minyak sebesar US$ 1 per barel akan meningkatkan defisit anggaran sebesar US$ 100 juta. Selanjutnya untuk setiap kenaikan harga minyak dunia sebesar US$ 10 per barel akan meningkatkan anggaran (pendapatan) pemerintah sebesar US$ 1 miliar (0,3% PDB), dan secara keseluruhan defisit pemerintah hanya meningkat sebesar US$ 500 juta (0,15% PDB) dan kondisi ini bukanlah suatu ancaman yang terlalu serius untuk stabilitas makroekonomi Indonesia. Seandainya ada kenaikan beberapa digit diatas angkat tersebut, maka itu dianggap sebagai sebagai titik impas, yakni keseimbangan antara dampak kenaikan dan penerimaan.

  165. menurut saya, anda ini orang yang sangat cerdas sehingga logika saya tak mampu untuk mengikuti logika anda yang mampu dirasionalisasikan lewat tulisan, layaknya logika ekonom neo liberalis. Kalau anda adalah seorang mahasiswa indonesia yang kuliah ekonomi di Universitas Berkeley, saya yakin andalah orang yang akan memperoleh nilai tertinggi di tingkatan Asia. jujur
    saya tertarik dengan sepenggal tulisan anda ketika mengatakan hanya venezuela yang paling murah, kalau mau bbm murah urus aja pasport dan visa untuk pergi ke sana.
    Sungguh jiwa kapitalisme yang anda miliki sangat kentara. Harusnya melihat venezuela seperti itu, kenapa kita tidak mencontohnya????????
    Pemerintah mulai mengacak-acak paradigma kita semua, brainwashing sedang berjalan, dan kita, rakyat, sedang diprovokasi dengan gagasan atau teori yang demikian di tulis di atas. saya bertanya dalam hati, apakah anda orang pemerintah?????????????????????????????????????

  166. apa yang saudara sampaikan seolah-olah saudaralah yang paling tau, saudara paling mengerti kondisi yang sebenarnya. anda tolak semua argumen yang bertentangan dengan sauadara, saya jg curiga apa yang disampaikan #211 adalah benar

  167. #208:

    Pak Pri, ada baiknya anda membaca cliping berita seputar kenaikan harga minyak dunia. Ini komentar dari para pejabat tinggi kita tahun 2007, lengkap sekali, ada bappenas, ada menteri ESDM dan Bank central, juga mantan Menko

    pertama2 silakan baca lagi jawaban saya atas pertanyaan “Mengapa subsidi BBM perlu dihapuskan?”. alasan utama saya sebenarnya bukan masalah APBN atau moneter, tapi karena sifat intrisik dari BBM itu sendiri yang merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan dan juga tidak bisa didaur ulang. ini adalah hukum alam yang tidak bisa diganggu gugat. sangat tidak masuk akal untuk mensubsidi sumber daya alam yang dalam 40 tahun ke depan kemungkinan akan habis dan yang eksploitasinya sudah sangat jenuh sekali.

    kedua, kondisi keuangan tidak statik, ada inflasi. harga pasaran BBM naik bukan berarti kita sama sekali gak kena imbasnya. barang2 yang diimpor pasti akan naik harganya. dan sudah pasti akan berpengaruh ke keuangan kita.

    Yang jadi pertanyaan adalah darimana anda buat analisa tersebut ? Tolong , dalam situasi rakyat yang serba susah karena diperbodoh pejabat , jangan lagi anda ikut nambah membodohin orang banyak

    saya pikir justru anda yang menjadi korban politisi2 oportunis yang marak belakangan ini. semuanya tidak sesederhana yang anda pikirkan.

    #210:

    persoalannya bukan terletak pada bahwa cadangan minyak indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan energi nasional

    tentu saja itu persoalan utamanya, terlepas dari masalah lain penguasaan oleh pihak asing. dikuasai pihak asing atau tidak, tetap saja jumlah minyak yang ada di perut bumi indonesia jumlahnya tidak akan berbeda.

    #211:

    saya tertarik dengan sepenggal tulisan anda ketika mengatakan hanya venezuela yang paling murah, kalau mau bbm murah urus aja pasport dan visa untuk pergi ke sana.

    saya tidak pernah berkomentar seperti itu. anda jangan memfitnah saya.

    Harusnya melihat venezuela seperti itu, kenapa kita tidak mencontohnya????????

    sudah anda cari berapa populasi venezuela? populasi indonesia? sudah tahu berapa produksi BBM venezuela? di indonesia? silakan anda cari datanya dan simpulkan sendiri.

    Pemerintah mulai mengacak-acak paradigma kita semua, brainwashing sedang berjalan, dan kita, rakyat, sedang diprovokasi dengan gagasan atau teori yang demikian di tulis di atas. saya bertanya dalam hati, apakah anda orang pemerintah?

    saya hanya rakyat jelata. sama sekali gak punya hubungan dengan pemerintah. saya pikir rasanya anda yang terkena brainwashing yang akhir2 ini gencar dilancarkan oleh politisi2 oportunis.

  168. BBM ga harus naek, itu bukan satu-satunya cara untuk menyelamatkan APBN, masih ada cara-cara laen, contoh: duit kasus BLBI, duit hasil korupsi, duit dari freeport, kalo perjanjiannya bener (kita cuman dapet 1% !!! malah dulu 0%), duit perjanjian laen… dan masih banyak lage…

    yang ane mau: BBM turun, dollar turun…

  169. bbm naik ya kita dukung saja biar rakyat negeri ini mati separo..jadi yang masih hidup bisa kipas-kipas oke

    orang gila yang dukung bbm naik sekarang
    faktanya masih banyak hal yang bisa pemerintah lakukan (jika pemerintahnya cerdas) untuk menutup devisit apbn…lha wong yang bikin apbn pemerintah kok yang harus sengsara rakyat…wah udah gak pancasila ini :-?

  170. menurut saya maslahnya bukan setuju tidak setuju, karena dari berita baru-baru ini penilaian saya tindakan pemerintah yang kurang transformatif kepada rakyat dan masih cendrung berpihak pada keadaan pribadi politisnya, karena konon pilihan kebijakan yang diambil dalam mensukseskan kebijakan kenaikan BBM tersebut pemerintah masih cendrung bersifat radikalisme kenapa,,??
    1 BLT konon dilaksanakan pada bulan ini yaitu mei
    2 kebijakan pemerintah utuk mengadakan kartu pintar dalam BBM insya dilaksanakan pada bulan september
    3 dari pernyataan kedua saya yang konon yaitu dari pernyataan Menristek juga akan ada tindakan berbarengan dengan pelepasan harga BBM begitu saja oleh pemerintah.

    sehingga dari asumsi-asumsi saya diatas mungkin perlu mempertanyakan keikhlasan pemerintah dalam mengambil kebijakan,!!! he..he..he.. karena seharusnya dari rentang waktu tersebut pemerintah harusnya dapat mengadakan evaluasi dampak ekonomi dan sosial dari APBN-nya karena ke depan indonesia entah akan dibawa kemana??? dari kebijakannya ini, karena mengingat BUMN kita yang menurut saya adalh sebagai benteng ekonomi pemerintahan indonesia sudah di perdagangkan, yang padahal di UU kita rakyat miskin dan orang-orang terlantar di pelihara oleh negara atau dalam bahasa yang terlihat konsisten dari pemerintah yang sering digembor-gemborkan baru-baru ini BLT untuk meningkat kan daya beli masyarakatnya dan menghidupkankan dunia usaha or sektor riil gituw ganti?? ya.. mungkin jawaban yang tepat untuk keadaan sekarang ini adalah seperti yang saya ambilkan dari hadits, he… tapi sebelumnya saya minta maaf karena saya kurang ingat perawinya. mmm..,, begini pernah suatu ketika rasul saw. diberi pertanyaan oleh seseorang, “Ya rasul apakah saya perlu menaikan harga dagangan saya? karena mereka telah menaikan harga dagangan mereka,” jawab rasul “sebaik-baik harga adalah pemberian dari ALLAH SWT”, amin….. ya robal allamin. he…he…he… memang fenomena yang benar-benar menarik……,,,, wakakakak.. he…… senyummmmm,,,,, salah satu ciri kehebatan rakyat indonesia ya,,to??? he……

  171. saya kira kita tidak usah ribut hitung-menghitung..yang jelas bbm naik maka beban negara akan makin berat…sebab dilogika pun rakyat miskin tetap jadi tanggungjawab negara…kecuali negera ini ganti UUD 1945

    saya setuju hanya orang gila yang membenarkan kenaikan harga bbm sekarang…

    itu hanya akal-akalan pemerintah SBY untuk ambil jalan pintas agar pemerintahnnya selamat tetapi yang dikorbankan rakyat…kalau saya pribadi tidak keberatan kalau saya harus beli bbm dengan harga 20 ribu sekalipun satu liter….namun yang harus dipikir dampak dari kenaikan harga bbm itu yangmembuat pengangguran makinbertambah akibat banyaknya usaha yang gulung tikar…
    belum lagi industri kecil yang terbebani dengan harga bbm

  172. ada dua alasan mengapa orang2 mendukung subsidi BBM:

    1. tidak mengerti; atau
    2. punya agenda politik pribadi

    mudah2an komentar yang mendukung subsidi di tulisan ini termasuk golongan pertama. retorika ‘membantu rakyat miskin’ selalu saja diumbar, padahal sebenarnya subsidi BBM justru akan memperbanyak jumlah mereka.

  173. selama ini pemerintah dan pendukungnya
    hanya menghitung kerugian kalo bbm ga dinaikkan
    coba hitung kerugian dari kenaikan bbm tersebut
    berapa perusahaan yang akan tutup
    berapa ribu tenaga kerja yang akan menganggur
    belum lagi meningkatnya kriminalitas

  174. Agreed. Tapi intinya penghapusan subsidi bbm harus dilakukan secara bertahap.

    Klo bbm naek, rakyat menderita (lagi). Klo gak naek, dana subsidi bbm tambah gendut.

    Tapi kalau bbm gak naek, apakah itu akan merubah sesuatu? Jawabannya : Rakyat tidak tambah menderita (untuk sementara). That’s all.
    Cepat atau lambat pasti harga bbm bakal naik, dan pastinya ujung-ujungnya, yaa… DEMO.

    Tapi kalau bbm naek,
    OTOMATIS rakyat pasti akan menghemat.
    Sebagai pelajar, tentunya membutuhkan transportasi. Jika Harga bbm naik, maka ongkos/uang bensin pun otomatis naik. Untuk pengguna transportasi yang bijak, pasti akan memilih bicycle. Sepeda? Gak ada motor donk? Klo gitu mengurangi efek dari “Global Warming”. :)

    Mencari pengganti bbm (untuk jalan pintasnya, hutan di tebang lagi untuk diambil kayu bakar). Kreatifitas ada karena keterbatasan (mnurutku).

    Walau harga bbm naik, ada pihak yang diuntungkan, ada pihak yang dirugikan.

    Yang untung, misalnya
    -Tukang angkot
    Kayaknya gak ada ya tukang angkot demo harga bbm naek :p menurut berita akhir2 ini. Kalau misalnya harga ongkos angkot sebelum bbm naek = Rp. 2000 dan kalau harga bbm naik 30% maka 2000*130%= Rp.2600. Ini Betul secara matematis.
    Namun atas nama, “gak ada receh” maka harga ongkos bakal dinaekan ke Rp3000 atau Rp2800. TIdak akan ada orang yang akan mau merugi, masa naek 30% tapi harganya 2500 @_@. Ini angkot, dan ketergantungan masyarakat tingkat menengah ampe ke bwh terhadap angkot itu tinggi. Jadi tentunya kita yang harus terpaksa merugi.
    -Investor (dengan emas)
    Harga bbm naik, maka harga komoditas naik, maka inflasi naik. Tapi karena inflasi naik, investor emas jadi untung karena emas sangat kuat menghadapai naiknya inflasi.

    Yang dirugikan : Semua orang. Tidak ada orang yang mau merugi bukan? jadi gak ada yang mau harga komoditi naik.
    Tapi yang paling dirugikan tuh semacam : nelayan(Udah untungnya kecil sekarang bbm mau naik:-?&#63;), PNS (Harga komoditi naik, gaji tetep), de el el

    Cepat atau lambat pasti minyak bumi pasti habis, klo makin habis, minyak makin sedikit. klo makin sedikit, makin tinggi kelangkaan, klo makin tinggi kelangkaan makin tinggi pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkan minyak bumi alias harga minyak melambung truzzz.

    Jadi, aku setuju aja da gimana lagi, harga minyak dunia naik, pasrah lah.

    Tapi, mengapa BUMN tidak berhak diketahui oleh masyarakat? (pernah denger di berita) otomatis “Sebagai tukang minyak yang mengurus hajat orang, mengapa pertamina harus di tutup-tutupi?” AGHHH ~X(~X(~X(

    My sister’s dosen words = “Indonesia mah udah miskin, boros, banyak gaya pula.” Ow that’s the truth.

    Pokoknya jangan lupa zakat, membantu orang yang berkebutuhan. Pokoknya jangan lupa pajak, biar negeri ini cepet maju. Pokoknya jangan lupa doa-in negara ini supaya bangkit. Pokoknya jangan lupa doa-in koruptor duit rakyat agar di tindak seadil-adilnya, dan secepat-cepatnya. Aminnn

  175. Setuju kalo BBM dinaikkan, tp lihat2 dl kondisi masyarakatnya, pantas atau belumkah hrg BBM tsb dinaikkan.
    menanggapi kenaikan hrg BBM yang rencananya akan dimulai awal bulan depan, menurut saya alasan pemerintah tidak bisa diterima kalo hanya dengan mempertimbangkan APBN yang mengisukan bahwa kenaikan harga minyak dunia 39,1 persen akan memberatkan beban APBN hingga 46,7 triliun rupiah. Sementara di sisi lain, hrg ekspor migas juga naik 49,7 persen dibanding thn lalu. Artinya, dengan kenaikan hrg minyak dunia tsb negara kita masih diuntungkan, dan beban yang diambil dari APBN untuk subsidi BBM kita bisa tertutupi.

  176. #221: not so fast. harga minyak naik, maka harga barang2 (terutama yang diimpor) juga akan naik, dan *suprise* belanja APBN juga akan naik. negara2 pengekspor minyak kelas kakap saja keberatan dengan harga minyak, apalagi kita yang net importir :)

  177. Kayaknya blogger tidak ngerti matematika. Produksi BBM 1,13 juta barel/hari. Biaya produksi 10 dolar/barel. Harga jual 77 dolar/barel. Pendapatan dari jual minyak adalah 93,8 juta dolar/hari. Impor (kebutuhan dikurangi produksi) 50.000 barel/hari atau senilai 6 juta dolar/hari (karena harga impor 120 dolar/barel).
    Jadi yang disubsidi apanya. Orang justru untung ratusan miliar perhari kok.
    Makanya jangan asal caplok omongan pemerintah yang memang sudah disetir oleh para kapitalis global penguasa pasar minyak dunia.

  178. Saya sedikit setuju dengan kenaikan harga BBM (tapi banyak enggaknya, hehe).
    Tapi kalo BLT? saya sangat tidak setuju!!
    BLT?? saya rasa ini konyol, kayak tukang obat yang nyebarin penyakit, lalu ngejual obat penawarnya (eh bukan ngejual ding, memberi… biar dikira pahlawan, oh kacau!!!).
    :((

  179. Om priyadi, yang saya nggak ngerti kenapa kita harus import bbm, padahal kita negara pengeksport bbm?
    Kenapa nggak di pakai sendiri aja itu bbm, kenapa harus di ekspor. Kan daripada mengimpor yang pasti ngeluarin duit.

    Saya sich setuju banget kalau BBM naik. Tapi kok tanggung banget gitu naiknya. Coba dinaikkan untuk jangka waktu 100 tahun kedepan, sehingga nantinya nggak ada lagi protes kenaikan bbm. Masa setiap ada presiden baru, masalahnya cuma naiknya harga bbm.

    Naiknya bbm juga bagus untuk kesehatan kok. Pertama mengurangi polusi, karena nantinya akan ada pengurangan pemakaian kendaraan bermotor dengan kendaraan manual. Badan sehat juga kan, naik sepeda setiap hari. Oya kalau bisa Om priyadi tulis dong masalah rokok, yang kelihatannya membuat pemasukan devisa negara, padahal malah membuat miskin dan menyakiti rakyatnya. Soalnya saya pernah baca orang tua yang tega tidak menyekolahkan anaknya hanya karena ingin merokok, lupa baca dimana. Kemudian anaknya operasi gagal jantung hanya karena bapaknya perokok berat.

    Saya yakin kalau rakyat kita sehat, maka pikirannya akan lebih terbuka dan cerdas.

  180. Menurut saya harus dianalisa, “KENAPA MASYARAKAT SELALU PROTES APABILA HARGA BBM NAIK”…? Seharusnya pemerintah menganalisa permasalahan ini sampai ke akarnya. Menurut hemat saya [sok tau mode = on] secara singkat Alasannya adalah Daya Beli Masyarakat Rendah, kenapa kok daya belinya rendah..?, karena pendapatan rata2 masyarakat juga rendah, loh kenapa kok pendapatan masyarakat bisa rendah..?, karena kualitas SDM Masyarakat Indonesia juga rendah. Jadi PR Pemerintah saat ini, mungkin meningkatkan kualitas SDM Masyarakatnya. Jika Daya Beli masyarakat kita sudah tinggi, mungkin BBM dengan harga berapapun beserta dampak terhadap kenaikan bahan pokok yang lain tidak akan menjadi masalah yang menimbulkan “PROTES” :d

  181. #226:

    Om priyadi, yang saya nggak ngerti kenapa kita harus import bbm, padahal kita negara pengeksport bbm? Kenapa nggak di pakai sendiri aja itu bbm, kenapa harus di ekspor. Kan daripada mengimpor yang pasti ngeluarin duit.

    karena sekarang indonesia sudah menjadi net importir BBM.

  182. Harga minyak sudah resmi naik,sekarang sudah tidak bisa apa-apa lagi, diprotes mati-matian juga nggak ada guna. Cuma bisa menghadapinya dengan sikap optimis.

  183. setuju atau tidak setuju, tergantung kita melihatnya dari sudut pandang yang mana. tapi intinya, saya sepemikiran dengan anda..:)

  184. Indonesia itu negara kaya. sebenarnya cadangan migas Indonesia pasti akan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri kalau tidak dikuasai asing.masalahanya, knapa banyak orang bodoh ngomong BBM harus naik karena mereka adalah komprador yang merupakan antek2nya Barat.mereka adalah penghianat yang harus segera dilenyapkan.tengoklah baik2 migas kita (Indonesia).jangan mau terpengaruh penghianat2. menaikkan BBM sama aja dengan membunuh rakyat pelan2. mikir ga sich, gimana susahnya rakyat dengan adanya kenaikan BBM ini?tidakkah kalian pemutus kebijakan takut akan adzab Allah?atau jangan2 tidak percaya akan adanya penghisaban dari Allah?makanya takutnya sama Amerika penyengsra rakyat.ingatlah apa yang kalian pegang saat ini adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban.

  185. Nyasar neh. Ini kan artikel tahun 2005:d Kemaren malem tahun 2008, BBM naek lagi. Yeah… artikel ini nomer satu di key “kenaikan harga bbm”.

  186. #231:

    sebenarnya cadangan migas Indonesia pasti akan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri kalau tidak dikuasai asing

    salah besar. cadangan migas kita tidak cukup untuk kebutuhan dalam negeri. selain itu, sudah bisa dipastikan cadangan migas kita suatu saat akan habis.

  187. Jika akan mengeluarkan kebijakan yang berdampak luas pada rakyat miskin dan berpendapatan rendah, ya mestinya Pemerintah itung-itung yang bener dong dampaknya. Apa artinya Rp100.000 per bulan???

  188. saya dukung kenaikan BBM, dasarnya adalah kita harus keluar dari ketergantungan akan subsidi, subsidi adalah budaya yang diciptakan rezim soeharto dalam kerangka pemerintahannya, coba kita berpikir lebih luas dengan memandang sedikit kebelakang, subsidi ini adalah bom waktu karena ketergantungan kita pada pemerintah, sebelum sby..tidak ada presiden yang berani membahayakan posisinya dengan mengambil resiko terburuk, ini adalah solusi terakhir dari keterbatasan pemerintah, memang dalam kacamata umum kebijakan ini mengakibatkan kasengsaraan bagi rakyat miskin, tp kita bisa petik manfaat bahwa ini akan memberi kita pelajaran bahwa kita harus mandiri.

  189. Halo Mas Pri, salut kepada anda yang berani mengangkat permasalahan ini. Mungkin bisa anda update lagi? Kalau tidak salah ini postingan tahun 2005.

    Pada dasarnya saya setuju subsidi BBM dihapuskan karena subsidi apapun alasannya bila diberikan terlalu lama tidak akan mendidik bangsa kita. Kita sebagai bangsa sudah berkomitmen untuk tidak berutang luar negeri. Mengapa sekarang kita tidak dapat berkomitmen untuk tidak bersubsidi?

    Maafkan saya kalau menyakiti perasaan banyak teman di sini. Saya memang tidak miskin meskipun saya pergi kemana-mana naik motor tua. Saya juga tidak kelaparan meskipun saya kadang memuaskan perut hanya dengan arem-arem. Saya memang bukan tukang tambal ban dsb, meskipun saya pengangguran. Tapi saya yg pasti sedikit banyak sama-sama merasakan dampak kenaikan BBM ini. Saya tidak tahu Mas Pri se-“kaya” apa tapi saya pikir dia juga kena dampaknya.

    Mari kita lanjutkan diskusi menarik ini dengan tidak emosional. Dengan kata-kata yang membangun, tidak menyakitkan hati.

    Mas Pri yang sabar ya :) Mungkin bisa dikasih lebih banyak informasi. Kita bisa sama-sama mengkritisi informasi yang Mas Pri berikan dengan obyektif dan berkepala dingin.

    Peace utk semua :)

  190. Cadangan minyak kita memang besar, menurut kurtubi 8,9 milyar barel, bukan menurut buku pmp 80an (anda sudah lahir tahun segitu?). Masalahnya, 85.5% cadangan minyak kita dikuasai swasta asing, dijual berdasarkan prinsip kapitalisme, pertamina cuma kuasai 7%, dan produksinya kian menurun karena banyak korupsi. Ini mirip dengan nasib pertambangan lainnya. Lha kalo semua hasil tambang yang ada di bumi indonesia milik swasta, lalu apa guna negeri ini jadi sebuah negara, lalu apa guna kita jadi penduduk negeri ini kalo gak berhak menikmati sedikitpun, harus beli dengan harga dunia? Lucunya, kita satu2nya negara penghasil minyak dunia yang keteteran akibat harga minyak naik, dimana2 juragan besar akan untung kalo harga beras naik, bukan rugi. Lucu juga ya kalo PLTU suralaya beli batubara dari kalimantan dengan harga dollar, drai perusahaan asing.

  191. Saya pernah juga jadi kapitalis, menulis selalu dengan huruf kapital. Bung, kalau kita berpikir cara kapitalis, memang kita akan membenarkan penguasaan asing pada hajat hidup rakyat kita serta kekayaan alam yang terkandung di bumi negeri ini. Siapa bermodal besar dia yang akan menikmati kekayaan bumi ini. Rakyat harus beli dari mereka, karena gak punya modal. Negara gak perlu ikut campur, cukup dikasih pajak dan tip2 kecil saja, semua swasta yang kuasai, pasar bebas, liberal lah. Kalo gini logikanya ya subsidi untuk rakyat jadi haram ya, gak mendidik, dll, karena orientasi semua untuk swasta dan pengusaha besar, siapa kuat dia menang. Lha kalo blbi untuk konglomerat aja gak masalah kenapa subsidi untuk rakyat masalah besar? Lalu bagaimana dengan blt, sehat dan mendidikkah?

  192. Nasionalisasi dan restrukturisasi semua sektor,pemerintahan,pertambangan, minyak dan gas bumi,perbankan,pertanian dan perkebunan, komunikasi, pendidikan,hukum dan birokrasi.
    Saat ini pemerintahan kita adalah penghasil kebijakan pesanan, pesanan pengusaha ini, pengusaha itu, investor ini, investor itu. jangan pernah dengarkan pengusaha mereka hanya mencari untung,sudah kaya lari keluar negeri gondol duit, rakyat sengsara.

  193. saya tidak setuju dgn kenaikan bbm sebab ada banyak solusi sebelum kenaikan bbm.

    klo mau dipaparkan yah nanti dianggap ngambil alih job sby dan jk.

    tapi salut dgn trik pemerintah untuk mengelabui masyarakat agar tidak fokus pada masalah bbm.
    sebab jika masyarakat tidak terpengaruh dgn BLT dan berita miring mengenai aksi mahasiswa yg sengaja diliput pada aksi yg berakhir ricuh maka masyarakat akan mempertanyakan transparansi dana pengelolaan minyak indonesia yg selisihnya kira2 $24 dgn dana pengelolaan minyak amerika.

    so kita sangat boros……….:d

  194. #241:

    Cadangan minyak kita memang besar, menurut kurtubi 8,9 milyar barel, bukan menurut buku pmp 80an (anda sudah lahir tahun segitu?).

    angkanya memang besar. tapi coba bandingkan dengan negara2 pengekspor minyak lain. dan juga bandingkan dengan populasi masing2 negara.

    Lucu juga ya kalo PLTU suralaya beli batubara dari kalimantan dengan harga dollar, drai perusahaan asing.

    padahal anda gak keberatan kalau mereka beli dari kita dalam dolar juga :). ada alasan kenapa rupiah kita 9300/USD dan gak berada di level 30ribu/USD, ya karena kita jual dalam dolar juga. kalau mau protes, lebih baik anda cari perjanjian kontrak/konsesi dengan perusahaan2 asing tersebut, kalau tidak menguntungkan baru protes.

    pikirkan pula opportunity cost. anda juga gak protes kalau anda hanya bayar pajak setengah daripada yang diperlukan untuk melakukan pembangunan dengan tingkat seperti saat ini.

    #242:

    Lha kalo blbi untuk konglomerat aja gak masalah kenapa subsidi untuk rakyat masalah besar? Lalu bagaimana dengan blt, sehat dan mendidikkah?

    ini straw man. yang dibicarakan di sini adalah subsidi BBM, bukan BLT atau BLBI.

