Media Indonesia “Menemukan” Blog

Enda’s Blog at Media Indonesia

Pada edisi hari ini, harian [Media Indonesia](http://www.mediaindo.co.id/) memuat artikel berjudul [‘Blog’, Sarana Informasi Alternatif](http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2005010602351018). Pada edisi cetaknya, bahkan artikel ini memuat ilustrasi berupa *screenshot* blog milik [Enda Nasution](http://enda.goblogmedia.com).

Kebanyakan artikel teknologi informasi yang berasal dari Media Group memuat referensi dari sang *self-appointed-multimedia-expert*, siapa lagi kalau bukan [Roy Suryo](http://www.roysuryowatch.org). Artikel ini juga bukan pengecualian.

> Tetapi, pengamat multimedia Roy Suryo menyarankan pengakses internet untuk lebih percaya kepada situs-situs resmi daripada *weblog*. Alasannya, nilai pertanggungjawaban dari pembuat blog masih terbatas dan sumber penulisannya tidak bisa ditentukan. “*Blog* itu satu tren saja. Jadi, seperti agenda yang bisa ditulisi macam-macam. Saya melihat *blog* sendiri kebanyakan masih berupa katarsis atau tempat curahan emosi,” ungkap dosen UGM ini kepada Media kemarin.

*Ah*, menurut standar orang yang setiap harinya menggeluti IT, Roy Suryo memang ketinggalan jaman dalam hal-hal populer di dunia teknologi informasi, apalagi menurut standar seorang pakar. Untuk menggunakan email, beliau menggunakan perangkat lunak lawas keluaran setengah dasawarsa yang lalu. Tidak pernah terlihat mencoba/menggunakan sistem operasi alternatif seperti Linux. Tidak punya account [Friendster](http://www.friendster.com), apa lagi tempat sejenis seperti [Orkut](http://www.orkut.com) atau [Multiply](http://www.multiply.com). Tidak memiliki account [Gmail](http://gmail.google.com). Tidak pernah terlihat online di [Yahoo Messenger](http://messenger.yahoo.com). Tidak pernah terlihat menggunakan account email selain account email dari ISP dan Universitas. Dan tentu saja tidak punya situs pribadi, apalagi memiliki *blog* :).

Bandingkan dengan pakar lainnya yang pakar sebenarnya. Seluruh point di atas memang bukanlah syarat kepakaran seseorang. Tetapi orang yang sehari-harinya menggeluti teknologi informasi tentunya tidak akan memiliki ciri-ciri yang saya sebutkan di atas :).

Saya sendiri lebih percaya kepada blog daripada media-media konvensional. Atau, saya gunakan blog untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang ada pada media-media konvensional. Hampir seluruh media konvensional bersifat satu arah. Koreksi terhadap kesalahan memang dapat dilakukan, tetapi tidaklah *real time*. Penulis pada blog dan media konvensional adalah manusia, sama-sama melakukan kesalahan. Bedanya, pada blog, sebuah informasi dapat dilakukan verifikasi dari para pengunjung atau pem*blog* lainnya.

Buktinya? Group Media kerap kali membuat kesalahan dengan memuat referensi dari ‘pakar’ yang salah. Saya yakin kesalahan demikian sama sekali tidak akan pernah terjadi di dunia blog :).

Hi Roy!™

40 comments

  1. yaaa begitulah Roy suryo,
    tapi yang aku heran, kok hampir semua media ngetop selalu memuat pendapat dia ya… ? padahal banyak pakar multimedia yang bener-bener pakar dan lebih patut dimintai pendapat. Bisa-bisa Indonesia dikuasai oleh kaum selebritis!

  2. yg pasti gw gak percaya omongan si Roy itu :P
    gw sih lbh percaya isi blog ketimbang omongannya si pakar palsu itu!
    hanya wartawan dan redpel bego yg masih percaya dgn omongan orang seperti dia!

  3. Pingback: Jay adalah Yulian
  4. itu perlu ijin gak sih utk masukin screenshot websitenya enda?

    utk roy suryo. udah ah, capek gue baca akting badut digital satu ini. gimana ya cara bikin ‘roy suryo blackout’?

  5. Pingback: Secandri.com
  6. Pingback: Enda Quicklinks
  7. #5: bikin oy uyo blackout? ya jelas… tonjok sampai knock out! hehehehe…. anyway, sang pakar ini kalo masih nekat pake eudora 4.0, bisa kirimin dia attachment dengan nama file persis 256 karakter, komputernya dijamin hang, dan nggak bakal bisa ambil mail lagi kecuali mail iseng tadi dihapus manual dari server.

    btw dia kan benci banget sama blog (sampe dengan sinis menyebutnya [go]blog, kayak gak tahu aja mr. gbt punya blog) karena gara-gara kerjasama para blogger membuat pelawak digital itu sinonim dengan roy suryo di google, bwahahaha….

  8. Pingback: Priyadi's Place
  9. penasaran aja sebenernya roy suryo dosen di fakultas apa sih di UGM?
    setau aku dia gak ngajar di teknik gak tau kalo di MIPA.
    btw
    hi roy !!!

  10. FYI,
    Roy Suryo belum dan mungkin tidak akan pernah mengajar di Teknik Elektro/MIPA UGM (mungkin agak takut dikonfrontir oleh mahasiswa), setidaknya dulu waktu saya kuliah hampir 5 taun di TE. Setau saya dia mengajar di Ilmu Komunikasi (FISIPOL) UGM.

  11. Komentar KRMT yang nyleneh (meski belum tentu akurat) sangat tepat menjadi ‘penyeimbang’ dalam berita. Karena wartawan harus bisa cover both side.

  12. Roy suryo = malu-maluin UGM aja!!
    betul tul!! ROy bukan orang teknik maupun mipa!!! orang fisip kok ngomongin teknologi ngawur!!

    btw, Hai Roy!! *ikut-ikutan, biarin walau telad!*

  13. iya bener…malu2in UGM aja nih….kita sih bukannya merasa tersaingi masalah pengetahuan komputer dan internet dari orang fisip, tapi kadang2 emang kebablasan dan gak punya basic yg kuat gitu loh…

  14. Pingback: JalanSutera.com
  15. Wah, masih hangat pembahasan yang di kutip oleh mas Roy suryo ni, ANTI-BLOGGER INDONESIA di mana beliau duduk sebagai ketua merangkap anggota dengan tujuan melawan BLOGGER INDONESIA. :)
    ….welewelewele


    :d

  16. saya jadi bingung..sebenarnya pakar telekomunikasi indonesia tuh siapa sii??saya butuh sekali untuk berdiskusi..

Leave a Reply to avianto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *