Media Indonesia “Menemukan” Blog
Pada edisi hari ini, harian Media Indonesia memuat artikel berjudul ‘Blog’, Sarana Informasi Alternatif. Pada edisi cetaknya, bahkan artikel ini memuat ilustrasi berupa screenshot blog milik Enda Nasution.
Kebanyakan artikel teknologi informasi yang berasal dari Media Group memuat referensi dari sang self-appointed-multimedia-expert, siapa lagi kalau bukan Roy Suryo. Artikel ini juga bukan pengecualian.
Tetapi, pengamat multimedia Roy Suryo menyarankan pengakses internet untuk lebih percaya kepada situs-situs resmi daripada weblog. Alasannya, nilai pertanggungjawaban dari pembuat blog masih terbatas dan sumber penulisannya tidak bisa ditentukan. “Blog itu satu tren saja. Jadi, seperti agenda yang bisa ditulisi macam-macam. Saya melihat blog sendiri kebanyakan masih berupa katarsis atau tempat curahan emosi,” ungkap dosen UGM ini kepada Media kemarin.
Ah, menurut standar orang yang setiap harinya menggeluti IT, Roy Suryo memang ketinggalan jaman dalam hal-hal populer di dunia teknologi informasi, apalagi menurut standar seorang pakar. Untuk menggunakan email, beliau menggunakan perangkat lunak lawas keluaran setengah dasawarsa yang lalu. Tidak pernah terlihat mencoba/menggunakan sistem operasi alternatif seperti Linux. Tidak punya account Friendster, apa lagi tempat sejenis seperti Orkut atau Multiply. Tidak memiliki account Gmail. Tidak pernah terlihat online di Yahoo Messenger. Tidak pernah terlihat menggunakan account email selain account email dari ISP dan Universitas. Dan tentu saja tidak punya situs pribadi, apalagi memiliki blog :).
Bandingkan dengan pakar lainnya yang pakar sebenarnya. Seluruh point di atas memang bukanlah syarat kepakaran seseorang. Tetapi orang yang sehari-harinya menggeluti teknologi informasi tentunya tidak akan memiliki ciri-ciri yang saya sebutkan di atas :).
Saya sendiri lebih percaya kepada blog daripada media-media konvensional. Atau, saya gunakan blog untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang ada pada media-media konvensional. Hampir seluruh media konvensional bersifat satu arah. Koreksi terhadap kesalahan memang dapat dilakukan, tetapi tidaklah real time. Penulis pada blog dan media konvensional adalah manusia, sama-sama melakukan kesalahan. Bedanya, pada blog, sebuah informasi dapat dilakukan verifikasi dari para pengunjung atau pemblog lainnya.
Buktinya? Group Media kerap kali membuat kesalahan dengan memuat referensi dari ‘pakar’ yang salah. Saya yakin kesalahan demikian sama sekali tidak akan pernah terjadi di dunia blog :).
Hi Roy!™
[...] urun kasta. Berikut adalah kutipan dari posting saya yang berjudul Media Indonesia “Menemukan” Blog. Ah, menurut standar orang yang setia [...]
[...] nitas blog menjawab: Azil: Menulis Adalah Kegiatan Yg Mengasah Kreatifitas Otak Priyadi: Media Indonesia Menemukan Blog Jay: Blog Menurut Roy Suryo Thomas: Blog It [...]
[...] nitas blog menjawab: Azil: Menulis Adalah Kegiatan Yg Mengasah Kreatifitas Otak Priyadi: Media Indonesia Menemukan Blog Jay: Blog Menurut Roy Suryo Thomas: Blog It [...]
hi roy! :p
yaaa begitulah Roy suryo,
tapi yang aku heran, kok hampir semua media ngetop selalu memuat pendapat dia ya… ? padahal banyak pakar multimedia yang bener-bener pakar dan lebih patut dimintai pendapat. Bisa-bisa Indonesia dikuasai oleh kaum selebritis!
yg pasti gw gak percaya omongan si Roy itu :P
gw sih lbh percaya isi blog ketimbang omongannya si pakar palsu itu!
hanya wartawan dan redpel bego yg masih percaya dgn omongan orang seperti dia!
Blog Menurut Roy Suryo
Ah, yang-katanya-pakar Roy Suryo berceloteh lagi, kali ini di Media Indonesia berbicara tentang blog. Berbicara, bukan menulis! Berikut kutipannya:
Tetapi, pengamat multimedia Roy Suryo menyarankan pengakses internet untuk lebih percaya kepada situs-s…
itu perlu ijin gak sih utk masukin screenshot websitenya enda?
utk roy suryo. udah ah, capek gue baca akting badut digital satu ini. gimana ya cara bikin ‘roy suryo blackout’?
anjrit telat
gpp yang penting hi roy!(tm)
Pelawak itu datang lagi
Hari ini di salah satu lembaran Media Indonesia Online, terlihat sebuah penampakan pelawak digital.
Tetapi, pengamat multimedia Roy Suryo menyarankan pengakses internet untuk lebih percaya kepada situs-situs resmi daripada weblog. Alasannya, nilai per…
saya ndak liat diedisi cetaknya mas, halaman berapa yah?
hi roy! (gpp biar telat)
ohoho tengkyu capture pics-nya. jadi bisa liat :p
Om Roy Ketinggalan Jaman
http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2005010602351018…
#5: bikin oy uyo blackout? ya jelas… tonjok sampai knock out! hehehehe…. anyway, sang pakar ini kalo masih nekat pake eudora 4.0, bisa kirimin dia attachment dengan nama file persis 256 karakter, komputernya dijamin hang, dan nggak bakal bisa ambil mail lagi kecuali mail iseng tadi dihapus manual dari server.
btw dia kan benci banget sama blog (sampe dengan sinis menyebutnya [go]blog, kayak gak tahu aja mr. gbt punya blog) karena gara-gara kerjasama para blogger membuat pelawak digital itu sinonim dengan roy suryo di google, bwahahaha….
buat pri, icon gravatar-nya dikecilin atuh, berantakan tuh comment gue berdesakan dengan comment-nya enda
hi roy!
siapa dulu gurunyaa…
huhuahuauhahaa
#11: udah gua kasih clear: both, sekarang harusnya udah bener
gurunya pasti “si kumis”
huahahahahaha…
gus dur tm “gitu aja koq repot”
Hi Roy!
hi roy :)
terlambat
Teknologi Blog Sudah Menjadi Hal Yang Lumrah Pada Pemberitaan
Menurut laporan dari [Pew Internet & American Life Project](http://www.pewinternet.org/PPF/r/144/report_display.asp), blog sudah menjadi hal yang lumrah. Pada tahun 2004, pembaca blog meningkat 58 persen, yaitu menjadi 27 persen dari keseluruhan penggu…
gak mau kalah ahh..
hi roy!
ikut juga…..
hi roy!
krmtrsn itu:
* pengin jadi pakar
* sekaligus pengin jadi selebritas
hasilnya malu-maluin status dia sebagai dosen
Wah, ketinggalan berita aku!
Ntar mau cari media indonesia edisi itu ah.. :D
penasaran aja sebenernya roy suryo dosen di fakultas apa sih di UGM?
setau aku dia gak ngajar di teknik gak tau kalo di MIPA.
btw
hi roy !!!
FYI,
Roy Suryo belum dan mungkin tidak akan pernah mengajar di Teknik Elektro/MIPA UGM (mungkin agak takut dikonfrontir oleh mahasiswa), setidaknya dulu waktu saya kuliah hampir 5 taun di TE. Setau saya dia mengajar di Ilmu Komunikasi (FISIPOL) UGM.
#24. itulah ironinya. sebagai dosen ilmu komunikasi kok menganggap blog itu ‘cuma trend’ hehehe.
huehuehue..telat bacanya euy, tapi bae lah…TOP BGT PSN buat roy surya yang cuma pake win doang!
yah… jangan nurunin semangat dong… aku kan baru mulai bikin blog beberapa hari yg lalu…
Komentar KRMT yang nyleneh (meski belum tentu akurat) sangat tepat menjadi ‘penyeimbang’ dalam berita. Karena wartawan harus bisa cover both side.
#31: penyeimbang atau provokator? :P
Roy suryo = malu-maluin UGM aja!!
betul tul!! ROy bukan orang teknik maupun mipa!!! orang fisip kok ngomongin teknologi ngawur!!
btw, Hai Roy!! *ikut-ikutan, biarin walau telad!*
iya bener…malu2in UGM aja nih….kita sih bukannya merasa tersaingi masalah pengetahuan komputer dan internet dari orang fisip, tapi kadang2 emang kebablasan dan gak punya basic yg kuat gitu loh…
Blog No Evil
via weblogtoolscollection.com
Mungkin, terjemahannya jadi gini: weblog itu cuman trend sesaat saja.
…
tolong kasih tahu cara bikin blogernya donk
Wah, masih hangat pembahasan yang di kutip oleh mas Roy suryo ni, ANTI-BLOGGER INDONESIA di mana beliau duduk sebagai ketua merangkap anggota dengan tujuan melawan BLOGGER INDONESIA. :)
….welewelewele
Baca juga tulisan saya mengenai blog di: http://jojor.blogspot.com berjudul: MILIS & BLOG; FENOMENA BARU DI DUNIA MEDIA
saya jadi bingung..sebenarnya pakar telekomunikasi indonesia tuh siapa sii??saya butuh sekali untuk berdiskusi..
Hey, Roy!!!
Pakar kok makar-makaran?!