    #244:

    maka masyarakat akan mempertanyakan transparansi dana pengelolaan minyak indonesia yg selisihnya kira2 $24 dgn dana pengelolaan minyak amerika.

    ini kwik kian gie-isme? mungkin sebaiknya anda yang mempertanyakan tranparansi perhitungan tersebut :)

  195. SURAT PEMBACA (Target 5.000 judul surat pembaca sejak 1973):

    Memanfaatkan BLT Sebagai Modal Usaha
    SESUDAH kenaikan BBM lebih dari 100 persen pada 2005 yang lalu, maka keluarga miskin (gakin) di Jakarta saat itupun menerima BLT sebesar Rp 100 ribu per bulan yang dibayarkan Rp 300 ribu per tiga bulan.

    Ada beberapa reaksi yang menarik perhatian penulis saat itu. Ternyata ada penerima BLT yang memanfaatkan bantuan itu sebagai modal usaha. Misalnya, seorang pelajar SMP yang orang tuanya menerima bantuan Rp 300 ribu, memanfaatkan untuk modal berjualan minuman teh dalam kemasan botol. Keuntungannya Rp 50 ribu per hari atau Rp 1,5 juta per bulan.

    Contoh lain, seorang janda miskin memanfaatkan BLT Rp 300 ribu, untuk modal usaha berjualan sate ayam dan sate kambing. Keuntungannya Rp 50 ribu per hari atau Rp 1,5 juta per bulan.

    Sebenarnya dengan BLT Rp 300 ribu (apalagi sekaligus Rp 700 ribu) para gakin bisa mengubahnya menjadi Bantuan Permodalan Tunai (BPT). Bisa untuk membeli becak bekas, membuka usaha tambal ban, berdagang sayur mayur, berjualan goreng-gorengan, membeli mesin jahit, dan masih ada ribuan jenis usaha kecil lainnya.

    Oleh karena itu ada baiknya pemerintah mengubah istilah BLT menjadi BPT. Pemerintah juga perlu memberikan pengarahan singkat tentang kewirausahaan bagi para penerima BLT. Pengarahan ini diberikan saat para gakin berkumpul sebelum loket BLT (atau BPT) dibuka.

    Hariyanto Imadha

    Jl. AIS Nasution 5

    Bojonegoro

    E-mail: indodata@yahoo.com

  196. Hey! berpikirlah lagi dan lagi..akarnya krisis sebenarnya adalah akibat penjajahan sumber energi dimana minyak dunia diperdagangkan di New York Amerika dan otomatis menggunakan mata uang dollar sebagai patokan nilai tukar nah sekarang ini nilai dollar sedang melemah dibanding mata uang regional yang implikasinya berimbas kepada negara2 yg membeli dengan dollar. Sebenarnya cadangan minyak indonesia banyak hanya belum tereksplorasi, dari dulu penguasa hanya terima untung sedangkan eksplorasi sampai pada penambangan diserahkan kepada bangsa lain.

  197. saya sangat setuju kalau bbm naik walaupun berimbas segalanya ikut naik ….masalah yg kita pikirkan justru mental manusianya yg harus diperkuat…kalau segalanya harus di subsidi ya beginilah jadinya (pemalaaaaas&pengemis)jangan terprofokasi oknum …untk kepentingan politik mereka…coba kita ingat dimasa presiden yg lalu…jg tdk bisa menghindari kenaikan bbm..tp saat tdk jd presiden apa yg mereka katakan…tau kan…makanya bagi pemuda pemudi yg penting sekarang bagaimana mengatasi keadaan yg akan datang…semangaaaat merdeka indonesia kuuu:)>-

  198. APBN????? emang Anggaran itu semua menyasar ???Gimana anggaran yang ke daerah?? yang SPJ nya asal ada cap dan tanda tangan sudah dianggap sah???Alias SPJ dengkulan??Payah to….

  199. hallo mas, saya setuju dengan ulasan sampen, cuma saya punya pandangan agak lain, kira2 begini. bagaimana kalau pemerintah membuat pengelompokan atas penggunaan bbm bersubsidi, misal untuk kendaraan berplat kuning dan sepeda motor menggunakan bbm premium sedang yg berplat hitam menggunakan pertamax, untuk solar jg dibedakan dg solar dan bio solar, jadi pemerintah tinggal menaikkan harga pertamax dan bio solar untuk subsidi silang terhadap kendaraan niaga, sehingga kenaikan bbm tidak terlalu berdampak pada harga2 pokok yg langsung dirasakan oleh masyarakat bawah, disisi lain kendaraan niaga yg selama ini menggunakan plat hitam akan berbondong2 meng”kuningkan” kendaraannya yg tentunya akan berdampak meningkatkan pendapatan pajak, perlu di ingat bahwa saat ini kendaraan pribadi lebih bayak drpd kendaraan niaga dan mayoritas kendaraan pribadi dimiliki oleh golongan masyarakat menengah keatas yg lebih sanggup menerima dampak kenaikan bbm jenis pertamax dan bio solar. saya kira system ini lebih mudah diterapkan dibandingkan dg segala cara yg dilakukan pemerintah (BLT)walaupun tetap tidak menutup kemungkinan adanya penyelewengan disana sini. System ini juga sekaligus menjawab pertanyaan ” apakan 6 bulan kedepan pemerintah akan menaikkan lagi harga bbm apabila harga minyak mentah dunia tetap bergerak naik tidak ter kontrol ?” saya kira itu pandangan saya mas, mohon maaf apabila saya salah membuat peniaian, dan mohon tanggapan sampean, terima kasih.

  200. #251:

    pengelompokan itu ide bagus, tapi ada beberapa kelemahan:

    1. kenaikan harga BBM non subsidi tetap akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok. kalau BBM non subsidi naik, maka harga tersebut pasti akan merambat ke harga lainnya.

    2. kalau harga BBM subsidi dan non subsidi terpaut jauh, nantinya juga rawan kebocoran. supir angkot mungkin akan lebih tertarik jual beli BBM daripada narik angkot :). contohnya sudah ada, nelayan yang dulu solarnya disubsidi ternyata lebih memilih jualan solar bersubsidi daripada nangkap ikan.

    kalau mau mensubsidi mungkin lebih baik bukan dalam bentuk subsidi BBM, tapi langsung ke sektor yang bersangkutan, misalnya sektor transportasi, atau rakyat miskin. caranya yang mungkin harus diperbaiki. sistem BLT sekarang rasanya kurang efektif.

    ”apakan 6 bulan kedepan pemerintah akan menaikkan lagi harga bbm apabila harga minyak mentah dunia tetap bergerak naik tidak ter kontrol ?”

    perkiraan saya dalam 6 bulan sayangnya akan naik lagi :(.

  201. sorry ya …menurutku penulis masih harus sering “turun ke jalan”, biar ngerti kondisi rakyat kaya apa ….. kenaikan BBM ga perlu dilakukan, karena sebenarnya banyak kebocoran APBN justru ditimbulkan oleh aparat negara sendiri.dengan adanya perjalanan dinas fiktif, kolusi saat pengadaan barang, mark-up harga, dll ……jadi kalo pemerintah bisa tuntaskan dulu masalah itu Insy BBM ga perlu dinaikkan..ironis memang..aku bisa mengatakan itu karena aku seorang PNS …

  202. #253: maaf, rasanya anda yang tidak mengerti, tapi kalau subsidi dipertahankan justru akan semakin memperbanyak rakyat miskin. ini namanya ‘vicious circle’, untuk ‘mengatasi’ kurangnya daya beli rakyat, pemerintah memberikan subsidi BBM, tapi ini hanya akan memperbanyak jumlah rakyat miskin. kenapa? karena rakyat miskin ini akan merencanakan kehidupannya berdasarkan situasi saat itu. yang sebenarnya hanya mampu memiliki 2 anak, setelah BBM disubsidi jadi punya 4 anak. sementara itu BBMnya sendiri pasti akan habis. cobalah untuk berpikir jauh ke depan, jangan hanya untuk saat ini saja.

  203. terima kasih atas tanggapannya mas, Tentang kekwatiran “”1. kenaikan harga BBM non subsidi tetap akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok. kalau BBM non subsidi naik, maka harga tersebut pasti akan merambat ke harga lainnya.””
    rasanya patut dicoba karena paling tidak gejolak sosial yang ditimbulkan tidak seperti yg sekarang terjadi. juga penyelewengan yg mungkin terjadi lebih mudah dikendalikan drpd kita harus mengendalikan korupsi yg sudah “mendarah daging pada bangsa ini”. tapi apapun itu tetap keputusan pemerintah dan kita hanya bisa mendiskusikannya dg harapan sedikit banyak bisa memberikan gambaran lain. :)Terima kasih.

  204. setuju dah..kalo harga minyak dunia naik,,wajar donx harga BBM di Indonesia jg ikut naik:)>-

    tp,harusnya sebelum dinaikin,pemerintah ngasih sosialisasi dulu ke warga biar kaga salah pengertian truz mahasiswa2 jg g perlu buang2 tenaga buat demo.how??:d

  205. kenaikan BBM membuat rakyat menjadi sengsara, tetapi itu hanyalah sebuah keluhan dan emosi rakyat. sebenarnya ketika BBm naik maka Allah juga akan menaaikkan rezeki kita apabila kita selalu tetap berusaha dan berdo’a.

    jangan hanya berkoar-koar tureunkan BBM, itu hal yang sia sia. Hal yang harus dilakukan adalah kita tetap bekerja dan menggunakan waktu seefisien mungkin.

  206. saya Sangat mendukung akan kenaikan BBM
    MENGAPA?KAREna subsidi bbm adalah suatu kebijakan BODOH.
    >:/

    KITA HARUS FOKUS DENGAN PENDDIKAN DAN KEMISKINAAN DI NEGARA INI…..saya sudah capek negara kita hanya menjadi negara TENAGA KERJA.kitA harus menjadi negara produsen dan tenaga kerja………BIAYA SUBSIDI BBM SELAMA INI LEBIH BAIK DI UBAH MENJADI PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DAN RUMAH SEDERHANA/RUMAH SUSUN BAGI RAKYAT2 yang tinggal di pinggir kali/dibawh jembatan. DAN LAKUKAN TRANSMIGRASI RAKYAT YANG ADA DI JAKARTA.DAN Mahasiswa jangan gampang terhasut akan aktivis politis>:p>:p>:p>:p>:p>:p>:p>:p>:p>:p>:p

  207. Penguasa selalu pandai bersilat lidah, dahulu bila harga BBM dunia turun pemerintah berteriak pendapatan negara turun sehingga subsidi harus dikurangi. Ehh pas harganya naik, bilangnya subsidinya terlalu besar, dan ujung-ujungnya subsidi juga dikurangi. Lalu bagaimana dengan pendapatan yang berlimpah dari hasil penjualan migas kita. Berdasarkan hitungan kasar, setiap kenaikan harga BBM dunia sebesar US$10/barel maka keuntungan bertambah rp14 trilyun, sedangkan penambahan subsidi hanya rp9 trilyun. Jadi tanpa menurunkan subsidipun, pemerintah telah meraup laba kl rp.5 trilyun. Dan keuntungan penguasa akan berlipat ganda bila subsidi dipangkas.

  208. :d
    mungkin dah terlambat saya ngomong disini..,

    kalo emang susah buat mensubsidi bbm kenapa dana blt yang jumlahnya gede gitu sudah dibagikan sebelum bbm dinaikan..,

    kalo pemerintah bisa berpikir apa salahnya dana yang direncakan buat blt itu di alihkan jadi subsidi bbm..,

    lagian tidak tertutup kemnubgkina dana blt yang di kucurkan pemerintah buat blt itu tidak terjangkit korupsi

    ya ga seh:-?

  209. #259:

    Berdasarkan hitungan kasar, setiap kenaikan harga BBM dunia sebesar US$10/barel maka keuntungan bertambah rp14 trilyun, sedangkan penambahan subsidi hanya rp9 trilyun. Jadi tanpa menurunkan subsidipun, pemerintah telah meraup laba kl rp.5 trilyun. Dan keuntungan penguasa akan berlipat ganda bila subsidi dipangkas.

    tidak sesederhana itu :P. kenaikan harga BBM dunia pasti mengakibatkan harga barang2 lainnya juga naik, terutama yang kita impor. akibatnya segala macam pengeluaran pasti akan naik. dan kalau nilai impor naik, kita butuh devisa lebih banyak. dan devisanya juga sebagian besar dari minyak.

    contoh ekstremnya: negara2 OPEC merasa harga minyak terlalu tinggi. kenapa? padahal kan mereka untung besar dari situ. jawabannya karena negara2 OPEC pada umumnya adalah importir kelas berat dan gak punya komoditas lain untuk diekspor selain minyak. harga minyak naik, maka nilai impor mereka juga bakalan naik.

    #260:

    kalo pemerintah bisa berpikir apa salahnya dana yang direncakan buat blt itu di alihkan jadi subsidi bbm..,

    ya jelas salah donk :). hak rakyat miskin kok mau diembat sama yang kaya? :)

  210. Sikaya maupun simiskin sebagai seorang warganegara mempunyai hak n kewajiban yang sama, rakyat berHAK menikmati hasil penjualan minyak bumi mentah Indonesia yang dikonversikan dalam bentuk subsidi bbm matang yang diimpor. Jadi jangan bandingkan dgn harga bbm di negara bukan penghasil minyak mentah. Penguasa berpikiran picik bila mengatakan bhw subsidi hanya dinikmati oleh sikaya, sebab dengan kenaikan bbm maka efek domino kenaikan harga2 kebutuhan pokokpun akan menyengsarakan semua warganegara tidak terkecuali simiskin tambah melarat.
    Penguasa dengan ringannya menganjurkan bila keberatan jangan beli bbm, apakah biaya angkutan umum juga tidak naik ?. Lalu akan dijawab ya jangan naik kendaraan umum, jalan kaki saja.
    Bagaimana dgn harga beras yang ikut naik akibat kenaikan biaya transportasi, “ya jangan makan nasi… begitu aja koch repot !”.
    Mungkin ini sejalan dengan rencana penguasa untuk mengentaskan dan membasmi kemiskinan dengan cepat dengan banyaknya kasus2 bunuh diri akibat masalah perut ?!.

  211. #262:

    Sikaya maupun simiskin sebagai seorang warganegara mempunyai hak n kewajiban yang sama, rakyat berHAK menikmati hasil penjualan minyak bumi mentah Indonesia yang dikonversikan dalam bentuk subsidi bbm matang yang diimpor

    warga negara tetap menikmati hasil penjualan minyak mentah walaupun harga minyak tidak disubsidi. ini dalam bentuk pembangunan yang bisa dilakukan kurang lebih 1.5x lipat daripada jumlah pajak yang dibayarkan.

  212. numpang comment :osaya salah satu warga negara indonesia yang setuju naiknya BBM klo perlu disesuaikan dengan harga pasar dunia ,tapi dengan syarat subsidinya dialihkan ke dunia pendidikan dan kesehatan sehingga seluruh warga negara indonesia bisa sekolah dan berobat gratis!!!

    sekedar ingin merevisi comment saudara rozi yang mengatakan:

    “Penguasa selalu pandai bersilat lidah, dahulu bila harga BBM dunia turun pemerintah berteriak pendapatan negara turun sehingga subsidi harus dikurangi. Ehh pas harganya naik, bilangnya subsidinya terlalu besar, dan ujung-ujungnya subsidi juga dikurangi. Lalu bagaimana dengan pendapatan yang berlimpah dari hasil penjualan migas kita. Berdasarkan hitungan kasar, setiap kenaikan harga BBM dunia sebesar US$10/barel maka keuntungan bertambah rp14 trilyun, sedangkan penambahan subsidi hanya rp9 trilyun. Jadi tanpa menurunkan subsidipun, pemerintah telah meraup laba kl rp.5 trilyun. Dan keuntungan penguasa akan berlipat ganda bila subsidi dipangkas”

    taukah saudara rozi bahwa produksi minyak mentah Indonesia hanya sekitar 800-900ribu barel/hari dan kebutuhan akan BBM per hari mencapai 1,4-1,5 juta barel /hari sehingga pemerintah harus mengimpor sebesar 600-700rb barel/hari yang artinya jika harga minyak mentah dunia sekarang yang mencapai $ 135/barel=kurang lebih rp 1.255.500(klo dirupiahkan dengan kurs 1$=rp 9300) berarti pemerintah harus mengeluarkan dana sebesar 1.255.500 x 700.000=hitung sendiri heheheh
    jadi bisa dibayangkan berapa besar defisit APBN yang dapat terjadi jika pemerintah bersikeras untuk tidak menaikkan harGA BBM.

  213. #264:
    Anda ngoco angka dari mana kebutuh kita segito buanyak per hari. Sedangkan angka pendapatan negara dari migas adalah kutipan hasil survey dari seorang ahli ekonom.
    Kedua, bila subsidi dialihkan ke pendidikan anak gratis saya sangat setuju, karena pada akhirnya anak bangsa kita semua berpendidikan dan akan maju. Tetapi anda lihat sendiri uang tsb bocor dimana-mana krn dikorup besar-besaran spt kasus blbi sebesar rp.200 trilyun. Apakah anda tetap mendukung ?!. sah sah saja sih dialam demokrasi sekarang.

  214. #265: angka2 tersebut kurang lebih sama dengan yang saya baca. memangnya menurut anda berapa angkanya? jangan2 anda menolak penghapusan subsidi hanya karena informasi anda gak update?

    3 tahun yang lalu konsumsi sudah hampir melebihi produksi, saya pikir orang2 mulai tahu kalau subsidi BBM itu sesuatu yang absurd. ternyata saya salah, sekarang saat produksi sudah jauh di bawah konsumsi, ternyata masih banyak yang anti penghapusan subsidi BBM :(.

    soal korupsi, mempertahankan subsidi tidak akan dapat menurunkan korupsi. kalau mau memberantas korupsi, solusinya adalah dengan memperbaiki penegakan hukum

  215. Angka2 impor beda dengan angka pemakaian riil. Berdasarkan pengamatan 40% yang diimpor adalah hasil re-impor bbm yang diselundupkan ke Spore lalu masuk kembali, sehingga terjadi pembengkakan subsidi, dan ditambah dengan penjualan ilegal ke kapal2 asing di perairan kita, belum lagi perampokan oleh oknum pertamina di kalimantan timur dari kilang penampungan melalui pipa bawah laut yang baru terbongkar. Jadi apabila angka2 tsb bisa ditekan maka subsidi juga berkurang tentunya. Pemerintah harusnya lebih tahu bhw dgn menaikkan bbm berarti semua kebutuhan bhn pokok jg akan naik sehingga menurunkan daya beli masyarakat secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan menambah angka kemiskinan. BLT adalah identik dgn program BLBI, yang bila terjadi penyimpangan nanti maka sebagian rakyat miskin akan menjadi tamengnya, bedanya kalau BLBI para konglomerat menjadi kambing hitamnya.

  216. Sebetulnya tidak ada yang namanya subsidi BBM sebab produksi minyak kita 1 juta bph (barrel per hari) dengan biaya US$ 15/barrel (Rp 867/liter). Sementara kebutuhan 1,2 juta bph. Jadi impor cuma 0,2 juta bph (17%).

    Dengan harga jual Rp 4.500 liter (US$ 77/barrel) Pemerintah untung Rp 167 trilyun per tahun. Silahkan baca artikel lengkapnya di:

    http://infoindonesia.wordpress.com

    Pilih kategori BBM

  217. #267:

    Berdasarkan pengamatan 40% yang diimpor adalah hasil re-impor bbm yang diselundupkan ke Spore lalu masuk kembali, sehingga terjadi pembengkakan subsidi

    40% ini dari mana referensinya?

  218. #268: rasanya tulisan tersebut terlalu naif dalam mempercayai omongan politisi2 oportunis yang membohongi diri sendiri semacam kwik kian gie. tentunya hitung2annya gak sesederhana itu. ada terlalu banyak hal2 yang luput diperhatikan:

    1. opportunity cost. selisih penjualan BBM ke luar negeri dan subsidi ke dalam negeri dipakai untuk dana pembangunan. akibatnya, untuk menikmati pembangunan seperti sekarang, rakyat hanya perlu membayar pajak sebesar sekitar 90% daripada yang seharusnya.

    2. bagi hasil dengan daerah. daerah penghasil minyak juga mendapatkan bagian dari laba. uang ini masuknya ke APBD, bukan APBN.

    3. inflasi luar negeri. harga minyak naik, oleh karena itu harga barang2 yang kita impor juga akan naik. akibatnya nilai impor naik, APBN juga akan naik dan beban devisa semakin besar.

    itu yang baru terpikir oleh saya saat ini. jadi, tidak perlu gegabah dan terlalu cepat mempercayai berita2 miring2 tak bertanggung jawab yang beredar di internet.

  219. Silahkan cek:
    http://infoindonesia.wordpress.com/2008/06/19/revisi-file-presentasi-%e2%80%9ctak-ada-subsidi-bbm%e2%80%9d-dan-penjajahan-kompeni/

    Download juga file simulasinya kenapa Pemerintah justru untung Rp 167 trilyun dengan harga bensin Rp 4.500/liter.

    Secara matematis hal itu memang benar.

    Ada pun “Opportunity Cost” menurut saya itu paham Neoliberalis yang mencari untung sebesar2nya dengan mengikuti harga pasar yang sudah dimainkan para kartel dan spekulan minyak.

    Bayangkan tahun 2002 harga minyak masih US$ 20/barrel sementara tahun 2008 sudah US$ 139/barrel. Naik hampir 7 x lipat selama 6 tahun. Padahal menurut CEO Shell tidak ada perubahan demand yang berarti.

    Jika production cost hanya US$ 15/barrel sementara dgn harga jual US$ 77/barrel pemerintah sudah untung, kenapa harus menjual sampai US$ 103/barrel lebih? Bahkan Bappenas mengusulkan dinaikkan hingga US$ 128/barrel hingga tahun 2009.

    Dengan kenaikan harga US$ 26/barrel, untuk 365 juta barrel setahun pemerintah dapat tambahan Rp 88 trilyun (total penerimaan Rp 365 trilyun).

    Tapi sebagai gantinya PLN byar/pet, banyak perusahaan tutup (terutama transportasi dan industri yang banyak menggunakan BBM), nelayan tidak bisa melaut. Kerugian potensial ini tidak dihitung oleh kaum Neoliberalis.

    Kaum Neoliberalis memaksa harga minyak Indonesia mengikuti harga minyak New York (NYMEX), padahal UMR Jakarta tidak sampai Rp 1 juta/bulan sementara UMR New York Rp 11 juta/bulan (US$ 7,15).

    Banyak rakyat Indonesia yang bisa mati kelaparan kalau harga2 barang di sini mau disamakan dengan harga di New York, sementara UMR kita tidak disamakan.

  220. #271:

    kalau ingin diskusi tolong jangan handwaving menggunakan teknik2 pelabelan seperti ‘neoliberal’ dll dsb.

    opportunity cost adalah suatu kenyataan yang tetap eksis apapun orientasi politik anda. satu liter bensin laku dijual seharga 10 ribu. bisa saja kita jual 4,5 ribu, tapi kita kehilangan kesempatan yang bisa kita dapatkan dalam uang 5,5 ribu itu. 5,5 ribu ini bisa dipakai untuk membebaskan lahan untuk jalan tol/kereta api, membangun sekolahan, memberi bea siswa dll dsb.

    kalau masih gak ngerti coba gini, persempit lingkupnya ke provinsi penghasil minyak seperti kaltim dan riau. mereka punya pilihan untuk menjual minyak dengan harga murah 4,5 ribu ke seluruh indonesia dan 90%-nya (?) dinikmati pulau jawa. atau mereka bisa menjual seharga 10 ribu dan menggunakan uangnya untuk pembangunan. rasanya mereka akan milih alternatif yang kedua.

    jauh lebih baik orang beli bensin dengan harga pasar yang wajar, dan uangnya dipakai untuk hal2 yang produktif.

    sumber masalah utama sebenarnya adalah BBMnya sudah hampir habis. kenaikan BBM itu hanyalah refleksi dari kenyataan ini. kalaupun ada banyak masalah dengan kenaikan BBM, sebagian besar bukan karena kenaikan BBM-nya per se, tapi akibat kenaikan yang tiba2 dan sekaligus. masyarakat gak punya banyak waktu untuk beradaptasi.

  221. Kl mengikuti data produksi bbm dan kansumsi bbm dlm negri, sdh layak subsidi bbm dihapuskan.Imbasnya terasa pada rakyat gol menengah ke bawah. Bgmn kl dilakukan subsidi silang melalui pemungutan PKB. Saat ini kenderaan mewah (dgn hrg ratusan juta malah milyar) berseliweran dijln. Masukkan variabel pajak bbm kedalam penghitungan PKB (mis: utk mbl keluaran 2005 keatas). Besaran pajak dihitung melalui konsumsi rata-rata bbm thd kndrn tersebut. Hsl pajak bbm melalui PKB digunakan untuk penyediaan fasilitas publik terutama pendidikan. Perhitungannya….yahh cari sendiri bossss….
    Kalau pembrantasan korupsi….????? (belum membuat efek jera thd koruptor)

  222. sepintas terlihat kuat, tapi sesungguhnya pasrah. argumennya sudah teguh, saya sempat berharap mas priyadi akan menceritakan perihal kronologis harga BBM bisa naik, misal karena ada privatisasi BUMN, atau langsung ke titik awal permasalahan: sumber daya alam dikuasai asing. bagi saya pribadi, bukanlah para mahasiswa yang ‘membela’ hak rakyat yang harus dihakimi, bukan juga masalah harus atau tidaknya subsidi BBM dicabut, tetapi yang harus dihaikimi adalah sistem laten yang memberikan kerugian jangka panjang seperti ini.

    dalam tulisan, mas priyadi berkali-kali menyebut kata ‘kerugian jangka panjang’… bagi saya, subsidi BBM juga sudah masuk ke dalam kategori kerugian, bukanlah cikal bakal yang nantinya memberikan implikasi-implikasi ‘kerugian jangka panjang’. gimana ini mas? :)

    btw, salam kenal ya dari pemudi indonesia 18 tahun :D

  223. mereka yg setuju dengan kenaikan harga BBM adalah mereka yang sudah tidak memiliki hati nurani.mereka tidak lagi menoleh kebelakang,mereka yg tidak lagi mendengarkan jeritan rakyat yang hArus mengemis,mengait sampah dengan berpanas- panasan demi untuk mendapatkan sesuap nasi untuk kelanjutan hidup mereka.

  224. saya setuju dengan kenaikan harga BBM ..!!
    dan seharusnya orang Indonesia juga mengubah pola pikirnya .

    BBM naik?
    kenapa engga pake sepeda aja? disamping menyehatkan juga lebih ramah lingkungan tohh??

    haduhh ribet juga klou apa2 pengennya serba murah -_-“

Leave a Reply to obyektif Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *